Dishub

Kloter Terakhir Jemaah Haji Aceh Tiba dengan Selamat

ACEH BESAR – Kelompok terbang (kloter) terakhir jemaah haji asal Aceh telah tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar pada pukul 21.15 WIB, Senin, 1 Agustus 2022. Para jemaah asal Aceh yang tergabung dengan debarkasi Sumatera Utara ini pulang menggunakan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA3120. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal bersyukur pemulangan jemaah haji asal Aceh berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah seluruh jemaah sudah tiba di Aceh dengan selamat,” ujar Faisal. Keberhasilan pelaksanaan angkutan udara haji tahun 2022 ini, kata Faisal, tidak terlepas dari koordinasi yang intens seluruh stakeholder di Bandara SIM. Oleh karena itu, Faisal menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak. “Kerjasama yang baik ini patut kita pertahankan supaya pelayanan terhadap para tamu Allah pada tahun-tahun berikutnya berjalan semakin baik,” ungkap Faisal. Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh, Yusri menyebutkan bahwa seluruh jemaah haji yang tiba di Aceh dalam keadaan sehat. Meskipun begitu, Yusri menyebutkan, pihaknya tetap merujuk pada Surat Edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang terbaru dalam menangani setiap pelaku perjalanan dari luar negeri, yaitu melakukan pemeriksaan swab antigen di asrama haji. “Alhamdulillah, sampai saat ini hasilnya negatif,” ungkapnya. Yusri menambahkan, setiap jemaah yang baru tiba akan diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) untuk dilakukan pemantauan selama 21 hari. “Artinya, jika jemaah sakit ketika sampai di daerah, mereka dapat melaporkan ke puskesmas terdekat,” jelasnya. Penerbangan terakhir jemaah haji asal Aceh ini bertolak dari Bandara Internasional Mohammad Bin Abdul Aziz, Madinah pada pukul 09.15 waktu Arab Saudi dengan pesawat Boeing 777-300 ER. (AM)

Petugas DKPPU Kemenhub Rampcheck Pesawat Jemaah Haji

ACEH BESAR – Pesawat udara yang membawa pulang 392 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 3 asal Aceh telah mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Kamis malam, 28 Juli 2022. Pesawat bernomor penerbangan GA2203 ini bertolak dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 07.15 waktu Arab Saudi. Setelah mendarat di Bandara SIM, pesawat bertipe Boeing 777-300ER ini menjalani proses inspeksi atau rampcheck rutin dari inspektur penerbangan dari Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. “Kita melakukan rampcheck untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan yang mengangkut jemaah haji pulang ke tanah air,” ungkap Aang Sunandang, selaku ketua tim inspeksi penerbangan haji di Bandara SIM. Pemeriksaan ini, kata Aang, berfokus pada sisi kelaikudaraan pesawat udara (Airworthiness Certificate) dan dokumen-dokumen sertifikat pilot maupun awak kabin serta kondisi kesehatan mereka. “Banyak hal yang kita lihat (periksa), seperti menyangkut personil, dokumen dan lisensi mereka, aircraft-nya sendiri, maintenance-nya, dan kesiapan personil untuk penerbangan kepulangan jemaah haji,” jelas Aang. Aang menambahkan, terkait pemeriksaan sisi teknis pada pesawat udara, pihaknya juga melihat status maintenance pesawat. Apabila terdapat temuan atau permasalahan yang diperlukan perbaikan segera, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan tim teknis dari maskapai. “Agar kendala-kendala yang dapat menghambat kelancaran penerbangan bisa kita hindari sedini mungkin, sehingga penerbangan kepulangan jemaah haji bisa terlaksana dengan aman dan selamat,” ungkap Aang.

Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh Lakukan Pengamanan Lalin Kepulangan Jemaah Haji

BANDA ACEH – Sebanyak 23 personil Tim Pengendalian Operasional (Dalops) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh dikerahkan untuk giat pengamanan lalu lintas (Pamlin) kepulangan Jemaah haji Aceh, di Asrama Embarkasi Haji Aceh, Banda Aceh, Rabu malam (27/07/2022). Malam sebelumnya (26/07/2022), Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh juga telah melakukan giat menyukseskan kedatangan kloter 1 jemaah sebanyak 391 orang. Selama enam hari terhitung 26 Juli – 1 Agustus 2022,Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh bekerja untuk melayani enam kloter kepulangan jemaah haji. Dalam rentang waktu ini, sebanyak 60 bus akan keluar masuk Asrama Haji Aceh membawa sebanyak 2.018 jemaah haji Aceh dari 23 kabupaten/kota. Informasi ini seperti yang disampaikan Kadishub Aceh, Teuku Faisal melalui Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh, Deddy Lesmana. “Kesiapan tim selalu berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder juga mengajak Tim Dishub Kota Banda Aceh guna memperlancar arus lalu lintas keluar masuk asrama haji dan sirkulasi lalu lintas di dalam asrama haji,” sebut Deddy. Kehadiran Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh amat penting guna mengurai kemacetan dan menjaga ketertiban lalu lintas pemulangan Jemaah haji Aceh. (MR)

ABK KMP Aceh Hebat 2 Ikuti Pelatihan Keselamatan SAR

BANDA ACEH – Seluruh anak buah kapal (ABK) KMP Aceh Hebat 2 ikuti pelatihan keselamatan Search and Rescue (SAR) di dermaga Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Rabu, 27 Juli 2022. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Banda Aceh, Agus Djoko Triyanto mengatakan bahwa pelatihan keselamatan SAR ini merupakan agenda wajib dan rutin diadakan agar seluruh kru siap menghadapi segala keadaan darurat di kapal. Selain itu, tambah Agus, pelatihan keselamatan merupakan mandatory dari International Safety Management (ISM) Code. “Pelatihan keselamatan ini kita adakan untuk melihat kesigapan dan responsibilitas kru kapal dalam melakukan penanganan kondisi darurat,” ujar Agus. Agus juga menjelaskan, pelatihan keselamatan di kapal ini rutin dilakukan setiap tahun dengan tema atau kondisi yang berbeda-beda. “Kali ini kami fokus bagaimana menangani kecelakaan atau accident yang disebabkan oleh kebakaran sehingga mengakibatkan orang cedera,” ungkapnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengapresiasi pelaksanaan pelatihan keselamatan SAR oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh ini. “Simulasi penanganan kondisi darurat dalam pelayaran sangat baik untuk menjamin keselamatan penumpang kapal,” ungkap Faisal. “Ini juga sebagai bentuk komitmen kita bersama ASDP, Basarnas, serta stakeholder terkait dalam memberikan pelayanan keselamatan pelayaran bagi masyarakat pengguna jasa penyeberangan,” ungkap Faisal. Pelatihan keselamatan di kapal milik Pemerintah Aceh ini turut melibatkan tim Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Banda Aceh  personil Pengawasan Operasional (Wasops) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah I Aceh, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Malahayati, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh, serta stakeholder lainnya. (AM)

Cuaca Ekstrem, KMP. Aceh Hebat 3 dan KMP. Teluk Singkil Berhenti Berlayar Sementara

