Dishub

Sektor Transportasi Tumbuh 21,27 Persen di Kuartal Kedua

BANDA ACEH – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor transportasi telah berhasil tumbuh 21,27 persen di kuartal kedua tahun 2022, dan memberi sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,44 persen. Pencapaian ini harus kita syukuri. Di tengah tantangan (pandemi Covid-19), sektor transportasi masih memberi kontribusi yang berarti bagi Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, dalam upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) di Provinsi Aceh yang digelar di Depo UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Banda Aceh, Sabtu, 17 September 2022. Di tengah pencapaian yang baik ini, kata Teuku Faisal, harus diakui pula bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi. Di mana banyak pembangunan yang harus dituntaskan untuk meningkatkan konektivitas di seluruh nusantara. “Peringatan Harhubnas merupakan momentum yang tepat bagi Insan Perhubungan untuk terus memperbaiki kinerja pada sektor transportasi,” ungkapnya. Tantangan-tantangan ini, tambahnya, tidak akan bisa dihadapi tanpa kolaborasi dan sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi. “Oleh karena itulah, hari perhubungan tahun ini mengambil tema “Bangkit Maju Bersama”. Kita tidak akan bisa cepat bangkit jika kita tidak bersama, tidak Bersatu,” ujarnya. Di samping itu, Teuku Faisal menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh Insan Transportasi di manapun berada. Yang bertugas di kota, di desa, di perbatasan dan di pulau-pulau terpencil. Yang telah mengabdi demi menjaga konektivitas di seluruh penjuru negeri. Teuku Faisal juga mengajak seluruh peserta upacara maupun tamu undangan untuk mengenang jasa para pendahulu yang telah gugur dalam memajukan transportasi Indonesia. “Mari kita kenang mereka semua sebagai pahlawan transportasi,” tuturnya. Hari Perhubungan Nasional 2022 atau Harbubnas diperingati setiap tanggal 17 September. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengangkat tema “Bangkit Maju Bersama”. Tema ini diharapkan menjadi spirit kebangkitan jasa transportasi setelah dua tahun menghadapi pandemi COVID-19. Upacara Harhubnas tersebut dihadiri seluruh Aparatur Sipili Negara (ASN) Dinas Perhubungan Aceh. Turut dihadiri pula oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Aceh para Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se-Aceh, dan para mitra kerja perhubungan Aceh. Dinas Perhubungan Aceh juga menyerahkan hadiah kepada para mitra kerja perhubungan terbaik dan pemenang lomba yang menjadi rangkaian kegiatan memperingati Harhubnas 2022 di Aceh. Di antaranya, penilaian standar pelayanan minimal (SPM) AKDP terbaik, lomba menulis transportasi Aceh, serta pengelolaan media sosial terbaik pada Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se-Aceh. (AM)

ASN Dishub Aceh dan Mitra Kerja Donasikan 144 Kantong Darah

BANDA ACEH – ASN Dinas Perhubungan Aceh bersama mitra kerja di sektor perhubungan Aceh berhasil donasikan 144 kantong darah dalam kegiatan donor darah rutin Pemerintah Aceh yang digelar di Depo UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Rabu, 14 September 2022. Aksi kemanusiaan ini juga menjadi rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 17 September mendatang. Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil saat meninjau dan ikut mendonasikan darahnya pada kegiatan ini menyebutkan bahwa antusias pegawai Dishub Aceh untuk berkontribusi dalam aksi ini sangat luar biasa. “Alhamdulillah, para ASN cukup antusias, buktinya hari ini ramai sekali yang hadir agar bisa ikut menyumbang darahnya, kita sangat mengapresiasi kebaikan niat mereka,” kata Teuku Rizki. Teuku Rizki juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh mitra kerja perhubungan Aceh yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah hari ini. Di antaranya, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Perum Damri Banda Aceh, Basarnas Banda Aceh, PT Jasa Raharja Aceh, dan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh. (AM)

Pelajar Pelopor Jadi Ujung Tombak Keselamatan Berlalu Lintas

BANDA ACEH – Indonesia butuh generasi muda untuk membawa perubahan yang semakin baik bagi negara ini, terkhusus pada perkembangan transportasi. Ide keratif dan inovatif yang ada pada generasi mendatang merupakan senjata yang sangat penting dalam mewujudkan transportasi yang yang andal dan berdaya saing. Hal ini  seperti yang disampaikan  Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal dalam sambutannya, saat acara pembekalan Peserta Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2022 di Ruang Pertemuan “Multimoda”, Sabtu, 10 September 2022, bahwa pelajar pelopor ini merupakan ujung tombak generasi dalam mewujudkan kesadaran pada generasi bangsa akan keselamatan berlalu lintas. “Dipundak adik-adik saat ini membawa nama provinsi aceh. Besar harapan kami kepada adik-adik untuk memberikan yang terbaik dalam agenda nasional ini, sehingga di tingkat nasional aceh dipandang menjadi cerminan generasi milenal yang peduli keselamatan LLAJ,” ujar T. Faisal. Pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ tingkat Provinsi Aceh tahun 2022 telah diselenggarakan pada bulan juli yang lalu diikuti sebanyak 23 orang peserta yang berasal dari kabupaten/kota se- aceh. Dari hasil kegiatan terpilihlah 3 (tiga) peserta terbaik akan mewakili provinsi aceh dalam agenda pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ tingkat nasional yang mengusung tema “Indonesia future transport”. “Saya berharap kegiatan ini menjadi acuan bagi para peserta pelajar pelopor keselamatan lalu lintas agar dapat memberikan tauladan bagi rekan-rekan di sekolahnya sehingga akan mampu meciptakan suatu kondisi lalu lintas yang aman, tertib dan nyaman di lingkungannya,” pungkasnya. Dalam acara ini juga turut hadir mendampingi, Sekdishub Aceh, Kabid. LLAJ, dan Kabid. Pelayaran. Sebagai informasi, kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Tingkat Nasional ini akan dilaksanakan di Jakarta, pada 12 – 14 September 2022, yang dikuti oleh perwakilan dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Lampung, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, JAwa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Banten, dan Jakarta. (MS) Berita Menarik Lainnya:  23 Pelajar SMA Se-Aceh Ikuti Pemilihan Pelajar Pelopor 2022 Organda Aceh Akan Sesuaikan Tarif Angkutan Dalops Dishub Aceh Lakukan Penertiban Lalin Saat Upacara HUT RI

Bank Aceh Serahkan Bantuan CSR untuk Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal terima bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) Bank Aceh berupa 25 unit kursi ruang tunggu penumpang untuk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue di Banda Aceh, Kamis, 8 September 2022. Bantuan CSR ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman saat berkunjung ke Pelabuhan Ulee Lheue. Pada kesempatan tersebut, Teuku Faisal yang didampingi pejabat struktural Dishub Aceh menyampaikan bahwa ini bukan kali pertama Bank Aceh menyalurkan bantuan pada sarana transportasi yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik. “Untuk itu, kami berterima kasih atas bantuan CSR dari Bank Aceh,” ungkap Faisal. Bantuan CSR pada sektor pelayanan publik, menurut Teuku Faisal, tepat sasaran karena akan digunakan setiap saat oleh masyarakat. Ia mencontohkan, saat musim liburan maupun angkutan lebaran, penumpang yang menggunakan angkutan penyeberangan membludak luar biasa, khususnya saat ini di mana pandemi mulai mereda. Kondisi tersebut, tambah Teuku Faisal, menyebabkan sebagian pengguna jasa tidak terlayani oleh fasilitas pelabuhan, termasuk ruang tunggu yang tidak memadai lagi sehingga Dishub Aceh melakukan pembenahan. “Bantuan seperti ini insyaallah benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat pengguna jasa pelabuhan,” ujar Teuku Faisal. Teuku Faisal juga berbicara terkait potensi pengembangan pelabuhan penyeberangan, baik Ulee Lheue maupun Balohan. “Pelabuhan saat ini konsepnya seperti rest area, jadi saat pelayanan pelabuhan tutup, orang tetap bisa memasuki pelabuhan untuk sekedar menikamti pemandangan atau menikmati kuliner yang berjualan di area pelabuhan,” ujarnya. Oleh karena itu, Teuku Faisal mendorong pihak swasta, termasuk Bank Aceh untuk masuk dan berinvestasi di berbagai sarana transportasi agar aset Pemerintah Aceh terberdayakan dengan baik. “Dishub Aceh siap bila ada hal-hal yang dapat kita kerjasamakan dengan Bank Aceh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kunjungan pariwisata melalui fasilitas perhubungan,” ungkap Teuku Faisal. Sementara itu, Dirut Bank Aceh, Haizir Sulaiman menyebutkan bahwa bantuan CSR ini merupakan wujud kepedulian Bank Aceh terhadap masyarakat Aceh, khususnya di sektor transportasi. “Kami bangga dan senang bisa membantu memudahkan masyarakat yang menggunakan jasa pelabuhan,” ungkap Haizair. Haizir menambahkan bahwa peningkatan pelayanan pada sektor transportasi perlu digalakkan bersama-sama agar masyarakat betah dan nyaman saat berada di sarana transportasi. Melalui pelayanan yang baik, kata Haizir, akan melahirkan efek domino bagi perekonomian masyarakat dan pertumbuhan kunjungan pariwisata. Bank Aceh juga terus berupaya menghadirkan kemudahan bagi masyarakat Aceh sebagai bentuk kehadiran bank daerah ini bagi masyarakat, termasuk di sektor pariwisata. Upaya-upaya ini, kata Haizir, untuk memberi kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh. (AM)

