Dishub

Wagub Fadhlullah Luncurkan Aplikasi Perjalanan Trans Koetaradja, Masuk Program 100 Hari Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah resmi meluncurkan Layanan Trans Koetaradja Digital pada acara puncak perayaan ulang tahun Trans Koetaradja kesembilan di Depo Trans Koetaradja Banda Aceh, Minggu, 4 Mei 2025. Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja tersebut ditandai dengan penekanan klakson bus bersama sejumlah pejabat Forkopimda serta Bupati Aceh Besar dan Banda Aceh. Aplikasi Trans Koetaradja merupakan sebuah platform digital yang dihadirkan oleh Dinas Perhubungan Aceh untuk memberikan kemudahan perjalanan bagi masyarakat menggunakan layanan bus Trans Koetaradja. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memantau pergerakan bus secara online dan real-time serta bisa melacak lokasi halte terdekat dengan pengguna. Sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan akurat. Dalam sambutannya, Fadhlullah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir menyebutkan bahwa Trans Koetaradja merupakan salah satu tonggak penting dalam membangun sistem transportasi umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau di ibu kota provinsi Aceh. “Kehadiran Trans Koetaradja telah memudahkan mobilitas masyarakat, terutama transportasi bagi pelajar dan mahasiswa, pedagang kecil, penyandang disabilitas, dan dukungan terhadap berbagai kegiatan/event lokal dan nasional,” sebut M Nasir. Sekda Aceh itu menambahkan, Trans Koetaradja telah terbukti mendukung kelancaran berbagai kegiatan besar, termasuk saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumut, karena ketepatan waktu dan layanan gratis yang diandalkan masyarakat. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melaporkan bahwa Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja sejalan dengan misi ke-5 Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yaitu Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM dengan menggerakkan transformasi digitalisasi dan teknologi modern untuk semua sektor. Peluncuran aplikasi ini termasuk ke dalam program Gerak Cepat (Quick Win) 100 hari Pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. “Launching ini menjadi spesial karena dilakukan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Trans Koetaradja yang ke-9,” ungkap Teuku Faisal dengan penuh semangat. Dengan tersedianya aplikasi ini, tambah Teuku Faisal, diharapkan semakin meningkatkan loyalitas pengguna bus Trans Koetaradja, sekaligus menarik minat masyarakat yang belum menggunakan Trans Koetaradja agar beralih menggunakan angkutan massal perkotaan ini karena kini perjalanannya semakin mudah dan pasti. Aplikasi Trans Koetaradja saat ini hanya tersedia untuk pengguna Android yang dapat diunduh di Playstore. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan tersedia di Appstore sehingga dapat digunakan pula oleh pengguna Iphone. Di tengah kemeriahan perayaan ulang tahun Trans Koetaradja, Kadishub Aceh menegaskan bahwa layanan bus Trans Koetaradja bagi Masyarakat Aceh masih gratis ke depannya melalui subsidi APBA. “Semua berubah, kecuali satu yang masih tidak berubah : Trans Koetaradja masih Gratis. Terima kasih Pemerintah Aceh,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Dishub Aceh dengan PT Grab Teknologi Indonesia dalam rangka kolaborasi terkait branding dan sosialisasi Trans Koetaradja serta kemudahan menjangkau halte-halte dengan penyediaan diskon khusus dari Grab. Berikut sejumlah capaian dan transformasi Trans Koetaradja sejak pertama beroperasi hingga saat ini; jumlah bus di tahun 2016 sebanyak 25 unit, saat ini telah berjumlah 59 unit. Jumlah halte permanen di tahun 2016 sebanyak 16 unit, kini berjumlah 94 unit. Tahun 2016 rute yang dilayani hanya 1 rute, saat ini menjadi 14 rute. Panjang jalan yang dilayani tahun 2016 sepanjang 12,6 Km, saat ini mencapai 184,4 km (Banda Aceh dan Aceh Besar).(AB/HA) Baca Berita Lainnya: Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh

Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

Pada tahun 2025, Trans Koetaradja semakin memperluas jangkauannya dengan menghadirkan tiga rute (feeder) baru yang siap melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Rute-rute baru ini mencakup Keudah – Pasar Almahirah, Darussalam – Lam Ateuk, dan Keudah – Lampaseh. Penambahan ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak kawasan strategis, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan akses transportasi yang lebih merata dan efisien. Dengan hadirnya rute baru ini, Trans Koetaradja berharap dapat mendukung aktivitas masyarakat, mulai dari perjalanan sehari-hari hingga keperluan khusus. Jadwal operasional bus di rute-rute baru ini dapat dilihat melalui informasi yang telah dipublikasikan sebelumnya. Yuk, manfaatkan layanan Trans Koetaradja dan jadikan transportasi umum sebagai pilihan utama Anda. Bersama-sama, mari wujudkan mobilitas yang lebih nyaman, terjangkau, dan ramah lingkungan! (MR) Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Baca informasi lainnya: Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025

Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H

Selama bulan Ramadan 1446 H, bus Trans Koetaradja hadir untuk mendukung kebutuhan mobilitas Anda dengan jadwal operasional yang telah disesuaikan. Penyesuaian jadwal ini dirancang untuk menghormati dan memfasilitasi kegiatan masyarakat selama bulan suci, baik itu dalam perjalanan menuju tempat kerja, berbelanja untuk persiapan berbuka puasa, atau menghadiri ibadah di masjid. Dengan armada yang siap melayani, Trans Koetaradja ingin memastikan kenyamanan dan kemudahan perjalanan Anda tetap terjaga di tengah suasana Ramadan. Yuk, manfaatkan layanan bus Trans Koetaradja sebagai moda transportasi andalan Anda selama bulan puasa! Selain mendukung mobilitas, menggunakan transportasi umum seperti Trans Koetaradja juga dapat membantu mengurangi kemacetan dan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Mari bersama-sama menciptakan Ramadan yang lebih bermakna dengan perjalanan yang nyaman dan efisien bersama Trans Koetaradja. Cek infonya di instagram @dishub_aceh Baca informasi lainnya: Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025 Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara

Pengecekan Pelayanan Bus Trans Koetaradja Demi Ciptakan Performa Maksimal

BANDA ACEH – Pelayanan angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja bagi masyarakat membutuhkan performa yang maksimal. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal, Sekretaris Dishub Aceh, Teuku Rizki Fadhil, Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Muhammad Hanung Kuncoro beserta tim mengecek pelayanan bus Trans Koetaradja, Selasa, 26 September 2023. Saat mengecek kondisi di lapangan, Faisal berdiskusi langsung dengan pengguna bus Trans Koetaradja guna menyerap aspirasi, masukan, dan keluhan pelayanan. Diantaranya mengecek ketepatan waktu, performa petugas baik pengemudi bus maupun pramugara. Selain itu, Faisal juga mengecek kondisi halte di beberapa lokasi. “Hari ini kita ingin memastikan bahwa pelayanan bus berjalan dengan baik serta menyerap aspirasi langsung pengguna Trans Koetaradja,”sebut Faisal. Dari diskusi langsung dengan masyarakat menginginkan penambahan layanan bus Trans Campus yang melayani kawasan kampus Darussalam serta memastikan ketepatan waktu pelayanan baik keberangkatan maupun kedatangan bus di halte. Dalam monitoring kali ini, Faisal juga berdiskusi dengan pramudi dan pramugara sebagai garda depan pelayanan bus. Faisal mengimbau agar petugas mengutamakan keselamatan diri dan penumpang, keramahtamahan, kenyamanan, serta kondisi fasilitas di dalam bus. Faisal juga menambahkan, jika ada kendala dalam menggunakan layanan Trans Koetaradja penggguna jasa dapat menyampaikan masukan kepada Dishub Aceh melalui berbagai saluran pengaduan yang ada agar performa pelayanan semakin baik. “Pengecekan performa pelayanan bus Trans Koetaradja kita lakukan secara berkala. Kita juga telah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang menyasar pengguna bus guna terus mengevaluasi pelayanan.” tambahnya. Dalam waktu dekat, mulai 1 Oktober 2023, bus Trans Koetaradja akan menerapkan penggunaan sistem tap on bus (cashless payment) dengan Rp.0 untuk koridor 1 yang melayani Pusat Kota-Darussalam.(MR) Baca Juga:

Perbaharui Pelayanan, UPTD Trans Kutaraja Lakukan Kajian

BANDA ACEH – Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat. Pada tahun 2016 telah hadir Angkutan Massa Trans Kutaraja sebagai jawaban dari meningkatnya permintaan perjalan oleh masyarakat Kota Banda aceh dan Aceh Besar. Angkutan Massal Trans Kutaraja saat jni sudah melayani 6 koridor utama dan 5 rute feeder meliputi banda Aceh dan Aceh Besar. Load Factor Transkutaraja Tahun 2019 dikutip dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) 47,52% (sebelum Pandemi Covid 19). Untuk itulah, UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja telah melakukan kajian perencanaan pelayanan angkutan massal perkotaan Trans Kutaraja, Rabu, 30 Agustus 2023 di Aula Multimoda Dishub Aceh. Perencanaan dan pengembangan angkutan massal Perkotaan diperlukan untuk menghubungkan aktivitas masyarakat menuju pusat – pusat Pendidikan, perkantoran dan pusat perbelanjaan. Hasil kajian pengembangan Angkutan Transkutaraja diharapkan dapat merumuskan rekomendasi kebijakan terhadap pengembangan angkutan massal perkotaan di Aceh.(MR)

Trans Meudiwana Lahirkan Legacy Baru Kemajuan Pariwisata Aceh

BANDA ACEH – Aceh sangat kaya akan nilai-nilai sejarah, dan ini menjadi tugas kita semua untuk terus menjaga dan mempromosikan kekayaan peninggalan sejarah itu kepada masyarakat luas. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal saat memberi sambutan dalam Launching Trans Meudiwana di Museum Aceh, Minggu, 11 September 2022. Program Trans Meudiwana ini, kata Almuniza, merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi Disbudpar Aceh dengan Dinas Perhubungan Aceh untuk melahirkan legacy baru untuk kemajuan kepariwisataan Aceh. “Untuk memajukan pariwisata Aceh, Disbudpar tidak bisa melakukannya sendiri, butuh kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk sektor perhubungan,” kata Almuniza. Kehadiran layanan angkutan umum di lokasi wisata, tambah Almuniza, tentu akan menghadirkan kenyamanan bagi wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Almuniza juga menyampaikan apresiasi kepada Dishub Aceh, UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, serta para pelaku pariwisata atas dukungan dan atensinya terhadap pariwisata Aceh. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan bahwa kehadiran Trans Meudiwana bisa menjadi solusi bagi masyarakat di tengah tingginya inflasi dan kenaikan harga BBM. “Ini salah satu solusi dan inovasi hasil kolaborasi Dishub Aceh dan Disbudpar Aceh agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dan berwisata sehingga tidak terlalu berat beban yang dirasakan oleh masyarakat dengan meningkatnya inflasi dan tingginya harga BBM,” ungkap Teuku Faisal. Teuku Faisal juga mengisahkan bahwa inovasi ini lahir dari keresahannya, di mana sarana dan SDM Trans Koetaradja yang cukup baik namun belum termanfaatkan dengan maksimal. “Jadi kita berpikir inovasi apa yang bisa dilakukan untuk mendukung seluruh sektor, akhirnya kita cetus inovasi yang bisa mendukung pariwisata Banda Aceh dan Aceh Besar,” ujarnya. Teuku Faisal berharap kolaborasi ini menjadi sebuah model kolaborasi baru untuk menjadikan pariwisata Aceh semakin baik ke depannya. Turut hadir dalam launching Trans Meudiwana ini Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Kadishub Kota Banda Aceh, Kadis Pariwisata Banda Aceh, Kadisparpora Aceh Besar, Dirut PT Harapan Indah Transport, GM Perum Damri Banda Aceh, serta para pelaku pariwisata di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebagai informasi, Trans Meudiwana mempunyai makna Trans Berwisata yang diambil dari bahasa Aceh kuno. Program yang berlangsung setiap hari Minggu ini tidak berbayar, atau sama dengan pelayanan Trans Koetaradja reguler. Dishub Aceh mengerahkan 6 unit bus untuk melayani 2 rute Trans Meudiwana di wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Rute 1 (MRB – Pelabuhan Ulee Lheue) dilayani oleh 2 unit bus, dan beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.22 WIB. Sedangkan rute 2 (MRB – Pantai Lampuuk) dilayani oleh 4 unit bus, dan beroperasi mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.57 WIB. (AM) Berita Menarik Lainnya: Dishub Aceh Bersama Disbudpar Aceh Uji Coba Trans Wisata Dishub Aceh Perluas Layanan Trans Koetaradja dengan 4 Rute Baru Buy The Service (BTS), Upaya Menggalakkan Angkutan Massal Perkotaan

KEBERSAMAAN PEKERJA DI BANDARA SIM DALAM BALUTAN KEMENANGAN IDUL ADHA

Banda Aceh (10/08), PT. Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) menyelenggarakan Shalat Ied di halaman parkir Bandara SIM. Penyelenggaraan Shalat Ied ini juga diiringi dengan penyembelihan hewan qurban sebanyak empat ekor sapi dan satu ekor kambing yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Awalnya, penyelenggaraan Shalat Ied ini telah direncanakan pada tahun sebelumnya. Namun, pada tahun ini Angkasa Pura II bersama stakeholder terlibat berkesempatan melakukan shalat hari raya bersama. Dalam perbincangan singkat Tim Aceh Transit dengan Bapak Yos Suwagiyono, General Manajer PT Angkasa Pura II menyampaikan bahwa, “penyelenggaraan Shalat Ied ini menyikapi permintaan teman-teman imigrasi, mereka mengeluh selama beberapa tahun, puasanya full tapi nggak pernah Shalat Ied,” ucapnya penuh semangat. “Maka, sampailah hal ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Lalu, mereka koordinasi dengan airlines dan pihak terkait. Kemudian, mereka menyurati saya dan disampaikan juga ke Bupati Aceh Besar,” lanjutnya dengan rona wajah yang cerah. Dalam hal ini, Bupati Aceh Besar menghimbau Bandara SIM agar dapat menunda sementara penerbangan saat hari pertama Idul Adha mulai pukul 00.00 – 12.00 WIB. Terlebih dulu, manajeman Bandara SIM berkoordinasi dengan Otoritas Bandara Wilayah II Medan dalam menyikapi surat edaran tersebut. Dalam hal ini, Otoritas Bandara Wilayah II Medan selaku regulator agar tidak bertentangan dengan regulasi yang telah ditetapkan. Setelah berkoodinasi, manajemen Bandara SIM menghentikan sementara penerbangan pada tanggal 11 Agustus 2019 dari pukul 07.25 – 11.00 WIB. Namun, penerbangan pertama pada hari tersebut (penerbangan pukul 06.00 WIB –red) tetap beroperasi seperti biasanya. Dalam kesempatan ini juga, Junaidi, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, menyampaikan bahwa secara teknis pelaksanaan aktifitas transportasi pada Shalat Ied tidak mengganggu pelayanan bandara. Hanya saja, pergeseran jam pelayanan setelah prosesi Shalat Idul Adha dan penyembelihan Qurban. Prosesi ini dapat dijadikan sebagai ritual rutin dalam penyambutan hari raya sekaligus sebagai identitas pribadi Aceh sebagai daerah Syari’at Islam. “Kita perlu tunjukkan kepada mereka, bahwa Aceh gini loh. Syiar Islam menyeruak dari pintu gerbang pertama Aceh. Niat baik seperti ini perlu kita pertahankan dan juga kita permudah jalan bagi yang ingin melaksanaan Shalat Hari Raya (Shalat Ied –red),” Imbuh Pak Yos dalam perbincangan ini. Tambahnya, pada momen seperti ini, kita sebagai insan perhubungan bekerja lebih ekstra dari biasanya. Melayani masyarakat yang ingin segera berkumpul dengan keluarga pada hari penuh kemenangan. Beberapa jam inilah kita manfaatkan dan sisihkan waktu dalam menyambut hari kemenangan di atas sajadah dengan sujud penuh suka cita menghadap Ilahi dalam kebersamaan. Inilah rasa syukur yang mendalam pada Sang Kuasa. Komunitas pelayanan di Bandara SIM seperti Airnav, Airlines, beacukai beserta keluarga menyambut gembira penyelenggarakan Shalat Ied di Bandara SIM. Inilah harapan kebahagiaan, mereka dapat merasakan kesyahduan Shalat Ied di hari kemenangan bersama keluarga meskipun sedang dalam melaksanakan tugas. Tetes pilu tahun-tahun berlalu, mereka hanya mampu menyaksikan indahnya kalimat takbir melalui televisi yang tergantung di pojok bandara. Tahun ini, mereka dapat melafazkan kalimah takbir bersama-sama. Penuh kesyahduan suka cita, dan haru bahagia menyelimuti relung hati komunitas ini. Masyarakat juga menyambut antusias penyelenggaraan Shalat Ied ini. Momentum seperti ini perlu dipertahankan dan menjadi ciri khas Aceh sebagai Serambi Mekkah. Kemeriahan penyambutan Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha –red) sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Nantinya, momen seperti ini dapat mempererat ukhuwah islamiah dan silaturrahmi bagi kita semua. (MS)

TINGKATKAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS MELALUI PELAJAR PELOPOR

Selama hampir sepuluh tahun berturut-turut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI melalui Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia menyelenggarakan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Dinas Perhubungan Aceh melalui Bidang LLAJ juga setiap tahunnya menyelenggarakan kegiatan tersebut. Pada Tahun 2018, Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ di Provinsi Aceh diselenggarakan oleh Dishub Aceh dengan jumlah 23 peserta dari 23 Kabupaten/Kota, dan dipilih 4 peserta terbaik untuk diseleksi di Tingkat Nasional. Pada Tingkat Nasional, Provinsi Aceh yang diwakili oleh 4 peserta tersebut, antara lain Devia Army mendapat peringkat ke-31, Win Putra Sandy Agung mendapat peringkat ke-33, Muchammad Fachrizal mendapat peringkat ke-38 dan Adisty Ayu Hafizah mendapat peringkat ke-58 dari jumlah total peserta 72 orang. Hal tersebut merupakan prestasi yang sangat memuaskan. Kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Tahun 2019 sendiri akan dilaksanakan di Hotel Ayani, Kota Banda Aceh mulai tanggal 5 – 9 Agustus 2019. Kegiatan akan diawali dengan pembukaan acara, dilanjutkan dengan dinamika kelompok, beberapa pemaparan materi dari narasumber, tes soal peserta, expose karya ilmiah, pengumuman pemenang dan penutupan acara. Dinas Perhubungan Aceh berharap Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ yang menjadi pemenang lebih aware, menyebarkan virus berkeselamatan lalu lintas ke rekan-rekan dan lingkungannya, serta mendapatkan prestasi yang lebih memuaskan pada Tingkat Nasional dari tahun sebelumnya.

DISHUB ACEH DUKUNG KELANCARAN TRANSPORTASI SELAMA MTQMN XVI 2019

Dinas Perhubungan Aceh melalui Bidang LLAJ dan UPTD Transkoetaradja selaku penyedia pelayanan transportasi ikut mendukung kelancaran kegiatan MTQ Mahasiswa Nasional ke-XVI Tahun 2019 yang diselenggarakan di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dishub Aceh menyiapkan 5 unit bus Transkoetaradja dan 9 unit bus Damri untuk penjemputan dan pemulangan peserta dari luar daerah melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang. Selain melayani penjemputan dan pemulangan peserta, Dishub Aceh juga menyiapkan 5 unit shuttle bus yang akan melayani para peserta selama MTQMN ke-XVI 2019 berlangsung. Bus mulai beroperasi pada pukul 08.00 WIB – 19.00 WIB dengan rute Asrama Mahasiswa – Kampus Unsyiah. Untuk memastikan kegiatan pelayanan transportasi berjalan secara maksimal, Dishub Aceh juga mengerahkan 46 personil yang terdiri dari; 9 personil Bidang LLAJ, 15 personil UPTD Transkoetaradja, 10 operator Transkoetaradja, dan 12 operator PT. Damri Cabang Banda Aceh. MTQMN ke-XVI tahun ini sendiri resmi dibuka oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof. Dr. Ismunandar tadi malam (Minggu/28/7) di Stadiun Mini Unsyiah. Turut hadir dalam pembukaan tersebut Asisten I Setda Aceh Dr. M. Jafar, SH. M.Hun, Wakil Ketua DPR Aceh Sulaiman Abda, SE, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, SE., Ak., MM, dan para rektor universitas seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Ismunandar menyampaikan MTQ Mahasiswa Nasional jangan menjadi kegiatan rutinitas dua tahunan semata, tapi melalui kegiatan ini bagaimana menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup bagi generasi muda Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 28 Juli – 04 Agustus 2019 dan diikuti oleh 2.500 peserta dari 179 universitas seluruh Indonesia. (AM)

TRANS KUTARAJA HILANGKAN TRANSFER PENUMPANG DI HALTE HILIR PERJALANAN

Banda Aceh–UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja akan menghapus sistem Transfer Penumpang antar bus di halte hilir perjalanan (halte akhir) di tiap koridor Trans Koetaradja. Hal ini dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat mengenai keterlambatan tiba bus Trans Koetaradja di tiap halte. Sebelumnya, UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja telah menurunkan Tim Respon Cepat (TRC) untuk melakukan pengawasan langsung di halte akhir tiap koridor, Rabu (20/2/2019). Pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada bus yang berhenti terlalu lama sehingga membuat penumpang lama menunggu di halte. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, T. Robby Irza, S.SiT, MT saat dijumpai di halte akhir Koridor 2A, Blang Bintang, Aceh Besar mengatakan berdasarkan laporan dari masyarakat melalui nomor pengaduan (Call Center) Trans Koetaradja dan media sosial, banyak bus dilaporkan terlihat ‘ngetem’ di beberapa halte hilir perjalanan (halte akhir). Kendati demikian, banyaknya laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat sudah berperan aktif dalam mengawasi pelayanan Trans Koetaradja. “Hal ini tentunya sangat membantu UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja dengan keterbatasan jumlah SDM untuk mengawasi puluhan bus setiap harinya. Artinya masyarakat sangat care terhadap fasilitas publik ini,” imbuhnya. Dinas Perhubungan Aceh melalui Kepala UTPD Angkutan Massal Trans Kutaraja mengundang rekanan dari Perum Damri dan PO. Harapan Indah selaku operator dari koridor Trans Koetaradja untuk membahas kebijakan yang akan diambil guna mengatasi keterlambatan tiba bus tersebut, Kamis (21/2/2019). Pertemuan yang dilakukan di Kantor Dinas Perhubungan itu kemudian menghasilkan beberapa kesepakatan untuk dilakukan. Kesepakatan tersebut diantaranya halte yang terindikasikan bus berhenti terlalu lama atau ‘ngetem’ yaitu Halte Keudah, Halte Kuburan Massal Ulee Lheue, dan Halte Masjid Jami’ Darussalam tidak lagi melakukan kegiatan transfer penumpang, bus boleh berhenti di halte akhir (hilir perjalanan) selama 10 menit atau jika bus selanjutnya telah tiba harus segera jalan. Demi terlaksananya kesepakatan tersebut di lapangan, UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja bekerja sama dengan tiap operator koridor akan menurunkan tim untuk melakukan pengawasan di tiap halte hilir perjalanan selama beberapa hari kedepan. “Selama seminggu ini kita akan melakukan pengawasan langsung di tiap halte hilir, hasil yang kita harapkan dari ini (dengan ditiadakan transfer penumpang–red) serta jumlah armada yang telah bertambah dari 30 menjadi 40 armada semoga dapat menurunkan keluhan mengenai keterlambatan tiba bus Trans Koetaradja di halte,” tutupnya. (RM)