Mengintip Tap-in di Pelabuhan Ulee Lheue
Dinas Perhubungan Aceh membagikan 200 lembar kartu pembayaran elektronik kepada pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis, 20 Juli 2023.
Dinas Perhubungan Aceh membagikan 200 lembar kartu pembayaran elektronik kepada pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis, 20 Juli 2023.
Perkembangan dunia perkeretaapian memang cukup pesat ya Rakan Moda. Kini hadir ditanah air, jenis transportasi yang keren dan lebih ramah lingkungan yaitu Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), keduanya termasuk dalam jenis transportasi umum. Sekilas, MRT dan LRT terlihat mirip karena berbentuk kereta dan menggunakan rel sebagai lintasan dan keduanya digerakkan oleh aliran listrik. Tapi sebenarnya kedua transportasi ini memiliki perbedaan signifikan yang bisa dilihat dari berbagai aspek. Apa sajakah perbedaan antara MRT dan LRT? Perbedaan utama antara keduanya terletak pada jangkauan atau batasan operasionalnya. MRT (Mass Rapid Transit) bisa menjangkau daerah yang lebih luas. Sedangkan LRT (Light Rail Transit) hanya bisa menjangkau daerah tertentu, misalnya pada batas kota. MRT biasa digunakan bagi mereka yang ingin bepergian di luar batas kota atau yang jarak tempuhnya cukup jauh. Sedangkan LRT hanya bisa dijangkau di dalam kota. Untuk lebih jelasnya terkait perbedaan antara MRT dan RLT telah mimin rangkum dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini ya Rakan Moda Perbedaannya MRT (Mass Rapid Transit) LRT (Light Rail Transit) Jangkauan MRT memiliki jangkauan rute yang luas LRT memiliki Jangkauan Rute yang lebih terbatas Kecepatan MRT memiliki kecepatan yang tinggi bahkan melebihi LRT LRT memiliki kecepatan yang cemderung lebih rendah dari MRT Jumlah Gerbong MRT memiliki gerbong lebih banyak biasanya berjumlah 6 gerbong LRT memiliki jumlah gerbong yang cenderung sedikit biasanya berjumlah 4 gerbong Daya Tampung Penumpang Daya Tampung Penumpang MRT cukup besar yaitu dapat mengangkut 1.950 Penumpang dalam sekali jalan Daya tampung LRT lebih sedikit yaitu 600 Penumpang dalam sekali jalan Lintasan MRT menggunakan lintasan bawah tanah dan layang LRT menggunakan lintasan layang Rute MRT mampu melayani lebih banyak rute perjalanan LRT melayani rute perjalanan yang lebih sedikit Nah, meski terkesan sama, MRT dan LRT ternyata memiliki perbedaan signifikan ya, kehadiran moda transportasi ini menjadi angin segar di Indonesia, mari sama-sama kita dukung kemajuan dalam Bidang Transportasi ya Rakan semua.(AP)
BANDA ACEH – Dokter Yayasan Jantung Indonesia (YJI) cabang Aceh, Prof. Dr. dr. Herlina Dimiati, Sp.A (K) mengatakan salah satu faktor risiko penyebab penyakit jantung koroner adalah lifestyle atau gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini dikarenakan malas berolahraga, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat. “Data kita menyatakan, Provinsi Aceh menempati posisi ke-8 dalam prevelensi penyakit jantung koroner di Indonesia,” ujar dokter yang akrab disapa Eli saat membuka Sosialisasi Pencegahan Penyakit Jantung di Ruang aula Multimoda Dinas Perhubungan Aceh, Rabu, 1 November 2023. Dokter Eli dalam paparannya menyatakan masalah kesehatan jantung masih menjadi persoalan utama baik diskala nasional maupun internasional. Penyakit Jantung Koroner masih menjadi penyakit paling mematikan di dunia, diperkirakan ada sekitar 17 juta jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Eli mengajak seluruh masyarakat untuk semakin aware dengan penyakit jantung dan mencegahnya dengan cara menjaga gaya hidup dan pola makan yang sehat. Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil dalam sambutannya menyebutkan bahwa saat ini banyak dijumpai gaya hidup pasif dan tidak sehat pada pekerja kantoran yang berdampak langsung pada jantung. Untuk itu, ia menyambut baik sosialisasi mengenai kesehatan jantung ini. “Kami mengapresiasi Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Aceh yang terus mengedukasi masyarakat terkait kesehatan jantung, kami harap ASN di Dinas Perhubungan Aceh khususnya mulai sadar dan peduli terhadap kesehatan jantung kita,” sebutnya. Teuku Rizki berharap dapat terus berkolaborasi dengan YJI Aceh dalam rangka mengedukasi ASN Dinas Perhubungan Aceh agar selalu menjaga kesehatan karena pekerja yang sehat akan bisa memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.(AP/AB)
BANDA ACEH – Sebulan paska penerapan pembayaran non tunai atau cashless di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, pengguna jasa terlihat antusias untuk membayar retribusi dengan metode ini, Minggu, 1 Oktober 2023. Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh menganalisa bagaimana masyarakat Aceh semakin teredukasi dan bersemangat untuk menjalankan sistem transaksi cashless, antusiasme tinggi ini terlihat dari pengguna jasa yang semakin meningkat dan transaksi yang terus tumbuh. “Kami melihat bagaimana masyarakat Aceh semakin teredukasi dalam transaksi digital dengan proses pembayaran yang lebih sederhana, mudah, dan cepat,“ ujar Kadishub Aceh, Teuku Faisal. Penerapan metode cashless di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue sejalan dengan transformasi digital yang semakin berkembang. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh masyarakat Aceh melalui metode pembayaran cashless ini, diantaranya metode cashless dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi, terhindar dari penggunaan uang palsu, tidak perlu terlalu lama mengantri serta terhindar dari pungli. Sebagaimana kita ketahui Dishub Aceh sedang gencar menuju cashless society, hal ini juga terlihat dengan diterapkannya cashless payment (sistem pembayaran non-tunai) untuk pembayaran bus Trans Koetaradja dimulai dari 1 Oktober ini.(AP) Baca Juga:
BANDA ACEH – Pelayanan angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja bagi masyarakat membutuhkan performa yang maksimal. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal, Sekretaris Dishub Aceh, Teuku Rizki Fadhil, Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Muhammad Hanung Kuncoro beserta tim mengecek pelayanan bus Trans Koetaradja, Selasa, 26 September 2023. Saat mengecek kondisi di lapangan, Faisal berdiskusi langsung dengan pengguna bus Trans Koetaradja guna menyerap aspirasi, masukan, dan keluhan pelayanan. Diantaranya mengecek ketepatan waktu, performa petugas baik pengemudi bus maupun pramugara. Selain itu, Faisal juga mengecek kondisi halte di beberapa lokasi. “Hari ini kita ingin memastikan bahwa pelayanan bus berjalan dengan baik serta menyerap aspirasi langsung pengguna Trans Koetaradja,”sebut Faisal. Dari diskusi langsung dengan masyarakat menginginkan penambahan layanan bus Trans Campus yang melayani kawasan kampus Darussalam serta memastikan ketepatan waktu pelayanan baik keberangkatan maupun kedatangan bus di halte. Dalam monitoring kali ini, Faisal juga berdiskusi dengan pramudi dan pramugara sebagai garda depan pelayanan bus. Faisal mengimbau agar petugas mengutamakan keselamatan diri dan penumpang, keramahtamahan, kenyamanan, serta kondisi fasilitas di dalam bus. Faisal juga menambahkan, jika ada kendala dalam menggunakan layanan Trans Koetaradja penggguna jasa dapat menyampaikan masukan kepada Dishub Aceh melalui berbagai saluran pengaduan yang ada agar performa pelayanan semakin baik. “Pengecekan performa pelayanan bus Trans Koetaradja kita lakukan secara berkala. Kita juga telah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang menyasar pengguna bus guna terus mengevaluasi pelayanan.” tambahnya. Dalam waktu dekat, mulai 1 Oktober 2023, bus Trans Koetaradja akan menerapkan penggunaan sistem tap on bus (cashless payment) dengan Rp.0 untuk koridor 1 yang melayani Pusat Kota-Darussalam.(MR) Baca Juga:
BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal bersama sejumlah pejabat struktural Dinas Perhubungan Aceh mengikuti kegiatan bersih-bersih dalam rangka memperingati World Clean Up Day (WDC) tahun 2023 yang dipusatkan di titik Nol Kilometer Kota Banda Aceh, Sabtu, 23 September 2023. Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki saat membuka kegiatan tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bijak dan membudayakan pengelolaan sampah. Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai. “Mulai hari ini mari kita budayakan bagaimana secara bersama kita mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai sebagai upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta menjaga kelestarian lingkungan,” kata Achmad Marzuki. Usai memberi sambutan, Achmad Marzuki bersama sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh dan para relawan melakukan aksi pungut sampah di sekitar lokasi acara. WCD merupakan aksi bersih-bersih secara serentak di dunia, dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai bangsa untuk pada saat bersamaan membersihkan bumi dari sampah. Kegiatan ini diinisiasi oleh organisasi masyarakat di Estonia yang disebut Let’s Do It pada tahun 2008. Saat ini, kegiatan ini telah menjadikan Gerakan Global yang diikuti oleh 193 negara. Kegiatan WCD Tahun 2023 ini mempunyai Visi ‘Bumi yang bebas dari masalah isu persampahan’ dan Misi ‘Menyelesaikan krisis sampah yang mencemari lingkungan dengan mengerakkan jutaan masyarakat untuk melakukan aksi bersih-bersih di lingkungan.'(AB)
BANDA ACEH – Memeriahkan peringatan World Cleanup Day (WCD) tahun 2023, seluruh ASN Dinas Perhubungan Aceh melakukan aksi gotong royong bersama pada beberapa titik lokasi di lingkungan kerja masing-masing, Jumat, 22 September 2023. Aksi ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Gubernur Aceh tertanggal 19 September 2023. Untuk itulah, Kadishub Aceh, Teuku Faisal dalam kesempatan ini mengajak seluruh insan perhubungan melakukan bersih-bersih lingkungan kerja guna meningkatkan semangat dan produktivitas kinerja lembaga. “Kegiatan WCD tahun ini kita lakukan baik di area dalam dan luar gedung induk kantor Dishub Aceh, halte Trans Koetaradja, Pelabuhan Penyeberangan dan Terminal Tipe B Aceh,” sebut Faisal. World Cleanup Day merupakan aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi yang bertujuan untuk mengurangi masalah limbah padat dan sampah. Aksi berantas sampah ini sudah berlangsung setiap tahunnya sejak 2014, dan terus kontiyu hingga tahun 2023. Peringatan WCD memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan ekosistem kita dan mahluk hidup lainnya. Selain itu WCD merupakan momentum perwujudan peningkatan kepedulian terhadap permasalahan sampah serta menjadi sarana memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan bumi.(FJ/MR)
BANDA ACEH – Setelah melewati proses seleksi dan penilaian, serta rapat pleno Tim Juri yang dilaksanakan pada Kamis, 14 September 2023 kemarin, berikut para pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh tahun 2023. Selamat kepada Mohd Febrianto (Juara 1), Zikrillah (Juara 2), dan Khairurrijal (Juara 3). Para pemenang akan dihubungi oleh panitia untuk penyerahan hadiah. Terima kasih kepada 139 peserta yang telah ikut berpartisipasi dalam Lomba Menulis Transportasi Aceh tahun ini. Bagi yang belum beruntung, tetap semangat. Semoga bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi di tahun yang akan datang. Sebagai informasi, peserta yang tulisannya masuk 30 besar, akan memperoleh sertifikat lomba dari Dishub Aceh.(AB)
JANTHO – Pengetahuan tentang keselamatan berlalu lintas di jalan raya sangat penting ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini. Di samping pendidikan, sosialisasi keselamatan harus dilakukan secara terus menerus guna mengubah persepsi masyarakat, khususnya anak-anak tentang pentingnya berperilaku selamat di jalan. Hal itu disampaikan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Perhubungan Aceh, Cut Muti Oliva saat memberi sambutan dalam Kunjungan Sosial Kampanye Keselamatan DWP Dinas Perhubungan Aceh di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bueng Cala, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, pada Selasa, 12 September 2023. Kunjungan sosialisasi kampanye keselamatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun 2023 pada tangga 17 September 2023 mendatang. “Keselamatan berkendara di jalan raya sangat penting, oleh karena itu Dishub Aceh merasa penting untuk mensosialisasikan sekaligus memberi edukasi kepada anak-anak,” kata Cut Muti di hadapan siswa-siswi SDN Bueng Cala. Sosialisasi ini, tambah Cut Muti, juga bertujuan untuk menanamkan semangat berdisiplin dan mematuhi aturan berlalu lintas sehingga bisa menjadi kebiasaan yang positif dalam keseharian anak-anak. “Kita menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak sekolah atas kerjasama yang baik sehingga kampanye keselamatan berlalu lintas bagi para siswa SDN Bueng Cala bisa terlaksana dengan baik,” tutur Cut Muti. Sementara itu, Mayda Trisna, Kepala SDN Bueng Cala, juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua DWP Dinas Perhubungan Aceh beserta rombongan karena telah bersedia memberikan kampanye keselamatan bagi para siswa. “Pengetahuan tentang berlalu lintas adalah ilmu yang sangat penting bagi kami dan juga anak-anak kami di sini yang harus dimiliki dan difahami,” sebutnya. Materi sosialisasi keselamatan berlalu lintas disampaikan oleh Kepala Seksi Sarana dan Angkutan Bidang LLAJ Dishub Aceh, Renny Anggeraeni Robin, bersama dua peserta Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Tahun 2023.(AB)
BANDA ACEH – Pelaksanaan SiKOTAK BIRU semakin gencar dimplementasikan oleh Dishub Aceh. Hari ini, Selasa, 12 September 2023, pelatihan penggunaan aplikasi ini disosialisasikan kepada seluruh Pejabat Eselon IV selaku atasan langsung guna memantau kinerja dan aktivitas stafnya. Pelatihan yang diselenggarakan di Aula Dishub Aceh dipimpin langsung Sekretaris Dinas, Teuku Rizki Fadhil. Dalam sosialisasi ini, Rizki mengungkapkan bahwa Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian sebagai atasan langsung tidak hanya dapat memantau aktivitas stafnya secara real time, berapa menit keterlambatan atau sedang bertugas dinas luar. Tetapi para pejabat dapat melihat, menilai ide atau inovasi yang disampaikan oleh masyarakat melalui SiKOTAK BIRU kapan pun dan dimanapun. “Melalui SiKOTAK BIRU, teguran tidak harus menunggu hasil rekap yang disampaikan oleh Subbag Kepegawaian. Tapi bisa langsung dipantau dan ditegur secara langsung pada hari yang sama bagi pelanggaran disiplin yang dilakukan. Jadi potongan tunjangan terhadap pelanggaran disiplin ASN dapat diminimalisir,” sebut Rizki. Kelebihan lain aplikasi SiKotak Biru ini jadi wadah inovasi tidak hanya dapat disampaikan oleh masyakarakat, ASN pelaksana juga bisa saling memberi ide untuk kinerja pada bidang lainnya. Sehingga rasa kepedulian antar moda terhadap kualitas pelayanan khususnya di sektor transportasi terus meningkat.(MS)