Dishub

Kereta Api Kalau Mau Rem, Gunakan Jenis Rem Apa Saja Ya? Yuk Simak Jenis Remnya

DISHUB ACEH – Pernahkah Rakan Moda menaiki kereta api? Jika sudah ataupun belum, nah sebenarnya ada beberapa jenis rem kereta api yang digunakan oleh masinis kereta api. Tentu saja, masing-masing remnya punya mekanisme dan fungsinya sendiri. Berikut ini jenis rem yang ada di kereta api: Rem Elektropneumatik atau dikenal juga dengan Electropneumatic Brake. Rem ini dapat menggabungkan sistem pneumatik dengan kontrol elektronik. Sistem ini pula dapat memungkinkan masinis bisa mengontrol rem dengan lebih presisi juga dapat lebih responsif. Rem Regeneratif dikenal juga Regenerative Brake merupakan sistem rem yang digunakan terutama pada kereta api listrik dan kereta api cepat. Sistem ini bekerja dengan mengubah energi kinetik kereta menjadi energi listrik saat pengereman. Rem Udara atau Air Brake adalah rem udara salah satu sistem rem yang paling umum digunakan di kereta api. Sistem ini bekerja dengan menggunakan udara bertekanan untuk mengoperasikan rem pada setiap gerbong. Rem Vakum (Vacuum Brake) yaitu rem vakum bekerja dengan prinsip yang berlawanan dari rem udara. Sistem ini menggunakan vakum (tekanan rendah) untuk mengoperasikan rem. Vakum dihasilkan oleh pompa vakum di lokomotif dan pipa vakum menghubungkan semua gerbong. Sebagai bagian penting dalam keselamatan dan efisiensi operasional kereta api, sistem rem memiliki peran yang sangat vital. Berbagai jenis rem, seperti rem udara, rem hidraulik, dan rem elektromagnetik, dirancang dengan keunggulan masing-masing untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perjalanan. Seiring dengan kemajuan teknologi, sistem pengereman terus dikembangkan guna meningkatkan keandalan dan responsivitasnya dalam berbagai kondisi. Memahami jenis-jenis rem ini bukan hanya penting bagi operator dan teknisi, tetapi juga membantu masyarakat menyadari kompleksitas sistem keselamatan dalam transportasi kereta api.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Water Barrier : Karakteristik, Fungsi dan Kegunaan Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara Pesawat Kamu Delay? Ternyata Ada Kompensasinya Lho!

Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara

DISHUB ACEH – Rakan Moda pernah lihak di jalanan ada lampu warna kuning yang tanpa lampu merah dan hijau? Nah, dalam dunia transportasi ini dikenal dengan sebutan warning light. Perannya sangat besar ternyata, fasilitas keselamatan jalan inin dapat menjaga pengendara atau sebagai lampu peringatan. Selain itu, Rakan Moda tahu gak? Ternyata warning light juga memiliki peranan penting dalam performa dan keamaan berkendara. Untuk itu, kali ini kita akan bahas beberap alasan mengapa warning light dapat menjadi fasilitas keselamatan bagi kita. Yuk simak ya! Lampu ini biasanya terpasang di lokasi strategis seperti di sepanjang jalan tol, di area konstruksi, atau di titik-titik dengan potensi bahaya. Yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014. Secara lebih lanjut, manfaat warning light ini meliputi, pertama, sebagai peringatan dini. Kemampuannya untuk memberikan peringatan dini kepada pengemudi mengenai kondisi atau situasi yang dapat mempengaruhi keselamatan. Kedua, peningkatan kesadaran pengemudi. Lampu peringatan dapat membantu meningkatkan kesadran pengemudi tentang kondisi jalan dan situasi di sekitarnya. Manfaat ketiga adalah dapat  mengurassi risiko kecelakaan. Yaitu dapat memberikan peringatan kepada pengemudi untuk melambat dan menghindari area rawan kecelakaan dan dapat berdampak mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih lanjut. Dan bias meningkatkan kesiagaan darurat. Terakhir, manfaatnya juga mengatur pengelolaan lalu lintas. Diantaranya pihak berwenang baik kepolisian maupun petugas perhubungan dapat mengatur arus lalu lintas dengan lebih efisien, menghindari kemacetan, dan memastikan bahwa kendaraan dapat melewati area tersebut dengan aman.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Portal MaritimHub: Transformasi Digital Sektor Maritim Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025 Kemenhub dan Komdigi Kolaborasikan Sebaran Informasi Angkutan Lebaran 2025

Mengapa Rambu Hewan Ternak Penting di Aceh?

DISHUB ACEH – Rambu hewan ternak adalah rambu lalu lintas tentang adanya hewan ternak dalam kawasan tersebut. Pemasangan rambu ini bermanfaat untuk menciptakan ketertiban lalu lintas dan meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas yang dapat mengancam keselamatan jiwa pengguna jalan. Di Aceh, rambu-rambu ini sering ditempatkan di daerah pedesaan atau jalan lintas yang melewati area di mana ternak sering berkeliaran. Misalnya, di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Besar, Aceh Timur, Simeulue, dan lain-lain. Selain pemasangan rambu, masyarakat juga harus berpartisipasi dalam upaya penertiban lalu lintas jalan raya dengan mematuhi dan mengawal aturan di setiap daerah/wilayah yang dilalui dengan mengurangi kecepatan dan tetap berhati-hati. Selain itu, untuk menjaga keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan, setiap pemilik ternak dilarang membiarkan ternaknya berkeliaran di jalan raya dan tempat umum lainnya. Rakan Moda, aturan tersebut telah diatur dalam Qanun Tentang Penertiban Ternak di sejumlah daerah yang ada di Aceh. Dalam Qanun tersebut dijelaskan bahwa setiap orang yang memelihara ternak dilarang melepas, mengembala, dan menambat ternak di jalan umum. Qanun tersebut juga mengatur sanksi bagi hewan ternak yang berkeliaran di jalan umun yaitu akan dilakukan penangkapan oleh tim penertiban.(FJ)

Cara Mencegah Aquaplaning Saat Hujan: Inilah Langkah-Langkah Penting

DISHUB ACEH – Pernahkah Rakan Moda melihat genangan air di jalanan ketika berkendara? Inilah yang dikenal dengan Aquaplaning atau hidroplaning terjadi ketika ban kendaraan kehilangan traksi dengan permukaan jalan karena adanya lapisan air. Kondisi ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kontrol atas kendaraan, yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah aquaplaning dengan cara yang mudah dipahami. Periksa Kondisi Ban Pastikan ban kendaraan selalu dalam kondisi baik. Periksa kedalaman alur ban secara teratur untuk memastikan ban tidak aus. Ban yang baik dengan alur yang dalam mampu menyibak air dengan lebih efektif, sehingga mengurangi risiko aquaplaning. Selain itu, pastikan tekanan angin pada ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Kurangi Kecepatan di Jalan Basah Mengurangi kecepatan saat berkendara di jalan basah adalah langkah paling sederhana namun efektif untuk mencegah aquaplaning. Semakin cepat kendaraan melaju, semakin besar kemungkinan ban akan kehilangan traksi. Berkendara dengan kecepatan yang lebih rendah memberikan lebih banyak waktu bagi ban untuk berinteraksi dengan permukaan jalan dan menyibak air. Hindari Genangan Air Saat berkendara, hindari genangan air sebesar mungkin. Genangan air dapat menyebabkan ban kehilangan kontak dengan jalan. Jika tidak dapat menghindari genangan air, perlambat kendaraan dan usahakan untuk melintasinya dengan lurus. Hindari manuver mendadak yang dapat membuat kendaraan kehilangan stabilitas. Jaga Jarak Aman Pastikan untuk selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan Anda. Dalam kondisi jalan basah, jarak pengereman bisa menjadi lebih panjang karena ban membutuhkan waktu lebih lama untuk mencengkeram jalan. Menjaga jarak aman memberikan waktu lebih untuk bereaksi dan menghindari kecelakaan jika kendaraan di depan tiba-tiba berhenti. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya aquaplaning dan menjaga keselamatan selama berkendara di kondisi jalan basah. Jangan lupa untuk selalu waspada dan mengemudi dengan hati-hati dalam cuaca buruk.(MR)

