Dishub

Rampcheck Jelang Mudik: Aman di Jalan, Tenang di Kampung

Aceh TRANSit – Anda tentunya sudah familiar dengan kata mudik. Tahukah bahwa, mudik sebenarnya memiliki berbagai pemaknaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik memiliki dua arti: pertama, (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman), dan kedua, pulang ke kampung halaman (kata kerja percakapan). Konon, istilah mudik sendiri berasal dari Bahasa Jawa, mulih disik yang berarti pulang dahulu, kini jadi sebuah tradisi tahunan di Indonesia. Khususnya menjelang hari raya keagamaan seperti Lebaran Idulfitri, di mana orang-orang yang merantau kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan sanak saudara. Setiap tahunnya, mudik lebaran menjadi momen arus pergerakan orang secara besar-besaran, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara. Lonjakan penumpang yang signifikan ini menuntut kesiapan berbagai moda transportasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan. Kecelakaan lalu lintas oleh moda transportasi, baik angkutan umum maupun barang memiliki risiko yang sama serta dapat berakibat dan berimplikasi menimbulkan korban jiwa. Untuk menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas maupun menekan terjadinya musibah yang disebabkan oleh faktor teknis dan human error di moda transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, upaya pencegahan secara periodik berupa inspeksi dan penegakan hukum harus terus dilakukan. Dalam konteks inilah, rampcheck atau inspeksi kelayakan kendaraan dan armada menjadi langkah krusial yang tak bisa diabaikan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menekan potensi kecelakaan akibat kondisi teknis kendaraan yang tidak layak, sekaligus sebagai bentuk pengawasan terhadap penyelenggara transportasi agar tetap mematuhi standar operasional. Menjelang libur Lebaran 1446 H yang lalu misalnya, Terminal Tipe B Bireuen tidak hanya diramaikan oleh calon penumpang yang hendak balik kampung, namun juga oleh petugas Dinas Perhubungan Aceh yang tengah melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan atau yang dikenal dengan rampcheck. Kegiatan ini berguna untuk memastikan perjalanan masyarakat khususnya pemudik, aman dan nyaman. Selain di lintasan Barat – Selatan Aceh, Dishub Aceh juga melakukan rampcheck kendaraan serentak di Terminal Tipe B Aceh Tamiang, dan Terminal Tipe B Bireuen. Terakhir, Dinas Perhubungan Aceh telah melakukan rampcheck kendaraan di Terminal Lueng Bata yang melayani trayek AKDP terbanyak di Aceh. Lalu, Apa itu Rampcheck? Rampcheck adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan angkutan umum untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut layak jalan dan memenuhi standar keselamatan. Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin, terutama menjelang musim mudik, guna mencegah kecelakaan akibat kendaraan yang tidak memenuhi standar operasional. Dengan adanya pemeriksaan ini, kendaraan yang tidak layak jalan bisa segera diperbaiki atau dilarang beroperasi demi keselamatan bersama. Dalam rampcheck, petugas akan mengecek beberapa aspek penting, seperti kondisi fisik kendaraan, administrasi kendaraan meliputi SIM, STNK, hasil Uji KIR, izin penyelengaraan angkutan, dan izin trayek yang masih berlaku, lalu kelengkapan keselamatan pada kendaraan seperti dongkrak, segitiga pengaman, palu pemecah kaca, sabuk keselamatan, dan sebagainya. Dengan adanya rampcheck yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, diharapkan seluruh armada angkutan umum yang digunakan selama mudik lebaran berada dalam kondisi prima dan sesuai dengan standar keselamatan, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman, selamat, dan nyaman hingga tiba di kampung halaman.(Ireane Putri Masdha) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Strategi Pemerintah Aceh Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman

Aceh TRANSit – Mudik lebaran adalah tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat. Perjalanan pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga sering kali diwarnai dengan tantangan besar bagi pemerintah daerah dalam memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan masyarakat. Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh memiliki peran penting dalam mengelola transportasi selama masa mudik dengan melakukan berbagai persiapan guna menghadapi lonjakan. Pemerintah Aceh melalui Dishub Aceh telah melakukan berbagai langkah strategis, seperti menggelar rapat koordinasi bersama seluruh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten/Kota dan stakeholder, program mudik gratis, survei mudik, inspeksi kendaraan atau rampcheck, serta penyelenggaraan posko terpadu. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan arus mudik tahun ini dapat berjalan lebih aman, nyaman, dan terkendali. Kadishub Aceh, Teuku Faisal dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Pengendalian Transportasi selama libur lebaran tahun 2025 bersama seluruh Kadishub Kabupaten/Kota di Aula Multimoda pada Senin, 17 Maret 2025 menyebutkan bahwa rapat koordinasi ini dilakukan guna memastikan kesiapan setiap daerah di Aceh dalam menyukseskan pelayanan transportasi selama periode libur lebaran tahun 2025. Pada pertemuan tersebut, Faisal juga menekankan pentingnya menjalin koordinasi yang telah berjalan baik selama ini, agar lebih intens lagi supaya permasalahan yang ada di lapangan bisa segera ditindaklanjuti. Pemerintah Aceh juga menyelenggarakan program mudik gratis sebagai solusi transportasi untuk membantu masyarakat yang ingin pulang kampung tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi. Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan terkait Program Mudik Gratis tahun 2025 dan Surat Gubernur Aceh tentang Dukungan dan Partisipasi Terhadap Kegiatan Mudik Bersama Tahun 2025 bertujuan tidak hanya untuk meringankan beban masyarakat, tetapi juga untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dengan mendorong pemudik menggunakan moda transportasi umum seperti bus dan kapal penyeberangan. Salah satu fokus utama pemerintah dalam menghadapi arus mudik adalah keselamatan perjalanan. Oleh karena itu, Dishub Aceh mengadakan inspeksi kendaraan atau rampcheck bagi bus dan angkutan umum yang digunakan dalam program mudik bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi dalam kondisi laik jalan dan memenuhi standar keselamatan. Survei mudik lebaran juga dilakukan guna memprediksi pola pergerakan pemudik, mengidentifikasi jalur yang berpotensi mengalami kepadatan, serta mengevaluasi efektivitas kebijakan mudik dari tahun ke tahun. Ini menjadi dasar bagi pemerintah dalam melakukan berbagai penyesuaian kebijakan, termasuk pengaturan jadwal keberangkatan, penambahan armada transportasi, serta pembentukan jalur alternatif guna menghindari kemacetan. Untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pemudik, Dishub Aceh juga membangun posko terpadu angkutan lebaran dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pemudik, termasuk area istirahat serta masyarakat dapat memantau langsung terhadap pergerakan arus penumpang di seluruh simpul moda transportasi, baik darat, udara, maupun laut. Posko ini telah tersebar di 49 lokasi yang berbeda di seluruh Aceh dengan melibatkan 579 personil yang telah membantu kelancaran arus mudik. Melalui koordinasi yang solid antara pemerintah, operator transportasi, masyarakat, dan persiapan yang matang, perjalanan mudik bukan hanya menjadi tradisi, tetapi juga pengalaman yang lebih nyaman dan selamat bagi semua pemudik.(Munardi) Baca Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini: Majalah TRANSit

Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi

Infrastruktur di Aceh khususnya di sektor perhubungan dan transportasi belum cukup. Masyarakat di wilayah kepulauan masih membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur baru agar pelayanan transportasi bagi mereka bisa berjalan dengan baik. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat menjadi salah satu pembicara dalam Talkshow Civil Insight yang digelar oleh Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh pada Rabu, 16 April 2025. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh yang telah tertuang dalam misi keempat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang menargetkan peningkatan infrastruktur dasar dan menjamin konektivitas antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur kewilayahan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pada acara yang bertajuk “Masa Depan Infrastruktur Indonesia : Tantangan dan Peluang bagi Insinyur Teknis Sipil” itu, Teuku Faisal memaparkan sejumlah program strategis Pemerintah Aceh di sektor perhubungan. Di antaranya, digitalisasi layanan angkutan massal Trans Koetaradja, revitalisasi terminal tipe B, peningkatan fasilitas keselamatan jalan, hingga menjadikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebagai Hub of Umroh. Peningkatan layanan angkutan massal Trans Koetaradja menjadi perhatian khusus Kadishub Aceh itu saat ini. Menurutnya, layanan bus Trans Koetaradja perlu dimaksimalkan sebelum jumlah penduduk Kota Banda Aceh dan volume kendaraan di jalan raya semakin bertambah. Kadishub Aceh juga mengajak para Insinyur Teknik Sipil USK, apapun profesinya, untuk berkontribusi dan mengambil peran dalam pembangunan khususnya sektor perhubungan di Aceh.(AB) Baca Berita Lainnya: Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang

Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris

Banda Aceh – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, menyambut antusias ekspor perdana Nilam Aceh ke Paris, Prancis, melalui jalur udara. Pengiriman nilam ini dilakukan langsung dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Minggu, 13 April 2025. “Pengiriman nilam ini menandai awal baru dalam sistem transportasi komoditas unggulan Aceh. Dengan memanfaatkan jalur udara, proses ekspor dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien”. Ucap Kadishub. Lebih dari 1 ton minyak Nilam diterbangkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, melewati rute Banda Aceh – Jakarta – Amsterdam – Paris. Penggunaan jalur udara ini memangkas waktu pengiriman secara signifikan, dari sebelumnya hampir sebulan via jalur laut menjadi hanya dua hari. Sebagaimana diketahui, ekspor minyak nilam dari PT. U-Green Aromatics Internasional binaan Universitas Syiah Kuala ini telah melakukan 30 kali pengiriman ke Paris, namun untuk pertama kalinya ekspor tersebut dilakukan melalui transportasi udara dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM). Selain mempercepat waktu tempuh, seluruh dokumen ekspor kini bisa diproses langsung di Banda Aceh. Pelepasan ekspor nilam ini juga turut dihadiri oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Wali Kota Banda Aceh, Plh. Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, serta General Manager Garuda Indonesia. Dengan pengiriman via jalur udara, diharapkan Nilam Aceh dapat semakin dikenal dan diminati di pasar internasional, sekaligus membuka peluang ekspor baru bagi produk-produk unggulan lainnya dari Tanah Rencong.(AP) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang 10.642 Penumpang Telah Kembali dari Sabang, Arus Balik Masih Terus Berlanjut

Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh

BANDA ACEH – Arus pergerakan pemudik pada masa libur Lebaran Tahun 2025 di Aceh menunjukkan peningkatan khususnya pada moda transportasi darat. Tren realisasi pemudik lebaran sejak setelah masa pandemi Covid-19 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data yang terpantau pada Laman Informasi Pergerakan Penumpang Libur Lebaran Idul Fitri 1446H dari tanggal 24 Maret hingga 8 April 2025 menunjukkan bahwa sebanyak 198.850 pengguna jasa transportasi melakukan perjalanan pada masa libur lebaran. Sedangkan pada periode angkutan lebaran tahun lalu, dalam rentang waktu yang sama, pergerakan pemudik sebesar 196.716 orang. Artinya, terjadi peningkatan sekitar 1,08 persen. Puncak arus mudik di Aceh pada lebaran tahun ini terjadi pada tanggal 28 Maret 2025, di mana sebanyak 12.969 orang melakukan perjalanan, baik moda transportasi darat, laut dan penyeberangan, dan udara. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa penumpang moda transportasi darat kerap mengalami peningkatan setiap tahunnya di Aceh, baik pada angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP). Pergerakan penumpang tertinggi tahun ini terjadi pada moda angkutan darat yang mencapai 92.903 orang. Penyelenggaraan Program Mudik Gratis Bersama Pemerintah Aceh yang didukung sektor perbankan Aceh, BUMN, BUMD, dan swasta ini ditengarai menjadi salah satu alasan tingginya angka pengguna jasa transportasi darat di Aceh. Ada 828 peserta mudik gratis yang pulang kampung menggunakan 92 unit bus/hiace campuran ke 16 rute tujuan,” kata Teuku Faisal. Teuku Faisal menambahkan, berkaca pada pengalaman tahun ini, penyelenggaraan mudik gratis sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat khususnya dalam mengurangi beban biaya transportasi yang harus mereka keluarkan saat mudik. Selain itu, dampak dalam skala luas tentu saja dapat mengurangi inflasi di Aceh. Sementara itu, jumlah pengguna moda angkutan laut dan penyeberangan sebesar 65.853 orang. Angka ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 66.432 orang. Hal yang sama juga terjadi pada moda transportasi udara yang hanya menyumbang sebesar 40.094 orang. Sedangkan tahun lalu, penumpang pesawat udara sedikit lebih banyak menyentuh angka 40.257 orang. Pada rute penerbangan internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar selama masa mudik lebaran tahun 2025 terpantau cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Angkasa Pura Indonesia Bandara SIM tercatat aktivitas penerbangan internasional dengan total penumpang sebanyak 5.303 orang. Produksi angkutan laut dan penyeberangan di lintasan Ulee Lheue – Balohan pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,79 persen dibandingkan periode lalu. Sejak periode 24 Maret sampai dengan 8 April 2025, tercatat sebanyak 56.396 pergerakan pemudik dan wisatawan yang menyeberang pada lintasan ini. Sedangkan pada periode lalu hanya sebanyak 56.648 pergerakan penumpang. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Sabang pada masa libur lebaran disebabkan karena saat ini pembelian tiket kapal penyeberangan semakin mudah karena bisa dilakukan secara online. “Digitalisasi layanan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue khususnya pembelian tiket sangat memudahkan wisatawan karena mereka memperoleh kepastian keberangkatan melalui tiket yang sudah mereka pesan sehingga tidak perlu mengantri berjam-jam di pelabuhan, dan perjalanan pun bisa direncanakan jauh-jauh hari,” sebut Teuku Faisal. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh dan PT Sakti Inti Makmur (SIM) mengoperasikan 7 armada kapal ferry dengan keberangkatan mencapai 20 trip PP (pulang – pergi) perhari. Rekor keberangkatan kapal terbanyak terjadi pada hari Kamis, 3 April 2025 yang mencapai 23 trip sehari, kapal cepat 9 trip dan kapal ferry roro 14 trip. Selain pergerakan pada angkutan laut dan penyeberangan di Banda Aceh – Sabang yang mengalami peningkatan, kondisi serupa juga terjadi pada pengguna jalan tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) terutama sejak ruas tol Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum difungsikan. Dari data yang diperoleh mulai 24 Maret – 8 April 2025, terlihat ada 138.854 kendaraan yang melintasi jalan tol Sibanceh selama mudik lebaran tahun ini. Gerbang tol Padang Tiji merupakan gerbang yang paling diminati meskipun hanya difungsikan selama 9 jam perhari mulai pukul 08.00 WIB pagi hingga 17.00 WIB sore. Tercatat sebanyak 42.259 unit kendaraan melintas atau sebesar 30,4 persen dari seluruh trafik perlintasan kendaraan pada semua gerbang tol. Kadishub Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder transportasi di Aceh, baik pada moda darat, udara, laut dan penyeberangan, yang turut menyukseskan penyelenggaraan transportasi selama masa mudik lebaran tahun 2025 ini. “Semoga kolaborasi dan kerjasama yang baik terus terjalin dalam memastikan kelancaran transportasi di Aceh pada masa yang akan datang,” tuturnya.(AB) Baca Berita Lainnya: H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang 10.642 Penumpang Telah Kembali dari Sabang, Arus Balik Masih Terus Berlanjut Lonjakan Penumpang ke Sabang Saat Lebaran: 14.986 Orang Menyebrang dari Banda Aceh

Gubernur Aceh Luncurkan Program Mudik Gratis

BANDA ACEH – Gubernur Aceh Muzakir Manaf secara resmi meluncurkan Program Mudik Gratis di Aceh tahun 2025 yang dilaksanakan di Depo Angkutan Massal Trans Koetaradja, Banda Aceh, pada Kamis, 27 Maret 2025. Peluncuran mudik gratis ini ditandai dengan pelepasan keberangkatan 542 pemudik menggunakan 7 bus dan 38 Hiace ke 16 kota tujuan. yang diawali dengan pengangkatan bendera start oleh Gubernur Aceh. Dalam sambutannya, Gubernur Aceh menyebutkan bahwa pelaksanaan program mudik gratis di Aceh tahun ini bertujuan untuk membahagiakan serta meringankan beban masyarakat Aceh. “Saya sampaikan selamat merayakan lebaran idul fitri kepada pemudik, sampaikan salam kami kepada keluarga. Insyaallah semua selamat sampai kampung halaman,” ucap Gubernur Aceh yang akrab disapa Mualem itu. Mualem pun menyampaikan pesan khusus kepada para sopir angkutan mudik gratis bersama Pemerintah Aceh ini. “Para sopir harap berhati-hati di jalan supaya aman dan selamat karena nasib para penumpang ada di tangan anda,” pesannya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melaporkan bahwa jumlah total kuota mudik gratis di Aceh tahun 2025 sebanyak 7.919 orang. Kuota mudik gratis dukungan Kementerian Perhubungan dan BUMN sebanyak 6.342 orang yang akan melayani pemudik menggunakan angkutan laut dan penyeberangan ke wilayah kepulauan seperti Sabang, Pulo Aceh, Pulau Banyak, dan Simeulue. Serta dukungan perbankan, BUMD, dan swasta di Aceh sebanyak 1.577 orang dengan fokus pada angkutan darat menggunakan 92 unit bus/Hiace campuran ke 16 rute tujuan ke seluruh Aceh. Teuku Faisal menyampaikan bahwa pelaksanaan mudik gratis bersama ini didasari oleh arahan Menteri Dalam Negeri kepada seluruh Kepala Daerah untuk melaksanakan mudik gratis dengan berkoordinasi dengan sektor swasta, BUMN/BUMD. ”Mudah-mudahan program ini terus berlanjut ke depan, dan lebih banyak lagi sektor swasta yang turut serta dalam program mudik gratis,” harapnya. Pelaksanaan mudik gratis di Aceh tahun ini, lanjut Teuku Faisal, merupakan kali pertama yang dilakukan secara terkoordinir oleh Pemerintah Aceh dan melibatkan dunia usaha sehingga bisa menjangkau penerima manfaat yang lebih luas. Sedangkan sebelumnya, program mudik gratis dilaksanakan oleh masing-masing instansi. Melalui pelaksanaan mudik gratis ini, lanjut Teuku Faisal, Pemerintah Aceh berharap bisa meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus menjamin kenyamanan dan keselamatan perjalanan pemudik. Serta dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan atau kepadatan arus mudik yang didominasi oleh pesepeda motor. “Angka kecelakaan pengguna sepeda motor cukup tinggi di saat mudik lebaran. Oleh sebab itu, dengan penggunaan bis ini diharapkan angka kecelakaan bisa ditekan,” sebutnya. Pada saat peluncuran mudik gratis hari ini juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi peserta mudik, serta pelaksanaan tes urin secara acak bagi para pengemudi oleh BNN Aceh. Untuk diketahui, rute mudik gratis bersama Pemerintah Aceh di antaranya, Banda Aceh – Bireuen, Banda Aceh – Lhokseumawe, Banda Aceh – Peureulak, Banda Aceh – Lhoksukon, Banda Aceh – Langsa, Banda Aceh – Kuala Simpang, Banda Aceh – Ketipis Bener Meriah, Banda Aceh – Takengon, Banda Aceh – Blangkejeren – Kutacane, Banda Aceh – Meulaboh, Banda Aceh – Simpang Peut Jeuram, Banda Aceh – Blang Pidie, Banda Aceh – Tapak Tuan, Banda Aceh – Subulussalam, Banda Aceh – Rimo Singkil, dan Banda Aceh – Medan. Sedangkan mudik gratis dari dukungan Kementerian Perhubungan dan BUMN akan dilayani oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh untuk rute mudik Banda Aceh – Sabang dan Pulo Aceh PP dengan jumlah 2.200 penumpang, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil untuk rute Simeulue PP dengan jumlah kuota sebesar 1.924 penumpang, dan PT Sakti Inti Makmur untuk kapal cepat Banda Aceh – Sabang PP sebanyak 2.218 penumpang.(AB) Baca Berita Lainnya: Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji bersama ASDP Singkil Fasilitasi Layanan Mudik Gratis Pastikan Armada Mudik Gratis Siap Beroperasi, Dishub Aceh Lakukan Rampcheck Mudik Lebaran 2025: KMP Aceh Hebat 1 Bawa 270 Penumpang dan Tambah Trip Keberangkatan

Polda Aceh Gelar Apel Pasukan, Dishub Aceh Dukung Pengamanan Arus Mudik 2025

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan ketupat 2025 yang berlangsung di halaman Mapolda Aceh pada Kamis, 20 Maret 2025. Sebagaimana diketahui, Apel Gelar Pasukan Keselamatan Seulawah tahun 2025 diselenggarakan untuk melihat sejauh mana persiapan personil serta sarana dan prasarana menghadapi libur Lebaran Idul Fitri 1446 H. Dishub Aceh menurunkan sebanyak 20 personil Dal-Ops LLAJ yang akan terlibat mengamankan lalu lintas selama periode Lebaran Idul Fitri 1446H/2025M. Dalam apel tersebut, Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Seulawah 2025 yang bertindak sebagai Inspektur upacara. Achmad Kartiko menyampaikan bahwa, apel gelar pasukan ini merupakan bentuk komitmen untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana dalam pengamanan arus mudik serta perayaan Idulfitri 1446 H. Selain itu, apel ini juga bertujuan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait agar operasi dapat berjalan aman, tertib, dan lancar sesuai dengan tagline “Mudik Aman, Keluarga Nyaman.” “Melalui apel gelar pasukan ini, diharapkan terjalin sinergi dan soliditas antara Polri, TNI, serta lembaga terkait dalam upaya mengamankan pemudik selama libur Lebaran 2025,” ujar Achmad Kartiko. “Pemerintah memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5 hingga 7 April 2025. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan RI, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 mencapai 52 persen dari total populasi Indonesia atau setara dengan 146,48 juta orang,” ungkapnya. Sementara itu, menurut survei Dishub Aceh, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 79,6 persen, dengan mobil pribadi menjadi moda transportasi utama sebesar 37,3 persen. Namun, angka tersebut dapat berubah, mengingat pengalaman sebelumnya menunjukkan jumlah pemudik kerap melebihi perkiraan survei. Operasi ini juga bertujuan untuk menciptakan kondisi yang aman dan nyaman saat libur Idul Fitri 1446 H. Kapolda mengajak seluruh pihak yang terlibat agar dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab, humanis, dan menjunjung profesionalme.(FL) Baca Berita Lainnya: Posko Terpadu Angkutan Lebaran, Kadishub Aceh: Siap Berikan Layanan Terbaik Bagi Pemudik Jalan Tol Padang Tiji – Seulimuem Akan Dibuka 2 Arah, Beroperasi Mulai 20 Maret Berikut Strategi Dishub Aceh Hadapi Mudik Lebaran Tahun 2025

DWP Dishub Aceh Serahkan Donasi Ramadhan Peduli untuk Pasien RSJ Aceh

BANDA ACEH – Ketua DWP Dishub Aceh, Cut Muti Olivia beserta anggota DWP Dishub Aceh kembali menyerahkan donasi dalam rangka Ramadhan Peduli kepada para pasien Rumah Sakit Jiwa Aceh. Kedatangan rombongan DWP Dishub Aceh mendapat sambutan hangat dari keluarga besar RSJ Aceh. Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh, dr. Hanif didampingi ketua DWP RSJ Aceh, Masrida Dewi mengucapkan selamat datang dan berterima kasih kepada rombongan DWP Dishub Aceh. Kami menyambut baik donasi dari Ibu-ibu DWP Dishub Aceh untuk para pasien kami, kami yakin bantuan ini nantinya pasti sangat bermanfaat, “Karena dasarnya pasien kita di sini awalnya memang tidak membawa apa-apa,” tutur dr. Hanif. Dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga terus berusaha memberi pelayanan kesehatan yang total untuk kesembuhan para pasien, salah satunya dengan menghadirkan Instalasi Rehabilitasi pada lahan aktif yang terletak di Kuta Malaka, Aceh Besar. “Di lahan ini kami ajak para pasien untuk hidup produktif dengan cara berkebun di area tersebut,” ungkap Hanif. Kegiatan penyerahan donasi pada hari ini yang bertepatan dengan 12 Ramadhan, merupakan agenda lanjutkan dari kegiatan Ramadhan Peduli yang telah dilaksanakan oleh DWP Dishub Aceh pada pekan lalu. “Kita semua berharap semoga donasi dari kita dapat mendatangkan manfaat dan kebaikan untuk para pasien di RSJ Aceh, dan semoga semangat berbuat kebaikan untuk sesama ini terus mengalir dari hati kita semua,” tutupnya.(FL) Baca berita lainnya: DWP Dishub Aceh Serahkan Paket Ramadhan di Mushalla Kantor dan Pelabuhan Ulee Lheue Tim Safari Ramadan Serahkan Bantuan Pemerintah Aceh di Pidie Jaya Kesiapan Jalan Tol Trans Sumatera Menghadapi Mudik Lebaran 2025

Tim Safari Ramadan Serahkan Bantuan Pemerintah Aceh di Pidie Jaya

MEUREUDU – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menghadiri kegiatan Safari Ramadan Pemerintah Aceh yang dilaksanakan di Mesjid Jami Baitul Aman Simpang Uliem Kabupaten Pidie Jaya, pada Selasa, 11 Maret 2025. Tim Safari Ramadan di Pidie Jaya yang terdiri dari tim Dishub Aceh dan Badan Kepegawaian Aceh (BKA) ini turut menyerahkan bantuan dari Pemerintah Aceh berupa uang sebesar Rp25.025.000 serta 6 lembar sajadah. Lalu ada bantuan dari karyawan dan karyawati Dishub Aceh dan BKA berupa mushaf Al Quran, alat-alat kebersihan, dan pohon yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala BKA Abdul Qahar selaku Koordinator Tim kepada Pengurus Mesjid Jami’ Baitul Aman. Abdul Qahar dalam sambutannya menyebutkan, tujuan pelaksanaan Safari Ramadan adalah untuk menyampaikan syiar agama, menyerap aspirasi masyarakat, mempererat hubungan silaturahmi antara Pemerintah Aceh dan masyarakat, serta menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat. Dirinya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pengurus dan jamaah Mesjid Jami’ Baitul Aman atas sambutan yang begitu hangat sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Selain penyerahan bantuan, Tim Safari Ramadan juga melaksanakan kegiatan bakti gotong royong membersihkan tempat wudhu, kamar mandi, serta halaman mesjid. Dishub Aceh mengerahkan sebanyak 17 personil untuk menyukseskan kegiatan bakti tersebut. Kegiatan Safari Ramadan diisi dengan tausiyah agama yang disampaikan oleh Ustadz Mursalin Basyah, serta Ust Iqbal Hasan bertindak sebagai imam shalat Isya dan tarawih.(AB) Baca berita lainnya: Petugas Dishub Aceh Sudah Inspeksi 306 Kendaraan AKDP Jelang Mudik Lebaran 2025 Jelang Mudik Lebaran 2025, Dishub Aceh Perketat Rampcheck Kendaraan Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

DWP Dishub Aceh Serahkan Paket Ramadhan di Mushalla Kantor dan Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadhan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh menggelar aksi sosial dengan menyerahkan paket donasi berupa mukena dan sandal jamaah kepada dua mushalla. Yakni Mushalla Kantor Gedung Induk Dishub Aceh dan Mushalla Pelabuhan Ulee Lheue, Kamis, 6 Maret 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua DWP Dishub Aceh, Cut Muti Olivia, bersama anggota pada hari ke-6 Ramadhan 1446 H. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian sosial untuk meningkatkan kenyamanan jamaah dalam beribadah serta mempererat ukhuwah Islamiyah. “Kami berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi para jamaah yang menggunakan mushalla, baik pegawai Dishub maupun masyarakat yang singgah untuk beribadah. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ujar Cut Muti Olivia dalam kesempatan tersebut. Selain memberikan fasilitas ibadah, kegiatan ini juga menjadi momen memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, khususnya di bulan penuh berkah ini. DWP Dishub Aceh mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan semangat berbagi, karena sekecil apapun donasi yang diberikan dapat menjadi kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan. “Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memperbanyak amal dan berbagi kebaikan. InsyaAllah, setiap kebaikan yang kita lakukan akan mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda,” tambahnya. DWP Dishub Aceh berharap kegiatan sosial ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk turut serta berbagi kebahagiaan di bulan Ramadhan.(FL) Baca berita lainnya Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara Pelabuhan Calang Potensial Jadi Pusat Ekspor di Wilayah Barat Selatan Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025