Dishub

TRANSPORTASI LANCAR UNTUK MUDIK LANCAR 2019

Penyelenggaraan angkutan lebaran terhitung sejak tanggal 26 Mei 2019 sampai dengan 13 Juni 2019 cenderung lancar dan lebih baik, hal ini dapat dilihat dari koordinasi yang lebih baik dari Dinas Perhubungan, Kepolisian, Kodam Iskandar Muda, Operator pelayanan transportasi dan Stakeholder pendukung kegiatan pelayanan mudik lainnya. Dukungan kesiapan Armada Darat, Laut dan ASDP, serta Angkutan Udara baik Komersil maupun perintis yang beroperasi secara optimal juga mempunyai andil yang besar terhadap keberhasilan angkutan lebaran kali ini. Keberhasilan pelayanan ini juga didukung oleh ketersediaan infrastruktur jalan yang mencapai nilai kemantapan 93,91%. Evaluasi penyelenggaraan kegiatan dari hasil Rampcheck kendaraan khususnya angkutan umum pada moda transportasi darat menunjukkan 80% kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan administrasi (Ramp Check 21 sd 25 Mei 2019) sedangkan angkutan udara dan laut/penyeberangan secara umum dipastikan memenuhi persyaratan teknis dan administrasi, bahkan pada tahun ini Dinas Perhubungan Aceh beserta jajaran yang terkait kemaritiman mengadakan rampcheck untuk angkutan laut di atas 8 GT pada tanggal 27 Mei 2019 dengan menghimbau kapal-kapal yang beropearasi dapat memenuhi standar keselamatan pelayaran. Arus puncak mudik menunjukkan 5700 penumpang/hari yang masuk ke Banda Aceh dari semua moda transportasi dan 6028 penumpang/hari yang keluar dari Banda Aceh. Dengan jumlah keberangkatan penumpang rata-rata selama masa lebaran adalah 2500 sampai dengan 3000 penumpang perhari. Puncak mudik terjadi pada H-3 (2 Juni 2019) untuk moda darat, sedangkan udara dan laut pada H-6 (30 mei 2019).  Untuk arus balik terjadi pada H+3 (9 Juni 2019) untuk moda transportasi darat, udara dan laut, sedangkan angkutan penyeberangan pada H+2 (8 mei 2019). Tahun 2018 terdapat 63 kasus kecelakaan dengan dampak korban meninggal dunia sebanyak 31 orang, namun pada tahun 2019 turun menjadi 53 kasus kecelakaan dengan korban jiwa sebanyak 25 orang (Data : Dirlantas Polda Aceh). Puncak Arus Balik mengakibatkan 9456 penumpang/hari atau meningkat 20% penumpang baik arus mudik maupun arus balik jika dibandingkan data tahun 2018. Peningkatan Arus mudik/balik sangat terlihat pada pengangkutan penyeberangan dan laut yaitu sekitar 30% yang disebabkan  karena adanya angkutan perintis Tol Laut yang melayani wilayah pantai barat selatan dan tambahan frekuensi keberangkatan kapal ferry pada lintasan Balohan Sabang. Keberhasilan penanganan angkutan lebaran kali ini juga terlihat dengan menurunnya angka kecelakaan sebesar 16 persen dari tahun sebelumnya. Kerugian materi akibat laka lantas pada tahun 2019 ini diperkirakan sebesar Rp. 131.720.000 atau menurun 73 % dari tahun sebelumnya (Data : Dirlantas Polda Aceh). Pelaksanaan Angkutan lebaran kali ini cenderung lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya jika dilihat dari kesiapan koordinasi, infrastruktur jalan, kesiapan moda dampak kecelakaan serta pemberian informasi kepada masyarakat sehingga menciptakan mudik lancar untuk kita semua.

PLT. GUBERNUR ACEH TINJAU KESIAPAN POSKO LEBARAN

Pada H-6 lebaran, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal,  Wakil Ketua DPRA, Dalimi, Kepala Terminal Type A Batoh serta SKPA lainnya meninjau Posko Angkutan Lebaran Idul Fitri 1440 H/2019 M, Banda Aceh, Kamis (30/5/2019). Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi kesiapsiagaan para aparatur dari Dinas Perhubungan, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Aceh, Kepolisian dan stakeholder lainnya yang telah dan sedang bertugas di seluruh posko pelayanan mudik di Aceh. Meski demikian, Nova terlihat kecewa dengan kondisi sejumlah bangunan dibiarkan rusak dan terbengkalai. Kekecewaan tersebut disampaikan oleh Plt. Gubernur Aceh kepada awak media saat memberikan keterangan pers, di Posko Terpadu Angkutan Lebaran 1440 H di komplek Terminal Bus Batoh, Banda Aceh. “Secara sistem, aparatur terkait tentu sudah memiliki prosedur baku yang selalu disempurnakan setelah bercermin dari pengalaman penanganan mudik di tahun sebelumnya. Ini tentu harus diapresiasi. Namun sebagai Pemerintah, saya tentu tidak boleh hanya melihat softwarenya saja, hardwarenya juga harus diperhatikan. Beberapa catatan sudah saya sampaikan saat meninjau ke Ulhee Lheue juga di Terminal Batoh ini,” ujar Nova. Masih banyak tugas yang harus dikerjakan oleh pengelola, upaya peningkatan pelayanan bukan hanya memperbaiki software tetapi hardware juga harus menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, saya mengajak awak media untuk bekerjasama dan melakukan pengawasan pada upaya perbaikan yang akan kami lakukan ke depan, tentu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” imbau Nova. Di dua tempat kunjungan itu, Plt. Gubernur memastikan kesiapan angkutan agar berjalan maksimal. Diantaranya, memastikan fasilitas pendukung, pengemudi hingga angkutan lebaran baik darat maupun laut sudah memenuhi standar. Selain itu, Nova Iriansyah, juga mengharapkan semua pihak dapat bekerja maksimal guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Plt. Gubernur dan rombongan bersama motornya, kemudian melanjutkan perjalanan darat untuk memastikan angkutan lebaran mudik berjalan lancar. (AM)

KREATIVITAS MAHASISWA DALAM KAMPANYE KESELAMATAN LALU LINTAS

Mahasiswa Unsyiah Banda Aceh kembali melahirkan inovasi terbaru dalam penyelenggaraan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2019. Kali ini inovasi diciptakan oleh tim yang beranggotakan 4 (empat) orang yaitu; Ikhlasul Amal, Ihza Azizul Hakim, Namira Risza Pasya, dan Rona Salsabila Hatta. Inovasi yang diciptakan yaitu sebuah game lalu lintas (Galantas) yang dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak. Galantas mengadopsi sistem permainan game ular tangga dan monopoli. Namun, kasus-kasus pada permainan diangkat dari kejadian sehari-hari di jalan raya, seperti rambu dilarang masuk, rambu dilarang berhenti, rambu belok kiri dan seterusnya. Dengan penerapan sistem permainan seperti ini, diharapkan pemain dapat dengan mudah memahami aturan, marka, dan rambu lalu lintas. Permainan ini dapat dimainkan oleh 4 (empat) orang sekaligus. Terdapat beberapa keunikan pada permainan ini seperti; pemain yang melanggar aturan akan dikenakan hukuman memasuki penjara. Kemudian juga dilengkapi dengan kartu razia dan kartu keselamatan, dimana pada masing-masing kartu berisi pertanyaan seputar lalu lintas. Secara tidak langsung, pertanyaan yang didapat oleh pemain akan membuat mereka lebih mengenal dan memahami aturan lalu lintas. Salah satu anggota Tim, Namira menyatakan bahwa game ini terinspirasi dari banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi khususnya pada anak-anak. Dalam kurun waktu 2010 – 2014, tercatat 157 ribu anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan dan 25 ribu menjadi pelaku kecelakaan. Dari jumlah tersebut, 58 persen korban dan pelaku belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Namira berharap Galantas dapat membantu masyarakat khususnya anak-anak dalam memahami aturan lalu lintas dengan cara yang menyenangkan. “Seperti yang kita ketahui, sangat banyak anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor tanpa mengetahui aturan lalu lintas secara benar,” ujar Namira. Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh Nizarli, S.SiT, MT menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas mahasiswa. “Nantinya game yang dibuat bisa membantu Pemerintah dalam membudayakan kepatuhan berlalu lintas terutama pada generasi milenial,” imbuh Nizarli. Galantas sudah disosialisasikan di SMPN 1 Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Setelah mengikuti sosialisasi dan bermain, terlihat bahwa pengetahuan anak-anak tentang lalu lintas meningkat. Anak-anak telah mengenal rambu-rambu lalu lintas seperti rambu berhenti, rambu jalan lurus, dan seterusnya. Permainan ini juga menjadi bukti nyata bahwa game juga bisa mengedukasi.

TIM POSKO TERPADU ANGKUTAN LEBARAN ACEH GELAR CEK LAIK JALAN DAN TES URINE AWAK KENDARAAN

Pada H-6 arus mudik lebaran 2018, Kepala Dinas Perhubungan Junaidi, ST, MT meninjau langsung pelaksanaan Posko Angkutan Lebaran 2018, Sabtu (09/06) di Terminal Tipe A Batoh Banda Aceh. Peninjauan ini dilakukan untuk mengecek kesiagaan personil dan perlengkapan pendukungnya guna memastikan optimalnya pelayanan kepada masyarakat dalam rangka kelancaran arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1439 H Tahun 2018. Dalam kesempatan tersebut Kadishub Aceh berkesempatan menempelkan stiker pada kaca depan angkutan umum yang telah dinyatakan lulus dan laik jalan. “Bagi angkutan umum yang telah lulus pemeriksaan administrasi dan teknis laik jalan, akan ditempel stiker resmi Angkutan Lebaran Aceh Tahun 2018” ujar Junaidi, ST, MT disela-sela kegiatan pemeriksaan oleh Tim Penguji Kendaraan Bermotor. Setelah kunjungan di posko terpadu angkutan lebaran Terminal Batoh, rombongan yang terdiri  dari unsur Dishub Aceh,  BPTD Aceh, Polda Aceh, PT. Jasa Raharja Banda Aceh dan  BNN Aceh melanjutkan kunjungannya ke Terminal Saree Aceh Besar untuk melakukan serangkaian rampcheck dan tes urine terhadap supir angkutan umum di terminal tersebut. Setibanya di Saree rombongan langsung bergabung dengan Polres Aceh Besar, Dishub Aceh Besar dan Damkar Aceh Besar serta melakukan apel bersama yang dipimpin oleh Kapolres Aceh Besar AKBP Heru Suprihasto, SH. Dalam apel terpadu tersebut Kapolres menyampaikan bahwa pemeriksaaan yang dilakukan bersifat preventif untuk mencegah human error yang disebabkan oleh Pengemudi AKAP dan AKDP. “Bagi supir yang terbukti positif menggunakan obat terlarang, maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku, dan perusahaan angkutan harus menunjuk supir pengganti” kata AKPB Heru S. Pemeriksaan urine dilakukan terhadap pengemudi bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) baik pengemudi utama maupun cadangan. Jika terdapat supir yang ditemukan positif mengkonsumsi narkoba dan zat adiktif, maka akan dilakukan assessment. Terminal Saree dipilih sebagai tempat untuk kegiatan ini, karena selain memiliki areal yang relatif luas dan cocok untuk menjadi tempat peristirahatan sementara bagi para pemudik yang kelelahan. (DW)

HADAPI MUDIK LEBARAN, 3.833 UNIT ARMADA ANGKUTAN SIAP BEROPERASI

Dinas Perhubungan Aceh, senin (04/05) menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran Tahun 2018. Rapat ini dihadiri oleh Dishub Kabupaten/Kota, BPTD-I, BPJN-I, PT. ASDP, PT. Angkasa Pura-II, SAR, Kodim, PT. Jasa Raharja, PMI, Ditlantas Polda. Rapat ini dilaksanakan guna mengantisipasi dampak dari meningkatnya Transportasi akibat Mudik dan Balik Lebaran. Tujuan dari Rapat Angkutan Lebaran ini adalah untuk mengkoordinasikan dan mempersiapkan transportasi  publik dalam rangka  mewujudkan keselamatan,  ketertiban dan kelancaran lalu lintas  mudik dan balik lebaran tahun 2018 M (1439 H ) secara nasional dan khususnya di Provinsi Aceh serta memberikan pelayanan dalam rangka peningkatan keselamatan/kenyamanan dan informasi kondisi lalu lintas Angkutan darat, laut dan udara serta hal lainnya kepada masyarakat pengguna angkutan pada masa lebaran 2018 (1439 H). Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, ST, MT meminta kepada seluruh jajaran terkait seperti Kepolisian untuk menjadi koordinator pengaturan di lapangan pada masa angkutan Lebaran tahun ini. Tak terkecuali juga dari Badan Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah I provinsi Aceh guna memberikan informasi tentang jaringan jalan alternatif untuk menghindari kemacetan atau jalan rusak/longsor. Dalam pemaparan teknis yang disampaikan oleh Kepala Bidang LLAJ selaku Penanggung jawab pelaksana kegiatan, Nizarli, S.SiT, MT menyampaikan ada beberapa titik posko angkutan lebaran yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Aceh yaitu : Terminal Type A Batoh, Terminal Lueng Bata, Pelabuhan Ulee Lheue, Terminal Type B dan Seluruh Kantor Dishub Kabupaten / Kota (Koordinasi). Dari rapat evaluasi diketahui bahwa terdapat 7 titik longsor utama yaitu : Simpang KKA 2 lokasi, Bireun takengan 1 lokasi, Gayo Lues dan Nagan Raya 1 lokasi dan 2 lokasi lagi di Gempang- Tutut. Dan untuk itu pihak BPJN 1 akan memprioritaskan penempatan alat berat pada lokasi tersebut. Bahwa dipastikan juga untuk seluruh armada ASDP (Kapal Ferry) akan siap melayani dengan maksimal pada H-10 s.d H+7, baik di lintasan Singkil – Sinabang, Melaboh – Labuhan Haji – Singkil maupun Ulee Lheue – Balohan Sabang. Untuk mengantisipasi  kemungkinan kecelakaan, Kementerian Perhubungan telah melakukan rampchek untuk armada ASDP minggu lalu. Dishub dan Balai Pengelola Transportasi Darat juga telah melakukan rampchek sejak H-20 dan akan di lakukan secara terus menerus pada H-7 s.d H-1. Dengan harapan kendaraan yang melayani benar-benar layak secara teknis dan administrasi. Dalam pemeriksaan ini juga akan dilaksanakan uji test narkoba secara acak dalam periode tersebut pada pengemudi. Prediksi arus mudik puncak terjadi Pada H-3 yaitu Tanggal 12 Juni dan arus balik  terjadi Pada H+4 yaitu Tanggal 20 Juni 2018. Telah disiapkan armada transportasi untuk AKAP ada 19 perusahaan terdiri dari 602 armada dan 17.781 Seat. Armada tranportasi untuk AKDP ada 84 perusahaan, terdiri dari 3.231 armada dan 56.040 Seat. Untuk armada cadangan AKAP disediakan 30 armada dan 900 Seat, DAMRI menyediakan 10 armada dan 250 Seat serta Dishub Aceh menyediakan 3 armada dan 100 Seat. Dengan adanya posko pada tiap-tiap terminal dan pelabuhan penyeberangan ini diharapkan dapat memberikan pelayanan angkutan yang tertib, teratur, aman dan nyaman. (DW)