Dishub

17 Stand Meriahkan Bazar UMKM DWP Dishub Aceh

BANDA ACEH – Guna mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh menggelar Bazar di halaman Gedung CTRC Dishub Aceh, Kamis, 17 November 2022. Bazar yang diikuti sebanyak 17 pelaku UMKM DWP Dishub Aceh ini menghadirkan stand yang beragam. Mulai dari makanan basah dan kering, aneka minuman, serta stand aksesoris dan busana muslim. Misqul Syakirah, pelaku usaha yang ikut memeriahkan Bazar DWP Dishub Aceh ini menyebut, penyelenggaraan bazar ini sangat bermanfaat sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat “Alhamdulillah, berkat dukungan DWP Dishub Aceh, hari ini kita bisa ikut berpartisipasi dalam acara bazar ini, dan tentu sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM seperti kami,” ungkap alumni Sarjana Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala ini. Sementara itu, Billy Kurniawan Siddiq, salah satu pengunjung Bazar DWP Dishub Aceh, merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Harapannya, bazar ini dapat dilaksanakan secara rutin sehingga membantu ekonomi masyarakat.(MR)

Mereka Garda Terdepan Kelayakan Kendaraan

Suara bising di dalam ruangan yang pengap adalah hal yang biasa dialami oleh para petugas penguji kendaraan bermotor di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengujian Kendaraan Bermotor (UPTD PKB) Kota Banda Aceh. Belum lagi komplain dari pemilik kendaraan membuat keadaan terkadang menjadi kurang nyaman. Tapi mereka, para petugas penguji kendaraan ini, tetap menjalankan tugasnya sesuai Standar Operating Procedure (SOP), demi keselamatan para pemilik kendaraan di Aceh. Keadaan seperti inilah yang sehari-hari dijalani oleh Agus Mardeni, pria 41 tahun asal Bireuen yang telah mengabdikan dirinya menjadi penguji kendaraan dengan kompetensi penguji pemula pada tahun 2011. Sarjana teknik ini sebelumnya bergabung di unit Pengujian Kendaraan Bermotor sebagai Staf Administrasi Bidang Pendaftaran, dan pembantu Bendahara penerimaan di PKB. Seiring berjalannya waktu, Agus mendapatkan tawaran untuk mengikuti diklat dasar sebagai penguji kendaraan bermotor. Untuk menambah pengalaman di bidang perhubungan, ia langsung ambil kesempatan tersebut. “Setelah saya mengikuti diklat dasar, saya baru tahu bahwa pengujian kendaraan bermotor itu sangat berperan dalam hal menjamin keselamatan secara teknis terhadap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan. Maka dari itu saya terus melanjutkan karir saya sebagai seorang penguji kendaraan bermotor,” ungkap Agus Mardeni. Beberapa diklat pernah diikutinya antara lain Diklat Dasar Penguji Kendaraan Bermotor, Diklat Lanjutan 1 Penguji Kendaraan Bermotor, Diklat lanjutan 2 Penguji Kendaraan Bermotor. Bertugas sebagai penguji kendaraan bukanlah hal mudah, dengan pekerjaan itu menjadikan dirinya harus benar-benar ekstra bekerja menjadi seorang penguji kendaraan. Karena kelayakan kendaraan menjadi salah satu faktor penentu keselamatan di jalan raya. Ditanya apa pengalaman yang paling berkesan dan suka dukanya menjadi seorang penguji kendaraan? Agus memberikan jawaban kalau menurutnya pengalaman yang paling berkesan adalah saat bisa menjadi salah satu tenaga teknis yang berperan dalam mendukung terciptanya kendaraan yang berkeselamatan dan bisa menjalin silaturrahmi dengan para penguji dan saling berbagi informasi terkait dengan teknik-teknik pengujian. “Dalam pelaksanaan kegiatan pengujian terkadang terjadi selisih pemahaman dengan pihak pemilik kendaraan. Komplain dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan uji kir sering terjadi, terutama pemilik masih belum memahami tentang fungsi dan manfaat dari pengujian kelayakan kendaraan,” jelas Agus. Menurutnya untuk saat ini pengujian kendaraan bermotor sudah terintegrasi dengan Kementerian Perhubungan dimana Pengujian Kendaraan Bermotor seluruh Indonesia sudah menggunakan SIM BLUE (Sistem Informasi Manajemen Bukti Lulus Uji Elektronik). Bukti lulus uji yang dikelurkan saat ini berupa: Smart Card (kartu uji), Sertifikat Uji dan Stiker RFID. Agus mengungkapkan, Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor secara berkala diperlukan untuk menjaga agar kendaraan tersebut tidak mengandung kekurangan teknis yang tidak diketahui, serta tidak menimbulkan bahaya baik untuk lalu lintas, penumpang, dan lingkungan. Tidak sedikit kendaraan angkutan penumpang dan barang yang belum laik jalan tetapi masih tetap jalan tanpa mau melakukan uji kendaraan terlebih dahulu. Jumlah kendaraan bermotor, baik sepeda motor dan mobil penumpang dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal itu tentu butuh tenaga lebih banyak lagi petugas untuk pengujian kelayakan kendaraan bermotor atau biasa dikenal dengan istilah uji KIR. Harapan Agus, pemerintah dapat memenuhi kebutuhan SDM penguji dan sarana prasarana untuk seluruh kabupaten/ kota se-Aceh agar pelaksanaan pengujian dapat berjalan dengan lebih baik lagi, demi terciptanya kendaraan yang berkeselamatan. Para penguji berharap agar tenaga teknis seperti penguji k e n d a r a a n bermotor yang sudah memiliki kompet e n s i untuk dapat d i tempat kan pada bidang p e n g u j i a n kendaraan dan tidak ditempatkan di luar dari bidang keahliannya serta kepada masyarakat. Ia berharap pemilik kendaraan wajib uji agar lebih memahami tentang fungsi dan tujuan dari pengujian kendaraan bermotor sehingga kesadaran pemilik untuk melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor bisa lebih baik lagi. Tentunya hal ini dapat disampaikan oleh pihak pemerintah melalui sosialisasi kepada masyarakat.(Dewi Suswati) Selengkapnya donwload di:https://dishub.acehprov.go.id/aceh-transit-press/

Rakor Keselamatan Lalu Lintas Dibahas Di Banda Aceh

BANDA ACEH – Berbagai isu keselamatan lalu lintas, menjadi isu yang hangat beberapa waktu saat ini. Tak terkecuali di provinsi Aceh yang menjadi salah satu wilayah rawan kecelakaan. Selain itu, isu mobilisasi pengaturan lalu lintas saat mitigasi bencana misalnya seperti banjir di Aceh. Isu yang berkembang inilah yang dibahas pada, Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas Wilayah Aceh, di Banda Aceh, Kamis, 10/11/2022. Narasumber forum diskusi ini menghadirkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal, Kepala Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, Kombes Pol Muji Ediyanto, dan Kepala PT Jasa Raharja Cabang Aceh, Regy S. Wijaya. Pada forum koordinasi ini juga membahas kondisi-kondisi terkait upaya meminimalisir kecelakaan lalu lintas, mengetahui titik rawan kecelakaan dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Selain itu forum ini juga menjadi wadah persiapan lintas sektor membahas keselamatan lalu lintas menyambut liburan akhir tahun. Forum ini juga membahas penertiban pengelolaan angkutan umum, mobil angkutan dengan status ODOL, kasus tabrak lari, pengendara di bawah umur, penggunaan kendaraan pick-up untuk kendaraan umum, hingga pelanggaran lalu lintas lainnya. Hadir dalam kesempatan ini perwakilan, Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Aceh, Basarnas Aceh, dan, Dinas PUPR Aceh, dan Bappeda Aceh. (MR)

Personil Dishub Aceh Beri Dukungan Pengamanan Lalu Lintas Kunjungan Mensos

ACEH TAMIANG – Personil Dinas Perhubungan Aceh memberi dukungan pengamanan lalu lintas saat kunjungan Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Tri Rismaharini ke Aceh Tamiang, Rabu, 9 November 2022. Pengamanan lalu lintas bersama personil Dishub Aceh Tamiang dan Satlantas Polres Aceh Tamiang ini berpusat di Simpang Empat Opak dan sekitar Kantor Kecamatan Bendahara di Desa Sungai Iyu. Hal ini perlu dilakukan supaya peningkatan volume kendaraan tidak menyebabkan kemacetan pada ruas jalan yang dilewati oleh rombongan. Diketahui, Menteri Risma berkunjung ke Aceh Tamiang guna meninjau langsung dampak banjir yang melanda daerah ini sejak sepekan yang lalu. Dalam kunjungannya, Risma juga menyerahkan bantuan sebesar Rp1.9 miliar untuk bencana banjir di Aceh Tamiang kepada Bupati Aceh Tamiang Mursil, serta turut disaksikan oleh sejumlah pejabat Forkopimda Aceh Tamiang.

Tiga Kali Penerbangan, Bandara SIM Berangkatkan 1.247 Jemaah Umrah

ACEH BESAR – Semenjak berhasil berangkat dua penerbangan umrah langsung dari Banda Aceh – Madinah pada 4-5 November membawa 821 jemaah, hari ini Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar kembali dipadati jemaah umrah kali ketiga sebanyak 426 orang, Selasa sore, 08/11/2022. Antusias jemaah dan warga yang mengantar menambah suasana haru dan bahagia warga Aceh yang akan menuju tanah suci. Miswar, salah satu jemaah dari Panton Labu, Aceh Utara mengungkapkan bahagia dapat berangkat umrah langsung dari Banda Aceh. Ia menilai bandara ini sudah layak untuk melakukan aktivitas penerbangan internasional. “Selama ini, kami harus menempuh jalur darat dan terbang ke tanah suci via Bandara Kualanamu Medan. Saya berharap, ke depan warga Aceh dapat langsung berangkat umrah dari sini,” sebutnya. Hal senada juga diungkapkan jemaah umrah asal Aceh Barat, Arjuna. Ia mengungkapkan kendala jika harus berangkat melalui bandara dari luar Aceh. “Kami kurang nyaman, sebab sudah menuju Medan. Namun, terkendala karena Banjir sehingga dialihkan penerbangan ke Banda Aceh. Harapannya, dapat terbang langsung dari Banda Aceh,” katanya. Arjuna melanjutkan, sebab beberapa jemaah yang sudah usia lanjut juga melakukan perjalanan suci ini. Maka sudah sepantasnya, warga Aceh dapat terbang langsung dari tanah kelahirannya. Keberangkatan kali ketiga ini menggunakan pesawat Lion Air Airbus 330-343 membawa jemaah dari sembilan travel berasal dari Aceh dan satu travel berasal dari Sumatera Utara. Pesawat dengan nomor penerbangan JT84 lepas landas tepat pukul 16.43 WIB. Secara akumulatif selama tiga kali penerbangan, Bandara SIM telah berhasil memberangkatkan sebanyak 1.247 jemaah menuju Madinah, Arab Saudi. Ini menjadi bukti bahwa bandara ini tetap siap melayani penerbangan internasional. General Sales Agent Lion Air Group Wilayah Aceh-Sumut, Ricky Alfanda mengatakan pada Juli 2022, Aceh memiliki slot yang diberikan Pemerintah Arab Saudi untuk jemaah umrah dari Aceh. Namun, saat itu terkendala karena belum dibukanya penerbangan internasional dari Bandara SIM. Alfanda menyebut saat ini sudah ada upaya dari pihaknya dengan Pemerintah Arab Saudi agar tahun ini masyarakat Aceh dapat terbang langsung dari Banda Aceh dengan tujuan Madinah. “Jika tidak ada halangan, akhir Desember mendatang akan ada penerbangan langsung ke sana,”pungkasnya.

Tim Dishub Aceh Perlancar Arus Lalu Lintas Jalan Banda Aceh – Sumut

ACEH TAMIANG – Tiba di lokasi banjir Kabupaten Aceh Tamiang, Tim Dishub Aceh langsung membantu pengaturan lalu lintas di jalan nasional Banda Aceh – Sumatera Utara, tepatnya di Bukit Rata dan Alur Selawi, Aceh Tamiang sejak tadi malam, Selasa dini hari, 8 November 2022. Kondisi arus lalu lintas di daerah tersebut terlihat sudah cukup lancar karena ketinggian air berangsur menurun sejak Senin siang kemarin (7/11). Semua jenis kendaraan mulai dari truk hingga kendaraan pribadi sudah bisa melintas, baik ke Banda Aceh maupun ke Sumatera Utara. Akan tetapi, masih perlu dilakukan sistem buka tutup karena terdapat truk CPO yang mogok di tengah jalan. Sebagian badan jalan juga berlubang dan digenangi air sehingga membahayakan pengendara. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tamiang, Syuibun Anwar saat memberi pengarahan kepada Tim Dishub Aceh tadi malam. Beberapa titik ruas jalan, kata Syuibun, perlu menjadi perhatian petugas karena ada sebagian badan jalan yang berlubang dan ada genangan air. Pengendara yang akan melewati wilayah Aceh Tamiang diimbau untuk selalu berhati-hati, serta tetap mengikuti arahan petugas yang mengatur lalu lintas.(AM)

FireFly Luncurkan Kembali Penerbangan Langsung Banda Aceh – Penang

ACEH BESAR – Sebuah rute penerbangan yang dinanti-nantikan masyarakat Aceh dari Banda Aceh dengan tujuan Penang, dapat dinikmati kembali setelah sempat berhenti beroperasi dikarenakan pandemi Covid-19. Mulai hari ini, Senin, 7 November 2022, pesawat FireFly dengan jenis Boieng 737-800 Jets tiba pukul 11.10 WIB di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar membawa sebanyak 40 penumpang. Pesawat dengan nomor penerbangan FY3510 turut serta membawa Global Head of Sales Malaysia Airlines Group, Roslan Bin Ismail dan rombongan disambut Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh, Iskandar didampingi, Pj. Bupati Aceh Besar, Iswanto, Kadishub Aceh, T. Faisal, dan Kadisbudbpar Aceh, Almuniza Kamal, GM. Angkasa Pura II Bandara SIM, dan GM AirNav Banda Aceh di ruang VIP Bandara SIM. Dijadwalkan, FireFly akan beroperasi dua kali seminggu setiap Senin dan Jumat menggunakan nomor pesawat FY3510 dan FY3511. Direncanakan pula, layanan ini secara bertahap akan meningkat empat kali seminggu pada Desember mendatang. Dalam rilis resminya, Chief Executive Officer FireFly, Philip See mengatakan dibukanya penerbangan ini memberi kemudahan bagi warga Malaysia dan Indonesia (Aceh). Baik yang ingin melakukan penerbangan wisata, medis, maupun melanjutkan pendidikan. “Kami berusaha untuk membawa kemudahan bagi masyarakat Banda Aceh ke Penang, dan sebaliknya, karena akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan aktivitas kunjungan,” sebutnya. Tepat pukul 12.00 WIB pesawat FireFly kembali terbang mengudara menuju Penang membawa 185 penumpang. Seperti diketahui, pesawat ini memiliki kapasitas 189 penumpang. (MR)

388 Jemaah Umrah Aceh Berangkat Ke Tanah Suci via Bandara SIM

Sebanyak 388 jemaah umrah asal Aceh akhirnya berhasil terbang ke Madinah dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) pada Jumat siang, 4 November 2022. Penerbangan ke tanah suci ini menggunakan pesawat udara Airbus A330 milik maskapai Batik Air. Sebelumnya, para jemaah umrah asal Aceh ini dijadwalkan terbang ke Madinah melalui Bandara Kualanamu Sumatera Utara. Namun, saat melakukan perjalanan via darat menggunakan bus, rombongan terjebak banjir di Aceh Tamiang sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Bandara Kualanamu. Seperti diketahui, wilayah perbatasan Aceh tepatnya di Kabupaten Aceh Tamiang sedang dilanda banjir yang menyebabkan akses jalan nasional di wilayah itu terputus sejak Kamis kemarin (3/11). Berdasar informasi yang diperoleh, akhirnya pihak maskapai Batik Air selaku operator penerbangan jemaah umrah ini akhirnya mengalihkan penerbangan transit ke Bandara SIM, Aceh Besar. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal hadir langsung di Bandara SIM guna meninjau pelayanan keberangkatan bagi para tamu Allah. Teuku Faisal ingin memastikan pelayanan bisa berjalan sesuai prosedur sehingga perjalanan para jemaah tidak mengalami kendala apapun. “Alhamdulillah, para jemaah umrah asal Aceh bisa terlayani dengan baik meskipun sifatnya mendadak. Ini membuktikan bahwa Bandara SIM sudah sangat siap untuk pelayanan penerbangan internasional maupun umrah,” kata Teuku Faisal. Teuku Faisal menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholder Bandara SIM atas kerjasama dan kolaborasi yang baik sehingga pelayanan bagi jemaah umrah berjalanan dengan baik. Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Serambi Madinah Travel, Tgk Syeh Zakir, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh dan seluruh stakeholder Bandara SIM atas pelayanan yang diberikan kepada jemaah. “Alhamdulillah, jemaah umrah Aceh bisa berangkat dari bandara kebanggaan masyarakat Aceh. Pelayanan dan fasilitas yang ada di Bandara SIM juga sangat memuaskan, dan membuat jemaah kami bergembira sekali,” ujar Syeh Zakir. Syeh Zakir juga mengharapkan supaya penerbangan umrah bisa dilakukan langsung dari Aceh ke Madinah di masa yang akan datang. “Ini harapan saya sebagai salah satu penyelenggara travel umrah di Aceh, barangkali travel-travel lainnya di Aceh juga mengharapkan hal yang sama,” tuturnya. (AM)

Mulai Hari Ini, Terminal Calang Mulai Penarikan Retribusi Perdana

CALANG – Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B melaksanakan pemungutan retribusi perdana di Terminal Tipe B Aceh Jaya mulai Selasa, 1 November 2022. Kepala UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B Aceh, Erizal menyebutkan bahwa pemungutan retribusi ini sebagai wujud pengimplementasian Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2021 tentang retribusi Aceh, serta guna mendukung peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Aceh. Penarikan retribusi di Terminal Tipe B Aceh Jaya, kata Erizal, juga sejalan dengan peningkatan fasilitas pelayanan yang ada di terminal tersebut. Sehingga penumpang maupun pengemudi yang menggunakan jasa terminal semakin nyaman saat berada di terminal. Sementara itu, salah satu pengemudi angkutan AKDP di Terminal Tipe B Aceh Jaya menyebutkan bahwa dengan nominal yang tidak seberapa, pihaknya dapat menikmati seluruh fasilitas dan pelayanan yang tersedia di terminal. “Saya sebagai masyarakat mendukung penarikan retribusi ini agar pelayanan di terminal jadi lebih baik lagi,” ujarnya. Penarikan retribusi juga telah diterapkan pada 3 lokasi terminal tipe B Aceh lainnya, yaitu Terminal Tipe B Pidie, Terminal Tipe B Aceh Tamiang, dan Terminal Tipe B Abdya. Penarikan retribusi di Terminal Tipe B Aceh Jaya masih dilakukan secara manual karena bus AKDP yang singgah masih belum terlalu tinggi. Akan tetapi, pada 2023 mendatang, penarikan retribusi akan dilakukan secara elektronik atau e-retribusi.

Pj Gubernur Aceh Lihat Kesiapan, Potensi, dan Kendala Pelabuhan Langsa

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Kuala Langsa guna melihat secara langsung kesiapan, potensi, maupun kendala yang dihadapi dalam operasional pelabuhan untuk mendukung aktifitas ekspor impor melalui pelabuhan di Aceh, Sabtu, 22 Oktober 2022. Kunjungan kerja itu juga sebagai tindak lanjut dari surat Menteri Perhubungan Republik Indonesia kepada Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero), pada 6 September 2022 yang lalu, agar memberikan dukungan berupa pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Kuala Langsa. Dalam kunjungan itu, Achmad Marzuki mendengar penjelasan General Manager PT Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe, Joni Hutama terkait kondisi terkini Pelabuhan Kuala Langsa, serta kendala operasional akibat kondisi alur pelayaran seperti saat ini. Budi juga menyampaikan terkait potensi kenaikan trafik kapal setelah pengerukan alur pelayaran dilakukan. Seperti, kapal dengan kapasitas 10.000 GT (Gross Tonage) dapat langsung bersandar dan tidak perlu melakukan kegiatan bongkar muat Ship to Ship (STS) lagi. “Selain itu, pemuatan cangkang sawit yang ada di lapangan penumpukan bisa langsung dilakukan ke kapal dengan party 10.000 hingga 30.000 ton,” kata Budi. PT Pelindo (Persero) saat ini, tambah Budi, sedang melakukan proses tender kegiatan pengerukan, dan pekerjaan segera dilakukan apabila sudah ada pemenangnya. Sementara itu, Kadishub Aceh, Teuku Faisal menyebutkan bahwa sebelumnya pihaknya sudah menghubungi manajemen PT Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe selaku pengelola pelabuhan untuk segera melakukan pengerukan alur pelayaran. “Perencanaan teknis pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Kuala Langsa juga sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan RI pada tahun 2021 yang lalu,” ujarnya. “Kita berharap pihak Pelindo berkomitmen untuk segera melakukan pekerjaan ini, supaya pelabuhan bisa disandari kapal-kapal besar untuk kegiatan ekspor impor,” kata Teuku Faisal. Apabila pengerukan sudah selesai, kata Teuku Faisal, kapal berbobot 10.000 GT sudah bisa bersandar di pelabuhan yang memiliki kolam berkedalaman mencapai 7 hingga 8 meter ini. Di samping itu, Teuku Faisal menekankan pada efek domino yang muncul akibat pengerukan alur ini. Di antaranya, semua komoditi asli Aceh, seperti hasil perikanan, perkebunan dan lainnya, bisa diekspor langsung melalui pelabuhan ini. Teuku Faisal menambahkan, Pemerintah Kota Langsa sedang memfasilitasi ekspor komoditas ikan dan sayuran dari pelabuhan ini ke Malaysia. “Bahkan saat ini aktifitas ekspor cangkang sawit sebesar 10.000 ton ke Jepang sedang berlangsung,” tambahnya. Pelabuhan Kuala Langsa juga memiliki sejumlah fasilitas yang menjadikannya sangat layak untuk pusat ekspor impor di Aceh, seperti dermaga curah cair dan dermaga umum sepanjang 150 m, dermaga jetty sepanjang 150 m, 2 gudang penyimpanan, 2 lapangan penumpukan seluas 10.000 meter persegi, serta fasilitas lainnya. (AM) Selengkapnya nonton video: