Dishub

Muhammad Yacub, Dibalik Setir Bus Trans Koetaradja

Aceh TRANSit – Pagi yang cerah di Kota Banda Aceh, Muhammad Yacub, seorang sopir bus Trans Koetaradja, memulai rutinitasnya. Setiap hari, ia mengendarai bus yang melayani mobilitas masyarakat dari rumah mereka ke Pusat Kota atau sebaliknya. Di balik profesinya yang tampak sederhana, terdapat sebuah kisah perjuangan yang penuh dedikasi dan semangat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Muhammad Yacub atau yang akrab disapa Pak Yacub bukanlah sosok yang mudah menyerah. Selama bertahun-tahun, ia selalu merasa bahwa bekerja di sektor transportasi publik adalah cara terbaik untuk memberi kontribusi bagi masyarakat. Berbagai rute sudah pernah ia lalui dan berbagai jenis bus pun sudah ia kemudikan. Sebelum menjadi sopir bus Trans Koetaradja, Pak Yacub sudah menjadi sopir angkutan umum bernama Labi-labi selama kurang lebih 18 tahun. Ia berjuang menghadapi berbagai rintangan di jalanan demi memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Ia tahu betul bahwa hidup tidak akan pernah mudah, tapi keyakinannya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil membuatnya tidak mudah menyerah. Dengan pengalaman bertahun-tahun di dunia transportasi, Pak Yacub akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan Trans Koetaradja pada tahun 2017, angkutan yang menjadi tulang punggung transportasi publik di Banda Aceh. Sebagai seorang Pramudi, ia tidak hanya bertugas mengemudi, tetapi juga menjadi wajah dari pelayanan yang memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Baginya, pekerjaan ini lebih dari sekadar mencari nafkah, ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari layanan yang memudahkan masyarakat Aceh. Tak jarang, ia mendengar ucapan terima kasih dari penumpang yang merasa terbantu dengan adanya bus Trans Koetaradja. kata-kata sederhana seperti itu menjadi penghargaan yang sangat berarti bagi dirinya. Hal itu membuatnya merasa bahwa setiap perjalanan yang dilaluinya membawa manfaat yang lebih besar. Namun, tugasnya tidak mudah. Tantangan di jalan sering kali datang, mulai dari kemacetan hingga tugas mengelola waktu yang sangat ketat. Namun, Pak Yacub tidak pernah mengeluh. Baginya, setiap rintangan adalah bagian dari proses yang membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih bijak. Cerita Pak Yacub begitu membanggakan terkait ketulusannya dalam menjalankan pekerjaan. Ia bukan sekadar bekerja untuk mencari uang, tetapi juga untuk mengabdi kepada masyarakat. Bagi Pak Yacub, profesinya adalah kebanggaan, dan itu terlihat jelas dalam setiap langkahnya. Ia selalu memberikan yang terbaik kepada setiap penumpang yang memasuki busnya. Dengan semangat kerja keras dan rasa tanggung jawab yang tinggi, ia menjadi sosok yang dihormati oleh sesama sopir dan penumpang. Kisah Pak Yacub adalah bukti bahwa dari pekerjaan yang tampak sederhana sekalipun, seseorang bisa memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orang lain. Ia menunjukkan bahwa ketulusan, dedikasi, dan kerja keras adalah kunci untuk meraih keberhasilan. Dengan setiap perjalanan yang ia tempuh, Pak Yacub tidak hanya mengantarkan penumpang ke tujuan mereka, tetapi juga mengantarkan inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat Aceh. Ia berharap besar agar bus Trans Koetaradja di masa yang akan datang akan terus bisa melayani masyarakat dengan baik, serta membuat pramudi dan pramugara lebih sejahtera. Semoga cerita ini bisa memberikan gambaran betapa besar dedikasi seorang sopir bus dalam menjalani tugasnya, dan bagaimana usaha serta kerja keras mereka patut dihargai.(Stephanie Marsya Ayundha) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini: Majalah TRANSit

Asa Membara Rute Baru Trans Koetaradja

Aceh TRANSit – Kabar gembira bagi masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya. Di tahun 2025, bus Trans Koetaradja kembali menghadirkan inovasi layanan dengan membuka tiga rute baru yang semakin mempermudah mobilitas warga. Rute-rute baru tersebut mencakup Darussalam- Pasar Lam Ateuk, rute Pusat Kota-Lampaseh-Lambung, dan rute Keudah – Pasar Al Mahirah. Mulai beroperasi sejak 25 Februari 2025, kehadiran rute baru ini merupakan jawaban atas permintaan masyarakat yang menginginkan akses transportasi umum lebih luas dan efisien. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M. Hanung Kuncoro, menjelaskan bahwa dari banyaknya usulan rute baru, tiga rute inilah yang dapat direalisasikan. “Masyarakat di kawasan ini melapor ke perangkat desa agar bus Trans Koetaradja bisa menjangkau wilayah mereka. Permintaan ini kemudian diperkuat oleh surat dari DPRK dan DPRA, sehingga akhirnya tiga rute baru ini bisa kami wujudkan,” ujarnya dalam wawancara dengan tim majalah Aceh TRANSit, Selasa, 25 Maret 2025. Keputusan ini ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Berdasarkan data pergerakan penumpang e-Manifes yang terdapat di laman Dinas Perhubungan Aceh, feeder 8 (Pusat Kota – Lampaseh – Lambung) menjadi rute paling ramai sejak awal beroperasi hingga 25 Maret 2025. Ini menunjukkan bahwa hadirnya rute baru benar-benar memberikan dampak positif bagi mobilitas masyarakat. Salah satu penumpang setia bus Trans Koetaradja, Rahmawati, mengungkapkan rasa syukurnya atas perluasan rute ini. Perempuan yang akrab disapa Wati ini telah menggunakan layanan Bus Rapid Transit (BRT) sejak tahun 2016. Sebagai warga Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Wati yang tidak memiliki kendaraan pribadi merasa sangat terbantu dengan hadirnya rute baru ini. Memang, saat ini banyak masyarakat berharap adanya penambahan halte Trans Koetaradja, terutama di daerah yang minim fasilitas dan membutuhkan tempat berlindung. Namun, pembangunan halte permanen juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa halte kerap menjadi sasaran vandalisme, dan tidak jarang disalahgunakan sebagai tempat tidur oleh Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), yang dapat mengganggu kenyamanan serta estetika lingkungan. Pemerintah Aceh melalui Dishub Aceh terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk dalam hal prasarana transportasi. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. “Kami sudah menyurati Dinas Sosial untuk menangani keberadaan ODGJ yang mengganggu kenyamanan penumpang, baik di halte maupun di dalam bus Trans Koetaradja. Beberapa ODGJ bahkan melakukan tindakan tidak senonoh yang membuat penumpang merasa khawatir,” jelas Hanung. Terlepas dari berbagai tantangan tersebut, Hanung berharap penambahan rute ini dapat mempermudah mobilitas masyarakat ke fasilitas publik. Dengan semakin bertambahnya rute, diharapkan semakin banyak warga yang beralih ke transportasi publik yang lebih nyaman, aman, terjangkau, dan ramah lingkungan. Pemerintah pun terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, agar masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih mudah dan efisien. Bagi warga Banda Aceh yang belum mencoba bus Trans Koetaradja, yuk manfaatkan fasilitas ini! Dengan semakin luasnya jangkauan rute, kini perjalanan menuju pusat perbelanjaan, kawasan pendidikan, hingga area perdagangan semakin mudah dan nyaman.(Dhea Atifa) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Trans Koetaradja Berhenti, Macet Tak Terhindari

