Dishub

Pentingnya Larangan Penggunaan Klakson di Area Parkir untuk Keamanan dan Kenyamanan

DISHUB ACEH – Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman, larangan penggunaan klakson di area parkir semakin mendapat perhatian. Berbagai alasan mendasari pentingnya larangan ini, mulai dari menjaga konsentrasi hingga menghindari konflik. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang dampak positif dari penerapan larangan penggunaan klakson di area parkir. Menjaga Keselamatan dan Konsentrasi Suara klakson yang berulang dapat mengganggu konsentrasi pengemudi lain yang sedang mencari tempat parkir atau pejalan kaki yang melintas. Gangguan ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, karena pengemudi yang teralihkan perhatiannya cenderung kurang waspada terhadap kondisi sekitarnya. Dengan mengurangi penggunaan klakson, diharapkan konsentrasi dan keselamatan semua pengguna area parkir dapat terjaga. Menciptakan Kebisingan Klakson yang dibunyikan secara berulang-ulang dapat menciptakan kebisingan yang mengganggu, terutama di area parkir yang sering kali dekat dengan pemukiman atau tempat-tempat ramai lainnya. Kebisingan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan stres bagi penduduk sekitar dan pengguna area parkir. Dengan melarang penggunaan klakson, lingkungan sekitar area parkir bisa menjadi lebih tenang dan nyaman. Mengutamakan Etika dan Kenyamanan Larangan penggunaan klakson juga diterapkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menghormati ketenangan bersama. Pengemudi diharapkan untuk lebih mengutamakan etika berkendara dan menjaga kenyamanan semua pengguna area parkir. Menghormati ketenangan bersama merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan kondusif bagi semua orang. Menghindari Pemicu Konflik Klakson yang tidak perlu dapat dianggap agresif atau tidak sopan oleh pengguna area parkir lainnya. Hal ini berpotensi memicu kesalahpahaman atau konflik antara pengemudi. Dengan melarang penggunaan klakson, diharapkan dapat mengurangi potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan tertib. Secara keseluruhan, larangan penggunaan klakson di area parkir memiliki banyak manfaat positif. Dengan menjaga konsentrasi, mengurangi kebisingan, mengutamakan etika dan kenyamanan, serta menghindari konflik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna area parkir. Mari kita bersama-sama menghormati aturan ini demi kebaikan bersama.(DSA)

28.863 Pergerakan Orang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Jumlah wisatawan yang memilih berlibur di Sabang pada masa libur panjang 24 – 29 Januari 2025 mengalami lonjakan signifikan. Tercatat ada sebanyak 28.863 pergerakan orang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue selama periode tersebut. Lonjakan penumpang yang menyeberang ke Pulau Weh itu mulai terjadi pada hari Sabtu (25/1) yang mencapai 2.622 orang, dan mulai melandai turun pada hari Selasa (28/1) dengan jumlah wisatawan yang berangkat sebanyak 1.881 orang. Peningkatan ini dipengaruhi oleh promosi pariwisata yang gencar dilakukan oleh pemerintah daerah serta berbagai festival dan acara yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, kemudahan akses transportasi serta keindahan alam Pulau Weh menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan untuk menghabiskan liburan di sana. Di sisi lain, pihak otoritas pelabuhan telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menambah jadwal keberangkatan kapal dan meningkatkan fasilitas pelayanan di pelabuhan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sabang.(MR)

