Dishub

Water Barrier : Karakteristik, Fungsi dan Kegunaan

Water barrier berfungsi menjaga keselamatan dan kelancaran dalam arus lalu lintas. Alat pembatas jalan ini terbuat dari bahan material plastik Polyethylene yang berisikan air sebagai pemberat. Bertempat dijalan raya, water barier memiliki kegunaan sebagai pemisah antara lajur cepat dan lambat di jalan tol, mencegah kendaraan masuk ke jalur yang salah, dan meminimalisir risiko kecelakaan, melindungi pekerja yang sedang melakukan perbaikan atau pemeliharaan jalan dari bahaya kendaraan yang melintas, mengatur alur lalu lintas, misalnya saat terjadi kemacetan atau perbaikan jalan, kemudian dalam kasus kecelakaan, dapat membantu meredam benturan dan meminimalisir kerusakan kendaraan. Water barier yang dipindahkan secara sembarangan dapat berdampak bahaya bagi pengguna jalan, tanpa pembatas lajur yang jelas, kendaraan berpotensi masuk ke jalur yang salah, hal ini dapat mengakibatkan tabrakan dengan kendaraan lain yang melaju berlawanan arah, atau bahkan menabrak pekerja yang sedang melakukan perbaikan jalan. Tanpa kehadiran water barrier pengaturan alur lalu lintas menjadi lebih sulit, saat terjadi kemacetan atau perbaikan jalan pengaturan arus lalu lintas akan lebih rumit dan berpotensi menimbulkan kemacetan yang lebih parah. Dalam kasus kecelakaan tanpa water barrier, benturan antar kendaraan berpotensi menyebabkan kerusakan kendaraan yang lebih parah dan meningkatkan risiko cedera bagi penumpang, begitu juga dengan bahaya bagi pekerja yang sedang melakukan perbaikan jalan akan lebih rentan terhadap bahaya kendaraan yang melintas tanpa adanya pembatas. Keberadaan water barrier disadari memberi maanfaat yang sangat besar sebagai pembatas jalan dan memberikan ruang aman dan meningkatkan keselamatan bagi pekerja di jalan raya.   Penulis : Wildia Ulfita Ladayani* *(Mahasiswi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry)

Pesawat Kamu Delay? Ternyata Ada Kompensasinya Lho!

DISHUB ACEH – Rakan Moda, pernah gak sih kamu sudah tunggu lama di bandara, terus tiba-tiba diberitahukan bahwa jadwal keberangkatan pesawatmu mengalami delay atau ditundanya keberangkatan baik karena cuaca ataupun kondisi lainnya? Tentu ini bikin Rakan Moda jadi kecewa. Kalau kata Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2015 tentang Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia, jika adanya keterlambatan penerbangan, maka penumpang berhak untuk mendapatkan kompensasinya sesuai dengan lamanya waktu menunggu keberangkatan. Secara lengkapnya kompensasi yang diberikan oleh maskapai penerbangan adalah sebagai berikut: Keterlambatan 30–60 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman ringan. Keterlambatan 61–120 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman dan makanan ringan. Keterlambatan 121–180 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman dan makanan berat. Keterlambatan 181–240 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman, makanan ringan, dan makanan berat. Keterlambatan lebih dari 240 menit (4 jam): Penumpang berhak atas kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp300.000. Ganti rugi ini dapat diberikan dalam bentuk uang tunai, voucher yang dapat diuangkan, atau transfer ke rekening penumpang selambat-lambatnya 3×24 jam sejak keterlambatan terjadi. Biasanya, saat terjadinya pembatalan ataupun ditundanya penerbangan, maskapai wajib menawarkan dua pilihan kepada kita penumpang. Misalnya, dapat berupa pengembalian dana secara penuh atas tiket yang dibeli. Kedua, pengalihan ke penerbangan lain yaitu dengan penumpang dapat dialihkan ke penerbangan berikutnya yang diatur oleh maskapai. Dari informasi yang telah kita sampaikan ini, perlu diingat bahwa kompensasi ini tidak dapat diberlakukan jika keterlambatan disebabkan di luar dari kendali maskapai misalnya kondisi cuaca buruk, gangguan sistem operasional bandara, ataupun masalah otoritas keamanan penerbangan. Maka, untuk menanggulangi ini, pihak maskapai diharuskan memberikan informasi yang akurat, konkrit, dan jelas mengenai keterlambatan maupun ditundanya jadwal penerbangan kepada penumpang.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025 Mengapa Rambu Hewan Ternak Penting di Aceh?

Kereta Api Kalau Mau Rem, Gunakan Jenis Rem Apa Saja Ya? Yuk Simak Jenis Remnya

DISHUB ACEH – Pernahkah Rakan Moda menaiki kereta api? Jika sudah ataupun belum, nah sebenarnya ada beberapa jenis rem kereta api yang digunakan oleh masinis kereta api. Tentu saja, masing-masing remnya punya mekanisme dan fungsinya sendiri. Berikut ini jenis rem yang ada di kereta api: Rem Elektropneumatik atau dikenal juga dengan Electropneumatic Brake. Rem ini dapat menggabungkan sistem pneumatik dengan kontrol elektronik. Sistem ini pula dapat memungkinkan masinis bisa mengontrol rem dengan lebih presisi juga dapat lebih responsif. Rem Regeneratif dikenal juga Regenerative Brake merupakan sistem rem yang digunakan terutama pada kereta api listrik dan kereta api cepat. Sistem ini bekerja dengan mengubah energi kinetik kereta menjadi energi listrik saat pengereman. Rem Udara atau Air Brake adalah rem udara salah satu sistem rem yang paling umum digunakan di kereta api. Sistem ini bekerja dengan menggunakan udara bertekanan untuk mengoperasikan rem pada setiap gerbong. Rem Vakum (Vacuum Brake) yaitu rem vakum bekerja dengan prinsip yang berlawanan dari rem udara. Sistem ini menggunakan vakum (tekanan rendah) untuk mengoperasikan rem. Vakum dihasilkan oleh pompa vakum di lokomotif dan pipa vakum menghubungkan semua gerbong. Sebagai bagian penting dalam keselamatan dan efisiensi operasional kereta api, sistem rem memiliki peran yang sangat vital. Berbagai jenis rem, seperti rem udara, rem hidraulik, dan rem elektromagnetik, dirancang dengan keunggulan masing-masing untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perjalanan. Seiring dengan kemajuan teknologi, sistem pengereman terus dikembangkan guna meningkatkan keandalan dan responsivitasnya dalam berbagai kondisi. Memahami jenis-jenis rem ini bukan hanya penting bagi operator dan teknisi, tetapi juga membantu masyarakat menyadari kompleksitas sistem keselamatan dalam transportasi kereta api.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Water Barrier : Karakteristik, Fungsi dan Kegunaan Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara Pesawat Kamu Delay? Ternyata Ada Kompensasinya Lho!

Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara

DISHUB ACEH – Rakan Moda pernah lihak di jalanan ada lampu warna kuning yang tanpa lampu merah dan hijau? Nah, dalam dunia transportasi ini dikenal dengan sebutan warning light. Perannya sangat besar ternyata, fasilitas keselamatan jalan inin dapat menjaga pengendara atau sebagai lampu peringatan. Selain itu, Rakan Moda tahu gak? Ternyata warning light juga memiliki peranan penting dalam performa dan keamaan berkendara. Untuk itu, kali ini kita akan bahas beberap alasan mengapa warning light dapat menjadi fasilitas keselamatan bagi kita. Yuk simak ya! Lampu ini biasanya terpasang di lokasi strategis seperti di sepanjang jalan tol, di area konstruksi, atau di titik-titik dengan potensi bahaya. Yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014. Secara lebih lanjut, manfaat warning light ini meliputi, pertama, sebagai peringatan dini. Kemampuannya untuk memberikan peringatan dini kepada pengemudi mengenai kondisi atau situasi yang dapat mempengaruhi keselamatan. Kedua, peningkatan kesadaran pengemudi. Lampu peringatan dapat membantu meningkatkan kesadran pengemudi tentang kondisi jalan dan situasi di sekitarnya. Manfaat ketiga adalah dapat  mengurassi risiko kecelakaan. Yaitu dapat memberikan peringatan kepada pengemudi untuk melambat dan menghindari area rawan kecelakaan dan dapat berdampak mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih lanjut. Dan bias meningkatkan kesiagaan darurat. Terakhir, manfaatnya juga mengatur pengelolaan lalu lintas. Diantaranya pihak berwenang baik kepolisian maupun petugas perhubungan dapat mengatur arus lalu lintas dengan lebih efisien, menghindari kemacetan, dan memastikan bahwa kendaraan dapat melewati area tersebut dengan aman.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Portal MaritimHub: Transformasi Digital Sektor Maritim Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025 Kemenhub dan Komdigi Kolaborasikan Sebaran Informasi Angkutan Lebaran 2025

Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025

Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan rencana operasi (Renops) Kementerian Perhubungan untuk mendukung kelancaran lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Menhub Dudy saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral terkait persiapan angkutan Lebaran tahun 2025 di Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, di Jakarta, Rabu (5/2). “Dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2025, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan rencana operasi di semua matra perhubungan, baik darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan lancar kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat periode Lebaran,” ujar Menhub Dudy. Menhub Dudy menjelaskan, di sektor perhubungan darat, ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian Kemenhub, antara lain kesiapan prasarana jalan dan angkutan umum, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga berbagai hal lain terkait aspek keamanan. Di sektor perhubungan laut, khususnya untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di sekitar pelabuhan, Kemenhub akan menerapkan delaying system menuju Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara. Di sektor perhubungan udara, telah disusun rencana integrasi aksesibilitas bandar udara serta pengaturan kapasitas slot bandara. Adapun di sektor perkeretaapian, Kemenhub berencana akan melanjutkan direct train rute Jakarta-Semarang dan Jakarta-Yogyakarta, sehingga bisa menambah opsi bagi masyarakat yang akan menggunakan moda kereta api. Dalam pertemuan ini, Menhub Dudy juga menyampaikan beberapa hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan dari angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang relevan untuk diterapkan pada angkutan Lebaran 2025. Beberapa di antaranya terkait implementasi buffer zone yang terbukti efektif mengurai kemacetan pada akses menuju pelabuhan penyeberangan, khususnya Merak dan Bakauheni, optimalisasi underutilized terminal untuk maskapai LCC dalam mendukung penurunan harga tiket pesawat yang berkelanjutan. Langkah selanjutnya yaitu pengoperasian Stasiun Karawang untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan tetap mempertimbangkan aspek keselamatan, digitalisasi pembelian tiket secara online untuk semua moda transportasi, serta optimalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta guna mencegah penumpukan antrean penumpang pesawat di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Kemudian Menhub Dudy juga merekomendasikan agar Program Mudik Gratis dilanjutkan pada angkutan Lebaran 2025. Namun demikian, ia menilai bahwa program ini, yang turut pula diselenggarakan serentak oleh berbagai pihak, perlu dikoordinir agar pelaksanaannya bisa lebih efektif dan efisien. Adapun terkait harga tiket pesawat pada periode Lebaran, Menhub Dudy mengusulkan agar kebijakan penurunan harga tiket pesawat kembali dilakukan seperti halnya saat periode Nataru 2024/2025. Pasalnya, kebijakan tersebut memberikan dampak positif terhadap industri penerbangan nasional, di mana penerbangan domestik mengalami pertumbuhan sebesar kurang lebih 10,3 persen secara year on year (YoY) dengan rata-rata load factor 80 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024 yang berada di angka 5 persen (YoY). “Kementerian Perhubungan telah dan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder yang berkaitan dengan angkutan udara untuk membahas rencana penurunan harga tiket pesawat pada masa Lebaran 2025. Pada prinsipnya, kami memiliki semangat yang sama untuk memberikan harga tiket pesawat yang terjangkau kepada masyarakat. Kita sama-sama berharap semoga kebijakan penurunan harga tiket pesawat dapat kembali diterapkan pada masa angkutan Lebaran tahun ini,” ungkap Menhub. Pada saat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta Kemenhub untuk memperkuat satgas dan posko mudik Lebaran berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Selanjutnya, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengoordinasikan Pemerintah Daerah yang menjadi tujuan utama mudik agar aktif mendukung kelancaran arus lalu lintas selama periode Lebaran. “Berikutnya, Kementerian Perhubungan perlu menyusun kajian penerapan WFA (work from anywhere) terhadap pengurangan kepadatan di puncak arus mudik, menyederhanakan proses bisnis di Pelabuhan Merak, membangun dermaga baru di Cilegon dan Merak, serta melakukan aktivasi Pelabuhan Jangkar Situbondo sesuai dengan ketersediaan anggaran,” tutur Menko AHY. Turut hadir dalam pertemuan ini Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, para pimpinan tinggi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, serta perwakilan dari sejumlah instansi seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian BUMN, Kementerian PANRB, Korlantas Polri, hingga BMKG.(DS) Sumber: Kemenhub RI

Kemenhub dan Komdigi Kolaborasikan Sebaran Informasi Angkutan Lebaran 2025

Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bertemu untuk membahas kolaborasi yang akan dilakukan terkait penyebaran informasi seputar angkutan Lebaran 2025. Pertemuan ini dilakukan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Jakarta, Rabu (5/2). Menhub Dudy berharap agar kerja sama baik yang sudah dilakukan pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dapat dilanjutkan. Menhub meminta agar Komdigi dapat terlibat aktif dalam sejumlah aksi komunikasi dan penyebaran informasi seputar angkutan Lebaran 2025 nantinya. “Terima kasih kepada Komdigi yang telah membantu kami dalam menyebarkan informasi terkait angkutan Nataru 2024/2025 lalu. Harapan kami, kerja sama ini dapat kita tingkatkan lagi untuk menghadapi angkutan Lebaran 2025. Tentu kami berharap jauh-jauh hari kita dapat menyiapkan secara bersama-sama segala sesuatunya dalam penyelengaran Lebaran mendatang,” ucap Menhub Dudy. Pada kesempatan ini, Menhub juga menyampaikan kemungkinan pemanfaatan Mobile Positioning Data (MPD), bekerja sama dengan para operator seluler, untuk mengukur pergerakan nasional selama masa Lebaran 2025. Kemenhub melalui Pusat Informasi Transportasi (Pusintrans) akan mengembangkan Artificial Intelligence (AI) sektor transportasi dengan memanfaatkan data trafik yang diperoleh dari CCTV, ATMS, ATCS, dan MPD (operator seluler). Kemenhub berharap adanya dukungan Komdigi dalam pemanfaatan MPD ini. Adapun Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan sejumlah dukungan yang dilakukan Komdigi pada angkutan Nataru lalu dan yang akan kembali disiapkan untuk angkutan Lebaran 2025. Di antaranya, melakukan SMS blast sebelum hari H guna meminta masyarakat agar menjaga keselamatan dan kesehatan saat perjalanan liburan, melakukan penyebaran informasi publik seputar angkutan Nataru melalui kanal-kanal komunikasi yang dimiliki Komdigi, serta membuat konten-konten sosial media dan siaran pers terkait angkutan Nataru. Komdigi juga terlibat aktif di pusat informasi dan komunikasi dalam memantau arus mudik dan kelancaran transportasi, serta menyampaikannya kepada masyarakat. Selain itu, juga aktif menyebarkan informasi terkait keselamatan perjalanan dan informasi rest area melalui media digital yang dimiliki Komdigi. “Kami siap bekerja sama dengan Kemenhub untuk mendukung penyelenggaran angkutan Lebaran 2025. Kami akan usahakan penyampaian informasi yang menarik dan lebih mengena di benak masyarakat. Semoga bisa lebih baik dari sisi jangkauan dan ketajaman informasinya. Kami siap berkolaborasi untuk itu,” ujar Menkomdigi. Turut hadir dalam rapat ini seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kemenhub.(DS) Sumber: Kemenhub RI Baca Berita Lainnya: 28.863 Pergerakan Orang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Portal MaritimHub: Transformasi Digital Sektor Maritim Mengapa Rambu Hewan Ternak Penting di Aceh?  

28.863 Pergerakan Orang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Jumlah wisatawan yang memilih berlibur di Sabang pada masa libur panjang 24 – 29 Januari 2025 mengalami lonjakan signifikan. Tercatat ada sebanyak 28.863 pergerakan orang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue selama periode tersebut. Lonjakan penumpang yang menyeberang ke Pulau Weh itu mulai terjadi pada hari Sabtu (25/1) yang mencapai 2.622 orang, dan mulai melandai turun pada hari Selasa (28/1) dengan jumlah wisatawan yang berangkat sebanyak 1.881 orang. Peningkatan ini dipengaruhi oleh promosi pariwisata yang gencar dilakukan oleh pemerintah daerah serta berbagai festival dan acara yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, kemudahan akses transportasi serta keindahan alam Pulau Weh menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan untuk menghabiskan liburan di sana. Di sisi lain, pihak otoritas pelabuhan telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menambah jadwal keberangkatan kapal dan meningkatkan fasilitas pelayanan di pelabuhan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sabang.(MR)

20 Tahun Tsunami Aceh: Kisah Delisa dan Semangat Kebangkitan

Dua puluh tahun telah berlalu sejak gelombang dahsyat tsunami menyapu pesisir Aceh, meninggalkan luka mendalam bagi ribuan jiwa. Namun, di balik tragedi itu, tersimpan kisah-kisah inspiratif tentang ketangguhan dan harapan, salah satunya adalah kisah Delisa Fitri Rahmadani. Pada 26 Desember 2004, Delisa, seorang gadis kecil berusia tujuh tahun, tengah bermain di pantai bersama keluarganya. Hari itu, gempa bumi mengguncang, disusul dengan gelombang tsunami yang memorak-porandakan segalanya. Dalam kekacauan, Delisa terpisah dari keluarganya dan hanyut terbawa arus. Ia ditemukan dua hari kemudian, delapan kilometer dari rumahnya, dalam kondisi memprihatinkan. Delisa harus merelakan kehilangan kedua kakinya. Tiga kali operasi amputasi ia jalani, diikuti dengan perjuangan panjang untuk belajar berjalan kembali dengan tongkat dan kaki palsu. Namun, keterbatasan fisik tak mematahkan semangatnya. Dengan dukungan penuh dari keluarga, Delisa tetap bersekolah di sekolah umum, berbaur dengan teman-teman sebayanya. Ia bahkan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. “Kaki saya memang hilang, tapi pikiran saya tetap utuh,” ujar Delisa, mengenang masa-masa sulit itu. Waktu berlalu, Delisa tumbuh menjadi gadis remaja yang cerdas dan mandiri. Setelah lulus SMA, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Ia memilih jurusan ilmu komunikasi, sebuah bidang yang sangat ia minati. Kini, Delisa telah meraih gelar sarjana dan bekerja di PT Bank Syariah Indonesia. Kisah Delisa adalah cerminan dari kebangkitan Aceh pascatsunami. Dua dekade berlalu, Aceh telah berbenah. Gedung-gedung berstandar bencana berdiri kokoh, tempat-tempat wisata kembali ramai dikunjungi, dan layanan publik semakin membaik. Transportasi umum, seperti Transkutaraja, kini ramah disabilitas, memudahkan mobilitas penyandang disabilitas seperti Delisa. “Ruang gerak boleh terbatas, sisanya lakukan sesuai kemampuan saya,” kata Delisa, menyuarakan semangatnya. Delisa ingin menginspirasi penyandang disabilitas lainnya untuk tidak menyerah pada keadaan. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk meraih kesuksesan, asalkan memiliki kemauan dan kerja keras. Kisah Delisa adalah bukti nyata bahwa harapan selalu ada, bahkan setelah badai terhebat sekalipun.(*) Video selengkapnya bisa nonton di bawah ini: