Dishub

Saat Daerah Lain Berbayar, Aceh Masih Gratiskan Bus Trans Koetaradja, Mengapa?

Di tengah banyaknya kota besar di Indonesia yang sudah menetapkan tarif untuk layanan Bus Rapid Transit (BRT) mereka, Trans Koetaradja hadir dengan keistimewaan tersendiri : gratis untuk semua masyarakat. Subsidi penuh dari Pemerintah Aceh menjadikan masyarakat masih bisa menikmati moda transportasi nyaman tanpa harus merogoh kocek. Dibandingkan dengan kota lain, misalnya Trans Jakarta dan Trans Semarang yang mematok tarif Rp3.500 per perjalanan. Bahkan di Bandung (Metro Jabar Trans) tarifnya mencapai Rp4.900, sementara Trans Banjarbakula di Banjarmasin sudah berada di angka Rp5.000. Jika melangkah lebih jauh ke luar negeri, Malaysia dengan Go KL City Bus nya juga menyediakan layanan gratis, tetapi konteksnya ada di ibu kota negara dengan skala penduduk dan anggaran yang jauh lebih besar. Dengan jumlah penduduk Banda Aceh yang hanya 267 ribu jiwa, keberadaan 59 unit bus Trans Koetaradja benar-benar terasa sebagai layanan publik yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Tidak hanya gratis soal ongkos, layanan ini juga terus berkembang dengan integrasi antar moda dan menghadirkan aplikasi khusus untuk memantau bus, sehingga semakin memudahkan mobilitas masyarakat. Dalam periode Februari hingga Juni Tahun 2025 saja, tercatat 384.957 penumpang telah memanfaatkan layanan Trans Koetaradja. Angka ini menegaskan bahwa layanan ini tidak hanya meringankan masyarakat, tetapi juga mampu menarik lebih banyak orang untuk beralih ke transportasi umum, sesuatu yang kerap menjadi tantangan di kota-kota besar lainnya.(AP) Baca Berita Lainnya: Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Transportasi Udara Indonesia UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK

Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK

BANDA ACEH – Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja Hanung Kuncoro memberikan sosialisasi penggunaan transportasi umum Trans Koetaradja kepada lebih dari seribu mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK), Sabtu (16/8/2025). Acara yang berlangsung di kampus Darussalam itu turut dihadiri Dekan Fakultas Teknik USK, Prof. Alfiansyah Yulianur. Dalam paparannya, Hanung menjelaskan sejarah operasional Trans Koetaradja yang dimulai sejak 2016 dengan satu koridor Pusat Kota–Darussalam menggunakan 25 unit bus. Seiring waktu, jaringan layanan terus berkembang menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Saat ini, Trans Koetaradja mengoperasikan enam rute utama dan delapan rute feeder, termasuk yang melayani kawasan Darussalam. “Khusus untuk adik-adik mahasiswa, ada feeder yang melayani Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar-Raniry. Awalnya pada Januari 2023 kita meluncurkan dua unit bus feeder dari Shelter Gelanggang USK. Sekarang sudah ada tiga unit feeder yang beroperasi untuk memudahkan mobilitas mahasiswa,” ujar Hanung. Ia menambahkan, salah satu rute terbaru bus feeder adalah dari Masjid Jamik Unsyiah menuju Pasar Lam Ateuk, Kuta Baro, karena banyak mahasiswa yang berdomisili di kawasan tersebut. Hingga kini, Trans Koetaradja memiliki 59 unit bus, sebagian besar di antaranya merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. Hanung mengajak mahasiswa untuk aktif menggunakan layanan Trans Koetaradja sekaligus membantu menjaga fasilitas umum. “Kami sudah berusaha menambah prasarana halte untuk mendukung aktivitas mahasiswa. Tapi masih ada kasus perusakan dan pencurian aset halte. Mari sama-sama menjaga agar fasilitas ini bisa dinikmati semua,” ujar Hanung. Menurut Hanung, mahasiswa merupakan pengguna terbesar Trans Koetaradja. Hal ini terlihat dari turunnya jumlah penumpang setiap kali masa libur perkuliahan, namun kembali meningkat tajam saat aktif kuliahan. Dengan banyaknya pengguna dari kalangan mahasiswa, maka koridor 1 yaitu Masjid Raya – Darusalam menjadi rute dengan penumpang terbanyak. Selain pengembangan armada dan rute, Trans Koetaradja juga menghadirkan inovasi teknologi. Sejak pertengahan Maret 2025, semua penumpang diwajibkan menggunakan kartu uang elektronik dengan sistem Tap on Bus. “Kami ingin melatih masyarakat terbiasa dengan e-money. Bukan hany Trans Koetaradja, tapi sekarang ke bandara, pelabuhan, hingga jalan tol juga sudah menggunakan sistem pembayaran elektronik,” ujar dia. Trans Koetaradja juga menyediakan aplikasi khusus yang dapat digunakan masyarakat untuk memantau keberadaan bus dan jadwal kedatangan. Aplikasi ini sekaligus menjadi sarana transparansi layanan transportasi publik. Selain mendukung mobilitas warga, Trans Koetaradja kerap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan daerah. Misalnya saat PON XXI Aceh-Sumut, seluruh armada dikerahkan untuk melayani kebutuhan transportasi atlet dan masyarakat. Para mahasiswa baru diminta mengunduh aplikasi Trans Koetaradja. Hanung juga mengadakan kuis interaktif, di mana mereka yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi Trans Koetaradja mendapatkan hadiah cenderamata yang di antaranya berupa kartu e-money.(HZ) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang

Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa

BANDA ACEH – Dengan mata tertutup kain, Pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh ikuti lomba Baris Berbaris Buta (BBB) di Halaman Kantor Gedung Induk, Banda Aceh, Kamis (14/8/2025), melangkah mantap mengikuti aba-aba. Sesekali ada yang melenceng ke arah tak terduga, memancing tawa penonton yang berkerumun di pinggir lapangan. Lomba unik ini menjadi bintang utama perayaan HUT ke-80 RI di lingkungan Dishub Aceh, diikuti seluruh pegawai, termasuk ASN PPPK yang baru dilantik dua pekan lalu. Tim Sekretariat Dishub Aceh membuka kompetisi bersama UPTD Pelabuhan Penyeberangan Wilayah I, UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaradja, dan Bidang PSM. Setelah itu giliran Bidang LLAJ, Pelayaran, Penerbangan, serta UPTD Terminal Tipe B. Meski tak bisa melihat, tim Sekretariat justru tampil memukau dengan langkah rapi dan kompak mengikuti instruksi. Mereka menjadi yang terbaik diikuti oleh tim dari Bidang Penerbangan serta tim Bidang Pelayaran. Yang membuatnya lebih menarik, sebagian besar peserta adalah ASN PPPK yang baru saja memegang SK. Mereka hanya sempat berlatih baris-berbaris saat retret paskapelantikan. Keseruan berlanjut ke lomba Perang Ekor Naga. Lima orang per tim saling berangkulan, berusaha mempertahankan “ekor” berupa balon yang diikat di pinggang peserta terakhir. Dengan lidi runcing di tangan, mereka memburu balon lawan sambil melindungi milik sendiri. Begitu terdengar letupan penonton sontak bersorak—ada yang girang, ada pula yang kecewa karena timnya kalah. “Ini game strategi. Ada delapan tim, dan tiga tim yang balonnya paling bertahan akan jadi juara. Kuncinya kekompakan,” kata Sekretaris Dishub Aceh, T. Rizki Fadhil, yang memandu jalannya pertandingan. Berbeda dengan yang terlihat, tidak semua tim memilih menyerang habis-habisan. Ada yang bermain aman dengan strategi bertahan, ada yang nekat memancing lawan ke sudut lapangan sebelum melakukan serangan balik. Penonton tak henti-hentinya tertawa melihat aksi-aksi lucu yang kadang justru membuat tim sendiri kebingungan. Untuk Perang Ekor Naga pria, juaranya adalah dari Bidang Penerbangan, Bidang LLAJ dan UPTD Wilayah 1. Sementara untuk kategori wanita dimenangkan oleh Bidang Pelayaran, UPTD Wilayah 1 dan Bidang PSM sebagai juara 3. Sorak-sorai penonton semakin memuncak saat lomba makan kerupuk dimulai. Angin yang berhembus kencang membuat kerupuk bergoyang liar, memaksa peserta berjinjit, mengangguk, bahkan memutar badan demi menggigitnya. Tawa pecah setiap kali ada peserta yang gagal berkali-kali menggigit kerupuk yang digantung di udara. Juara lomba makan Kerupuk pria dimenangkan oleh Bidang PSM, Sekretariat dan UPTD Terminal Tipe B. Sementara untuk kategori wanita diraih oleh Bidang Penerbangan dan juara kedua serta tiga diraih oleh dua perwakilan PSM. Sebagai penutup, para bapak-bapak unjuk kebolehan di lomba memasak mie Aceh. Aroma rempah menggoda langsung menyeruak di udara. Ibu-ibu duduk santai memberi dukungan sambil sesekali melontarkan komentar jahil kepada para “chef dadakan” yang sibuk mengaduk wajan. Hasilnya, setelah dinilai oleh tim juri, pihak Trans Kutaradja, LLAJ dan Sekretariat Dishub menjadi tiga terbaik dalam hal rasa. Dari semua perlombaan, Bidang Penerbangan kemudian mendapatkan juara umum setelah mendapatkan juara satu pada lomba Perang Ekor Naga dan Lomba Makan Kerupuk Wanita. Mereka juga mendapatkan juara dua pada lomba Baris Berbaris Buta. Sementara itu, fans dari sekretariat dianggap sebagai supporter terheboh pada perayaan HUT RI Dishub Aceh. Kepada yang terbaik ini, hadiahnya diserahkan langsung Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal ST., MT. Tak hanya di lapangan, semarak kemerdekaan juga terasa di setiap sudut kantor. Semua bidang dan UPTD berlomba menghias ruang kerja dengan tema merah putih. Bendera, balon, dan umbul-umbul dipasang rapi. Bahkan, bagian Sekretariat diam-diam mendekor pojok merah putih di lantai dua pada malam hari, sehingga keesokan harinya suasana kantor berubah penuh warna dan semangat kemerdekaan. Dalam Lomba Pojok Merah Putih ini, Bidang Pelayaran, UPTD Terminal dan Sekretariat menjadi juara setelah dinilai punya dekorasi terbaik. Perayaan HUT ke-80 RI di Dishub Aceh bukan sekadar deretan lomba, tetapi juga momen mempererat kebersamaan. Di antara tawa, sorakan, dan langkah kompak para peserta, tersimpan rasa bangga dan persaudaraan yang menjadi ruh peringatan kemerdekaan Indonesia.(HZ) Baca Berita Lainnya: Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat

Muhammad Yacub, Dibalik Setir Bus Trans Koetaradja

Aceh TRANSit – Pagi yang cerah di Kota Banda Aceh, Muhammad Yacub, seorang sopir bus Trans Koetaradja, memulai rutinitasnya. Setiap hari, ia mengendarai bus yang melayani mobilitas masyarakat dari rumah mereka ke Pusat Kota atau sebaliknya. Di balik profesinya yang tampak sederhana, terdapat sebuah kisah perjuangan yang penuh dedikasi dan semangat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Muhammad Yacub atau yang akrab disapa Pak Yacub bukanlah sosok yang mudah menyerah. Selama bertahun-tahun, ia selalu merasa bahwa bekerja di sektor transportasi publik adalah cara terbaik untuk memberi kontribusi bagi masyarakat. Berbagai rute sudah pernah ia lalui dan berbagai jenis bus pun sudah ia kemudikan. Sebelum menjadi sopir bus Trans Koetaradja, Pak Yacub sudah menjadi sopir angkutan umum bernama Labi-labi selama kurang lebih 18 tahun. Ia berjuang menghadapi berbagai rintangan di jalanan demi memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Ia tahu betul bahwa hidup tidak akan pernah mudah, tapi keyakinannya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil membuatnya tidak mudah menyerah. Dengan pengalaman bertahun-tahun di dunia transportasi, Pak Yacub akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan Trans Koetaradja pada tahun 2017, angkutan yang menjadi tulang punggung transportasi publik di Banda Aceh. Sebagai seorang Pramudi, ia tidak hanya bertugas mengemudi, tetapi juga menjadi wajah dari pelayanan yang memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Baginya, pekerjaan ini lebih dari sekadar mencari nafkah, ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari layanan yang memudahkan masyarakat Aceh. Tak jarang, ia mendengar ucapan terima kasih dari penumpang yang merasa terbantu dengan adanya bus Trans Koetaradja. kata-kata sederhana seperti itu menjadi penghargaan yang sangat berarti bagi dirinya. Hal itu membuatnya merasa bahwa setiap perjalanan yang dilaluinya membawa manfaat yang lebih besar. Namun, tugasnya tidak mudah. Tantangan di jalan sering kali datang, mulai dari kemacetan hingga tugas mengelola waktu yang sangat ketat. Namun, Pak Yacub tidak pernah mengeluh. Baginya, setiap rintangan adalah bagian dari proses yang membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih bijak. Cerita Pak Yacub begitu membanggakan terkait ketulusannya dalam menjalankan pekerjaan. Ia bukan sekadar bekerja untuk mencari uang, tetapi juga untuk mengabdi kepada masyarakat. Bagi Pak Yacub, profesinya adalah kebanggaan, dan itu terlihat jelas dalam setiap langkahnya. Ia selalu memberikan yang terbaik kepada setiap penumpang yang memasuki busnya. Dengan semangat kerja keras dan rasa tanggung jawab yang tinggi, ia menjadi sosok yang dihormati oleh sesama sopir dan penumpang. Kisah Pak Yacub adalah bukti bahwa dari pekerjaan yang tampak sederhana sekalipun, seseorang bisa memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orang lain. Ia menunjukkan bahwa ketulusan, dedikasi, dan kerja keras adalah kunci untuk meraih keberhasilan. Dengan setiap perjalanan yang ia tempuh, Pak Yacub tidak hanya mengantarkan penumpang ke tujuan mereka, tetapi juga mengantarkan inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat Aceh. Ia berharap besar agar bus Trans Koetaradja di masa yang akan datang akan terus bisa melayani masyarakat dengan baik, serta membuat pramudi dan pramugara lebih sejahtera. Semoga cerita ini bisa memberikan gambaran betapa besar dedikasi seorang sopir bus dalam menjalani tugasnya, dan bagaimana usaha serta kerja keras mereka patut dihargai.(Stephanie Marsya Ayundha) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Asa Membara Rute Baru Trans Koetaradja

