Dishub

Strategi Pelabuhan Ulee Lheue Layani ‘Lautan’ Pemudik

Aceh TRANSit – Bagi kebanyakan orang, mudik merupakan momen sakral yang selalu dinanti. Selain momen kehangatan dan kebersamaannya, mudik juga menjadi kesempatan recharged energy setelah lama di perantauan. Pelabuhan menjadi salah satu infrastruktur guna mengakomodir kebutuhan tersebut. Salah satunya Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheu Kota Banda Aceh. Sebagai masterpiece pelabuhan penyeberangan di Aceh, Pelabuhan Ulee Lheue terus melakukan berbagai persiapan dalam melayani lonjakan pengunjung. Tak hanya pemudik, lonjakan juga bersinggungan dengan momen pergerakan wisatawan yang hendak rehat sejenak ke Pulau Weh, Kota Sabang setelah lebaran usai. Data yang terpantau pada laman informasi Pergerakan Penumpang Libur Lebaran Idulfitri 1446H dari tanggal 24 Maret hingga 8 April 2025 (H-7 sampai dengan H+7 lebaran) menunjukkan bahwa sebanyak 198.850 pengguna jasa transportasi melakukan perjalanan di masa libur tahun ini. Nah, khusus data produksi angkutan penyeberangan di lintasan Ulee Lheue – Balohan pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,79 persen dibandingkan periode lalu. Sejak periode 24 Maret sampai dengan 8 April 2025, tercatat sebanyak 56.648 pergerakan pemudik dan wisatawan yang menyeberang pada lintasan favorit ini. Sedangkan pada periode lalu hanya sebanyak 55.650 pergerakan penumpang. Puncak lonjakan pergerakan arus pengunjung terjadi pada tanggal 4 April 2025 (H+4) lebaran yang mencapai 7.300 penumpang. Banyak usaha yang diupayakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh dan pemangku kepentingan terkait agar grafik pengunjung terus meningkat. Salah satunya sistem e-ticketing yang sudah diberlakukan di Pelabuhan Ulee Lheue. Tujuannya sudah pasti memberikan pelayanan terbaik, kenyamanan dan keterbukaan transparansi publik. Masyarakat juga menyambut baik inovasi ini, karena dengannya kepastian waktu keberangkatan dan antrean panjang dapat dielakkan. Prosesnya juga mudah hanya dengan mengakses langsung situs resmi atau aplikasi Ferizy melalui ponsel pintar, masyarakat dari daerah mana pun dan di waktu kapan pun dapat langsung memesan tiket tanpa perlu bertatap muka di pelabuhan. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Banda Aceh dan PT Sakti Inti Makmur (SIM) juga tak mau kalah dalam mengakomodir kebutuhan pengunjung. Terdapat 7 armada kapal feri dengan keberangkatan mencapai 20 trip PP (pulang – pergi) perhari yang beroperasi periode lebaran 1446 H. Rekor keberangkatan kapal terbanyak terjadi pada hari Kamis, 3 April 2025 yang mencapai 23 trip sehari, dengan rincian 9 trip kapal cepat dan 14 trip kapal feri Ro-Ro. Kadishub Aceh, Teuku Faisal sangat mengapresiasi setiap pemangku kepentingan transportasi di Aceh yang sudah bekerja maksimal, baik pada moda darat, laut dan udara, yang turut menyukseskan penyelenggaraan transportasi selama masa mudik lebaran ini. Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue telah berupaya menunjukkan kesiapan yang optimal dalam menghadapi arus mudik Lebaran 1446 H. Berbagai langkah antisipatif, seperti penambahan frekuensi trip kapal, peningkatan jumlah personel, serta inovasi yang dihadirkan demi kelancaran arus penumpang. Selain itu, koordinasi yang solid antar lembaga terus ditingkatkan agar arus mudik dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Dengan langkah tersebut diharapkan masyarakat dapat merasakan momen kehangatan dan kenyamanan yang terus diupayakan disetiap sarana prasarana perhubungan.(Rahmi Caesaria Nazir) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Kelayakan Armada Jadi Faktor Krusial Tekan Kecelakaan Lalu Lintas

Aceh TRANSit – Gema takbir menyambut Idulfitri 1446 Hijriah kian dekat, menandai dimulainya rutinitas tradisi mudik lebaran jadi aman dan nyaman. Para perantau bersiap kembali ke kampung halaman tak terkecuali masyarakat yang ada di Bumi Serambi Mekkah ini, dan angkutan umum, menjadi pilihan utama, menjadikan aspek keselamatan penumpang merupakan prioritas mutlak. Menjawab tantangan ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh menggencarkan inspeksi keselamatan (rampcheck) armada bus di sejumlah Terminal Tipe B di Aceh. Pelaksanaan Inspeksi Serentak di Tiga Terminal Sebagai langkah konkret, Dishub Aceh menggelar rampcheck serentak di beberapa titik strategis. Selama periode 8 hingga 12 Maret 2025, kegiatan difokuskan pada tiga Terminal Tipe B, yaitu Terminal Tipe B Bireuen, Aceh Tamiang, dan Aceh Selatan. Kegiatan ini melibatkan sinergi sejumlah pihak, termasuk Tim LLAJ Dishub Aceh, Petugas Terminal Tipe B, Dishub Kabupaten/Kota terkait, BPTD Kelas II Aceh, Ditlantas Polda Aceh, DPMPTSP Aceh, dan Jasa Raharja. Kelaikan armada menjadi faktor krusial dalam menekan potensi kecelakaan lalu lintas, terlebih di tengah lonjakan penumpang saat musim mudik. Kadishub Aceh, Teuku Faisal, melalui Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Deddy Lesmana, menekankan bahwa rampcheck adalah kegiatan rutin yang krusial. “Rampcheck merupakan pemeriksaan kendaraan rutin yang dilaksanakan guna memastikan kelaikan kendaraan dan keselamatannya dalam mengantisipasi potensi kecelakaan lalu lintas,” ujar Deddy. Ia menambahkan, petugas rampcheck di lapangan melakukan pemeriksaan yang mencakup dua aspek utama administrasi dan fisik kendaraan seperti SIM, STNK, Hasil Uji KIR, Izin Trayek dan sebagainya termasuk memastikan fisik angkutan umum demi memastikan angkutan umum memenuhi aturan standar keselamatan. Tercatat sebanyak 306 unit kendaraan AKDP telah menjalani rampcheck di tiga terminal tersebut, dengan rincian 167 kendaraan di Terminal Bireuen, 119 kendaraan di Terminal Aceh Tamiang, dan 20 kendaraan di Terminal Aceh Selatan. Inspeksi serupa juga menyasar Terminal Lueng Bata di Banda Aceh, yang notabene melayani trayek AKDP terbanyak di provinsi ini. Digitalisasi Mempermudah Pengawasan Inovasi turut mewarnai pelaksanaan rampcheck tahun ini. Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil, mengungkapkan bahwa proses inspeksi kini telah berbasis digital. “Kegiatan rampcheck tahun ini sudah berbasis digital yang langsung terintegrasi dengan sistem perizinan dan data pengujian KIR (BLU-e),” paparnya. Integrasi ini, yang terhubung dengan sistem Online Single Submission (OSS) untuk perizinan dan Bukti Lulus Uji Elektronik (BLU-e) untuk data KIR, memberikan kemudahan signifikan. “Ini memudahkan petugas untuk mengecek status izin penyelenggaraan, izin trayek, data perusahaan maupun data KIR kendaraan masih berlaku atau sudah kadaluarsa hanya dengan memasukkan nomor plat kendaraan,” tambahnya. Dedikasi para petugas di lapangan layak mendapat apresiasi tinggi. “Terima kasih kepada seluruh personil atas dedikasi yang tinggi dalam kegiatan ini, bekerja siang malam di bulan puasa demi memastikan masyarakat bisa selamat dalam perjalanan saat mudik nantinya,” ungkap Rizki saat memberikan arahan kepada petugas di Terminal Tipe B Bireuen. Dedikasi para petugas di lapangan layak mendapat apresiasi tinggi. “Terima kasih kepada seluruh personil atas dedikasi yang tinggi dalam kegiatan ini, bekerja siang malam di bulan puasa demi memastikan masyarakat bisa selamat dalam perjalanan saat mudik nantinya,” ungkap Rizki saat memberikan arahan kepada petugas di Terminal Tipe B Bireuen. Upaya intensif melalui rampcheck yang terdigitalisasi ini menjadi wujud komitmen Dishub Aceh dan instansi terkait dalam menghadirkan layanan transportasi yang berkeselamatan di Bumi Serambi Mekkah. Di sisi lain, para pengusaha angkutan umum diimbau untuk terus proaktif dalam melengkapi segala aspek legalitas administrasi dan memastikan kelayakan kendaraan demi memberikan rasa aman, nyaman, dan selamat bagi pengguna jasa angkutan umum. Tak lupa, partisipasi masyarakat pemudik untuk cermat memilih jasa transportasi tentu diperlukan demi keselamatan bersama.(Reza Ali Ma’sum) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte

BANDA ACEH – Seluruh ASN Dinas Perhubungan Aceh mengikuti kegiatan bersih-bersih halte bus Trans Koetaradja dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Trans Koetaradja ke-9 pada Jumat, 2 Mei 2025. Aksi bersih-bersih hari ini terpusat di halte Mesjid Raya Baiturrahman dan halte Mesjid Jamik USK. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan komitmen ASN Dishub Aceh untuk meningkatkan kenyamanan serta kebersihan fasilitas transportasi publik kebanggaan masyarakat Aceh ini. Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini difokuskan pada membersihkan area halte dari sampah serta debu yang mengganggu estetika. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum. Rangkaian perayaan HUT Trans Koetaradja ke-9 akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti Trans Koetaradja Saweu Sikula bersama DWP Dishub Aceh, aneka perlombaan, anugerah pramudi Trans Koetaradja terbaik, serta peluncuran aplikasi perjalanan Trans Koetaradja di hari puncak atau Minggu (4/5) mendatang.(AB) Baca Berita Lainnya: Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi  

Rampcheck Jelang Mudik: Aman di Jalan, Tenang di Kampung

Aceh TRANSit – Anda tentunya sudah familiar dengan kata mudik. Tahukah bahwa, mudik sebenarnya memiliki berbagai pemaknaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik memiliki dua arti: pertama, (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman), dan kedua, pulang ke kampung halaman (kata kerja percakapan). Konon, istilah mudik sendiri berasal dari Bahasa Jawa, mulih disik yang berarti pulang dahulu, kini jadi sebuah tradisi tahunan di Indonesia. Khususnya menjelang hari raya keagamaan seperti Lebaran Idulfitri, di mana orang-orang yang merantau kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan sanak saudara. Setiap tahunnya, mudik lebaran menjadi momen arus pergerakan orang secara besar-besaran, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara. Lonjakan penumpang yang signifikan ini menuntut kesiapan berbagai moda transportasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan. Kecelakaan lalu lintas oleh moda transportasi, baik angkutan umum maupun barang memiliki risiko yang sama serta dapat berakibat dan berimplikasi menimbulkan korban jiwa. Untuk menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas maupun menekan terjadinya musibah yang disebabkan oleh faktor teknis dan human error di moda transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, upaya pencegahan secara periodik berupa inspeksi dan penegakan hukum harus terus dilakukan. Dalam konteks inilah, rampcheck atau inspeksi kelayakan kendaraan dan armada menjadi langkah krusial yang tak bisa diabaikan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menekan potensi kecelakaan akibat kondisi teknis kendaraan yang tidak layak, sekaligus sebagai bentuk pengawasan terhadap penyelenggara transportasi agar tetap mematuhi standar operasional. Menjelang libur Lebaran 1446 H yang lalu misalnya, Terminal Tipe B Bireuen tidak hanya diramaikan oleh calon penumpang yang hendak balik kampung, namun juga oleh petugas Dinas Perhubungan Aceh yang tengah melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan atau yang dikenal dengan rampcheck. Kegiatan ini berguna untuk memastikan perjalanan masyarakat khususnya pemudik, aman dan nyaman. Selain di lintasan Barat – Selatan Aceh, Dishub Aceh juga melakukan rampcheck kendaraan serentak di Terminal Tipe B Aceh Tamiang, dan Terminal Tipe B Bireuen. Terakhir, Dinas Perhubungan Aceh telah melakukan rampcheck kendaraan di Terminal Lueng Bata yang melayani trayek AKDP terbanyak di Aceh. Lalu, Apa itu Rampcheck? Rampcheck adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan angkutan umum untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut layak jalan dan memenuhi standar keselamatan. Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin, terutama menjelang musim mudik, guna mencegah kecelakaan akibat kendaraan yang tidak memenuhi standar operasional. Dengan adanya pemeriksaan ini, kendaraan yang tidak layak jalan bisa segera diperbaiki atau dilarang beroperasi demi keselamatan bersama. Dalam rampcheck, petugas akan mengecek beberapa aspek penting, seperti kondisi fisik kendaraan, administrasi kendaraan meliputi SIM, STNK, hasil Uji KIR, izin penyelengaraan angkutan, dan izin trayek yang masih berlaku, lalu kelengkapan keselamatan pada kendaraan seperti dongkrak, segitiga pengaman, palu pemecah kaca, sabuk keselamatan, dan sebagainya. Dengan adanya rampcheck yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, diharapkan seluruh armada angkutan umum yang digunakan selama mudik lebaran berada dalam kondisi prima dan sesuai dengan standar keselamatan, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman, selamat, dan nyaman hingga tiba di kampung halaman.(Ireane Putri Masdha) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Strategi Pemerintah Aceh Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman

Aceh TRANSit – Mudik lebaran adalah tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat. Perjalanan pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga sering kali diwarnai dengan tantangan besar bagi pemerintah daerah dalam memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan masyarakat. Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh memiliki peran penting dalam mengelola transportasi selama masa mudik dengan melakukan berbagai persiapan guna menghadapi lonjakan. Pemerintah Aceh melalui Dishub Aceh telah melakukan berbagai langkah strategis, seperti menggelar rapat koordinasi bersama seluruh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten/Kota dan stakeholder, program mudik gratis, survei mudik, inspeksi kendaraan atau rampcheck, serta penyelenggaraan posko terpadu. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan arus mudik tahun ini dapat berjalan lebih aman, nyaman, dan terkendali. Kadishub Aceh, Teuku Faisal dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Pengendalian Transportasi selama libur lebaran tahun 2025 bersama seluruh Kadishub Kabupaten/Kota di Aula Multimoda pada Senin, 17 Maret 2025 menyebutkan bahwa rapat koordinasi ini dilakukan guna memastikan kesiapan setiap daerah di Aceh dalam menyukseskan pelayanan transportasi selama periode libur lebaran tahun 2025. Pada pertemuan tersebut, Faisal juga menekankan pentingnya menjalin koordinasi yang telah berjalan baik selama ini, agar lebih intens lagi supaya permasalahan yang ada di lapangan bisa segera ditindaklanjuti. Pemerintah Aceh juga menyelenggarakan program mudik gratis sebagai solusi transportasi untuk membantu masyarakat yang ingin pulang kampung tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi. Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan terkait Program Mudik Gratis tahun 2025 dan Surat Gubernur Aceh tentang Dukungan dan Partisipasi Terhadap Kegiatan Mudik Bersama Tahun 2025 bertujuan tidak hanya untuk meringankan beban masyarakat, tetapi juga untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dengan mendorong pemudik menggunakan moda transportasi umum seperti bus dan kapal penyeberangan. Salah satu fokus utama pemerintah dalam menghadapi arus mudik adalah keselamatan perjalanan. Oleh karena itu, Dishub Aceh mengadakan inspeksi kendaraan atau rampcheck bagi bus dan angkutan umum yang digunakan dalam program mudik bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi dalam kondisi laik jalan dan memenuhi standar keselamatan. Survei mudik lebaran juga dilakukan guna memprediksi pola pergerakan pemudik, mengidentifikasi jalur yang berpotensi mengalami kepadatan, serta mengevaluasi efektivitas kebijakan mudik dari tahun ke tahun. Ini menjadi dasar bagi pemerintah dalam melakukan berbagai penyesuaian kebijakan, termasuk pengaturan jadwal keberangkatan, penambahan armada transportasi, serta pembentukan jalur alternatif guna menghindari kemacetan. Untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pemudik, Dishub Aceh juga membangun posko terpadu angkutan lebaran dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pemudik, termasuk area istirahat serta masyarakat dapat memantau langsung terhadap pergerakan arus penumpang di seluruh simpul moda transportasi, baik darat, udara, maupun laut. Posko ini telah tersebar di 49 lokasi yang berbeda di seluruh Aceh dengan melibatkan 579 personil yang telah membantu kelancaran arus mudik. Melalui koordinasi yang solid antara pemerintah, operator transportasi, masyarakat, dan persiapan yang matang, perjalanan mudik bukan hanya menjadi tradisi, tetapi juga pengalaman yang lebih nyaman dan selamat bagi semua pemudik.(Munardi) Baca Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini: Majalah TRANSit

Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi

Infrastruktur di Aceh khususnya di sektor perhubungan dan transportasi belum cukup. Masyarakat di wilayah kepulauan masih membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur baru agar pelayanan transportasi bagi mereka bisa berjalan dengan baik. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat menjadi salah satu pembicara dalam Talkshow Civil Insight yang digelar oleh Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh pada Rabu, 16 April 2025. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh yang telah tertuang dalam misi keempat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang menargetkan peningkatan infrastruktur dasar dan menjamin konektivitas antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur kewilayahan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pada acara yang bertajuk “Masa Depan Infrastruktur Indonesia : Tantangan dan Peluang bagi Insinyur Teknis Sipil” itu, Teuku Faisal memaparkan sejumlah program strategis Pemerintah Aceh di sektor perhubungan. Di antaranya, digitalisasi layanan angkutan massal Trans Koetaradja, revitalisasi terminal tipe B, peningkatan fasilitas keselamatan jalan, hingga menjadikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebagai Hub of Umroh. Peningkatan layanan angkutan massal Trans Koetaradja menjadi perhatian khusus Kadishub Aceh itu saat ini. Menurutnya, layanan bus Trans Koetaradja perlu dimaksimalkan sebelum jumlah penduduk Kota Banda Aceh dan volume kendaraan di jalan raya semakin bertambah. Kadishub Aceh juga mengajak para Insinyur Teknik Sipil USK, apapun profesinya, untuk berkontribusi dan mengambil peran dalam pembangunan khususnya sektor perhubungan di Aceh.(AB) Baca Berita Lainnya: Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang

Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh

BANDA ACEH – Arus pergerakan pemudik pada masa libur Lebaran Tahun 2025 di Aceh menunjukkan peningkatan khususnya pada moda transportasi darat. Tren realisasi pemudik lebaran sejak setelah masa pandemi Covid-19 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data yang terpantau pada Laman Informasi Pergerakan Penumpang Libur Lebaran Idul Fitri 1446H dari tanggal 24 Maret hingga 8 April 2025 menunjukkan bahwa sebanyak 198.850 pengguna jasa transportasi melakukan perjalanan pada masa libur lebaran. Sedangkan pada periode angkutan lebaran tahun lalu, dalam rentang waktu yang sama, pergerakan pemudik sebesar 196.716 orang. Artinya, terjadi peningkatan sekitar 1,08 persen. Puncak arus mudik di Aceh pada lebaran tahun ini terjadi pada tanggal 28 Maret 2025, di mana sebanyak 12.969 orang melakukan perjalanan, baik moda transportasi darat, laut dan penyeberangan, dan udara. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa penumpang moda transportasi darat kerap mengalami peningkatan setiap tahunnya di Aceh, baik pada angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP). Pergerakan penumpang tertinggi tahun ini terjadi pada moda angkutan darat yang mencapai 92.903 orang. Penyelenggaraan Program Mudik Gratis Bersama Pemerintah Aceh yang didukung sektor perbankan Aceh, BUMN, BUMD, dan swasta ini ditengarai menjadi salah satu alasan tingginya angka pengguna jasa transportasi darat di Aceh. Ada 828 peserta mudik gratis yang pulang kampung menggunakan 92 unit bus/hiace campuran ke 16 rute tujuan,” kata Teuku Faisal. Teuku Faisal menambahkan, berkaca pada pengalaman tahun ini, penyelenggaraan mudik gratis sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat khususnya dalam mengurangi beban biaya transportasi yang harus mereka keluarkan saat mudik. Selain itu, dampak dalam skala luas tentu saja dapat mengurangi inflasi di Aceh. Sementara itu, jumlah pengguna moda angkutan laut dan penyeberangan sebesar 65.853 orang. Angka ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 66.432 orang. Hal yang sama juga terjadi pada moda transportasi udara yang hanya menyumbang sebesar 40.094 orang. Sedangkan tahun lalu, penumpang pesawat udara sedikit lebih banyak menyentuh angka 40.257 orang. Pada rute penerbangan internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar selama masa mudik lebaran tahun 2025 terpantau cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Angkasa Pura Indonesia Bandara SIM tercatat aktivitas penerbangan internasional dengan total penumpang sebanyak 5.303 orang. Produksi angkutan laut dan penyeberangan di lintasan Ulee Lheue – Balohan pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,79 persen dibandingkan periode lalu. Sejak periode 24 Maret sampai dengan 8 April 2025, tercatat sebanyak 56.396 pergerakan pemudik dan wisatawan yang menyeberang pada lintasan ini. Sedangkan pada periode lalu hanya sebanyak 56.648 pergerakan penumpang. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Sabang pada masa libur lebaran disebabkan karena saat ini pembelian tiket kapal penyeberangan semakin mudah karena bisa dilakukan secara online. “Digitalisasi layanan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue khususnya pembelian tiket sangat memudahkan wisatawan karena mereka memperoleh kepastian keberangkatan melalui tiket yang sudah mereka pesan sehingga tidak perlu mengantri berjam-jam di pelabuhan, dan perjalanan pun bisa direncanakan jauh-jauh hari,” sebut Teuku Faisal. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh dan PT Sakti Inti Makmur (SIM) mengoperasikan 7 armada kapal ferry dengan keberangkatan mencapai 20 trip PP (pulang – pergi) perhari. Rekor keberangkatan kapal terbanyak terjadi pada hari Kamis, 3 April 2025 yang mencapai 23 trip sehari, kapal cepat 9 trip dan kapal ferry roro 14 trip. Selain pergerakan pada angkutan laut dan penyeberangan di Banda Aceh – Sabang yang mengalami peningkatan, kondisi serupa juga terjadi pada pengguna jalan tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) terutama sejak ruas tol Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum difungsikan. Dari data yang diperoleh mulai 24 Maret – 8 April 2025, terlihat ada 138.854 kendaraan yang melintasi jalan tol Sibanceh selama mudik lebaran tahun ini. Gerbang tol Padang Tiji merupakan gerbang yang paling diminati meskipun hanya difungsikan selama 9 jam perhari mulai pukul 08.00 WIB pagi hingga 17.00 WIB sore. Tercatat sebanyak 42.259 unit kendaraan melintas atau sebesar 30,4 persen dari seluruh trafik perlintasan kendaraan pada semua gerbang tol. Kadishub Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder transportasi di Aceh, baik pada moda darat, udara, laut dan penyeberangan, yang turut menyukseskan penyelenggaraan transportasi selama masa mudik lebaran tahun 2025 ini. “Semoga kolaborasi dan kerjasama yang baik terus terjalin dalam memastikan kelancaran transportasi di Aceh pada masa yang akan datang,” tuturnya.(AB) Baca Berita Lainnya: H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang 10.642 Penumpang Telah Kembali dari Sabang, Arus Balik Masih Terus Berlanjut Lonjakan Penumpang ke Sabang Saat Lebaran: 14.986 Orang Menyebrang dari Banda Aceh

10.642 Penumpang Telah Kembali dari Sabang, Arus Balik Masih Terus Berlanjut

BANDA ACEH – Pergerakan wisatawan dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh menuju Sabang terus mengalami peningkatan selama periode libur Lebaran tahun ini. Data yang dihimpun dari tanggal 31 Maret atau sejak hari pertama lebaran Idul Fitri 1446H hingga 4 April 2025 kemarin, arus perlintasan wisatawan dan kendaraan ke Sabang menggunakan kapal penyeberangan melonjak drastis. Menurut data produksi angkutan penyeberangan yang ditayangkan pada laman website Dinas Perhubungan Aceh, tercatat sebanyak 686 unit kendaraan roda 4 campuran, 2.012 unit sepeda motor, dan 11.656 orang telah menyeberang menuju Sabang dalam kurun waktu tersebut. Dari total penumpang, 6.824 orang memilih menggunakan layanan kapal ferry roro, sementara 4.832 orang lainnya menggunakan layanan kapal cepat sebagai moda transportasi mereka. Sebaliknya, masih dalam kurun waktu yang sama, tercatat pergerakan kendaraan dan penumpang sebesar 565 unit kendaraan roda 4 campuran, 1.534 unit sepeda motor, dan 10.642 orang telah kembali menuju Banda Aceh dari Pelabuhan Balohan Sabang. Dari jumlah penumpang tersebut, 6.889 orang menggunakan kapal ferry roro dan 3.753 orang memilih kapal cepat. Pantauan terkini menunjukkan bahwa arus balik wisatawan dari Sabang menuju Banda Aceh sudah terasa, baik di Pelabuhan Balohan maupun Pelabuhan Ulee Lheue. Peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan yang akan kembali diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Para wisatawan diimbau untuk selalu menjaga kesehatan selama perjalanan, serta memastikan kondisi tubuh dalam kondisi fit sebelum berangkat. Di samping itu, para pelancong diharapkan dapat menjaga ketertiban dan mengikuti arahan petugas demi kelancaran penyeberangan.(AB) Baca Berita Lainnya: Galeri Foto: Semangat Melayani Tanpa Henti Petugas Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Lonjakan Penumpang ke Sabang Saat Lebaran: 14.986 Orang Menyebrang dari Banda Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang

Lonjakan Penumpang ke Sabang Saat Lebaran: 14.986 Orang Menyebrang dari Banda Aceh

BANDA ACEH – Libur panjang Lebaran Idul Fitri 1446 H dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengunjungi Sabang. Hal itu terlihat dari lonjakan penumpang kapal penyeberangan dari Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh menuju Pelabuhan Penyeberangan Balohan, Sabang sejak beberapa hari yang lalu. Berdasarkan data informasi mengenai pergerakan penumpang selama Libur Lebaran tahun 2025, angka menunjukkan peningkatan signifikan jumlah penumpang pada angkutan laut dan penyeberangan, baik penumpang maupun kendaraan, yang ingin mengisi libur lebaran sembari menikmati keindahan alam dan pesona wisata Sabang. Terpantau ada sebanyak 14.986 pergerakan penumpang angkutan laut dan penyeberangan dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju Pelabuhan Balohan Sabang sejak 21 Maret hingga 2 April 2025. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT ASDP Indonesia Ferry Banda Aceh selaku operator kapal ferry roro bersama PT Sakti Inti Makmur selaku operator kapal cepat telah menambah jadwal keberangkatan kapal dan memaksimalkan kapasitas kapal yang tersedia. Selain itu, petugas Pelabuhan Ulee Lheue bersama stakeholder terkait juga disiagakan untuk mengatur arus penumpang dan kendaraan agar tetap tertib dan lancar. Guna menghindari antrean panjang di pelabuhan, penumpang diimbau untuk membeli tiket secara online, tiket kapal ferry roro bisa dipesan melalui situs trip.ferizy.com, sedangkan tiket kapal cepat bisa dibeli melalui aplikasi Express Bahari Mobile yang bisa diunduh di Playatore maupun Appstore.(AB) Baca berita lainnya: H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang Gubernur Aceh Luncurkan Program Mudik Gratis Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji bersama ASDP Singkil Fasilitasi Layanan Mudik Gratis

Gubernur Aceh Luncurkan Program Mudik Gratis

BANDA ACEH – Gubernur Aceh Muzakir Manaf secara resmi meluncurkan Program Mudik Gratis di Aceh tahun 2025 yang dilaksanakan di Depo Angkutan Massal Trans Koetaradja, Banda Aceh, pada Kamis, 27 Maret 2025. Peluncuran mudik gratis ini ditandai dengan pelepasan keberangkatan 542 pemudik menggunakan 7 bus dan 38 Hiace ke 16 kota tujuan. yang diawali dengan pengangkatan bendera start oleh Gubernur Aceh. Dalam sambutannya, Gubernur Aceh menyebutkan bahwa pelaksanaan program mudik gratis di Aceh tahun ini bertujuan untuk membahagiakan serta meringankan beban masyarakat Aceh. “Saya sampaikan selamat merayakan lebaran idul fitri kepada pemudik, sampaikan salam kami kepada keluarga. Insyaallah semua selamat sampai kampung halaman,” ucap Gubernur Aceh yang akrab disapa Mualem itu. Mualem pun menyampaikan pesan khusus kepada para sopir angkutan mudik gratis bersama Pemerintah Aceh ini. “Para sopir harap berhati-hati di jalan supaya aman dan selamat karena nasib para penumpang ada di tangan anda,” pesannya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melaporkan bahwa jumlah total kuota mudik gratis di Aceh tahun 2025 sebanyak 7.919 orang. Kuota mudik gratis dukungan Kementerian Perhubungan dan BUMN sebanyak 6.342 orang yang akan melayani pemudik menggunakan angkutan laut dan penyeberangan ke wilayah kepulauan seperti Sabang, Pulo Aceh, Pulau Banyak, dan Simeulue. Serta dukungan perbankan, BUMD, dan swasta di Aceh sebanyak 1.577 orang dengan fokus pada angkutan darat menggunakan 92 unit bus/Hiace campuran ke 16 rute tujuan ke seluruh Aceh. Teuku Faisal menyampaikan bahwa pelaksanaan mudik gratis bersama ini didasari oleh arahan Menteri Dalam Negeri kepada seluruh Kepala Daerah untuk melaksanakan mudik gratis dengan berkoordinasi dengan sektor swasta, BUMN/BUMD. ”Mudah-mudahan program ini terus berlanjut ke depan, dan lebih banyak lagi sektor swasta yang turut serta dalam program mudik gratis,” harapnya. Pelaksanaan mudik gratis di Aceh tahun ini, lanjut Teuku Faisal, merupakan kali pertama yang dilakukan secara terkoordinir oleh Pemerintah Aceh dan melibatkan dunia usaha sehingga bisa menjangkau penerima manfaat yang lebih luas. Sedangkan sebelumnya, program mudik gratis dilaksanakan oleh masing-masing instansi. Melalui pelaksanaan mudik gratis ini, lanjut Teuku Faisal, Pemerintah Aceh berharap bisa meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus menjamin kenyamanan dan keselamatan perjalanan pemudik. Serta dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan atau kepadatan arus mudik yang didominasi oleh pesepeda motor. “Angka kecelakaan pengguna sepeda motor cukup tinggi di saat mudik lebaran. Oleh sebab itu, dengan penggunaan bis ini diharapkan angka kecelakaan bisa ditekan,” sebutnya. Pada saat peluncuran mudik gratis hari ini juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi peserta mudik, serta pelaksanaan tes urin secara acak bagi para pengemudi oleh BNN Aceh. Untuk diketahui, rute mudik gratis bersama Pemerintah Aceh di antaranya, Banda Aceh – Bireuen, Banda Aceh – Lhokseumawe, Banda Aceh – Peureulak, Banda Aceh – Lhoksukon, Banda Aceh – Langsa, Banda Aceh – Kuala Simpang, Banda Aceh – Ketipis Bener Meriah, Banda Aceh – Takengon, Banda Aceh – Blangkejeren – Kutacane, Banda Aceh – Meulaboh, Banda Aceh – Simpang Peut Jeuram, Banda Aceh – Blang Pidie, Banda Aceh – Tapak Tuan, Banda Aceh – Subulussalam, Banda Aceh – Rimo Singkil, dan Banda Aceh – Medan. Sedangkan mudik gratis dari dukungan Kementerian Perhubungan dan BUMN akan dilayani oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh untuk rute mudik Banda Aceh – Sabang dan Pulo Aceh PP dengan jumlah 2.200 penumpang, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil untuk rute Simeulue PP dengan jumlah kuota sebesar 1.924 penumpang, dan PT Sakti Inti Makmur untuk kapal cepat Banda Aceh – Sabang PP sebanyak 2.218 penumpang.(AB) Baca Berita Lainnya: Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji bersama ASDP Singkil Fasilitasi Layanan Mudik Gratis Pastikan Armada Mudik Gratis Siap Beroperasi, Dishub Aceh Lakukan Rampcheck Mudik Lebaran 2025: KMP Aceh Hebat 1 Bawa 270 Penumpang dan Tambah Trip Keberangkatan