Aceh TRANSit – Trans Koetaradja, bus idolanya warga ibu kota awal tahun 2025 ini, berhenti beroperasi. Berbagai tanggapan dan harapan masyarakat, tersampaikan di media sosial, tak terkecuali di media sosial resmi @dishub_aceh. Tentu pula, komentar ini juga merambat ke obrolan warung kopi dan lainnya. Hal ini wajar, mengingat pentingnya layanan ini bagi mobilitas masyarakat Aceh, terutama di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Angkutan massal yang telah beroperasi sejak tahun 2016 silam, di tahun ini berhenti beroperasi sementara pada Januari dan Februari. Apa yang menyebabkan terhentinya layanan yang sudah menjadi tulang punggung transportasi masyarakat ini ? Aceh TRANSit berbicara dengan Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M.Hanung Kuncoro, Senin, 24 Maret 2025 lalu. Menurut Hanung, terhentinya operasional Trans Koetaradja pada awal tahun 2025 disebabkan oleh berakhirnya kontrak pengelolaan antara Pemerintah Aceh dengan operator yang mengoperasikan layanan bus tersebut, layanan Trans Koetaradja yang masih gratis ini didukung oleh APBA. “Pada akhir tahun 2024, kontrak dengan mitra pengelola layanannya berakhir,” sebut Hanung. Keputusan untuk berhentinya layanan sementara waktu memang bukanlah langkah yang diinginkan oleh Pemerintah. Tentu saja, menurutnya keputusan ini berdampak pada pengguna setia Trans Koetaradja. Misalnya, masyarakat, pelajar, pegawai, yang membutuhkan mobilitas harian ke tempat tujuannya jadi terganggu, hingga hampir dua bulan lamanya. Sebab, kehadiran Trans Koetaradja selama ini telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk menghindari kemacetan jalanan Ibu Kota. “Ketika layanan ini berhenti, tentu saja menyebabkan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi maupun angkutan umum, pada akhirnya membuat jalanan semakin macet,”tambah Hanung. Banyak pengguna layanan yang terpaksa mencari alternatif lain, seperti ojek daring atau taksi, yang tentu saja lebih mahal dan kadang tidak nyaman. Oleh karena itu, dalam perkembangannya, kata Hanung, Dishub Aceh terus mengupayakan kembali beroperasinya Trans Koetaradja dan menempatkan atensi yang serius terkait hal ini. “Pada waktu itu, kita bekerja keras untuk memastikan agar Trans Koetaradja dapat beroperasi kembali secepat mungkin. Alhamdulillah, pada 25 Februari lalu, bus ini telah beroperasi kembali,” ujar Hanung. Mengenai inovasi pelayanan bus, saat ini sedang dirampungkan sebuah aplikasi yang terintegrasi dan memudahkan pengguna memantau jadwal bus secara realtime. Pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur yang ada, termasuk terminal bus dan halte, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang. “Kita ingin Trans Koetaradja tidak hanya menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat Aceh dalam beraktivitas sehari-hari,” pungkasnya. Melalui adanya perbaikan dan pembaruan yang dilakukan, kehadiran Trans Koetaradja diharapkan bisa terus menjadi solusi yang berkelanjutan dan ramah bagi pengguna.(Rahma Yanti) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Wagub Fadhlullah Luncurkan Aplikasi Perjalanan Trans Koetaradja, Masuk Program 100 Hari Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah resmi meluncurkan Layanan Trans Koetaradja Digital pada acara puncak perayaan ulang tahun Trans Koetaradja kesembilan di Depo Trans Koetaradja Banda Aceh, Minggu, 4 Mei 2025. Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja tersebut ditandai dengan penekanan klakson bus bersama sejumlah pejabat Forkopimda serta Bupati Aceh Besar dan Banda Aceh. Aplikasi Trans Koetaradja merupakan sebuah platform digital yang dihadirkan oleh Dinas Perhubungan Aceh untuk memberikan kemudahan perjalanan bagi masyarakat menggunakan layanan bus Trans Koetaradja. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memantau pergerakan bus secara online dan real-time serta bisa melacak lokasi halte terdekat dengan pengguna. Sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan akurat. Dalam sambutannya, Fadhlullah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir menyebutkan bahwa Trans Koetaradja merupakan salah satu tonggak penting dalam membangun sistem transportasi umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau di ibu kota provinsi Aceh. “Kehadiran Trans Koetaradja telah memudahkan mobilitas masyarakat, terutama transportasi bagi pelajar dan mahasiswa, pedagang kecil, penyandang disabilitas, dan dukungan terhadap berbagai kegiatan/event lokal dan nasional,” sebut M Nasir. Sekda Aceh itu menambahkan, Trans Koetaradja telah terbukti mendukung kelancaran berbagai kegiatan besar, termasuk saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumut, karena ketepatan waktu dan layanan gratis yang diandalkan masyarakat. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melaporkan bahwa Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja sejalan dengan misi ke-5 Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yaitu Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM dengan menggerakkan transformasi digitalisasi dan teknologi modern untuk semua sektor. Peluncuran aplikasi ini termasuk ke dalam program Gerak Cepat (Quick Win) 100 hari Pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. “Launching ini menjadi spesial karena dilakukan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Trans Koetaradja yang ke-9,” ungkap Teuku Faisal dengan penuh semangat. Dengan tersedianya aplikasi ini, tambah Teuku Faisal, diharapkan semakin meningkatkan loyalitas pengguna bus Trans Koetaradja, sekaligus menarik minat masyarakat yang belum menggunakan Trans Koetaradja agar beralih menggunakan angkutan massal perkotaan ini karena kini perjalanannya semakin mudah dan pasti. Aplikasi Trans Koetaradja saat ini hanya tersedia untuk pengguna Android yang dapat diunduh di Playstore. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan tersedia di Appstore sehingga dapat digunakan pula oleh pengguna Iphone. Di tengah kemeriahan perayaan ulang tahun Trans Koetaradja, Kadishub Aceh menegaskan bahwa layanan bus Trans Koetaradja bagi Masyarakat Aceh masih gratis ke depannya melalui subsidi APBA. “Semua berubah, kecuali satu yang masih tidak berubah : Trans Koetaradja masih Gratis. Terima kasih Pemerintah Aceh,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Dishub Aceh dengan PT Grab Teknologi Indonesia dalam rangka kolaborasi terkait branding dan sosialisasi Trans Koetaradja serta kemudahan menjangkau halte-halte dengan penyediaan diskon khusus dari Grab. Berikut sejumlah capaian dan transformasi Trans Koetaradja sejak pertama beroperasi hingga saat ini; jumlah bus di tahun 2016 sebanyak 25 unit, saat ini telah berjumlah 59 unit. Jumlah halte permanen di tahun 2016 sebanyak 16 unit, kini berjumlah 94 unit. Tahun 2016 rute yang dilayani hanya 1 rute, saat ini menjadi 14 rute. Panjang jalan yang dilayani tahun 2016 sepanjang 12,6 Km, saat ini mencapai 184,4 km (Banda Aceh dan Aceh Besar).(AB/HA) Baca Berita Lainnya: Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh

Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte

BANDA ACEH – Seluruh ASN Dinas Perhubungan Aceh mengikuti kegiatan bersih-bersih halte bus Trans Koetaradja dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Trans Koetaradja ke-9 pada Jumat, 2 Mei 2025. Aksi bersih-bersih hari ini terpusat di halte Mesjid Raya Baiturrahman dan halte Mesjid Jamik USK. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan komitmen ASN Dishub Aceh untuk meningkatkan kenyamanan serta kebersihan fasilitas transportasi publik kebanggaan masyarakat Aceh ini. Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini difokuskan pada membersihkan area halte dari sampah serta debu yang mengganggu estetika. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum. Rangkaian perayaan HUT Trans Koetaradja ke-9 akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti Trans Koetaradja Saweu Sikula bersama DWP Dishub Aceh, aneka perlombaan, anugerah pramudi Trans Koetaradja terbaik, serta peluncuran aplikasi perjalanan Trans Koetaradja di hari puncak atau Minggu (4/5) mendatang.(AB) Baca Berita Lainnya: Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi  

Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi

Infrastruktur di Aceh khususnya di sektor perhubungan dan transportasi belum cukup. Masyarakat di wilayah kepulauan masih membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur baru agar pelayanan transportasi bagi mereka bisa berjalan dengan baik. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat menjadi salah satu pembicara dalam Talkshow Civil Insight yang digelar oleh Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh pada Rabu, 16 April 2025. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh yang telah tertuang dalam misi keempat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang menargetkan peningkatan infrastruktur dasar dan menjamin konektivitas antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur kewilayahan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pada acara yang bertajuk “Masa Depan Infrastruktur Indonesia : Tantangan dan Peluang bagi Insinyur Teknis Sipil” itu, Teuku Faisal memaparkan sejumlah program strategis Pemerintah Aceh di sektor perhubungan. Di antaranya, digitalisasi layanan angkutan massal Trans Koetaradja, revitalisasi terminal tipe B, peningkatan fasilitas keselamatan jalan, hingga menjadikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebagai Hub of Umroh. Peningkatan layanan angkutan massal Trans Koetaradja menjadi perhatian khusus Kadishub Aceh itu saat ini. Menurutnya, layanan bus Trans Koetaradja perlu dimaksimalkan sebelum jumlah penduduk Kota Banda Aceh dan volume kendaraan di jalan raya semakin bertambah. Kadishub Aceh juga mengajak para Insinyur Teknik Sipil USK, apapun profesinya, untuk berkontribusi dan mengambil peran dalam pembangunan khususnya sektor perhubungan di Aceh.(AB) Baca Berita Lainnya: Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang

Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

Pada tahun 2025, Trans Koetaradja semakin memperluas jangkauannya dengan menghadirkan tiga rute (feeder) baru yang siap melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Rute-rute baru ini mencakup Keudah – Pasar Almahirah, Darussalam – Lam Ateuk, dan Keudah – Lampaseh. Penambahan ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak kawasan strategis, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan akses transportasi yang lebih merata dan efisien. Dengan hadirnya rute baru ini, Trans Koetaradja berharap dapat mendukung aktivitas masyarakat, mulai dari perjalanan sehari-hari hingga keperluan khusus. Jadwal operasional bus di rute-rute baru ini dapat dilihat melalui informasi yang telah dipublikasikan sebelumnya. Yuk, manfaatkan layanan Trans Koetaradja dan jadikan transportasi umum sebagai pilihan utama Anda. Bersama-sama, mari wujudkan mobilitas yang lebih nyaman, terjangkau, dan ramah lingkungan! (MR) Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Baca informasi lainnya: Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025

Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H

Selama bulan Ramadan 1446 H, bus Trans Koetaradja hadir untuk mendukung kebutuhan mobilitas Anda dengan jadwal operasional yang telah disesuaikan. Penyesuaian jadwal ini dirancang untuk menghormati dan memfasilitasi kegiatan masyarakat selama bulan suci, baik itu dalam perjalanan menuju tempat kerja, berbelanja untuk persiapan berbuka puasa, atau menghadiri ibadah di masjid. Dengan armada yang siap melayani, Trans Koetaradja ingin memastikan kenyamanan dan kemudahan perjalanan Anda tetap terjaga di tengah suasana Ramadan. Yuk, manfaatkan layanan bus Trans Koetaradja sebagai moda transportasi andalan Anda selama bulan puasa! Selain mendukung mobilitas, menggunakan transportasi umum seperti Trans Koetaradja juga dapat membantu mengurangi kemacetan dan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Mari bersama-sama menciptakan Ramadan yang lebih bermakna dengan perjalanan yang nyaman dan efisien bersama Trans Koetaradja. Cek infonya di instagram @dishub_aceh Baca informasi lainnya: Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025 Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara

Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meninjau pengoperasian perdana bus Trans Koetaradja di tahun 2025. Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk memastikan angkutan massal ini telah beroperasi dengan baik melayani masyarakat dalam beraktivitas. “Kita ingin memastikan operasional di hari pertama ini bisa berjalan optimal melayani perjalanan masyarakat yang sudah lama menunggu kehadiran Trans Koetaradja,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal di sela-sela kunjungannya hari ini, Selasa, 25 Februari 2025. Seperti diketahui, pada hari Selasa (25/2) ini, bus Trans Koetaradja mulai beroperasi pada 4 rute yaitu Pusat Kota – Darussalam, Pusat Kota – Blang Bintang via Lambaro, Pusat Kota – Lambaro via Lueng Bata, dan rute Darussalam (Trans Campus). Sedangkan 10 rute lainnya akan mulai dioperasikan pada Rabu (26/2) besok. Dalam kunjungan tersebut Teuku Faisal juga turut menyapa dan berkomunikasi dengan para pengguna jasa guna mendengar kesan maupun masukan mereka terhadap layanan Trans Koetaradja. “Masukan-masukan dari masyarakat tentunya penting agar layanan Trans Koetaradja semakin baik ke depannya,” tuturnya. Selain itu, Kadishub Aceh juga menyoroti sejumlah halte yang mengalami aksi vandalisme dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Dirinya berpesan serta mengajak masyarakat untuk menjaga sekaligus mengawasi fasilitas Trans Koetaradja demi kenyamanan bersama. “Halte ini milik kita bersama, janganlah dirusak atau di coret-coret. Pengguna (Trans Koetaradja) jadi nggak nyaman kan” imbuh Faisal.(AB) Baca Berita Lainnnya: Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Implementasi Zero ODOL

Kontrak Berakhir, Layanan Trans Koetaradja Berhenti Beroperasi Sementara

BANDA ACEH – Angkutan massal Trans Koetaradja telah menjadi tulang punggung bagi masyarakat Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari. Akan tetapi, layanan ini berhenti sementara waktu karena berakhirnya kontrak kerja penyedia layanan Trans Koetaradja pada tanggal 31 Desember 2024 yang lalu. Layanan angkutan perkotaan ini akan segera beroperasi kembali setelah dimulainya kontrak kerja tahun anggaran 2025. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa sejak tahun 2016 bus Trans Koetaradja beroperasi melayani masyarakat Aceh tanpa dikenakan biaya dengan dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). “Harapannya, selain mengurangi kemacetan, layanan ini dapat meringankan biaya transportasi yang dikeluarkan oleh masyarakat dalam mobilitas mereka sehari-hari,” sebutnyanya. Selama tidak beroperasi, Dishub Aceh akan melakukan pengecekan teknis terhadap 59 unit armada bus Trans Koetaradja untuk memastikan bus dalam kondisi laik jalan dan siap beroperasi untuk melayani masyarakat. Teuku Faisal menambahkan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh terus berupaya agar Trans Koetaradja bisa segera beroperasi melayani masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat akan transportasi umum bisa terlayani secara optimal. “Dishub Aceh berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan berupaya agar Trans Koetaradja dapat segera beroperasi melayani masyarakat,” pungkas Teuku Faisal. Selama tahun 2024, tercatat sebanyak 956.084 orang menggunakan Trans Koetaradja dari sepuluh rute yang dilayani. Koridor 1 rute Mesjid Raya Baiturrahman – Darussalam masih mendominasi dengan jumlah penumpang sebanyak 401.056 orang. Lalu diikuti oleh koridor 2A rute Mesjid Raya Baiturrahman – Blang Bintang (via Lambaro) dengan jumlah penumpang sebanyak 163.895 orang. Bus Trans Koetaradja juga turut berkontribusi dalam sejumlah event yang dilaksanakan di Ibukota Provinsi Aceh selama tahun 2024, baik daerah maupun nasional termasuk dukungan untuk kelancaran transportasi pada event PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024.(AB)