Dishub

Tetap Aman di Jalan Saat Naik Sepeda Listrik, Patuhi Aturannya!

DISHUB ACEH – Tahukah Rakan Moda, ternyata saat mengendarai sepeda listrik ada aturan yang harus kita patuhi. Nah, dengan mematuhi aturan tersebut, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020 Tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Tenaga Motor Listrik. Maka yang harus diperhatikan saat mengendarai sepeda listrik diantaranya sebagai berikut. Menggunakan Helm, sama seperti mengendarai sepeda motor, atau sepeda biasanya, helm dapat menjadi pengaman selama berkendara. Minimal berusia 12 tahun, namun dengan catatan pengguna yang berusia 12 hingga 15 tahun harus didampingi oleh orang dewasa. Memahami dan mematuhi tata cara berlalu lintas, meliputi, berkendara dengan tertib dengan memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain, memberi prioritas pada pejalan kaki, menjaga jarak aman dari pengguna jalan lain, dan membawa kendaraan dengan penuh konsentrasi. Boleh membawa penumpang apabila sepeda listrik memiliki tempat duduk khusus penumpang. Berkendara hanya di lajur khusus sepeda atau kawasan tertentu seperti daerah pemukiman, jalan yang ditetapkan untuk hari bebas kendaaraan bermotor (car free day) dan kawasan wisata. Nah, inilah sejumlah aturan yang perlu diperhatikan sebagai pengguna sepeda listrik agar Rakan Moda sebagai pengguna dapat aman dan nyaman.(MR)

Water Barrier : Karakteristik, Fungsi dan Kegunaan

Water barrier berfungsi menjaga keselamatan dan kelancaran dalam arus lalu lintas. Alat pembatas jalan ini terbuat dari bahan material plastik Polyethylene yang berisikan air sebagai pemberat. Bertempat dijalan raya, water barier memiliki kegunaan sebagai pemisah antara lajur cepat dan lambat di jalan tol, mencegah kendaraan masuk ke jalur yang salah, dan meminimalisir risiko kecelakaan, melindungi pekerja yang sedang melakukan perbaikan atau pemeliharaan jalan dari bahaya kendaraan yang melintas, mengatur alur lalu lintas, misalnya saat terjadi kemacetan atau perbaikan jalan, kemudian dalam kasus kecelakaan, dapat membantu meredam benturan dan meminimalisir kerusakan kendaraan. Water barier yang dipindahkan secara sembarangan dapat berdampak bahaya bagi pengguna jalan, tanpa pembatas lajur yang jelas, kendaraan berpotensi masuk ke jalur yang salah, hal ini dapat mengakibatkan tabrakan dengan kendaraan lain yang melaju berlawanan arah, atau bahkan menabrak pekerja yang sedang melakukan perbaikan jalan. Tanpa kehadiran water barrier pengaturan alur lalu lintas menjadi lebih sulit, saat terjadi kemacetan atau perbaikan jalan pengaturan arus lalu lintas akan lebih rumit dan berpotensi menimbulkan kemacetan yang lebih parah. Dalam kasus kecelakaan tanpa water barrier, benturan antar kendaraan berpotensi menyebabkan kerusakan kendaraan yang lebih parah dan meningkatkan risiko cedera bagi penumpang, begitu juga dengan bahaya bagi pekerja yang sedang melakukan perbaikan jalan akan lebih rentan terhadap bahaya kendaraan yang melintas tanpa adanya pembatas. Keberadaan water barrier disadari memberi maanfaat yang sangat besar sebagai pembatas jalan dan memberikan ruang aman dan meningkatkan keselamatan bagi pekerja di jalan raya.   Penulis : Wildia Ulfita Ladayani* *(Mahasiswi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry)

Pesawat Kamu Delay? Ternyata Ada Kompensasinya Lho!

DISHUB ACEH – Rakan Moda, pernah gak sih kamu sudah tunggu lama di bandara, terus tiba-tiba diberitahukan bahwa jadwal keberangkatan pesawatmu mengalami delay atau ditundanya keberangkatan baik karena cuaca ataupun kondisi lainnya? Tentu ini bikin Rakan Moda jadi kecewa. Kalau kata Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2015 tentang Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia, jika adanya keterlambatan penerbangan, maka penumpang berhak untuk mendapatkan kompensasinya sesuai dengan lamanya waktu menunggu keberangkatan. Secara lengkapnya kompensasi yang diberikan oleh maskapai penerbangan adalah sebagai berikut: Keterlambatan 30–60 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman ringan. Keterlambatan 61–120 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman dan makanan ringan. Keterlambatan 121–180 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman dan makanan berat. Keterlambatan 181–240 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman, makanan ringan, dan makanan berat. Keterlambatan lebih dari 240 menit (4 jam): Penumpang berhak atas kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp300.000. Ganti rugi ini dapat diberikan dalam bentuk uang tunai, voucher yang dapat diuangkan, atau transfer ke rekening penumpang selambat-lambatnya 3×24 jam sejak keterlambatan terjadi. Biasanya, saat terjadinya pembatalan ataupun ditundanya penerbangan, maskapai wajib menawarkan dua pilihan kepada kita penumpang. Misalnya, dapat berupa pengembalian dana secara penuh atas tiket yang dibeli. Kedua, pengalihan ke penerbangan lain yaitu dengan penumpang dapat dialihkan ke penerbangan berikutnya yang diatur oleh maskapai. Dari informasi yang telah kita sampaikan ini, perlu diingat bahwa kompensasi ini tidak dapat diberlakukan jika keterlambatan disebabkan di luar dari kendali maskapai misalnya kondisi cuaca buruk, gangguan sistem operasional bandara, ataupun masalah otoritas keamanan penerbangan. Maka, untuk menanggulangi ini, pihak maskapai diharuskan memberikan informasi yang akurat, konkrit, dan jelas mengenai keterlambatan maupun ditundanya jadwal penerbangan kepada penumpang.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025 Mengapa Rambu Hewan Ternak Penting di Aceh?

Yuk Isi Survei Potensi Pergerakan Orang Periode Mudik Idul Fitri 2025, Hadiah Total 2 Juta

Sebagai persiapan untuk pelayanan transportasi selama masa mudik Idul Fitri, Dinas Perhubungan Aceh melaksanakan Survei Potensi Pergerakan Orang Periode Mudik Idul Fitri 2025/1446 H. Agar pelayanan yang diberikan saat masa mudik Idul Fitri optimal, dan juga perjalanan rakan dapat lebih nyaman, mari ikut berpartisipasi dengan mengisi survei ini. Tersedia hadiah e-money dengan total Rp2.000.000 untuk 40 rakan yang beruntung. Batas pengisian survei sampai tanggal 12 Maret 2025 pukul 23.59 WIB. Jangan sampai lupa ya rakan. Survei ini telah mendapatkan rekomendasi dari BPS dengan nomor rekomendasi V-23.1100.001. Apa tujuan dilaksanakan survei ini? Survei ini dilakukan untuk melihat potensi pergerakan orang pada masa liburan Idul Fitri 2025/1446 H sebagai alat untuk memprediksi kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi oleh Dinas Perhubungan Aceh selama masa mudik Idul Fitri. Apakah informasi yang rakan berikan dalam survei ini akan dirahasiakan? Ya. Semua data yang dikumpulkan akan bersifat anonim dan kerahasiaan jawaban responden akan dijaga oleh Dinas Perhubungan Aceh. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjawab survei ini? 3-5 menit. Link isian survei di bawah ini: Survei Pergerakan Orang Periode Mudik Idul Fitri 2025

Kereta Api Kalau Mau Rem, Gunakan Jenis Rem Apa Saja Ya? Yuk Simak Jenis Remnya

DISHUB ACEH – Pernahkah Rakan Moda menaiki kereta api? Jika sudah ataupun belum, nah sebenarnya ada beberapa jenis rem kereta api yang digunakan oleh masinis kereta api. Tentu saja, masing-masing remnya punya mekanisme dan fungsinya sendiri. Berikut ini jenis rem yang ada di kereta api: Rem Elektropneumatik atau dikenal juga dengan Electropneumatic Brake. Rem ini dapat menggabungkan sistem pneumatik dengan kontrol elektronik. Sistem ini pula dapat memungkinkan masinis bisa mengontrol rem dengan lebih presisi juga dapat lebih responsif. Rem Regeneratif dikenal juga Regenerative Brake merupakan sistem rem yang digunakan terutama pada kereta api listrik dan kereta api cepat. Sistem ini bekerja dengan mengubah energi kinetik kereta menjadi energi listrik saat pengereman. Rem Udara atau Air Brake adalah rem udara salah satu sistem rem yang paling umum digunakan di kereta api. Sistem ini bekerja dengan menggunakan udara bertekanan untuk mengoperasikan rem pada setiap gerbong. Rem Vakum (Vacuum Brake) yaitu rem vakum bekerja dengan prinsip yang berlawanan dari rem udara. Sistem ini menggunakan vakum (tekanan rendah) untuk mengoperasikan rem. Vakum dihasilkan oleh pompa vakum di lokomotif dan pipa vakum menghubungkan semua gerbong. Sebagai bagian penting dalam keselamatan dan efisiensi operasional kereta api, sistem rem memiliki peran yang sangat vital. Berbagai jenis rem, seperti rem udara, rem hidraulik, dan rem elektromagnetik, dirancang dengan keunggulan masing-masing untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perjalanan. Seiring dengan kemajuan teknologi, sistem pengereman terus dikembangkan guna meningkatkan keandalan dan responsivitasnya dalam berbagai kondisi. Memahami jenis-jenis rem ini bukan hanya penting bagi operator dan teknisi, tetapi juga membantu masyarakat menyadari kompleksitas sistem keselamatan dalam transportasi kereta api.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Water Barrier : Karakteristik, Fungsi dan Kegunaan Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara Pesawat Kamu Delay? Ternyata Ada Kompensasinya Lho!

Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara

DISHUB ACEH – Rakan Moda pernah lihak di jalanan ada lampu warna kuning yang tanpa lampu merah dan hijau? Nah, dalam dunia transportasi ini dikenal dengan sebutan warning light. Perannya sangat besar ternyata, fasilitas keselamatan jalan inin dapat menjaga pengendara atau sebagai lampu peringatan. Selain itu, Rakan Moda tahu gak? Ternyata warning light juga memiliki peranan penting dalam performa dan keamaan berkendara. Untuk itu, kali ini kita akan bahas beberap alasan mengapa warning light dapat menjadi fasilitas keselamatan bagi kita. Yuk simak ya! Lampu ini biasanya terpasang di lokasi strategis seperti di sepanjang jalan tol, di area konstruksi, atau di titik-titik dengan potensi bahaya. Yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014. Secara lebih lanjut, manfaat warning light ini meliputi, pertama, sebagai peringatan dini. Kemampuannya untuk memberikan peringatan dini kepada pengemudi mengenai kondisi atau situasi yang dapat mempengaruhi keselamatan. Kedua, peningkatan kesadaran pengemudi. Lampu peringatan dapat membantu meningkatkan kesadran pengemudi tentang kondisi jalan dan situasi di sekitarnya. Manfaat ketiga adalah dapat  mengurassi risiko kecelakaan. Yaitu dapat memberikan peringatan kepada pengemudi untuk melambat dan menghindari area rawan kecelakaan dan dapat berdampak mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih lanjut. Dan bias meningkatkan kesiagaan darurat. Terakhir, manfaatnya juga mengatur pengelolaan lalu lintas. Diantaranya pihak berwenang baik kepolisian maupun petugas perhubungan dapat mengatur arus lalu lintas dengan lebih efisien, menghindari kemacetan, dan memastikan bahwa kendaraan dapat melewati area tersebut dengan aman.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Portal MaritimHub: Transformasi Digital Sektor Maritim Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025 Kemenhub dan Komdigi Kolaborasikan Sebaran Informasi Angkutan Lebaran 2025

Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025

Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan rencana operasi (Renops) Kementerian Perhubungan untuk mendukung kelancaran lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Menhub Dudy saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral terkait persiapan angkutan Lebaran tahun 2025 di Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, di Jakarta, Rabu (5/2). “Dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2025, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan rencana operasi di semua matra perhubungan, baik darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan lancar kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat periode Lebaran,” ujar Menhub Dudy. Menhub Dudy menjelaskan, di sektor perhubungan darat, ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian Kemenhub, antara lain kesiapan prasarana jalan dan angkutan umum, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga berbagai hal lain terkait aspek keamanan. Di sektor perhubungan laut, khususnya untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di sekitar pelabuhan, Kemenhub akan menerapkan delaying system menuju Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara. Di sektor perhubungan udara, telah disusun rencana integrasi aksesibilitas bandar udara serta pengaturan kapasitas slot bandara. Adapun di sektor perkeretaapian, Kemenhub berencana akan melanjutkan direct train rute Jakarta-Semarang dan Jakarta-Yogyakarta, sehingga bisa menambah opsi bagi masyarakat yang akan menggunakan moda kereta api. Dalam pertemuan ini, Menhub Dudy juga menyampaikan beberapa hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan dari angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang relevan untuk diterapkan pada angkutan Lebaran 2025. Beberapa di antaranya terkait implementasi buffer zone yang terbukti efektif mengurai kemacetan pada akses menuju pelabuhan penyeberangan, khususnya Merak dan Bakauheni, optimalisasi underutilized terminal untuk maskapai LCC dalam mendukung penurunan harga tiket pesawat yang berkelanjutan. Langkah selanjutnya yaitu pengoperasian Stasiun Karawang untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan tetap mempertimbangkan aspek keselamatan, digitalisasi pembelian tiket secara online untuk semua moda transportasi, serta optimalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta guna mencegah penumpukan antrean penumpang pesawat di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Kemudian Menhub Dudy juga merekomendasikan agar Program Mudik Gratis dilanjutkan pada angkutan Lebaran 2025. Namun demikian, ia menilai bahwa program ini, yang turut pula diselenggarakan serentak oleh berbagai pihak, perlu dikoordinir agar pelaksanaannya bisa lebih efektif dan efisien. Adapun terkait harga tiket pesawat pada periode Lebaran, Menhub Dudy mengusulkan agar kebijakan penurunan harga tiket pesawat kembali dilakukan seperti halnya saat periode Nataru 2024/2025. Pasalnya, kebijakan tersebut memberikan dampak positif terhadap industri penerbangan nasional, di mana penerbangan domestik mengalami pertumbuhan sebesar kurang lebih 10,3 persen secara year on year (YoY) dengan rata-rata load factor 80 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024 yang berada di angka 5 persen (YoY). “Kementerian Perhubungan telah dan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder yang berkaitan dengan angkutan udara untuk membahas rencana penurunan harga tiket pesawat pada masa Lebaran 2025. Pada prinsipnya, kami memiliki semangat yang sama untuk memberikan harga tiket pesawat yang terjangkau kepada masyarakat. Kita sama-sama berharap semoga kebijakan penurunan harga tiket pesawat dapat kembali diterapkan pada masa angkutan Lebaran tahun ini,” ungkap Menhub. Pada saat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta Kemenhub untuk memperkuat satgas dan posko mudik Lebaran berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Selanjutnya, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengoordinasikan Pemerintah Daerah yang menjadi tujuan utama mudik agar aktif mendukung kelancaran arus lalu lintas selama periode Lebaran. “Berikutnya, Kementerian Perhubungan perlu menyusun kajian penerapan WFA (work from anywhere) terhadap pengurangan kepadatan di puncak arus mudik, menyederhanakan proses bisnis di Pelabuhan Merak, membangun dermaga baru di Cilegon dan Merak, serta melakukan aktivasi Pelabuhan Jangkar Situbondo sesuai dengan ketersediaan anggaran,” tutur Menko AHY. Turut hadir dalam pertemuan ini Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, para pimpinan tinggi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, serta perwakilan dari sejumlah instansi seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian BUMN, Kementerian PANRB, Korlantas Polri, hingga BMKG.(DS) Sumber: Kemenhub RI

Portal MaritimHub: Transformasi Digital Sektor Maritim

JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, secara resmi meluncurkan MaritimHUB, portal layanan dan data terpadu yang mengintegrasikan 63 aplikasi dan 309 layanan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, serta kemudahan akses dalam sektor transportasi laut yang juga merupakan bagian dari HUBNET Kementerian Perhubungan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Kementerian dan Lembaga terkait, BUMN, serta pelaku usaha di sektor maritim. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan, mewakili Dirjen Hubla Capt. Antoni Arif Priadi, menyampaikan bahwa MaritimHUB merupakan langkah strategis dalam mendukung transformasi digital dan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kementerian Perhubungan. “Pengelolaan pemerintahan berbasis digital adalah sebuah keniscayaan. Dengan kehadiran MaritimHUB, kita mengubah pola birokrasi yang sebelumnya kaku menjadi lebih interaktif, efisien, dan cepat dalam melayani masyarakat serta pelaku usaha di sektor maritim,” ujar Lollan Panjaitan. MaritimHUB bertujuan menyederhanakan layanan di bidang transportasi laut dan mengoptimalkan proses bisnis, serta meningkatkan efisiensi operasional di sektor maritim. Dengan demikian, proses perizinan dan layanan, serta berbagai kebutuhan transportasi laut lainnya kini dapat diakses dengan lebih mudah, cepat, dan transparan. “MaritimHUB bukan sekadar penggabungan teknologi, tetapi juga wujud nyata komitmen kami dalam meningkatkan kemudahan akses, efektivitas berbagi data, serta kualitas layanan di sub-sektor transportasi laut. Ini adalah sebuah lompatan besar dalam digitalisasi layanan maritim Indonesia,” tambah Lollan. *Keamanan dan Kolaborasi Digital* Lollan juga menegaskan bahwa platform ini mengadopsi teknologi mutakhir, termasuk sistem Single Sign-On (SSO) DJPL, yang memungkinkan pengguna mengakses berbagai layanan hanya dengan satu akun. MaritimHUB juga telah melewati serangkaian uji coba ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya, seperti User Acceptance Testing (UAT), Vulnerability Assessment (VA), System Integration Testing (SIT), dan Information Technology Security Assessment (ITSA). “MaritimHUB bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga komitmen kami dalam membangun ekosistem layanan maritim yang lebih transparan, efisien, dan responsif. Ini adalah lompatan besar bagi digitalisasi layanan maritim Indonesia,” tambah Lollan. “Dengan MaritimHUB yang terkolaborasi dengan HUBNET, kami mendukung pertumbuhan ekonomi maritim melalui layanan yang lebih optimal dan adaptif di era digital,” tutup Lollan. Acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mendorong transformasi digital di sektor maritim. Ditjen Hubla berharap MaritimHUB terus berkembang sebagai solusi utama dalam pengelolaan layanan transportasi laut yang modern, efektif, dan berdaya saing global. Selain itu, tujuan kegiatan ini guna mewujudkan konsolidasi digital pada Satu Platform Terpadu dengan Satu Profil, Portal, Layanan, Data dan Dashboard agar mempermudah aksibilitas bagi para Pelaku Usaha dan Masyarakat. Peluncuran MaritimHub kedepannya akan menjadi satu portal layanan dan data yang menaungi seluruh layanan pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Dengan satu platform terpadu yang mengoptimasikan proses bisnis yang lebih mudah dan terukur serta layanan yang lebih efektif akuntabel.(DS) Sumber: Dirjen Hubla Kemenhub RI

Cara Mencegah Aquaplaning Saat Hujan: Inilah Langkah-Langkah Penting

DISHUB ACEH – Pernahkah Rakan Moda melihat genangan air di jalanan ketika berkendara? Inilah yang dikenal dengan Aquaplaning atau hidroplaning terjadi ketika ban kendaraan kehilangan traksi dengan permukaan jalan karena adanya lapisan air. Kondisi ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kontrol atas kendaraan, yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah aquaplaning dengan cara yang mudah dipahami. Periksa Kondisi Ban Pastikan ban kendaraan selalu dalam kondisi baik. Periksa kedalaman alur ban secara teratur untuk memastikan ban tidak aus. Ban yang baik dengan alur yang dalam mampu menyibak air dengan lebih efektif, sehingga mengurangi risiko aquaplaning. Selain itu, pastikan tekanan angin pada ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Kurangi Kecepatan di Jalan Basah Mengurangi kecepatan saat berkendara di jalan basah adalah langkah paling sederhana namun efektif untuk mencegah aquaplaning. Semakin cepat kendaraan melaju, semakin besar kemungkinan ban akan kehilangan traksi. Berkendara dengan kecepatan yang lebih rendah memberikan lebih banyak waktu bagi ban untuk berinteraksi dengan permukaan jalan dan menyibak air. Hindari Genangan Air Saat berkendara, hindari genangan air sebesar mungkin. Genangan air dapat menyebabkan ban kehilangan kontak dengan jalan. Jika tidak dapat menghindari genangan air, perlambat kendaraan dan usahakan untuk melintasinya dengan lurus. Hindari manuver mendadak yang dapat membuat kendaraan kehilangan stabilitas. Jaga Jarak Aman Pastikan untuk selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan Anda. Dalam kondisi jalan basah, jarak pengereman bisa menjadi lebih panjang karena ban membutuhkan waktu lebih lama untuk mencengkeram jalan. Menjaga jarak aman memberikan waktu lebih untuk bereaksi dan menghindari kecelakaan jika kendaraan di depan tiba-tiba berhenti. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya aquaplaning dan menjaga keselamatan selama berkendara di kondisi jalan basah. Jangan lupa untuk selalu waspada dan mengemudi dengan hati-hati dalam cuaca buruk.(MR)

Pentingnya Larangan Penggunaan Klakson di Area Parkir untuk Keamanan dan Kenyamanan

DISHUB ACEH – Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman, larangan penggunaan klakson di area parkir semakin mendapat perhatian. Berbagai alasan mendasari pentingnya larangan ini, mulai dari menjaga konsentrasi hingga menghindari konflik. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang dampak positif dari penerapan larangan penggunaan klakson di area parkir. Menjaga Keselamatan dan Konsentrasi Suara klakson yang berulang dapat mengganggu konsentrasi pengemudi lain yang sedang mencari tempat parkir atau pejalan kaki yang melintas. Gangguan ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, karena pengemudi yang teralihkan perhatiannya cenderung kurang waspada terhadap kondisi sekitarnya. Dengan mengurangi penggunaan klakson, diharapkan konsentrasi dan keselamatan semua pengguna area parkir dapat terjaga. Menciptakan Kebisingan Klakson yang dibunyikan secara berulang-ulang dapat menciptakan kebisingan yang mengganggu, terutama di area parkir yang sering kali dekat dengan pemukiman atau tempat-tempat ramai lainnya. Kebisingan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan stres bagi penduduk sekitar dan pengguna area parkir. Dengan melarang penggunaan klakson, lingkungan sekitar area parkir bisa menjadi lebih tenang dan nyaman. Mengutamakan Etika dan Kenyamanan Larangan penggunaan klakson juga diterapkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menghormati ketenangan bersama. Pengemudi diharapkan untuk lebih mengutamakan etika berkendara dan menjaga kenyamanan semua pengguna area parkir. Menghormati ketenangan bersama merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan kondusif bagi semua orang. Menghindari Pemicu Konflik Klakson yang tidak perlu dapat dianggap agresif atau tidak sopan oleh pengguna area parkir lainnya. Hal ini berpotensi memicu kesalahpahaman atau konflik antara pengemudi. Dengan melarang penggunaan klakson, diharapkan dapat mengurangi potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan tertib. Secara keseluruhan, larangan penggunaan klakson di area parkir memiliki banyak manfaat positif. Dengan menjaga konsentrasi, mengurangi kebisingan, mengutamakan etika dan kenyamanan, serta menghindari konflik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna area parkir. Mari kita bersama-sama menghormati aturan ini demi kebaikan bersama.(DSA)