Dishub

Lintas Sektor Perhubungan di Aceh Nyatakan Siap Sukseskan Harhubnas 2023

BANDA ACEH – Peringatan dan perayaan kegiatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) yang diperingati pada tanggal 17 September setiap tahunnya membutuhkan kolaborasi dan sinergitas yang solid di antara lintas sektor perhubungan. Untuk itulah, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh melaksanakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Harhubnas 2023 di Aulta Multimoda, Dishub Aceh, Rabu siang, 16 Agustus 2023. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengatakan momentum peringatan Harhubnas sebatinya diharapkan seluruh stakeholder sektor perhubungan dapat memanfaatkan momentum ini guna menjalin dan mempererat silaturahmi demi terbangunnya keakraban sesama insan perhubungan. “Melalui keterlibatan seluruh insan perhubungan yang ada di Aceh, harapannya dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pelayanan sesama penyedia jasa perhubungan,” imbuhnya. Kegiatan Harhubnas 2023 mengambil tema Melaju untuk Transportasi Maju yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan RI dengan tujuan setiap sektor maupun insan perhubungan dapat siap bergerak untuk melesat maju bersama stakeholder dan seluruh elemen bangsa Indonesia, demi terciptanya transportasi yang maju. Penyelenggaraan Harhubnas di Aceh akan dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan. Diantaranya upacara, perlombaan, olahraga, pertandingan seni, bakti sosial, donor darah, dan malam keakraban. Seluruh mitra kerja sama yang hadir mengatakan siap menyukseskan peringatan Harhubnas 2023 di Aceh. Hadir dalam rapat ini sejumlah mitra kerja, GM Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh, GM ASDP Cabang Banda Aceh, Perwakilan Poltekpel Malahayati, BPTD Kelas II Aceh, BTP Sumbagut, KSOP Malahayati, Distrik Navigasi Kelas II Sabang, SAR Banda Acehz BMKG SIM Aceh Besar, Jasa Raharja Cabang Banda Aceh, Pelindo Multi Terminal Cabang Malahayati, Angkasa Pura II Bandara SIM, AirNav Bandara SIM, KAI SubDiv Regional I Aceh, Telkom Cabang Banda Aceh, Telkomsel Cabang Banda Aceh, Pelayaran Sakti Inti Makmur, dan PT Harapan Indah Transport.(MR)

Tiga Perusahaan Salurkan Bantuan CSR Guna Hijaukan Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Sebagai upaya menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh sebagai penanggung jawab pengelola Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh berkolaborasi dengan lintas sektor terkait pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada prasarana perhubungan. Hal ini seperti yang disampaikan Kadishub Aceh, Teuku Faisal saat menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Bank Aceh, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh, dan PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur (SIM), di ruang tunggu Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Rabu, 16 Agustus 2023. Secara lebih rinci, bantuan CSR yang diberikan Bank Aceh berupa 10 unit tong sampah interior, enam buah papan informasi, dan empat buah standing banner. Sementara itu, ASDP Banda Aceh menyerahkan 11 unit tong sampah serta melakukan penanaman 300 batang pohon di area pelabuhan dalam rangka menyemarakkan 78 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. PT Pelayaran SIM juga menyerahkan 24 unit tong sampah dan peralatan pendukung pengelolaan sampah di Pelabuhan. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk konkret kerja sama dalam meningkatkan pelayanan perhubungan. Faisal dalam amanatnya menyebutkan, berbagai pembenahan terus dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue guna memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Bahkan Pelabuhan ini telah direncakanan menjadi proyek percontohan bagi pelabuhan lain di Aceh sehingga sangat perlu dilakukan berbagai pembenahan. “Adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup di pelabuhan dapat memberikan tanggung jawab sosial secara kolektif. Kami berterima kasih dan mengapresiasi bantuan CSR ini,” sebut Faisal. Dilanjutkan Faisal, Dishub Aceh berkomitmen menjadikan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dapat tertata dengan baik dari segala lini. Salah satu yang krusial adalah pengelolaan sampah di sarana pelabuhan. Untuk itu, beberapa waktu lalu Dishub Aceh telah melakukan penandantangan kerja sama dengan Bank Sampah USK. Kehadiran Bank Sampah USK ini guna melakukan edukasi penanganan sampah di prasarana perhubungan. Melalui kerja sama ini harapannya stakeholder terkait dapat berpartisipasi dalam meningkatkan pelayanan salah satunya menjaga kebersihan sekaligus mengelola sampah termasuk pemilahan sampah. “Selama ini banyak kunjungan wisatawan ke Sabang melalui pelabuhan ini. Sehingga kebersihan di Pelabuhan Ulee Lheue menjadi representatif Aceh di mata masyarakat luar,” sebut Faisal. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Aceh, Ali Mughayatsyah mengatakan bahwa ini adalah bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat. Selain itu, mereka juga menilai saat ini Pelabuhan Ulee Lheue telah menjadi pelabuhan berkelas. “Ini langkah yang sangat baik untuk pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ali. General Manajer, PT. ASDP Banda Aceh, Agus Djoko Triyanto mengapresiasi atas berbagai upaya menjadikan pelabuhan ini lebih teratur dan termaksimalkan dengan baik. “Penanaman pohon yang kita lakukan hari ini upaya kami merawat lingkungan juga menjadikan pelauhan ini lebih hijau dan asri,” ungkapnya. Hadirnya program CSR ini, maka akan tercipta sebuah hubungan yang lebih hangat dan bersahabat di Pelabuhan Penyeberangan Ulee lheue khususnya dan seluruh masyarakat Aceh pada umumnya.(MR)

Enggan Pulang Sebelum Pemudik Pulang

Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue merupakan gerbang utama yang dilalui pemudik dari dan menuju Sabang. Data pergerakan penumpang dari Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue – Sabang pada saat musim mudik lebaran tahun 2023 mencapai 28.257 penumpang dan Sabang – Pelabuhan Ulee Lheue mencapai 28.142. Selain aktivitas dari dan menuju Sabang, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue juga melayani aktivitas pelayaran dari dan menuju Pulo Aceh. Padatnya jumlah penumpang pada musim mudik 2023 membuat Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dipadati bukan hanya penumpang saja namun juga para pengantar-jemput penumpang, belum lagi ditambah dengan beberapa orang yang datang hanya sekedar duduk untuk berwisata dan berisitirahat sejenak di pinggir pelabuhan. Kenaikan jumlah orang yang berlalu-lalang pada musim mudik lebaran tahun 2023 di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue mendorong Dinas Perhubungan Aceh melakukan penambahan personil dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, personil tambahan yang dikerahkan pada peak season tersebut salah satunya adalah relawan yang berasal dari Pramuka. Kedatangan relawan pramuka ini merupakan kali ke dua setelah pertama kalinya mereka membantu aktivitas pelayanan musim mudik di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue pada tahun 2022. Amirul Ahsyani, salah satu relawan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue pada musim mudik lebaran tahun 2023 ini diamanahi sebagai Komandan Tim (Dantim) Pramuka Peduli Kwarcab Banda Aceh. Mahasiswa Politeknik Aceh jurusan Teknologi Informasi ini, sudah aktif di organisasi kepramukaan semenjak duduk di bangku kelas 2 SMA, tepatnya pada tahun 2017. Kecintaannya terhadap pramuka tumbuh karena motivasinya yang ingin menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan, mendapatkan pengalaman yang banyak, melatih kedisiplinan, dan dapat melakukan misi kemanusiaan melalui Pramuka Peduli. Kegiatan kepramukaan yang diikuti Amirul bukan hanya di Aceh saja namun juga kegiatan skala nasional salah satunya pada kegiatan Pramuka yang diadakan di Bangka Belitung dan mendapatkan medali tanda ikut serta kegiatan (tiska). Sosok Dantim Pramuka Peduli Kwarcab Banda Aceh ini juga pernah mendapatkan penghargaan berupa penghargaan Bintang Tahunan yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) yang didapatkan karena jerih payah dan kepeduliannya dalam misi kemanusiaan, ia mendapatkan sertifikat dan medali penghargaan pada tahun 2023 setelah mengikuti kegiatan siaga lebaran tahun 2022.  “Saya ingin membantu masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas hidup”, jawaban yang diungkapkan Amirul ketika ditanya motivasi yang mendasarinya menjadi relawan dan misi kemanusiaan lainnya. Ia juga mengaku mendapatkan banyak pengalaman selama menjadi relawan pada musim mudik lebaran tahun 2023 di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Amirul mengungkapkan keseruan selama menjadi relawan di antaranya adalah dapat membantu orang banyak, bisa melakukan yang terbaik bagi masyarakat, berkenalan dan membangun relasi dengan berbagai pihak terlebih Dinas Perhubungan Aceh. Amirul mengaku malah enggan pulang sebelum kegiatan selesai, ”Pokoknya anti pulang kerumah kak hahaha, udah seru kegiatannya jadi gak pulang-pulang” ujar Amirul dengan ceria mengenang betapa serunya pengalamannya selama menjadi relawan. Amirul mengaku aktivitas relawan yang ia lakukan tahun ini berbeda dengan tahun kemarin. Di tahun 2022, tugasnya menjadi relawan lebih kepada misi kemanusiaan seperti membantu orang tua yang kesusahan dalam berjalan, mengangkat pengguna kursi roda, membantu disabilitas, orang yang sakit dan orang yang membutuhkan bantuan. Tahun ini kegiatan relawan, khususnya relawan laki-laki lebih fokus kepada menjaga kemanan dan penertiban kendaraan terutama kendaraan roda empat. Sedangkan relawan perempuan tahun ini fokus kepada membantu misi kemanusian. Selama menjadi relawan, Amirul menuturkan hal yang tidak bisa dilupakan adalah pada saat relawan meminta izin pulang ke daerah masing-masing kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam aktivitas pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue seperti Dinas Perhubungan Aceh, ASDP, awak kapal, dan seluruh anggota yang bertugas bersama-sama siang dan malam dalam mendukung kelancaran mudik lebaran 2023. Amirul merasa saat menjadi relawan banyak dibimbing dan dibantu oleh keluarga besar Dinas Perhubungan Aceh. Ketika ditanya mengenai harapannya kedepan terkait dengan Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh secara umum, Amirul menjawab, “Semoga kedepannya Pemerintah Aceh dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Aceh terutama organisasi-organisasi seperti Pramuka. Untuk masyarakat, jadilah masyarakat yg cerdas dan kreatif”.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Kadishub Aceh Buka Mukerda I Organda Aceh

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, diwakili Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) I Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aceh, Senin sore, 14 Agustus 2023. Dalam amanatnya, Faisal mengatakan Organda sebagai wadah organisasi bagi para pengusaha angkutan jalan, yang menjadi mitra strategis pemerintah untuk bersama-sama memulihkan dan membangkitkan kembali industri angkutan jalan terus konsisten berupaya meningkatkan pelayanan angkutan jalan, baik angkutan penumpang maupun barang/logistik, dan memahami arah kebijakan regulasi terkait. “Pemerintah menaruh harapan besar dengan pelaksanaan Musda Organda Aceh, terbentuknya pengurus yang profesional dan memiliki komitmen penuh untuk memajukan Organda sebagai mitra pemerintah dalam menjawab berbagai problematika angkutan di wilayah Aceh,” kata Faisal, Selain itu, pemerintah juga mengharapkan dengan hadirnya Organda di Aceh dapat pula menjadi problem solver sehingga mampu menaungi dan memberikan solusi serta terus berkolaborasi bersama stakeholder terkait. Hadir dalam kesempatan ini Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy, Ketua Kadin Aceh diwakili TAF Haikal, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Aceh Regy S Wijaya, Pj Wali Kota Banda Aceh diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jalaluddin, ST, MT, Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar dan sejumlah pejabat lainnya baik dari provinsi maupun Kota Banda Aceh.(MR)

Taman Konservasi dan Ekowisata Pasi Weung Pulo Breueh

Hampir beberapa pantai yang ada di Aceh terutama pantai-pantai di Aceh Besar bisa ditemukan habitat penyu Belimbing.  Terutama pantai pantai yang ada di pesisir pulau Aceh. Penyu Belimbing adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae yang masih hidup. Penyu ini merupakan penyu terbesar di dunia dan merupakan reptil keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Penyu belimbing dikenal oleh beberapa masyarakat dengan sebutan penyu raksasa, kantong atau mabo. Nama umumnya dalam bahasa inggris adalah leatherback sea turtle. Penyu jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah belimbing. Karapaks ini tidak ditutupi oleh tulang, tetapi hanya ditutupi oleh kulit dan daging berminyak. Bentuk kepala dari penyu belimbing kecil, bulat dan tanpa adanya sisik-sisik seperti halnya penyu yang lain. Mempunyai paruh yang lemah, tetapi berbentuk tajam, tidak punya permukaan penghancur atau pelumat makanan. Bentuk tubuh penyu jantan dewasa lebih pipih dibandingkan dengan penyu betina, plastron mempunyai cekungan ke dalam, pinggul menyempit dan corseletnya tidak sedalam pada penyu betina. Warna karapas penyu dewasa kehitam-hitaman atau coklat tua. Di bagian atas dengan bercak-bercak putih dan putih dengan bercak hitam di bagian bawah. Berat penyu ini dapat mencapai 700 kg dengan panjang dari ujung ekor sampai moncongnya bisa mencapai lebih dari 305 cm. Penyu ini bergerak sangat lambat di daratan kering, tetapi ketika berenang merupakan reptil tercepat di dunia dengan kecepatan mencapai 35 km perjam. Makanan utama hewan ini adalah ubur-ubur. Penyu belimbing selalu bermigrasi dari pantai satu ke pantai yang lain untuk mencari sarang. Masa migrasi hewan ini antara 2 – 3 tahun dengan istirahat antara 9 – 10 hari. Jumlah sarang yang dibuat setiap musim mencapai 6 sarang. Telur yang dihasilkan antara 80 – 100 butir. Dalam perjalanan hidupnya, hanya sedikit anak penyu yang bisa bertahan sampai dewasa karena banyaknya bahaya di laut bagi bayi penyu yang baru menetas. Penyu ini sekarang menjadi sangat langka. Di Indonesia, penyu ini merupakan hewan yang dilindungi atau tidak boleh diburu sejak tahun 1987 berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/5/1978. Sebagai satwa langka dan dilindungi. Sejumlah perangkat desa di Pulo Aceh sepakat membangun fasilitas Taman  Konservasi dan Ekowisata Penyu Belimbing di Pantai Pasie Weung, Pulo Breueh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

KM Banawa Nusantara 26, Penyambung Harapan Bagi Warga Siumat

Pulau Siumat merupakan salah satu pulau terluar yang berada di bawah kewenangan administrasi Pemerintah Kabupaten Simeulue. Secara geografis, pulau ini berlokasi di Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Bila ingin bepergian ke pulau Simeulue, masyarakat Pulau Siumat harus menyeberang dengan menyewa perahu motor. Penyeberangan yang menempuh waktu sekitar 2 jam itu bergerak dari Pulau Siumat, dan bersandar di dermaga pelabuhan lama. Akan tetapi, layanan angkutan laut ke Pulau Siumat belum beroperasi secara maksimal karena jadwal operasional kapal tidak pasti. Sehingga menyusahkan masyarakat yang hendak menggunakan jasa angkutan kapal perahu motor tersebut. Barulah pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Simeulue menerima bantuan kapal kayu dari Pemerintah Pusat yang diberi nama kapal KM Banawa Nusantara 26. Kapal kayu yang menghubungkan antar pulau itu berbobot 35 GT (Gross Tonage) dan mampu mengangkut sebanyak 30 penumpang sekali berlayar. Selain itu, kapal bermesin tunggal yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Simeulue itu juga diawaki oleh 3 ABK (anak buah kapal). Semenjak beroperasinya KM Banawa Nusantara 26, masyarakat Pulau Siumat bisa memanfaatkan layanan kapal kayu tersebut secara maksimal. Seperti para petani yang memasarkan hasil alam dan kebun mereka ke pusat ibukota Sinabang, atau bagi para nelayan dengan hasil perikanan mereka. Operasional kapal ini penting karena Pulau Siumat memiliki potensi alam di bidang pertanian serta perkebunan. Komoditi terbesar yang dihasilkan pulau ini adalah cengkeh, kakao, kopi dan juga karet. Di samping itu, sektor kelautan juga menjadi salah satu andalan bagi penduduk Pulau Siumat sebagai mata pencaharian utama. Sebagian besar penduduk Pulau Siumat berprofesi sebagai nelayan dan ada pula yang merangkap menjadi petani. Di samping memudahkan perjalanan masyarakat Pulau Siumat, KM Banawa Nusantara 26 juga sering digunakan oleh masyarakat yang ingin berobat ke rumah sakit di Sinabang. Pemanfaatan kapal kayu ini untuk berobat ke Sinabang berlangsung setidaknya hingga sebelum adanya kapal ambulans laut pada 23 September 2022. Pada tanggal tersebut, Pemerintah Kabupaten Simeulue meresmikan operasional speed boat yang difungsikan sebagai ambulans laut bagi masyarakat Pulau Siumat. Fungsi KM Banawa Nusantara 26 tidak hanya untuk masyarakat Pulau Siumat saja, keberadaan kapal ini juga bisa mengundang wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau terluar di Simeulue tersebut. Kearifan penduduk lokal terhadap wisatawan yang datang juga menjadi nilai tambah bagi kemajuan sektor pariwisata. Pulau Siumat menyimpan banyak sekali potensi wisata seperti pantai-pantai cantik di sejumlah sudut pulau. Pantai Pulau Siumat memberi pesona tersendiri yang jarang ditemukan di pulau lain, seperti hamparan pasir putih, alam bawah laut, dan lautan nan biru. Pantai-pantai di Pulau Siumat sebagian besarnya didominasi oleh pantai karang yang menakjubkan. Di samping itu, di beberapa juga ada tebing-tebing karang yang menjulang tinggi. Di Pulau Siumat sering dijumpai ombak yang cukup tinggi karena pulau ini berada paling depan dan terluar di antara pulau-pulau kecil lainnya di Simeulue. Namun, di sejumlah tempat masih ada pantai dengan ombak cukup tenang, yaitu di wilayah selatan yang dekat dengan pemukiman warga. Para wisatawan baik lokal maupun mancanegara tentu bisa menjadi target dari berjuta potensi wisata bahari yang tersimpan di Pulau Siumat bila potensi pariwisata bisa dikelola dengan baik. Semoga dengan adanya KM Banawa Nusantara 26 ini menjadi pendongkrak, tidak hanya perekonomian masyarakat setempat, akan tetapi juga bagi kunjungan pariwisata di surga tersembunyi di Pulau Siumat tersebut.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Laisya Nursakila, Siswi SMA Negeri 1 Teunom Raih Juara 1 Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ Aceh

BANDA ACEH – Laisya Nursakila, siswi SMA Negeri 1 Teunom Aceh Jaya berhasil meraih Juara satu Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tingkat Provinsi Aceh, Kamis, 10 Agustus 2023. Sebelumnya Laisya telah memperesentasikan prototipe dan karya ilmiah berjudul upaya meningkatkan kesadaran generasi milenial tentang rambu lalu lintas dengan menggunakan media spinning wheel picker di hadapan tim penilai. Sementara itu, juara dua diraih Saliha Umri, siswi SMA Labschool USK Banda Aceh dengan karya ilmiah Aksira (Animasi Komik Islami Bersuara) media edukasi keselamatan lalu lintas. Juara tiga diraih Elsa Febrianika, siswi SMA Negeri 15 Takengon Aceh Tengah dengan judul karya tulis ilmiah penggunaan helm sensor hujan dengan wiper dalam mewujudkan kapas (keselamatan lalu lintas prioritas masyarakat). Peraih juara satu dan dua, yaitu Laisya dan Saliha akan mewakili Aceh di tingkat nasional pada Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2023 pada September mendatang di Jakarta. Acara ini juga menjadi rangkain kegiatan peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) yang diperingati tanggal 17 September setiap tahunnya. Selain juara 1,2,3, Arif Muhammad Ihsan Marbun asal SMA Negeri Unggul Tapaktuan Aceh selatan berhasil menjadi juara konten video terbaik keselamatan jalan. Pada kategori teknologi diraih oleh Endy Resta Febrian dari SMA Negeri 1 Sabang yang membuat rancangan helm pintar dengan tain censor berbasis arduino. Sementara itu, raihan juara kategori sosial budaya diperoleh Viola Salsabila Hidayati, siswi SMA Negeri 2 Banda Aceh, ia membuat gameshow quiz rambu lalin solusi keselamatan dan pelanggaran ber-lalin. Kategori teknologi dinilai dari karya tulis ilmiah yang memberikan inovasi digital sedangkan kategori sosial budaya dinilai dari karya tulis ilmiah yang implementasinya berbentuk sosialisasi langsung ke masyarakat. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal yang diwakili Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Deddy Lesmana mengucapkan selamat kepada para juara yang telah terpilih dan melalui tahapan yang profesional. Kepada yang belum juara tetap semangat dan selalu mengkampayekan keselamatan berbalu lintas. “Selamat kepada peserta yang telah terpilih, tetap semangat bagi yang belum juara. Ke depan ini, mari kita berkolaborasi persiapan pemilihan tingkat nasional September mendatang,” sebut Deddy. Di hadapan peserta dan tamu yang hadir, Deddy mengucapkan terima kasih atas sinergi dan sumbangsih kepada semua pihak yang terlihat sehingga kegiatan pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan tahun ini dapat berjalan sukses.(MR)

Primadona Baru di Jantong Hatee Rakjat Atjeh

Pada akhir tahun 2022 lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan advokasi dengan pemerintah Aceh secara langsung guna mengatasi masalah yang dihadapi para mahasiswa Unsyiah selama ini. Masalah yang dialami mahasiswa selama ini terkait dengan masalah transportasi, terutama tidak adanya transportasi dalam kampus. Bagi mahasiswa kebutuhan angkutan massal memiliki peran yang sangat penting yang akan menunjang kegiatan akademisi di seputaran kampus, terutama bagi mahasiswa yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. Menindaklanjuti kebutuhan di daerah kawasan kampus, Pemerintah Aceh menyambut antusias dengan program “Trans Campus”. Dalam program ini, melalui UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja mengerahkan armada baru khusus sebagai feeder untuk melayani Kawasan Kampus Darussalam. Rabu, 18 Januari 2023 di Shelter Trans Koetaradja Gelanggang Unsyiah bersama dengan Pihak Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry telah diselenggarakannya Lauching Trans Campus dan 7 armada baru Trans Koetaradja. Tujuan diadakannya bus kampus di antaranya adalah untuk memfasilitasi mahasiswa, menghindari kemacetan, juga memberikan kenyamanan dan keselamatan dibandingkan dengan berkendara sendiri. Selain itu. Berkurangnya kendaraan pribadi di lingkungan kampus dengan adanya fasilitas bus kampus akan berdampak pada berkurangnya polusi udara dan polusi suara dari kebisingan deru kendaraan yang berpengaruh pada kualitas kesehatan. Selain melayani kawasan kampus, feeder 1 (Darussalam) yang lebih dikenal dengan sebutan Trans Campus ini juga terkoneksi dengan koridor utama yaitu koridor 1 (Pusat Kota – Darussalam). Sehingga memudahkan mahasiswa mengakses pusat kota. Bus ini merupakan armada baru dengan desain yang lebih modern dan canggih, sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman saat menggunakan Trans Koetaradja Armada baru ini memiliki sistem yang lebih ramah lingkungan dengan penggunaan mesin Euro 4 yang diklaim lebih efisien BBM dan jauh lebih bertenaga. Mesin ini juga dirancang khusus dengan tingkat emisi yang rendah, sehingga sangat cocok dengan gaung Aceh Green. Bus ini juga mendukung transportasi yang ramah disabilitas yang dilengkapi dengan ramp dibagian pintu belakang bus. Bus ini juga dilengkapi kamera canggih yang berfungsi untuk mengawasi keadaan dalam bus, menghitung jumlah penumpang dan sebagai alarm peringatan jika kecepatan bus lebih tinggi atau mengebut. Bagian interiornya juga lebih modern yang dapat memanjakan pelanggan setia Trans Koetaradja. Hal ini tentu akan meningkatkan kenyamanan menggunakan bus biru ini. Ada dua bus yang akan beroperasi mulai pagi hingga sore di Kawasan dalam kampus. Bus ini memiliki tampilan yang modern dan canggih, bahkan juga ramah terhadap disabilitas. Mobilitas yang cepat dan andal menjadi harapan setiap mahasiswa agar aktivitas transfer ilmu berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Sejak awal peluncuran bus Trans Campus ini sudah banyak diminati oleh mahasiswa, ini terbukti dengan naiknya jumpah penumpang di setiap harinya semenjak peluncurannya. Jumlah penumpang Trans Campus ini setiap harinya sangat bervariasi, tergantung dengan kondisi tiap harinya. Dari pertama peluncuran Trans Campus pada tanggal 18 Januari 2023, secara kumulatif, jumlah penumpang Trans Campus selama bulan Januari – April 2023 mencapai 23.843 orang, dengan load factor sebesar 28%. Secara rinci, jumlah penumpang pada bulan pertama semenjak peluncuran Trans Campus melayani 1.714 penumpang dengan load factor sebesar 11%, sedangkan pada bulan Februari terjadi lonjakan penumpang dengan jumlah penumpang mencapai 10.132 orang dengan load factor sebesar 41%. Jumlahnya ikut melambung 30% dibandingkan sebulan sebelumnya yang hanya 1.714 orang. Pada bulan Maret terjadi penurunan sebesar 6% dari bulan sebelumnya dengan jumlah penumpang sebanyak 9.150 orang dengan load factor sebesar 35%. Namun pada bulan April terjadi penurunan yang sangat signifikan sebesar 21% dengan jumlah penumpang sebanyak 2.847 orang dengan load factor sebesar 14%. Pada bulan tersebut bertepatan dengan bulan Ramadan, yang mana banyak mahasiswa mengurangi aktivitasnya di kampus dengan menggunakan transportasi, sehingga terjadi penurunan penumpang yang sangat signifikan. Capaian ini membuktikan bahwa mahasiswa menyambut antusias dengan hadirnya Trans Campus banyak membantu aktivitas mereka juga memudahkan mahasiswa dalam mobilisasi terutama di seputaran kampus. Di samping itu, peningkatan jumlah pelanggan Trans Campus juga didukung dengan pembangunan halte/shelter di seputaran kampus USK dan UIN Ar-raniry. Ini menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang antusias untuk memilih moda transportasi angkutan massal Trans Campus tersebut. Mobilitas yang cepat dan andal menjadi harapan setiap mahasiswa agar aktivitas transfer ilmu berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Kehadiran bus kampus akan sangat membantu dikarenakan transportasi umum yang sudah ada yakni Bus Rapid Transit (BRT) Trans Kutaraja aksesnya masih terbatas, belum menjangkau semua Fakultas di Kawasan kampus. Kehadiran Trans Campus begitu bermanfaat bagi mahasiswa di Darussalam baik USK maupun UIN Ar-raniry. Khusus mahasiswa USK penerima beasiswa KIPKA, sangat berguna karena mereka diwajibkan tinggal di asrama selama setahun. Adanya Trans Campus memudahkan mobilitas mereka dari asrama ke gedung kuliah. Dengan memperhatikan animo dan respon positif dari mahasiswa, tidak menutup kemungkinan kalau rute bus kampus akan diperluas hingga menjangkau semua fakultas-fakultas di USK dan UIN Ar-raniry sehingga semakin memperluas akses mahasiswa menikmati fasilitas bus kampus.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Pelajar Pelopor Presentasikan Prototipe Keselamatan Berlalulintas

BANDA ACEH – Usai mendapatkan beragam materi berkenaan dengan keselamatan lalu lintas baik di dalam ruangan hingga terjun ke lapangan langsung, pada hari ketiga pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) Provinsi Aceh lakukan presentasi karya ilmiah dan inovasi berupa prototipe keselamatan LLAJ, Rabu, 9 Agustus 2023. Melalui presentasi ini diharapkan setiap peserta mampu menjelaskan terkait inovasi seputar keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan berdasarkan hasil karya tulis ilmiah. Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu Tim Verifikator Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ Provinsi Aceh Tahun 2023, Muhammad Hanif Auladi. “Tentu peserta juga harus mampu menjelaskan kepada tim penilai permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan serta mampu menganalisis singkat guna pencegahan masalah tersebut,” ujar Hanif. Selain penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI), peserta juga membuat dan menampilkan prototipe yang telah disiapkan baik berbentuk alat, aplikasi, dan inovasi lainnya. Prototipe menjadi penting untuk meyakinkan juri bahwa inovasinya dapat diterapkan dan mengatasi permasalahan LLAJ. Masing-masing peserta diberikan waktu selama 15 hingga 30 menit untuk memaparkan presentasi karya tulis ilmiah dan prototipe. Kategori prototipe yang ditampilkan berupa sektor teknologi dan sosial-budaya yang dirangcang langsung oleh pelajar SMA/SMK ini. Spesifiknya berupa aplikasi, perancangan prototipe, permainan lalu lintas, bahkan studi kajian berkenaan dengan moda transportasi darat.(MR)

Kargo Udara: Untuk Konektivitas Aceh Tengah di Masa Depan

Pelayanan kargo udara dari Takengon dan Bener Meriah ke daerah lain telah menjadi cita-cita pimpinan terdahulu sebelum pemekaran Kabupaten Bener Meriah. Namun karena satu dan lain hal harapan ini baru bisa terwujud sekarang. Titik terang akan hal ini telah muncul. Rapat koordinasi telah terlaksanakan untuk merealisasikan mimpi tersebut. Pada November 2022 lalu, pelayanan kargo udara mulai direncanakan dengan berkolaborasi dengan para pelaku usaha, beberapa maskapai, serta pihak-pihak terkait yang ikut mengambil andil. Salah satu maskapai yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Maskapai Trigana Air, yang antusias akan rencana pelayanan kargo dari Aceh Tengah ke daerah lain. Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa Maskapai Trigana Air memiliki jadwal hampir setiap hari mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda dari Soekarno-Hatta membawa barang-barang impor yang masuk. Serta kemudian kembali dengan pesawat kosong ke Jakarta. “Jadi bisa sejalur untuk singgah terlebih dahulu di Kabupaten Aceh Tengah mengangkut dan mengekspor barang-barang komoditi yang ada” ujar Lusi Anggraini, Kaur TU Bandara Rembele. Banyak persiapan yang dilakukan untuk menjalankan pelayanan kargo udara ini, termasuk pembangunan terminal khusus kargo yang berfungsi sebagai tempat pemeriksaan barang sekaligus penyimpanan barang komoditas yang akan dikirim ke daerah lain. Pengecekan kondisi lapangan dan landasan juga sangatlah diperlukan untuk kepastian keamanan dan keselamatan pelayanan ini. Setelah terpenuhi, baru langkah selanjutnya yaitu proofing flight dapat dilakukan. Pihak Trigana Air juga telah menyediakan pesawat yang berjenis Boeing 737-300, untuk penerbangan setidaknya sekali seminggu. Beberapa komoditas yang direncanakan untuk dikirimkan melalui jalur udara adalah cabai, tembakau, kopi, udang, dan lobster air tawar, yang berasal dari berbagai daerah sekitar Kabupaten Aceh Tengah bahkan hingga Kota Bireuen. Fokus destinasi pengiriman barang untuk sementara masih dari Batam dan Jakarta karena demand yang tinggi dari dua daerah tersebut terkait dengan komoditi yang disediakan. Jarak yang jauh dan waktu yang lama dalam pengiriman melalui jalur darat juga menjadi kendala selama ini. Pengiriman yang cepat dan sigap sangatlah penting bagi komoditi seperti cabai. Lamanya perjalanan darat yang dilakukan bisa berpotensi cabai tidak segar atau bahkan bisa busuk ketika sampai tujuan. Jauhari, Kadishub Aceh Tengah, mengatakan “Hari ini, komoditas cabai hampir 100-120 ton keluar dari Aceh Tengah melalui jalur darat menuju Batam yang menghabiskan waktu kurang lebih selama 40 jam. Hal ini membuat kerugian yang dialami cukup banyak, terlebih lagi ketika musim hujan. Dengan adanya kargo udara kerugian yang dialami saat ini bisa ditekan atau bahkan dihilangkan”. Perbandingan antara kedua moda transportasi tentu tidak perlu diragukan lagi. Bayangkan saja, jarak tempuh 40 jam tersebut dapat dipangkas menjadi hanya 60 – 90 menit saja untuk rute dari Aceh Tengah ke Batam dengan menggunakan moda transportasi udara. Hal ini membuat segala lapisan masyarakat antusias dengan adanya pelayanan pengiriman kargo udara ini. Pemerintah daerah juga telah berkolaborasi dengan pihak pengusaha lokal untuk menyiapkan barang-barang yang ingin dikirimkan. Ini penting dilakukan selain untuk menyebarkan informasi pelayanan ini, usaha ini juga berguna untuk mengatasi pasokan yang berlebih sehingga pihak ketiga, Maskapai Trigana Air, dapat mengatur jadwal sesuai dengan permintaan yang ada. Kadishub Aceh Tengah juga menambahkan apabila pelayanan kargo udara ini sudah berjalan dengan lancar dan berhasil, maka bisa memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian daerah Aceh Tengah dan sekitarnya. Hal ini karena komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut bisa lebih cepat dan efisien diangkut ke daerah lain, sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Dalam perspektif jangka panjang, pelayanan kargo udara juga bisa membuka peluang investasi di bidang industri dan bisnis di daerah tersebut. Dengan adanya akses transportasi yang lebih baik, para investor dapat lebih mudah dan cepat mengirimkan barang-barang produksinya ke daerah lain, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Namun demikian, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan pelayanan transportasi kargo udara ini. Salah satunya adalah tantangan dalam hal pemasaran dan promosi pelayanan transportasi kargo udara ini. Penting untuk memperkenalkan dan mempromosikan pelayanan ini secara luas kepada masyarakat dan pelaku usaha di daerah tersebut, sehingga mereka dapat memanfaatkan pelayanan ini dengan optimal. Selain itu, pihak-pihak terkait juga perlu memastikan bahwa harga pengiriman barang yang ditawarkan dapat bersaing dengan pelayanan transportasi kargo udara lainnya yang ada di pasar. Dalam kesimpulannya, pengembangan pelayanan kargo udara di daerah Aceh Tengah dan sekitarnya merupakan langkah yang positif dan strategis dalam meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah tersebut. Dengan pelayanan transportasi kargo udara yang lebih cepat, efisien, dan aman, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama dan saling mendukung dalam mengembangkan pelayanan transportasi kargo udara ini agar dapat memberikan manfaat dan dampak positif yang besar bagi daerah tersebut.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman: