Dishub

Lanjutkan Semangat Harhubnas, Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih di Ulee Lheue

Banda Aceh – Masih dalam semangat Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), Dinas Perhubungan Aceh menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Ulee Lheue pada Jumat, 19 September 2025. Kegiatan ini melibatkan seluruh ASN Dishub Aceh yang turun langsung dengan mengenakan seragam olahraga dan membawa perlengkapan kebersihan. Para ASN memulai aksi bersih-bersih dari kawasan Masjid Baiturrahim hingga Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Mereka memunguti sampah plastik, kayu, ranting pohon yang menumpuk di sekitar masjid hingga pelabuhan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal, mengungkapkan bahwa aksi bersih-bersih ini sejalan dengan semangat Hari Perhubungan Nasional yang mengusung nilai kebersamaan dan bakti kepada masyarakat. “Kami berharap melalui aksi gotong royong ini, kawasan sekitar Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dapat semakin bersih, indah, dan nyaman bagi masyarakat maupun pengunjung pelabuhan,” ujar Kadishub Aceh. Selain di Banda Aceh, kegiatan bersih-bersih ini juga dilaksanakan secara serentak di 9 Terminal Tipe B dan 6 Pelabuhan Penyeberangan di seluruh Aceh.(AP) Baca Berita Lainnya: Puncak Perayaan Harhubnas di Aceh, Dishub Anugerahkan Penghargaan kepada Tokoh Transportasi dan Luncurkan Rute Baru Trans Koetaradja Respon Masukan Masyarakat, Dishub Aceh Operasikan Bus Trans Koetaradja ke Kajhu Aceh Besar Dishub Aceh Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Helm SNI untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara

Puncak Perayaan Harhubnas di Aceh, Dishub Anugerahkan Penghargaan kepada Tokoh Transportasi dan Luncurkan Rute Baru Trans Koetaradja

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh menganugerahkan penghargaan kepada sejumlah tokoh transportasi asal Aceh pada puncak peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 yang berlangsung di Depo Trans Koetaradja, Banda Aceh, Rabu (17/9). Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, bertindak sebagai inspektur upacara dan menyerahkan langsung penghargaan tersebut didampingi Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal. Penghargaan Tokoh Inspiratif Transportasi diberikan kepada Capt. Ichsan, pilot maskapai Garuda Indonesia putra Aceh, atas dedikasinya membawa jemaah haji Aceh sejak 2018 lalu. Pada tahun 2025, Capt. Ichsan juga menerbangkan 1.600 jamaah haji asal Aceh dalam 4 kloter penerbangan. Sementara kategori Insan Transportasi Berdedikasi dianugerahkan kepada Tarmizi, pengemudi labi-labi trayek Seulimum–Banda Aceh yang telah lebih dari 25 tahun mengabdi. Dalam amanat Menteri Perhubungan yang dibacakan M. Nasir, disampaikan bahwa peringatan Harhubnas bukan hanya rutinitas tahunan, melainkan ajang refleksi bagi seluruh insan transportasi untuk meneguhkan komitmen melayani masyarakat. Menhub menegaskan bahwa transportasi adalah jalan kehidupan yang menghubungkan harapan rakyat dari Sabang hingga Merauke. Ia menjelaskan, transportasi yang terhubung dan terintegrasi akan memberi dampak luas, memperkuat distribusi pangan agar hasil pertanian lebih cepat sampai ke pasar, menjamin ketahanan energi lewat logistik yang efisien, sekaligus membuka akses pendidikan dan lapangan kerja. “Semua itu pada akhirnya akan berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan menjadi pondasi menuju Visi Indonesia Emas 2045,” ujar M. Nasir membacakan sambutan Menhub. Menhub juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor transportasi, mulai dari situasi geopolitik global yang penuh ketidakpastian, keterbatasan anggaran negara, hingga tuntutan publik akan transparansi dan peningkatan layanan. Karena itu, sektor transportasi dituntut hadir lebih dekat dengan rakyat, menghadirkan biaya logistik yang terjangkau, serta memberikan perlindungan yang layak bagi pengemudi, operator, dan pekerja transportasi di seluruh Nusantara. Untuk menjawab tantangan tersebut, Menhub mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sehingga pembangunan tidak hanya bergantung pada APBN. Selain itu, pengembangan sistem transportasi cerdas berbasis teknologi digital juga harus dipercepat agar pelayanan semakin efisien, aman, dan nyaman. Selain menyampaikan sambutan Menhub, Sekda Aceh, M. Nasir, juga menyampaikan pentingnya memperkuat konektivitas antarwilayah di Aceh. Menurutnya, saat ini masih ada rute darat dan laut yang memerlukan terobosan besar. “Sekarang ini dari Banda Aceh ke Singkil butuh 16 jam, begitu juga ke Simeulue. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk membangun konektivitas yang lebih mudah, murah, dan cepat,” kata Nasir. Ia mencontohkan, akses jalan ke Muara Situlen Aceh Tenggara yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari Subulussalam, namun masih harus memutar melalui Sumatera Utara hingga memakan waktu 7 jam. “Alhamdulillah, saya dengar sudah ada sinyal positif dari Kementerian PU untuk membuka akses ini,” ujarnya. Sekda juga mengungkapkan terkait pengembangan transportasi laut internasional. Menurutnya, jalur pelayaran Krueng Geukuh–Penang Malaysia kini sudah mulai dibicarakan dengan pihak Penang. “Keuntungan Aceh sangat besar. Orang dan barang bisa sekali jalan. Petani kita bisa mengekspor kopi, nilam, kakao, sayuran, dan komoditi unggulan lain ke Malaysia, Singapura, hingga Brunei,” tambahnya. Selain penyerahan penghargaan, peringatan Harhubnas 2025 juga dirangkai dengan berbagai kegiatan sosial. Aksi sosial dilakukan di panti asuhan dan dayah, termasuk berbagi sembako, alat tulis, dan perlengkapan ibadah. ASN Dishub Aceh juga melaksanakan aksi bersih-bersih di berbagai fasilitas publik seperti terminal, pelabuhan, bandara, dan halte bus. Di Simpang Lima Banda Aceh, Dishub bersama Jasa Raharja dan Satlantas Polresta Banda Aceh juga menggelar aksi simpatik berupa pembagian helm kepada pengendara motor. Pada kesempatan itu pula, Dishub Aceh meluncurkan rute baru Trans Koetaradja jurusan Simpang Mesra–Kajhu yang dilayani dua bus feeder setiap hari. Layanan ini dihadirkan sebagai respon atas kebutuhan masyarakat, khususnya warga Baitussalam, Aceh Besar. “Trayek Feeder 9 (Rute Simpang Mesra – Kajhu) ini akan dilayani oleh 2 unit bus medium dengan waktu operasional pukul 06.50 WIB dan berakhir pukul 17.30 WIB yang dimulai dari Simpang Mesra melewati Jalan Laksamana Malahayati dan berakhir di Pasar Labuy,” kata Kadishub Aceh Teuku Faisal. Faisal menambahkan, tujuan utama layanan Trans Koetaradja adalah untuk mengatasi kemacetan serta menyediakan sarana transportasi yang mudah dan nyaman bagi masyarakat. “Bus Trans Koetaradja sudah beroperasi sejak 2016 dan sampai sekarang masih gratis karena disubsidi oleh Pemerintah Aceh. Ini sesuai pesan Bapak Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, agar masyarakat selalu mendapat kemudahan dalam beraktivitas,” ujarnya. Kadishub Aceh juga berpesan, bila terdapat pelayanan yang kurang memuaskan pada rute baru ini, Dishub Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja menyediakan layanan pengaduan yang aktif setiap hari selama 24 jam. “Silakan sampaikan melalui nomor aduan tersebut. Masyarakat juga bisa memberi masukan melalui aplikasi Trans Kutaraja,” kata Teuku Faisal.(HM) Baca Berita Lainnya: Respon Masukan Masyarakat, Dishub Aceh Operasikan Bus Trans Koetaradja ke Kajhu Aceh Besar Dishub Aceh Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Helm SNI untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara Peringati Harhubnas 2025, Dishub Aceh Wujudkan Bakti Transportasi untuk Negeri

Menciptakan Kesejahteraan Pengemudi Lewat Aplikasi Milik Negara

Jika aplikasi transportasi online dimiliki oleh negara, keuntungan bukanlah target utama. Prioritasnya adalah kesejahteraan pengemudi dan kemudahan bagi masyarakat, sehingga tujuan sosialnya lebih tercapai. Jika negara mengakui pengemudi ojek online (ojol) sebagai lapangan pekerjaan baru, maka idealnya negara membuat aplikasi sendiri untuk menyejahterakan warganya. Dengan begitu, potongan biaya yang dikenakan kepada pengemudi dapat diatur tidak lebih dari 10 persen. Hal ini berbeda dengan kondisi saat ini, meskipun dianggap sebagai lapangan pekerjaan, pengemudi merasa terbebani dengan potongan biaya yang mencapai lebih dari 20 persen. Selanjutnya, aplikasi tersebut dapat diserahkan ke pemda untuk digunakan sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Fokus pemerintah selama ini pada aplikator, bukan pada pengemudi, bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah dugaan bahwa sejumlah pejabat yang berurusan dengan aplikasi online sudah menerima fasilitas dari aplikator. Hal ini membuat sebagian pihak beranggapan, untuk apa bersusah payah memikirkan untuk membuat aplikasi sendiri, aplikator banyak memberikan fasilitas yang diminta. Dengan kata lain, ada kemungkinan bahwa kemudahan yang diberikan oleh perusahaan aplikasi membuat pemerintah tidak lagi melihat perlunya menciptakan sistem transportasi online milik negara, dan kebijakan yang ada lebih menguntungkan perusahaan aplikasi itu sendiri daripada pengemudi. Mengutip dari berbagai sumber perkembangan aplikasi transportasi online yang dimiliki oleh beberapa negara, seperti berikut ini. Korea Selatan Aplikasi transportasi online lokal Korea yang paling dominan dan populer adalah Kakao T. Kakao T merupakan bagian dari Kakao Mobility. Aplikasi ini menawarkan berbagai layanan mobilitas, seperti Kakao T untuk layanan taksi, K.ride yang dirancang khusus untuk wisatawan dan tidak memerlukan nomor telepon atau akun Korea. Selain Kakao T, ada juga aplikasi taksi lokal lain yang dirancang khusus untuk turis, seperti, TABA yakni aplikasi taksi yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Seoul untuk wisatawan asing. Kelebihannya adalah dukungan bahasa asing yang lebih baik dan memungkinkan pendaftaran dengan nomor telepon internasional. Meskipun Uber juga ada di Korea, dominasi Kakao T sangat kuat, sehingga aplikasi lokal ini menjadi pilihan utama bagi sebagian besar penduduk dan pengunjung. China Di China, aplikasi transportasi online yang paling dominan dan populer adalah DiDi Chuxing. DiDi Chuxing, atau yang sering disebut DiDi, adalah platform layanan transportasi online terbesar di Tiongkok. Aplikasi ini menawarkan berbagai layanan, seperti DiDi Express untuk layanan taksi atau mobil pribadi standar, mirip dengan UberX, DiDi Premier/Luxury (layanan yang menawarkan kendaraan dan pengemudi kelas atas), DiDi Taxis (memungkinkan pengguna untuk memesan taksi tradisional melalui aplikasi), DiDi Hitch (carpooling) untuk layanan berbagi tumpangan. Selain DiDi, ada juga pemain lain di pasar transportasi online China, meskipun cakupannya tidak sebesar DiDi, yaitu Meituan. Awalnya Meituan lebih dikenal sebagai aplikasi pengiriman makanan (seperti, GoFood atau GrabFood di Indonesia), tetapi mereka juga menyediakan layanan transportasi online, terutama taksi. Namun, yang perlu diperhatikan, China memiliki ekosistem aplikasi yang sangat terintegrasi. Seringkali, layanan DiDi bisa diakses langsung melalui aplikasi “super app” seperti WeChat dan Alipay, yang merupakan aplikasi pembayaran digital dan komunikasi yang sangat penting di China. Bagi wisatawan, menggunakan fitur DiDi di dalam WeChat atau Alipay bisa jadi pilihan yang lebih mudah. Berbeda dengan Indonesia yang didominasi ojek motor (Go-Jek dan Grab), layanan transportasi online di China sebagian besar menggunakan mobil, karena infrastruktur transportasi publik seperti kereta bawah tanah (metro) dan bus sudah sangat maju dan efisien. Jepang Di Jepang, pasar transportasi online sangat berbeda dengan di negara-negara lain. Dominasi perusahaan taksi tradisional masih sangat kuat, dan aplikasi yang paling populer adalah aplikasi yang bekerja sama langsung dengan armada taksi tersebut. Aplikasi lokal transportasi online milik Jepang yang paling dominan adalah GO. GO sebelumnya dikenal sebagai JapanTaxi dan MOV. Ini adalah aplikasi taksi paling populer di Jepang dan memiliki jangkauan terluas, mencakup hampir seluruh wilayah Jepang (45 dari 47 prefektur atau mirip provinsi/koa/kabupaten di Indonesia). Aplikasi ini dirancang untuk memesan taksi dari berbagai perusahaan taksi yang terhubung ke jaringan mereka. Keunggulannya, (1) memungkinkan pemesanan taksi di muka (reservasi), (2) tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Inggris, yang membuatnya sangat mudah digunakan oleh wisatawan, (3) pembayaran dapat dilakukan di dalam aplikasi dengan kartu kredit atau melalui metode pembayaran nontunai lainnya, (4) menawarkan layanan “GO Premium” untuk kendaraan mewah. Selain GO, ada beberapa aplikasi lain yang juga populer, terutama di area tertentu, seperti S.RIDE (populer di wilayah Tokyo) DiDi Mobility (meskipun berasal dari China, DiDi memiliki kehadiran yang kuat di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto), Uber. Uber juga beroperasi di Jepang, tetapi model bisnisnya berbeda. Di Jepang, Uber sebagian besar berfungsi sebagai platform pemesanan taksi, bukan ride sharing dengan pengemudi individu. Uber bekerja sama dengan perusahaan taksi lokal, sehingga bagi wisatawan yang terbiasa menggunakan Uber, ini bisa menjadi pilihan yang nyaman. Secara ringkas, bagi siapa pun yang ingin menggunakan aplikasi taksi di Jepang, GO adalah pilihan utama yang paling direkomendasikan karena jangkauannya yang luas. Sementara itu, Uber dan DiDi bisa menjadi alternatif yang bagus, terutama di kota-kota besar. Vietnam Di Vietnam, persaingan di pasar transportasi online sangat dinamis dan ketat. Meskipun ada beberapa pemain global dan regional, aplikasi lokal juga memiliki peran penting. Aplikasi transportasi online lokal yang populer di Vietnam, seperti Be, Xanh SM, Mai Linh Taxi, Vinasun Taxi. Be adalah salah satu aplikasi ride hailing lokal terbesar di Vietnam. Aplikasi ini dikenal sebagai pesaing kuat bagi Grab dan telah berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan, terutama di kalangan pengguna yang mencari tarif yang lebih terjangkau. Layanannya menawarkan layanan transportasi mobil dan motor, serta layanan pengiriman makanan dan barang. Kelebihannya, Be sering kali menawarkan tarif yang kompetitif dan memiliki basis pengguna setia, terutama karena identitasnya sebagai merek lokal. Xanh SM adalah pendatang baru yang dengan cepat menjadi pemain utama di pasar Vietnam. Keunikan dari aplikasi ini adalah seluruh armadanya menggunakan kendaraan listrik, baik mobil (VinFast) maupun motor listrik. Fokus pada taksi mobil listrik dan ojek motor listrik. Kelebihannya, Xanh SM memimpin pasar dengan menawarkan pengalaman yang ramah lingkungan dan kendaraan yang modern. Aplikasi ini juga diintegrasikan dengan ekosistem VinGroup, salah satu konglomerat terbesar di Vietnam. Selain dua aplikasi lokal di atas, ada juga perusahaan taksi tradisional Vietnam yang memiliki aplikasi sendiri, seperti Mai Linh Taxi dan Vinasun Taxi, yang masih sangat populer di kalangan penduduk lokal. Meskipun demikian, perlu dicatat, pasar transportasi online

Tim Angkasa Pura Bandara SIM Juarai Pingpong Harhubnas Championship 2025

Banda Aceh – Momentum peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 di Aceh, berlangsung seru dan sportif. Salah satunya melalui ajang Pingpong Harhubnas Championship di Lapangan Jada Raharja, Senin, 15 September 2025, di Seutui, Kota Banda Aceh. Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi Dishub Aceh dengan dukungan penuh PT Jasa Raharja (Persero) Aceh. Ketua Panitia, Fajar  yang juga ASN Dishub Aceh, menyampaikan bahwa terdapat sembilan tim yang mendaftar dan berpartisipasi dalam turnamen tersebut. Diantaranya Dishub Aceh A, Dishub Aceh B, Jasa Raharja A, Jasa Raharja B, Dishub Aceh Besar, Angkasa Pura Bandara SIM, DAMRI, BMKG A, dan BMKG B. Turnamen ini menggunakan sistem gugur. Pada babak semifinal mempertemukan Angkasa Pura vs Jasa Raharja A serta Dishub Aceh Besar vs Jasa Raharja B. Dari hasil pertandingan, Tim Jasa Raharja B dan Angkasa Pura berhasil melangkah ke babak final. Pertandingan final berlangsung seru dengan kemenangan telak diraih oleh Tim Angkasa Pura (Kurnia Saputra dan Khalid Sa’adan) atas Tim Jasa Raharja B (Amal Darmawan dan Bayhaqi) dengan skor 3-0 (11-3, 11-6, 11-3). Kepala Kantor Wilayah Jasa Raharja Aceh, Donny Koesprayitno, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. “Ajang ini jadi momentum kita memperingati Harhubnas tahun 2025. Sekaligus memperkuat sinergi antar stakeholder yang ada,” ujarnya. Melalui turnamen ini, Dishub Aceh bersama mitra kerja berharap semangat kebersamaan, sportivitas, dan kolaborasi antar-stakeholder di sektor transportasi dapat terus terjalin erat demi kemajuan pelayanan transportasi di Aceh.(MR) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Helm SNI untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara 418 Armada AKDP di Aceh Jalani Rampcheck dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal 220 Peserta Ikut Serta, Ini Daftar Pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh 2025

Peringati Harhubnas 2025, Dishub Aceh Wujudkan Bakti Transportasi untuk Negeri

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh punya cara berbeda dalam memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun 2025. Minggu (14/9) pagi, Kepala Dishub Aceh, T. Faisal ST., MT., melepas keberangkatan 20 tim dari Depo Trans Koetaradja untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial ke berbagai lokasi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Tim-tim tersebut bergerak ke sejumlah panti asuhan dan dayah, di antaranya Panti Asuhan Penyantun Islam, Panti Asuhan Islam Media Kasih, Pesantren Inshafuddin, Dayah Daruzzahidin, Dayah Madani Al Aziziyah, Dayah Ruhul Falah, hingga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Penyantun Muhammadiyah. Di setiap tempat, mereka melaksanakan kegiatan sosial seperti membersihkan lingkungan, memberikan santunan, sembako, alat tulis, serta perlengkapan ibadah. Anak-anak panti pun tampak gembira menerima kunjungan. “Terima kasih telah berbagi. Alhamdulillah anak-anak senang dengan banyaknya aktivitas seperti ini,” ujar Murni, pengasuh Panti Asuhan Penyantun Islam di Seutui. Selain itu, para peserta juga menyambangi fasilitas publik seperti Pelabuhan Ulee Lheue, Terminal Batoh, Terminal Lueng Bata, Bandara Sultan Iskandar Muda, hingga halte-halte bus Trans Koetaradja. Di lokasi tersebut, mereka membersihkan fasilitas, membagikan sembako kepada pengguna jasa, sekaligus mengampanyekan pentingnya menggunakan transportasi umum. Momen menarik terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue ketika seorang turis asal Belanda yang akan ke Sabang baru mengetahui layanan bus gratis Trans Koetaradja. “Kenapa baru kasih tahu saya sekarang? Woww… Saya akan mengingatnya,” ujarnya sambil langsung mengunduh aplikasi Trans Koetaradja di ponselnya. Kegiatan ini juga melibatkan keluarga pegawai Dishub. Cut Muti, istri Kadishub Aceh, memimpin salah satu tim yang berkunjung ke panti dan dayah. Ia turut menyosialisasikan fasilitas publik milik Pemerintah Aceh seperti Trans Koetaradja dan kapal KMP Aceh Hebat. Anak-anak pun antusias berbagi cerita tentang pengalaman mereka menaiki moda transportasi tersebut. “Enak naik kapalnya. Besar. Tapi pusing,” kata Rahma, anak asal Simeulue penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah. Perjalanan bakti sosial berakhir di Gampong Lubok Sukon, sebuah desa wisata di Aceh Besar. Para peserta disambut hangat oleh masyarakat dengan sajian aneka makanan tradisional. Sebagai penutup, para pegawai Dishub melakukan prosesi penanaman pohon sebagai simbol bakti bagi negeri. “Harhubnas tahun ini kita rayakan dengan cara berbeda. Tidak sekadar upacara atau seremoni, tapi aksi nyata untuk masyarakat. Inilah semangat ‘Bakti Transportasi untuk Negeri’ yang coba kita gaungkan,” kata Kadishub Aceh.(HM) Baca Berita Lainnya: 418 Armada AKDP di Aceh Jalani Rampcheck dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal 220 Peserta Ikut Serta, Ini Daftar Pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh 2025 Persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu, Trans Koetaradja Gelar Rakornis Lintas Stakeholder

220 Peserta Ikut Serta, Ini Daftar Pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh 2025

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh resmi mengumumkan pemenang Lomba Menulis Transportasi Aceh tahun 2025, Jumat (12/09), setelah melalui proses seleksi, penilaian, serta pembahasan dalam rapat pleno tim juri. Juara pertama diraih oleh Muhammad Nabiya Lubis, disusul T Muhammad Hafidz Ramadhan sebagai juara kedua, dan Syahrina Maghfirah di posisi ketiga. Ketiganya berhasil memperoleh nilai tertinggi dari tiga juri yang berkompeten, yaitu Ir. Juliana Fisaini, S.T., M.T. (Masyarakat Transportasi Indonesia/Universitas Syiah Kuala), Baiquni Hasbi, Ph.D. (Sejarawan UIN Sultanah Nahrasiyah), dan Azhari Aiyub (Penulis/Budayawan Komunitas Tikar Pandan). Panitia menyampaikan bahwa penyerahan hadiah akan dilakukan secara langsung kepada para pemenang, yang nantinya akan dihubungi oleh pihak penyelenggara. Dalam kesempatan tersebut, Dishub Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada 220 peserta yang telah berpartisipasi dalam lomba tahun ini. Para finalis akan menerima e-sertifikat sebagai bentuk penghargaan. Bagi peserta yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Semoga tahun depan bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi.(AB) Baca Berita Lainnya: Persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu, Trans Koetaradja Gelar Rakornis Lintas Stakeholder Kadishub Aceh Tinjau Rehabilitasi Terminal Tipe B Bireuen, Tekankan Mutu dan Tepat Waktu Gelar Rapat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Sarana dan Prasarana Pelabuhan

Gelar Rapat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Sarana dan Prasarana Pelabuhan

Lhokseumawe – Pemerintah Aceh mengadakan rapat guna membahas kebutuhan kelengkapan sarana dan prasarana di Pelabuhan Krueng Geukueh. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan penuh pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe itu dalam mendukung pelayaran perdana rute Krueng Geukueh – Penang Malaysia. “Pembahasan hari ini mengenai langkah-langkah yang ditempuh sebagai bentuk kolaborasi Kementerian/Lembaga dalam mempersiapkan rencana operasional angkutan laut luar negeri Krueng Geukueh – Penang,” kata Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Aceh Zulkifli saat membuka pertemuan yang berlangsung di Kantor PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Lhokseumawe hari ini, Jumat, 12 September 2025. Sebagai mana diketahui, pelayaran Krueng Geukueh – Penang merupakan salah satu program prioritas utama pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. Rute baru ini diharapkan dapat menjadi jembatan penting untuk meningkatkan konektivitas ekonomi, pariwisata, dan sosial budaya antara Aceh dan Malaysia. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyampaikan bahwa keberhasilan pelayaran perdana angkutan laut ini membutuhkan sinergi yang baik antar seluruh stakeholder, mulai dari penyiapan sarana dan prasarana hingga komoditas asli Aceh yang akan diangkut nantinya. Teuku Faisal memaparkan sejumlah capaian yang telah dilakukan oleh tim Dishub Aceh bersama para stakeholder, seperti rapat dengan KJRI Penang, penyiapan layout keluar masuk penumpang maupun barang di Pelabuhan Krueng Geukueh, membahas teknis dan prosedur ekspor impor serta biaya operasional kapal, hingga pemetaan fasilitas penunjang yang diperlukan saat pelayaran dimulai. Dalam rapat tersebut, Kadishub Aceh juga menekankan pentingnya memastikan kesiapan sarana dan prasarana pelabuhan, termasuk kesiapan peralatan dan petugas Custom, Immigration, Quarantine and Security (CIQS). “Karena untuk melakukan pelayaran ke luar negeri dan kegiatan ekspor-impor, peran CIQS menjadi sangat penting sebagai garda terdepan,” sebutnya. Kendala-kendala yang masih ditemui, lanjutnya, perlu kiranya ditindaklanjuti secara serius oleh masing-masing pihak agar persiapan semakin matang. “Ada beberapa “pekerjaan rumah” yang masih perlu kita kejar bersama agar kesiapan sarana dan prasarana menjelang pelayaran perdana semakin matang,” ujarnya. Pertemuan hari ini turut dihadiri oleh sejumlah pihak di antaranya; Kepala Bappeda Aceh, Karo Administrasi Pembangunan Aceh, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Kepala Bidang Penindakan dan Penyelidikan Bea Cukai Ditjen Bea Cukai Aceh, Direktur Pengembangan Bisnis PT PEMA, Manager Operasional dan Teknik PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Lhokseumawe, Kepala Bidang Dokumen Perjalanan Ditjen Imigrasi Lhokseumawe, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Lhokseumawe, dan Kepala KSOP Kelas IV Lhokseumawe.(AB) Baca Berita Lainnya: Keberangkatan Lancar, KMP Aceh Hebat 1 Bawa 243 Penumpang dan 98 Kendaraan Outing Class TK Khalifah Kebun Raja : Serunya Belajar Transportasi Laut di Pelabuhan Ulee Lheue Aceh Kembangkan Rute Penerbangan Langsung Umrah dan Perluas Konektivitas Internasional

Keberangkatan Lancar, KMP Aceh Hebat 1 Bawa 243 Penumpang dan 98 Kendaraan

SINABANG – KMP Aceh Hebat 1 berhasil diberangkatkan dari Pelabuhan Penyeberangan Sinabang Kabupaten Simeulue menuju Pelabuhan Calang Aceh Jaya, pada Kamis, 11 September 2025. Kapal yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil ini terlihat mengangkut muatan penuh, menandakan tingginya antusiasme masyarakat Simeulue untuk melakukan perjalanan. “Penumpang hari ini sejauh pemantauan kita didominasi oleh para mahasiswa asal Simeulue yang akan kembali ke Banda Aceh untuk berkuliah,” ungkap Hendra Wijaya, Kepala Pelabuhan Penyeberangan Sinabang saat memantau jalannya proses muat penumpang dan kendaraan ke dalam kapal Aceh Hebat 1. ​ Berdasarkan data manifest keberangkatan, KMP Aceh Hebat 1 membawa penumpang sebanyak 243 orang. Selain itu, kapal itu juga mengangkut beragam jenis kendaraan, terdiri dari 65 unit sepeda motor, 12 unit mobil pribadi, dan 21 unit kendaraan barang/truk. Hendra menambahkan, keberangkatan kapal penyeberangan hari ini berjalan lancar dan tertib berkat kerja sama yang baik antara petugas pelabuhan, operator kapal, dan stakeholder lainnya di pelabuhan. ​”Kita berkomitmen untuk terus menyediakan layanan penyeberangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat Simeulue,” tutur Hendra.(AB) Baca Berita Lainnya: Outing Class TK Khalifah Kebun Raja : Serunya Belajar Transportasi Laut di Pelabuhan Ulee Lheue Aceh Kembangkan Rute Penerbangan Langsung Umrah dan Perluas Konektivitas Internasional Kadishub Aceh Ikuti Peringatan Hardikda ke-66, Tegaskan Dukungan Transportasi Publik untuk Pendidikan

Outing Class TK Khalifah Kebun Raja : Serunya Belajar Transportasi Laut di Pelabuhan Ulee Lheue

Banda Aceh – Gelak tawa dan antusiasme mewarnai kunjungan edukasi siswa-siswi TK Khalifah Kebun Raja ke Pelabuhan Ulee Lheue hari ini. Kegiatan yang dikemas dalam program outing class ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar nyata dan mengenalkan dunia transportasi maritim sejak dini kepada anak-anak. Kunjungan spesial ini mendapat sambutan hangat dari Bapak Husaini, S.E., M.M.Tr., yang merupakan Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Wilayah I. Beliau secara langsung memandu dan menjelaskan berbagai aktivitas di pelabuhan, mulai dari proses sandar kapal feri, mekanisme bongkar muat, hingga peran penting pelabuhan sebagai pintu gerbang penghubung antar pulau. Para murid terlihat sangat antusias gembira saat berinteraksi tanya jawab dengan Bapak Husaini dan para staf di pelabuhan. Mereka diajak melihat langsung kapal dermaga, serta alat-alat pendukung operasional pelabuhan. Pengalaman ini diharapkan dapat menumbuhkan wawasan baru dan memotivasi mereka untuk lebih mencintai profesi di bidang kemaritiman. Kepala TK Khalifah Kebun Raja Ibu Desi Dwi Sianda, S.Pd menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari Bapak Husaini dan seluruh tim Pelabuhan Ulee Lheue. Banyak sekali perubahan yang dirasakan saat ini di pelabuhan Ulee Lheue, mulai dari pelayanan, kenyamanan, ketertiban serta keramahan seluruh tim yang berada di pelabuhan. Kunjungan ini dinilai sangat bermanfaat dan sukses menjadi pelajaran berharga yang tidak bisa didapatkan di dalam kelas. Juga menjadi pengalaman terbaik bagi ananda sejak usia dini.(HJ) Baca Berita Lainnya: Aceh Kembangkan Rute Penerbangan Langsung Umrah dan Perluas Konektivitas Internasional Kadishub Aceh Ikuti Peringatan Hardikda ke-66, Tegaskan Dukungan Transportasi Publik untuk Pendidikan Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Transportasi Udara Indonesia

UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI

BANDA ACEH – UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dinas Perhubungan Aceh menggelar kegiatan sosial berupa donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat calon penumpang dan stakeholder pelabuhan dalam rangka memeriahkan HUT Republik Indonesia ke-80, Banda Aceh, Senin, 18 Agustus 2025. Acara yang dipusatkan di area pelabuhan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya calon penumpang kapal, serta seluruh stakeholder pelabuhan. Kegiatan dimulai dengan acara donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh. Sebanyak 31 kantong darah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan kali ini sesuai target minimal yang ditetapkan oleh pihak UPTD Pelabuhan Ulee Lheue. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang ikut serta menyumbangkan darahnya. “Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap sesama, khususnya mereka yang saat ini membutuhkan darah. Kita juga membagikan kartu emoney gratis bagi para partisipan donor darah yang beruntung,” ucap Kepala UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Husaini Jamil yang turut serta mendonorkan darahnya dalam kegiatan ini. Selain itu, pihak UPTD Wilayah 1 juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi calon penumpang dan masyarakat umum. Layanan ini cukup diminati oleh masyarakat, terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 136 orang. Pemeriksaan terdiri dari pengecekan tekanan darah, gula darah, dan konsultasi kesehatan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, terutama bagi para pengguna jasa transportasi laut. Kemeriahan HUT RI ke-80 semakin terasa dengan digelarnya aneka lomba khas 17 Agustus. Lomba-lomba seperti balap karung, tarik tambang, dan jejak merah putih berhasil mengundang gelak tawa dan semangat kebersamaan. Peserta lomba tidak hanya berasal dari staf stakeholder pelabuhan, tetapi juga calon penumpang yang tengah menunggu jadwal keberangkatan. Husaini menyebutkan bahwa UPTD Wilayah 1 memeriahkan HUT RI ke-80 dengan cara yang berbeda, membuat suasana pelabuhan lebih hidup dan masyarakat pun semakin betah di pelabuhan. “Melalui kegiatan seperti ini kita berharap kolaborasi antar stakeholder di Pelabuhan Ulee Lheue semakin erat. Kedekatan antar personil semakin dekat secara emosional sehingga kolaborasi untuk menghadirkan pelayanan yang maksimal kepada penumpang bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya. Melalui rangkaian kegiatan ini, Husaini berharap dapat mempererat tali silaturahmi antara seluruh elemen di lingkungan pelabuhan, sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme dalam bingkai kebersamaan. Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba dan foto bersama, menandai suksesnya perayaan HUT RI ke-80 di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue.(AB) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi