Dishub

KMP. ACEH HEBAT, NAMA KAPAL BARU PEMERINTAH ACEH

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT., tabalkan “Aceh Hebat” sebagai nama ketiga kapal ferry Ro-Ro milik Pemerintah Aceh, Senin 21 Oktober 2019. Penabalan nama tersebut dilaksanakan saat menghadiri acara peletakan lunas (keel laying) pembangunan 3 kapal ro-ro yang dipusatkan di salah satu galangan kapal,  PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, Madura, Jawa Timur. Acara peletakan lunas (keel laying) untuk ketiga kapal ro-ro pesanan Pemerintah Aceh ini dilaksanakan secara terpadu yang dipusatkan di Bangkalan, Madura. Keel laying merupakan tahapan awal dari pembangunan kapal yang dianggap sebagai hari kelahiran kapal baru. Saat memberi sambutan Nova menyampaikan, pembangunan 3 unit kapal ro-ro untuk meningkatkan konektivitas antar kepulauan yang merupakan program prioritas Pemerintah Aceh. “Dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, 18 Kabupaten/kota di antaranya berbatasan langsung dengan laut,” kata Nova. Dikatakan Nova, pembangunan keel laying ini menandakan pembangunan kapal-kapal ini segera diintensfikan. Nova juga menambahkan, peningkatan konektivitas antar kepulauan selaras dengan program Presiden Joko Widodo dalam mengoptimalkan sektor kemaritiman Indonesia. “Optimalisasi sumber daya Aceh di sektor kelautan mutlak harus ditingkatkan sebagai bagian dari pembangunan bangsa,” jelasnya. Usai memberi sambutan, Nova menandatangani plakat keel laying dan menabalkan nama pada ketiga kapal ro-ro sebagai tanda keel laying, yaitu; ACEH HEBAT 1 untuk kapal berkapasitas 1.300 GT; ACEH HEBAT 2 untuk kapal berkapasitas 1.100 GT; dan ACEH HEBAT 3 untuk kapal 600 GT. Nama yang diberikan ini adalah tagline dan manifestasi dari visi misi Pemerintah Aceh 2017-2022. “Harapan kami, penabalan nama ini dapat memacu semangat kami untuk benar-benar mewujudkan visi misi Aceh Hebat,” ungkap Nova dengan semangat. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, ST, MT., dalam laporannya menjelaskan bahwa anggaran pembangunan ketiga kapal ro-ro bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun 2019 dan 2020. “Pembangunan ketiga kapal ini diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu pada akhir tahun 2020 sesuai kontrak yang telah disepakati,” tegas Junaidi. Acara ini turut dihadiri Direktur Transportasi SDP, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI, Ir. Sri Hardianto, S.T., MM.Tr, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Irdam, SH, MH., serta para pimpinan perusahaan pelaksana pembangunan Kapal dan pengawasannya. Adapun rincian pembangunan 3 unit kapal ro-ro milik Pemerintah Aceh diantaranya; Kapal ro-ro tipe 1.300 GT untuk lintasan Pantai Barat – Simeulue berkapasitas 250 penumpang dan 33 unit kendaraan campuran, dilaksanakan oleh PT. Multi Ocean Shipyard di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Kapal Ro-ro tipe 1.100 GT untuk lintasan Ulee Lheue – Balohan berkapasitas 252 penumpang dan 26 unit kendaraan campuran, dilaksanakan oleh PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia di Bangkalan, Madura. Kapal Ro-ro tipe 600 GT untuk lintasan Singkil – Pulau Banyak berkapasitas 212 penumpang dan 21 unit kendaraan campuran, dilaksanakan oleh PT. Citra Bahari Shipyard di Tegal, Jawa Tengah.

Data Rute Trayek dan Jumlah Angkutan Yang Beroperasi di Provinsi Aceh

Untuk meningkatkan pelayanan transportasi angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), Dinas Perhubungan Aceh menyediakan informasi rute trayek dan jumlah angkutan yang melayani pada terminal satu ke terminal lainnya. Scan QR Code di bawah ini untuk mengakses data AKDP di Provinsi Aceh.

FGD Pelabuhan Penyeberangan Demi Peningkatan Pelayanan

Dinas Perhubungan Aceh melalui Bidang Pelayaran, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) kajian analisis pengelolaan pelabuhan penyeberangan Aceh, Selasa (8/10) di Hotel Ayani Banda Aceh. Kegiatan yang berlangsung hingga besok ini, mengambil tema penataan aset pelabuhan penyeberangan Aceh untuk peningkatan pelayanan publik melalui standar pelayanan penumpang angkutan penyeberangan. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, S.T., M.T., dalam pemaparannya menyebut revitalisasi pelabuhan penyeberangan merupakan salah satu dari tiga program prioritas pemerintah Aceh. Dua lainnya, revitalisasi terminal type B dan angkutan massal perkotaan bus Trans Koetaradja. Dikatakannya, selama ini lonjakan penumpang begitu terasa, tak terkecuali saat libur panjang maupun libur hari raya. Oleh sebab itu, upaya peningkatan fasilitas maupun penumpang harus sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP). Dalam hal ini, pelayanan pelabuhan haruslah berubah sesuai dengan perkembangan teknologi demi menganulir dan memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang. Kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota sudah sewajarnya menjadi prioritas bersama. Masyarakat membutuhkan komitmen pemerintah agar pelayanan semakin baik. “Kolaborasi menjadi kekuatan bersama dalam menuntaskan permasalahan pada pelabuhan penyeberangan di Aceh,” sebut Junaidi. Pada dasarnya, pelabuhan penyeberangan di Aceh harus memiliki standar pelayanan pelabuhan penyeberangan berdasarkan amanat yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, bahwa otoritas pelabuhan mempunyai wewenang dalam menetapkan standar kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan. Pemerintah provinsi memiliki tanggung jawab untuk menyusun Standar Operasional dan Prosedur (SOP) dalam waktu secepatnya. “Sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin membaik, faktor kesenjangan wilayah juga semakin menurun dan konektivitas wilayah dapat direalisasikan secara adil,” pungkasnya. Seperti diketahui, pelaksanaan angkutan penyeberangan Aceh memiliki delapan lokasi infrastruktur pelabuhan dengan enam lintasan pelayanan. Oleh sebab itu, diharapkan ke depannya pelabuhan ini dapat dikelola bersama. FGD ini menghadirkan narasumber Ir. Suprayitno, M.A., dari Kementerian Dalam Negeri RI, Yusuf Nugroho, S.T., M.T., dari BPTD Wilayah I Provinsi Aceh, dan Azis Kasim Djou, S.T., dari Dinas Perhubungan Kepulauan Riau. Selain adanya pemateri ini, Dishub Aceh juga didampingi tim ahli Universitas Syiah Kuala dari Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ditambah tim teknis dari Politeknik Pelayaran SDP Palembang. Hadir dalam FGD ini, Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota, UPTD Pelabuhan Penyeberangan di Aceh, BPKA, BPTD Wilayah I Provinsi Aceh, Biro Hukum Setda Aceh dan pelaksana pada Dishub Aceh. (MR)

Trans Koetaradja Dukung Sosialisasi Lawan Narkoba

Dishub Aceh melalui UPTD Trans Kutaraja menyediakan 15 unit bus untuk sosialisasi perlawanan terhadap narkoba di Kota Banda Aceh. Hal tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh. Kerja sama ini ditandangani langsung oleh Kepala Dishub Aceh, Junaidi, S.T., M.T., dengan Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser. Kerja sama ini ditandai dgn penandatanganan kerja sama pada Upacara Apel Deklarasi Desa Bersih Narkoba hari ini (8/10) di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Saat ini, 15 unit bus Trans Koetaradja telah dipasangi stiker dengan tema ‘Satukan semangat, bulatkan tekad untuk Aceh Hebat tanpa narkoba’.       Sudah sepantasnya, semua pihak ikut turun tangan melawan bahaya peyalahgunaan narkoba. Melalui sarana angkutan massal perkotaan bus Trans Koetaradja ini dapat menyasar semua kalangan untuk berparsipasi aktif memberantas narkoba. Apalagi, pengguna bus ini beragam. Mulai dari kalangan pelajar, pegawai pemerintah maupun swasta, pengusaha maupun lapisan masyarakat lainnya. smoke shop(AM)  

Pejabat Kabupaten Studi Banding ‘BEREH’ ke Dishub Aceh

Pejabat Kabupaten yang terdiri dari  Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Aceh Timur dan 3 (tiga) Camat se-Aceh mengunjungi Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh dalam rangka meninjau konsep BEREH (Bersih, Rapi, Estetis, dan Hijau) yang beberapa waktu lalu digaungkan oleh Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT melalui  Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes. Pejabat-pejabat tersebut adalah Syahrizal Fauzi  (Asisten I Pemerintah Kabupaten Aceh Timur), Ibrahim (Camat Gandapura, Bireuen), Tahta Amrullah (Camat Trumon Tengah, Aceh Selatan), dan Saiful Ifwan (Camat Batee, Pidie). Kedatangan camat ini pada Kamis (3/10/2019) disambut hangat Kadishub Aceh, Junaidi, S.T, M.T., beserta jajarannya. Dalam paparannya, Junaidi menyebut beragam perubahan telah dilakukan Dishub Aceh dalam mendukung konsep BEREH seperti, renovasi ruang kerja pegawai, interior kantor, mushalla, toilet, taman serta penghijauan dalam bentuk penempatan bunga hidup pada seluruh ruang kerja Dishub Aceh. “Yang dilakukan Pemerintah Aceh ini adalah sangat baik untuk generasi mendatang. Pelayanan yang baik didukung oleh SDM dan kenyamanan kantor ini sangat penting untuk mendukung kinerja, Pemerintah Aceh” sebutnya. Dilanjutkannya, selama ini Dishub Aceh telah berupaya melakukan berbagai perubahan ke arah yang lebih baik, bahkan sebelum program ini gemakan. Selain itu, beragam inovasi Dishub Aceh juga dipaparkan, khususnya konsep smart office dan green office. Selanjutnya Innovation Centre Room, taman konektivitas, ruang fitnes, penggunaan tumbler untuk mengurangi sampah plastik serta pemisahan sampah organik dan non organik. “Isu lingkungan menjadi isu yang sangat penting saat ini. Apalagi terus didorong oleh Pak Sekda. Gerakan pelestarian lingkungan sudah menjadi perhatian dunia. Untuk itu, Dishub Aceh pun berkomitmen kuat untuk menjaga kelestarian alam dan dimulai dari level kantor,” pungkas Junaidi. Camat Trumon, Nagan Raya, Tahta Amrullah menyebut ketertarikannya pada ruang kerja Innovation Centre Room (ICR). “Ini salah satu ruang yang saya sukai, karena pemanfaatan ruang tersebut tidak memandang sekat antara pimpinan dengan bawahan untuk saling bertukar pikiran dan berinovasi bagi pembangunan,” ujarnya. Camat Gandapura, Bireuen, Ibrahim menyebut Dishub Aceh dapat menjadi contoh bagi kecamatannya untuk terapkan wilayah kerjanya. Sementara itu, Camat Batee, Pidie, Saiful Ifwan,  menyebut keunggulan Dishub Aceh  harus digali olehnya untuk menjadi potensi besar dalam hal percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. “Saya lihat, suasana ruang kerja di Dishub Aceh hampir sama dengan ruang kerja di kementerian,” sebutnya. Ditambahkannya, Ini bisa jadi pilot proyek bagi pihaknya.  Saiful pun menyebut, diharapkan sebaiknya SKPA lain juga mengikuti Dishub Aceh. Selain Camat, Asisten Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Syahrizal Fauzi dalam rombongan ini. Syahrizal menyebut ketertarikannya pada aspek kebersihan yang sudah baik, di dalam maupun di luar kantor. Katanya, penghijaun juga sudah memadai ditambah tingkat kedisplinan ASN dapat dinilai tinggi. “Saya berharap, program BEREH ini tidak hanya berlangsung di provinsi saja, juga di kabupaten/kota. Kami berharap dibimbing oleh Pemerintah Aceh,” sebutnya. (MR)

Tiga Tokoh Inspiratif Raih Anugerah Dishub Aceh di Malam Keakraban

Dishub Aceh menganugerahkan tokoh inspiratif yang menjadi inspirasi bagi insan perhubungan dalam menjalankan tugas di sektor transportasi. Perhargaan tersebut diberikan pd Acara Malam Keakraban Keluarga Besar Perhubungan tadi malam (Selasa/17/9) di Taman Budaya, Banda Aceh. Tiga tokoh inspiratif ini dipilih karena dedikasi dan bakti nyata-nya selama ini dalam perkembangan dunia transportasi di Aceh. Ketiga tokoh inspiratif yang terpilih adalah Keuchik Harun Husen, beliau sopir Robur pada era tahun 1970-an, Sualiman Timpor, seorang operator getek mandiri untuk penyeberangan sungai di Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. Keterbatasan bukanlah penghalang unuk mengadbi, sebab itu, Husan juru parkir dengan keterbatasn fisik atau difabel di Kota Banda Aceh terpilih juga sebagai tokoh inspiratif. Kadishub Aceh, Junaidi, S.T., M.T., menyebut penghargaan tersebut diberikan karena dedikasi mereka terhadap pelayanan transportasi menjadi inspirasi dan energi positif bagi insan perhubungan saat ini. “Bapak-bapak ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua,” sebut Junaidi. Malam keakraban merupakan kegiatan puncak dalam rangka memperingati Harhubnas 2019 di Provinsi Aceh. Harhubnas 2019 mengusung tema “Merajut Nusantara Membangun Bangsa, Bakti Nyata Insan Perhubungan Untuk Indonesia Unggul, Indonesia Maju.” Selain penganugerahan tokoh inspiratif, Malam Keakraban Dishub Aceh turut dibarengi dengan pembagian hadiah pemenang lomba fotografi dan lomba vlog Trans Koetaradja. Pun demikian sejumlah hiburan menambah kemeriahan acara malam itu. Kehadiran pentas mini teater anak-anak muda pegawai Dishub Aceh menjadi penutup kegiatan pada malam itu. (AM)

Plt. Gubernur Aceh Ajak Insan Perhubungan Tingkatkan Layanan

Segenap Insan Perhubungan di lingkungan Provinsi Aceh mengikuti Upacara Bendera Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2019 di Halaman Kantor Gubernur Aceh (Selasa/17/9). Upacara yang diikuti pula oleh Mitra Perhubungan Provinsi Aceh ini dipimpin langsung oleh Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, ST., MT. Dalam amanatnya, Plt. Gubernur Aceh menyampaikan sambutan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, yang mengingatkan kepada seluruh insan perhubungan untuk melakukan introspeksi sebagai pelaksana tugas di sektor perhubungan. Dan merenungkan kembali terhadap kinerja dan berbagai peristiwa yang terjadi di sektor perhubungan. Serta menyatukan persepsi dan tekad untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Peringatan Hari Perhubungan Nasional tahun 2019 mengusung tema “Merajut Nusantara Membangun Bangsa, Bakti Nyata Insan Perhubungan Untuk Indonesia Unggul, Indonesia Maju”. Ditemui Tim Aceh TRANSit setelah upacara, Plt. Gubernur Aceh berharap insan perhubungan Aceh lebih meningkatkan kinerjanya. Karena bagi negara maju, sektor perhubungan sangat vital. Tidak ada pertumbuhan ekonomi tanpa adanya konektivitas (transportasi) yang baik. “Saya berharap insan perhubungan meningkatkan kinerjanya. Karena kita tahu, bagi negara maju transportasi adalah objek vital. Tidak ada pertumbuhan ekonomi tanpa konektivitas yang baik,” sebut Nova usai upacara. (AM)

Rapat Evaluasi Progam untuk Sinergisitas Transportasi Berkeadilan

Perlunya diwujudkan persamaan visi dan persepsi dalam pelaksanaan tugas serta menciptakan sinkronisasi program kerja, kebijakan dan operasional antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dishub Aceh, Junaidi, S.T., M.T., pada pembukaan Rapat Evaluasi Program Tahun Anggaran 2019 & Sinergisitas Penyusunan Program Tahun 2021 hari ini (Senin/16/9). “Sehingga menghasilkan kesepakatan antara pelaku pembangunan perhubungan dengan rencana kerja pemerintah,” sambung Junaidi lagi. Materi yang dibahas dalam kegiatan tersebut, diantaranya; Evaluasi Program Tahun 2019 yang disampaikan oleh Sekretaris Dishub Aceh , T. Faisal, S.T., M.T., dan Sinkronisasi Publikasi Sektor Transportasi Menuju Perhubungan Hebat, yang disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M.Nur. Kegiatan yang dihelat di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh ini dihadiri oleh seluruh Kadishub Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh. (AM)

Sejumlah Kegiatan Meriahkan Harhubnas 2019 Dishub Aceh

Sejumlah kegiatan dan perlombaan ikut memerihakan peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas 2019) Dinas Perhubungan Aceh. Jenis perlombaan yang berlangsung diantaranya lomba memasak, senam gembira, karaoke, membaca puisi, sepeda lambat, fotografi, vlog Trans Koetaradja, menghias kue, hingga lomba mewarnai anak. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan jiwa kebersamaan dan sportivitas di kalangan pegawai Dishub Aceh di masing-masing bidang dan mitra perhubungan turut andil dlm setiap ajang perlombaan yang dilombakan. Masih dalam rangkaian kegiatan memperingati Harhubnas 2019, BPTD Wilayah I Aceh bekerjasama dengan PMI Banda Aceh menyelenggarakan Donor Darah di Terminal Tipe A Banda Aceh,Jumat (13/9/2019). Pegawai dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dishub Aceh nampak semangat mengikuti donor darah ini berhasil mendapatkan 39 kantong darah. Selain mengikuti aksi donor darah, DWP Dishub Aceh menyelenggarakan bakti sosial dengan memberikan bantuan berupa santunan, Jumat (13/9/2019). Baksos yang dilaksanakan antara lain penyerahan zakat kepada tenaga kebersihan & petugas satpam Dishub Aceh. Di hari yang sama, DWP juga menyelenggarakan pembagian sembako, lalu penyerahan sumbangan kepada Yayasan Darah Untuk Aceh “Rumah Singgah”. Melalui momentum Harhubnas tahun ini dapat menjadi dan membuktikan inilah bakti nyata insan perhubungan keluara besar Dishub Aceh. (AM)    

Pelantikan Pegawai Eselon II, III, dan IV Upaya Maksimalkan Kinerja

Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melantik sebanyak 24 orang pejabat Eselon II dalam lingkungan Pemerintahan Aceh, di Aula Serbaguna Setda Aceh, Senin siang (2/9/2019). Pada sorenya, Nova melantik sebanyak 523 pejabat eselon III dan IV di Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh. Dalam sambutannya, Nova mengatakan, tujuan dari mutasi ini adalah untuk memaksimalkan kualitas kinerja pelayanan bagi masyarakat dengan melahirkan inovasi dan ide-ide kreatif. “Inovasi dan kreativitas itu ditunggu-tunggu masyarakat,” sebut Nova. Salah satu dinas yang turut dilakukan promosi dan mutasi pejabat adalah Dinas Perhubungan Aceh. Tercatat terjadinya pergantian pejabat struktural pada posisi Eselon III dan IV. Diantaranya lima orang dipromosi sebagai eselon IV, lima orang lainnya dirotasi antar bidang di Dishub Aceh. Sementara itu, tiga orang pejabat Dishub Aceh mendapat promosi eselon III ke Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) lainnya. Kini Dishub Aceh telah memiliki pejabat struktural yang baru. Tentu, pejabat yang baru saja dilantik ini diharapkan terus berupaya bekerja profesional demi misi mewujudkan transportasi berkeadilan. Pembekalan Pejabat Di hari yang berbeda, Selasa (3/9/2019) Sekretaris Daerah Aceh (Sekda Aceh) dr. Taqwallah, M.Kes, memberikan pembekalan kepada 1415 pejabat eselon II, III, dan IV yang baru dilantik kemarin. Pada kegiatan tersebut turut dilakukan pula launching buku kerja. Hal ini untuk mendorong profesionalitas pejabat dalam bekerja sebagai abdi negara. Kegiatan yang diadakan di Anjong Mon Mata itu mengangkat tema Sinergi, Kolaborasi, Sukses. (MR)