Dishub

Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat

*Dukung Penerapan Instruksi Gubernur Aceh Terkait Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal mengimbau seluruh pengemudi angkutan di Aceh, baik antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP) untuk melaksanakan shalat fardhu tepat waktu atau memanfaatkan keringanan berupa shalat jamak ataupun qashar selama perjalanan. Imbauan pelaksanaan shalat fardhu ini guna menindaklanjuti instruksi Gubernur Aceh Nomor: 01/INSTR/2025 tentang pelaksanaan shalat fardhu berjamaah bagi ASN dan masyarakat serta pelaksanaan mengaji pada satuan pendidikan di Aceh. Teuku Faisal menjelaskan, imbauan ini sudah mulai disosialisasikan melalui Surat Kadishub Aceh Nomor 500.11.1/753 tanggal 29 April 2025 yang lalu kepada DPD Organda Aceh, pihak perusahaan, dan sopir angkutan dalam rangka melaksanakan syariat islam sebagaimana diatur dalam Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2022. “Kita berharap imbauan ini bisa meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pelaku usaha transportasi di Aceh terhadap kewajiban menjalankan ibadah khususnya shalat lima waktu,” sebut Teuku Faisal. Selain itu, Kadishub Aceh menyarankan agar setiap perusahaan angkutan untuk merencanakan perjalanan dengan mempertimbangkan waktu shalat, termasuk menyediakan waktu singgah di tempat yang memungkinkan untuk melaksanakan ibadah. “Kita juga berharap para sopir dapat berhenti sejenak apabila telah masuk waktu shalat dan kondisi memungkinkan untuk melaksanakan shalat, baik di mesjid, mushola atau tempat ibadah terdekat,” harapnya.(AB)

Kapal pengangkut CPO dari Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara menuju Tuticorin India, di Aceh Utara, Aceh, Jumat (25/7/2025). ANTARA/HO

Gubernur Apresiasi Ekspor 12.000 Ton CPO PLB Aceh ke India Berlanjut

Banda Aceh (ANTARA) – Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengapresiasi ekspor 12 ribu metrik ton CPO oleh PT Agro Murni melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) PT Aceh Makmur Bersama di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara tujuan Tuticorin, India, diharapkan berlanjut. “Saya mengapresiasi langkah PT Agro Murni yang menggunakan fasilitas PLB PT Aceh Makmur Bersama untuk melakukan ekspor CPO langsung dari Aceh,” kata Muzakir Manaf, di Aceh Utara, Jumat. Muzakir mengimbau kepada pengusaha kelapa sawit di Aceh lainnya dapat mengikuti langkah PT Agro Murni yang melakukan ekspor langsung Aceh, sehingga memberikan dampak ekonomi terhadap daerah. “Tentu ini berdampak terhadap peningkatan perekonomian Aceh. Saya mengimbau agar langkah ini diikuti oleh eksportir CPO lainnya,” ujar Gubernur yang akrab disapa Mualem ini. Hari ini Bea Cukai memfasilitasi ekspor 12 ribu metrik ton CPO milik PT Agro Murni tujuan India melalui Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara menggunakan kapal MT DOLPHIN 06. Sejak PT Aceh Makmur Bersama ini memperoleh fasilitas sebagai PDPLB dari Kanwil Bea Cukai Aceh pada akhir November 2019, perusahaan ini telah beberapa kali memanfaatkan fasilitas untuk mendukung efisiensi logistik dan proses ekspor CPO yang kompetitif. Kasi Perizinan dan Fasilitas I Kanwil Bea Cukai Aceh Sofyan mengatakan, fasilitas PLB ini merupakan bentuk dukungan konkret Bea Cukai dalam mendorong kelancaran distribusi, penimbunan, hingga ekspor barang strategis. “Komoditas CPO yang merupakan andalan ekspor nasional berhasil diberangkatkan langsung dari Aceh ke pasar global,” kata Sofyan. Sofyan menyampaikan, ekspor 12 ribu metrik ton CPO ini adalah yang pertama, dengan kapal langsung dikarantina di pelabuhan di Lhokseumawe. Kegiatan ini tidak hanya mengukir capaian ekonomi daerah, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara. Selain dampak fiskal, kehadiran PDPLB dinilai bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian lokal seperti penyerapan tenaga kerja, hingga optimalisasi pemanfaatan pelabuhan ekspor di wilayah utara Aceh. “Ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia usaha dan Bea Cukai bisa menciptakan ekosistem industri yang sehat, efisien dan berdaya saing. Kami berharap ke depan semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan fasilitas ini,” katanya pula. Operasional Manager PT Aceh Makmur Bersama Tarmiji selaku pengelolaan PLB mengapresiasi PT Agro Murni yang selalu memanfaatkan PLB untuk melakukan ekspor CPO dari Aceh. Tarmiji menegaskan, pihaknya selalu bersedia memberikan dukungan penuh bagi perusahaan mana saja yang mau memanfaatkan fasilitas PLB dalam kegiatan ekspor. “PT Aceh Makmur Bersama siap mendukung kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Krueng Geukueh,” demikian Tarmiji. Pewarta: Rahmat Fajri Editor: Budisantoso Budiman Copyright © ANTARA 2025 Sumber Berita dan Foto: LKBN Antara ‘Gubernur Apresiasi Ekspor 12.000 Ton CPO PLB Aceh ke India Lanjut’

Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, dari udara. Foto: Abdul Hadi/acehkini

Hampir 80 Persen Ekspor Aceh Lewat Pelabuhan Sendiri

Sebagian besar barang ekspor asal Aceh pada Juni 2025 dikirim melalui pelabuhan yang berada di dalam wilayah provinsi. Total nilai ekspor melalui pelabuhan Aceh mencapai 38,16 juta dolar AS, atau sekitar 78,34 persen dari total ekspor bulan tersebut. Angka ini menunjukkan peran penting infrastruktur pelabuhan lokal dalam mendukung aktivitas perdagangan luar negeri dari Aceh. Ekspor adalah mengirim barang ke luar negeri untuk dijual. Hanya sekitar 21,66 persen ekspor Aceh yang masih harus dikirim lewat pelabuhan di luar provinsi, terutama melalui Sumatera Utara yang mencatat ekspor senilai 9,97 juta dolar AS. “Total nilai ekspor komoditas asal Provinsi Aceh yang diekspor melalui pelabuhan di Provinsi Aceh pada Juni 2025 sebesar 38,16 juta dolar AS,” demikian disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Perkembangan Ekspor dan Impor Aceh, Juni 2025, yang dirilis pada awal Agustus 2025. Secara keseluruhan, nilai ekspor barang asal Aceh pada Juni 2025 tercatat sebesar 48,71 juta dolar AS. Angka ini mengalami penurunan 3,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas ekspor terbesar berasal dari kelompok bahan bakar mineral senilai 31,77 juta dolar AS, terutama batu bara. India menjadi negara tujuan ekspor terbesar Aceh dengan nilai 38,61 juta dolar AS, hampir seluruhnya merupakan komoditas batubara. Amerika Serikat dan Tiongkok masing-masing menyusul dengan nilai ekspor 1,76 juta dan 1,66 juta dolar AS, didominasi oleh kopi dan rempah-rempah. Sementara itu, nilai impor Aceh pada bulan Juni tercatat sebesar 21,17 juta dolar AS, seluruhnya berupa bahan bakar mineral dan gas. Angka ini turun tajam sebesar 64,48 persen dibandingkan Mei 2025. Dengan ekspor yang lebih tinggi dari impor, neraca perdagangan Aceh pada Juni mencatat surplus sebesar 27,54 juta dolar AS.[] Sumber Berita dan Foto Aceh Kini: ‘Hampir 80 Persen Ekspor Aceh Lewat Pelabuhan Sendiri’

Pelabuhan Krueng Geukueh Aktif Dukung Kegiatan Ekspor Komoditas Unggulan Aceh

Aceh Utara – Aktivitas ekspor di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara menunjukkan geliat positif. Hal ini sejalan dengan misi Gubernur Aceh untuk membuka konektivitas perdagangan internasional yang lebih luas. Salah satu kegiatan ekspor terbaru dilakukan oleh PT Agro Murni yang mengirimkan 12.000 metrik ton Crude Palm Oil (CPO) melalui fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) milik PT Aceh Makmur Bersama, dengan tujuan Tuticorin, India. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengapresiasi langkah strategis ini yang menunjukkan potensi besar Aceh sebagai daerah ekspor yang kompetitif. “Langkah ekspor langsung ini tentu berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh, “. Pelabuhan Krueng Geukueh kini semakin menekankan pentingnya pelayaran langsung ke negara tujuan ekspor seperti Malaysia dan India. Jalur pelayaran langsung dari Krueng Geukueh ke Penang, Malaysia, juga tengah didorong sebagai salah satu upaya memperluas jalur ekspor komoditas unggulan Aceh. Keaktifan Pelabuhan Krueng Geukueh dalam mendukung ekspor menjadi sinyal kuat bahwa Aceh siap menjadi pemain penting dalam rantai logistik regional dan internasional, sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat lokal. (FL)

Ketua Tim Andalalin Aceh: Pentingnya Antisipasi Dampak Lalu Lintas dalam Setiap Pembangunan

Banda Aceh — Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Aceh, Deddy Lesmana sekaligus Ketua Tim Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Aceh menegaskan pentingnya pengurusan dokumen Andalalin sebelum dimulainya pembangunan. Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Andalalin yang digelar di Aula Multimoda Dishub Aceh, Senin, 28 Juli 2025. Deddy menjelaskan bahwa dokumen Andalalin merupakan instrumen penting dalam mengantisipasi dampak lalu lintas dari berbagai kegiatan pembangunan, seperti permukiman, infrastruktur, maupun pusat-pusat kegiatan lainnya. “Andalalin adalah analisis untuk memprediksi dan mengantisipasi dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat pembangunan. Dengan disusunnya dokumen ini sebelum masa konstruksi, potensi masalah dapat diidentifikasi dan dimitigasi sejak awal,” ujar Deddy. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman mendalam oleh tim evaluasi Andalalin terhadap isi dokumen, termasuk rekomendasi teknis yang diperlukan guna menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas pada setiap tahapan pembangunan. “Dishub dan Ditlantas sebagai pelaksana teknis Andalalin harus memahami substansi analisis serta rekomendasi yang diperlukan, agar tidak terjadi gangguan lalu lintas sebelum, selama, maupun setelah masa pembangunan,” tambahnya. Deddy juga menyampaikan bahwa Tim Evaluasi Andalalin di Aceh dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 600.1.8/916/2025 yang bertugas melakukan penilaian menyeluruh terhadap rencana pembangunan dari sisi lalu lintas. Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Ditlantas Polda Aceh, Kompol Erwinsyah, berharap petugas Andalalin dari kepolisian dapat memberikan masukan strategis dalam penyusunan dokumen tersebut. “Berdasarkan supervisi kami sepanjang tahun 2025, ditemukan beberapa persoalan lalu lintas dan perparkiran, seperti di kawasan Plaza Aceh, Simpang Surabaya, dan Suzuya Mall. Ini menjadi perhatian penting bagi kita semua,” pungkasnya. (AP)

Galeri Foto Teamwork dan Motivasi Pembekalan CPNS Dishub Aceh

Dishub Aceh menggelar kegiatan teamwork dan motivasi pembelakalan bagi CPNS baru di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Sabtu, 21 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kekompakan, meningkatkan kerjasama dalam tim, serta membangun hubungan yang lebih baik antar CPNS baru.(AB)

Semarak HUT Ke-9 Trans Koetaradja: ASN Dishub Aceh Gelar Aksi Bersih-Bersih Halte

BANDA ACEH – Seluruh ASN Dinas Perhubungan Aceh mengikuti kegiatan bersih-bersih halte bus Trans Koetaradja dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Trans Koetaradja ke-9 pada Jumat, 2 Mei 2025. Aksi bersih-bersih hari ini terpusat di halte Mesjid Raya Baiturrahman dan halte Mesjid Jamik USK. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan komitmen ASN Dishub Aceh untuk meningkatkan kenyamanan serta kebersihan fasilitas transportasi publik kebanggaan masyarakat Aceh ini. Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini difokuskan pada membersihkan area halte dari sampah serta debu yang mengganggu estetika. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum. Rangkaian perayaan HUT Trans Koetaradja ke-9 akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti Trans Koetaradja Saweu Sikula bersama DWP Dishub Aceh, aneka perlombaan, anugerah pramudi Trans Koetaradja terbaik, serta peluncuran aplikasi perjalanan Trans Koetaradja di hari puncak atau Minggu (4/5) mendatang.(AB) Baca Berita Lainnya: Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi  

Forum LLAJ Aceh: Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar Jadi Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya

Banda Aceh – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Aceh menyoroti dua faktor utama penyebab meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di Aceh, yaitu tumpahan crude palm oil (CPO) dan keberadaan hewan ternak yang berkeliaran di jalan raya. Permasalahan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, dalam rapat Forum LLAJ Aceh yang berlangsung di Aula Multimoda Dinas Perhubungan Aceh pada Rabu, 30 April 2025. Dalam forumt yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan tersebut, disepakati perlunya langkah-langkah penanganan konkret dan berkelanjutan untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat dua faktor tersebut. “Regulasi mengenai tumpahan CPO dan hewan ternak yang berkeliaran sebenarnya sudah ada, namun implementasinya belum optimal. Oleh karena itu, perlu adanya tindak lanjut yang konsisten agar kecelakaan dapat dicegah semaksimal mungkin,” ujar Teuku Faisal. Data yang dipaparkan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh, yang juga Wakil Ketua Forum LLAJ Aceh, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy menunjukkan bahwa dalam satu tahun terakhir telah terjadi 25 kasus kecelakaan akibat tumpahan CPO. Dari jumlah tersebut, 10 orang meninggal dunia, 4 mengalami luka berat, dan sisanya luka ringan. “Salah satu insiden terparah terjadi di Aceh Tamiang, di mana proses pembersihan jalan akibat tumpahan CPO memakan waktu hingga 13 jam,” ungkap Iqbal. Ia juga menambahkan bahwa banyak truk tangki yang mengangkut CPO melebihi kapasitas muatan, yang berdampak langsung terhadap sistem pengereman dan keselamatan pengemudi. Selain itu, perlunya peningkatan koordinasi antar-stakeholder dalam menangani hal ini. Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Aceh, Tofan Muis, menekankan pentingnya penegakan standar kelayakan kendaraan serta edukasi kepada pihak pengusaha CPO agar mematuhi spesifikasi teknis pengangkutan. Selain itu, Forum LLAJ Aceh juga menyoroti tingginya angka kecelakaan yang melibatkan hewan ternak, terutama di wilayah Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Aceh Utara. Kecelakaan umumnya terjadi karena pengendara menabrak hewan ternak atau berusaha menghindari mereka secara mendadak. Untuk mengatasi permasalahan ini, forum LLAJ menggandeng Satpol PP dalam melakukan penertiban hewan ternak di jalan raya dengan pendekatan preventif. Upaya ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh factor non-manusia tersebut. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Aceh akan menyusun roadmap aksi baik jangka pendek maupun jangka Panjang untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Demi keselamatan kita bersama, permasalahan ini tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” tutup Kadishub Aceh, T. Faisal.(AP) Baca Berita Lainnya: Peringati Hari Kartini, Tiga Perempuan Hebat Bicara Keselamatan Berlalu Lintas di Dishub Aceh Jadi Pembicara dalam Talkshow Civil Insight, Kadishub Paparkan Sejumlah Program Strategis Pemerintah Aceh di Sektor Transportasi Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris  

Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris

Banda Aceh – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, menyambut antusias ekspor perdana Nilam Aceh ke Paris, Prancis, melalui jalur udara. Pengiriman nilam ini dilakukan langsung dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Minggu, 13 April 2025. “Pengiriman nilam ini menandai awal baru dalam sistem transportasi komoditas unggulan Aceh. Dengan memanfaatkan jalur udara, proses ekspor dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien”. Ucap Kadishub. Lebih dari 1 ton minyak Nilam diterbangkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, melewati rute Banda Aceh – Jakarta – Amsterdam – Paris. Penggunaan jalur udara ini memangkas waktu pengiriman secara signifikan, dari sebelumnya hampir sebulan via jalur laut menjadi hanya dua hari. Sebagaimana diketahui, ekspor minyak nilam dari PT. U-Green Aromatics Internasional binaan Universitas Syiah Kuala ini telah melakukan 30 kali pengiriman ke Paris, namun untuk pertama kalinya ekspor tersebut dilakukan melalui transportasi udara dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM). Selain mempercepat waktu tempuh, seluruh dokumen ekspor kini bisa diproses langsung di Banda Aceh. Pelepasan ekspor nilam ini juga turut dihadiri oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Wali Kota Banda Aceh, Plh. Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, serta General Manager Garuda Indonesia. Dengan pengiriman via jalur udara, diharapkan Nilam Aceh dapat semakin dikenal dan diminati di pasar internasional, sekaligus membuka peluang ekspor baru bagi produk-produk unggulan lainnya dari Tanah Rencong.(AP) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang 10.642 Penumpang Telah Kembali dari Sabang, Arus Balik Masih Terus Berlanjut

Dishub Aceh Catat 198.850 Pergerakan Transportasi Selama Arus Mudik Lebaran 2025 di Aceh

BANDA ACEH – Arus pergerakan pemudik pada masa libur Lebaran Tahun 2025 di Aceh menunjukkan peningkatan khususnya pada moda transportasi darat. Tren realisasi pemudik lebaran sejak setelah masa pandemi Covid-19 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data yang terpantau pada Laman Informasi Pergerakan Penumpang Libur Lebaran Idul Fitri 1446H dari tanggal 24 Maret hingga 8 April 2025 menunjukkan bahwa sebanyak 198.850 pengguna jasa transportasi melakukan perjalanan pada masa libur lebaran. Sedangkan pada periode angkutan lebaran tahun lalu, dalam rentang waktu yang sama, pergerakan pemudik sebesar 196.716 orang. Artinya, terjadi peningkatan sekitar 1,08 persen. Puncak arus mudik di Aceh pada lebaran tahun ini terjadi pada tanggal 28 Maret 2025, di mana sebanyak 12.969 orang melakukan perjalanan, baik moda transportasi darat, laut dan penyeberangan, dan udara. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa penumpang moda transportasi darat kerap mengalami peningkatan setiap tahunnya di Aceh, baik pada angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP). Pergerakan penumpang tertinggi tahun ini terjadi pada moda angkutan darat yang mencapai 92.903 orang. Penyelenggaraan Program Mudik Gratis Bersama Pemerintah Aceh yang didukung sektor perbankan Aceh, BUMN, BUMD, dan swasta ini ditengarai menjadi salah satu alasan tingginya angka pengguna jasa transportasi darat di Aceh. Ada 828 peserta mudik gratis yang pulang kampung menggunakan 92 unit bus/hiace campuran ke 16 rute tujuan,” kata Teuku Faisal. Teuku Faisal menambahkan, berkaca pada pengalaman tahun ini, penyelenggaraan mudik gratis sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat khususnya dalam mengurangi beban biaya transportasi yang harus mereka keluarkan saat mudik. Selain itu, dampak dalam skala luas tentu saja dapat mengurangi inflasi di Aceh. Sementara itu, jumlah pengguna moda angkutan laut dan penyeberangan sebesar 65.853 orang. Angka ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 66.432 orang. Hal yang sama juga terjadi pada moda transportasi udara yang hanya menyumbang sebesar 40.094 orang. Sedangkan tahun lalu, penumpang pesawat udara sedikit lebih banyak menyentuh angka 40.257 orang. Pada rute penerbangan internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar selama masa mudik lebaran tahun 2025 terpantau cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Angkasa Pura Indonesia Bandara SIM tercatat aktivitas penerbangan internasional dengan total penumpang sebanyak 5.303 orang. Produksi angkutan laut dan penyeberangan di lintasan Ulee Lheue – Balohan pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,79 persen dibandingkan periode lalu. Sejak periode 24 Maret sampai dengan 8 April 2025, tercatat sebanyak 56.396 pergerakan pemudik dan wisatawan yang menyeberang pada lintasan ini. Sedangkan pada periode lalu hanya sebanyak 56.648 pergerakan penumpang. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Sabang pada masa libur lebaran disebabkan karena saat ini pembelian tiket kapal penyeberangan semakin mudah karena bisa dilakukan secara online. “Digitalisasi layanan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue khususnya pembelian tiket sangat memudahkan wisatawan karena mereka memperoleh kepastian keberangkatan melalui tiket yang sudah mereka pesan sehingga tidak perlu mengantri berjam-jam di pelabuhan, dan perjalanan pun bisa direncanakan jauh-jauh hari,” sebut Teuku Faisal. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh dan PT Sakti Inti Makmur (SIM) mengoperasikan 7 armada kapal ferry dengan keberangkatan mencapai 20 trip PP (pulang – pergi) perhari. Rekor keberangkatan kapal terbanyak terjadi pada hari Kamis, 3 April 2025 yang mencapai 23 trip sehari, kapal cepat 9 trip dan kapal ferry roro 14 trip. Selain pergerakan pada angkutan laut dan penyeberangan di Banda Aceh – Sabang yang mengalami peningkatan, kondisi serupa juga terjadi pada pengguna jalan tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) terutama sejak ruas tol Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum difungsikan. Dari data yang diperoleh mulai 24 Maret – 8 April 2025, terlihat ada 138.854 kendaraan yang melintasi jalan tol Sibanceh selama mudik lebaran tahun ini. Gerbang tol Padang Tiji merupakan gerbang yang paling diminati meskipun hanya difungsikan selama 9 jam perhari mulai pukul 08.00 WIB pagi hingga 17.00 WIB sore. Tercatat sebanyak 42.259 unit kendaraan melintas atau sebesar 30,4 persen dari seluruh trafik perlintasan kendaraan pada semua gerbang tol. Kadishub Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder transportasi di Aceh, baik pada moda darat, udara, laut dan penyeberangan, yang turut menyukseskan penyelenggaraan transportasi selama masa mudik lebaran tahun 2025 ini. “Semoga kolaborasi dan kerjasama yang baik terus terjalin dalam memastikan kelancaran transportasi di Aceh pada masa yang akan datang,” tuturnya.(AB) Baca Berita Lainnya: H-4 Lebaran, Pergerakan Penumpang di Terminal Aceh Capai 50.468 Orang 10.642 Penumpang Telah Kembali dari Sabang, Arus Balik Masih Terus Berlanjut Lonjakan Penumpang ke Sabang Saat Lebaran: 14.986 Orang Menyebrang dari Banda Aceh