Dishub

Kok Bisa? Trans Koetaradja yang Gratis Ini Jadi Andalan Dina Sejak SMP

Trans Koetaradja – Dina, salah satu dari banyaknya pengguna setia bus Trans Koetaradja membagikan ceritanya mengapa ia  setia menggunakan angkutan massal ini di saat banyaknya angkutan umum lainnya. Menurutnya bus Trans Koetaradja menjadi salah satu alternatif terbaik untuk saat ini. Karena jika menaiki angkutan umum, berbayar. Sementara Trans Koetarajda masih gratis sejak tahun 2016 hingga sekarang. Dina sendiri sudah mulai menggunakan bus Trans Koetaradja sejak duduk di bangku SMP. Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP USK ini awalnya hanya coba-coba. Lalu ia pun akhirnya mulai jatuh cinta untuk terus menggunakan bus Trans Koetaradja sampai saat ini. Lalu apa aja sih? Perubahan yang dirasakan oleh Dina dari awal menggunakan bus Trans Koetaradja hingga sekarang? Menurutnya  sejak pertama kali mencoba menggunakan bus Trans Koetaradja saat SMP hingga sekarang, banyak sekali perubahan yang ia rasakan. Mulai dari segi fasilitas seperti kursi prioritas, tong sampah di dalam bus, hingga layanan bus  Trans Campus di Kopelma Darussalam, belum lagi inovasi baru seperti  TOB (Tap on Bus). “Juga, adanya aplikasi Trans Koetaradja bikin lebih mudah untuk melacak waktu kedatangan bus, itu keren sih,” ujar Dina. Ia berharap ke depannya Trans Koetaradja terus meningkatkan layanan dan menghadirkan inovasi-inovasi baru yang semakin memudahkan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Bagi Raja – sebutan pengguna Trans Koetarajada – yang punya cerita seru seperti Dina, kamu bisa tulisan ceritamua di link ini bit.ly/AkudanTransK.(MG/TR) Baca Tulisan Lainnya: Saatnya Berpihak pada Transportasi Publik Gerbang Laut Menuju Simelue Wagub Aceh Sapa Sopir Truk di Puncak Geurutee, Beri Jajan Makan Siang

Stop Turunkan Motor di Halte Trans Koetaradja, Ganggu Operasional Bus!

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh menegaskan larangan penggunaan halte Trans Koetaradja untuk kegiatan yang tidak sesuai peruntukannya, seperti menurunkan sepeda motor dari kendaraan atau memarkir mobil secara sembarangan. Tindakan tersebut dinilai dapat merusak fasilitas umum sekaligus mengganggu kelancaran operasional bus yang setiap hari melayani masyarakat. Dalam imbauan resminya, Dishub Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja menjelaskan bahwa halte Trans Koetaradja dibangun khusus untuk kenyamanan penumpang. Fasilitas ini seharusnya difungsikan sebagai titik naik dan turun bus, bukan untuk bongkar muat barang maupun kendaraan. Apabila halte digunakan secara tidak semestinya hingga mengalami kerusakan, dampaknya bukan hanya dirasakan oleh penumpang, tetapi juga akan menghambat pelayanan transportasi publik yang disubsidi pemerintah. Masyarakat juga diingatkan agar tidak memarkir kendaraan sembarangan di sekitar halte, trotoar, maupun bahu jalan. Perilaku tersebut termasuk pelanggaran lalu lintas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 287 ayat 3. Berdasarkan aturan tersebut, pelanggar dapat dikenakan sanksi berupa denda hingga Rp250.000 atau kurungan maksimal satu bulan. Dengan adanya aturan ini, Dishub berharap masyarakat semakin sadar untuk tidak melakukan pelanggaran yang merugikan kepentingan umum. Halte Trans Koetaradja perlu dijaga agar tetap aman, nyaman, dan lancar digunakan oleh penumpang. Sosialisasi yang dilakukan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga fasilitas publik. Halte yang tertib akan mendukung kelancaran perjalanan bus, membuat waktu tempuh lebih efisien, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpang. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya mendapatkan layanan transportasi yang nyaman, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan kota yang lebih tertib dan aman.(MG) Cek Infografisnya Klik di Sini  

Respon Masukan Masyarakat, Dishub Aceh Operasikan Bus Trans Koetaradja ke Kajhu Aceh Besar