SINABANG – Beberapa hari belakangan ini, cuaca pantai barat wilayah Aceh sedang mengalami kondisi yang dapat dikatakan ekstrem. Gelombang tinggi menyebabkan terhentinya sementara pelayanan angkutan penyeberangan. Sehingga, di terminal Pelabuhan Sinabang terjadi lonjakan penumpang dan antrian kendaraan yang didominasi oleh kendaraan angkutan barang baik golongan lV dan V sejenis truk telah terurai dengan baik, Selasa, 26 Juli 2022. Namun, pihak pelabuhan bersama stakeholder mengambil langkah cepat mengantisipasi ketertundaan pelayaran. Hari ini, terpantau kondisi penumpang dan kendaraan di terminal keberangkatan Pelabuhan Sinabang masih kondusif. KMP. Aceh Hebat 3 dan KMP. Teluk Singkil yang akan berlayar besok akan mengangkut semua kendaraan yang telah mendaftarkan kendaraannya untuk menyeberang. Said UR, Nakhoda KMP. Teluk Singkil berpesan kepada calon pengguna jasa yg ingin menyeberang serta membawa kendaraan agar mendaftarkan kendaraannya jauh-jauh hari sebelum keberangkatan agar antrian kendaraan lebih tertib dalam pengaturan di geladak kapal. Menjaga pelayanan penyeberangan agar mampu memenuhi kapasitas permintaan, maka keberangkatan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Sinabang untuk esok, Rabu, 27 Juli 2022, terdapat dua kali keberangkatan, yaitu KMP. Teluk Singkil yang akan menyeberang pukul 20.00 WIB menuju ke Labuhan Haji. Selanjutnya pada pukul 22.00 WIB, KMP. Aceh Hebat 3 akan berlayar menuju Pulau Banyak dan Singkil. Namun untuk sementara, KMP. Aceh Hebat 1 yang berlayar pada rute Calang- Sinabang belum dapat melayani penyeberangan karena dermaga Pelabuhan Calang sedang dilakukan pemeliharaan. Kita berharap pemeliharaan ini dapat terselesaikan dalam waktu cepat. (MS/MU)

Jadwal Kepulangan Jamaah Haji di Bandara SIM Aceh

BANDA ACEH – Alhamdulillah, ibadah haji tahun 1443 H di tanah suci telah usai. Para jemaah akan kembali ke tanah air mulai hari ini, Selasa (26/7), dari Arab Saudi. Nah, para jemaah tiba di Aceh hari apa saja, ya? Yuk cek infonya berikut ini! Kloter pertama dijadwalkan beratolak dari Jeddah Arab Saudi pada Selasa 26 Juli 2022 pukul 07.05 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA2201. Jemaah haji Aceh kloter pertama dijaadwalkan tiba di tanah air di Bandara Sultan Iskandar Muda  (SIM) Aceh Besar pukul 19.30 WIB. Kemudian dilanjutkan jemaah haji kloter kedua bertolak dari Arab Saudi pada Rabu (27/7/2022) pukul 06.45 WAS dan tiba di bandara SIM pukul 19.10 WIB di hari yang sama. Berikutnya kloter ketiga bertolak dari Arab Saudi pada Kamis (28/7/2022) pukul 07.15 WAS dan tiba di bandara SIM pukul 19.40 WIB. Kloter keempat bertolak dari Jeddah Arab Saudi pada Jumat (29/7/2022) pukul 09.40 WAS dan tiba di bandara SIM pukul 22.05 WIB. Kloter kelima bertolak dari Jeddah Arab Saudi pada Sabtu (30/7/2022) pukul 08.50 WAS dan tiba di Aceh pukul 20.50 WIB di hari yang sama. Terakhir, kloter keenam yang merupakan kloter terakhir dijadwalkan bertolak dari Arab Saudi pada Minggu (1/8/2022) pukul 19.15 WAS dan tiba di tanah air pada pukul 21.15 WIB di hari yang sama. (HM) Simak Selengkapnya dalam infografik ini:

Rooftop Kapal untuk Cuaca Cerah

Aksesibilitas yang menghubungkan suatu wilayah daratan dengan wilayah daratan yang ada di kepulauan salah satunya dapat dihubungkan sarana transportasi laut. Untuk menghubungkan daratan yang terpisah tersebut pada umumnya menggunakan sarana berupa kapal, sarana ini didesain berdasarkan kebutuhan dan karakteristik wilayahnya. Kapal yang digunakan untuk dapat mengangkut kendaraan dan orang dikategorikan dalam Kapal Roll On Roll Off (Kapal Ro-Ro), jenis kapal ini pada prinsipnya adalah menghubungkan dua ruas jalan yang terpisah oleh perairan, dari aspek operasional memiliki metode bongkar muat yang menjadi ciri khas kapal Ro-Ro,  kendaraan yang masuk (Roll On) dan keluar (Roll Off) kapal dengan penggeraknya sendiri, tentu dengan fasilitas infrastruktur pendukung di pelabuhan. Mengingat kebutuhan dan tujuan maka bagian dari kapal Ro-Ro dapat difungsikan untuk masuk kendaraan dan orang. Bagian dari kapal yang dimanfaatkan untuk kendaraan harus memenuhi persyaratan teknis berdasarkan ukuran kendaraan yang diizinkan, sedangkan untuk bahagian yang dimanfaatkan untuk orang atau penumpang juga berdasarkan standar pelayanan minimal angkutan penyeberangan yang ditetapkan, kenyamanan penumpang juga mempertimbangkan kondisi cuaca pada lintasan, walaupun secara regulasi juga mengarahkan adanya ruang penumpang tertutup dan terbuka. Beberapa hari belakangan ini, kondisi cuaca seluruh wilayah Aceh diguyur hujan yang disertai angin kencang. Bagi pelayaran, kondisi ini menjadi faktor pertimbangan dalam keselamatan pelayaran, apalagi pihak BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi dan cuaca buruk. Terkhusus pelayaran Ulee Lheue menuju Balohan atau sebaliknya, angin dan hujan dengan intensitas tinggi mengganggu perjalanan untuk menyeberang, bahkan tinggi gelombang dapat mencapai 4 (empat) meter. Jika cuaca cerah seperti pagi ini, Sabtu, 3 April 2021, para pelancong dapat menikmati panorama laut dari geladak (bagian paling atas) kapal atau bahasa kerennya “rooftop“. Layaknya, Kapal Ro-Ro lainnya seperti KMP. BRR yang juga didesain memiliki rooftop, begitu pun dengan KMP. Aceh Hebat 2, yang dapat digunakan penumpang untuk menikmati alam sambil memesan makanan maupun minuman di kafetaria yang berada di rooftop ini dalam cuaca baik. Pada kondisi angin kencang dan hujan tentu tidak disarankan untuk menikmati bagian outdoor ini karena kondisinya yang terbuka. Bagian rooftop yang dimanfaatkan untuk kafetaria dengan atap kanopi hanya sebahagian kecil dari deck yang berada di lantai paling atas, sebahagian besar kondisinya terbuka sehingga dalam kondisi hujan deras dapat menyebabkan genangan yang akan dibuang melalui saluran pembuangan air hujan, genangan tersebut bukan karena atap yang bocor atau atap kapal yang rusak tetapi memang disebabkan oleh area yang terbuka. Bagi Rakan Moda yang menyeberang dalam kondisi seperti ini dianjurkan untuk menempati di bagian ruang penumpang ekonomi reguler atau ruang penumpang non ekonomi reguler  yang tersedia di lantai khusus penumpang kapal tersebut, sehingga tidak terkena angin dan tempias air hujan. (MS)

Tren E-commerce Telah Jadi Gaya Hidup Masyarakat Aceh

BANDA ACEH – Tren e-commerce telah mengubah pola aktivitas masyarakat. E-commerce sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut semua aktivitas jual beli yang dilakukan lewat perangkat elektronik. Sehingga, angkutan logistik atau cargo menjadi pendukung utama dalam kegiatan ini. Bahkan tren memanfaatkan e-commerce seakan sudah menjadi gaya hidup sebagai masyarakat kita terkhusus Aceh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat mewakili Pj. Gubernur Aceh dalam acara Annual Meeting JNE Aceh 2022 di Hotel Amel Convention Hall, Rabu, 28 Desember 2022. Tentu saja tren ini membuka kesempatan bagi pengusaha lokal untuk memperluas pasar produknya di tingkat nasional. “Peran perusahaan ekspedisi akan sangat vital dalam memperlancar bisnis tersebut,” kata Teuku Faisal. Pada kesempatan ini, Teuku Faisal juga mengajak manajemen PT. JNE untuk memanfaatkan peluang mengembangkan bisnisnya di Aceh. Sebagai perusahaan ekspedisi yang telah berpengalaman selama 25 tahun, ada baiknya PT. JNE menjalin kerjasama dengan UMKM lokal dalam memperlancar transaksi itu, mengingat ada cukup banyak produk UMKM Aceh yang memikat pasar nasional. “Jika kerjasama ini dapat direalisasikan, tentunya kedua pihak akan saling mendapatkan keuntungan. Pemerintah Aceh akan sangat mendukung segala upaya yang dapat memperluas pasar produk lokal hingga ke tingkat nasional. Dengan demikian aktivitas bisnis masyarakat kian berkembang, dan tentu saja efeknya dapat memberikan keuntungan secara finansial bagi pelaku UKMM lokal,” lanjut Faisal.(AM)

PENERBANGAN AIR ASIA (BTJ-KUL) BATAL

Sejak ditetapkan status lockdown di Malaysia secara otomatis memberi dampak pada kebijakan transportasi yang harus diambil. Pagi ini Kamis (19/03) penerbangan Banda Aceh – Kuala Lumpur atau sebaliknya dengan pesawat Air Asia telah dibatalkan. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 41 penumpang Warga Negara Asing (WNA) yang telah check-in gagal berangkat hari ini. Saat ini, Pihak Maskapai Air Asia menawarkan pilihan kompensasi bagi penumpang, dengan pengembalian dana dan perubahan jadwal penerbangan sampai 6 (enam) bulan ke depan serta juga mengarahkan agar penumpang WNA dapat menghubungi kedutaan masing-masing. Menurut Surkani, Manager Airport Operation and Service Bandara Sultan Iskandar Muda, saat ini maskapai Firefly masih tetap beroperasi selama 3 (tiga) kali dalam seminggu. Pihak PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Sultan Iskandar Muda sampai saat ini juga belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari pihak maskapai. Kita berharap agar krisis yang terjadi akibat Covid-19 segera berakhir. Kenyamanan dan kebebasan masyarakat dalam memilih perjalanan tak lagi terhalang. Oleh karena itu, mari kita rapatkan barisan bersama untuk memerangi Covid-19. (MS)

