Dishub

20213 Penumpang Gunakan Jasa Kapal Penyeberangan Ulee Lheue Balohan

Sebanyak 20.213 orang tercatat menggunakan jasa kapal penyeberangan di lintasan Ulee Lheue – Balohan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (libur akhir tahun), atau 24 Desember 2021 – 2 Januari 2022. Dari jumlah penumpang tersebut, 9.604 orang di antaranya berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue menuju Sabang untuk berlibur. Sedangkan sisanya, 10.632 orang kembali ke Banda Aceh dari Pelabuhan Balohan, Sabang. Jumlah pengguna jasa kapal penyeberangan di lintasan ini meningkat cukup signifikan bila dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Bila mengacu pada data manifes, rerata jumlah penumpang pada hari normal berkisar antara 1.500 hingga 1.800-an. Sedangkan pada saat Nataru 2022, jumlah penumpang membludak mencapai 3.000-an orang pada hari biasa. Puncaknya terjadi pada tanggal 26 Desember 2021 yang mencapai 3.758 penumpang. Peningkatan jumlah pelaku perjalanan pada periode Nataru tahun ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah seiring menurunnya jumlah kasus Covid19 di Indonesia, bila dibandingkan dengan tahun lalu. (AM)

Fatal Jika Tidak Taat Lalu Lintas

Salam Rakan Moda, saat berkendara di jalan raya, Rakan wajib mematuhi tata tertib berlalu lintas, dan menaati rambu-rambu yang ada. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan selama berkendara di jalan raya. Kalau tidak mematuhi peraturan, seperti tidak memakai helm, berkendara melebihi kecepatan maksimal, dan berbagai pelanggaran lainnya, tentu akan berakibat fatal bagi Rakan sendiri, bahkan kepada pengendara lain. Yuk saksikan video berikut yang dipersembahkan oleh Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh dalam rangka Pekan Keselamatan Jalan Aceh (PKJA) 2021. Selamat menyaksikan Rakan Moda Simak Video Fatal Jika Tidak Taat Lalu Lintas  

35 Tahun Mengabdi, Pak Tar Bekontribusi Banyak untuk Dishub Aceh

Tarmizi, pria kelahiran Seumet, Kecamatan Montasik, Aceh Besar ini telah mengakhiri masa tugasnya di Dinas Perhubungan Aceh. Pria yang akrab disapa “Pak Tar” ini telah mengabdi di Dishub Aceh selama 35 tahun lamanya. Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal, mewakili Kadishub Aceh, Junaidi, menyerahkan cindera mata sekaligus melepas purna bakti Pak Tar yang hadir bersama istri tercintanya, Banda Aceh, 30 Desember 2021. Tepat diusianya yang ke-58 tahun, Pak Tar mengakhiri tugas yang selama ini diembannya, yaitu sebagai arsiparis penyelia di Dishub Aceh. Tugas seorang arsiparis acap kali dikesampingkan karena hanya berurusan dengan berkas maupun arsip lama yang tidak digunakan lagi. Tapi tidak dengan Dishub Aceh, berkat keuletan Pak Tar bersama kawan-kawan, Dishub Aceh pernah dinobatkan sebagai Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang mengelola kearsipan dengan baik. Di hari perpisahan ini, Pak Tar berpesan kepada ASN muda Dishub Aceh agar terus memberikan sumbangsih terbaik bagi instansi dan masyarakat, meskipun sering berada di balik layar. “Bekerjalah dengan baik tanpa beban, dan bertangung jawab (terhadap pekerjaan) agar semua (pekerjaan) bisa diselesaikan dengan sempurna,” ungkapnya kepada AcehTRANSit. (AM)

Kru KMP Papuyu Latihan Penanganan Kondisi Darurat di Kapal

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh menggelar latihan penanganan keadaan darurat di kapal penumpang KMP Papuyu bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Aceh di kolam Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Rabu, 29 Desember 2021. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin, yang dihubungi AcehTRANSit via sambungan telepon, menjelaskan bahwa latihan bersama ini rutin digelar setiap tahun untuk menguji kesiapsiagaan personil dalam menghadapi keadaan darurat di kapal. Di samping itu, tambah Syamsuddin, simulasi ini ditujukan untuk meningkatkan kecepatan koordinasi dengan Basarnas Aceh maupun stakeholder lainnya saat terjadi keadaan berbahaya di kapal. “Latihan ini juga untuk melihat peralatan keselamatan yang ada di kapal berfungsi dengan baik atau tidak, personilnya tahu cara mengoperasikannya apa tidak, jadi semua kita uji,” sebutnya. Pria asal Jakarta ini menyebutkan pula, latihan simulasi keadaan darurat di kapal digelar untuk memastikan aspek keselamatan pada transportasi penyeberangan dijalankan dengan baik.

Kualifikasi Informatif, Dishub Aceh Terima Penghargaan Komisi Informasi Aceh

Arus perubahan pola penyebaran informasi saat ini tidak diimbangi dengan etika dalam bermedia sosial. Hal ini menjadi tanggung jawab instansi pemerintah bersama, termasuk KIA, supaya informasi yang beredar di masyarakat benar-benar bersumber dari data resmi dan dapat dipertanggungjawabkan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Informasi Aceh (KIA), Arman Fauzi saat menyerahkan piagam penghargaan keterbukaan informasi publik tahun 2021 kepada Kadishub Aceh, Junaidi di Kantor KIA, Banda Aceh, 28 Desember 2021. Oleh sebab itu, Arman mendorong badan publik atau pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) badan publik di Aceh agar lebih serius memberikan informasi resmi kepada masyarakat. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk mengklarifikasi atau menangkal pemberitaan hoaks yang beredar cukup masif di tengah masyarakat. Di hadapan Kadishub Aceh, Arman juga mengungkapkan bahwa saat ini kesadaran Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk ikut berpartisipasi dalam keterbukaan informasi publik meningkat cukup signifikan. “Partisipasi SKPA di tahun 2019 hanya 25 persen, alhamdulillah tahun ini mencapai 99 persen,” ungkapnya. Junaidi, yang hadir didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal, mengungkapkan bahwa Dishub Aceh cukup puas dengan capaian yang diperoleh dalam evaluasi pelaksanaan keterbukaan informasi publik tahun 2021. “Tapi saya selalu berpesan kepada kawan-kawan, jangan berpuas diri. Kita terus tingkatkan kualitas publikasi dan PPID Dishub Aceh,” ujarnya. Ia juga meminta kepada KIA untuk memberikan feedback terhadap evaluasi keterbukaan informasi publik tahun ini. “Tentu kita masih ada kekurangan-kekurangan, kita harap bisa diberikan feedback mungkin ada variable-variable penilaian yang perlu ditingkatkan oleh Dishub Aceh,” ungkap Junaidi. Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, pada evaluasi keterbukaan informasi publik tahun 2021, Dishub Aceh memperoleh predikat dengan kualifikasi Informatif, lebih baik dari tahun 2019 lalu dengan kualifikasi Cukup Informatif. (AM)

Dishub Aceh Sinergi dengan Dishub Banda Aceh Perkuat Transportasi Ibukota

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi melakukan kunjungan silaturrahmi ke kantor Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Selasa, 28 Desember 2021. Pada kunjungan silaturrahmi ini, Junaidi disambut oleh Kadishub Kota Banda Aceh yang baru, Wahyudi, S.STP., di ruang kerjanya. Keduanya terlibat diskusi santai namun serius terkait program-program kerja yang sedang dikejar realisasinya di sektor perhubungan. Di samping itu, juga membahas tantangan-tantangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang di Kota Banda Aceh pada sektor transportasi, lalu lintas, maupun tatanan ruang kota. Saat bincang-bincang santai tersebut, Junaidi menyebutkan bahwa sinergi antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Kota Banda Aceh sangat dibutuhkan agar pelayanan sektor perhubungan di ibukota provinsi jadi lebih baik, dan siap menghadapi perkembangan zaman. Salah satunya, tambah Junaidi, bagaimana kesiapan pemerintah menghadapi pertumbuhan volume kendaraan yang kian meningkat di jalanan Kota Banda Aceh akibat urbanisasi, sehingga kemacetan pun tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, sebut Junaidi, kehadiran bus Trans Koetaradja sebagai angkutan massal perkotaan, untuk menjawab tantangan yang muncul di masa kini dan akan datang. Untuk itu, Dishub Aceh saat ini mencoba menyediakan halte Trans Koetaradja yang lebih ramah agar pengguna jasa jadi lebih nyaman. “Kita memikirkan kenyamanan masyarakat, misalnya saat hujan, penumpang turun dari bus itu gak kehujanan,” ungkapnya. Pada saat yang sama, Wahyudi menyampaikan bahwa dirinya sangat setuju terhadap pentingnya sinergi antara instansi dalam menghadirkan pelayanan sektor perhubungan yang lebih baik di ibukota provinsi. Dishub Kota Banda Aceh saat ini, tambahnya, juga sedang fokus meningkatkan kenyamanan pengendara maupun warga kota saat berkendara di jalan raya. (AM)

Tiga Detik Berharga, Selamatkan Jiwa Saat Berkendara

Rakan tahu tidak, ternyata saat berkendara harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, lho. Menjaga jarak aman berkendara itu penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Hal ini sesuai dengan PP No. 43 Tahun 1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas, Pasal 63 yang menyebutkan, pengemudi pada saat mengikuti atau berada di belakang kendaraan lain, wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depannya. Menjaga jarak saat berkendara tidak hanya saat kondisi jalan macet, tapi juga saat kondisi ramai lancar maupun lenggang. Mengutip pernyataan Jusri Pulubuhu, Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), jarak aman berkendara di belakang kendaraan lain idealnya adalah 3 detik untuk kendaraan kecil. Sementara kendaraan besar seperti truk sekitar 4 hingga 6 detik. Nah, mengapa menjaga jarak 3 detik dengan kendaraan di depan ini penting? Simak penjelasannya berikut ini! Yuk berkendara dengan bijak supaya semua selamat dari bahaya! Sumber: Instagram Dishub Aceh

Akbari dan Zainuddin Terpilih Sebagai Awak Bus Trans Koetaradja Terbaik 2021

UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja laksanakan Pemilihan Awak Bus Teladan Trans Kutaraja 2021, Minggu (12/12/2021), di Depo Trans Koetaradja, Komplek Terminal Tipe A Batoh, Banda Aceh. Ketua Tim Analisa dan Evaluasi, Hilman Abdillah menyebut penilaian ini telah berlangsung Oktober – Desember 2021. Seleksi ini diikuti sebanyak 148 orang dari 154 awak bus. Tercatat, sebanyak 6 orang tidak hadir saat penilaian Penilaian ini mencakupi tiga kategori variabel, diantara variabel akademis meliputi materi di kelas dan ujian tulis. Variabel sosial yang meliputi pergaulan dengan rekan-rekan sejawat maupun aktivitas dengan pengguna Trans Koetaradja. Terakhir, yaitu variabel keseharian, meliputi aktivitas keseharian dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan operasional hari-hari. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M. Hanung Kuncoro menyebutkan timnya siap menerima masukan sekaligus evaluasi terkait penilaian imi sehingga menjadi perbaikan di tahun depan. Ia pun berpesan kepada awak hus agar tetap bekerja dengan profesional. “Pesan untuk pemenang, jangan pernah berpuas diri, mendapatkan juara mudah, tetapi lebih sulit mempertahankannya. Tetap semangat”, imbuhnya. Selain penilaian ini, Hanung juga menyebut Bus Trans Koetaradja juga dinilai On Time Performance, penilaian ini untuk melihat ketepatan waktu dalam menjalankan jadwal keberangkatan dan kedatangan bus. Sementara itu, General Manager Perum Damri Banda Aceh, Nurhasan Annas dan Komisaris Bus Harapan Indah Muhammad Zakky selaku operator bus senada menyebutkan ada dan tidaknya penghargaan ini petugas diharapkan tetap bekerja dengan lebih baik sesuai dengan prosedur. Juara 1, 2, 3 Pramudi Terbaik secara berurutan diberikan kepada Syahrul Akbari, Yosila, dan Junaidi. Sementara itu, Juara 1, 2, 3, Pramugara Terbaik secara berurutan diberikan kepada Zainuddin, Ifrizal, dan Rodi Ramadhan. Peserta yang mendapat predikat terbaik serta juara harapan akan diiberikan penghargaan berupa , plakat, sertifikat dan uang pembinaan. (MR) Simak Video Pengahargaan Pramudi dan Pramugara Terbaik 2021

UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja Beri Penghargaan Awak Bus Teladan

Pernahkah Rakan Moda saat menggunakan Trans Kutaradja memperhatikan sebenarnya siapa sajakah para awak kendaraan yang mengemudikan bus? Petugas ini pula yang mempersilakan Rakan untuk masuk maupun keluar bus? Di setiap armada Trans Koetaraja pasti Rakan bertemu dua orang yang bertugas untuk mengemudikan kendaraan dan mengontrol penumpang untuk masuk maupun keluar kendaraan. Mereka adalah para awak bus Trans Koetaradja yang terdiri dari seorang pramudi atau pengemudi serta seorang pramugara dikenal juga kondektur. Mereka sehari-hari bertugas di dalam bus untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat pengguna. Pelayanan yang optimal ini diharapkan akan memberikan kenyamanan bagi Rakan yang menaiki bus Trans Koetaradja. Dengan demikian para awak bus ini tentu perlu diberikan penghargaan atas atensi terhadap kinerja mereka selama setahun ini. Seleksi tahunan ini memilih awak kendaraan terbaik. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M. Hanung Kuncoro menyebut, seleksi dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kecakapan para awak kendaraan. Khususnya mengenai tupoksi mereka. Selain itu juga sebagai bentuk penyampaian apresiasi dari pemerintah dan operator terhadap para pramudi dan pramugara awak kendaraan bus Trans Kutaraja. “Seleksi ini telah dimulai dari Bulan Oktober ini telah melewati banyak proses dan tahapan mulai dari sosialisasi, penilaian kinerja, hingga evaluasi materi,” ujar Hanung. Nantinya akan dipilih tiga pramudi dan pramugara terbaik, serta juara harapan 1, 2, dan 3 pramudi dan pramugara terbaik. Dijadwalkan, hasilnya akan diumumkan Minggu, 12 Desember 2021 esok pada acara Pemberian Penghargaan Awak Bus Teladan Bus Trans Kutaraja Tahun 2021. (RZ)

Di Bawah Kewenangan Dishub Aceh, Terminal Tipe-B Aceh Jaya Beroperasi Kembali

Keberadaan Terminal Tipe B yang representatif sangat diperlukan dalam upaya mendukung perjalanan masyarakat menggunakan angkutan umum yang kian tumbuh di wilayah barat selatan Aceh. Terminal Tipe B Aceh Jaya, misalnya, telah beroperasi melayani armada angkutan umum yang mengangkut penumpang di wilayah Aceh Jaya. Sejumlah perusahaan penyedia angkutan juga telah menempati 10 loket yang tersedia di terminal ini. Angkutan umum ini akan melayani sejumlah rute di antaranya, Abdya, Meulaboh, Calang, dan Banda Aceh. Terminal ini mulai diresmikan operasionalnya pada Kamis, 9 Desember 2021 yang lalu oleh Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B. Saat peresmian tersebut, Kepala UPTD Penyelenggara Terminal Tipe B Aceh, Drs. Erizal, A.MURP mengatakan, terminal ini berfungsi melayani perjalanan masyarakat menggunakan angkutan umum penumpang untuk Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). “Dengan adanya terminal ini, diharapkan dapat memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan, serta memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah Aceh Jaya,” ujarnya. Pada saat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Jaya, Jaddal Husaini menyampaikan bahwa dirinya berkeinginan menyediakan moda transportasi yang melayani konektivitas dari Kabupaten Aceh Jaya menuju daerah lain di Provinsi Aceh. “Angkutan umum yang bisa menjemput dan mengantar menuju tempat tujuan, sehingga tidak terjadi perebutan penumpang,” ujarnya. Berdasarkan informasi dari Koordinator Terminal Tipe B Aceh Jaya, Teuku Safril, sejak beroperasinya terminal ini, penumpang sangat antusias dan terbantu karena perjalanan mereka ke Banda Aceh maupun ke daerah lain menjadi lebih mudah. (AM)