Banda Aceh – Dinas Perhubungan Aceh kembali memperluas layanan angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja ke wilayah Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Perluasan layanan Trans Koetaradja ini merupakan bentuk respon Dishub Aceh terhadap masukan sejumlah masyarakat yang diterima selama ini. “Trayek Feeder 9 (Rute Simpang Mesra – Kajhu) ini akan dilayani oleh 2 unit bus medium dengan waktu operasional pukul 06.50 WIB dan berakhir pukul 17.30 WIB yang dimulai dari Simpang Mesra melewati Jalan Laksamana Malahayati dan berakhir di Pasar Labuy,” sebut Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal dalam acara Launching Feeder 9 Operasional Bus Trans Koetaradja Rute Simpang Mesra – Kajhu hari ini, Selasa, 16 September 2025. Pada peluncuran rute baru yang berlangsung di Depo Trans Koetaradja tersebut, Teuku Faisal menyampaikan bahwa tujuan utama layanan angkutan massal Trans Koetaradja adalah untuk mengatasi kemacetan serta menyediakan sarana transportasi yang mudah dan nyaman bagi masyarakat. “Bus Trans Koetaradja sudah beroperasi sejak tahun 2016 dan sampai sekarang masih gratis karena disubsidi oleh Pemerintah Aceh. Ini sesuai pesan Bapak Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, agar masyarakat selalu mendapat kemudahan dalam beraktivitas.” ungkapnya. Dalam kesempatan yang turut dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Baitussalam dan para Geuchiek Gampong itu, Teuku Faisal berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan bus Trans Koetaradja dalam beraktivitas sehari-hari, baik untuk ke tempat kerja, berbelanja di pasar, mengantar anak ke sekolah, atau kegiatan harian lainnya. Peluncuran rute feeder Simpang Mesra – Kajhu ini bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2025 yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 September 2025 esok hari. “Tentu ini menjadi kebanggaaan bagi kita bahwa ada rute baru yang kita luncurkan tepat pada perayaan Harhubnas, sekaligus menjadi bukti bakti insan transportasi untuk negeri,” sebutnya. Kadishub Aceh juga berpesan, bila terdapat pelayanan yang kurang memuaskan pada rute baru ini, Dishub Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja menyediakan layanan pengaduan yang aktif setiap hari selama 24 jam. “Jadi silahkan disampaikan melalui nomor aduan tersebut. Masyarakat juga bisa menyampaikan feedback melalui aplikasi Trans Kutaraja,” tutur Teuku Faisal. Pada kesempatan yang sama, Geuchiek Klieng Cot Aron, Afdhal dalam sambutannya sangat mengapresiasi pengoperasian rute baru bus Trans Koetaradja ini. Menurutnya, dengan beroperasinya angkutan massal ini sangat memudahkan masyarakat wilayah Baitussalam untuk beraktivitas khususnya di pagi hari seperti mengantar anak ke sekolah atau pergi berbelanja di pasar.(AB) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Helm SNI untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara Peringati Harhubnas 2025, Dishub Aceh Wujudkan Bakti Transportasi untuk Negeri 418 Armada AKDP di Aceh Jalani Rampcheck dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal

Persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu, Trans Koetaradja Gelar Rakornis Lintas Stakeholder

Banda Aceh – UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dalam rangka persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu Bersama sejumlah pihak terkait di Depo Trans Koetaradja pada Jumat, 12 September 2025. Rakornis ini menghadirkan sejumlah pihak terkait, mulai dari unsur pemerintah daerah, kepolisian, TNI, hingga perangkat gampong. Agenda utama membahas teknis operasional, kesiapan armada, sosialisasi kepada masyarakat, serta langkah-langkah untuk memastikan layanan berjalan aman, nyaman, dan tepat waktu. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja, M. Hanung Kuncoro, menyampaikan bahwa pembukaan rute baru ini merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas transportasi publik yang terjangkau dan ramah lingkungan bagi masyarakat. “Dengan dibukanya rute Simpang Mesra – Kajhu, kami berharap dapat memberikan alternatif transportasi yang lebih mudah bagi warga, apalagi untuk anak sekolah dan mahasiswa, serta mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi umum yang lebih efisien dan nyaman,” ujarnya Selain itu, rute baru ini diharapkan dapat mendukung konektivitas kawasan pinggiran dengan pusat kota Banda Aceh, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sepanjang jalur yang dilalui bus Trans Koetaradja.(MA) Baca Berita Lainnya: Kadishub Aceh Tinjau Rehabilitasi Terminal Tipe B Bireuen, Tekankan Mutu dan Tepat Waktu Gelar Rapat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Sarana dan Prasarana Pelabuhan Keberangkatan Lancar, KMP Aceh Hebat 1 Bawa 243 Penumpang dan 98 Kendaraan

Wagub Fadhlullah Luncurkan Aplikasi Perjalanan Trans Koetaradja, Masuk Program 100 Hari Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah resmi meluncurkan Layanan Trans Koetaradja Digital pada acara puncak perayaan ulang tahun Trans Koetaradja kesembilan di Depo Trans Koetaradja Banda Aceh, Minggu, 4 Mei 2025. Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja tersebut ditandai dengan penekanan klakson bus bersama sejumlah pejabat Forkopimda serta Bupati Aceh Besar dan Banda Aceh. Aplikasi Trans Koetaradja merupakan sebuah platform digital yang dihadirkan oleh Dinas Perhubungan Aceh untuk memberikan kemudahan perjalanan bagi masyarakat menggunakan layanan bus Trans Koetaradja. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memantau pergerakan bus secara online dan real-time serta bisa melacak lokasi halte terdekat dengan pengguna. Sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan akurat. Dalam sambutannya, Fadhlullah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir menyebutkan bahwa Trans Koetaradja merupakan salah satu tonggak penting dalam membangun sistem transportasi umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau di ibu kota provinsi Aceh. “Kehadiran Trans Koetaradja telah memudahkan mobilitas masyarakat, terutama transportasi bagi pelajar dan mahasiswa, pedagang kecil, penyandang disabilitas, dan dukungan terhadap berbagai kegiatan/event lokal dan nasional,” sebut M Nasir. Sekda Aceh itu menambahkan, Trans Koetaradja telah terbukti mendukung kelancaran berbagai kegiatan besar, termasuk saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumut, karena ketepatan waktu dan layanan gratis yang diandalkan masyarakat. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melaporkan bahwa Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja sejalan dengan misi ke-5 Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yaitu Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM dengan menggerakkan transformasi digitalisasi dan teknologi modern untuk semua sektor. Peluncuran aplikasi ini termasuk ke dalam program Gerak Cepat (Quick Win) 100 hari Pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. “Launching ini menjadi spesial karena dilakukan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Trans Koetaradja yang ke-9,” ungkap Teuku Faisal dengan penuh semangat. Dengan tersedianya aplikasi ini, tambah Teuku Faisal, diharapkan semakin meningkatkan loyalitas pengguna bus Trans Koetaradja, sekaligus menarik minat masyarakat yang belum menggunakan Trans Koetaradja agar beralih menggunakan angkutan massal perkotaan ini karena kini perjalanannya semakin mudah dan pasti. Aplikasi Trans Koetaradja saat ini hanya tersedia untuk pengguna Android yang dapat diunduh di Playstore. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan tersedia di Appstore sehingga dapat digunakan pula oleh pengguna Iphone. Di tengah kemeriahan perayaan ulang tahun Trans Koetaradja, Kadishub Aceh menegaskan bahwa layanan bus Trans Koetaradja bagi Masyarakat Aceh masih gratis ke depannya melalui subsidi APBA. “Semua berubah, kecuali satu yang masih tidak berubah : Trans Koetaradja masih Gratis. Terima kasih Pemerintah Aceh,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Dishub Aceh dengan PT Grab Teknologi Indonesia dalam rangka kolaborasi terkait branding dan sosialisasi Trans Koetaradja serta kemudahan menjangkau halte-halte dengan penyediaan diskon khusus dari Grab. Berikut sejumlah capaian dan transformasi Trans Koetaradja sejak pertama beroperasi hingga saat ini; jumlah bus di tahun 2016 sebanyak 25 unit, saat ini telah berjumlah 59 unit. Jumlah halte permanen di tahun 2016 sebanyak 16 unit, kini berjumlah 94 unit. Tahun 2016 rute yang dilayani hanya 1 rute, saat ini menjadi 14 rute. Panjang jalan yang dilayani tahun 2016 sepanjang 12,6 Km, saat ini mencapai 184,4 km (Banda Aceh dan Aceh Besar).(AB/HA) Baca Berita Lainnya: Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh

Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

Pada tahun 2025, Trans Koetaradja semakin memperluas jangkauannya dengan menghadirkan tiga rute (feeder) baru yang siap melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Rute-rute baru ini mencakup Keudah – Pasar Almahirah, Darussalam – Lam Ateuk, dan Keudah – Lampaseh. Penambahan ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak kawasan strategis, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan akses transportasi yang lebih merata dan efisien. Dengan hadirnya rute baru ini, Trans Koetaradja berharap dapat mendukung aktivitas masyarakat, mulai dari perjalanan sehari-hari hingga keperluan khusus. Jadwal operasional bus di rute-rute baru ini dapat dilihat melalui informasi yang telah dipublikasikan sebelumnya. Yuk, manfaatkan layanan Trans Koetaradja dan jadikan transportasi umum sebagai pilihan utama Anda. Bersama-sama, mari wujudkan mobilitas yang lebih nyaman, terjangkau, dan ramah lingkungan! (MR) Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Baca informasi lainnya: Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025

Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H

Selama bulan Ramadan 1446 H, bus Trans Koetaradja hadir untuk mendukung kebutuhan mobilitas Anda dengan jadwal operasional yang telah disesuaikan. Penyesuaian jadwal ini dirancang untuk menghormati dan memfasilitasi kegiatan masyarakat selama bulan suci, baik itu dalam perjalanan menuju tempat kerja, berbelanja untuk persiapan berbuka puasa, atau menghadiri ibadah di masjid. Dengan armada yang siap melayani, Trans Koetaradja ingin memastikan kenyamanan dan kemudahan perjalanan Anda tetap terjaga di tengah suasana Ramadan. Yuk, manfaatkan layanan bus Trans Koetaradja sebagai moda transportasi andalan Anda selama bulan puasa! Selain mendukung mobilitas, menggunakan transportasi umum seperti Trans Koetaradja juga dapat membantu mengurangi kemacetan dan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Mari bersama-sama menciptakan Ramadan yang lebih bermakna dengan perjalanan yang nyaman dan efisien bersama Trans Koetaradja. Cek infonya di instagram @dishub_aceh Baca informasi lainnya: Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025 Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara

Pengecekan Pelayanan Bus Trans Koetaradja Demi Ciptakan Performa Maksimal

BANDA ACEH – Pelayanan angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja bagi masyarakat membutuhkan performa yang maksimal. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal, Sekretaris Dishub Aceh, Teuku Rizki Fadhil, Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Muhammad Hanung Kuncoro beserta tim mengecek pelayanan bus Trans Koetaradja, Selasa, 26 September 2023. Saat mengecek kondisi di lapangan, Faisal berdiskusi langsung dengan pengguna bus Trans Koetaradja guna menyerap aspirasi, masukan, dan keluhan pelayanan. Diantaranya mengecek ketepatan waktu, performa petugas baik pengemudi bus maupun pramugara. Selain itu, Faisal juga mengecek kondisi halte di beberapa lokasi. “Hari ini kita ingin memastikan bahwa pelayanan bus berjalan dengan baik serta menyerap aspirasi langsung pengguna Trans Koetaradja,”sebut Faisal. Dari diskusi langsung dengan masyarakat menginginkan penambahan layanan bus Trans Campus yang melayani kawasan kampus Darussalam serta memastikan ketepatan waktu pelayanan baik keberangkatan maupun kedatangan bus di halte. Dalam monitoring kali ini, Faisal juga berdiskusi dengan pramudi dan pramugara sebagai garda depan pelayanan bus. Faisal mengimbau agar petugas mengutamakan keselamatan diri dan penumpang, keramahtamahan, kenyamanan, serta kondisi fasilitas di dalam bus. Faisal juga menambahkan, jika ada kendala dalam menggunakan layanan Trans Koetaradja penggguna jasa dapat menyampaikan masukan kepada Dishub Aceh melalui berbagai saluran pengaduan yang ada agar performa pelayanan semakin baik. “Pengecekan performa pelayanan bus Trans Koetaradja kita lakukan secara berkala. Kita juga telah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang menyasar pengguna bus guna terus mengevaluasi pelayanan.” tambahnya. Dalam waktu dekat, mulai 1 Oktober 2023, bus Trans Koetaradja akan menerapkan penggunaan sistem tap on bus (cashless payment) dengan Rp.0 untuk koridor 1 yang melayani Pusat Kota-Darussalam.(MR) Baca Juga:

