Dishub

Aceh Raih Juara 1 Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan Se-Indonesia

JAKARTA – Saliha Umri, siswi Kelas XII Labschool Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh yang mewakili Aceh terpilih sebagai juara pertama kategori sosial budaya dalam pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan nasional tahun 2023 di Jakarta, Kamis, 14 September 2023. Siswi asal Banda Aceh ini sebelumnya memaparkan karya ilmiah Aksira (Animasi Komik Islami Bersuara) media edukasi keselamatan lalu lintas. Saliha mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh yang telah memfasilitasi dan membina selama proses pemilihan pelajar pelopor baik di tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Penyerahan apresiasi ini diberikan pada ajang penganugerahan insan peduli keselamatan jalan tingkat nasional tahun 2023 diserahkan langsung Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub RI, Hendro Sugiarto. Atas capaian prestasi ini, Saliha Umri diberikan piagam, piala, laptop, serta uang tunai sebesar Rp. 8.000.000. Hendro dalam amanatnya mengucapkan selamat kepada pemenang dan terus bekontribusi bagi lingkungannya. “Kepada pemenang saya ucapakan selamat. Saya tunggu kiprahnya pemenang ini di tengah-tengah masyarakat. Dan bagi yang belum, saya minta untuk tidak perlu berputus asa dan teruslah berkarya,” sebutnya. Seperti diketahui, tahun ini Dishub Aceh mengirimkan dua peserta yang merupakan juara pada pemilihan pelajar pelopor keselamatan jalan dan lalu lintas tingkat provinsi Aceh. Satu peserta lainnya adalah Laisya Nursakila siswi kelas XII SMA Negeri 1 Teunom, Aceh Jaya. Di tingkat nasional, acara yang mengusung tema “Safety Transport for Indonesia’s Future” ini diikuti 51 peserta dari 20 provinsi se-Indonesia dilaksanakan 11-14 September 2023. Dishub Aceh Raih Juara 3 Pembina Terbaik Dalam kesempatan yang sama, Dishub Aceh terpilih sebagai juara ketiga pembina terbaik pelajar pepolor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan tingkat nasional tahun 2023. Sementara itu, peringkat pertama diraih oleh Dishub Jawa Barat dan kedua oleh Dishub Daerah Istimewa Yogyakarta. Kadishub Aceh, Teuku Faisal yang hadir dalam kesempatan tersebut menerima penghargaan ini diserahkan oleh Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korps Lalu Lintas Polri, Brigadir Jenderal Ery Nursatari. Faisal mengucapkan terima kasih kepada Kemenhub RI yang telah menetapkan Dishub Aceh sebagai juara tiga pembina terbaik tahun ini. “Terima kasih kepada Kemenhub yang telah memilih kami. Besar harapan, ini dapat menjadi pemantik kami untuk terus berkarya dalam membina pelajar pelopor ke depannnya,” harap Faisal. Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi hadir dalam kesempatan tersebut dalam sambutannya menuturkan saat ini kita melihat bahwa kecelakaan lalu lintas masih banyak terjadi, ini memperihatinkan. Ada 27.531 orang meninggal dunia dalam 1 tahun ini. Tentu kita tidak ingin kejadian ini terulang kembali. “Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melakukan keselamatan lalu lintas ini. Dibantu oleh generasi muda ini, tentu ini menjadi contoh bagi yang lainnya,”harapnya.(MR)

PEKAN KESELAMATAN JALAN ACEH TAHUN 2019

Dinas Perhubungan Aceh selenggarakan Acara Puncak Pekan Keselamatan Jalan Aceh Tahun 2019 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Minggu, 1 Desember 2019. Rangkaian kegiatan dalam rangka Pekan Keselamatan telah dimulai sejak 25 November 2019. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, ST., MT., dalam sambutannya menyampaikan, dari sekian banyak korban kecelakaan lalu lintas didominasi oleh anak muda, pelajar dan mahasiswa. “Maka Pekan Keselamatan Jalan Aceh ini adalah salah satu upaya Dinas Perhubungan agar terjalin sinergisitas dari semua pihak dalam rangka mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan raya,” ungkap Junaidi. Acara ini mengajak para pengguna kendaraan agar lebih memperhatikan peralatan pendukung keselamatan dalam berkendara, serta membangkitkan kesadaran keselamatan dalam berkendara sejak dini yaitu salah satunya dengan menggandeng pelajar pelopor sebagai duta pemerintah. “Pemilihan Pelajar Pelopor merupakan upaya Dishub Aceh agar bisa menjadi wakil pemerintah dalam kampanye keselamatan berlalu lintas di jalan raya,” terang Junaidi. Kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh terbesar nomor dua di Indonesia dengan rata-rata jumlah orang meninggal setiap jam sekitar tiga sampai empat orang. Penyelenggaraan Pekan Keselamatan Jalan Aceh sebagai kegiatan rutin merupakan salah satu upaya Dinas Perhubungan Aceh untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengendara tentang pentingnya keselamatan berkendara. Pada kegiatan puncak juga dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (MoU) Keselamatan Berlalu Lintas antara Dinas Perhubungan Aceh dengan sejumlah sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar. Kerjasama ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pelajar sekolah akan keselamatan berlalu lintas. Pekan Keselamatan Jalan Aceh Tahun 2019 memiliki sejumlah rangkaian kegiatan yang telah diadakan beberapa hari sebelumnya yaitu; lomba vlog, lomba mural & graffiti, safety riding, donor darah, senam jantung sehat, music performance, dan deklarasi keselamatan lalu lintas dan anti narkoba. (MG)   Simak videonya di bawah ini :

KREATIVITAS MAHASISWA DALAM KAMPANYE KESELAMATAN LALU LINTAS

Mahasiswa Unsyiah Banda Aceh kembali melahirkan inovasi terbaru dalam penyelenggaraan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2019. Kali ini inovasi diciptakan oleh tim yang beranggotakan 4 (empat) orang yaitu; Ikhlasul Amal, Ihza Azizul Hakim, Namira Risza Pasya, dan Rona Salsabila Hatta. Inovasi yang diciptakan yaitu sebuah game lalu lintas (Galantas) yang dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak. Galantas mengadopsi sistem permainan game ular tangga dan monopoli. Namun, kasus-kasus pada permainan diangkat dari kejadian sehari-hari di jalan raya, seperti rambu dilarang masuk, rambu dilarang berhenti, rambu belok kiri dan seterusnya. Dengan penerapan sistem permainan seperti ini, diharapkan pemain dapat dengan mudah memahami aturan, marka, dan rambu lalu lintas. Permainan ini dapat dimainkan oleh 4 (empat) orang sekaligus. Terdapat beberapa keunikan pada permainan ini seperti; pemain yang melanggar aturan akan dikenakan hukuman memasuki penjara. Kemudian juga dilengkapi dengan kartu razia dan kartu keselamatan, dimana pada masing-masing kartu berisi pertanyaan seputar lalu lintas. Secara tidak langsung, pertanyaan yang didapat oleh pemain akan membuat mereka lebih mengenal dan memahami aturan lalu lintas. Salah satu anggota Tim, Namira menyatakan bahwa game ini terinspirasi dari banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi khususnya pada anak-anak. Dalam kurun waktu 2010 – 2014, tercatat 157 ribu anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan dan 25 ribu menjadi pelaku kecelakaan. Dari jumlah tersebut, 58 persen korban dan pelaku belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Namira berharap Galantas dapat membantu masyarakat khususnya anak-anak dalam memahami aturan lalu lintas dengan cara yang menyenangkan. “Seperti yang kita ketahui, sangat banyak anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor tanpa mengetahui aturan lalu lintas secara benar,” ujar Namira. Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh Nizarli, S.SiT, MT menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas mahasiswa. “Nantinya game yang dibuat bisa membantu Pemerintah dalam membudayakan kepatuhan berlalu lintas terutama pada generasi milenial,” imbuh Nizarli. Galantas sudah disosialisasikan di SMPN 1 Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Setelah mengikuti sosialisasi dan bermain, terlihat bahwa pengetahuan anak-anak tentang lalu lintas meningkat. Anak-anak telah mengenal rambu-rambu lalu lintas seperti rambu berhenti, rambu jalan lurus, dan seterusnya. Permainan ini juga menjadi bukti nyata bahwa game juga bisa mengedukasi.