14 ASN Dishub Aceh Terima SK Kenaikan Pangkat

BANDA ACEH – Sebanyak 14 Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh bersama 1120 ASN Pemerintah Aceh lainnya pagi ini menerima penyerahan SK Kenaikan Pangkat dan Pensiun dari Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah di Kantor Gubernur Aceh, Kamis, 8 September 2022. Raut penuh kebahagian terpancar jelas wajah mereka. Sebab, kenaikan pangkat ini merupakan penghargaan atas prestasi kerja dan pengabdian yang diberikan oleh negara bagi ASN yang telah mengabdi. Perasaan itu pula yang dirasakan oleh Teuku Fajar Hakim, salah satu ASN Dishub Aceh yang menerima SK Kenaikan Pangkat pagi ini. Fajar yang menjabat sebagai pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) pada Dishub Aceh sangat bersyukur atas penghargaan kenaikan pangkat yang ia peroleh. “Alhamdulillah, semoga ini menjadi pendorong dan penyemangat bagi saya pribadi dan rekan-rekan Dishub Aceh yang menerima SK kenaikan pangkat untuk terus meningkatkan kinerja dan pengabdian pada pelayanan transportasi Aceh,” ucapnya penuh syukur. Di tengah kegembiraan kenaikan pangkat, salah satu ASN Dishub Aceh, Marzuki mengakhiri masa tugasnya pada Dishub Aceh. Ia selama ini bertugas sebagai Koordinator Terminal Tipe B Bireuen. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal beserta seluruh Keluarga Besar Dishub Aceh mengucapkan terima kasih dan apresiasi mendalam atas kerja nyatanya selama ini bagi bangsa dan negara. Usai penyerahan SK Kenaikan Pangkat, Marzuki yang akan purna tugas juga menerima cidera mata yang diserahkan oleh Sekdishub, Teuku Rizki Fadhil di Ruang Multimoda sebagai penghargaan atas pengabdiannya selama ini. (AM)

Sukseskan MTQ 2023, Pemkab Simeulue Harapkan Dukungan Dishub Aceh

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menerima kunjungan silaturrahmi Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Simeulue, Asludin dan Kepala Dinas Perhubungan Simeulue, Mulyawan Rohas dan jajarannya di ruang kerjanya, Senin, 5 September 2022. Pertemuan itu membahas beberapa poin terkait permasalahan transportasi di wilayah kepulauan Simeulue. Pihak Pemerintah Kabupaten Simeuleu juga meminta dukungan Dishub Aceh terhadap persiapan transportasi untuk mendukung kelancaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Aceh Tahun 2023 yang rencananya akan digelar di Simeulue. Di samping dukungan pelayanan transportasi, Mulyawan juga mengharapkan adanya dukungan sarana dan prasarana perhubungan, seperti pemasangan lampu penerangan jalan pada ruas-ruas jalan yang akan dilalui oleh peserta MTQ nantinya. Mulyawan juga mengharapkan adanya penambahan frekuensi penerbangan di Bandara Lasikin Sinabang, serta dukungan transportasi penyeberangan agar perjalanan peserta ke Simeulue berjalan lancar. Menanggapi permintaan tersebut, Teuku Faisal menyatakan bahwa Dishub Aceh siap mendukung penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Aceh di Kabupaten Simeulue. Faisal menyarankan agar Pemkab Simeulue melakukan inventarisir terlebih dahulu mengenai kebutuhan yang diperlukan. Nantinya, tambah Faisal, kebutuhan-kebutuhan prioritas dapat dialokasikan di awal tahun. Pada MTQ sebelumnya di Bener Meriah, kata Faisal, Dishub Aceh juga ikut mendukung kelancaran acara tersebut dengan mengirimkan 5 bus, serta mengirim tim Dalops Bidang LLAJ untuk membantu ketertiban lalu lintas. Terkait dukungan transportasi penyeberangan, Kabid Pelayaran Al Qadri menyampaikan bahwa operasional kapal penyeberangan selama pelaksanaan MTQ akan menyesuaikan dengan kebutuhan. “Kita akan lihat tentatif acara dan jadwal kapal bagaimana, bila perlu penambahan trip, kita siap,” ungkap Al Qadri. Pertemuan tersebut juga dihadiri Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil, Kepala Bidang Penerbangan, Muhammad Dahlan, serta Kepala Bidang LLAJ, Deddy Lesmana. (AM) Berita Menarik Lainnya: Organda Aceh Akan Sesuaikan Tarif Angkutan Dishub Aceh Kembali Perluas Layanan Trans Koetaradja Wisata Ceuraceu Eumbon, Berdayakan Masyarakat Gampong

Organda Aceh Akan Sesuaikan Tarif Angkutan

BANDA ACEH – Tarif angkutan umum di Aceh mengalami kenaikan paska Pemerintah Pusat mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022 kemarin. Guna mengantisipasi kenaikan tarif angkutan umum yang tidak terkendali, DPD Organda Aceh telah menyurati dan menginstruksikan kepada seluruh DPC Organda di daerah untuk melakukan pertemuan dengan pengusaha angkutan guna menyepakati penyesuaian tarif terbaru akibat kenaikan BBM. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris DPD Organda Aceh, Hermansyah saat bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal di ruang rapat Kadishub Aceh, Senin, 5 September 2022. “Dari pertemuan itu nantinya akan ada tarif yang disepakati dan akan dikirim ke kita di DPD untuk dipertimbangkan,” ungkap Hermansyah. Hermansyah menambahkan, pihaknya menyarankan supaya tarif yang disepakati agar tetap memperhatikan batas atas skema tarif angkutan umum sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub). Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah I Aceh dan Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh tersebut, Faisal menyampaikan bahwa penyesuaian tarif angkutan tetap harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada agar tidak membebani masyarakat sebagai pengguna jasa. Faisal juga menekankan supaya kesepakatan tarif yang dibuat antara Organda dan pengusaha angkutan dapat diputuskan sesegera mungkin, lalu disampaikan ke publik agar tidak membingungkan masyarakat. Sementara itu, Kabid LLAJ Dishub Aceh, Deddy Lesmana mengungkapkan, tarif resmi angkutan umum yang menyesuaikan dengan kenaikan BBM belum ada, saat ini masih menggunakan ketetapan tahun 2016. “Untuk kenaikan tarif belum diatur secara resmi, menunggu hasil Rakernas Organda,” kata Deddy. Deddy memprediksikan kenaikan tarif sesuai batas atas yang ditetapkan pada tahun 2016 lalu akan menjadi batas bawah. “Hal ini tentu akan dikaji lagi, dengan kemungkinan akan lebih rendah dari prediksi,” ungkapnya. Akan tetapi bila terjadi kenaikan terlalu tinggi, lanjut Deddy, akan berimbas pada permintaan pasar sehingga akan merugikan pihak pengusaha karena akan berkurangnya pengguna jasa. Pada kesempatan yang sama, Kepala BPTD Wilayah I Aceh, yang diwakili Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Fahni Mauludi menyebutkan bahwa penetapan tarif angkutan dalam Permenhub hanya bagi pelayanan ekonomi saja. “Secara regulasi yang diatur oleh Pemerintah hanya tarif kelas ekonomi, namun dengan adanya kenaikan BBM ini kami harap ada koordinasi dari DPD Organda dengan pengusaha PO, terutama untuk wilayah Aceh, terkait batasan tarif untuk pelayanan non-ekonomi,” ujar Fahni. Bila sudah ada tarif non-ekonomi yang disepakati antara DPD Organda dengan pengusaha, tambah Fahni, pihaknya akan memantau penerapan tarif tersebut di sejumlah terminal tipe A yang dikelola oleh BPTD Wilayah I Aceh. “BPTD akan memantau terkait penerapan tarif di lapangan agar tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat,” ungkap Fahni. (AM) Berita Menarik Lainnya: Transportasi Berperan Penting Dukung Distribusi Potensi Alam Dishub Aceh Kembali Perluas Layanan Trans Koetaradja ABK KMP Aceh Hebat 2 Ikuti Pelatihan Keselamatan SAR