Perbaharui Pelayanan, UPTD Trans Kutaraja Lakukan Kajian

BANDA ACEH – Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat. Pada tahun 2016 telah hadir Angkutan Massa Trans Kutaraja sebagai jawaban dari meningkatnya permintaan perjalan oleh masyarakat Kota Banda aceh dan Aceh Besar. Angkutan Massal Trans Kutaraja saat jni sudah melayani 6 koridor utama dan 5 rute feeder meliputi banda Aceh dan Aceh Besar. Load Factor Transkutaraja Tahun 2019 dikutip dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) 47,52% (sebelum Pandemi Covid 19). Untuk itulah, UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja telah melakukan kajian perencanaan pelayanan angkutan massal perkotaan Trans Kutaraja, Rabu, 30 Agustus 2023 di Aula Multimoda Dishub Aceh. Perencanaan dan pengembangan angkutan massal Perkotaan diperlukan untuk menghubungkan aktivitas masyarakat menuju pusat – pusat Pendidikan, perkantoran dan pusat perbelanjaan. Hasil kajian pengembangan Angkutan Transkutaraja diharapkan dapat merumuskan rekomendasi kebijakan terhadap pengembangan angkutan massal perkotaan di Aceh.(MR)

Trans Meudiwana Lahirkan Legacy Baru Kemajuan Pariwisata Aceh

BANDA ACEH – Aceh sangat kaya akan nilai-nilai sejarah, dan ini menjadi tugas kita semua untuk terus menjaga dan mempromosikan kekayaan peninggalan sejarah itu kepada masyarakat luas. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal saat memberi sambutan dalam Launching Trans Meudiwana di Museum Aceh, Minggu, 11 September 2022. Program Trans Meudiwana ini, kata Almuniza, merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi Disbudpar Aceh dengan Dinas Perhubungan Aceh untuk melahirkan legacy baru untuk kemajuan kepariwisataan Aceh. “Untuk memajukan pariwisata Aceh, Disbudpar tidak bisa melakukannya sendiri, butuh kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk sektor perhubungan,” kata Almuniza. Kehadiran layanan angkutan umum di lokasi wisata, tambah Almuniza, tentu akan menghadirkan kenyamanan bagi wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Almuniza juga menyampaikan apresiasi kepada Dishub Aceh, UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, serta para pelaku pariwisata atas dukungan dan atensinya terhadap pariwisata Aceh. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan bahwa kehadiran Trans Meudiwana bisa menjadi solusi bagi masyarakat di tengah tingginya inflasi dan kenaikan harga BBM. “Ini salah satu solusi dan inovasi hasil kolaborasi Dishub Aceh dan Disbudpar Aceh agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dan berwisata sehingga tidak terlalu berat beban yang dirasakan oleh masyarakat dengan meningkatnya inflasi dan tingginya harga BBM,” ungkap Teuku Faisal. Teuku Faisal juga mengisahkan bahwa inovasi ini lahir dari keresahannya, di mana sarana dan SDM Trans Koetaradja yang cukup baik namun belum termanfaatkan dengan maksimal. “Jadi kita berpikir inovasi apa yang bisa dilakukan untuk mendukung seluruh sektor, akhirnya kita cetus inovasi yang bisa mendukung pariwisata Banda Aceh dan Aceh Besar,” ujarnya. Teuku Faisal berharap kolaborasi ini menjadi sebuah model kolaborasi baru untuk menjadikan pariwisata Aceh semakin baik ke depannya. Turut hadir dalam launching Trans Meudiwana ini Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Kadishub Kota Banda Aceh, Kadis Pariwisata Banda Aceh, Kadisparpora Aceh Besar, Dirut PT Harapan Indah Transport, GM Perum Damri Banda Aceh, serta para pelaku pariwisata di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebagai informasi, Trans Meudiwana mempunyai makna Trans Berwisata yang diambil dari bahasa Aceh kuno. Program yang berlangsung setiap hari Minggu ini tidak berbayar, atau sama dengan pelayanan Trans Koetaradja reguler. Dishub Aceh mengerahkan 6 unit bus untuk melayani 2 rute Trans Meudiwana di wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Rute 1 (MRB – Pelabuhan Ulee Lheue) dilayani oleh 2 unit bus, dan beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.22 WIB. Sedangkan rute 2 (MRB – Pantai Lampuuk) dilayani oleh 4 unit bus, dan beroperasi mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.57 WIB. (AM) Berita Menarik Lainnya: Dishub Aceh Bersama Disbudpar Aceh Uji Coba Trans Wisata Dishub Aceh Perluas Layanan Trans Koetaradja dengan 4 Rute Baru Buy The Service (BTS), Upaya Menggalakkan Angkutan Massal Perkotaan