Dishub

Persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu, Trans Koetaradja Gelar Rakornis Lintas Stakeholder

Banda Aceh – UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dalam rangka persiapan Launching Rute Simpang Mesra-Kajhu Bersama sejumlah pihak terkait di Depo Trans Koetaradja pada Jumat, 12 September 2025. Rakornis ini menghadirkan sejumlah pihak terkait, mulai dari unsur pemerintah daerah, kepolisian, TNI, hingga perangkat gampong. Agenda utama membahas teknis operasional, kesiapan armada, sosialisasi kepada masyarakat, serta langkah-langkah untuk memastikan layanan berjalan aman, nyaman, dan tepat waktu. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja, M. Hanung Kuncoro, menyampaikan bahwa pembukaan rute baru ini merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas transportasi publik yang terjangkau dan ramah lingkungan bagi masyarakat. “Dengan dibukanya rute Simpang Mesra – Kajhu, kami berharap dapat memberikan alternatif transportasi yang lebih mudah bagi warga, apalagi untuk anak sekolah dan mahasiswa, serta mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi umum yang lebih efisien dan nyaman,” ujarnya Selain itu, rute baru ini diharapkan dapat mendukung konektivitas kawasan pinggiran dengan pusat kota Banda Aceh, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sepanjang jalur yang dilalui bus Trans Koetaradja.(MA) Baca Berita Lainnya: Kadishub Aceh Tinjau Rehabilitasi Terminal Tipe B Bireuen, Tekankan Mutu dan Tepat Waktu Gelar Rapat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Sarana dan Prasarana Pelabuhan Keberangkatan Lancar, KMP Aceh Hebat 1 Bawa 243 Penumpang dan 98 Kendaraan

Kadishub Aceh Tinjau Rehabilitasi Terminal Tipe B Bireuen, Tekankan Mutu dan Tepat Waktu

Bireuen – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melakukan kunjungan kerja ke Terminal Tipe B Bireuen untuk meninjau langsung pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi terminal, Jumat, 12 September 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana dan dapat selesai tepat waktu. ​Dalam kunjungannya tersebut, Teuku Faisal didampingi oleh tim teknis Dishub Aceh serta berdialog langsung dengan kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas terkait progres pekerjaan. Kadishub Aceh mengingatkan kontraktor pelaksana pekerjaan untuk menambah jumlah tenaga kerja di lapangan serta memastikan ketersediaan bahan material cukup. “Hal ini penting supaya pekerjaan tidak terhambat sehingga bisa selesai tepat waktu,” pesannya. Selain itu, ​Teuku Faisal juga menekankan pentingnya menjaga kualitas pekerjaan dan bahan material yang digunakan. “Pekerjaan rehabilitasi ini bukan hanya soal waktu, tetapi juga soal mutu. Oleh karena itu, semua pekerjaan termasuk bahan yang digunakan harus dengan standar terbaik,” sebutnya. ​Pekerjaan rehabilitasi Terminal Tipe B Bireuen merupakan bagian dari upaya Dinas Perhubungan Aceh untuk meningkatkan fasilitas transportasi dan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan umum AKDP. “Setelah selesai, terminal ini diharapkan dapat beroperasi lebih optimal dan representatif dalam mendukung perjalanan masyarakat Aceh,” pungkas Teuku Faisal.(AB) Baca Berita Lainnya: Gelar Rapat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Sarana dan Prasarana Pelabuhan Keberangkatan Lancar, KMP Aceh Hebat 1 Bawa 243 Penumpang dan 98 Kendaraan Outing Class TK Khalifah Kebun Raja : Serunya Belajar Transportasi Laut di Pelabuhan Ulee Lheue

Gelar Rapat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Sarana dan Prasarana Pelabuhan