Dishub Aceh Perluas Layanan Trans Koetaradja dengan 4 Rute Baru

ACEH BESAR – Tingginya permintaan masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar akan pelayanan Trans Koetaradja untuk menjangkau wilayah layanan yang lebih luas, menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh. Oleh karenanya, guna menjawab kebutuhan transportasi masyarakat, Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja memperluas layanannya dengan membuka 4 (empat) rute baru sehingga kebutuhan mobilitas masyarakat terpenuhi. Rute pengumpan (feeder) baru yang dilalui Bus Trans Koetaradja sejak 1 September 2022 lalu, yaitu Ulee Lheue – Simpang Rima, Simpang Rima – Simpang 3 PU, Simpang Rima – Lampuuk dan Pusat Kota – Lambaro via Lueng Bata. Bus ini beroperasional dari pukul 06.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB setiap harinya. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengatakan bahwa dengan diluncurkannya rute baru ini, masyarakat di wilayah layanan dapat memanfaatkan Trans Koetaradja untuk berbagai kebutuhan mobilisasi, seperti kebutuhan perdagangan, bisnis, pendidikan maupun aktivitas sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Rute baru ini juga diharapkan dapat menunjang aktifitas wisata karena terhubung dengan kawasan wisata pantai Lampuuk di Aceh Besar serta dengan mudah dapat terkoneksi dengan rute-rute utama lainnya. “Penumpang yang ingin berpindah rute, dapat turun pada halte transit, dan selanjutnya melanjutkan perjalanannya ke rute yg dituju” ungkap Faisal. Sementara itu Kepala UPTD Angkutan Mssal Trans Kutaraja, M. Hanung Kuncoro mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap ketepatan waktu, kebersihan dan pelayanan angkutan masal perkotaan milik masyarakat Aceh ini. Ia berharap masyarakat dapat menikmati pelayanan rute baru ini dan bersama-sama menjaga kebersihan serta menerapkan protokol kesehatan dalam bertransportasi.(QQ) Berita Menarik Lainnya: Wisata Ceuraceu Eumbon, Berdayakan Masyarakat Gampong GISA Percepat Penanganan Stunting dan Imunisasi di Aceh E-Kiosk Mudahkan Retribusi Masuk Terminal Tipe B Abdya Simak Video Menarik: https://www.youtube.com/watch?v=OZdraDRPcAU

Wisata Ceuraceu Eumbon, Berdayakan Masyarakat Gampong

Indah nan syahdu, mungkin itu ungkapan yang akan sering terbayang dalam benak pikiran kita selama mengikuti perjalanan wisata ini. Iya, wisata Ceuraceu Eumbon, salah satu wisata air yang sedang naik daun di Aceh pada tahun 2021 ini. Wisata air memang sudah lumrah kita temukan di Aceh, khususnya wisata air tawar. Namun, siapa sangka, bumi Aceh Jaya menawarkan wisata air yang begitu indah dan membuat mata penuh takjub. Perjalanan wisata menggunakan speedboat selama lebih kurang 3 jam ini dimulai dari Gampong Ceuraceu. Di dekat dermaganya, kita bisa melihat jembatan gantung yang menjadi satu-satunya akses masyarakat saat ingin beraktivitas ke luar. Namun bukan itu fokus kita kali ini, tetapi pemandangan indah di sepanjang Krueng Teunom sudah dimulai dari sini. Dimulai dengan jembatan gantung yang berdiri kokoh, berlatarkan pegunungan hijau yang bersilang. Bergerak 15 menit dari dermaga, kita menjumpai ‘pantai-pantai’ sungai yang penuh dengan pasir dan bebatuan kecil nan unik. Rasanya ingin langsung terjun ke sungai untuk berenang di antara ikan-ikan yang bermain di dalamnya. Tepian sungai yang dilalui ini juga masih terlihat sangat alami, artinya tidak banyak aktivitas masyarakat di daerah ini. Pengunjung bisa meminta kepada pemandu untuk berhenti di pantai sungai, baik untuk berswafoto, makan siang, berenang, atau shalat. Perjalanan pun lebih dinamis tidak diburu waktu, karena perjalanan yang disarankan dimulai pukul 7 atau 8 pagi. Di saat mata masih terpesona dengan pantai sungai yang indah, tebing-tebing tinggi menjulang ikut menyapa. Tebing batuan kapur yang ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan kecil di sela-selanya ini menemani perjalanan wisata. Sungguh indah, rasanya seperti sedang berada di Grand Canyon-nya Sungai Colorado di Arizona Utara. Bedanya, tebing-tebing di sini tidak berupa ngarai yang berbentuk lembah dalam. Akan tetapi, ia adalah tebing bebatuan murni yang terbentuk oleh patahan-patahan yang telah terjadi selama beberapa abad yang lalu. Pemandangan indah yang telah kita lalui bukanlah sebuah akhir, Wisata Ceuraceu Eumbon masih menyimpan wahana air terjun sebagai sebuah kejutan. Rasanya pantas menjadikan air terjun sebagai titik istirahat setelah perjalanan selama lebih kurang 3 jam. Lokasinya berada tidak jauh dari bibir sungai. Hanya butuh waktu 5 menit berjalan kaki ke lokasi ini. Pihak pengelola telah membersihkan area air terjun dan membuat jalur setapak untuk memudahkan akses bagi pengunjung. Di air terjun, kita bisa menyantap makan siang sembari beristirahat, atau mandi di bawah air terjun sambil berswafoto bersama sejawat. Wisata ini dimotori oleh anak-anak muda sekitar Gampong Ceuraceu, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya sejak bulan Juli 2021 yang lalu. Mereka menggagas Komunitas Sadar Wisata Ceuraceu Eumbon dengan tujuan untuk bersama-sama membangun perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata. Maulidi, ketua komunitas ini, yang ditemui Aceh TRANSit, menyebutkan bahwa wisata Ceuraceu Eumbon masih baru, sehingga masih perlu pembenahan dan dukungan dari berbagai pihak. “Kita mengharapkan dukungan banyak pihak, khususnya Pemerintah Aceh dan Aceh Jaya, supaya pelayanan wisata ini terus membaik,” harapnya. Selama ini, ungkapnya, wisata Ceuraceu Eumbon sudah mulai memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Misalnya, paket penginapan dan makanan yang ditawarkan kepada pengunjung dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Tidak cuma itu, untuk speedboat juga dikerjasamakan dengan masyarakat, sehingga pemilik boat bisa terberdayakan dengan wisata. Perjalanan ke sini membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam dari Banda Aceh. Begitu tiba di Pasar Teunom Aceh Jaya, kita bisa meneruskan perjalanan selama 40 menit ke Gampong Ceuraceu. Kondisi jalan di daerah ini lumayan bagus, hanya saja di beberapa titik ada kerusakan akibat dilalui kendaraan berat. Tapi tentu saja tidak akan menurunkan semangat kita untuk cepat-cepat tiba di Ceuraceu. (Amsal Bunaiya) Selengkapnya donwload di: https://dishub.acehprov.go.id/aceh-transit-press/

Trans Koetaradja di Mata Mahasiswi

OLEH NURUL HUSNA, Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Anggota UKM Jurnalistik Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG), dan Anggota FAMe, melaporkan dari Banda Aceh SAYA tinggal di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Setiap pergi dan pulang kuliah saya menggunakan angkutan massal bus Transkoetaradja. Karena saya tak bisa mengendarai sepeda motor menjadi alasan tambahan bagi saya mengapa lebih memilih naik bus. Apalagi gratis dan saya merasa nyaman berada di dalamnya. Transkoetaradja berpusat di Kota Banda Aceh, tapi layanannya menjangkau hingga ke wilayah Aceh Besar.Bus ini juga penyatu semua kalangan: duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dan tiba sama cepat. Kebanyakan penumpang bus ini adalah mahasiswa dan mahasiswi. Teman-teman saya di Penbi angkatan 2020 maupun anak kecil yang pernah naik bus ini menyebut Transkoetaradja dengan sebutan “Tayo”. Naik bus sambil berjemur Senin (13/6/2022), matahari pagi menyilaukan mata. Halte bus Masjid Raya Baiturrahman dipenuhi orang-orang yang menunggu bus menuju arah Darussalam. Saya duduk di kursi paling depan. Di deretan kursi ini sedikit orang yang mau duduk kala pagi. Soalnya, cahaya matahari langsung menembus kulit siapa saja yang duduk di situ. Sebaliknya, saya suka duduk di kursi tersebut karena sekalian berjemur. Rasanya tidak masalah berjemur di pagi hari untuk mendapatkan vitamin D gratis dari sang surya, mumpung masih pukul 08.35 WIB. Tak lama menunggu, tiba satu bus Transkoetaraja yang menuju Darussalam koridor 1. Bus ini sangat penuh.Banyak penumpang yang berdiri. Setelah penumpang turun dari bus barulah penumpang yang ingin naik masuk ke dalam bus. Lantunan lagu Aceh menggema di dalam bus pada saat saya duduk di kursi penumpang. Ada pengalaman berkesan sewaktu saya pulang dari kampus mengejar Transkoetaradja trayek Kedah-Darussalam koridor 1. Saat itu, Rabu (15/6/2022) sore, bus terlihat dari jauh. Posisi saya juga masih jauh dari tangga bus (pengganti halte bus) yang ada di depan Toko Fantasi Darussalam, Banda Aceh. Saya memutuskan berjalan cepat menyeberangi jalan dua jalur. Saat itu jalan dipenuhi kendaraan. Ada rasa waswas di hati saya, perasaan takut ditinggal bus dan takut ditabrak kendaraan yang melaju kencang. Dengan berlari saya melambaikan tangan agar sopir (pramudi) berhenti. Untunglah satu orang penumpang laki-laki yang baru turun melihat saya yang sedang berlari. Dia sepertinya paham kondisi saya yang sedang mengejar bus, dengan cekatan penumpang tersebut menoleh ke belakang agar kondekturnya menunggu saya. Kondektur bus menatap saya tanpa kata saat saya naiki tangga dengan terburu-buru. Kata terima kasih terucap begitu saja dari mulut saya yang tertutupi oleh masker putih. Rasa lelah berganti dengan rasa syukur setelah berada di dalam angkutan massal Transkoetaraja. Wanita paruh baya menatap lekat ke arah saya dan beberapa orang memperhatikan saya mungkin mereka melihat saya berlari mengejar bus tadi, tapi saya hanya memperhatikan sekilas saya fokus duduk sambil mengatur napas agar normal kembali. Pelayanan yang baik dan memuaskan terasa langsung oleh siapa saja yang pernah menaiki bus ini. Para pramudi dan pramugaranya memiliki sikap yang baik, toleransi dan suka menolong para penumpangnya tanpa memadang status mereka. Pramudi dan pramugaranya mempakai pakaian seragam yang sopan dan rapi. Mereka bekerja dengan sistem shift, dua hari kerja satu hari off duty. Pramudi dan pramugara arah koridor 1 ada pergantian ke koridor lain, tergantung kebijakan mutasi dari operator Transkoetaraja. Jadwal bus Senin hingga Sabtu dari pukul 06.30 sampai pukul 19.20 WIB.Minggu dari pukul 06.30 hingga 14.45 WIB, terbatas hanya tiga bus untuk koridor 1 (Keudah-Darussalam). Bus ini milik bersama, tentu yang menjaganya adalah kita semua. Semoga angkutan massal milik masyarakat Aceh ini selalu ada dan tetap gratis selamanya.(*) Sumber: Serambi Indonesia