Etika Penggunaan Lampu Tembak

Mengapa Penting Memahami Etika Penggunaan Lampu Tembak? Lampu tembak memang sangat membantu saat berkendara di kondisi minim cahaya. Namun, jika tidak digunakan dengan benar, justru bisa membahayakan pengendara lain. Cahaya yang terlalu terang dapat menyilaukan mata dan mengurangi jarak pandang pengemudi lain. Aturan dan Etika Penggunaan Lampu Tembak 1. Nyalakan saat Hendak Berpapasan, nyalakan lampu tembak sesaat sebelum berpapasan. Hal ini akan memberikan sinyal kepada pengendara lain dan mengurangi silau. 2. Nyalakan saat Jalanan Sepi, pada jalanan yang minim penerangan dan tidak ada kendaraan lain, rakan moda boleh menyalakan lampu tembak untuk meningkatkan visibilitas. 3. Nyalakan saat Melalui Titik Blind Spot, saat melewati titik buta kendaraan lain, nyalakan lampu tembak dengan intensitas rendah atau lampu dim. Ini akan memberi sinyal kepada pengendara lain dan mengurangi risiko kecelakaan. 4. Matikan saat Mendekati Pemukiman atau Area Ramai, di area pemukiman atau jalan yang ramai, matikan lampu tembak karena cahaya yang terang dapat mengganggu pengendara lain dan warga sekitar. 5. Jangan Arahkan Langsung ke Mata Pengendara Lain, hindari mengarahkan lampu tembak langsung ke mata pengendara lain. Hal ini sangat membahayakan dan dapat menyebabkan kecelakaan. 6. Perhatikan Kondisi Cuaca, pada kondisi hujan atau berkabut, sebaiknya matikan lampu tembak karena cahaya yang dipantulkan dapat mengurangi visibilitas.

Kemenhub dan Kementerian BUMN Siapkan Strategi Angkutan Lebaran Lancar

Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan koordinasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait perencanaan penyelenggaran angkutan Lebaran 2025. Menurut Menhub, Kementerian BUMN merupakan salah satu instansi yang berperan penting untuk turut menyukseskan penyelenggaraan angkutan Lebaran. “Koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2025. Dalam hal ini, Kementerian BUMN menjadi salah satu instansi yang memegang peran krusial dalam mendukung kesuksesan pelaksanaan angkutan Lebaran melalui sejumlah operator transportasi yang berada di bawah koordinasinya,” ujar Menhub Dudy, usai melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1). Menhub Dudy menjelaskan, ada sejumlah hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuannya dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Beberapa di antaranya terkait evaluasi penyelenggaraan angkutan Nataru dan Lebaran tahun lalu, hingga persiapan dalam menghadapi angkutan Lebaran tahun 2025. “Semoga kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN dapat berjalan dengan baik pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2025. Harapannya, masyarakat bisa melakukan perjalanan mudik dan balik dengan aman, lancar, dan juga nyaman,” terang Menhub Dudy. Menhub Dudy juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) akan melakukan survei untuk mengetahui prediksi pergerakan masyarakat pada masa angkutan Lebaran tahun 2025. Nantinya, hasil survei tersebut akan menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan terkait pengelolaan sektor transportasi secara nasional. “Survei akan melibatkan beberapa stakehokder yang berkaitan dengan perencanaan sehingga kita bisa mendapat angka yang lebih akurat lagi. Dengan begitu, pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran tahun ini,” ungkap Menhub Dudy. Kemudian, Menhub Dudy juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian BUMN atas kerja sama dalam penyelenggaraan angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. “Terima kasih Pak Erick Thohir, berkat dukungan dari para operator transportasi yang berada di bawah koordinasi Kementerian BUMN, pelaksanaan angkutan Nataru kemarin dapat berjalan dengan aman dan juga lancar,” pungkasnya. Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengapresiasi Kementerian Perhubungan atas keberhasilan dalam mengelola angkutan Nataru 2024/2025. Ia pun berharap keberhasilan tersebut dapat terulang pada masa Lebaran tahun 2025. “Alhamdulillah dengan dorongan dari Pak Menhub, kemarin kita sangat sukses untuk program Nataru. Bagaimana kita bisa menekan harga tiket dan beliau juga turun ke lapangan langsung memastikan kondisi kemacetan yang selama ini terjadi di sekitar Merak dan lain-lainnya bisa ditanggulangi dengan baik,” ucapnya. Turut hadir dalam pertemuan ini, Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria, sejumlah pimpinan tinggi di Kementerian BUMN, serta seluruh jajaran eselon I Kementerian Perhubungan.(*) Sumber: Kemenhub RI

Kurikulum Pendidikan Keselamatan Berlalu Lintas

Oleh Djoko Setijowarno* Pendidikan Keselamatan Berlalu lintas harus dimulai sejak dini, terutama dari tingkat sekolah dasar. Anak-anak perlu dibekali pemahaman mendalam tentang pentingnya keselamatan di jalan agar kelak mereka tumbuh menjadi pengendara yang bertanggungjawab (Rivan A. Purwantono, 8 Januari 2025) Pendidikan berkeselamatan berlalu lintas penting dilakukan sejak dini untuk membentuk generasi pengguna jalan dan pengendara yang disiplin dan bertanggung jawab. Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dengan tingginya angka kecelakan lalu lintas. korban kecelakaan terbesar pada usia 15 – 19 tahun (24 persen) dan usia 20 – 24 tahun (20 persen). Setiap tahun, ribuan nyawa melayang di jalan raya dan banyak oranng mengalami luka-luka dan meninggal dunia yang berdampak berarti pada kehidupan ekonomi masyarakat. Jika luka berat akan menambah kelompok disabilitas Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan. Sementara Pendidikan Keselamatan Bertransportasi adalah pendidikan yang bertujuan untuk mencegah, menghindari, atau menanggulangi risiko cedera dan kecelakaan. Pendidikan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, terutama pada usia dini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Meningkatkan masyarakat akan keselamatan berlalu lintas. Indonesia merupakan negara kepulauan, jadi tidak hanya keselamatan di jalan raya, namun keselamatan di perairan. Sebagian penduduk Indonesia menggunakan sarana perairan untyuk bermobilitas baik di danau, sungai dan lautan. Salah satunya penggunaan left jacket (baju pelampung) wajib digunakan untuk berlayar dengan kapal terbuka. Baju pelampung merupakan salah satu alat penolong yang digunakan untuk membantu mengapungkan diri di atas air pada saat terjadi kecelakaan di perairan. PT Jasa Raharja bersama Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengintegrasikan Pendidikan Keselamatan Lalu Lintas ke dalam kurikulum pembelajaran mulai dai tingkat sekolah dasar hingga menengah ke atas. Tahun 2016 pernah dilakukan pembagian buku-buku penbelajaran Keselamatan Berlalu Lintas ke sekolah-sekolah oleh Korlantas Polri, namun tidak pernah berlanjut. Bisa jadi tidak ada kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional pada saat itu. Sekarang dilakukan kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar dapat dengan mudah langsung terimplementasi. Pada tahun 1970an, Jepang pernah menjadi satu negara dengan angka kecelakaan cukup tinggi. Melalui pendidikan yang efektif, Jepang berhasil membangun budaya keselamatan berlalu lintas, sehingga angka kecelakaannya sangat rendah hingga sekarang. Di Jepang, pendidikan keselamatan lalu lintas harus diberikan kepada dan diterima oleh tidak hanya oleh pesepeda dan lansia, tetapi juga semua orang. Tahun 1970 terdapat 16.765 orang kehilangan nyawa di jalan raya. Pemerintah Jepang berupaya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, dengan tujuan menjadikan jalan raya di Jepang yang paling aman di dunia. Hasilnya dalam kurun waktu 33 tahun, yakni di tahun 2003 menurun drastis 8.632 meninggal dunia (turun 50,34 persen). Kampanye mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dilakukan secara masif, dan tahun 2009 jumlah kematian di jalan berkurang dari 5.000 kejadian. Meskipun ada hampir lima kali lebih banyak mobil di jalan hari ini dibandingkan tahun 1970, hanya ada sepertiga kematian akibat lalu lintas. Tahun 2020 menurun 65,90 persen (2.839 meninggal dunia), tahun 2021 turun 7,15 persen (2.636 meninggal dunia) dan tahun 2023 menurun 0,68 persen (2.618 meninggal dunia). Usaha itu tampaknya dilakukan dengan gencar dan sungguh-sungguh. Terbukti pada tahun 2020 kecelakaan kendaraan darat di Jepang menewaskan 2.839 orang, memecahkan rekor terendah selama empat tahun berturut-turut Dalam Traffic Engineering Handbook 2008, kelompok-kelompok yang menjadi sasaran pendidikan keselamatan lalu lintas secara garis besar diklasifikasikan ke dalam dua kategori. Pertama, pejalan kaki, pesepeda, dan pengemudi yang menerima pendidikan keselamatan lalu lintas secara langsung. Kedua, yang terlibat dalam mempromosikan kegiatan pendidikan keselamatan lalu lintas atau memberikan pendidikan/panduan keselamatan lalu lintas. Demografi kecelakaan lalu lintas Kecelakaan lalu lintas di Indonesia tidak banyak bekurang. Data Korlantas Polri (2024), data kecelakaan lalu lintas untuk usia terbanyak 6 – 25 tahun (pelajar/mahasiswa) sebanyak 39,48 persen. Kelompok usia produktif 25 – 55 tahun sebesar 39,26 persen. Jenis moda transportasi yang terlibat, sepeda motor 76,96 persen, truk 10,53 persen dan kendaraan umum 8,43 persen. Tren kecelakaan dari tahun ke tahun menunjukkan tahun 2020 ada 101.496 kejadian, tahun 2021 ada 105.860 kejadian (naik 4,3 persen), tahun 2022 ada 139.422 kejadian (31,7 persen), tahun 2023 ada 150.491 kejadian (naik 7,9 persen) dan tahun 2024 ada 145.599 kejadian (turun 3,2 persen). Perilaku pengemudi saat kecelakaan lalu lintas paling disebabkan gagal menjaga jarak (24,50 persen). Berikutnya ceroboh terhadap lalu lintas (20,76 persen), ceroboh saat belok (11,6 persen), ceroboh aturan lajur 98,53 persen), ceroboh saat menyalip (8,22 persen), melampaui batas kecepatan (7,62 persen), melakukan aktivitas lain (4,15 persen), mengabaikan hak jalur pejalan kaki (4,12 persen), gagal memberi isyarat 91,80 persen, dan mengabaikan aturan lajur (1,69 persen). Mendasari data PT Jasa Raharja (2025), rata-rata jumlah kendaraan bermotor meningkat 4,01 persen atau 5,4 juta unit per setiap tahun. Tahun 2018 sebanyak 126.702.280 kendaraan, 133.617.012 kendaraan tahun 2019 (naik 5,5 persen), 136.137.735 kendaraan tahun 2020 (naik 1,9 persen), 141.782.832 kendaraan tahun 2021 (naik 4,1 persen), 148.212.865 kendaraan tahun 2022 (naik4,5 persen) dan 154.188.399 kendaraan tahun 2023 (naik 4 persen). Panjang jalan tol rata-rata meningkat 6,11 persen atau 6,5 km. Jalan tol tahun 2018 sepanjang 1.000 km. Naik 16,2 persen tahun 2019 (1.162 km), naik 2,5 persen tahun 2020 (1.191 km), naik 4,6 persen tahun 2021 (1.246 km), naik 1,1 persen tahun 2022 (1.260 km), dan tahun 2023 sepanjang 1.280 km. Panjang jalan raya rata-rata meningkat 0,41 persen atau 2.227 km. Tahun 2018 sepanjang 540.252 km, tahun 2019 naik 0,3 persen (542.160 km). Tahun 2020 naik 0,5 persen (545.155 km), tahun 2021 naik 0,2 persen (546.630 km), tahun 2022 naik 9,5 persen (549.161 km), tahun 2023 naik 0,5 persen (551.930 km). Tidak terlambat Indonesia tidak terlambat untuk memasukkan kurikulum Pendidikan Keselamatan Berlalu Lintas dalam kurikulum pendidikan. Adanya kurikulum pendidikan keselamatan berlalu lintas adalah untuk membangun kesadaran dan etika berlalu lintas sejak dini. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat memahami dan menghargai pentingnya keselamatan di jalan. Kurikulum keselamatan berlalu lintas dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa sekolah dasar hingga menengah atas. Beberapa tujuan dari kurikulum keselamatan berlalu lintas yang diharapkan adalah menurunkan angka kecelakaan, membentuk generasi pengendara yang lebih disiplin dan bertanggung jawab, menciptakan tertib berlalu lintas pada masa depan, mencegah pelajar menjadi korban sekaligus tersangka dari kasus kecelakaan, mengembangkan awareness dari