Digitalisasi Pelayanan Trans Koetaradja

Di tengah kesibukannya mempersiapkan acara peresmian Depo Angkutan Massal Trans Koetaradja yang akan diresmikan oleh Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, M.T., pada Selasa, 24 Desember 2019, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Trans Kutaradja, Muhammad Al Qadri, S.SiT, M.T., menyempatkan diri untuk diwawancarai oleh Tim ACEH TRANSit, Kamis (19/12) malam. Muhammad Al Qadri, yang lebih akrab disapa Bang Al menjelaskan panjang lebar terkait pencapaian UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja pada tahun 2019. “Pada akhir tahun ini, Dishub Aceh akan meresmikan beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan. Kita akan meluncurkan beberapa inovasi yang akan diterapkan pada pelayanan Trans Koetaradja,” ungkapnya. Beberapa pekerjaan yang akan diresmikan diantaranya; peresmian 12 unit armada baru Trans Koetaradja dan Ruang Pusat Kendali Trans Koetaradja, serta peluncuran aplikasi ETA (Estimate Time Arrival) dan prototype e-ticketing hasil kerjasama dengan Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pengadaan 12 unit bus baru berukuran sedang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2019. Penambahan jumlah armada ini dimaksudkan untuk memperkecil jarak waktu tiba antar bus di halte agar sesuai dengan time table yang telah disusun. Yang mana menurut Al Qadri, salah satu faktor sering terlambatnya bus tiba di halte disebabkan jumlah armada yang beroperasi masih kurang pada suatu koridor, khususnya koridor 3 dan 5. Selain armada yang kurang, belum maksimalnya pelaksanaan pengawasan di lapangan juga menjadi faktor sering terlambatnya bus tiba di halte. Hal tersebut disebabkan masih minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada sehingga pengawasan terhadap operasional bus di lapangan tidak dapat dilakukan selama 12 jam bus beroperasi. Menurut Al Qadri, kendala pengawasan tersebut melatar belakangi UPTD Trans Kutaraja membangun Ruang Pusat Kendali. Ruang Pusat Kendali berfungsi sebagai media pengawasan terhadap operasional Trans Koetaradja di lapangan. Didukung sejumlah perangkat baru seperti; NVR (Network Video Recorder), People Counting Camera, CCTV dan Digital Signage yang terpasang di setiap halte, pihak Trans Koetaradja dapat memantau setiap pergerakan bus di lapangan. “Pada prinsipnya, tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna Trans Koetaradja. Karena masyarakat ingin bus tiba di halte tepat waktu, kondisi bus bersih, dan pelayanannya bagus,” ungkapnya. Melalui pusat kendali, pergerakan bus juga dapat diawasi dengan NVR, dan GPS sebagai media tracker. Jika terjadi suatu kendala terhadap pelayanan Trans Koetaradja di lapangan, pihak UPTD Trans Kutaraja dapat mengambil tindakan responsif agar pelayanan kepada masyarakat tidak terhenti. Peningkatan pelayanan lainnya yang dilakukan adalah pemasangan CCTV dan Digital Signage di halte. Perangkat ini akan memudahkan pihak Trans Koetaradja untuk memantau kondisi halte setiap saat. “Kita berharap dapat mengetahui kondisi halte setiap saat melalui CCTV dan Digital Signage, baik untuk melihat kondisi penumpang maupun kedatangan bus itu sendiri. Dengan alat tersebut juga diharapkan dapat mencegah aksi pencurian yang pernah terjadi sebelumnya di halte,” harap Al Qadri. Selain peresmian armada baru dan ruang pusat kendali, UPTD Trans Kutaraja juga akan meluncurkan aplikasi ETA (Estimate Time Arrival) dan prototype e-ticketing. Al Qadri menjelaskan, aplikasi ETA berguna untuk memudahkan masyarakat mengetahui lokasi bus yang terdekat dengan halte. Aplikasi tersebut sudah dapat diunduh di Play Store melalui handphone berbasis android. Sedangkan e-ticketing, yang sudah diprogramkan sejak tahun 2016, ditujukan untuk pendataan dan akuntabilitas pendapatan Trans Koetaradja. “Pada tahun 2019 kita luncurkan prototype-nya. Setelah usai uji, pihak Universitas Syiah Kuala akan melakukan registrasi hak kekayaan intelektual dan diharapkan pada tahun depan dapat diproduksi di Aceh untuk dapat digunakan pada angkutan massal Trans Koetaradja,” ujar Al Qadri. Target jangka pendek yang ingin dicapai UPTD Trans Kutaraja ke depan diantaranya; melengkapi NVR dan people counting camera pada seluruh bus, memperbaiki jaringan internet di ruang pusat kendali, dan melakukan pemasangan running text ETA di setiap halte. Pemasangan running text ETA ditujukan bagi masyarakat yang tidak menggunakan telepon genggam berbasis android, seperti para lansia dan pelajar sekolah. UPTD Trans Kutaraja juga menargetkan load factor Trans Koetaradja pada tahun 2020 mencapai 70 persen. Di akhir wawancara Al Qadri berpesan, Trans Koetaradja masih baru dan butuh dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar dapat memberikan pelayanan yang semakin baik. “Dengan penambahan armada dan teknologi, target kita bus Trans Koetaradja bisa tepat waktu. Kita juga berharap masyarakat semakin gemar menggunakan Trans Koetaradja,” tutup Al Qadri. Masih takut terlambat naik Trans Koetaradja? (Amsal) Versi cetak digital dapat diakses dilaman : https://dishub.acehprov.go.id/publikasi-data/aceh-transit/tabloid-transit/ Yuk simak peresmian Depo Pusat Kendali Trans Koetaradja dalam vide ini https://www.youtube.com/watch?v=6c2ySlw-j0I