Aceh TRANSit – Kabar gembira bagi masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya. Di tahun 2025, bus Trans Koetaradja kembali menghadirkan inovasi layanan dengan membuka tiga rute baru yang semakin mempermudah mobilitas warga. Rute-rute baru tersebut mencakup Darussalam- Pasar Lam Ateuk, rute Pusat Kota-Lampaseh-Lambung, dan rute Keudah – Pasar Al Mahirah. Mulai beroperasi sejak 25 Februari 2025, kehadiran rute baru ini merupakan jawaban atas permintaan masyarakat yang menginginkan akses transportasi umum lebih luas dan efisien. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M. Hanung Kuncoro, menjelaskan bahwa dari banyaknya usulan rute baru, tiga rute inilah yang dapat direalisasikan. “Masyarakat di kawasan ini melapor ke perangkat desa agar bus Trans Koetaradja bisa menjangkau wilayah mereka. Permintaan ini kemudian diperkuat oleh surat dari DPRK dan DPRA, sehingga akhirnya tiga rute baru ini bisa kami wujudkan,” ujarnya dalam wawancara dengan tim majalah Aceh TRANSit, Selasa, 25 Maret 2025. Keputusan ini ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Berdasarkan data pergerakan penumpang e-Manifes yang terdapat di laman Dinas Perhubungan Aceh, feeder 8 (Pusat Kota – Lampaseh – Lambung) menjadi rute paling ramai sejak awal beroperasi hingga 25 Maret 2025. Ini menunjukkan bahwa hadirnya rute baru benar-benar memberikan dampak positif bagi mobilitas masyarakat. Salah satu penumpang setia bus Trans Koetaradja, Rahmawati, mengungkapkan rasa syukurnya atas perluasan rute ini. Perempuan yang akrab disapa Wati ini telah menggunakan layanan Bus Rapid Transit (BRT) sejak tahun 2016. Sebagai warga Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Wati yang tidak memiliki kendaraan pribadi merasa sangat terbantu dengan hadirnya rute baru ini. Memang, saat ini banyak masyarakat berharap adanya penambahan halte Trans Koetaradja, terutama di daerah yang minim fasilitas dan membutuhkan tempat berlindung. Namun, pembangunan halte permanen juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa halte kerap menjadi sasaran vandalisme, dan tidak jarang disalahgunakan sebagai tempat tidur oleh Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), yang dapat mengganggu kenyamanan serta estetika lingkungan. Pemerintah Aceh melalui Dishub Aceh terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk dalam hal prasarana transportasi. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. “Kami sudah menyurati Dinas Sosial untuk menangani keberadaan ODGJ yang mengganggu kenyamanan penumpang, baik di halte maupun di dalam bus Trans Koetaradja. Beberapa ODGJ bahkan melakukan tindakan tidak senonoh yang membuat penumpang merasa khawatir,” jelas Hanung. Terlepas dari berbagai tantangan tersebut, Hanung berharap penambahan rute ini dapat mempermudah mobilitas masyarakat ke fasilitas publik. Dengan semakin bertambahnya rute, diharapkan semakin banyak warga yang beralih ke transportasi publik yang lebih nyaman, aman, terjangkau, dan ramah lingkungan. Pemerintah pun terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, agar masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih mudah dan efisien. Bagi warga Banda Aceh yang belum mencoba bus Trans Koetaradja, yuk manfaatkan fasilitas ini! Dengan semakin luasnya jangkauan rute, kini perjalanan menuju pusat perbelanjaan, kawasan pendidikan, hingga area perdagangan semakin mudah dan nyaman.(Dhea Atifa) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Trans Koetaradja Berhenti, Macet Tak Terhindari

Aceh TRANSit – Trans Koetaradja, bus idolanya warga ibu kota awal tahun 2025 ini, berhenti beroperasi. Berbagai tanggapan dan harapan masyarakat, tersampaikan di media sosial, tak terkecuali di media sosial resmi @dishub_aceh. Tentu pula, komentar ini juga merambat ke obrolan warung kopi dan lainnya. Hal ini wajar, mengingat pentingnya layanan ini bagi mobilitas masyarakat Aceh, terutama di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Angkutan massal yang telah beroperasi sejak tahun 2016 silam, di tahun ini berhenti beroperasi sementara pada Januari dan Februari. Apa yang menyebabkan terhentinya layanan yang sudah menjadi tulang punggung transportasi masyarakat ini ? Aceh TRANSit berbicara dengan Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M.Hanung Kuncoro, Senin, 24 Maret 2025 lalu. Menurut Hanung, terhentinya operasional Trans Koetaradja pada awal tahun 2025 disebabkan oleh berakhirnya kontrak pengelolaan antara Pemerintah Aceh dengan operator yang mengoperasikan layanan bus tersebut, layanan Trans Koetaradja yang masih gratis ini didukung oleh APBA. “Pada akhir tahun 2024, kontrak dengan mitra pengelola layanannya berakhir,” sebut Hanung. Keputusan untuk berhentinya layanan sementara waktu memang bukanlah langkah yang diinginkan oleh Pemerintah. Tentu saja, menurutnya keputusan ini berdampak pada pengguna setia Trans Koetaradja. Misalnya, masyarakat, pelajar, pegawai, yang membutuhkan mobilitas harian ke tempat tujuannya jadi terganggu, hingga hampir dua bulan lamanya. Sebab, kehadiran Trans Koetaradja selama ini telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk menghindari kemacetan jalanan Ibu Kota. “Ketika layanan ini berhenti, tentu saja menyebabkan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi maupun angkutan umum, pada akhirnya membuat jalanan semakin macet,”tambah Hanung. Banyak pengguna layanan yang terpaksa mencari alternatif lain, seperti ojek daring atau taksi, yang tentu saja lebih mahal dan kadang tidak nyaman. Oleh karena itu, dalam perkembangannya, kata Hanung, Dishub Aceh terus mengupayakan kembali beroperasinya Trans Koetaradja dan menempatkan atensi yang serius terkait hal ini. “Pada waktu itu, kita bekerja keras untuk memastikan agar Trans Koetaradja dapat beroperasi kembali secepat mungkin. Alhamdulillah, pada 25 Februari lalu, bus ini telah beroperasi kembali,” ujar Hanung. Mengenai inovasi pelayanan bus, saat ini sedang dirampungkan sebuah aplikasi yang terintegrasi dan memudahkan pengguna memantau jadwal bus secara realtime. Pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur yang ada, termasuk terminal bus dan halte, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang. “Kita ingin Trans Koetaradja tidak hanya menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat Aceh dalam beraktivitas sehari-hari,” pungkasnya. Melalui adanya perbaikan dan pembaruan yang dilakukan, kehadiran Trans Koetaradja diharapkan bisa terus menjadi solusi yang berkelanjutan dan ramah bagi pengguna.(Rahma Yanti) Baca Selengkap Tulisan Aceh TRANSit lainnya klik di bawah ini:

Wagub Fadhlullah Luncurkan Aplikasi Perjalanan Trans Koetaradja, Masuk Program 100 Hari Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah resmi meluncurkan Layanan Trans Koetaradja Digital pada acara puncak perayaan ulang tahun Trans Koetaradja kesembilan di Depo Trans Koetaradja Banda Aceh, Minggu, 4 Mei 2025. Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja tersebut ditandai dengan penekanan klakson bus bersama sejumlah pejabat Forkopimda serta Bupati Aceh Besar dan Banda Aceh. Aplikasi Trans Koetaradja merupakan sebuah platform digital yang dihadirkan oleh Dinas Perhubungan Aceh untuk memberikan kemudahan perjalanan bagi masyarakat menggunakan layanan bus Trans Koetaradja. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memantau pergerakan bus secara online dan real-time serta bisa melacak lokasi halte terdekat dengan pengguna. Sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan akurat. Dalam sambutannya, Fadhlullah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir menyebutkan bahwa Trans Koetaradja merupakan salah satu tonggak penting dalam membangun sistem transportasi umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau di ibu kota provinsi Aceh. “Kehadiran Trans Koetaradja telah memudahkan mobilitas masyarakat, terutama transportasi bagi pelajar dan mahasiswa, pedagang kecil, penyandang disabilitas, dan dukungan terhadap berbagai kegiatan/event lokal dan nasional,” sebut M Nasir. Sekda Aceh itu menambahkan, Trans Koetaradja telah terbukti mendukung kelancaran berbagai kegiatan besar, termasuk saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumut, karena ketepatan waktu dan layanan gratis yang diandalkan masyarakat. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal melaporkan bahwa Peluncuran aplikasi Trans Koetaradja sejalan dengan misi ke-5 Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yaitu Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM dengan menggerakkan transformasi digitalisasi dan teknologi modern untuk semua sektor. Peluncuran aplikasi ini termasuk ke dalam program Gerak Cepat (Quick Win) 100 hari Pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. “Launching ini menjadi spesial karena dilakukan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Trans Koetaradja yang ke-9,” ungkap Teuku Faisal dengan penuh semangat. Dengan tersedianya aplikasi ini, tambah Teuku Faisal, diharapkan semakin meningkatkan loyalitas pengguna bus Trans Koetaradja, sekaligus menarik minat masyarakat yang belum menggunakan Trans Koetaradja agar beralih menggunakan angkutan massal perkotaan ini karena kini perjalanannya semakin mudah dan pasti. Aplikasi Trans Koetaradja saat ini hanya tersedia untuk pengguna Android yang dapat diunduh di Playstore. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan tersedia di Appstore sehingga dapat digunakan pula oleh pengguna Iphone. Di tengah kemeriahan perayaan ulang tahun Trans Koetaradja, Kadishub Aceh menegaskan bahwa layanan bus Trans Koetaradja bagi Masyarakat Aceh masih gratis ke depannya melalui subsidi APBA. “Semua berubah, kecuali satu yang masih tidak berubah : Trans Koetaradja masih Gratis. Terima kasih Pemerintah Aceh,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Dishub Aceh dengan PT Grab Teknologi Indonesia dalam rangka kolaborasi terkait branding dan sosialisasi Trans Koetaradja serta kemudahan menjangkau halte-halte dengan penyediaan diskon khusus dari Grab. Berikut sejumlah capaian dan transformasi Trans Koetaradja sejak pertama beroperasi hingga saat ini; jumlah bus di tahun 2016 sebanyak 25 unit, saat ini telah berjumlah 59 unit. Jumlah halte permanen di tahun 2016 sebanyak 16 unit, kini berjumlah 94 unit. Tahun 2016 rute yang dilayani hanya 1 rute, saat ini menjadi 14 rute. Panjang jalan yang dilayani tahun 2016 sepanjang 12,6 Km, saat ini mencapai 184,4 km (Banda Aceh dan Aceh Besar).(AB/HA) Baca Berita Lainnya: Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh

Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte

BANDA ACEH – Seluruh ASN Dinas Perhubungan Aceh mengikuti kegiatan bersih-bersih halte bus Trans Koetaradja dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Trans Koetaradja ke-9 pada Jumat, 2 Mei 2025. Aksi bersih-bersih hari ini terpusat di halte Mesjid Raya Baiturrahman dan halte Mesjid Jamik USK. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan komitmen ASN Dishub Aceh untuk meningkatkan kenyamanan serta kebersihan fasilitas transportasi publik kebanggaan masyarakat Aceh ini. Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini difokuskan pada membersihkan area halte dari sampah serta debu yang mengganggu estetika. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum. Rangkaian perayaan HUT Trans Koetaradja ke-9 akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti Trans Koetaradja Saweu Sikula bersama DWP Dishub Aceh, aneka perlombaan, anugerah pramudi Trans Koetaradja terbaik, serta peluncuran aplikasi perjalanan Trans Koetaradja di hari puncak atau Minggu (4/5) mendatang.(AB) Baca Berita Lainnya: Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi  

Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi

Infrastruktur di Aceh khususnya di sektor perhubungan dan transportasi belum cukup. Masyarakat di wilayah kepulauan masih membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur baru agar pelayanan transportasi bagi mereka bisa berjalan dengan baik. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat menjadi salah satu pembicara dalam Talkshow Civil Insight yang digelar oleh Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh pada Rabu, 16 April 2025. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh yang telah tertuang dalam misi keempat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang menargetkan peningkatan infrastruktur dasar dan menjamin konektivitas antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur kewilayahan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pada acara yang bertajuk “Masa Depan Infrastruktur Indonesia : Tantangan dan Peluang bagi Insinyur Teknis Sipil” itu, Teuku Faisal memaparkan sejumlah program strategis Pemerintah Aceh di sektor perhubungan. Di antaranya, digitalisasi layanan angkutan massal Trans Koetaradja, revitalisasi terminal tipe B, peningkatan fasilitas keselamatan jalan, hingga menjadikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebagai Hub of Umroh. Peningkatan layanan angkutan massal Trans Koetaradja menjadi perhatian khusus Kadishub Aceh itu saat ini. Menurutnya, layanan bus Trans Koetaradja perlu dimaksimalkan sebelum jumlah penduduk Kota Banda Aceh dan volume kendaraan di jalan raya semakin bertambah. Kadishub Aceh juga mengajak para Insinyur Teknik Sipil USK, apapun profesinya, untuk berkontribusi dan mengambil peran dalam pembangunan khususnya sektor perhubungan di Aceh.(AB) Baca Berita Lainnya: Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang

Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

Pada tahun 2025, Trans Koetaradja semakin memperluas jangkauannya dengan menghadirkan tiga rute (feeder) baru yang siap melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Rute-rute baru ini mencakup Keudah – Pasar Almahirah, Darussalam – Lam Ateuk, dan Keudah – Lampaseh. Penambahan ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak kawasan strategis, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan akses transportasi yang lebih merata dan efisien. Dengan hadirnya rute baru ini, Trans Koetaradja berharap dapat mendukung aktivitas masyarakat, mulai dari perjalanan sehari-hari hingga keperluan khusus. Jadwal operasional bus di rute-rute baru ini dapat dilihat melalui informasi yang telah dipublikasikan sebelumnya. Yuk, manfaatkan layanan Trans Koetaradja dan jadikan transportasi umum sebagai pilihan utama Anda. Bersama-sama, mari wujudkan mobilitas yang lebih nyaman, terjangkau, dan ramah lingkungan! (MR) Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Baca informasi lainnya: Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025