Dishub

Kadishub Aceh Hadiri Rapat Evaluasi Penerbangan Perintis Aceh Tahun 2024

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menghadiri Rapat Evaluasi Angkutan Udara Perintis Semester 1 Koordinator Wilayah Sinabang Tahun 2024 di Portola Arabia Hotel Banda Aceh pada Rabu, 3 Juli 2024. Rapat evaluasi ini membahas beragam permasalahan maupun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penerbangan perintis di Aceh pada semester 1 tahun 2024 bersama Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, serta pengelola bandara. Penerbangan perintis, kata Teuku Faisal, bertujuan untuk menyediakan layanan transportasi udara yang efisien dan cepat ke daerah yang sulit dijangkau dengan moda transportasi darat maupun laut. “Layanan penerbangan perintis memainkan peran penting di Aceh, khususnya memudahkan aksesibilitas perjalanan masyarakat kita dari dan ke wilayah 3TP (terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan),” sebutnya. Oleh karena itu, Teuku Faisal meminta kepada Pemerintah Kabupaten/Kota agar bisa mendukung penuh penyelenggaraan angkutan bersubsidi ini. Di samping dapat menggunakan layanan perintis ini untuk keperluan perjalanan dinas sehingga demand mencapai target dan rute penerbangan tahun ini dapat dipertahankan di tahun mendatang. Selain itu, Kadishub Aceh berharap kegiatan ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk semakin mempererat komunikasi serta koordinasi antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) maupun Satpel Bandara untuk kesuksesan penyelenggaraan penerbangan perintis di Aceh. “Kita berharap moment ini membuat kita bisa berkomunikasi lebih baik lagi dan saling bersinergi sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan yang maksimal dari penerbangan perintis,” harap Teuku Faisal. Sementara itu, Kepala Kantor UPBU Lasikin Bona Tulus Simamora, selaku Koordinator Wilayah Angkutan Udara Perintis di Aceh, menyebutkan bahwa tingkat keterisian penumpang pada sejumlah rute penerbangan cukup bagus. Data realiasi kegiatan angkutan udara perintis periode Maret hingga Juni menunjukkan bahwa rute Banda Aceh – Sinabang, dan Banda Aceh – Kutacane masih sangat diminati oleh masyarakat. Sejak Maret, rerata load factor keduanya hampir menyentuh 90 persen. Akan tetapi, pada rute lain yang belum terealisasi maksimal, Bona berharap dukungan semua pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten/Kota, supaya penyelenggaraan angkutan udara perintis semakin baik ke depannya. Bona juga memaparkan beberapa kendala yang kerap terjadi pada semester pertama tahun 2024, seperti pembatalan penerbangan secara tiba-tiba, kebijakan penanganan penumpang return to base (RTB) dan divert, layanan penjualan tiket kurang responsif, hingga kebijakan operator penerbangan terkait peniadaan free bagasi.(AB)

Dishub Banda Aceh Dinobatkan Sebagai Peringkat Pertama Pengelolaan Website Terbaik

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh meraih Peringkat 1 Pengelolaan Website Terbaik antar Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se-Aceh. Sedangkan Peringkat Kedua dimenangkan oleh Dinas Perhubungan Aceh Tengah, lalu Dinas Perhubungan Aceh Singkil di Peringkat Ketiga. Penetapan tersebut diumumkan pada malam pembukaan Rapat Koordinasi Publikasi Sektor Perhubungan Aceh (Transmeet) yang digelar di Oasis Hotel Banda Aceh, Senin, 1 Juli 2024. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal dalam sambutannya menyebutkan bahwa media sosial telah menjadi salah satu alat komunikasi yang paling efektif dan efisien di era digital saat ini. “Saya sangat menyadari pentingnya pengelolaan media sosial yang baik dalam mendukung tugas pokok dan fungsi kita. Melalui media sosial, kita dapat menyampaikan informasi dengan cepat, menjangkau masyarakat luas, dan berinteraksi secara langsung dengan publik,” ungkapnya. Informasi yang sangat mudah diakses, menurut Teuku Faisal, membuat kinerja badan publik maupun pemerintahan lebih transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya. Di samping itu, hal tersebut memberi berbagai efek domino bagi masyarakat maupun pemerintah. Kadishub Aceh juga terus mendorong seluruh Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota di Aceh agar bisa terus konsisten melahirkan inovasi-inovasi baru terkait keterbukaan informasi, khususnya pada sektor pelayanan transportasi di Aceh. “Kita di Dishub Aceh bahkan telah membentuk komunitas GenZ dan Gen-IT sebagai upaya melahirkan ide-ide baru di sektor pelayanan transportasi berbasis digital sehingga pelayanan kita bisa dirasakan dengan mudah oleh masyarakat,” tuturnya. Pada kesempatan yang sama, Dhea Atifa selaku ketua panitia melaporkan bahwa penilaian pengelolaan website terbaik dilakukan selama 2 bulan lebih oleh Tim PPID Dinas Perhubungan Aceh. Pengelola website juga diwajibkan untuk mengisi Self-Assessment Questionaire (SAQ) yang telah disebar sebelum masa penilaian berlangsung. Pembukaan Transmeet turut dihadiri oleh Ketua Komisi Informasi Aceh (KIA), Pejabat Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Aceh, serta pejabat struktural di lingkungan Dinas Perhubungan Aceh.(AB)

