Dishub

KMP Aceh Hebat 1 Docking, Angkutan Penyeberangan Simeulue Alami kendala

Setelah KMP Aceh Hebat 1 berhenti beroperasi karena pelaksanaan docking/perawat tahunan, pelayanan transportasi penyeberangan di Kabupaten Simeulue mengalami kendala. Pasalnya, antrian kendaraan baik pribadi maupun barang kian menumpuk dan memadati areal pelabuhan sejak beberapa hari yang lalu.Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue, Mulyawan Rohas, yang diwawancarai Aceh TRANSit, menyebutkan, hingga hari ini (Selasa, 23/11) telah terjadi penumpukan kendaraan di beberapa pelabuhan yang melayani angkutan penyeberangan menuju Simeulue, seperti Pelabuhan Penyeberangan Kuala Bubon, Singkil, dan Sinabang. Penumpukan kendaraan hingga saat ini masih belum terurai, faktanya kapasitas kapal tidak mampu mengangkut seluruh kendaraan. “Hari ini saja meski ada dua kapal, yang dibantu juga dengan kapal Aceh Hebat 3 menuju Singkil, juga tidak bisa diangkut seluruhnya,” sebutnya. Selain kapal Aceh Hebat 1 yang tidak beroperasi, kondisi ini semakin parah karena kapal Teluk Singkil belum bisa dioperasikan hingga saat ini pada lintasan Sinabang – Labuhan Haji. Sehingga dampak kenaikan harga barang di Kabupaten Simeulue telah menjerat masyarakat. Dengan terpaksa, masyarakat kembali mengalah dengan keadaan. Hal senada juga dikemukakan oleh Ibu Mira, salah satu pemilik toko kelontong dan sayur yang ditemui Aceh TRANSit di Simeulue. Sebutnya, kondisi seperti ini memaksa kita harus menaikkan harga barang terutama minyak goreng. “Sekarang ini, yang biasanya harga eceran jadi harga modal,” sebutnya. Ia mengharapkan lintasan Labuhan Haji dan Singkil dapat beroperasi dengan normal. “Barang-barang itu banyaknya masuk dari sana karena kan dibawa dari Medan,” ucapnya. Selain naiknya harga barang, kondisi ini juga berpengaruh pada pelayanan kesehatan bagi pasien rujukan dari rumah sakit Simeuleu ke Banda Aceh. Kadishub Simuelue menyebutkan, pada Sabtu yang lalu, satu dari 5 (lima) ambulans yang membawa pasien rujukan tidak bisa menyeberang menuju Banda Aceh. “Kita sangat menyayangkan dan sedih dengan kondisi seperti ini, hingga salah satu masyarakat kita meninggal dunia karena terlalu lama menunggu jadwal keberangkatan,” jelasnya. Angkutan penyeberangan yang aktif saat ini cuma pada lintasan Sinabang – Kuala Bubon yang dilayani oleh KMP Teluk Sinabang dalam 2 kali seminggu, yaitu hari Selasa dan Sabtu. “Otomatis, selang waktu antara Selasa dan Sabtu itu terlalu lama bagi pasien yang gawat darurat untuk dirujuk ke Banda Aceh,” tambahnya. Untuk itu, ia mengharapkan adanya solusi terbaik dari stakeholder terkait agar aktivitas penyeberangan dari dan ke Simeulue dapat berjalan normal seperti biasa. Hingga, perlu penambahan frekuensi pelayaran maupun armada menuju dan ke Pulau Simeulue. (AM/MS)

KMP Aceh Hebat 3 Bawa 77 Penumpang dan 27 Kendaraan Campuran

Singkil, TRANSit – Membawa 77 penumpang, KMP Aceh Hebat 3 bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Singkil menuju Pulau Banyak, Senin sore, 22 November 2021. 41 orang di antaranya akan melanjutkan penyeberangan ke Sinabang pada pukul 21.00 WIB malam nanti. Selain penumpang, ada pula 27 kendaraan campuran sejenis pick-up dan truk yang menyeberang ke Sinabang menggunakan kapal Aceh Hebat 3. Kendaraan-kendaraan tersebut membawa pasokan logistik untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Simeulue. Salah satu supir truk barang, yang sempat ditanyai oleh Tim Aceh TRANSit, menyebutkan bahwa kendaraannya sudah tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Singkil selama empat hari atau sejak Jumat (19/11) yang lalu. Tambahnya, bahkan beberapa supir lainnya sudah tertahan lebih lama dari dirinya. “Orang ini saja, Jumat kemarin, gak lewat karena kapal Teluk Sinabang gak muat lagi,” ujarnya. Sejauh pantauan Tim Aceh TRANSit di Pelabuhan Penyeberangan Singkil, hingga sore hari ini (22/11), setidaknya terdapat satu kendaraan barang yang masih tertahan tidak bisa menyeberang ke Sinabang karena daya tampung kapal telah maksimal. Bila dilihat dari jadwal kapal Teluk Sinabang yang melayani lintasan Singkil – Sinabang seminggu sekali, kendaraan tersebut baru bisa diangkut paling cepat pada hari Jumat mendatang atau pada 26 November 2021. Dalam kata lainnya, harus menunggu seminggu lagi untuk menyeberang ke Sinabang. Sejak KMP Aceh Hebat 1 memasuki masa docking/perawatan tahunan, terjadi antrian panjang kendaraan di Pelabuhan sehingga distribusi barang ke Pulau Sinabang menjadi terhambat. Lantaran aktivitas penyeberangan ke pulau tersebut hanya dilayani oleh KMP Teluk Sinabang via Meulaboh dan Aceh Singkil yang dilayani sekali dalam seminggu. (AM)

Selesai Pengujian Pasca Docking, KMP Aceh Hebat 3 Kembali Beroperasi

Aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Penyeberangan Singkil menuju Pulau Banyak kembali berjalan optimal seiring kembali beroperasinya KMP Aceh Hebat 3. Kapal Aceh Hebat 3 sempat berhenti beroperasi sementara, sejak 18 Oktober 2021, guna pelaksanaan docking atau perawatan tahunan. Docking tahunan tersebut merupakan proses yang wajib dilakukan sesuai regulasi sebagai salah satu upaya memelihara kapal agar tetap memenuhi persyaratan operasional pelayaran. Ativitas docking juga untuk memastikan kondisi kapal tetap dalam keadaan baik selama beroperasi. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menjamin keselamatan penumpang, sebagai pengguna jasa, saat kapal berlayar. Hal serupa juga disampaikan oleh Nahkoda KMP Aceh Hebat 3, Capt. Laode Mat Salim, yang ditemui Tim Aceh TRANSit, hari ini, Minggu, 21 November 2021. Ia menyebutkan bahwa proses docking kapal Aceh Hebat 3 dilakukan untuk memastikan keselamatan pelayaran. Kondisi kapal menjadi tetap layak sehingga aman untuk berlayar. “Alhamdulillah, kondisi kapal dan mesin bagus, makanya kita kembali ke lintasan,” sebutnya. Sebelum kembali beroperasi telah dilakukan serangkaian pengujian untuk memenuhi persyaratan operasional pelayaran, kapal Aceh Hebat 3 juga melaksanakan sea trial yang diawasi oleh Marine Inspector dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah I Aceh pada Jumat, 19 November. Sea trial meliputi pemeriksaan dan pengujian alat keselamatan, navigasi, performa mesin, dan Syarat Pelayanan Minimum (SPM). Rangkaian pengujian juga melibatkan petugas dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Belawan Sumatera Utara, pihak BKI meneliti kembali berbagai dokumen kapal. Pemeriksaan ini sebagai prosedur wajib yang harus dilalui sebelum kapal kembali beroperasi setelah docking. Selama kapal Aceh Hebat 3 docking, periode awal November, banyak masyarakat yang menanyakan kapan kapal kembali beroperasi. Hal ini menunjukkan animo masyarakat yang terus meningkat untuk berlayar dengan kapal tersebut dan lebih nyaman saat kondisi cuaca penghujan di penghujung tahun. Pada hari perdana berlayar, Sabtu kemarin, 20 November 2021, kapal Aceh Hebat 3 mengangkut 62 penumpang dan 12 kendaraan roda dua. (AM)

Mulai 27 November, Masuk Pelabuhan Ulee Lheue Dikenakan Biaya Retribusi

Dalam rangka meningkatkan layanan pada Pelabuhan Penyeberangan, saat ini Pemerintah Aceh telah mengeluarkan Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2021 tentang Retribusi Aceh. Qanun perubahan ini, yang telah melewati proses legislasi bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) tentunya, salah satunya mengatur terkait ketentuan retribusi pada pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh Pemerintah Aceh. Saat ini di antaranya, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Pelabuhan Penyeberangan Kuala Bubon, dan Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji. Qanun ini masih dalam masa sosialisasi hingga tanggal 26 November 2021 mendatang. Setelah itu, akan berlaku secara efektif mulai tanggal 27 November 2021 pada tiga pelabuhan penyeberangan yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Aceh. Nah, apa saja layanan pada pelabuhan penyeberangan yang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh tersebut? Yuk simak informasi berikut! 😊🙏 Klik Postingan Instagram Dishub Aceh

Semangat Melayani Di Pelabuhan Ulee Lheue

Pada awal September 2021 ini, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Pelabuhan ini tergolong sudah sangat tua. Dibangun oleh pemerintah belanda pada 1876 lalu untuk mempermudah akses masuk ke Aceh, pelabuhan ini sudah melalui banyak perubahan. Perubahan yang sangat nyata terlihat pada suasana lobi yang sudah ditata dengan sentuhan modern. Ruang tunggu yang bersih, nyaman serta tempat duduk yang sudah mengakomodir lebih banyak penumpang yang menunggu antrean kapal. Dari info petugas pelabuhan, kami mendapatkan data bahwa Pelabuhan Ulee Lheue ini memiliki prasarana pokok seperti breakwater, reventment, groin, kolam pelabuhan, alur pelayaran, dermaga kapal cepat, dermaga kapal lambat, kolam pelabuhan, dan lain-lain. Pembenahan dan Perombakan Awalnya pelabuhan ini dikelola oleh Pemerintah Kota Banda Aceh. Maka, sesuai dengan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Pelabuhan Ulee Lheue telah diserahkan pengelolaannya dari Pemerintah Kota ke Pemerintah Provinsi pada tanggal 26 Maret 2021. Pada Agustus 2021, Dishub Aceh mulai melakukan segenap pembenahan dan perombakan sistem pelayanan pelabuhan. Walaupun belum tersedianya anggaran khusus untuk Pelabuhan Ulee Lheue. Namun, upaya mengoptimalkan pelayanan melalui Tim TP4U, kebersihan dan keamanan menjadi fokus utama dalam upaya pembenahan. Dengan menjamin kebersihan pada area publik seperti kamar mandi, lobi, ruang tunggu, kantin, musala, pelataran parkir, penataan taman, dan area lain di pelabuhan. Dari sisi keamanan telah adanya penerangan lampu di fasilitas operasional dan di area black spot. Penetapan zona steril juga menjadi penting dalam menciptakan kondisi yang tertib dan teratur. Koordinator Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Ismayadi mengatakan, saat ini telah banyak terjadi perubahan dalam pelayanan dan fasilitas pelabuhan. Suasana religius pun tergambar jelas di pelabuhan negeri syariah ini, salat berjamaah kini rutin dilaksanakan di musala bersama pengguna jasa pelabuhan. Semua layanan dan kenyamanan ini bisa dirasakan sejak awal masuk gerbang pelabuhan. Area parkir dan pepohonan yang sudah ditata rapi, bersih, dan nyaman, sangat memanjakan mata. Pada saat senja menjelang malam penerangan sudah cukup memadai di setiap sisi, guna meningkatkan rasa aman dan nyaman para pelaku aktivitas di pelabuhan. Semua hal ini bisa dirasakan dari awal memasuki pintu gerbang masuk area pelabuhan terlihat adanya pembenahan area parkir dan pepohonan yang sudah ditata rapi bersih dan nyaman. Tonton Video Pelayaran Perdana, KMP. Aceh Hebat 2 Bawa 280 Penumpang Selain beberapa pelayanan yang ada sudah ditingkatkan. Merurut Ismayadi, ke depan akan ada penambahan lagi beberapa personel serta menata beberapa fasilitas pendukung di area pelabuhan. Guna memudahkan penggunaan jasa pelabuhan, para calon penumpang juga bisa memperoleh informasi keberangkatan kapal dari Pelabuhan Ulee Lheue di TV Display di area lobi pelabuhan, maupun di media sosial Dinas Perhubungan Aceh. Dishub Aceh memiliki akun Facebook @dishub. aceh Instragram @dishub_aceh dan akun Twitter @dishub_aceh. Dinas Perhubungan Aceh biasanya meng-update informasi terbaru mengenai pelayaran setiap hari di akun media sosial.(Muhammad Hafid Ilmi & Rizal Syahisa) Download Tabloid Aceh TRANSit Edisi 8 Selengkapnya cek di: