Aceh TRANSit – Sejak awal keberadaanya Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) telah menghubungkan berbagai wilayah di Bumi Rencong. Salah satu ruas tolnya yaitu Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum yang menghubungkan Padang Tiji di Kabupaten Pidie dan Seulimeum di Kabupaten Aceh Besar. Ruas Tol Sibanceh Seksi 1 memiliki panjang 23,95 kilometer.
Keberadaan Tol Sibanceh ini memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat menghemat waktu tempuh perjalanan sehingga mobilitas pengguna jalan menjadi lebih cepat. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik jalur perdagangan di Aceh, mendorong tumbuhnya pusat kegiatan ekonomi produktif baru, khususnya di koridor Banda Aceh-Sigli dan menghubungkan pusat ekonomi, industri, serta pasar. Secara umum keberadaan jalan tol di daerah diperlukan guna mempermudah distribusi logistik dan dapat mengurai kemacetan.
PT Hutama Karya (HK) resmi membuka jalur fungsional Jalan Tol Sibanceh Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum pada tanggal 24 Maret hingga 10 April untuk kendaraan golongan 1 guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Jalan Tol Sibanceh Seksi 1 ini dibuka tanpa tarif alias gratis mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal telah melakukan peninjauan lapangan terkait rencana kesiapan pengaktifan jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimuem).
Menjelang mudik Lebaran 1446 H bersama Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Aceh, dan Branch Manager Divisi Operasi dan Pemeliharaan jalan Tol Ruas Sigli – Banda Aceh pada Jumat, 14 Maret 2025.
Pengoperasian ini sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan. Lonjakan volume kendaraan diprediksi terjadi selama periode arus mudik H-7 dan arus balik H+7 Lebaran 2025. Untuk mendukung kelancaran arus mudik, PT Hutama Karya telah menyiagakan 280 petugas dan 39 unit kendaraan operasional. Selain itu, dua rest area, yakni rest area 37A dan 37B, beroperasi penuh selama 24 jam dari 20 Maret hingga 10 April 2025.
Menurut data yang dihimpun dari e-Manifest Dishub Aceh, sejak H-7 Lebaran 2025 atau 24 Maret hingga 7 April, kendaraan yang melintas di jalan Tol Sibanceh untuk seksi Padang Tiji – Seulimuem selama periode tersebut tercatat sebanyak 63.537 kendaraan, didominasi golongan I sebesar 99 persen. Ini adalah gerbang tol (GT) yang paling ramai meski hanya dibuka fungsional selama sembilan jam per hari.
Keberadaan Tol Sigli-Banda Aceh diharapkan dapat mendorong investasi pembangunan daerah sehingga masyarakat dan jasa logistik barang mendapat manfaat baik ekonomi maupun sosial. Kehadiran jalan tol dan berbagai sarana infrastruktur primer untuk pembangunan ekonomi wilayah memang diperlukan bagi daerah sehingga dapat dimanfaatkan untuk upaya pengembangan kawasan industri, mendorong pariwisata lokal, dan membantu para pelaku UMKM.
Pemerintah sudah menyediakan infrastruktur yang mengoneksikan antardaerah secara lebih cepat dan mudah sehingga tinggal bagaimana Pemerintah Daerah bisa lebih cepat lagi memacu pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing agar produktif dengan memanfaatkan jalan tol yang sudah dibangun pemerintah.(Dewi Suswati)
Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini: