Dishub

Lanjutkan Semangat Harhubnas, Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih di Ulee Lheue

Banda Aceh – Masih dalam semangat Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), Dinas Perhubungan Aceh menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Ulee Lheue pada Jumat, 19 September 2025. Kegiatan ini melibatkan seluruh ASN Dishub Aceh yang turun langsung dengan mengenakan seragam olahraga dan membawa perlengkapan kebersihan. Para ASN memulai aksi bersih-bersih dari kawasan Masjid Baiturrahim hingga Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Mereka memunguti sampah plastik, kayu, ranting pohon yang menumpuk di sekitar masjid hingga pelabuhan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal, mengungkapkan bahwa aksi bersih-bersih ini sejalan dengan semangat Hari Perhubungan Nasional yang mengusung nilai kebersamaan dan bakti kepada masyarakat. “Kami berharap melalui aksi gotong royong ini, kawasan sekitar Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dapat semakin bersih, indah, dan nyaman bagi masyarakat maupun pengunjung pelabuhan,” ujar Kadishub Aceh. Selain di Banda Aceh, kegiatan bersih-bersih ini juga dilaksanakan secara serentak di 9 Terminal Tipe B dan 6 Pelabuhan Penyeberangan di seluruh Aceh.(AP) Baca Berita Lainnya: Puncak Perayaan Harhubnas di Aceh, Dishub Anugerahkan Penghargaan kepada Tokoh Transportasi dan Luncurkan Rute Baru Trans Koetaradja Respon Masukan Masyarakat, Dishub Aceh Operasikan Bus Trans Koetaradja ke Kajhu Aceh Besar Dishub Aceh Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Helm SNI untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara

Puncak Perayaan Harhubnas di Aceh, Dishub Anugerahkan Penghargaan kepada Tokoh Transportasi dan Luncurkan Rute Baru Trans Koetaradja

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh menganugerahkan penghargaan kepada sejumlah tokoh transportasi asal Aceh pada puncak peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 yang berlangsung di Depo Trans Koetaradja, Banda Aceh, Rabu (17/9). Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, bertindak sebagai inspektur upacara dan menyerahkan langsung penghargaan tersebut didampingi Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal. Penghargaan Tokoh Inspiratif Transportasi diberikan kepada Capt. Ichsan, pilot maskapai Garuda Indonesia putra Aceh, atas dedikasinya membawa jemaah haji Aceh sejak 2018 lalu. Pada tahun 2025, Capt. Ichsan juga menerbangkan 1.600 jamaah haji asal Aceh dalam 4 kloter penerbangan. Sementara kategori Insan Transportasi Berdedikasi dianugerahkan kepada Tarmizi, pengemudi labi-labi trayek Seulimum–Banda Aceh yang telah lebih dari 25 tahun mengabdi. Dalam amanat Menteri Perhubungan yang dibacakan M. Nasir, disampaikan bahwa peringatan Harhubnas bukan hanya rutinitas tahunan, melainkan ajang refleksi bagi seluruh insan transportasi untuk meneguhkan komitmen melayani masyarakat. Menhub menegaskan bahwa transportasi adalah jalan kehidupan yang menghubungkan harapan rakyat dari Sabang hingga Merauke. Ia menjelaskan, transportasi yang terhubung dan terintegrasi akan memberi dampak luas, memperkuat distribusi pangan agar hasil pertanian lebih cepat sampai ke pasar, menjamin ketahanan energi lewat logistik yang efisien, sekaligus membuka akses pendidikan dan lapangan kerja. “Semua itu pada akhirnya akan berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan menjadi pondasi menuju Visi Indonesia Emas 2045,” ujar M. Nasir membacakan sambutan Menhub. Menhub juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor transportasi, mulai dari situasi geopolitik global yang penuh ketidakpastian, keterbatasan anggaran negara, hingga tuntutan publik akan transparansi dan peningkatan layanan. Karena itu, sektor transportasi dituntut hadir lebih dekat dengan rakyat, menghadirkan biaya logistik yang terjangkau, serta memberikan perlindungan yang layak bagi pengemudi, operator, dan pekerja transportasi di seluruh Nusantara. Untuk menjawab tantangan tersebut, Menhub mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sehingga pembangunan tidak hanya bergantung pada APBN. Selain itu, pengembangan sistem transportasi cerdas berbasis teknologi digital juga harus dipercepat agar pelayanan semakin efisien, aman, dan nyaman. Selain menyampaikan sambutan Menhub, Sekda Aceh, M. Nasir, juga menyampaikan pentingnya memperkuat konektivitas antarwilayah di Aceh. Menurutnya, saat ini masih ada rute darat dan laut yang memerlukan terobosan besar. “Sekarang ini dari Banda Aceh ke Singkil butuh 16 jam, begitu juga ke Simeulue. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk membangun konektivitas yang lebih mudah, murah, dan cepat,” kata Nasir. Ia mencontohkan, akses jalan ke Muara Situlen Aceh Tenggara yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari Subulussalam, namun masih harus memutar melalui Sumatera Utara hingga memakan waktu 7 jam. “Alhamdulillah, saya dengar sudah ada sinyal positif dari Kementerian PU untuk membuka akses ini,” ujarnya. Sekda juga mengungkapkan terkait pengembangan transportasi laut internasional. Menurutnya, jalur pelayaran Krueng Geukuh–Penang Malaysia kini sudah mulai dibicarakan dengan pihak Penang. “Keuntungan Aceh sangat besar. Orang dan barang bisa sekali jalan. Petani kita bisa mengekspor kopi, nilam, kakao, sayuran, dan komoditi unggulan lain ke Malaysia, Singapura, hingga Brunei,” tambahnya. Selain penyerahan penghargaan, peringatan Harhubnas 2025 juga dirangkai dengan berbagai kegiatan sosial. Aksi sosial dilakukan di panti asuhan dan dayah, termasuk berbagi sembako, alat tulis, dan perlengkapan ibadah. ASN Dishub Aceh juga melaksanakan aksi bersih-bersih di berbagai fasilitas publik seperti terminal, pelabuhan, bandara, dan halte bus. Di Simpang Lima Banda Aceh, Dishub bersama Jasa Raharja dan Satlantas Polresta Banda Aceh juga menggelar aksi simpatik berupa pembagian helm kepada pengendara motor. Pada kesempatan itu pula, Dishub Aceh meluncurkan rute baru Trans Koetaradja jurusan Simpang Mesra–Kajhu yang dilayani dua bus feeder setiap hari. Layanan ini dihadirkan sebagai respon atas kebutuhan masyarakat, khususnya warga Baitussalam, Aceh Besar. “Trayek Feeder 9 (Rute Simpang Mesra – Kajhu) ini akan dilayani oleh 2 unit bus medium dengan waktu operasional pukul 06.50 WIB dan berakhir pukul 17.30 WIB yang dimulai dari Simpang Mesra melewati Jalan Laksamana Malahayati dan berakhir di Pasar Labuy,” kata Kadishub Aceh Teuku Faisal. Faisal menambahkan, tujuan utama layanan Trans Koetaradja adalah untuk mengatasi kemacetan serta menyediakan sarana transportasi yang mudah dan nyaman bagi masyarakat. “Bus Trans Koetaradja sudah beroperasi sejak 2016 dan sampai sekarang masih gratis karena disubsidi oleh Pemerintah Aceh. Ini sesuai pesan Bapak Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, agar masyarakat selalu mendapat kemudahan dalam beraktivitas,” ujarnya. Kadishub Aceh juga berpesan, bila terdapat pelayanan yang kurang memuaskan pada rute baru ini, Dishub Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja menyediakan layanan pengaduan yang aktif setiap hari selama 24 jam. “Silakan sampaikan melalui nomor aduan tersebut. Masyarakat juga bisa memberi masukan melalui aplikasi Trans Kutaraja,” kata Teuku Faisal.(HM) Baca Berita Lainnya: Respon Masukan Masyarakat, Dishub Aceh Operasikan Bus Trans Koetaradja ke Kajhu Aceh Besar Dishub Aceh Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Helm SNI untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara Peringati Harhubnas 2025, Dishub Aceh Wujudkan Bakti Transportasi untuk Negeri

Menciptakan Kesejahteraan Pengemudi Lewat Aplikasi Milik Negara

Jika aplikasi transportasi online dimiliki oleh negara, keuntungan bukanlah target utama. Prioritasnya adalah kesejahteraan pengemudi dan kemudahan bagi masyarakat, sehingga tujuan sosialnya lebih tercapai. Jika negara mengakui pengemudi ojek online (ojol) sebagai lapangan pekerjaan baru, maka idealnya negara membuat aplikasi sendiri untuk menyejahterakan warganya. Dengan begitu, potongan biaya yang dikenakan kepada pengemudi dapat diatur tidak lebih dari 10 persen. Hal ini berbeda dengan kondisi saat ini, meskipun dianggap sebagai lapangan pekerjaan, pengemudi merasa terbebani dengan potongan biaya yang mencapai lebih dari 20 persen. Selanjutnya, aplikasi tersebut dapat diserahkan ke pemda untuk digunakan sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Fokus pemerintah selama ini pada aplikator, bukan pada pengemudi, bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah dugaan bahwa sejumlah pejabat yang berurusan dengan aplikasi online sudah menerima fasilitas dari aplikator. Hal ini membuat sebagian pihak beranggapan, untuk apa bersusah payah memikirkan untuk membuat aplikasi sendiri, aplikator banyak memberikan fasilitas yang diminta. Dengan kata lain, ada kemungkinan bahwa kemudahan yang diberikan oleh perusahaan aplikasi membuat pemerintah tidak lagi melihat perlunya menciptakan sistem transportasi online milik negara, dan kebijakan yang ada lebih menguntungkan perusahaan aplikasi itu sendiri daripada pengemudi. Mengutip dari berbagai sumber perkembangan aplikasi transportasi online yang dimiliki oleh beberapa negara, seperti berikut ini. Korea Selatan Aplikasi transportasi online lokal Korea yang paling dominan dan populer adalah Kakao T. Kakao T merupakan bagian dari Kakao Mobility. Aplikasi ini menawarkan berbagai layanan mobilitas, seperti Kakao T untuk layanan taksi, K.ride yang dirancang khusus untuk wisatawan dan tidak memerlukan nomor telepon atau akun Korea. Selain Kakao T, ada juga aplikasi taksi lokal lain yang dirancang khusus untuk turis, seperti, TABA yakni aplikasi taksi yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Seoul untuk wisatawan asing. Kelebihannya adalah dukungan bahasa asing yang lebih baik dan memungkinkan pendaftaran dengan nomor telepon internasional. Meskipun Uber juga ada di Korea, dominasi Kakao T sangat kuat, sehingga aplikasi lokal ini menjadi pilihan utama bagi sebagian besar penduduk dan pengunjung. China Di China, aplikasi transportasi online yang paling dominan dan populer adalah DiDi Chuxing. DiDi Chuxing, atau yang sering disebut DiDi, adalah platform layanan transportasi online terbesar di Tiongkok. Aplikasi ini menawarkan berbagai layanan, seperti DiDi Express untuk layanan taksi atau mobil pribadi standar, mirip dengan UberX, DiDi Premier/Luxury (layanan yang menawarkan kendaraan dan pengemudi kelas atas), DiDi Taxis (memungkinkan pengguna untuk memesan taksi tradisional melalui aplikasi), DiDi Hitch (carpooling) untuk layanan berbagi tumpangan. Selain DiDi, ada juga pemain lain di pasar transportasi online China, meskipun cakupannya tidak sebesar DiDi, yaitu Meituan. Awalnya Meituan lebih dikenal sebagai aplikasi pengiriman makanan (seperti, GoFood atau GrabFood di Indonesia), tetapi mereka juga menyediakan layanan transportasi online, terutama taksi. Namun, yang perlu diperhatikan, China memiliki ekosistem aplikasi yang sangat terintegrasi. Seringkali, layanan DiDi bisa diakses langsung melalui aplikasi “super app” seperti WeChat dan Alipay, yang merupakan aplikasi pembayaran digital dan komunikasi yang sangat penting di China. Bagi wisatawan, menggunakan fitur DiDi di dalam WeChat atau Alipay bisa jadi pilihan yang lebih mudah. Berbeda dengan Indonesia yang didominasi ojek motor (Go-Jek dan Grab), layanan transportasi online di China sebagian besar menggunakan mobil, karena infrastruktur transportasi publik seperti kereta bawah tanah (metro) dan bus sudah sangat maju dan efisien. Jepang Di Jepang, pasar transportasi online sangat berbeda dengan di negara-negara lain. Dominasi perusahaan taksi tradisional masih sangat kuat, dan aplikasi yang paling populer adalah aplikasi yang bekerja sama langsung dengan armada taksi tersebut. Aplikasi lokal transportasi online milik Jepang yang paling dominan adalah GO. GO sebelumnya dikenal sebagai JapanTaxi dan MOV. Ini adalah aplikasi taksi paling populer di Jepang dan memiliki jangkauan terluas, mencakup hampir seluruh wilayah Jepang (45 dari 47 prefektur atau mirip provinsi/koa/kabupaten di Indonesia). Aplikasi ini dirancang untuk memesan taksi dari berbagai perusahaan taksi yang terhubung ke jaringan mereka. Keunggulannya, (1) memungkinkan pemesanan taksi di muka (reservasi), (2) tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Inggris, yang membuatnya sangat mudah digunakan oleh wisatawan, (3) pembayaran dapat dilakukan di dalam aplikasi dengan kartu kredit atau melalui metode pembayaran nontunai lainnya, (4) menawarkan layanan “GO Premium” untuk kendaraan mewah. Selain GO, ada beberapa aplikasi lain yang juga populer, terutama di area tertentu, seperti S.RIDE (populer di wilayah Tokyo) DiDi Mobility (meskipun berasal dari China, DiDi memiliki kehadiran yang kuat di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto), Uber. Uber juga beroperasi di Jepang, tetapi model bisnisnya berbeda. Di Jepang, Uber sebagian besar berfungsi sebagai platform pemesanan taksi, bukan ride sharing dengan pengemudi individu. Uber bekerja sama dengan perusahaan taksi lokal, sehingga bagi wisatawan yang terbiasa menggunakan Uber, ini bisa menjadi pilihan yang nyaman. Secara ringkas, bagi siapa pun yang ingin menggunakan aplikasi taksi di Jepang, GO adalah pilihan utama yang paling direkomendasikan karena jangkauannya yang luas. Sementara itu, Uber dan DiDi bisa menjadi alternatif yang bagus, terutama di kota-kota besar. Vietnam Di Vietnam, persaingan di pasar transportasi online sangat dinamis dan ketat. Meskipun ada beberapa pemain global dan regional, aplikasi lokal juga memiliki peran penting. Aplikasi transportasi online lokal yang populer di Vietnam, seperti Be, Xanh SM, Mai Linh Taxi, Vinasun Taxi. Be adalah salah satu aplikasi ride hailing lokal terbesar di Vietnam. Aplikasi ini dikenal sebagai pesaing kuat bagi Grab dan telah berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan, terutama di kalangan pengguna yang mencari tarif yang lebih terjangkau. Layanannya menawarkan layanan transportasi mobil dan motor, serta layanan pengiriman makanan dan barang. Kelebihannya, Be sering kali menawarkan tarif yang kompetitif dan memiliki basis pengguna setia, terutama karena identitasnya sebagai merek lokal. Xanh SM adalah pendatang baru yang dengan cepat menjadi pemain utama di pasar Vietnam. Keunikan dari aplikasi ini adalah seluruh armadanya menggunakan kendaraan listrik, baik mobil (VinFast) maupun motor listrik. Fokus pada taksi mobil listrik dan ojek motor listrik. Kelebihannya, Xanh SM memimpin pasar dengan menawarkan pengalaman yang ramah lingkungan dan kendaraan yang modern. Aplikasi ini juga diintegrasikan dengan ekosistem VinGroup, salah satu konglomerat terbesar di Vietnam. Selain dua aplikasi lokal di atas, ada juga perusahaan taksi tradisional Vietnam yang memiliki aplikasi sendiri, seperti Mai Linh Taxi dan Vinasun Taxi, yang masih sangat populer di kalangan penduduk lokal. Meskipun demikian, perlu dicatat, pasar transportasi online

Tim Angkasa Pura Bandara SIM Juarai Pingpong Harhubnas Championship 2025

Banda Aceh – Momentum peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 di Aceh, berlangsung seru dan sportif. Salah satunya melalui ajang Pingpong Harhubnas Championship di Lapangan Jada Raharja, Senin, 15 September 2025, di Seutui, Kota Banda Aceh. Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi Dishub Aceh dengan dukungan penuh PT Jasa Raharja (Persero) Aceh. Ketua Panitia, Fajar  yang juga ASN Dishub Aceh, menyampaikan bahwa terdapat sembilan tim yang mendaftar dan berpartisipasi dalam turnamen tersebut. Diantaranya Dishub Aceh A, Dishub Aceh B, Jasa Raharja A, Jasa Raharja B, Dishub Aceh Besar, Angkasa Pura Bandara SIM, DAMRI, BMKG A, dan BMKG B. Turnamen ini menggunakan sistem gugur. Pada babak semifinal mempertemukan Angkasa Pura vs Jasa Raharja A serta Dishub Aceh Besar vs Jasa Raharja B. Dari hasil pertandingan, Tim Jasa Raharja B dan Angkasa Pura berhasil melangkah ke babak final. Pertandingan final berlangsung seru dengan kemenangan telak diraih oleh Tim Angkasa Pura (Kurnia Saputra dan Khalid Sa’adan) atas Tim Jasa Raharja B (Amal Darmawan dan Bayhaqi) dengan skor 3-0 (11-3, 11-6, 11-3). Kepala Kantor Wilayah Jasa Raharja Aceh, Donny Koesprayitno, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. “Ajang ini jadi momentum kita memperingati Harhubnas tahun 2025. Sekaligus memperkuat sinergi antar stakeholder yang ada,” ujarnya. Melalui turnamen ini, Dishub Aceh bersama mitra kerja berharap semangat kebersamaan, sportivitas, dan kolaborasi antar-stakeholder di sektor transportasi dapat terus terjalin erat demi kemajuan pelayanan transportasi di Aceh.(MR) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Helm SNI untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara 418 Armada AKDP di Aceh Jalani Rampcheck dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal 220 Peserta Ikut Serta, Ini Daftar Pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh 2025

Peringati Harhubnas 2025, Dishub Aceh Wujudkan Bakti Transportasi untuk Negeri

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh punya cara berbeda dalam memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun 2025. Minggu (14/9) pagi, Kepala Dishub Aceh, T. Faisal ST., MT., melepas keberangkatan 20 tim dari Depo Trans Koetaradja untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial ke berbagai lokasi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Tim-tim tersebut bergerak ke sejumlah panti asuhan dan dayah, di antaranya Panti Asuhan Penyantun Islam, Panti Asuhan Islam Media Kasih, Pesantren Inshafuddin, Dayah Daruzzahidin, Dayah Madani Al Aziziyah, Dayah Ruhul Falah, hingga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Penyantun Muhammadiyah. Di setiap tempat, mereka melaksanakan kegiatan sosial seperti membersihkan lingkungan, memberikan santunan, sembako, alat tulis, serta perlengkapan ibadah. Anak-anak panti pun tampak gembira menerima kunjungan. “Terima kasih telah berbagi. Alhamdulillah anak-anak senang dengan banyaknya aktivitas seperti ini,” ujar Murni, pengasuh Panti Asuhan Penyantun Islam di Seutui. Selain itu, para peserta juga menyambangi fasilitas publik seperti Pelabuhan Ulee Lheue, Terminal Batoh, Terminal Lueng Bata, Bandara Sultan Iskandar Muda, hingga halte-halte bus Trans Koetaradja. Di lokasi tersebut, mereka membersihkan fasilitas, membagikan sembako kepada pengguna jasa, sekaligus mengampanyekan pentingnya menggunakan transportasi umum. Momen menarik terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue ketika seorang turis asal Belanda yang akan ke Sabang baru mengetahui layanan bus gratis Trans Koetaradja. “Kenapa baru kasih tahu saya sekarang? Woww… Saya akan mengingatnya,” ujarnya sambil langsung mengunduh aplikasi Trans Koetaradja di ponselnya. Kegiatan ini juga melibatkan keluarga pegawai Dishub. Cut Muti, istri Kadishub Aceh, memimpin salah satu tim yang berkunjung ke panti dan dayah. Ia turut menyosialisasikan fasilitas publik milik Pemerintah Aceh seperti Trans Koetaradja dan kapal KMP Aceh Hebat. Anak-anak pun antusias berbagi cerita tentang pengalaman mereka menaiki moda transportasi tersebut. “Enak naik kapalnya. Besar. Tapi pusing,” kata Rahma, anak asal Simeulue penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah. Perjalanan bakti sosial berakhir di Gampong Lubok Sukon, sebuah desa wisata di Aceh Besar. Para peserta disambut hangat oleh masyarakat dengan sajian aneka makanan tradisional. Sebagai penutup, para pegawai Dishub melakukan prosesi penanaman pohon sebagai simbol bakti bagi negeri. “Harhubnas tahun ini kita rayakan dengan cara berbeda. Tidak sekadar upacara atau seremoni, tapi aksi nyata untuk masyarakat. Inilah semangat ‘Bakti Transportasi untuk Negeri’ yang coba kita gaungkan,” kata Kadishub Aceh.(HM) Baca Berita Lainnya: 418 Armada AKDP di Aceh Jalani Rampcheck dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal 220 Peserta Ikut Serta, Ini Daftar Pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh 2025 Persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu, Trans Koetaradja Gelar Rakornis Lintas Stakeholder

220 Peserta Ikut Serta, Ini Daftar Pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh 2025

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh resmi mengumumkan pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh tahun 2025, Jumat (12/09), setelah melalui proses seleksi, penilaian, serta pembahasan dalam rapat pleno tim juri. Juara pertama diraih oleh Muhammad Nabiya Lubis, disusul T Muhammad Hafidz Ramadhan sebagai juara kedua, dan Syahrina Maghfirah di posisi ketiga. Ketiganya berhasil memperoleh nilai tertinggi dari tiga juri yang berkompeten, yaitu Ir. Juliana Fisaini, S.T., M.T. (Masyarakat Transportasi Indonesia/Universitas Syiah Kuala), Baiquni Hasbi, Ph.D. (Sejarawan UIN Sultanah Nahrasiyah), dan Azhari Aiyub (Penulis/Budayawan Komunitas Tikar Pandan). Panitia menyampaikan bahwa penyerahan hadiah akan dilakukan secara langsung kepada para pemenang, yang nantinya akan dihubungi oleh pihak penyelenggara. Dalam kesempatan tersebut, Dishub Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada 220 peserta yang telah berpartisipasi dalam lomba tahun ini. Para finalis akan menerima e-sertifikat sebagai bentuk penghargaan. Bagi peserta yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Semoga tahun depan bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi.(AB) Baca Berita Lainnya: Persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu, Trans Koetaradja Gelar Rakornis Lintas Stakeholder Kadishub Aceh Tinjau Rehabilitasi Terminal Tipe B Bireuen, Tekankan Mutu dan Tepat Waktu Gelar Rapat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Sarana dan Prasarana Pelabuhan

Aceh Kembangkan Rute Penerbangan Langsung Umrah dan Perluas Konektivitas Internasional

Pemerintah Aceh menegaskan komitmen untuk membuka rute penerbangan langsung, khususnya bagi jamaah Umrah, sekaligus memperluas jaringan konektivitas udara baik domestik maupun internasional. Langkah strategis ini disampaikan Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, saat membuka kegiatan Collaborative Destination Development di The Pade Hotel, Rabu, 10 September 2025. Collaborative Destination Development (CDD) merupakan kegiatan yang digagas oleh PT Angkasa Pura Indonesia menghimpun berbagai stakeholders pariwisata dan pemerintah daerah yang diharapkan dapat meningkatkan potensi bisnis pariwisata dalam mendukung pembangunan serta pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Direktur Komersil PT Angkasa Pura Indonesia, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Bupati Aceh Besar, Walikota Sabang, pihak maskapai penerbangan serta stakeholder terkait. Dalam sambutannya, Fadhlullah menekankan bahwa fokus utama pemerintah Aceh adalah menjadikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) sebagai gerbang utama keberangkatan jamaah Umrah. Selain itu, Bandara SIM juga diproyeksikan menjadi pintu masuk penting yang menghubungkan Aceh dengan kota-kota besar di Indonesia, serta membuka rute langsung ke sejumlah negara prioritas. Langkah ini sejalan dengan misi Pemerintah Aceh untuk memperluas aksesibilitas dan memperkuat konektivitas bagi masyarakat. “Kita memahami betul bahwa rute penerbangan langsung untuk ibadah Umrah adalah harapan besar masyarakat Aceh, sekaligus bagian dari upaya meningkatkan pelayanan transportasi udara,” ujar Fadhlullah. Selain untuk mendukung jamaah Umrah, pemerintah Aceh juga menempatkan sektor pariwisata sebagai prioritas. Rute penerbangan langsung diyakini mampu memangkas waktu perjalanan wisatawan serta memperkuat citra Aceh sebagai destinasi yang mudah dijangkau dan aman untuk dikunjungi. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal, menambahkan bahwa konektivitas udara merupakan tantangan sekaligus kunci kesuksesan transportasi udara di Aceh. Menurutnya, keberadaan rute langsung bukan hanya membuka arus wisatawan yang lebih besar, tetapi juga menjadikan Aceh lebih kompetitif di tingkat global. “Kehadiran rute penerbangan langsung akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan wisata di Aceh,” tegasnya. Lebih lanjut Pemerintah Aceh juga mengembangkan konsep wisata islami sebagai strategi unggulan. Melalui konsep ini, Aceh diharapkan mampu menciptakan ekosistem pariwisata yang menarik untuk dikunjungi.(AP) Baca Berita Lainnya: Kadishub Aceh Ikuti Peringatan Hardikda ke-66, Tegaskan Dukungan Transportasi Publik untuk Pendidikan Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Transportasi Udara Indonesia UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI

Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Transportasi Udara Indonesia

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, menganugerahi Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang bin Lamudin, tokoh asal Aceh yang berjasa besar dalam pengadaan pesawat pertama Republik Indonesia, Seulawah RI-001. Acara tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) kemarin. Suasana haru menyelimuti Istana ketika Teungku Nyak Sandang hadir menggunakan kursi roda. Demi menghormatinya, Presiden Prabowo bahkan berlutut di hadapannya untuk menyematkan tanda kehormatan tersebut. Tepuk tangan meriah pun menggema saat pembawa acara menyampaikan jasa Teungku Nyak Sandang dalam pembelian pesawat pertama RI, Seulawah RI-001. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada usia 23 tahun, Teungku Nyak Sandang berinisiatif menjual tanah dan emas miliknya untuk mendukung pembelian Seulawah RI-001—pesawat pertama milik Republik Indonesia yang kelak menjadi cikal bakal maskapai Garuda Indonesia. Hasil penjualan tersebut bersama sumbangan masyarakat Aceh lainnya diserahkan kepada negara dan kemudian dipakai oleh Presiden Soekarno untuk membeli pesawat yang menjadi simbol kedaulatan bangsa. Pengorbanan Teungku Nyak Sandang bukan hanya cerminan solidaritas masyarakat Aceh terhadap negara yang baru merdeka, tetapi juga meneguhkan peran penting Aceh dalam sejarah transportasi nasional. Melalui tindakan heroiknya, ia mewariskan nilai nasionalisme dan semangat kebersamaan demi kedaulatan bangsa. Penghargaan berupa Bintang Jasa Utama menjadi bentuk pengakuan negara atas jasa besar putra Aceh ini. Sebelumnya, penghargaan kepada Teungku Nyak Sandang juga ditunjukkan melalui pembangunan Masjid Baitussalam Nyak Sandang di Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Masjid ini mulai dibangun pada Oktober 2020 oleh Kementerian PUPR sebagai tindak lanjut janji mantan presiden Indonesia, Joko Widodo setelah pertemuan dengan Nyak Sandang di pada tahun 2018. Masjid itu kini telah sepenuhnya difungsikan untuk ibadah utamanya masyarakat Gampong Lhuet Aceh Jaya. Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diberikan Presiden Prabowo, sekaligus mengingatkan masyarakat Aceh tentang jejak heroik Teungku Nyak Sandang yang telah mengabadikan namanya dalam sejarah Republik Indonesia, khususnya dalam sejarah transportasi udara nasional.(HZ) Baca Berita Lainnya: UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa

Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa

BANDA ACEH – Dengan mata tertutup kain, Pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh ikuti lomba Baris Berbaris Buta (BBB) di Halaman Kantor Gedung Induk, Banda Aceh, Kamis (14/8/2025), melangkah mantap mengikuti aba-aba. Sesekali ada yang melenceng ke arah tak terduga, memancing tawa penonton yang berkerumun di pinggir lapangan. Lomba unik ini menjadi bintang utama perayaan HUT ke-80 RI di lingkungan Dishub Aceh, diikuti seluruh pegawai, termasuk ASN PPPK yang baru dilantik dua pekan lalu. Tim Sekretariat Dishub Aceh membuka kompetisi bersama UPTD Pelabuhan Penyeberangan Wilayah I, UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaradja, dan Bidang PSM. Setelah itu giliran Bidang LLAJ, Pelayaran, Penerbangan, serta UPTD Terminal Tipe B. Meski tak bisa melihat, tim Sekretariat justru tampil memukau dengan langkah rapi dan kompak mengikuti instruksi. Mereka menjadi yang terbaik diikuti oleh tim dari Bidang Penerbangan serta tim Bidang Pelayaran. Yang membuatnya lebih menarik, sebagian besar peserta adalah ASN PPPK yang baru saja memegang SK. Mereka hanya sempat berlatih baris-berbaris saat retret paskapelantikan. Keseruan berlanjut ke lomba Perang Ekor Naga. Lima orang per tim saling berangkulan, berusaha mempertahankan “ekor” berupa balon yang diikat di pinggang peserta terakhir. Dengan lidi runcing di tangan, mereka memburu balon lawan sambil melindungi milik sendiri. Begitu terdengar letupan penonton sontak bersorak—ada yang girang, ada pula yang kecewa karena timnya kalah. “Ini game strategi. Ada delapan tim, dan tiga tim yang balonnya paling bertahan akan jadi juara. Kuncinya kekompakan,” kata Sekretaris Dishub Aceh, T. Rizki Fadhil, yang memandu jalannya pertandingan. Berbeda dengan yang terlihat, tidak semua tim memilih menyerang habis-habisan. Ada yang bermain aman dengan strategi bertahan, ada yang nekat memancing lawan ke sudut lapangan sebelum melakukan serangan balik. Penonton tak henti-hentinya tertawa melihat aksi-aksi lucu yang kadang justru membuat tim sendiri kebingungan. Untuk Perang Ekor Naga pria, juaranya adalah dari Bidang Penerbangan, Bidang LLAJ dan UPTD Wilayah 1. Sementara untuk kategori wanita dimenangkan oleh Bidang Pelayaran, UPTD Wilayah 1 dan Bidang PSM sebagai juara 3. Sorak-sorai penonton semakin memuncak saat lomba makan kerupuk dimulai. Angin yang berhembus kencang membuat kerupuk bergoyang liar, memaksa peserta berjinjit, mengangguk, bahkan memutar badan demi menggigitnya. Tawa pecah setiap kali ada peserta yang gagal berkali-kali menggigit kerupuk yang digantung di udara. Juara lomba makan Kerupuk pria dimenangkan oleh Bidang PSM, Sekretariat dan UPTD Terminal Tipe B. Sementara untuk kategori wanita diraih oleh Bidang Penerbangan dan juara kedua serta tiga diraih oleh dua perwakilan PSM. Sebagai penutup, para bapak-bapak unjuk kebolehan di lomba memasak mie Aceh. Aroma rempah menggoda langsung menyeruak di udara. Ibu-ibu duduk santai memberi dukungan sambil sesekali melontarkan komentar jahil kepada para “chef dadakan” yang sibuk mengaduk wajan. Hasilnya, setelah dinilai oleh tim juri, pihak Trans Kutaradja, LLAJ dan Sekretariat Dishub menjadi tiga terbaik dalam hal rasa. Dari semua perlombaan, Bidang Penerbangan kemudian mendapatkan juara umum setelah mendapatkan juara satu pada lomba Perang Ekor Naga dan Lomba Makan Kerupuk Wanita. Mereka juga mendapatkan juara dua pada lomba Baris Berbaris Buta. Sementara itu, fans dari sekretariat dianggap sebagai supporter terheboh pada perayaan HUT RI Dishub Aceh. Kepada yang terbaik ini, hadiahnya diserahkan langsung Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal ST., MT. Tak hanya di lapangan, semarak kemerdekaan juga terasa di setiap sudut kantor. Semua bidang dan UPTD berlomba menghias ruang kerja dengan tema merah putih. Bendera, balon, dan umbul-umbul dipasang rapi. Bahkan, bagian Sekretariat diam-diam mendekor pojok merah putih di lantai dua pada malam hari, sehingga keesokan harinya suasana kantor berubah penuh warna dan semangat kemerdekaan. Dalam Lomba Pojok Merah Putih ini, Bidang Pelayaran, UPTD Terminal dan Sekretariat menjadi juara setelah dinilai punya dekorasi terbaik. Perayaan HUT ke-80 RI di Dishub Aceh bukan sekadar deretan lomba, tetapi juga momen mempererat kebersamaan. Di antara tawa, sorakan, dan langkah kompak para peserta, tersimpan rasa bangga dan persaudaraan yang menjadi ruh peringatan kemerdekaan Indonesia.(HZ) Baca Berita Lainnya: Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat

Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh kembali melaksanakan kegiatan Donor Darah Pemerintah Aceh Tahap III Tahun 2025 yang berlangsung di halaman parkir CTRC Dishub Aceh pada Kamis, 7 Agustus 2025. Kegiatan rutin ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Plt. Sekda Aceh M. Nasir, yang turut mendonorkan darahnya bersama para ASN Dishub Aceh. Kehadiran Plt. Sekda Aceh memberikan motivasi tersendiri bagi para pegawai. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan partisipasi langsung Plt. Sekda Aceh dalam kegiatan donor darah di Dishub Aceh. Menurutnya, kehadiran Plt. Sekda Aceh menjadi penyemangat bagi seluruh jajaran Dishub Aceh untuk terus terlibat dalam aksi sosial. “Kami merasa terhormat atas kehadiran dan partisipasi langsung Plt. Sekda Aceh. Ini menjadi penyemangat bagi seluruh pegawai untuk terus berkontribusi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya. Dari 190 orang yang mendaftarkan diri sebagai pendonor, 106 di antaranya berhasil mendonorkan darah. Sementara 83 orang lainnya batal mendonor karena tidak memenuhi syarat kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Unit Donor Darah PMI Kota Banda Aceh, dengan tim medis profesional yang memastikan proses donor berjalan aman dan sesuai standar kesehatan.(FL) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat Amanah Baru untuk 146 PPPK Dishub Aceh: Tingkatkan Pelayanan Publik