Dishub

Sekdishub Aceh Paparkan Inovasi dan Strategi Keterbukaan Informasi Publik, Tim KIA Terkesan

BANDA ACEH – Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil paparkan inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi publik di hadapan Tim Komisi Informasi Aceh (KIA) di ruang Multimoda, Kamis, 26 Oktober 2023. Pemaparan inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi publik ini merupakan sebuah rangkaian dari penilaian keterbukaan informasi pada lembaga publik yang diselenggarakan oleh KIA. “Kita (Dishub Aceh) terus berkomitmen dalam mengelola layanan keterbukaan informasi publik melalui inovasi dan strategi yang baik,” kata Teuku Rizki saat menyampaikan paparannya di hadapan Tim visitasi KIA yang dihadiri oleh Andi Rahmadsyah selaku Wakil Ketua KIA, M Hamzah selaku komisioner KIA, dan Adi Warsidi, Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Wilayah Aceh, selaku Tim ahli KIA. Tanda-tanda adanya komitmen tersebut, kata Teuku Rizki, terlihat dari di antaranya inovasi-inovasi yang dilahirkan, penyediaan anggaran dan peningkatan kapasitas SDM, hingga penghargaan-penghargaan yang diraih di tingkat nasional. Di samping melahirkan inovasi-inovasi baru, Dishub Aceh juga membangun kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai instansi, termasuk dengan dunia kampus. Kerjasama dengan kampus melalui program magang mahasiswa, sebutnya menjadi salah satu strategi Dishub Aceh yang cukup jitu saat ini. “Anak-anak mahasiswa punya kreatifitas tinggi yang bisa kita manfaatkan untuk menyebarkan informasi yang mudah dipahami oleh generasi milenial,” ungkapnya. Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KIA, Andi Rahmadsyah menyebutkan bahwa inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi yang dipaparkan cukup menarik dan kreatif. Andi Rahmadsyah berharap inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi publik di Dishub Aceh bisa memberi dampak besar serta bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi yang mudah, akurat, dan kredibel. Kegiatan visitasi dan penilaian pengelolaan keterbukaan informasi publik ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dari tim penilai KIA kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) Dishub Aceh.(AB) Simak videonya:

Efektivitas Pemanfataan Solar Panel dalam Bidang Transportasi

Halo Rakan Moda, rakan moda tentu tidak asing dengan istilah Solar Panel Energy System atau sistem pemanfaatan energi matahari. Solar Panel Energy System merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang kerap didapatkan dari energi matahari melalui panel surya yang dikonversikan menjadi energi listrik maupun kinetik. Tentunya Energi ini bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari nantinya. Tak hanya sebatas untuk kegiatan sehari-hari, ternyata energi matahari juga bisa dimanfaatkan salah satunya untuk sektor transportasi. Didukung dengan kemajuan teknologi tranmisi dan tranportasi yang semakin maju pula, kini telah hadir sejumlah transportasi yang ditenagai oleh energi matahari melalui solar panel, bukan mesin bensin seperti pada umumnya. Berikut ini beberapa contoh transportasi yang dapat bergerak dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber bahan bakar, antara lain : Mobil Bertenaga Surya Mobil dengan tenaga surya adalah mobil listrik yang ditenagai oleh energi matahari dengan cara penggunaan panel surya atau photovoltaic cells yang dipasang pada atap bodi kendaraan. Panel surya tersebut akan mengumpulkan energi matahari, mengubahnya menjadi listrik, lalu dialirkan ke charge baterai mobil sehingga mobil pun bisa berjalan bahkan saat malam hari. Saat ini, sudah cukup banyak produsen mobil yang berhasil memproduksi mobil tenaga surya. Salah satunya Hyundai dengan Sonata Hybridnya. Pesawat Tenaga Surya Moda Transportasi tenaga surya satu ini mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Aceh khususnya. Namun, potensinya cukup besar dan bahkan telah terbukti efektivitasnya. Beberapa pesawat kecil bertenaga surya berhasil terbang berkeliling dunia tanpa menggunakan bahan bakar fosil sama sekali. Adapun pesawat itu ialah Solar Impulse 2, pesawat tersebut memasang 17.000 panel surya pada bagian sayap dan sukses melintasi Samudra Pasifik serta Atlantik. Ada juga pesawat serupa bernama Zephyr-S dari Airbus melangsungkan penerbangan selama 25 hari,  23 jam dan 57 menit dengan menggunakan tenaga surya dari energi matahari. Menarik ya Rakan Moda.. Kapal Tenaga Surya Inovasi transportasi lain yang juga memanfaatkan energi matahari adalah kapal tenaga surya. Bahkan ternyata pasar untuk transportasi satu ini sudah cukup besar. Salah satu produsen ternama yang menyediakan kapal tenaga surya adalah Silent-Yachts. Mereka menawarkan sejumlah tipe kapal pesiar yang seluruhnya ditenagai energi matahari. Salah satu kapal pesiar unggulan mereka adalah Silent 55 yang dibekali 30 solar panel dengan efisiensi tinggi, baterai lithium, dan pengatur muatan matahari bernama maximum power point tracking (MPPT). Berbagai teknologi ini memungkinkan kapal pesiar berlayar sepanjang malam tanpa henti. Jadi kesimpulannya Rakan Moda, berbagai inovasi transportasi di atas membuktikan bahwa energi matahari melalui panel surya memang efektif menjadi sumber tenaga baru dan terbarukan. Walau saat ini penggunaan transportasi tenaga surya tersebut masih minim, inovasi tersebut telah menjadi awal yang baik dalam pemanfaatan energi matahari di bidang transportasi. Seiring dengan teknologi yang semakin maju, bukan tidak mungkin pemanfaatan transportasi tenaga surya juga akan ikut berkembang pesat dan kita harapkan dapat hadir ditengah masyarakat Aceh tentunya ya Rakan Moda.(AP)

Kadishub: Empat Kapal Siap Angkut Kafilah  MTQ Tingkat Provinsi di Simeulue

SINABANG – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Simeulue, Mulyawan Rohas, mengatakan untuk transportasi laut maupun udara ke Kabupaten Simeulue selama pelaksaan MTQ tingkat Provinsi di Simeulue yang akan digelar akhir November mendatang dipastikan tidak ada kendala. Sebab, sebanyak empat kapal laut, yakni KMP Aceh Hebat 1, Aceh 3, KMP Teluk Sinabang, dan KM Sabuk Nusantara siap mengangkut para kafilah dari seluruh kabupaten dan kota ke Pulau Simeulue.  Selain kapal laut, lanjutnya, terdapat transportasi udara yang melayani rute ke Kabupaten Simeulue. “Iya, untuk menyambut MTQ tingkat provinsi di Kabupaten Simeulue, kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait menyangkut dengan transportasi. Sejauh ini tidak ada masalah, baik kapal laut maupun udara. Nanti tinggal menyesuaikan jadwal keberangkatan saja, karena ada empat kapal laut dan juga pesawat yang melayani transportasi di Simeulue,” katanya, Rabu (25/10/2023). Meski demikian, ada delapan kabupaten di Aceh sudah melaporkan akan menggunakan pesawat sebagai transportasinya ke Simeulue. Untuk itu, pihaknya masih berupaya meminta agar pihak maskapai dapat menambah jadwal penerbangannya. “Kalau dengan pihak maskapai memang belum ada jawaban akan menambah jadwal penerbangannya. Karena itu ranah bisnis/swasta tidak mungkin saat pesawat datang ke Simeulue penumpang penuh, tapi saat kembali tidak ada penumpang,” katanya. Akan tetapi, yang penting diketahui bahwa untuk transportasi ke Kabupaten Simeulue dipastikan tidak ada kendala dengan yang sudah tersedia saat ini. Tak hanya soal transportasi ke Simeulue, pihak Dishub Simeulue bersama panitia MTQ di Simeulue juga terus berkoordinir mengenai transportasi kafilah maupun pihak terkait dengan pelaksanaan MTQ tingkat provinsi di Kabupaten Simeulue.(*) Sumber: Serambi Indonesia

Kemenhub Tingkatkan Profesionalisme Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal

Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pemanduan dan Penundaan Kapal Tahun 2023 Sesi 1. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dalam penyelenggaraan, pengawasan, dan pelaksanaan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal dengan berlandaskan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur Kepelabuhanan, Muhammad Masyhud, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret dalam meningkatkan pelayanan di sektor pemanduan dan penundaan kapal. “Sebagai upaya untuk terus meningkatkan profesionalisme pelayanan bidang pemanduan dan penundaan kapal baik dari sisi penyelenggaraan, pengawasan dan pelaksanaan, dengan tetap berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya, di Makassar, Selasa (24/10). Kegiatan Bimtek yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari ini akan diawali dengan Pembekalan Umum dan Diskusi terkait Pelaksanaan Regulasi Bidang Pemanduan dan Penundaan Kapal berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 yang akan disajikan oleh Kepala Subdirektorat Pemanduan dan Penundaan Kapal, dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian beberapa materi pilihan yang kerap menjadi potensi “grey area” sehingga dinilai perlu pendalaman dan penegasan dalam diskusi. “Beberapa materi tersebut meliputi Tata Cara Rekonsiliasi dan Pembayaran PNBP Jasa Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal, Penentuan Tingkat Kecukupan dan Kehandalan Pandu, Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan Kapal yang Harus Tersedia di suatu Perairan Pandu berdasarkan Konsep Perhitungan Rumus Empiris, Mekanisme Pelaksanaan Familiarisasi bagi Pandu, Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi atas Penyelenggaraan Pemanduan dan Penundaan Kapal, serta Simulasi penggunaan beberapa modul baru dalam Aplikasi SIPANDU,” ungkapnya. Dalam upaya untuk menjadikan Bimbingan Teknis lebih interaktif, para peserta didorong untuk terlibat dalam diskusi dua arah, sehingga setiap peserta memiliki kesempatan untuk memberikan masukan konstruktif, gagasan inovatif, dan tanggapan atas materi yang disajikan. Terutama, terhadap materi yang masih berupa konsep ide untuk mendapat perhatian lebih lanjut. “Dengan cara ini, kami berharap seluruh peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan kami membuka kesempatan bagi para peserta untuk memberikan masukan konstruktif, gagasan inovatif, dan tanggapan terhadap materi yang disajikan. Terutama, kami mengundang para peserta untuk memberikan pandangan terkait materi yang masih berupa konsep ide yang memerlukan perhatian lebih lanjut,” lanjutnya. Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Pemanduan dan Penundaan Kapal, Renaldo Sjukri mengungkapkan Kegiatan Bimbingan Teknis pada Sesi 1 ini, dihadiri oleh 44 (empat puluh empat) Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen Hubla yang merupakan Pengawas Pemanduan dan 9 (sembilan) Badan Usaha Pelabuhan/Pengelola Terminal Khusus Penerima Pelimpahan Kewenangan Pelaksanaan Pemanduan dan Penundaan Kapal di wilayah Indonesia bagian timur. Para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berperan aktif dalam forum diskusi dan Tim Subdit Pemanduan dan Penundaan Kapal akan menghimpun dengan seksama dan berimbang setiap detil masukan, gagasan, dan aspirasi yang muncul dalam forum Bimbingan Teknis ini.  “Semua ini akan menjadi referensi berharga dalam proses finalisasi penyusunan naskah Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal yang baru,” ungkapnya. “Pada akhir kegiatan Bimbingan Teknis, akan dirumuskan Berita Acara yang memuat tentang poin-poin materi yang dibahas dan disepakati dalam pelaksanaan Bimtek untuk ditandatangani bersama sebagai Konsensus Hasil Pelaksanaan Bimbingan Teknis, untuk selanjutnya akan kami laporkan kepada Bapak Dirjen Perhubungan Laut” tutupnya.(*) Sumber: Kemenhub RI