Dishub Aceh: Pergerakan Masyarakat Saat Libur Nataru di Aceh Didominasi Angkutan Darat

BANDA ACEH – Pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru) di Aceh berjalan aman dan lancar. Tercatat sebanyak 245.448 orang melakukan perjalanan dengan berbagai moda transportasi di Aceh selama Nataru 2024/2025 atau sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa pergerakan selama Nataru 2024/2025 didominasi oleh penumpang angkutan darat, baik angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP) yang mencapai 120.125 orang, atau sebesar 48,9 persen. Selanjutnya diikuti oleh moda transportasi laut dan penyeberangan dengan jumlah penumpang sebesar 74.239 orang. “Penumpang moda transportasi laut dan penyeberangan masih didominasi oleh wisatawan yang menghabiskan masa libur Nataru di Pulau Weh Sabang,” sebut Teuku Faisal. Berdasarkan data dashboard Dishub Aceh tercatat jumlah angkutan umum yang melayani pada Nataru 2024/2025 sebanyak 23.058 trip bus, 758 trip kapal, dan 515 penerbangan. Data ini diperoleh dari 12 terminal, 10 bandar udara, dan 13 pelabuhan yang ada di Aceh. Sementara itu, total pergerakan kendaraan yang melalui jalan tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) pada periode Nataru 2024/2025 mencapai 107.127 kendaraan. Selama periode ini ruas jalan tol yang beroperasi sebanyak 5 seksi, dimana seksi 1 Padang Tiji – Seulimum dibuka terbatas mulai 21 Desember 2024 – 2 Januari 2025 dengan jumlah pengguna sebanyak 21.967 kendaraan. Tercatat, gerbang tol Seulimum paling banyak dilalui oleh kendaraan yaitu sejumlah 24.419 kendaraan. Kadishub mengapresiasi peran stakeholder yang terlibat dalam menyukseskan angkutan pada masa libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 sehingga memberikan hasil yang optimal. “Koordinasi dan kolaborasi yang baik dari seluruh unsur terkait baik dari operator transportasi dan jalan tol, media massa dan masyarakat, menjadikan angkutan pada masa libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru) di Aceh ini berjalan sukses dan lancar,” tutup Teuku Faisal. Penyeberangan Ulee Lheue – Balohan Sabang Meningkat 12,53 Persen Sementara itu, jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata lintasan Ulee Lheue-Balohan menggunakan transportasi penyeberangan selama Nataru 2024/2025 mencapai 65.769 orang atau meningkat sebesar 12,53 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 58.448 orang. Pada periode ini, sejumlah 8.938 kendaraan roda dua dan 3.533 kendaraan roda empat melakukan perjalanan dengan dua armada kapal Ro-Ro. Sedangkan penumpang, selain menggunakan kapal Ro-Ro juga dilayani dengan empat kapal cepat. “Hal ini menunjukkan Kota Sabang masih menjadi daya tarik bagi wisatawan baik domestik maupun internasional. Tentu hal ini tidak terlepas dari kontribusi pelayanan angkutan penyeberangan yang optimal sehingga turis semakin mudah melakukan perjalanan,” kata Teuku Faisal. Kadishub Aceh menegaskan bahwa digitalisasi pada Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue juga memainkan peran penting dalam memudahkan perjalanan wisatawan. Berdasarkan pengamatan, untuk tahun ini tidak lagi terjadi penumpukan kendaraan yang akan menyeberang sampai ke luar area pelabuhan. Dengan diterapkannya tiket online ferizy, calon penumpang bisa mendapatkan kepastian keberangkatan sehingga tidak perlu mengantri lama. Cuaca selama periode Nataru ini dilaporkan cukup baik sehingga tidak terdapat  penundaan keberangkatan kapal.(AP/AB/MR)

Kontrak Berakhir, Layanan Trans Koetaradja Berhenti Beroperasi Sementara

BANDA ACEH – Angkutan massal Trans Koetaradja telah menjadi tulang punggung bagi masyarakat Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari. Akan tetapi, layanan ini berhenti sementara waktu karena berakhirnya kontrak kerja penyedia layanan Trans Koetaradja pada tanggal 31 Desember 2024 yang lalu. Layanan angkutan perkotaan ini akan segera beroperasi kembali setelah dimulainya kontrak kerja tahun anggaran 2025. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa sejak tahun 2016 bus Trans Koetaradja beroperasi melayani masyarakat Aceh tanpa dikenakan biaya dengan dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). “Harapannya, selain mengurangi kemacetan, layanan ini dapat meringankan biaya transportasi yang dikeluarkan oleh masyarakat dalam mobilitas mereka sehari-hari,” sebutnyanya. Selama tidak beroperasi, Dishub Aceh akan melakukan pengecekan teknis terhadap 59 unit armada bus Trans Koetaradja untuk memastikan bus dalam kondisi laik jalan dan siap beroperasi untuk melayani masyarakat. Teuku Faisal menambahkan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh terus berupaya agar Trans Koetaradja bisa segera beroperasi melayani masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat akan transportasi umum bisa terlayani secara optimal. “Dishub Aceh berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan berupaya agar Trans Koetaradja dapat segera beroperasi melayani masyarakat,” pungkas Teuku Faisal. Selama tahun 2024, tercatat sebanyak 956.084 orang menggunakan Trans Koetaradja dari sepuluh rute yang dilayani. Koridor 1 rute Mesjid Raya Baiturrahman – Darussalam masih mendominasi dengan jumlah penumpang sebanyak 401.056 orang. Lalu diikuti oleh koridor 2A rute Mesjid Raya Baiturrahman – Blang Bintang (via Lambaro) dengan jumlah penumpang sebanyak 163.895 orang. Bus Trans Koetaradja juga turut berkontribusi dalam sejumlah event yang dilaksanakan di Ibukota Provinsi Aceh selama tahun 2024, baik daerah maupun nasional termasuk dukungan untuk kelancaran transportasi pada event PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024.(AB)

Pj Gubernur Aceh Apresiasi Kebersihan Fasilitas Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur (PJ) Aceh Safrizal ZA melakukan kunjungan ke Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dalam rangka meninjau pelayanan transportasi bagi masyarakat dan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025, Kamis, 2 Januari 2025. Safrizal ingin memastikan pelayanan bagi pengguna jasa angkutan penyeberangan menuju Sabang itu berjalan dengan lancar, serta fasilitasnya dalam kondisi yang baik. Pj Gubernur Aceh juga memantau langsung kondisi sejumlah fasilitas di Pelabuhan Ulee Lheue seperti ruang tunggu, lobi, hingga toilet. Menurutnya, fasilitas pelabuhan sudah sangat baik dan juga bersih untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi wisatawan. “Saya menilai fasilitas di Pelabuhan Ulee Lheue Sangat baik dan kebersihannya juga terjaga. Semoga tren positif ini terus berlanjut,” ujarnya. Selain itu, Safrizal berharap agar pelayanan kepada pengguna jasa terus ditingkatkan baik di periode libur maupun hari biasa. Di samping meninjau fasilitas, Safrizal juga berinteraksi dengan pelaku UMKM yang berjualan di lingkungan Pelabuhan Ulee Lheue. Ia menyempatkan diri untuk membeli sejumlah souvenir berupa peci dan syal bermotif kerawang Gayo di salah satu booth UMKM. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal memastikan bahwa petugas di pelabuhan selalu bersiaga untuk menjamin kelancaran proses penyeberangan menuju Pelabuhan Balohan Sabang. “Pelayanan bagi pengguna jasa selalu menjadi prioritas kita, baik di masa peak season seperti ini maupun hari normal,” ungkap Teuku Faisal saat mendampingi kunjungan Pj Gubernur Aceh pagi tadi.(AP/AB)

Pelepasan Penerbangan Terakhir Tahun 2024: Bandara SIM Apresiasi Penumpang

JANTHO – Kepala Dinas Perhubungan Aceh yang diwakili Sekretaris Dinas Teuku Rizki Fadhil menghadiri seremoni pelepasan penerbangan terakhir dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar di tahun 2024, Selasa, 31 Desember 2024. Kegiatan yang digalang oleh Manajemen PT Angkasa Pura Indonesia Bandara SIM tersebut turut dihadiri oleh sejumlah stakeholder yang tergabung dalam komunitas Bandara SIM. Teuku Rizki bersama Manajemen PT Angkasa Pura Indonesia Bandara SIM dan para stakeholder bandara menyerahkan sejumlah bingkisan kepada 10 penumpang terakhir yang berangkat dengan pesawat Air Asia (AK420) menuju Kuala Lumpur Malaysia. Kegiatan seremoni ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh pihak bandara sebagai ungkapan terima kasih dan rasa syukur atas capaian yang telah diraih. Selain itu, hal ini juga sebagai bentuk apresiasi atas kepercayaan dan dukungan dari sejumlah pihak termasuk pengguna jasa penerbangan di Bandara SIM.(AB)

Event Report PON XXI-Aceh

Buku PON 2024_compressed