Dishub

Melayani Hingga ke Tepian Samudera Hindia

Layanan transportasi darat merupakan hal yang sangat penting. Perpindahan orang dan barang menjadi salah satu faktor penggerak roda ekonomi suatu daerah. Tak terkecuali di Simeulue, sebuah kepulauan di tepian samudera hindia dengan luas 1.838 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 89.327 orang (Sumber: BPS). Kota Sinabang, sebagai ibukota Kabupaten Simeulue, secara otomatis menjadi pusat kegiatan kabupaten baik kegiatan pemerintahan maupun kegiatan ekonomi. Bahkan kegiatan transportasi seperti penyeberangan dari Calang, Kuala Bubon, Labuhan Haji dan Singkil pun bersandar di Pelabuhan Penyeberangan Sinabang. Kecamatan Alafan dan Kecamatan Simeulue Barat merupakan kawasan pedalaman di Kabupaten Simeulue. Jarak tempuh kedua kecamatan itu cukup jauh dari Kota Sinabang, yaitu sekitar 94 km (3,5 jam perjalanan) untuk ke Sibigo dan sekitar 145 km (5 jam perjalanan) untuk ke Alafan. Hal ini yang membuat Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue mengusulkan subsidi dua rute transportasi darat tersebut kepada pemerintah pusat. Pada tahun 2022 Pemerintah Pusat membuka rute perintis Sinabang – Sibigo dan kemudian disusul rute perintis Sinabang – Alafan pada tahun 2023. Kedua rute perintis ini disubsidi oleh Pemerintah Pusat melalui dana APBN. Menurut Marli, salah satu pengemudi bus DAMRI, sebelumnya PT. DAMRI telah melayani rute perintis Sinabang – Banda Aceh, namun rute itu dihentikan pada akhir tahun 2021 dan digantikan dengan rute Sinabang – Sibigo dan Sinabang– Alafan. Dua unit bus DAMRI berkapasitas 24 orang dioperasikan setiap harinya untuk melayani kedua rute perintis ini. Bus DAMRI akan berangkat dari terminal Sinabang dengan tujuan desa Sibigo Kec. Simeulue Barat dan desa Lewak Kec. Alafan. “Untuk rute Sinabang – Sibigo kita akan berhenti di dekat dermaga desa Sibigo yang melayani rakit penyeberangan dari desa Sibigo ke desa Miteum. Sedangkan untuk rute Sinabang – Alafan, pemberhentiannya itu di desa Lewak. Biasanya kita berangkat dari terminal Sinabang itu pukul 09.00 WIB. Sesampainya ditempat tujuan kami akan beristirahat sekitar satu jam untuk ishoma sambil menunggu penumpang naik. Kemudian akan kita kembali menuju terminal Sinabang di hari yang sama” tambah Marli. Dia juga menambahkan jarak yang harus ditempuh selama perjalanan menjadi salah satu pertimbangan mengapa bus damri ini hanya melayani satu trip pulang-pergi per harinya. Marli menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat untuk menggunakan bus DAMRI ini cukup tinggi. Kejelasan jadwal keberangkatan serta ketepatan waktu menjadi salah satu faktornya. Tercatat bus DAMRI ini seringkali dipadati penumpang, bahkan pada hari-hari tertentu ada penumpang yang tidak dapat berangkat karena kehabisa tiket bus. Dia juga menambahkan sebagian besar penumpang bus ini didominasi oleh masyarakat yang berprofesi sebagai pekerja dan pedagang. Berdasarkan informasi yang didapat dari salah seorang penumpang bus DAMRI rute Sinabang – Sibigo bahwa ongkos angkutan umum seperti L-300, berkisar Rp. 70.000 per orang untuk rute Sinabang – Sibigo sekali jalan, dan berkisar antara Rp. 90.000 – Rp. 100.000 per orang untuk rute Sinabang – Alafan. Jika menggunakan bus DAMRI masyarakat hanya perlu membayar Rp. 20.000 per orang sekali jalan untuk rute Sinabang – Sibigo dan Rp. 30.000 per orang untuk rute Sinabang – Alafan. Hal ini tentu sangat meringankan masyarakat terutama dalam penghematan ongkos transportasi yang harus dikeluarkan per orangnya untuk berpergian kedua daerah tersebut. Oleh karena itu, banyak yang mengharapkan agar kedua rute perintis ini tetap dipertahankan untuk tahun-tahun mendatang.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Dishub Aceh Gandeng Bank Sampah USK Kelola Sampah

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan Aceh lakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Bank Sampah Universitas Syiah Kuala tentang Edukasi Pengelolaan Sampah di Prasarana Perhubungan di Ruang Multimoda Dinas Perhubungan Aceh, Senin, 7 Agustus 2023. Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangi oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal bersama Ketua Bank Sampah Universitas Syiah Kuala, Ir. Rama Herawati, MP. Dalam sambutannya, Teuku Faisal mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah menjadi salah satu fokus Pemerintah Aceh, seperti yang tertuang dalam Intruksi Gubernur Aceh Nomor 04/INSTR/2023 tentang Pengelolaan Sampah Kegiatan Perkantoran, Pemilihan Sampah, Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Styrofoam. Penandatanganan kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan sampah pada prasana perhubungan di bawah kewenangan Dishub Aceh. Pengelolaan sampah ini juga merupakan bagian dari upaya pengelolaan lingkungan yang dipantau oleh Dishub Aceh. “Kami menyadari bahwa ada keterbatasan pengetahuan dalam hal pengelolaan sampah. Oleh karenanya, Dishub Aceh menggandeng Bank Sampah USK untuk memberikan edukasi dan pengetahuan yang dibutuhkan terkait pengelolaan sampah yang baik dan benar, yang nantinya akan diterapkan di gedung induk dan seluruh prasarana perhubungan di bawah kewenangan Dishub Aceh.” sambung Teuku Faisal. Pada kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan dan Kemitraan USK, Dr. dr. Iflan Nouval turut mengamini apa yang disampaikan oleh Kadishub Aceh. Iflan menambahkan, ada 4 pilar yang dipedomani Bank Sampah USK di antaranya adalah edukasi, pengelolaan, monitoring, dan evaluasi. “Kami sangat antusias dengan kerja sama yang diinisiasi oleh Dishub Aceh. Karena pada dasarnya apa yang dibutuhkan Dishub Aceh melalui kerja sama ini sudah sejalan dengan apa yang selama ini kita kerjakan di Bank Sampah USK,” ujarnya.(AM)

Subsidi: Hambatan Atau Harapan

Pertanyaan bahkan kontroversi isu subsidi ini tak pernah lekang dari topik hangat yang dibicarakan. Tak hanya mengurangi beban, subsidi dianggap sebagai harapan bagi kantong-kantong pengeluaran. Bagaimana tidak, subsidi sungguh mengiurkan, seperti menemukan diskon barang yang sedang kita incar. Subsidi ini juga memberikan dispensasi yang sangat membantu. Memang, subsidi dapat memiliki dampak positif maupun negatif tergantung dari cara dan tujuan pemberiannya. Adapun dampak yang mungkin terjadi akibat subsidi, yaitu mendorong pertumbuhan sektor tertentu. Subsidi dapat mendorong pertumbuhan dan investasi dalam sektor tertentu, seperti industri manufaktur atau pertanian, sehingga membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pemerintah dapat membiayai subsidi melalui beberapa cara, seperti menggunakan dana APBN, memanfaatkan keuntungan dari sektor tertentu seperti minyak dan gas, atau meminjam dari pasar keuangan. Namun, pemerintah perlu memperhatikan kesanggupan fiskal atau kemampuan keuangan negara untuk membiayai subsidi tersebut. Kesanggupan fiskal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, hutang negara, dan pengeluaran pemerintah lainnya. Jika pemerintah terlalu banyak mengeluarkan subsidi tanpa pertimbangan yang matang, maka hal tersebut dapat memperburuk defisit anggaran dan bahkan membahayakan kestabilan fiskal negara. Subsidi berpengaruh pada mengurangi biaya produksi dan konsumsi. Subsidi yang diberikan kepada produsen atau konsumen dapat membantu mengurangi biaya produksi dan konsumsi sehingga memungkinkan masyarakat untuk membeli produk dengan harga yang lebih terjangkau. Di samping itu juga dapat meningkatkan akses terhadap layanan publik. Subsidi dapat digunakan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum. Tak hanya itu, subsidi ini juga menimbulkan distorsi pasar. Subsidi yang diberikan secara berlebihan dapat menyebabkan distorsi pasar, mengganggu keseimbangan antara penawaran dan permintaan sehingga dapat menyebabkan inflasi atau kekurangan pasokan. Ketergantungan pada subsidi yang diberikan dalam jangka panjang dapat menciptakan ketergantungan dan mengurangi insentif untuk melakukan inovasi dan meningkatkan efisiensi. Di sisi lain, subsidi dapat mempengaruhi kesetaraan antara kelompok masyarakat, jika tidak diberikan secara merata, maka dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi. Jika subsidi tidak diberikan, maka harga barang atau jasa yang sebelumnya diberi subsidi akan meningkat. Hal ini dapat berdampak pada berbagai aspek seperti meningkatnya biaya hidup bagi masyarakat, menurunnya daya beli masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut, serta dapat mempengaruhi kinerja dan daya saing industri yang terkait. Sebagai contoh, jika subsidi bahan bakar minyak dihapuskan, maka harga BBM akan naik. Hal ini dapat berdampak pada kenaikan harga barang-barang yang bergantung pada transportasi, seperti harga tiket transportasi publik dan biaya pengiriman barang. Selain itu, hal ini juga dapat mempengaruhi sektor industri tertentu, seperti sektor transportasi dan logistik. Namun, dampak akhir dari penghapusan subsidi akan tergantung pada jenis subsidi dan kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak. Terdapat juga pendapat bahwa subsidi yang tidak tepat sasaran dan tidak efektif justru lebih baik dihapuskan dan dialihkan ke program bantuan sosial yang lebih tepat sasaran. Namun, subsidi juga dapat memiliki beberapa kelemahan. Beberapa jenis subsidi dapat memicu inflasi atau memberikan keuntungan bagi kelompok yang tidak memerlukan bantuan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang cermat dalam memberikan subsidi untuk memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan tidak merugikan perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan dengan matang dampak dari subsidi sebelum memberikannya dan memastikan bahwa tujuannya dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang bijaksana dan efektif dalam memberikan subsidi dengan mempertimbangkan kesanggupan fiskal serta dampak jangka panjang bagi perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:https://dishub.acehprov.go.id/publikasi-data/aceh-transit/tabloid-transit/

Jalan Tengah

Semangat untuk mandiri dan berdiri sendiri serta kebebasan menentukan arah kebijakan daerah tidak boleh dianggap sebelah mata. Upaya untuk mandiri dengan mengurus kebutuhan masyarakat dan kebutuhan kemajuan daerah timbul dari ide – ide yang putra daerah yang tampil serta berhasil diperantauan ingin memberika kontribusi untuk memajukan daerahnya merupakan hal yang sangat lumrah mengingat jika bukan putra daerah siapa lagi yang akan peduli. Dataran tinggi Bener Meriah dengan  tinggi rata – rata diatas permukaan laut 100-2.500 mdpl telah mengkaji kebutuhan dan sedang akan mengembangkan daerahnya menjadi satu dari beberapa pilihan pembangunan dry port di Aceh di tahun yang akan datang. Pemilihan kabupaten dengan gelar negeri diatas ekspor impor dengan  komuditi utama kopi yang kini peminat pembelinya terus meningkat tiap tahunnya. Pembangunan dry port istilah lain dari Pelabuhan darat ini meliputi empat komponen besar untuk menyukseskan berhasilnya pengimplementasikan suatu dry port untuk bertumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan. Komponen pengguna dry port, penyedia jasa layanan dry port, pemerintah dan komunitas. Pengguna dari layanan dry port seperti eksportir, importir dan trucking. Pengguna layanan dry port penting untuk dipertimbangkan dalam suatu kawasan mengingat mereka sangat bergantung pada layanan dry port sendiri. Hal yang paling mendasar menjadi point bagi pennguna dry port yakni berupa layanan baik kulitas pelayanan, keamanan dan kepemerintahan hal ini bea cukai, imigrasi dan karantina sebagai penyedia jasa layanan pada kawasan dry port. Selain layanan, kemudahan akses fasilitas infrastruktur dry port mempengaruhi ketertarikan pengguna dry port.  Kemudahan akses dan layanan fasilitas dry port harus bernilai ekonomis dan efesien dari sisi pengguna karena dengan demikian tidak timbul biaya tambahan untuk operasinal penggunaan dry port. Salah satu komponen penting yang harus dan masuk dalam pertimbangan dari pembangunan dry port  terpenuhinya unsur konektivitas antar moda transportasi. Penentuan kriterian konektivitas antar moda yang digunakan harus efektif dan efesien guna menghindari tambahan biaya yang harus dikeluakan oleh pengguna layanan. Dry port identik dengan fasilitas kepelabuhan guna memudahkan serta keefektifan waktu dan biaya yang ditimbulkan akibat keterbatasan infrastruktur kepelabuhan untuk melakukan proses bisnis. Secara wilayah tatanan kepelabuhan Aceh layak ekspor impor wilayah timur memiliki lokasi Pelabuhan Kota Langsa dan Pelabuhan Krueng Geukuh,  Aceh Utara. Secara geografis Pelabuhan Langsa secara tidak langsung berdampingan  dengan Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Pelabuhan Kota Langsa juga berdampingan dengan kawasan hutan lindung memiliki dinamika tersendiri untuk melakukan pengembangan pelabuhan secara teknis, namun juga wilayah yang mengapit Aceh Timur dan Aceh Tamiang sebagai produksi tanaman sawit komoditi yang paling potensial dikirim keluar Aceh. Pelabuhan Krueng Geukuh bagai simpang tiga di suatu komplek perumahan yang menjadi pusat perbelanjaan tukang ikan dan sayur keliling. Mengapa Krueng Geukuh menjadi simpang tiga pada wilayah timur ini karena dalam posisinya pelabuhan ini mudah diakses mulai dari Sigli hingga Bireuen sebagai penghasil kakao, pinang dan kelapa, Aceh Tengah dan Bener Meriah sebagai penghasil kopi, buah dan sayur sayuran dan sebahagian wilayah Aceh Timur sawit dan hasil tambak lainnya. Krueng Geukuh sebagai jalur lalu lintasan nasional yang mengapit tiga wilayah timur ini memiliki moda yang khusus pada saat ini yakni kerta api. Yang mana pada alur distribusi setelah pensegelan kontainer moda yang paling efesien adalah moda kereta api yang terkoneksi dengan Pelabuhan laut Krueng Geukuh. Kemudahan yang didapat dari konektivitas antar moda untuk mengurangi double handling yakni perpindahan barang sebelum ke atas kereta api harus dahulu menggunakan truk sehingga perpindahan antar moda menambah biaya yang harunya tidak terjadi jika telah terkoneksi. Wilayah pusat Kota Banda Aceh pelabuhan laut yang melayani ekspor impor ada pada Pelabuhan  Laut Malahayati yang sebahagian penggunanya toke ikan yang berada di Kota Banda Aceh dan sebahagian Aceh Besar dengan komoditinya  cengkeh dan sebahagian kelapa dan kelapa sawit. Wilayah pantai barat – selatan operasinal ekspor impor dilakukan dipelabuhan Calang, Aceh Jaya dan Meulaboh, Aceh Barat dengan hasil komoditi terbesar kelapa sawit dan buah pala. Di ujung Aceh Singkil ada pelabuhan yang juga sering digunakan untuk pengiriman CPO hasil sawit wilayah Aceh Singkil dan sekitarnya. Hadirnya pelabuhan setiap daerah terkadang menjadi problematika sendiri untuk pengiriman barang komuditi hasil alam terutama komoditi yang hasil panenanya secara musiman seperti kopi namun tidak berlaku bagi kelapa sawit dan kakao yang menghasilkan sepanjang masa. Upaya ‘asal ada dulu’ kini tidak relevan lagi sesuai dengan perkembangan zaman, dengan sumber dana yang terus menipis yakni dana otonomi khusus daerah harus berpikir lebih kebutuhan jangka panjang untuk keberlangsungan kesejahteraan masyarakat.(*) Oleh Teuku Fajar Hakim, ASN Dinas Perhubungan Aceh Versi cetak digital dapat diakses dilaman:https://dishub.acehprov.go.id/publikasi-data/aceh-transit/tabloid-transit/

Pemerintah Aceh Siap Bermitra dengan ALFI Optimalkan Ekspor Aceh

BANDA ACEH – Keberadaan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia sangat penting bagi Aceh. Sebagai daerah paling ujung barat di pulau Sumatera, tentu penting bagi daerah ini bermitra dengan asosiasi seperti ini agar upaya kita untuk mendorong aktivitas ekspor dapat berjalan dengan optimal. Hal ini seperti yang disampaikan Kadishub Aceh, Teuku Faisal hadir mewakili Pj.Gubernur Aceh, Acmad Marzuki saat membuka Musyawarah Wilayah I dan sekaligus Pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Aceh Periode 2023-2028, di Aula Dinas Syariat Islam, Sabtu, 5 Agustus 2023. “Dengan telah terbentuknya ALFI di Aceh, harapan kami organisasi ini dapat mendorong dan melayani jasa forwarding jasa logistik dari dan menuju ke Aceh. Faisal melanjutkan, salah satu indikator penting pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah tumbuhnya kegiatan ekspor dan impor di wilayah tersebut. Tentu saja, besar dan kecilnya kegiatan ekspor suatu daerah akan berkontribusi positif dan mendorong peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah tersebut. Kegiatan ekspor ini, selain kita berbicara tentang bahan baku dan materil yang akan diekspor, maka rantai dan pasok logistik akan menentukan dan memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan baik. Keberadaan DPW ALFI diharapkan bisa mendorong sejumlah kegiatan ekspor barang dari daerah ini ke berbagai negara lainnya. Aceh ini memiliki potensi yang luar biasa, seperti CPO, hasil hutan, ikan, kopi dan berbagai produk dan komoditas pertanian lainnya yang dapat diekspor ke berbagai negara. Ikan tuna Aceh yang sangat terkenal saat ini telah di ekspor ke Jepang, Korea dan Amerika. Begitu juga dengan kopi, komoditi ini sudah diekspor ke berbagai belahan dunia, baik di Asia, Eropa bahkan hingga ke Amerika. Pemerintah Aceh mengharapkan ada banyak lagi komoditi unggulan yang bisa di ekspor dari Aceh. Karena juga, berkaca dari sejarah, dahulunya para pedagang Aceh ini menguasai perdagangan di jalur Selat Malaka dan juga kegiatan ekspor ke luar negeri. Artinya, Aceh memiliki rekam jejak dan sejarah besar, bahwa para kakek dan buyutnya dahulunya bukan hanya nelayan, tetapi juga adal ah seorang pedagang internasional dan eksportir. “Saat ini, Dinas Perhubungan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh selaku leading sektor guna mendorong kegiatan ekspor komoditi dari daerah ini, dalam beberapa waktu terakhir terus bekerja dengan keras dan tanpa lelah guna memastikan seluruh kegiatan ekspor dari Aceh tidak ada kendala yang berarti,” sebut Faisal. Dishub Aceh harus memastikan sistem ke pelabuhan dan daya dukungnya berjalan dengan baik. Begitu juga dengan Disperindag, kita harapkan dapat memastikan berbagai administrasi dan izin kegiatan ekspor tidak ada kendala di lapangan. “Yang pasti, sebagai pimpinan kepala daerah di Aceh, kami sangat concern untuk mendorong kegiatan ekspor di daerah ini. Alhamdulillah, keberadaan DPW ALFI yang sudah terbentuk di Aceh saat ini, nantinya kita harapkan dapat mendukung upaya kita bersama dalam meningkatkan kegiatan dan volume ekspor dari daerah ini,” pungkas Faisal di hadapan hadirin. Pemerintah Aceh mengucapkan selamat atas suksesnya Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Aceh yang pertama kalinya. Selanjutnya tentu saja, ucapan dan selamat kepada para pengurus DPW ALFI Aceh yang sudah terbentuk.(*)

Upayakan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran SDP, Ditjen Hubdat Tingkatkan Kemampuan Syahbandar

TANGERANG (26/07) – Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Darat khususnya Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup besar dalam aspek keselamatan dan keamanan pelayaran seiring dengan adanya pelimpahan kewenangan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Menurut Amirulloh, dengan terbitnya PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, Ditjen Hubdat kini memiliki wewenang untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran. Hal tersebut disampaikannya dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kesyahbandaran yang digelar oleh Direktorat Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan (TSDP) Ditjen Hubdat di Tangerang, Banten pada Rabu (26/07). “Selain melalui diklat kompetensi, Ditjen Hubdat juga menyelenggarakan bimbingan teknis dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kapasitas, dan wawasan para pegawai dalam melaksanakan tugas operasional dan pengawasan serta menjalankan fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran di bidang transportasi sungai, danau dan penyeberangan, salah satunya adalah Bimtek Kesyahbandaran yang kita laksanakan ini,” jelas Amirulloh. Ia berharap para peserta Bimtek Kesyahbandaran nantinya dapat memahami dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang syahbandar. “Para peserta yang merupakan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat diharapkan dapat melaksanakan tugas seorang syahbandar sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Pelayaran. Sedangkan bagi para peserta lainnya diharapkan dapat mengerti dan membantu pelaksanaan tugas-tugas syahbandar pada wilayah kerjanya masing-masing,” terang Amirulloh. Ia menjabarkan bahwa syahbandar merupakan pejabat pemerintah yang berwenang melakukan pengawasan terhadap pemenuhan peraturan-peraturan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran, ketertiban, dan lalu lintas kapal di pelabuhan sesuai tertulis dalam pasal 1 ayat 56 UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Plt. Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Bambang Siswoyo dalam laporan yang disampaikannya pada acara tersebut menyampaikan bahwa Bimtek Kesyahbandaran mempunyai fungsi utama untuk meningkatkan kompetensi aparatur Perhubungan dan memberikan pengetahuan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi syahbandar di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. “Kegiatan bimbingan teknis ini diikuti oleh 50 orang peserta yang berasal dari BPTD seluruh Indonesia dan KSOPP Danau Toba yang berlangsung selama 3 hari ke depan dimulai pada hari ini sampai dengan Jumat (28/07),” urai Bambang. Adapun Bimtek Kesyahbandaran ini diisi dengan 8 materi pelajaran yakni sebagai berikut: Pemateri yang diundang dalam bimtek ini antara lain dari Direktorat Polair Baharkam Polri, Mahkamah Pelayaran, Biro Keuangan Kemenhub, Direktorat KPLP Ditjen Hubla, serta dari internal Direktorat TSDP Ditjen Hubdat. (*) Sumber: Dirjen Hubdat Kemenhub

Tips Merawat Mobil Agar Kondisi Kendaraan Tetap Prima

Mobil Anda adalah bagian penting dari hidup Anda dan harus dirawat dengan hati-hati. Tetapi jika jadwal Anda sibuk, mudah untuk mengabaikan perawatan sederhana yang dibutuhkan mobil Anda agar tetap beroperasi. Keuntungannya adalah Anda dapat mengikuti beberapa tip sederhana untuk menjaga mobil Anda dalam kondisi prima dan mempertahankan nilai jualnya. 9 tips perawatan mobil teratas Apakah mobil Anda baru atau lebih tua, Anda dapat menjaganya agar tetap dalam kondisi prima dengan memberikan perawatan yang selayaknya. Berikut adalah beberapa tips perawatan mobil untuk Anda mulai: 1. Bersihkan kendaraan Anda secara rutin Jadwalkan perawatan pencucian dan lilin rutin untuk perjalanan Anda setiap enam bulan sekali untuk mempertahankan pekerjaan cat dan mencegah korosi dari garam jalan pada bagian bawah kendaraan Anda jika Anda tinggal di iklim dingin. Anda juga dapat melakukannya sendiri untuk menghemat uang. Bagaimanapun, Anda ingin menjaga penampilan mobil Anda dalam kondisi prima, sehingga tidak mempengaruhi nilai ketika dijual. 2. Dapatkan perawatan rutin Semua kendaraan memiliki jadwal perawatan rutin yang disarankan berdasarkan jarak tempuh yang ditempuh. Anda dapat menemukannya di manual atau memintanya dari dealer. Sebagian besar mobil memerlukan perawatan rutin setiap 5.000 mil atau enam bulan, tetapi beberapa memungkinkan Anda melakukan servis lebih lama lagi. Mekanik melakukan penggantian oli dan inspeksi multi-titik untuk memastikan kendaraan berjalan dengan benar dan tidak ada barang yang aus, seperti filter udara atau wiper kaca depan, yang perlu diganti. Mekanik juga akan memeriksa level cairan mobil Anda dan memberi tahu Anda jika ada masalah yang memerlukan pemeriksaan ulang. Untuk menghemat uang selama masa pakai kendaraan Anda, Anda dapat mempelajari cara melakukan beberapa perawatan dasar — ​​termasuk penggantian oli — sendiri. 3. Jangan melewatkan layanan utama Saat waktunya untuk penyetelan, Anda mungkin perlu menukar bagian lama dengan yang baru. Ini termasuk busi, filter oli, filter bahan bakar, katup PCV, ikat pinggang dan selang. Umur panjang barang-barang ini akan bergantung pada merek dan model kendaraan Anda. Pertimbangkan untuk meminta perkiraan biaya kepada departemen layanan sebelum penyetelan diperlukan agar Anda siap. 4. Periksa rem Anda Meskipun tidak ada standar seberapa sering Anda harus memeriksa rem, Cars.com merekomendasikan untuk melakukan ini setiap kali ban Anda dirotasi atau setiap enam bulan.Namun, jika Anda melihat ada perubahan pada rem Anda saat mengemudi, sebaiknya periksa sesegera mungkin. 5. Sering-seringlah memeriksa level cairan Pilih hari setiap bulan untuk memeriksa level cairan Anda dan catat di kalender Anda. Ini hanya akan memakan waktu beberapa menit dari waktu Anda, dan Anda dapat membuat daftar periksa yang praktis sehingga Anda tahu apa yang harus dilakukan ketika waktunya tiba. Pastikan untuk memasukkan oli mesin, cairan pendingin, cairan power steering, dan cairan washer kaca depan. Anda juga harus memeriksa minyak rem dan minyak transmisi setidaknya dua kali setahun — sebaiknya setiap enam bulan. Anda bisa menunggu sampai waktunya ganti oli untuk memeriksa level cairan Anda. Namun, tingkat cairan yang rendah dapat mengindikasikan masalah signifikan pada kendaraan Anda. Plus, Anda kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak uang nanti untuk perbakan jika masalah tidak terdeteksi. 6. Perhatikan tapak ban Anda Tapak ban yang rendah membuat Anda berisiko kehilangan kendali atas kendaraan Anda, terutama saat Anda berkendara di tengah hujan, hujan es, atau salju. Namun ada dua cara mudah dan murah untuk memantau tapak ban Anda. Anda dapat membeli pengukur kedalaman tapak atau menggunakan satu sen. Jika Anda memilih yang terakhir, masukkan koin secara terbalik ke dalam tapak dengan wajah Abraham Lincoln menghadap ke luar. Jika kepala Lincoln terlihat sepenuhnya, Anda mungkin memerlukan ban baru, tetapi Anda harus membawa mobil ke dealer ban untuk mengonfirmasi. 7. Jaga agar ban Anda tetap mengembang Inflasi ban yang tepat berkontribusi pada keselamatan kendaraan dan efisiensi bahan bakar yang optimal. Jika Anda memiliki kendaraan yang lebih baru, kemungkinan besar Anda akan mendapat peringatan di dasbor saat tekanan ban Anda rendah. Namun jika fitur ini tidak tersedia di mobil Anda, belilah pengukur tekanan ban untuk memantau ketinggian udara ban Anda. Lihat stiker langsung di dalam pilar pintu pengemudi untuk memastikan tingkat pemompaan yang tepat untuk mobil Anda. Jika tekanannya rendah, tiup ban ke tingkat yang benar. 8. Jangan abaikan kebocoran, suara, atau bau Apakah ada cairan di tanah dari mobil Anda? Apakah itu mengeluarkan suara aneh saat Anda menghidupkannya, berakselerasi ke kecepatan tertentu, berbelok, mundur atau duduk di lampu lalu lintas? Apakah ada bau aneh yang berasal dari kendaraan Anda yang tidak Anda kenali? Tanda-tanda ini tidak boleh diabaikan karena menunjukkan bahwa mobil Anda perlu diperbaiki. Tetapi jika Anda mengabaikannya dan menunda penyelidikan, Anda dapat menghabiskan beberapa ratus atau ribuan untuk perbaikan nanti. 9. Perhatikan peringatan Apakah itu lampu check engine yang menakutkan yang muncul atau ikon lain yang belum pernah Anda lihat, jangan abaikan. Alih-alih, bawa mobil Anda untuk diperiksa karena mencoba mengomunikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bahkan jika itu bukan masalah besar, lebih baik aman daripada menyesal. Bergantung pada merek dan model kendaraan Anda, biaya perawatannya bisa sedikit menguras dompet Anda. Namun, bersikap proaktif dan melakukan perawatan preventif dapat menghemat banyak uang dan memperpanjang umur mobil Anda. Sumber: www.bankrate.com

Menhub: Perlu Kolaborasi Bersama Efisienkan Kinerja Angkutan Barang

Jakarta – Kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi salah satu hal penting dalam mewujudkan angkutan barang yang lebih efisien, dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci serta membuka Seminar dan Workshop bertema Membangun Transportasi Barang yang Selamat, Tertib, dan Efisien, Selasa (1/8). “Layanan transportasi yang andal semakin menjadi tuntutan di tengah persaingan global. Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia saat ini masih menghadapi tantangan dalam penataan transportasi khususnya angkutan barang,” ujar Menhub. Menhub menyebut, perlu upaya sungguh-sungguh dari segenap stakeholder terkait untuk memperbaiki tingkat keselamatan dan kinerja angkutan barang di tanah air. Baik yang berkaitan dengan penegakkan hukum, infrastruktur (jalan, jembatan, terminal barang, dan pengaturan moda share), serta transporter (kepatuhan terhadap regulasi). “Permasalahan angkutan barang seperti Over Dimension Overload (ODOL), tingginya angka kecelakaan dan kriminalitas, kemacetan, kerugian ekonomi, efisiensi perjalanan, dan lain sebagainya adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Kementerian Perhubungan,” ucapnya. Salah satu penyebab inefisiensi kinerja angkutan barang di Indonesia yaitu masih didominasi melalui jalan atau darat. Data Badan Pusat Statistik tahun 2019 menyatakan, moda share angkutan barang melalui angkutan jalan sebesar 87,57%, diikuti angkutan laut (12,16%), serta angkutan perkeretaapian (0,26%). Sisanya terbagi dalam angkutan udara serta angkutan sungai dan penyeberangan. Dominasi ini menyebabkan sejumlah masalah diantaranya yakni: tingginya angka kecelakaan, kemacetan, ODOL, kerusakan infrastruktur jalan, serta polusi udara. Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat telah menyiapkan sejumlah strategi penanganan permasalahan angkutan barang, diantaranya yaitu: mewajibkan implementasi sistem manajemen keselamatan perusahaan angkutan umum (SMKPAU) khususnya angkutan barang, mendorong integrasi multimoda untuk mengurangi beban jalan dalam transportasi barang, serta mensubsidi angkutan barang perintis melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mendukung program tol laut. Kemudian, pengembangan sistem dan aplikasi perizinan Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda (SPIONAM V.2), peningkatan kualitas SDM angkutan barang berbahaya, peningkatan fasilitas penimbangan kendaraan bermotor, serta menyusun spesifikasi teknis kendaraan barang yang efisien yaitu muatan besar, tidak merusak jalan, dan kecepatan memenuhi syarat minimum jalan tol. Selanjutnya, upaya lainnya yang dilakukan untuk penanganan angkutan barang ODOL, diantaranya yaitu: pengawasan dan penegakkan hukum ODOL melalui tilang, transfer muatan, normalisasi kendaraan, serta penindakan penyidikan. Kemudian, mewajibkan penggunaan bukti lulus uji elektronik kendaraan bermotor, mendorong implementasi sistem manajemen keselamatan perusahaan angkutan umum, serta membangun kemitraan terkait peningkatan aspek keselamatan. Dalam seminar ini hadir sejumlah pembicara dari berbagai pihak yaitu: Ditjen Perhubungan Darat, Korlantas Polri, Kemenkomarves, Jasa Raharja, KNKT, Perkumpulan Perusahaan Transportasi Barang (Truk) dan Logistik yang sadar akan keamanan dan keselamatan (Kamselindo), serta pengamat transportasi. (*) Sumber: Kemenhub

Pj.Gubernur Aceh Lepas Penerbangan Umrah Perdana Garuda Indonesia Melalui Bandara SIM

JANTHO – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki didampingi Direktur Teknik PT Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi, melepas penerbangan umrah perdana (inaugural flight) Garuda Indonesia dari Banda Aceh ke Jeddah dan Madinah di Gedung VIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Kamis, 3 Agustus 2023. Pelepasan keberangkatan 308 jemaah umrah Aceh tersebut ditandai dengan pemotongan pita yang turut disaksikan oleh sejumlah tamu undangan dari instansi terkait. Pada kesempatan doorstop bersama awak media, General Manager (GM) PT. Garuda Indonesia Cabang Aceh, Nano Setiawan menyebutkan bahwa Banda Aceh menjadi salah satu dari 5 kota besar di Indonesia yang dilayani penerbangan umrah langsung ke tanah suci oleh Garuda Indonesia. “Aceh dipilih karena waktu penerbangannya paling singkat ke Arab Saudi, sekitar 7 jam setengah, lalu potensi market di sini cukup besar, dan kita ingin ekonomi masyarakat di sini bisa hidup karena penerbangannya langsung dari Banda Aceh,” ucap Nano saat ditanyai awak media. Penerbangan umrah menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER ini, kata Nano, akan berlangsung 1 kali dalam 2 minggu dari Banda Aceh ke Jeddah dan Madinah. “Kita berangkat dari Banda Aceh ke Jeddah, keluar melalui Madinah. Nanti per 10 hari kita berangkat lagi dari Banda Aceh ke Madinah, keluar dari Jeddah, ujarnya. Nano berharap dukungan dari seluruh pihak agar penerbangan umrah dengan pesawat Garuda Indonesia dari Banda Aceh bisa terus berlanjut. Selain itu, ia juga berharap dengan adanya penerbangan langsung bisa memberi dampak yang lebih besar bagi Aceh, termasuk meningkatnya aktivitas ekspor impor dengan transportasi udara. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh sangat mendukung dan mengapresiasi manajemen Garuda Indonesia yang telah membuka penerbangan umrah langsung dari Banda Aceh. “Penerbangan langsung dari Banda Aceh memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Aceh karena cukup menghemat waktu dan biaya ke tanah suci,” ungkap Teuku Faisal. Kadishub Aceh berharap frekuensi penerbangan umrah dari Bandara SIM ke depannya bisa bertambah karena animo masyarakat Aceh yang hendak berumrah ke tanah suci cukup tinggi.(AM)

Menhub Bertemu EU-ASEAN Business Council Bahas Peluang Kerjasama dan Investasi

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (2/8), bertemu dengan 33 delegasi EU-ASEAN Business Council (EU-ABC) untuk menjajaki peluang kerja sama pengembangan transportasi. Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Mission Trip to Indonesia 2023 yang diselenggarakan oleh EU-ABC. Delegasi EU-ABC terdiri dari 33 perwakilan beberapa perusahaan Uni Eropa yang dipimpin oleh Executive Director of EU ASEAN Business Council, Chris Humprey. “Kami membahas sejumlah hal di sektor perhubungan mulai dari pengembangan ekosistem kendaraan listrik, pembangunan infrastruktur menggunakan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dan isu lainnya di sektor perhubungan,” ujar Menhub. Menhub menyampaikan, pemerintah Indonesia membuka peluang bagi para mitra untuk berinvestasi dalam proyek konstruksi maupun pengoperasian infrastruktur transportasi di bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api melalui skema pembiayaan yang inovatif dan kreatif seperti KPBU. Adapun beberapa peluang investasi pada infrastruktur pembangunan dan pengembangan sektor transportasi diantaranya pengembangan kereta logistik di Sumatera; sinkronisasi akses jalur kereta api menuju pelabuhan di Pulau Jawa (Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tanjung Priok); peluang peningkatan efisiensi infrastruktur transportasi di beberapa pelabuhan dengan perusahaan swasta seperti Maersk . “Kami juga membuka peluang kerja sama untuk perencanaan dan pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara dan pengembangan transportasi massal perkotaan di Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, Makassar dan Bali,” ucap Menhub. Sebagai informasi, EU-ASEAN Business Council (EU-ABC) merupakan perwakilan utama sektor bisnis Uni Eropa di Kawasan ASEAN, yang didirikan untuk membantu mempromosikan perdagangan dan investasi antar Kawasan Eropa dan ASEAN. Anggota EU-ABC terdiri dari 9 (sembilan) Kamar Dagang Eropa, dan Perusahaan Multinasional Eropa utama (MNC) di seluruh sektor mulai dari keuangan, jasa, kesehatan, logistik, energi, dan lain-lain. EU-ABC bekerja di berbagai sektor dan industri untuk membantu meningkatkan kondisi investasi dan perdagangan bisnis Eropa dan ASEAN melalui kerjasama di seluruh kawasan ASEAN dan Uni Eropa, serta berperan sebagai sebuah wadah untuk berbagi informasi dan gagasan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal Novie Riyanto, Plt. Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Direktur Angkutan Jalan Suharto. (*) Sumber: Kemenhub