Bantu Kurangi Polusi, Ditjen Hubla Lakukan Uji Emisi pada Kendaraan Operasional

Polusi udara yang semakin memburuk salah satu sebabnya adalah karena semakin banyaknya kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan, khususnya wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan uji emisi kendaraan dinas kantor pusat di Lapangan Parkir Aroem Restauran, Jakarta. Pelaksanaan uji emisi kendaraan operasional tersebut dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lollan Panjaitan pada Selasa (25/10). Dalam sambutannya Lollan mengatakan bahwa ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi peningkatan polusi udara yang semakin memburuk, yaitu dengan menerapkan kebijakan baru bagi pemiliki kendaraan bermotor. Kebijakan baru tersebut merupakan uji emisi yang diterapkan pada kendaraan bermotor roda 2 (dua), 4 (empat), maupun 6 (enam). “Uji emisi adalah salah satu upaya pengujian untuk mengetahui kinerja mesin dan tingkat efisiensi pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor. Uji emisi kendaraan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Lollan.  Diketahui sebanyak 115 kendaraan dinas operasional yang terdiri dari 8 roda 6, 61 roda 4, dan 46 roda 2 dilakukan uji emisi selama 2 hari sejak hari ini 25 Oktober hingga 26 Oktober 2023. Kegiatan uji emisi terhadap kendaraan dinas kantor ini merupakan salah satu bentuk kontribusi pemerintah dalam upaya pengendalian pencemaran udara. Melewati uji emisi berarti membantu mengurangi emisi gas berbahaya yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor.  Pengujian perlu dilakukan dengan peraturan yang berlaku dan memiliki persyaratan khusus untuk beberapa jenis kendaraan agar dapat lulus sesuai dengan standarnya. Adapun kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Penerapan Baku Mutu Emisi Kendaraan Bermotor Kategori M, Kategori N, Kategori O dan Kategori L yang telah memasuki masa pakai lebih dari 3 tahun. Lollan menyampaikan harapannya agar dengan adanya kegiatan tersebut kita dapat mengukur kadar emisi gas berbahaya yang dibuang melalui knalpot kendaraan bermotor seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), oksida nitrogen (NOx), dan partikulat (jika kendaraan diesel) yang nantinya akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. “Jika masih ada kendaraan dinas kantor pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang belum dilakukan uji emisi, maka secepatnya segera dilakukan uji emisi untuk menjaga kualitas udara yang lebih baik, melindungi kesehatan masyarakat, dan melestarikan lingkungan,” tegas Lollan.(*) Sumber: Kemenhub RI

Keunggulan Menaiki Kereta Cepat, tertarik untuk Mencoba Rakan Moda?