Lhokseumawe – Pemerintah Aceh mengadakan rapat guna membahas kebutuhan kelengkapan sarana dan prasarana di Pelabuhan Krueng Geukueh. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan penuh pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe itu dalam mendukung pelayaran perdana rute Krueng Geukueh – Penang Malaysia. “Pembahasan hari ini mengenai langkah-langkah yang ditempuh sebagai bentuk kolaborasi Kementerian/Lembaga dalam mempersiapkan rencana operasional angkutan laut luar negeri Krueng Geukueh – Penang,” kata Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Aceh Zulkifli saat membuka pertemuan yang berlangsung di Kantor PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Lhokseumawe hari ini, Jumat, 12 September 2025. Sebagai mana diketahui, pelayaran Krueng Geukueh – Penang merupakan salah satu program prioritas utama pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. Rute baru ini diharapkan dapat menjadi jembatan penting untuk meningkatkan konektivitas ekonomi, pariwisata, dan sosial budaya antara Aceh dan Malaysia. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyampaikan bahwa keberhasilan pelayaran perdana angkutan laut ini membutuhkan sinergi yang baik antar seluruh stakeholder, mulai dari penyiapan sarana dan prasarana hingga komoditas asli Aceh yang akan diangkut nantinya. Teuku Faisal memaparkan sejumlah capaian yang telah dilakukan oleh tim Dishub Aceh bersama para stakeholder, seperti rapat dengan KJRI Penang, penyiapan layout keluar masuk penumpang maupun barang di Pelabuhan Krueng Geukueh, membahas teknis dan prosedur ekspor impor serta biaya operasional kapal, hingga pemetaan fasilitas penunjang yang diperlukan saat pelayaran dimulai. Dalam rapat tersebut, Kadishub Aceh juga menekankan pentingnya memastikan kesiapan sarana dan prasarana pelabuhan, termasuk kesiapan peralatan dan petugas Custom, Immigration, Quarantine and Security (CIQS). “Karena untuk melakukan pelayaran ke luar negeri dan kegiatan ekspor-impor, peran CIQS menjadi sangat penting sebagai garda terdepan,” sebutnya. Kendala-kendala yang masih ditemui, lanjutnya, perlu kiranya ditindaklanjuti secara serius oleh masing-masing pihak agar persiapan semakin matang. “Ada beberapa “pekerjaan rumah” yang masih perlu kita kejar bersama agar kesiapan sarana dan prasarana menjelang pelayaran perdana semakin matang,” ujarnya. Pertemuan hari ini turut dihadiri oleh sejumlah pihak di antaranya; Kepala Bappeda Aceh, Karo Administrasi Pembangunan Aceh, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Kepala Bidang Penindakan dan Penyelidikan Bea Cukai Ditjen Bea Cukai Aceh, Direktur Pengembangan Bisnis PT PEMA, Manager Operasional dan Teknik PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Lhokseumawe, Kepala Bidang Dokumen Perjalanan Ditjen Imigrasi Lhokseumawe, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Lhokseumawe, dan Kepala KSOP Kelas IV Lhokseumawe.(AB) Baca Berita Lainnya: Keberangkatan Lancar, KMP Aceh Hebat 1 Bawa 243 Penumpang dan 98 Kendaraan Outing Class TK Khalifah Kebun Raja : Serunya Belajar Transportasi Laut di Pelabuhan Ulee Lheue Aceh Kembangkan Rute Penerbangan Langsung Umrah dan Perluas Konektivitas Internasional

Saat Daerah Lain Berbayar, Aceh Masih Gratiskan Bus Trans Koetaradja, Mengapa?

Di tengah banyaknya kota besar di Indonesia yang sudah menetapkan tarif untuk layanan Bus Rapid Transit (BRT) mereka, Trans Koetaradja hadir dengan keistimewaan tersendiri : gratis untuk semua masyarakat. Subsidi penuh dari Pemerintah Aceh menjadikan masyarakat masih bisa menikmati moda transportasi nyaman tanpa harus merogoh kocek. Dibandingkan dengan kota lain, misalnya Trans Jakarta dan Trans Semarang yang mematok tarif Rp3.500 per perjalanan. Bahkan di Bandung (Metro Jabar Trans) tarifnya mencapai Rp4.900, sementara Trans Banjarbakula di Banjarmasin sudah berada di angka Rp5.000. Jika melangkah lebih jauh ke luar negeri, Malaysia dengan Go KL City Bus nya juga menyediakan layanan gratis, tetapi konteksnya ada di ibu kota negara dengan skala penduduk dan anggaran yang jauh lebih besar. Dengan jumlah penduduk Banda Aceh yang hanya 267 ribu jiwa, keberadaan 59 unit bus Trans Koetaradja benar-benar terasa sebagai layanan publik yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Tidak hanya gratis soal ongkos, layanan ini juga terus berkembang dengan integrasi antar moda dan menghadirkan aplikasi khusus untuk memantau bus, sehingga semakin memudahkan mobilitas masyarakat. Dalam periode Februari hingga Juni Tahun 2025 saja, tercatat 384.957 penumpang telah memanfaatkan layanan Trans Koetaradja. Angka ini menegaskan bahwa layanan ini tidak hanya meringankan masyarakat, tetapi juga mampu menarik lebih banyak orang untuk beralih ke transportasi umum, sesuatu yang kerap menjadi tantangan di kota-kota besar lainnya.(AP) Baca Berita Lainnya: Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Transportasi Udara Indonesia UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK

Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Transportasi Udara Indonesia

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, menganugerahi Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang bin Lamudin, tokoh asal Aceh yang berjasa besar dalam pengadaan pesawat pertama Republik Indonesia, Seulawah RI-001. Acara tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) kemarin. Suasana haru menyelimuti Istana ketika Teungku Nyak Sandang hadir menggunakan kursi roda. Demi menghormatinya, Presiden Prabowo bahkan berlutut di hadapannya untuk menyematkan tanda kehormatan tersebut. Tepuk tangan meriah pun menggema saat pembawa acara menyampaikan jasa Teungku Nyak Sandang dalam pembelian pesawat pertama RI, Seulawah RI-001. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada usia 23 tahun, Teungku Nyak Sandang berinisiatif menjual tanah dan emas miliknya untuk mendukung pembelian Seulawah RI-001—pesawat pertama milik Republik Indonesia yang kelak menjadi cikal bakal maskapai Garuda Indonesia. Hasil penjualan tersebut bersama sumbangan masyarakat Aceh lainnya diserahkan kepada negara dan kemudian dipakai oleh Presiden Soekarno untuk membeli pesawat yang menjadi simbol kedaulatan bangsa. Pengorbanan Teungku Nyak Sandang bukan hanya cerminan solidaritas masyarakat Aceh terhadap negara yang baru merdeka, tetapi juga meneguhkan peran penting Aceh dalam sejarah transportasi nasional. Melalui tindakan heroiknya, ia mewariskan nilai nasionalisme dan semangat kebersamaan demi kedaulatan bangsa. Penghargaan berupa Bintang Jasa Utama menjadi bentuk pengakuan negara atas jasa besar putra Aceh ini. Sebelumnya, penghargaan kepada Teungku Nyak Sandang juga ditunjukkan melalui pembangunan Masjid Baitussalam Nyak Sandang di Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Masjid ini mulai dibangun pada Oktober 2020 oleh Kementerian PUPR sebagai tindak lanjut janji mantan presiden Indonesia, Joko Widodo setelah pertemuan dengan Nyak Sandang di pada tahun 2018. Masjid itu kini telah sepenuhnya difungsikan untuk ibadah utamanya masyarakat Gampong Lhuet Aceh Jaya. Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diberikan Presiden Prabowo, sekaligus mengingatkan masyarakat Aceh tentang jejak heroik Teungku Nyak Sandang yang telah mengabadikan namanya dalam sejarah Republik Indonesia, khususnya dalam sejarah transportasi udara nasional.(HZ) Baca Berita Lainnya: UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa

UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI

BANDA ACEH – UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dinas Perhubungan Aceh menggelar kegiatan sosial berupa donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat calon penumpang dan stakeholder pelabuhan dalam rangka memeriahkan HUT Republik Indonesia ke-80, Banda Aceh, Senin, 18 Agustus 2025. Acara yang dipusatkan di area pelabuhan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya calon penumpang kapal, serta seluruh stakeholder pelabuhan. Kegiatan dimulai dengan acara donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh. Sebanyak 31 kantong darah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan kali ini sesuai target minimal yang ditetapkan oleh pihak UPTD Pelabuhan Ulee Lheue. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang ikut serta menyumbangkan darahnya. “Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap sesama, khususnya mereka yang saat ini membutuhkan darah. Kita juga membagikan kartu emoney gratis bagi para partisipan donor darah yang beruntung,” ucap Kepala UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Husaini Jamil yang turut serta mendonorkan darahnya dalam kegiatan ini. Selain itu, pihak UPTD Wilayah 1 juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi calon penumpang dan masyarakat umum. Layanan ini cukup diminati oleh masyarakat, terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 136 orang. Pemeriksaan terdiri dari pengecekan tekanan darah, gula darah, dan konsultasi kesehatan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, terutama bagi para pengguna jasa transportasi laut. Kemeriahan HUT RI ke-80 semakin terasa dengan digelarnya aneka lomba khas 17 Agustus. Lomba-lomba seperti balap karung, tarik tambang, dan jejak merah putih berhasil mengundang gelak tawa dan semangat kebersamaan. Peserta lomba tidak hanya berasal dari staf stakeholder pelabuhan, tetapi juga calon penumpang yang tengah menunggu jadwal keberangkatan. Husaini menyebutkan bahwa UPTD Wilayah 1 memeriahkan HUT RI ke-80 dengan cara yang berbeda, membuat suasana pelabuhan lebih hidup dan masyarakat pun semakin betah di pelabuhan. “Melalui kegiatan seperti ini kita berharap kolaborasi antar stakeholder di Pelabuhan Ulee Lheue semakin erat. Kedekatan antar personil semakin dekat secara emosional sehingga kolaborasi untuk menghadirkan pelayanan yang maksimal kepada penumpang bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya. Melalui rangkaian kegiatan ini, Husaini berharap dapat mempererat tali silaturahmi antara seluruh elemen di lingkungan pelabuhan, sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme dalam bingkai kebersamaan. Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba dan foto bersama, menandai suksesnya perayaan HUT RI ke-80 di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue.(AB) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi

Antisipasi Kemacetan, Dishub Aceh Kerahkan 25 Personel Amankan Rute Pawai

BANDA ACEH – Dalam Rangka mendukung kelancaran pelaksanaan pawai budaya memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh menurunkan 25 personel untuk pengaturan lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan, Senin, 18 Agustus 2025. Koordinator petugas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh, Efrem Niron, menyampaikan bahwa pengamanan difokuskan di beberapa titik strategis yang rawan kemacetan, termasuk area sekitar Mesjid Raya Baiturrahman dan sepanjang rute pawai. Pawai budaya ini dimulai tepat pukul 07.30 WIB dengan rute dari Stadion Harapan Bangsa, melintasi kawasan Neusu, Pendopo Gubernur Aceh, Simpang Kodim, dan berakhir di Taman Sari. Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Petugas LLAJ Dishub Aceh berjaga di setiap titik persimpangan serta mengimbau masyarakat untuk tertib dalam menyaksikan pawai demi mendukung kelancaran kegiatan dan keselamatan peserta pawai.(AP) Baca Berita Lainnya: UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT RI ke-80 Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa

Gratis dan Modern Aplikasi Trans Koetaradja Semakin Diminati

Di tengah perkembangan teknologi dan kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin dinamis, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja tampil progresif. Salah satunya dengan menghadirkan layanan transportasi publik yang tak hanya gratis, tetapi kini juga lebih modern dan terintegrasi secara digital. Bus Trans Koetaradja, yang sejak tahun 2016 menjadi moda transportasi andalan warga, terus mengalami inovasi signifikan demi menunjang kenyamanan, efisiensi, dan aksesibilitas masyarakat. Trans Koetaradja awalnya diluncurkan sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan, menekan biaya transportasi warga, serta memperkenalkan budaya menggunakan transportasi umum yang layak dan ramah lingkungan. Kini, dengan hadirnya aplikasi digital Trans Koetaradja, layanan ini naik satu tingkat lebih maju. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengecek jadwal keberangkatan bus secara real-time, melacak posisi armada, serta mengetahui halte terdekat hanya dengan satu sentuhan melalui ponsel pintar. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis melalui Play Store dan App Store dan dirancang dengan antarmuka yang sederhana namun fungsional, sehingga mudah digunakan oleh semua kalangan—dari pelajar hingga pekerja profesional. Menurut Kepala UTPD Angkutan Massal Perkotaan Trans Koetaradja, Muhammad Hanung Kuncoro, peluncuran aplikasi ini merupakan bagian dari langkah strategis dalam transformasi digital layanan publik, tentunya selaras dengan visi Banda Aceh sebagai kota cerdas (smart city). “Digitalisasi ini bukan hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga menjadi landasan untuk menciptakan sistem transportasi yang efisien, terencana, dan minim hambatan,” ujarnya. Kini, tidak ada lagi ketidakpastian dalam menunggu bus. Warga dapat merencanakan perjalanan dengan lebih presisi dan nyaman. Salah satu fitur menarik lainnya adalah penerapan sistem Tap On Bus (TOB), yang telah digunakan di semua armada. Meskipun menggunakan tiket masuk bus menggunakan kartu uang elektronik, TOB ini masih bersifat gratis dan lebih ditujukan untuk pendataan serta edukasi penggunaan pembayaran non-tunai di masa depan. Artinya, Trans Koetaradja tetap menjadi transportasi publik tanpa biaya, sekaligus menyiapkan masyarakat untuk beradaptasi dengan ekosistem digital. Dengan rute yang menjangkau hampir seluruh wilayah kota, Trans Koetaradja kian diminati oleh masyarakat. Banyak warga kini lebih memilih naik dari halte resmi ketimbang menggunakan kendaraan pribadi, yang tentu berdampak langsung pada berkurangnya kemacetan serta penurunan emisi kendaraan di pusat kota Banda Aceh. Ini menjadi langkah nyata dalam mendukung transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Upaya pengembangan aplikasi dan layanan ini juga dibarengi dengan sosialisasi intensif melalui media sosial dan berbagai platform digital. Pemerintah daerah berharap semakin banyak warga yang mengetahui, mengunduh, dan memanfaatkan aplikasi ini demi pengalaman mobilitas yang lebih baik. Siti Aisyah, mahasiswi kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini rutin menggunakan layanan bus Trans Koetaradja dari Blang Bintang pada Koridor 5 (Pusat Kota-Ulee Kareng-Bandara SIM) menuju Darussalam pada Feeder 7 (Darusalam-Lam Ateuk). Ia mengungkapkan pengalamannya sejak menggunakan aplikasi ini. “Dulu saya sering menunggu tanpa tahu kapan bus datang. Sekarang saya bisa cek langsung di aplikasi. Ini sangat membantu, apalagi kalau sedang buru-buru ke kampus,” tuturnya. Ia juga menyebut bahwa informasi halte dan rute yang lengkap membuat perjalanan lebih tenang dan terencana. Dengan konsep yang semakin digital, tetap gratis, serta didukung kenyamanan layanan yang terus ditingkatkan, Trans Koetaradja berhasil memposisikan diri sebagai ikon transportasi modern Banda Aceh. Ke depan, diharapkan aplikasi ini terus dikembangkan agar lebih responsif, adaptif, dan tetap menjawab kebutuhan mobilitas warga yang semakin dinamis.Kini saatnya masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya bergerak bersama menuju masa depan transportasi publik yang lebih hijau, praktis, dan cerdas. Baca Berita Lainnya: Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025

Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK

BANDA ACEH – Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja Hanung Kuncoro memberikan sosialisasi penggunaan transportasi umum Trans Koetaradja kepada lebih dari seribu mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK), Sabtu (16/8/2025). Acara yang berlangsung di kampus Darussalam itu turut dihadiri Dekan Fakultas Teknik USK, Prof. Alfiansyah Yulianur. Dalam paparannya, Hanung menjelaskan sejarah operasional Trans Koetaradja yang dimulai sejak 2016 dengan satu koridor Pusat Kota–Darussalam menggunakan 25 unit bus. Seiring waktu, jaringan layanan terus berkembang menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Saat ini, Trans Koetaradja mengoperasikan enam rute utama dan delapan rute feeder, termasuk yang melayani kawasan Darussalam. “Khusus untuk adik-adik mahasiswa, ada feeder yang melayani Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar-Raniry. Awalnya pada Januari 2023 kita meluncurkan dua unit bus feeder dari Shelter Gelanggang USK. Sekarang sudah ada tiga unit feeder yang beroperasi untuk memudahkan mobilitas mahasiswa,” ujar Hanung. Ia menambahkan, salah satu rute terbaru bus feeder adalah dari Masjid Jamik Unsyiah menuju Pasar Lam Ateuk, Kuta Baro, karena banyak mahasiswa yang berdomisili di kawasan tersebut. Hingga kini, Trans Koetaradja memiliki 59 unit bus, sebagian besar di antaranya merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. Hanung mengajak mahasiswa untuk aktif menggunakan layanan Trans Koetaradja sekaligus membantu menjaga fasilitas umum. “Kami sudah berusaha menambah prasarana halte untuk mendukung aktivitas mahasiswa. Tapi masih ada kasus perusakan dan pencurian aset halte. Mari sama-sama menjaga agar fasilitas ini bisa dinikmati semua,” ujar Hanung. Menurut Hanung, mahasiswa merupakan pengguna terbesar Trans Koetaradja. Hal ini terlihat dari turunnya jumlah penumpang setiap kali masa libur perkuliahan, namun kembali meningkat tajam saat aktif kuliahan. Dengan banyaknya pengguna dari kalangan mahasiswa, maka koridor 1 yaitu Masjid Raya – Darusalam menjadi rute dengan penumpang terbanyak. Selain pengembangan armada dan rute, Trans Koetaradja juga menghadirkan inovasi teknologi. Sejak pertengahan Maret 2025, semua penumpang diwajibkan menggunakan kartu uang elektronik dengan sistem Tap on Bus. “Kami ingin melatih masyarakat terbiasa dengan e-money. Bukan hany Trans Koetaradja, tapi sekarang ke bandara, pelabuhan, hingga jalan tol juga sudah menggunakan sistem pembayaran elektronik,” ujar dia. Trans Koetaradja juga menyediakan aplikasi khusus yang dapat digunakan masyarakat untuk memantau keberadaan bus dan jadwal kedatangan. Aplikasi ini sekaligus menjadi sarana transparansi layanan transportasi publik. Selain mendukung mobilitas warga, Trans Koetaradja kerap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan daerah. Misalnya saat PON XXI Aceh-Sumut, seluruh armada dikerahkan untuk melayani kebutuhan transportasi atlet dan masyarakat. Para mahasiswa baru diminta mengunduh aplikasi Trans Koetaradja. Hanung juga mengadakan kuis interaktif, di mana mereka yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi Trans Koetaradja mendapatkan hadiah cenderamata yang di antaranya berupa kartu e-money.(HZ) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang

Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa

BANDA ACEH – Dengan mata tertutup kain, Pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh ikuti lomba Baris Berbaris Buta (BBB) di Halaman Kantor Gedung Induk, Banda Aceh, Kamis (14/8/2025), melangkah mantap mengikuti aba-aba. Sesekali ada yang melenceng ke arah tak terduga, memancing tawa penonton yang berkerumun di pinggir lapangan. Lomba unik ini menjadi bintang utama perayaan HUT ke-80 RI di lingkungan Dishub Aceh, diikuti seluruh pegawai, termasuk ASN PPPK yang baru dilantik dua pekan lalu. Tim Sekretariat Dishub Aceh membuka kompetisi bersama UPTD Pelabuhan Penyeberangan Wilayah I, UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaradja, dan Bidang PSM. Setelah itu giliran Bidang LLAJ, Pelayaran, Penerbangan, serta UPTD Terminal Tipe B. Meski tak bisa melihat, tim Sekretariat justru tampil memukau dengan langkah rapi dan kompak mengikuti instruksi. Mereka menjadi yang terbaik diikuti oleh tim dari Bidang Penerbangan serta tim Bidang Pelayaran. Yang membuatnya lebih menarik, sebagian besar peserta adalah ASN PPPK yang baru saja memegang SK. Mereka hanya sempat berlatih baris-berbaris saat retret paskapelantikan. Keseruan berlanjut ke lomba Perang Ekor Naga. Lima orang per tim saling berangkulan, berusaha mempertahankan “ekor” berupa balon yang diikat di pinggang peserta terakhir. Dengan lidi runcing di tangan, mereka memburu balon lawan sambil melindungi milik sendiri. Begitu terdengar letupan penonton sontak bersorak—ada yang girang, ada pula yang kecewa karena timnya kalah. “Ini game strategi. Ada delapan tim, dan tiga tim yang balonnya paling bertahan akan jadi juara. Kuncinya kekompakan,” kata Sekretaris Dishub Aceh, T. Rizki Fadhil, yang memandu jalannya pertandingan. Berbeda dengan yang terlihat, tidak semua tim memilih menyerang habis-habisan. Ada yang bermain aman dengan strategi bertahan, ada yang nekat memancing lawan ke sudut lapangan sebelum melakukan serangan balik. Penonton tak henti-hentinya tertawa melihat aksi-aksi lucu yang kadang justru membuat tim sendiri kebingungan. Untuk Perang Ekor Naga pria, juaranya adalah dari Bidang Penerbangan, Bidang LLAJ dan UPTD Wilayah 1. Sementara untuk kategori wanita dimenangkan oleh Bidang Pelayaran, UPTD Wilayah 1 dan Bidang PSM sebagai juara 3. Sorak-sorai penonton semakin memuncak saat lomba makan kerupuk dimulai. Angin yang berhembus kencang membuat kerupuk bergoyang liar, memaksa peserta berjinjit, mengangguk, bahkan memutar badan demi menggigitnya. Tawa pecah setiap kali ada peserta yang gagal berkali-kali menggigit kerupuk yang digantung di udara. Juara lomba makan Kerupuk pria dimenangkan oleh Bidang PSM, Sekretariat dan UPTD Terminal Tipe B. Sementara untuk kategori wanita diraih oleh Bidang Penerbangan dan juara kedua serta tiga diraih oleh dua perwakilan PSM. Sebagai penutup, para bapak-bapak unjuk kebolehan di lomba memasak mie Aceh. Aroma rempah menggoda langsung menyeruak di udara. Ibu-ibu duduk santai memberi dukungan sambil sesekali melontarkan komentar jahil kepada para “chef dadakan” yang sibuk mengaduk wajan. Hasilnya, setelah dinilai oleh tim juri, pihak Trans Kutaradja, LLAJ dan Sekretariat Dishub menjadi tiga terbaik dalam hal rasa. Dari semua perlombaan, Bidang Penerbangan kemudian mendapatkan juara umum setelah mendapatkan juara satu pada lomba Perang Ekor Naga dan Lomba Makan Kerupuk Wanita. Mereka juga mendapatkan juara dua pada lomba Baris Berbaris Buta. Sementara itu, fans dari sekretariat dianggap sebagai supporter terheboh pada perayaan HUT RI Dishub Aceh. Kepada yang terbaik ini, hadiahnya diserahkan langsung Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal ST., MT. Tak hanya di lapangan, semarak kemerdekaan juga terasa di setiap sudut kantor. Semua bidang dan UPTD berlomba menghias ruang kerja dengan tema merah putih. Bendera, balon, dan umbul-umbul dipasang rapi. Bahkan, bagian Sekretariat diam-diam mendekor pojok merah putih di lantai dua pada malam hari, sehingga keesokan harinya suasana kantor berubah penuh warna dan semangat kemerdekaan. Dalam Lomba Pojok Merah Putih ini, Bidang Pelayaran, UPTD Terminal dan Sekretariat menjadi juara setelah dinilai punya dekorasi terbaik. Perayaan HUT ke-80 RI di Dishub Aceh bukan sekadar deretan lomba, tetapi juga momen mempererat kebersamaan. Di antara tawa, sorakan, dan langkah kompak para peserta, tersimpan rasa bangga dan persaudaraan yang menjadi ruh peringatan kemerdekaan Indonesia.(HZ) Baca Berita Lainnya: Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat