Dishub

Wagub Fadhlullah Luncurkan Aplikasi Perjalanan Trans Koetaradja, Masuk Program 100 Hari Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah resmi meluncurkan Layanan Trans Koetaradja Digital pada acara puncak perayaan ulang tahun Trans Koetaradja kesembilan di Depo Trans Koetaradja Banda Aceh, Minggu, 4 Mei 2025. Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja tersebut ditandai dengan penekanan klakson bus bersama sejumlah pejabat Forkopimda serta Bupati Aceh Besar dan Banda Aceh. Aplikasi Trans Koetaradja merupakan sebuah platform digital yang dihadirkan oleh Dinas Perhubungan Aceh untuk memberikan kemudahan perjalanan bagi masyarakat menggunakan layanan bus Trans Koetaradja. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memantau pergerakan bus secara online dan real-time serta bisa melacak lokasi halte terdekat dengan pengguna. Sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan akurat. Dalam sambutannya, Fadhlullah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir menyebutkan bahwa Trans Koetaradja merupakan salah satu tonggak penting dalam membangun sistem transportasi umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau di ibu kota provinsi Aceh. “Kehadiran Trans Koetaradja telah memudahkan mobilitas masyarakat, terutama transportasi bagi pelajar dan mahasiswa, pedagang kecil, penyandang disabilitas, dan dukungan terhadap berbagai kegiatan/event lokal dan nasional,” sebut M Nasir. Sekda Aceh itu menambahkan, Trans Koetaradja telah terbukti mendukung kelancaran berbagai kegiatan besar, termasuk saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumut, karena ketepatan waktu dan layanan gratis yang diandalkan masyarakat. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melaporkan bahwa Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja sejalan dengan misi ke-5 Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yaitu Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM dengan menggerakkan transformasi digitalisasi dan teknologi modern untuk semua sektor. Peluncuran aplikasi ini termasuk ke dalam program Gerak Cepat (Quick Win) 100 hari Pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. “Launching ini menjadi spesial karena dilakukan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Trans Koetaradja yang ke-9,” ungkap Teuku Faisal dengan penuh semangat. Dengan tersedianya aplikasi ini, tambah Teuku Faisal, diharapkan semakin meningkatkan loyalitas pengguna bus Trans Koetaradja, sekaligus menarik minat masyarakat yang belum menggunakan Trans Koetaradja agar beralih menggunakan angkutan massal perkotaan ini karena kini perjalanannya semakin mudah dan pasti. Aplikasi Trans Koetaradja saat ini hanya tersedia untuk pengguna Android yang dapat diunduh di Playstore. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan tersedia di Appstore sehingga dapat digunakan pula oleh pengguna Iphone. Di tengah kemeriahan perayaan ulang tahun Trans Koetaradja, Kadishub Aceh menegaskan bahwa layanan bus Trans Koetaradja bagi Masyarakat Aceh masih gratis ke depannya melalui subsidi APBA. “Semua berubah, kecuali satu yang masih tidak berubah : Trans Koetaradja masih Gratis. Terima kasih Pemerintah Aceh,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Dishub Aceh dengan PT Grab Teknologi Indonesia dalam rangka kolaborasi terkait branding dan sosialisasi Trans Koetaradja serta kemudahan menjangkau halte-halte dengan penyediaan diskon khusus dari Grab. Berikut sejumlah capaian dan transformasi Trans Koetaradja sejak pertama beroperasi hingga saat ini; jumlah bus di tahun 2016 sebanyak 25 unit, saat ini telah berjumlah 59 unit. Jumlah halte permanen di tahun 2016 sebanyak 16 unit, kini berjumlah 94 unit. Tahun 2016 rute yang dilayani hanya 1 rute, saat ini menjadi 14 rute. Panjang jalan yang dilayani tahun 2016 sepanjang 12,6 Km, saat ini mencapai 184,4 km (Banda Aceh dan Aceh Besar).(AB/HA) Baca Berita Lainnya: Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh

Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte

BANDA ACEH – Seluruh ASN Dinas Perhubungan Aceh mengikuti kegiatan bersih-bersih halte bus Trans Koetaradja dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Trans Koetaradja ke-9 pada Jumat, 2 Mei 2025. Aksi bersih-bersih hari ini terpusat di halte Mesjid Raya Baiturrahman dan halte Mesjid Jamik USK. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan komitmen ASN Dishub Aceh untuk meningkatkan kenyamanan serta kebersihan fasilitas transportasi publik kebanggaan masyarakat Aceh ini. Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini difokuskan pada membersihkan area halte dari sampah serta debu yang mengganggu estetika. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum. Rangkaian perayaan HUT Trans Koetaradja ke-9 akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti Trans Koetaradja Saweu Sikula bersama DWP Dishub Aceh, aneka perlombaan, anugerah pramudi Trans Koetaradja terbaik, serta peluncuran aplikasi perjalanan Trans Koetaradja di hari puncak atau Minggu (4/5) mendatang.(AB) Baca Berita Lainnya: Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi  

Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi

Infrastruktur di Aceh khususnya di sektor perhubungan dan transportasi belum cukup. Masyarakat di wilayah kepulauan masih membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur baru agar pelayanan transportasi bagi mereka bisa berjalan dengan baik. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat menjadi salah satu pembicara dalam Talkshow Civil Insight yang digelar oleh Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh pada Rabu, 16 April 2025. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh yang telah tertuang dalam misi keempat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang menargetkan peningkatan infrastruktur dasar dan menjamin konektivitas antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur kewilayahan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pada acara yang bertajuk “Masa Depan Infrastruktur Indonesia : Tantangan dan Peluang bagi Insinyur Teknis Sipil” itu, Teuku Faisal memaparkan sejumlah program strategis Pemerintah Aceh di sektor perhubungan. Di antaranya, digitalisasi layanan angkutan massal Trans Koetaradja, revitalisasi terminal tipe B, peningkatan fasilitas keselamatan jalan, hingga menjadikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebagai Hub of Umroh. Peningkatan layanan angkutan massal Trans Koetaradja menjadi perhatian khusus Kadishub Aceh itu saat ini. Menurutnya, layanan bus Trans Koetaradja perlu dimaksimalkan sebelum jumlah penduduk Kota Banda Aceh dan volume kendaraan di jalan raya semakin bertambah. Kadishub Aceh juga mengajak para Insinyur Teknik Sipil USK, apapun profesinya, untuk berkontribusi dan mengambil peran dalam pembangunan khususnya sektor perhubungan di Aceh.(AB) Baca Berita Lainnya: Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang

Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

Pada tahun 2025, Trans Koetaradja semakin memperluas jangkauannya dengan menghadirkan tiga rute (feeder) baru yang siap melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Rute-rute baru ini mencakup Keudah – Pasar Almahirah, Darussalam – Lam Ateuk, dan Keudah – Lampaseh. Penambahan ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak kawasan strategis, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan akses transportasi yang lebih merata dan efisien. Dengan hadirnya rute baru ini, Trans Koetaradja berharap dapat mendukung aktivitas masyarakat, mulai dari perjalanan sehari-hari hingga keperluan khusus. Jadwal operasional bus di rute-rute baru ini dapat dilihat melalui informasi yang telah dipublikasikan sebelumnya. Yuk, manfaatkan layanan Trans Koetaradja dan jadikan transportasi umum sebagai pilihan utama Anda. Bersama-sama, mari wujudkan mobilitas yang lebih nyaman, terjangkau, dan ramah lingkungan! (MR) Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Baca informasi lainnya: Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025

Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H

Selama bulan Ramadan 1446 H, bus Trans Koetaradja hadir untuk mendukung kebutuhan mobilitas Anda dengan jadwal operasional yang telah disesuaikan. Penyesuaian jadwal ini dirancang untuk menghormati dan memfasilitasi kegiatan masyarakat selama bulan suci, baik itu dalam perjalanan menuju tempat kerja, berbelanja untuk persiapan berbuka puasa, atau menghadiri ibadah di masjid. Dengan armada yang siap melayani, Trans Koetaradja ingin memastikan kenyamanan dan kemudahan perjalanan Anda tetap terjaga di tengah suasana Ramadan. Yuk, manfaatkan layanan bus Trans Koetaradja sebagai moda transportasi andalan Anda selama bulan puasa! Selain mendukung mobilitas, menggunakan transportasi umum seperti Trans Koetaradja juga dapat membantu mengurangi kemacetan dan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Mari bersama-sama menciptakan Ramadan yang lebih bermakna dengan perjalanan yang nyaman dan efisien bersama Trans Koetaradja. Cek infonya di instagram @dishub_aceh Baca informasi lainnya: Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025 Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara

Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meninjau pengoperasian perdana bus Trans Koetaradja di tahun 2025. Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk memastikan angkutan massal ini telah beroperasi dengan baik melayani masyarakat dalam beraktivitas. “Kita ingin memastikan operasional di hari pertama ini bisa berjalan optimal melayani perjalanan masyarakat yang sudah lama menunggu kehadiran Trans Koetaradja,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal di sela-sela kunjungannya hari ini, Selasa, 25 Februari 2025. Seperti diketahui, pada hari Selasa (25/2) ini, bus Trans Koetaradja mulai beroperasi pada 4 rute yaitu Pusat Kota – Darussalam, Pusat Kota – Blang Bintang via Lambaro, Pusat Kota – Lambaro via Lueng Bata, dan rute Darussalam (Trans Campus). Sedangkan 10 rute lainnya akan mulai dioperasikan pada Rabu (26/2) besok. Dalam kunjungan tersebut Teuku Faisal juga turut menyapa dan berkomunikasi dengan para pengguna jasa guna mendengar kesan maupun masukan mereka terhadap layanan Trans Koetaradja. “Masukan-masukan dari masyarakat tentunya penting agar layanan Trans Koetaradja semakin baik ke depannya,” tuturnya. Selain itu, Kadishub Aceh juga menyoroti sejumlah halte yang mengalami aksi vandalisme dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Dirinya berpesan serta mengajak masyarakat untuk menjaga sekaligus mengawasi fasilitas Trans Koetaradja demi kenyamanan bersama. “Halte ini milik kita bersama, janganlah dirusak atau di coret-coret. Pengguna (Trans Koetaradja) jadi nggak nyaman kan” imbuh Faisal.(AB) Baca Berita Lainnnya: Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Implementasi Zero ODOL

Kontrak Berakhir, Layanan Trans Koetaradja Berhenti Beroperasi Sementara

BANDA ACEH – Angkutan massal Trans Koetaradja telah menjadi tulang punggung bagi masyarakat Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari. Akan tetapi, layanan ini berhenti sementara waktu karena berakhirnya kontrak kerja penyedia layanan Trans Koetaradja pada tanggal 31 Desember 2024 yang lalu. Layanan angkutan perkotaan ini akan segera beroperasi kembali setelah dimulainya kontrak kerja tahun anggaran 2025. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa sejak tahun 2016 bus Trans Koetaradja beroperasi melayani masyarakat Aceh tanpa dikenakan biaya dengan dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). “Harapannya, selain mengurangi kemacetan, layanan ini dapat meringankan biaya transportasi yang dikeluarkan oleh masyarakat dalam mobilitas mereka sehari-hari,” sebutnyanya. Selama tidak beroperasi, Dishub Aceh akan melakukan pengecekan teknis terhadap 59 unit armada bus Trans Koetaradja untuk memastikan bus dalam kondisi laik jalan dan siap beroperasi untuk melayani masyarakat. Teuku Faisal menambahkan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh terus berupaya agar Trans Koetaradja bisa segera beroperasi melayani masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat akan transportasi umum bisa terlayani secara optimal. “Dishub Aceh berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan berupaya agar Trans Koetaradja dapat segera beroperasi melayani masyarakat,” pungkas Teuku Faisal. Selama tahun 2024, tercatat sebanyak 956.084 orang menggunakan Trans Koetaradja dari sepuluh rute yang dilayani. Koridor 1 rute Mesjid Raya Baiturrahman – Darussalam masih mendominasi dengan jumlah penumpang sebanyak 401.056 orang. Lalu diikuti oleh koridor 2A rute Mesjid Raya Baiturrahman – Blang Bintang (via Lambaro) dengan jumlah penumpang sebanyak 163.895 orang. Bus Trans Koetaradja juga turut berkontribusi dalam sejumlah event yang dilaksanakan di Ibukota Provinsi Aceh selama tahun 2024, baik daerah maupun nasional termasuk dukungan untuk kelancaran transportasi pada event PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024.(AB)

Raih Penghargaan Sangat Inovatif, Bukti Dishub Aceh Komit Lahirkan Inovasi yang Berkelanjutan

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menerima penghargaan sebagai Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) Sangat Inovatif dalam Anugerah Inovasi Aceh Tahun 2024 di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, pada Rabu, 18 Desember 2024. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Asisten Pembangunan dan Perekonomian Setda Aceh Zulkifli yang mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Aceh. Anugerah Inovasi Aceh tahun ini bertemakan melalui inovasi daerah kita wujudkan transformasi ekonomi, sosial, dan kewilayahan menuju pembangunan Aceh berkelanjutan. Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA dalam sambutannya menyebutkan bahwa penciptaan inovasi dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik tujuan akhirnya adalah mendapatkan kepercayaan (trust) dari masyarakat. “Jadikan inovasi sebagai oksigen dalam setiap tarikan nafas dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan,” tekan Safrizal. Kriteria inovasi yang baik kata Safrizal merupakan inovasi yang berkelanjutan (sustainable), konsisten, dipelihara dan diperbaharui setiap tahunnya. “Jadi bukan baru setahun dibuat lalu selesai,” ungkapnya. Sementara itu, Kadishub Aceh Teuku Faisal menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Dishub Aceh. “Penghargaan ini merupakan apresiasi bagi seluruh ASN Dishub Aceh yang sudah berkontribusi dalam setiap inovasi-inovasi yang dilahirkan oleh Dishub Aceh,” sebutnya. Dishub Aceh tentu akan terus berkomitmen melahirkan inovasi-inovasi yang unggul demi terciptanya tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di sektor transportasi yang handal di Aceh. Selain itu, Kadishub Aceh terus mendorong agar inovasi dapat menjadi budaya kerja bagi setiap ASN Dishub Aceh. “Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Pj Gubernur Aceh, di mana beliau terus mendorong supaya setiap SKPA melahirkan inovasi yang berkelanjutan dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat Aceh,” pungkas Teuku Faisal. Penyelenggaraan inovasi daerah digelar setiap tahun berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2017 tentang peraturan tentang Inovasi Daerah. Terdapat tiga ruang lingkup inovasi yang dinilai, yaitu terkait tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta inovasi daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.(AB)

Trans Koetaradja Jadi Contoh Sukses Pembangunan Transportasi Umum

BANDA ACEH – Kota Banda Aceh harus belajar dari keterlambatan Kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia dalam penyediaan infrastruktur transportasi umum. Pembangunan transportasi umum di Jakarta bahkan dinilai mengalami keterlambatan hingga 30 tahun, sehingga permasalahan transportasi di kota-kota besar menjadi sulit untuk diselesaikan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Haris Muhammadun saat menjadi pembicara dalam Seminar Pengembangan Angkutan Umum Perkotaan di Ibu Kota Provinsi Aceh yang berlangsung di Hotel Hermes Banda Aceh, pada Senin, 11 November 2024. Keterlambatan membangun transportasi umum pada suatu kota akhirnya menyebabkan masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi. Belajar dari permasalahan yang dihadapi kota-kota besar itu, Haris menyebutkan bahwa Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh harus memulai dari sekarang untuk menyediakan layanan angkutan umum perkotaan. “Justru yang dari kecil itu yang nanti tidak akan bermasalah karena sudah tahu mitigasinya. Nah oleh karena itu, Aceh (Kota Banda Aceh) belum terlambat karena mulai dari yang kecil (status kota),” ungkap Haris yang juga merupakan Ketua Dewan Transportasi Kota jakarta (DTKJ). Haris menyampaikan komitmennya untuk mendorong Kementerian Perhubungan guna memberikan stimulus terhadap kota-kota kecil (non metropolitan) yang telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap pembangunan transportasi umum perkotaan, seperti yang dilakukan Trans Koetaradja di Banda Aceh dan sekitarnya. Dirinya juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh yang telah menginisiasi penyediaan layanan angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja di Banda Aceh sejak tahun 2016 hingga saat ini. “Delapan tahun itu sangat sulit. Ditempat lain sudah bertumbangan. Tapi ini Trans Koetaradja masih eksis beroperasi dan gratis,” tambahnya lagi. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyampaikan rasa terima kasih atas diskusi yang sangat bermanfaat bagi Dinas Perhubungan Aceh dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam penyediaan layanan angkutan massal perkotaan di Ibu Kota Provinsi Aceh. Menurut Teuku Faisal, pada tahun 2025 Dishub Aceh juga akan mengkaji kebutuhan transportasi umum perkotaan di sejumlah kabupaten/kota serta menerapkan layanan digital pada Trans Koetaradja. Selain menghadirkan pembicara dari Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Dishub Aceh juga mengundang Prof. Sugiarto, Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Transportasi USK, yang memaparkan materi mengenai Pengembangan Transportasi Perkotaan Untuk Mendukung Optimasi Pemanfaatan Ruang di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.(AB)

Naik Trans Koetaradja Jadi Mudah Dengan Mitra Darat

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait Penggunaan Aplikasi Mitra Darat yang dihadiri oleh Direktur Operasional PT Nusantara Global Inovasi (NGI) selaku pengembang aplikasi tersebut di Aula Multimoda Dishub Aceh, pada Rabu, 23 Oktober 2024. Mitra Darat merupakan aplikasi multi layanan yang menyediakan beragam informasi dalam satu pintu terkait pengawasan, perizinan dan operasional bidang transportasi darat. Aplikasi ini diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pengecekan terhadap informasi perizinan perusahaan, kelaikan angkutan umum, serta informasi lainnya terkait transportasi darat di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Teuku Faisal menyebutkan bahwa Dinas Perhubungan Aceh sangat concern terhadap digitalisasi layanan pada sektor transportasi, termasuk digitalisasi pada layanan bus Trans Koetaradja. Dishub Aceh selaku penyelenggara angkutan massal Trans Koetaradja, menurutnya, membutuhkan digitalisasi layanan untuk mempermudah pengawasan terhadap operasional Trans Koetaradja sehari-hari. Di samping itu, masih menurut Teuku Faisal, masyarakat membutuhkan layanan angkutan massal perkotaan yang tepat waktu sehingga mereka bisa merencanakan perjalanan dengan baik. “Kini tuntutan masyarakat sangat tinggi, masyarakat mau tahu berapa lama lagi bus tiba di halte sehingga mereka bisa merencanakan perjalanan dengan baik,” ujarnya. Isu ketepatan waktu dan lamanya waktu tunggu di halte, tambahnya, menjadi isu yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, hal ini menjadi fokus Dishub Aceh untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya melalui pemanfaatan Aplikasi Mitra Darat. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, CEO Founder PT Nusantara Global Inovasi (NGI) Agung Trianto Nugroho menyampaikan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi Mitra Darat untuk melacak lokasi bus Trans Koetaradja, dan mengetahui waktu kedatangan bus pada halte di setiap koridor maupun rute feeder yang ada.(AB)