Sejarah Baru telah dimulai Rakan Moda, Indonesia memiliki kereta api cepat pertamanya. Adalah Whoosh kereta api yang menghubungkan antara Jakarta dan Bandung. Whoosh sendiri merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat. Whoosh memiliki beberapa keunggulan baik dalam segi spesifikasi kereta itu sendiri maupun kemudahan dalam pelayanan dan perjalanan. Spesifikasi kereta cepat ini antara lain memiliki Gerbong Kereta Cepat dengan tipe CR400 AF memiliki lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter, panjang lokomotif 27,2 meter dan intermediate kereta sebesar 25 meter. Kereta cepat ini juga memiliki ukuran yang lebih besar dan mampu bertahan lebih lama, yakni sekitar 30 tahun sejak tahun produksinya. Selain itu, biaya perawatannya pun cenderung lebih rendah. Kereta ini juga dilengkapi dengan dua lighting arrester yang berfungsi meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir, terutama di sisi peralatan yang bertegangan tinggi. Keren ya Rakan Moda. Selain unggul dalam spesifikasi, kami juga telah merangkum beberapa keunggulan menaiki kereta cepat ini untuk rakan moda yang ingin mencoba, diantaranya : Kereta Cepat Jakarta-Bandung diklaim menjadi proyek kereta cepat pertama di Indonesia dan juga tercepat di Asia Tenggara. Standar kecepatan kereta cepat ini mencapai 350 km per jam bahkan bisa mencapai kecepatan maksimal di 354 km per jam. Dengan menempuh jarak sepanjang 142,3 kilometer, Whoosh hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 36 hingga 44 menit. Ini berarti kereta ini jauh lebih cepat dibanding waktu tempuh kereta reguler yang bisa mencapai 3-4 jam loh Rakan Moda. Selain cepat, setiap penumpang transportasi kereta satu ini tentu dapat menggunakan fasilitas secara gratis. Fasilitas yang ditawarkan oleh Kereta Cepat Jakarta Bandung juga sangat lengkap. Mulai dari jumlah kursi yang bisa menampung sebanyak 601 penumpang dan terbagi dalam VIP Class, First Class, dan Second Class. Transportasi ini juga sangat ramah bagi penumpang disabilitas, lansia dan anak-anak. Sistem ticketing atau sistem penjualan tiket Whoosh juga memberikan berbagai pilihan dan kemudahan. Hal ini dikarenakan tiket kereta cepat Whoosh sudah dapat diakses melalui berbagai aplikasi mobile. Tidak hanya pembelian langsung di loket stasiun dan vending machine, tiket Whoosh juga dapat diperoleh dengan membelinya di sejumlah aplikasi diantaranya, yaitu: Whoosh, Access by KAI, Livin’ by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking. Masyarakat akan semakin mudah untuk memesan dan membeli tiket. Nah itu dia beberapa keunggulan menaiki Kereta Super Cepat Rakan Moda, tertarik untuk mencoba?(AP)

60 Rompi Bantuan BSI Dibagikan Ke Pengemudi Becak Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal bagikan 60 rompi kepada para pengemudi becak dan taksi yang beraktivitas di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue pada Senin, 23 Oktober 2023. Rompi yang dibagikan kepada pengemudi becak dan taksi tersebut merupakan hasil kerjasama antara Dinas Perhubungan Aceh dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh melalui bantuan CSR (Corporate Social Responsibility). “Kita berterima kasih kepada Bank Syariah Indonesia Regional Aceh atas kerjasama yang sangat baik dan kita harap rompi ini bisa digunakan sebaik mungkin,” ucap Teuku Faisal. Pada kesempatan itu, Teuku Faisal juga mengajak para pengemudi becak dan taksi untuk selalu menjaga kekompakan saat beraktivitas melayani masyarakat di Pelabuhan Ulee Lheue. “Mari bersama-sama menjaga citra pelabuhan demi pelayanan yang lebih baik di pelabuhan,” sebutnya. Penyerahan sekaligus pemasangan rompi secara simbolis dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh bersama CEO BSI Regional Aceh, Wisnu Sunandar kepada perwakilan pengemudi becak motor dan taksi di ruang tunggu Pelabuhan Ulee Lheue. Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural Dinas Perhubungan Aceh, Deputi BSI Regional Aceh, Saiful Musadir, dan Ketua Umum Transportasi Pelabuhan Ulee Lheue.(AB)

Peningkatan Layanan Navigasi Penerbangan ICAO Performance Based Navigation Kunjungi Indonesia

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mendapat kunjungan dari International Civil Aviation Organization (ICAO) Performance Based Navigation (PBN) Go Team pada Selasa (10/10) kemarin. Kunjungan ini dimanfaatkan untuk saling berdiskusi dan brainstorming tentang implementasi PBN di Indonesia. Kunjungan tersebut merupakan kolaborasi erat antara Ditjen Hubud, ICAO, Perum LPPNPI/AirNav Indonesia, operator penerbangan serta stakeholder lainnya dalam industri penerbangan Indonesia. Mewakili Ditjen Hubud dan ICAO adalah Direktur Navigasi Penerbangan, Capt. Sigit Hani dan Regional Officer (AOM-PBN) ICAO Asia & Pacific Regional Sub-office, Beijing, Mr. V.K. Mishra. Sebagai informasi, PBN adalah navigasi berbasis satelit sehingga dapat mengatasi kondisi terrain atau laut bebas yang merupakan kendala bagi ground based nav aids. PBN juga salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon sehingga mendukung penerbangan menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Capt. Sigit Hani mengatakan, hal ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia melalui evaluasi progres implementasi PBN dan pemberian petunjuk yang berharga untuk mengatasi masalah dan tantangan yang dihadapi. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan standar pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia sesuai dengan standar internasional. Kunjungan Tim ICAO ini merupakan langkah signifikan dalam mencapai tujuan tersebut, dan kami sangat menghargai kontribusi mereka dalam mendorong pelayanan navigasi penerbangan yang efektif dan efisien,” ujarnya. ICAO PBN Go Team akan mengevaluasi progres implementasi PBN di Indonesia dan memberikan petunjuk untuk menghadapi tantangan yang teridentifkasi yaitu perencanaan implementasi PBN termasuk partisipasi stakeholders terkait dan peningkatan proses perancangan, persetujuan operasional serta pengawasan terhadap implementasi PBN. Kesempatan ini juga digunakan untuk saling berbagi informasi penting dan panduan dari pakar ICAO PBN Go Team yang mencakup prosedur PBN di daerah dengan medan yang sulit, PBN Navspec pada prosedur enroute, dan pelatihan PBN untuk Air Traffic Controller (ATC). Sigit Hani berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah positif menuju peningkatan pelayanan navigasi penerbangan yang lebih baik dan efisien, sehingga berdampak pada peningkatan aspek keselamatan dan keamanan operasional penerbangan sipil di Indonesia. “Terutama pengembangan PBN di daerah timur yang notabene mempunyai tantangan pada terrain, sehingga secara signifikan dapat meningkatkan aspek keselamatan di wilayah tersebut,” tutup Sigit.(*) Sumber: Kemenhub RI

Menhub Ajak Para Pendekar Energi Promosikan Transportasi Massal

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor transportasi secara masif dengan membangun sejumlah transportasi massal seperti MRT, LRT, dan Kereta Cepat. “Dalam beberapa tahun ini kami membangun sejumlah transportasi massal seperti MRT, LRT, Kereta Cepat dan lainnya. Itu adalah modal bagi kita untuk secara langsung mengurangi konsumsi bahan bakar fosil di sektor transportasi,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat hadir dalam Konferensi Energy Transition Conference & Exhibition 2023 bertema “Kolaborasi Mewujudkan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060″ yang diselenggarakan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) di Jakarta, Kamis (19/10). Menhub menjelaskan, pembangunan transportasi massal menjadi keharusan untuk dilakukan meski proses membangunnya tidak mudah. “Proses pembelajaran dalam membangun transportasi massal harus dilakukan. Memang masih ada kekurangan tetapi terus kita lakukan perbaikan. Dan pembelajaran ini sudah dibuktikan bahwa LRT diminati oleh negara lain, salah satunya Malaysia dengan kontraktor dari Indonesia,” ucap Menhub. Lebih lanjut Menhub mengajak seluruh anggota DEN dan stakeholder terkait untuk aktif mempromosikan penggunaan transportasi massal kepada masyarakat luas. “Para pendekar energi juga harus turut mencontohkan. Misalnya kalau mau ke Bandung jangan naik kendaraan pribadi, tapi naik Whoosh (Kereta Cepat),” tuturnya. Selain membangun transportasi massal, penggunaan energi terbarukan di sektor transportasi juga dilakukan dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik dan membangun ekosistemnya. Menhub mendorong inisiatif kerjasama Dewan Energi Nasional untuk berkolaborasi dengan akademisi universitas melakukan penelitian dan inovasi tentang penggunaan energi terbarukan yang hasilnya sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. “Beberapa waktu yang lalu, penelitian dan inovasi oleh akademisi maupun mahasiswa universitas ter-hilirisasi dengan baik sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai kebutuhan masyarakat, ” kata Menhub. Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2022, sejak tahun 2013 sektor transportasi menjadi pengguna energi terbesar, yang diikuti oleh sektor industri, sektor rumah tangga, dan kemudian sektor komersial. Pada tahun 2022, sektor transportasi mengkonsumsi 429 juta BOE (Barrel Oil Equivalent) dari total konsumsi energi final sebesar 1.114 juta BOE, sehingga sektor transportasi mengkonsumsi energi sebesar 39% dari total energi final. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca pada tahun 2030 sebagaimana telah tertuang di dalam Nationally Determined Contribution (NDC) dan mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Turut hadir pada kegiatan tersebut para anggota Dewan Energi Nasional sektor pemerintah dan para pemangku kepentingan di bidang energi nasional.(*) Sumber: Kemenhub RI

Cut Meutia, Pahlawan Aceh yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Kereta Api

Kereta api pernah menjadi bagian dari sejarah Aceh, meskipun sejarah kereta api di Aceh relatif singkat, sejak masa kolonial Belanda dan terus berupaya direaktivasi pada tahun 2007, tetapi operasionalnya tetap terbatas. Faktor seperti konflik dan bencana alam telah memengaruhi perkembangan kereta api di Aceh. Saat ini, kereta api tidak menjadi moda transportasi utama di wilayah tersebut. Kereta api Cut Meutia adalah nama sebuah kereta api yang menghubungkan Stasiun Medan, Sumatera Utara, dengan Stasiun Lhokseumawe, Aceh. Nama “Cut Meutia” berasal dari salah satu tokoh pahlawan perempuan dari Aceh, Cut Meutia memiliki nama asli “Cut Nyak Meutia” yang lahir pada tahun 1870 di Perlak, Aceh Timur.  Perjungannya sangat dikenal dalam perang Aceh melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-20. Cut Nyak Meutia diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia karena perjuangannya dalam menjaga kemerdekaan Aceh dan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Prestasi dan dedikasinyalah yang kemudian akan terus menjadi sejarah dan dikenang abadi sebagai salah satu alat trasnportasi darat di Aceh. Kereta api Cut Meutia adalah salah satu layanan kereta api yang melayani rute Sumatera Utara ke Aceh, yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera. Ini adalah salah satu pilihan transportasi darat yang populer untuk menghubungkan dua provinsi ini, terutama bagi orang-orang yang ingin bepergian antara Medan (Sumatera Utara) dan Lhokseumawe (Aceh) dengan kenyamanan kereta api. Selama perjalanan, penumpang dapat menikmati pemandangan alam yang indah di sepanjang rute. Rute kereta api Cut Meutia menghubungkan Stasiun Medan, yang terletak di Sumatera Utara, dengan Stasiun Lhokseumawe, yang terletak di Aceh. Rute kereta api Cut Meutia menawarkan penumpang kesempatan untuk menikmati pemandangan alam yang beragam, termasuk dataran tinggi, perbukitan, hutan, dan wilayah pesisir. Ini adalah salah satu cara yang nyaman untuk berpergian antara Sumatera Utara dan Aceh, dua provinsi di ujung barat Sumatera. Jadwal dan pemberhentian kereta api Cut Meutia dapat berubah, jadi sebaiknya Anda memeriksa jadwal dan informasi terbaru dari operator kereta api sebelum melakukan perjalanan. (FL)