Menggunakan Sabuk Pengaman: Menghindari Risiko dan Mematuhi Hukum

DISHUB ACEH – Sabuk pengaman adalah salah satu fitur keselamatan paling dasar yang sering kali diabaikan oleh pengendara. Memakai sabuk pengaman bukan hanya kewajiban, tetapi juga langkah penting dalam melindungi diri saat berkendara. Selain mencegah cedera serius, penggunaan sabuk pengaman juga diatur oleh undang-undang, dan pelanggaran terhadap aturan ini dapat berujung pada sanksi hukum. Fungsi Sabuk Pengaman Sabuk pengaman memiliki fungsi vital dalam melindungi pengemudi dan penumpang selama perjalanan. Sabuk ini dirancang untuk meminimalisir cedera jika terjadi kecelakaan dengan menahan tubuh agar tidak terpental. Selain sebagai alat keselamatan, pemakaian sabuk pengaman juga telah diatur dalam undang-undang, yang menjelaskan bahwa setiap pengemudi wajib mengenakannya saat berkendara untuk memastikan keselamatan pribadi. Sanksi Jika Tidak Menggunakan Sabuk Pengaman Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 289 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman dapat dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp. 250.000. Penerapan sanksi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengemudi terhadap pentingnya penggunaan sabuk pengaman dalam menjaga keselamatan selama perjalanan. Kesadaran dan Kepatuhan Pentingnya menggunakan sabuk pengaman tidak bisa diabaikan. Banyak nyawa telah terselamatkan berkat penggunaan sabuk pengaman yang benar. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai aturan ini, diharapkan angka kecelakaan yang berakibat fatal dapat berkurang. Menggunakan sabuk pengaman adalah bentuk kepatuhan terhadap hukum sekaligus tanggung jawab pribadi untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain. Secara keseluruhan, penggunaan sabuk pengaman adalah langkah sederhana namun sangat penting dalam memastikan keselamatan selama berkendara. Selain membantu mencegah cedera serius, mematuhi aturan penggunaan sabuk pengaman juga menunjukkan kesadaran kita akan pentingnya keselamatan di jalan. Mari selalu mengenakan sabuk pengaman setiap kali berkendara dan patuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama.(DSA)

Etika Penggunaan Lampu Tembak

Mengapa Penting Memahami Etika Penggunaan Lampu Tembak? Lampu tembak memang sangat membantu saat berkendara di kondisi minim cahaya. Namun, jika tidak digunakan dengan benar, justru bisa membahayakan pengendara lain. Cahaya yang terlalu terang dapat menyilaukan mata dan mengurangi jarak pandang pengemudi lain. Aturan dan Etika Penggunaan Lampu Tembak 1. Nyalakan saat Hendak Berpapasan, nyalakan lampu tembak sesaat sebelum berpapasan. Hal ini akan memberikan sinyal kepada pengendara lain dan mengurangi silau. 2. Nyalakan saat Jalanan Sepi, pada jalanan yang minim penerangan dan tidak ada kendaraan lain, rakan moda boleh menyalakan lampu tembak untuk meningkatkan visibilitas. 3. Nyalakan saat Melalui Titik Blind Spot, saat melewati titik buta kendaraan lain, nyalakan lampu tembak dengan intensitas rendah atau lampu dim. Ini akan memberi sinyal kepada pengendara lain dan mengurangi risiko kecelakaan. 4. Matikan saat Mendekati Pemukiman atau Area Ramai, di area pemukiman atau jalan yang ramai, matikan lampu tembak karena cahaya yang terang dapat mengganggu pengendara lain dan warga sekitar. 5. Jangan Arahkan Langsung ke Mata Pengendara Lain, hindari mengarahkan lampu tembak langsung ke mata pengendara lain. Hal ini sangat membahayakan dan dapat menyebabkan kecelakaan. 6. Perhatikan Kondisi Cuaca, pada kondisi hujan atau berkabut, sebaiknya matikan lampu tembak karena cahaya yang dipantulkan dapat mengurangi visibilitas.

Kurikulum Pendidikan Keselamatan Berlalu Lintas

Oleh Djoko Setijowarno* Pendidikan Keselamatan Berlalu lintas harus dimulai sejak dini, terutama dari tingkat sekolah dasar. Anak-anak perlu dibekali pemahaman mendalam tentang pentingnya keselamatan di jalan agar kelak mereka tumbuh menjadi pengendara yang bertanggungjawab (Rivan A. Purwantono, 8 Januari 2025) Pendidikan berkeselamatan berlalu lintas penting dilakukan sejak dini untuk membentuk generasi pengguna jalan dan pengendara yang disiplin dan bertanggung jawab. Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dengan tingginya angka kecelakan lalu lintas. korban kecelakaan terbesar pada usia 15 – 19 tahun (24 persen) dan usia 20 – 24 tahun (20 persen). Setiap tahun, ribuan nyawa melayang di jalan raya dan banyak oranng mengalami luka-luka dan meninggal dunia yang berdampak berarti pada kehidupan ekonomi masyarakat. Jika luka berat akan menambah kelompok disabilitas Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan. Sementara Pendidikan Keselamatan Bertransportasi adalah pendidikan yang bertujuan untuk mencegah, menghindari, atau menanggulangi risiko cedera dan kecelakaan. Pendidikan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, terutama pada usia dini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Meningkatkan masyarakat akan keselamatan berlalu lintas. Indonesia merupakan negara kepulauan, jadi tidak hanya keselamatan di jalan raya, namun keselamatan di perairan. Sebagian penduduk Indonesia menggunakan sarana perairan untyuk bermobilitas baik di danau, sungai dan lautan. Salah satunya penggunaan left jacket (baju pelampung) wajib digunakan untuk berlayar dengan kapal terbuka. Baju pelampung merupakan salah satu alat penolong yang digunakan untuk membantu mengapungkan diri di atas air pada saat terjadi kecelakaan di perairan. PT Jasa Raharja bersama Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengintegrasikan Pendidikan Keselamatan Lalu Lintas ke dalam kurikulum pembelajaran mulai dai tingkat sekolah dasar hingga menengah ke atas. Tahun 2016 pernah dilakukan pembagian buku-buku penbelajaran Keselamatan Berlalu Lintas ke sekolah-sekolah oleh Korlantas Polri, namun tidak pernah berlanjut. Bisa jadi tidak ada kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional pada saat itu. Sekarang dilakukan kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar dapat dengan mudah langsung terimplementasi. Pada tahun 1970an, Jepang pernah menjadi satu negara dengan angka kecelakaan cukup tinggi. Melalui pendidikan yang efektif, Jepang berhasil membangun budaya keselamatan berlalu lintas, sehingga angka kecelakaannya sangat rendah hingga sekarang. Di Jepang, pendidikan keselamatan lalu lintas harus diberikan kepada dan diterima oleh tidak hanya oleh pesepeda dan lansia, tetapi juga semua orang. Tahun 1970 terdapat 16.765 orang kehilangan nyawa di jalan raya. Pemerintah Jepang berupaya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, dengan tujuan menjadikan jalan raya di Jepang yang paling aman di dunia. Hasilnya dalam kurun waktu 33 tahun, yakni di tahun 2003 menurun drastis 8.632 meninggal dunia (turun 50,34 persen). Kampanye mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dilakukan secara masif, dan tahun 2009 jumlah kematian di jalan berkurang dari 5.000 kejadian. Meskipun ada hampir lima kali lebih banyak mobil di jalan hari ini dibandingkan tahun 1970, hanya ada sepertiga kematian akibat lalu lintas. Tahun 2020 menurun 65,90 persen (2.839 meninggal dunia), tahun 2021 turun 7,15 persen (2.636 meninggal dunia) dan tahun 2023 menurun 0,68 persen (2.618 meninggal dunia). Usaha itu tampaknya dilakukan dengan gencar dan sungguh-sungguh. Terbukti pada tahun 2020 kecelakaan kendaraan darat di Jepang menewaskan 2.839 orang, memecahkan rekor terendah selama empat tahun berturut-turut Dalam Traffic Engineering Handbook 2008, kelompok-kelompok yang menjadi sasaran pendidikan keselamatan lalu lintas secara garis besar diklasifikasikan ke dalam dua kategori. Pertama, pejalan kaki, pesepeda, dan pengemudi yang menerima pendidikan keselamatan lalu lintas secara langsung. Kedua, yang terlibat dalam mempromosikan kegiatan pendidikan keselamatan lalu lintas atau memberikan pendidikan/panduan keselamatan lalu lintas. Demografi kecelakaan lalu lintas Kecelakaan lalu lintas di Indonesia tidak banyak bekurang. Data Korlantas Polri (2024), data kecelakaan lalu lintas untuk usia terbanyak 6 – 25 tahun (pelajar/mahasiswa) sebanyak 39,48 persen. Kelompok usia produktif 25 – 55 tahun sebesar 39,26 persen. Jenis moda transportasi yang terlibat, sepeda motor 76,96 persen, truk 10,53 persen dan kendaraan umum 8,43 persen. Tren kecelakaan dari tahun ke tahun menunjukkan tahun 2020 ada 101.496 kejadian, tahun 2021 ada 105.860 kejadian (naik 4,3 persen), tahun 2022 ada 139.422 kejadian (31,7 persen), tahun 2023 ada 150.491 kejadian (naik 7,9 persen) dan tahun 2024 ada 145.599 kejadian (turun 3,2 persen). Perilaku pengemudi saat kecelakaan lalu lintas paling disebabkan gagal menjaga jarak (24,50 persen). Berikutnya ceroboh terhadap lalu lintas (20,76 persen), ceroboh saat belok (11,6 persen), ceroboh aturan lajur 98,53 persen), ceroboh saat menyalip (8,22 persen), melampaui batas kecepatan (7,62 persen), melakukan aktivitas lain (4,15 persen), mengabaikan hak jalur pejalan kaki (4,12 persen), gagal memberi isyarat 91,80 persen, dan mengabaikan aturan lajur (1,69 persen). Mendasari data PT Jasa Raharja (2025), rata-rata jumlah kendaraan bermotor meningkat 4,01 persen atau 5,4 juta unit per setiap tahun. Tahun 2018 sebanyak 126.702.280 kendaraan, 133.617.012 kendaraan tahun 2019 (naik 5,5 persen), 136.137.735 kendaraan tahun 2020 (naik 1,9 persen), 141.782.832 kendaraan tahun 2021 (naik 4,1 persen), 148.212.865 kendaraan tahun 2022 (naik4,5 persen) dan 154.188.399 kendaraan tahun 2023 (naik 4 persen). Panjang jalan tol rata-rata meningkat 6,11 persen atau 6,5 km. Jalan tol tahun 2018 sepanjang 1.000 km. Naik 16,2 persen tahun 2019 (1.162 km), naik 2,5 persen tahun 2020 (1.191 km), naik 4,6 persen tahun 2021 (1.246 km), naik 1,1 persen tahun 2022 (1.260 km), dan tahun 2023 sepanjang 1.280 km. Panjang jalan raya rata-rata meningkat 0,41 persen atau 2.227 km. Tahun 2018 sepanjang 540.252 km, tahun 2019 naik 0,3 persen (542.160 km). Tahun 2020 naik 0,5 persen (545.155 km), tahun 2021 naik 0,2 persen (546.630 km), tahun 2022 naik 9,5 persen (549.161 km), tahun 2023 naik 0,5 persen (551.930 km). Tidak terlambat Indonesia tidak terlambat untuk memasukkan kurikulum Pendidikan Keselamatan Berlalu Lintas dalam kurikulum pendidikan. Adanya kurikulum pendidikan keselamatan berlalu lintas adalah untuk membangun kesadaran dan etika berlalu lintas sejak dini. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat memahami dan menghargai pentingnya keselamatan di jalan. Kurikulum keselamatan berlalu lintas dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa sekolah dasar hingga menengah atas. Beberapa tujuan dari kurikulum keselamatan berlalu lintas yang diharapkan adalah menurunkan angka kecelakaan, membentuk generasi pengendara yang lebih disiplin dan bertanggung jawab, menciptakan tertib berlalu lintas pada masa depan, mencegah pelajar menjadi korban sekaligus tersangka dari kasus kecelakaan, mengembangkan awareness dari

Pelepasan Penerbangan Terakhir Tahun 2024: Bandara SIM Apresiasi Penumpang

JANTHO – Kepala Dinas Perhubungan Aceh yang diwakili Sekretaris Dinas Teuku Rizki Fadhil menghadiri seremoni pelepasan penerbangan terakhir dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar di tahun 2024, Selasa, 31 Desember 2024. Kegiatan yang digalang oleh Manajemen PT Angkasa Pura Indonesia Bandara SIM tersebut turut dihadiri oleh sejumlah stakeholder yang tergabung dalam komunitas Bandara SIM. Teuku Rizki bersama Manajemen PT Angkasa Pura Indonesia Bandara SIM dan para stakeholder bandara menyerahkan sejumlah bingkisan kepada 10 penumpang terakhir yang berangkat dengan pesawat Air Asia (AK420) menuju Kuala Lumpur Malaysia. Kegiatan seremoni ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh pihak bandara sebagai ungkapan terima kasih dan rasa syukur atas capaian yang telah diraih. Selain itu, hal ini juga sebagai bentuk apresiasi atas kepercayaan dan dukungan dari sejumlah pihak termasuk pengguna jasa penerbangan di Bandara SIM.(AB)

Dishub Aceh Kerahkan 40 Personel Amankan Lalu Lintas Peringatan Tsunami

BANDA ACEH -Dinas Perhubungan Aceh  mengerahkan 40 personel Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ )untuk kelancaran pengaturan lalu lintas dalam rangka memperingati 20 Tahun Tsunami yang berlangsung di Mesjid Raya Baiturrahman, Kamis, 26 Desember 2024. Kepala Dinas Perhubungan Aceh melalui Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Deddy Lesmana mengatakan, sebanyak 40 personel tersebut akan bertugas pada titik-titik yang sudah ditentukan. “Sebanyak 40 personel kita akan tersebar di setiap traffic light, persimpangan dan bundaran seputaran Mesjid Raya Baiturrahman. Juga, ditambah dukungan dari personel polantas,” kata Deddy. Deddy menambahkan, personel ini berfokus menjaga kelancaran arus lalu lintas selama peringatan Tsunami dan penyalaan sirene berlangsung. “Pengaturan lalu lintas berjalan dengan lancar dan terkendali, masyarakat juga terlihat khidmat dalam memperingati 20 Tahun Bencana Tsunami ini,” tutup Deddy.(AP)

Terima Kunjungan Azhari Cage, Kadishub Aceh Paparkan Kesiapan Nataru 2025 di Aceh

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meneriman kunjungan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Dapil Aceh Azhari Cage di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh, Selasa, 24 Desember 2024. Kunjungan Senator Aceh tersebut ke Pelabuhan Ulee Lheue dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Provinsi Aceh, khususnya terkait kelancaran transportasi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Teuku Faisal menginformasikan bahwa persiapan Nataru di Aceh, meskipun tidak seramai provinsi lainnya di Indonesia, tetap dilakukan dengan optimal khususnya mengantisipasi lonjakan arus perjalanan wisatawan ke Sabang. “Spot pemantauan terfokus di Pelabuhan Ulee Lheue. Belajar dari pengalaman yang lalu, tahun ini kita sudah berlakukan tiket online. Jadi wisatawan tidak perlu mengantri lama di pelabuhan, karena tiket bisa dibeli jauh-jauh hari,” sebut Teuku Faisal. Kadishub Aceh juga menyampaikan bahwa lonjakan penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue sudah mulai terasa walaupun belum signifikan. “Kondisi pelabuhan hingga hari ini masih cukup kondusif, ramai tapi masih terkendali. Dan semua penumpang bisa terlayani baik dengan kapal cepat maupun kapal ferry roro,” ungkapnya. Terkait pemantauan kelancaran Nataru di Aceh, Teuku Faisal menyampaikan bahwa koordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait terus dilakukan seperti dengan pihak Kepolisian, BIN, BMKG, BPTD Kelas II Aceh, dan sejumlah instansi lainnya. Teuku Faisal menyampaikan apresiasi atas kunjungan serta atensi Senator Aceh tersebut terhadap sektor perhubungan di Aceh. “Kita berbahagia dapat memberikan masukan dan mendapat dukungan dari Bapak Azhari, semoga kerjasama ini bisa berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian Aceh ke depan,” tuturnya. Pada kesempatan tersebut, Azhari Cage menyebutkan bahwa maksud dari kunjungannya itu adalah untuk menyerap masukan-masukan dari stakeholder perhubungan di Aceh. “Masukan-masukan ini akan menjadi bahan bagi kita, selaku anggota DPD-RI, untuk kita sampaikan kepada Menteri Perhubungan,” sebutnya. Azhari Cage mengimbau agar pelayanan transportasi selama libur Nataru dilakukan dengan optimal untuk menjaga nama baik Aceh. “Mari kita jaga bersama agar kesan yang diterima oleh wisatawan luar yang datang ke Aceh selalu positif, sehingga bisa menarik wisatawan-wisatawan lainnya ke Aceh untuk berlibur,” ajaknya.(AB)