Apa itu Docking Kapal?

Docking kapal adalah proses menempatkan kapal di tempat yang aman untuk perawatan, perbaikan, atau penyimpanan. Proses ini melibatkan membawa kapal ke galangan kapal (dock) di mana bagian bawah kapal yang biasanya berada di bawah air dapat diakses. Docking sangat penting untuk menjaga performa dan keamanan kapal. Jenis-jenis Docking Kapal Proses Docking Kapal Proses docking kapal melibatkan beberapa langkah penting: Manfaat Docking Kapal Docking kapal memiliki beberapa manfaat penting, antara lain: Docking kapal adalah proses kritis dalam pemeliharaan dan perbaikan kapal. Dengan metode seperti dry docking, floating docking, dan graving docking, pemilik kapal dapat memastikan bahwa kapal mereka tetap dalam kondisi baik dan aman untuk beroperasi. Manfaat docking mencakup perpanjangan umur kapal, peningkatan keselamatan, dan efisiensi operasional yang lebih baik.(MR) *Diolah dari Berbagai Sumber

Cegah Kecelakaan, 46 Sopir Trans Koetaradja Dibekali Pengetahuan Tentang Microsleep

Banda Aceh – Sebanyak 46 juru mudi Trans Koetaradja mengikuti sosialisasi mengenai microsleep dan penanganan pertama pada cedera trauma di Aula Multimoda Dishub Aceh, Sabtu, 29 Juni 2024. Kegiatan edukasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Perhubungan Aceh bersama Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin. dr. Ika Marlia dalam penjelasannya menyebutkan bahwa pengetahuan dari awak bus khususnya juru mudi mengenai microsleep sangat penting dalam menjalankan tugasnya setiap hari guna mencegah terjadinya kecelakaan pada angkutan massal perkotaan tersebut. Melalui pengetahuan yang cukup, awak bus Trans Koetaradja diharapkan bisa mencegah potensi terjadinya microsleep saat bekerja. “Jika mengalami ngantuk, tatapan kosong dan menguap terus menerus segera menepi untuk menghindari kecelakaan di jalan raya,” pesan dr. Ika Marlia. Pada kesempatan yang sama, dr. Rahmat Rizal mempraktikkan serta mendemonstrasikan cara melakukan penanganan pertama pada kecelakaan dan tindakan apa saja yang harus dilakukan. Para peserta juga diajak untuk memperagakan bagaimana penanganan pada korban kecelakaan di jalan, baik luka pendarahan, patah tulang, maupun tidak sadarkan diri. Kiat-kiat ini dilakukan untuk menambah wawasan awak bus Trans Koetaradja terkait penanganan keselamatan pada korban. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh melalui Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh Teuku Rizki Fadhil menyebutkan bahwa Dishub Aceh sangat mengapresiasi semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini. Pengetahuan juru mudi terhadap microsleep, menurutnya sangat penting demi menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jasa Trans Koetaradja. “Pengemudi tentu harus tahu faktor-faktor kecelakaan yang disebabkan oleh human error, microsleep menjadi salah satunya,” ungkapnya. Melalui kegiatan ini, Teuku Rizki berpesan supaya pengemudi bus untuk menepi dan berhenti mengemudi sejenak bila merasa mengantuk. “Sampaikan kepada para penumpang bahwa bapak-bapak perlu istirahat sejenak demi keselamatan para penumpang,” pesannya.(AB)

Berhati-hati saat mobil melintasi Rel Kereta Api

Nah RakanModa pasti bertanya-tanya mengapa terdapat banyak kecelakaan mobil pada rel jalur kereta api? Hal ini dikarenakan mesin mobil yang mendadak mati dan faktor lainnya. Perlu RakanModa ketahui, ada beberapa alasan mengapa mesin mobil mati saat melintasi rel kereta api. Diantaranya Rel kereta api memiliki kabel yang menghantarkan arus listrik, sehingga kabel di rel akan menghasilkan emisi elektromagnetik yang dapat mempengaruhi mesin mobil. Berikut ini mimin rangkum beberapa alasan kenapa mesin mobil mati saat melintasi rel kereta api : Mesin mobil merupakan benda elektromagnetik. Elektromagnetik tidak kompatibel dengan arus listrik di rel kereta, sehingga ketika berinteraksi akan memicu produksi emisi di atas ambang batas. Inilah yang menyebabkan Electronic Control Unit (ECU), yaitu penggerak utama mesin mobil, mati mendadak di tengah rel ketika kereta akan melintas. Akhirnya, mobil pun macet di tengah rel. Alasan lain kenapa mesin mati di rel kereta api karena pengendara mobil tidak sempat memindahkan gigi mesin ke putaran yang lebih rendah. Kondisi ini akan menyebabkan putaran mesin dinamo dan koil mati mendadak akibat medan magnet yang dihantarkan dari lokomotif ke rel. Selain faktor teknis, mesin mati di atas rel kereta juga disebabkan karena faktor psikis pengemudi. Sebab, dalam keadaan darurat saat melintasi rel kereta api, pengemudi bisa saja merasa panik dan tidak dapat berpikir jernih. Apalagi jika pengemudi menggunakan mobil dengan transmisi manual. Itu dia beberapa alasan mengapa kita harus sangat berhati-hati saat melintasi rel kereta api. Tetap perhatikan keamanan dan keselamatan RakanModa saat mengemudi ya…

Pelajar Pelopor Dibekali Materi Keamanan Berlalu Lintas

BANDA ACEH – Pada hari ketiga, Kamis, 27 Juni 2024, peserta Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Provinsi Aceh mengikuti serangkaian kegiatan. Mulai dari mendengar materi mengenai Keamanan Keselamatan Berlalu Lintas, dan Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas. Selanjutnya, peserta melakukan kunjungan ke taman lalu lintas Polda Aceh, Depo UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja, dan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Tujuan dari rangkaian kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan, serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap peran yang dapat mereka ambil dalam menjaga keselamatan di jalan raya. Dengan kunjungan ke berbagai fasilitas terkait, peserta diharapkan dapat melihat secara langsung operasional dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas, sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan tersebut di lingkungan mereka masing-masing dan menjadi pelopor dalam mewujudkan budaya berlalu lintas yang aman dan tertib di Provinsi Aceh.(AB)

23 Peserta Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ Paparkan Karya Tulis Ilmiah

BANDA ACEH – Sebanyak 23 peserta memaparkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada hari kedua pelaksanaan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2024 di Ayani Hotel Banda Aceh, Rabu, 26 Juni 2024. Selain memaparkan karya mereka, para pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) ini juga mendemonstrasikan prototipe yang telah mereka siapkan di hadapan tim penilai. Tim penilai KTI berasal dari sejumlah instansi di antaranya dari Dinas Perhubungan Aceh, Ditlantas Polda Aceh, dan PT Jasa Raharja Banda Aceh. Pada hari sebelumnya, peserta pelajar pelopor mengikuti materi mengenai public speaking. Sedangkan pada hari ini, Kamis (27/6), peserta akan mengikuti 2 materi sekaligus mengenai Keamanan Keselamatan Berlalu Lintas, dan Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas. Lalu, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Taman Lalu Lintas Polda Aceh, serta City Tour ke Pool PT Jasa Rahayu Geumpeung dan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue.(AB)

Pemilihan Pelajar Pelopor Aceh Resmi Dibuka, 23 Peserta Siap Berkompetisi

Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh beserta stakeholder terkait selalu berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar sebagai generasi penerus agar senantiasa mengutamakan keselamatan, ketertiban dan kenyamanan saat berlalu lintas di jalan raya. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh Teuku Rizki Fadhil saat membacakan sambutan Kepala Dinas Perhubungan Aceh dalam pembukaan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Provinsi Aceh tahun 2024 di Aula Multimoda, Selasa, 25 Juni 2024. Peserta pelajar pelopor, lanjut Teuku Rizki, merupakan Generasi Z atau Zoomer yang tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Oleh sebab itu, kampanye keselamatan berlalu lintas di usia GenZ seharusnya bisa lebih dimaksimalkan melalui pemanfaatan teknologi komunikasi yang telah tersedia saat ini. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan dan membangun kesadaran pelajar terhadap keselamatan lalu lintas jalan, membangun budaya tertib berlalu lintas pada pelajar serta menyebarluaskan informasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di kalangan mereka,” ujar Teuku Rizki. Pada kegiatan yang bertajuk Sustainable and Smart Mobility to Enhance Road Safety in Indonesia tersebut, Sekdishub Aceh menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI telah menerbitkan resolusi terbaru tentang Improving Global Road Safety, yang menyatakan bahwa periode 2021-2030 sebagai The Second Decade of Action (DoA) for Road Safety 2021-2030. “Resolusi tersebut menetapkan target mengurangi tingkat perkiraan kematian akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia hingga setidaknya 50% pada tahun 2030,” ungkapnya. Di akhir sambutannya, Sekdishub Aceh berharap kegiatan ini menjadi acuan bagi para peserta pelajar pelopor tahun 2024 untuk berkompetisi pada tingkat Provinsi Aceh dan Nasional serta dapat menjadi role model bagi rekan-rekan di sekolahnya sehingga mampu menciptakan budaya tertib lalu lintas di lingkungannya masing-masing. Sementara itu, Renny Anggeraeni Robin, Kepala Seksi Sarana dan Angkutan selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari 12 kabupaten/kota di Aceh. Sedangkan materi yang diajarkan, tambah Renny, meliputi materi keamanan dan keselamatan lalu lintas, peningkatan keselamatan lalu lintas, dan public speaking. “Tenaga pengajar terdiri dari pengajar dari Dishub Aceh, Ditlantas Polda Aceh, dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,” tuturnya.(AB)

Dosen Universitas King Abdul Aziz Bahas Isu dan Tantangan Logistik Maritim Dunia

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh menyelenggarakan Sharing Session terkait isu dan tantangan logistik maritim internasional bersama Muhammad Subhan Ishak di Aula Multimoda pada Senin, 24 Juni 2024. Subhan Ishak merupakan Dosen Maritim dan Logistik di Department of Supply Chain & Maritime Business, King Abdul Aziz University, Arab Saudi. Pada pertemuan yang diikuti oleh pegawai Dinas Perhubungan yang mayoritas berusia GenZ ini, Subhan berbagi banyak pengetahuan berdasarkan pengalamannya selama berkiprah di dunia kemaritiman dan logistik, baik sebagai dosen maupun praktisi. Subhan menjelaskan bahwa tantangan dalam dunia maritim dan logistik cukup besar. “Mungkin dalam konteks Dinas Perhubungan Aceh, laut hanya tentang pelayanan karena menjadi salah satu moda transportasi. Akan tetapi, dalam dunia bisnis kalau kita tidak dapat menangani laut, maka kita gagal menangani logistik,” sebutnya. Subhan juga banyak bercerita dan berbagi informasi serta pengetahuan baru di dunia kemaritiman internasional lainnya kepada GenZ Dishub Aceh yang hadir. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa forum ini diselenggarakan supaya dapat menambah wawasan dan motivasi pegawai Dishub Aceh untuk meningkatkan pendidikan dan pengalaman. “Carilah pendidikan terbaik di luar, dan kembalilah untuk membangun ke Aceh yang lebih baik,” ujarnya. Teuku Faisal juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kepada Subhan atas kesempatan dan pengalaman yang dibagikan. Kadishub Aceh berharap Sharing Session pada hari ini dapat membuka wawasan dan minat para pegawai Dishub Aceh untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. “Berusahalah untuk sekolah lagi, kalau bisa go internsional,” pesannya di akhir pertemuan.(AB)

Mendesak Diadakan Dana Alokasi Khusus Pembiayaan Angkutan Umum

Oleh Djoko Setijowarno* Angkutan umum sudah menjadi kebutuhan dasar selain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan. Maka dari itu perlu tindakan khusus dari pemerintah agar tidak mengganggu kehidupan sosial ekonomi masyarakatat Kasus perumahan bersubsidi yang mangkrak perlu terobosan solusi agar tidak terus berulang. Hunian yang terbengkalai dipicu beberapa hal, yakni pembeli baru sadar rumah yang dibeli jauh dari transportasi umum sehingga menimbulkan beban biaya tambahan transportasi. Akibatnya, penghuni kembali kos atau sewa di tempat yang dekat dengan kerja. Persoalaan mangkraknya rumah bersubsidi perlu dilihat akar permasalahannya, antara lain hunian tak layak karena jauh dari akses transportasi. Proyek rumah subsidi yang terkendala akses jalan dan transportasi umum membutuhkan kerjasama pengembangan dengan pemda untuk memastikan keterseidaan sarana dan infrastruktur (Kompas.id, 22 Juni 2024) Layanan angkutan umum yang buruk tidak hanya berdampak buruk pada kemacetan lalu lintas, pencemaran udara, kecelakaan lalu lintas, kesehatan, ekonomi biaya tinggi. Namun sudah menyebabkan angka putus sekolah dan perkawinan usia dini meningkat (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Tengah, 2024). Juga berita terkini, sejumlah perumahan subsidi mangkrak, akibat tidak ada layanan angkutan umum, sehingga enggan membeli rumah itu walau sudah mendapat subsidi. Indonesia sedang mengalami darurat angkutan umum. Di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera terhubung jaringan jalan tol telah membangkitkan bisnis angkutan umum antar provinsi semakin membaik. Adanya bus Antar Kota Antar provinsi (AKAP) jenis sleeper bus, double decker, serta menjamurnya bisnis angkutan travel antar kota atau Angkutan Jemput Antar Perkotaan (AJAP) menandakan keberhasilan angkutan umum jarak jauh. Sementara Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), angkutan perkotaan, angkutan perdesaan makin terpuruk. Bahkan, banyak kota di Indonesia sudah tidak memiliki layanan angkutan umum. Dari 38 ibukota provinsi, baru 15 kota mencoba membenahi angkutan umum berbadan hukum dan diberikan subsidi. Itupun hanya Kota Jakarta yang mandiri (karena APBD mencukupi), selainnya ada pemda yang masih tergantung bantuan APBN (mendapat stimulus), seperti Pemkot Bogor (Trans Pakuan), Pemkot Bekasi (Trans Patriot), Pemkab. Banyumas (Trans Banyumas), Pemkot. Bandung (Trans Metro Pasundan), Pemkot. Palembang (Trans Musi Jaya), Pemprov. Bali (Trans Metro Dewata). Namun ada pula pemda yang sudah mengalokasikan APBD untuk membenahi angkutan umum, bahkan ada yang menggratiskan tarif layanan, seperti Trans Koetaradja (Banda Aceh) dan Trans Banjarmasin (Kota Banjarmasin). Adapun pemerintah kota yang sudah menyelenggarakan angkutan umum, seperti Trans Padang (Pemkot. Padang), Trans Metro Pekanbaru (Pemkot. Pekanbaru), Trans Batam (Pemkot. Batam), Tayo (Pemkot. Tangerang), Trans Semarang (Pemkot Semarang), Suroboyo Bus dan Bus Wira Wiri (Pemkot. Surabaya), Batik Solo Trans (Pemkot. Surakarta) dan Trans Banjarmasin (Pemkot. Banjarmasin). Di tingkat provinsi, selain Trans Jakarta (Prov. Jakarta) ada Trans Jogja Istimewa (Prov. DI Yogyakarta), Trans Jatim (Pemprov. Jatim), Trans Jateng (Prov. Jateng), Trans NKRI (Prov. Gorontalo), Trans Banjarbakula (Prov. Kalimantan Selatan), Trans Koetaradja (Prov. Aceh), Trans Siginjak (Prov. Jambi), Trans Metro Pasundan (Prov. Jabar). Di samping itu, ada beberapa daerah mulai memberikan layanan angkutan pelajar (bus sekolah), seperti di Kab. PakPak Bharat, Kab. Wonogiri, Kab. Tanah Laut (Lakatan/Layanan Angkutan Tanah Laut), Kab. Sragen, Kota Banjarbaru, Kab. Kutai Kartanegara (Bus Sekolah Idamanku), Kab. Kebumen (Trans Kebumen), Kota Kediri (Bus Satria/Sarana Transportasi Kediri Bahagia), Kab. Gunung Kidul (Sibona/Sistem Transportasi Bus Ramah Anak), Kab. Bantul (Pangkas/Pelayanan Angkutan Anak Sekolah), Kota Padang Panjang (Transiswa), Kab. Tuban (Si Mas Ganteng), Kota Madiun, Kab. Musi Banyuasin (Trans Muba), Kab. Bangka Selatan. Pola anggaran subsidi Porsi anggaran subsidi transportasi tahun 2024 melalui DIPA Kementerian Perhubungan Rp 4,39 trilun (35,7 persen). Sedangkan melalui DIPA Kementerian Keuangan sebesar Rp 7,9 triliun (64,3 persen), meliputi public service obligation (PSO) Perkeretaapian Rp 4,7 triliun (59,4 persen) dan PSO Transportasi Laut Rp 3,2 triliun (40,6 persen). Anggaran subsidi transportasi di Kementerian Perhubungan terbagi untuk Perhubungan Laut Rp 1,95 triliun, Perhubungan Darat Rp 1,49 triiliun, Perhubungan Udara Rp 750 triliun, dan Perkeretaapian Rp 200,09 miliar untuk subsidi KA Perintis di 8 lintas. Perhubungan Laut kebagian Rp 1,95 triliun diperuntukkan 39 trayek angkutan tol laut, 105 rute perintis laut dan 6 trayek kapal ternak. Sektor Perhubungan Udara mendapatkan Rp 750 miliar dibagikan untuk 44 rute perintis kargo senilai Rp 108,40 miliar, 264 rute peritnis penumpang Rp 588,48 miliar, 1 rute subsidi kargo Rp 13,93 miliar, 10.842 drum subsidi BBM penumpang Rp 31,95 miliar, dan 1.583 drum subsidi BBM kargo Rp 7,33 miliar. Sedangkan di sektor Perhubungan Darat kebagian anggaran subsidi sebanyak Rp 1,49 triliun. Anggaran tersebut untuk 367 trayek bus perintis Rp 212,28 miliar, 35 trayek antrar moda (bus KSPN) Rp 63,9 miliar, subsidi angkutan barang di 6 lintasan (6 provinsi) Rp 22,2 miliar, 270 lintasa kapal perintis penyeberangan Rp 622,6 miliar, 2 lintasa Kapal Ferry Roro long distance Rp 18 miliar, subsidi angkutan perkotaan di 10 kota sebanyak Rp 500 miliar dan angkutan perkotaan mendukung IKN (Balikpapan – IKN) Rp 50 miliar. Adapun subsidi transportasi di dalam DIPA Kemenhub termasuk dalam kategori kegiatan, sehingga sulit untuk dibesarkan anggarannya. Maka dari itu, menambah subsidi transportasi khususnya angkutan umum dalam DIPA Kementerian Keuangan lebih memungkinkan. Subsidi BBM dapat dikurangi dan hanya diperuntukkan angkutan umum (penumpang dan barang). Selain sekarang ini sudah ada PSO Perkeretaapian dan PSO Angkutan Laut. Dana Alokasi Khusus (DAK) Pembiayaan Angkutan Umum dapat dimasukkan dalam DIPA Kementerian Keuangan. DAK ini nantinya dapat diberikan ke Pemda yang sudah mulai membenahi angkutan umum dengan APBD, namun masih kurang disebabkan fiskal rendah. Selain juga ada kegiatan pemberian stimulus Program Buy the Service ke sejumlah daerah secara bergiliran dalam kurun waktu tertentu dialihkan ke pemda dalam pengelolaan dan pembiayaan operasional. Sementara itu, Kementerian Perhubungan menambah kegiatan pembelian sejumlah bus untuk dibagikan ke sejumlah daerah yang mulai merintis Program Bus Sekolah.(MR) *Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat