Dishub

Hal yang Harus Dihindari Saat Menyeberang Jalan

Menyeberang jalan merupakan aktivitas yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, karena kegiatan ini menjadi rutinitas, seringkali kita lupa akan pentingnya memperhatikan keselamatan diri. Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari saat menyeberang jalan untuk memastikan keselamatan Anda dan orang lain: 1. Mengabaikan Peraturan Lalu Lintas: Peraturan lalu lintas seperti lampu merah, lampu penyeberangan, dan rambu lalu lintas harus selalu diperhatikan. Jangan sekali-kali mengabaikan peraturan ini meskipun tidak terlihat kendaraan di sekitar. Kecelakaan bisa terjadi secara tiba-tiba, dan melanggar peraturan lalu lintas hanya akan meningkatkan risiko kecelakaan. 2. Tidak Menggunakan Penyeberangan yang Aman: Memilih tempat penyeberangan yang aman seperti lintasan penyeberangan atau trotoar sangat penting untuk keselamatan. Menghindari untuk menyeberang jalan secara sembarangan atau di tempat yang tidak aman seperti tikungan atau tanpa trotoar dapat mengurangi risiko kecelakaan. 3. Tidak Memperhatikan Kendaraan di Sekitar: Meskipun Anda memiliki hak untuk menyeberang jalan di penyeberangan, tetaplah waspada terhadap kendaraan di sekitar Anda. Jangan berasumsi bahwa pengemudi akan melihat Anda atau akan memberi jalan. Selalu pastikan bahwa jalan benar-benar aman sebelum melangkah menyeberang. 4. Menggunakan Ponsel atau Mendengarkan Musik: Menggunakan ponsel atau mendengarkan musik saat menyeberang jalan dapat mengalihkan perhatian Anda dari lingkungan sekitar. Ini membuat Anda rentan terhadap kecelakaan karena tidak dapat mendengar suara klakson atau melihat kendaraan yang mendekat. 5. Berjalan Terlalu Lambat atau Terlalu Cepat: Berjalan terlalu lambat saat menyeberang jalan dapat mengganggu aliran lalu lintas dan membuat pengemudi menjadi tidak sabar. Di sisi lain, berjalan terlalu cepat juga berisiko karena Anda mungkin tidak dapat merespons dengan cepat jika ada keadaan darurat. Berjalanlah dengan kecepatan yang wajar dan tetap waspada. Menyeberang jalan dengan aman adalah tanggung jawab bersama kita. Dengan menghindari perilaku-perilaku di atas, kita dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan diri sendiri serta orang lain.(MR) Sumber:

Pemerintah Imbau Angkutan Barang Adopsi Kemajuan Teknologi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau agar angkutan barang harus dapat mengadopsi kemajuan teknologi, ini untuk menciptakan layanan yang efektif dan efisien. Hal tersebut disampaikan Menhub pada sambutannya di acara Seminar “Menjaga Keselamatan dan Penerapan Digitalisasi pada Manajemen Transportasi Darat” yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), di Jakarta (8/3). “Penyelenggaraan pelayanan angkutan barang merupakan tanggung jawab yang besar, tidak hanya barang yang harus sampai tujuan dengan selamat serta terintegrasi dengan moda transportasi lain, tetapi angkutan barang juga harus mengadopsi kemajuan teknologi melalui penerapan transformasi digital,” ujar Menhub. Menurut Menhub, transformasi digital ini harus segera disesuaikan dan dioptimalkan penggunaannya dalam manajemen perusahaan transportasi angkutan barang, diantaranya dalam hal digitalisasi layanan. “Kementerian Perhubungan terus mendorong digitalisasi layanan di seluruh sektor transportasi di Indonesia. Digitalisasi merupakan solusi tepat untuk memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien serta memastikan adanya proses transparansi,” jelas Menhub. Sebagai contoh di Sektor Transportasi Darat, Direktorat Jenderal Pehubungan Darat memiliki Aplikasi “MitraDarat” yang memiliki fitur Fleet Management System (FMS). Fitur ini berfungsi agar masyarakat dapat memantau jadwal dan kedatangan bus. Saat ini FMS sudah diterapkan di lebih dari 15 layanan BRT dengan cakupan 20 kota dan lebih dari 1.500 bus. FMS kedepannya akan diterapkan pada angkutan barang, baik angkutan barang komersil maupun angkutan barang perintis. Digitalisasi pelayanan perizinan berbasis digital juga telah diterapkan Ditjen Darat melakui aplikasi tetsebut. Selain itu, Menhub juga berpesan agar seluruh pihak berkolaborasi untuk menekan resiko kecelakaan angkutan barang. Beberapa contohnya, yakni dengan memberi pelatihan bagi pengawas dan awak kendaraan angkutan barang, pemeliharaan kendaraan angkutan barang secara berkala, kepatuhan terhadap peraturan keselamatan, dan pengawasan terhadap operasional angkutan barang. “Tiga faktor utama penyebab kecelakaan belalangan ini adalah karena kondisi jalan yang dilalui, kondisi SDM pengemudi, serta kondisi kendaraan yang dioperasikan. Tentu dalam menghadapi tantangan tersebut, kolaborasi antar sektor dan pihak yang berkepentingan sangatlah penting guna memastikan penyelenggaraan angkutan barang dapat berjalan dengan lancar, aman dan selamat,” tutup Menhub. Turut menghadiri acara ini, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dan Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan.(MR) Sumber: Kemenhub

Kemenhub Terus Dorong Digitalisasi di Sektor Transportasi

Kementerian Perhubungan terus mendorong digitalisasi layanan di seluruh sektor transportasi di Indonesia, baik darat, laut, dan udara. Penerapan digitalisasi penting untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan layanan bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholder). “Digitalisasi di sektor transportasi merupakan solusi tepat untuk memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Selain itu, digitalisasi juga penting untuk memastikan adanya transparansi dalam proses pelayanan,” ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Jakarta, Selasa (5/3). Adita menjelaskan, Kemenhub selaku regulator di bidang transportasi telah menerapkan berbagai layanan berbasis digital di semua sektor, seperti halnya di sektor transportasi darat. Menurut Adita, Direktorat Jenderal Pehubungan Darat (Ditjen Hubdat) saat ini telah memiliki aplikasi super yang bernama MitraDarat. Aplikasi MitraDarat sudah diunduh oleh 157.670 pengguna Android dan 11.500 pengguna iOS, dengan total aktivitas hingga Februari 2024 mendapatkan screen view sebanyak 3.027.267 kali dan user engagement sebanyak 1.292.108 kali. Salah satu fitur andalan di aplikasi tersebut adalah Fleet Management System (FMS) yang saat ini sudah diterapkan di lebih dari 15 layanan Bus Rapit Transit (BRT) dengan cakupan 20 kota dan lebih dari 1.500 bus. Fitur ini berfungsi agar masyarakat dapat memantau jadwal dan kedatangan bus. Selain itu, Ditjen Hubdat juga memiliki sejumlah aplikasi lain yang melayani berbagai macam perizinan, mulai dari izin angkutan orang dan barang, permohonan perusahaan karoseri, sertifikasi uji tipe kendaraan, hingga pengawasan angkutan penyeberangan. Sederet aplikasi yang dimaksud, antara lain: Spionam (Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda), VTA Online, SKRB (Surat Keputusan Rancang Bangun) Online, SRUT-RB (Sertifikat Registrasi Uji Tipe Rancang Bangun) Online, SiAndalan, AIR-SDP (Aplikasi Informasi dan Registrasi Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan), E-SMK, dan TDBUPJ (Tanda Daftar Badan Usaha Perlengkapan Jalan), TemanBus, MyPerintis, MyKSPN, DIPASS, e-Tilang, SIwasOps, dan SIPAJA. “Namun demikian, demi memberikan kemudahan bagi masyarakat, Ditjen Hubdat berencana akan menggabungkan semua aplikasi tersebut ke dalam satu pintu, yakni melalui MitraDarat,” jelas Adita. Untuk transportasi laut, Adita menuturkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) memiliki Inaportnet di 264 pelabuhan yang berfungsi untuk memudahkan layanan kapal di pelabuhan. Inaportnet telah berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, seperti Kementerian Keuangan, Indonesia National Single Window (INSW), Badan Usaha Pelabuhan (BUP), serta operator terminal. Digitalisasi ini berhasil menciptakan tren positif dalam hal peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sejak tahun 2020 lalu. Sekadar informasi, realisasi PNBP Jasa Kepelabuhanan tahun 2020 mencapai Rp 2,2 triliun, tahun 2021 Rp 2,4 triliun, tahun 2022 Rp 2,6 triliun, dan tahun 2023 Rp 2,9 triliun. Kemudian, realisasi PNBP Jasa Sarana Bantu Navigasi Pelayaran tahun 2020 mencapai Rp 573 miliar, tahun 2021 Rp 605 miliar, tahun 2022 Rp 695 miliar, dan tahun 2023 Rp 738 miliar. Sedangkan realisasi PNBP Jasa Konsesi pada tahun 2020 mencapai Rp 491 miliar, tahun 2021 Rp 540 miliar, tahun 2022 Rp 672 miliar, dan tahun 2023 Rp 697 miliar. Selain Inaportnet, ada pula aplikasi SIPERKAPAL (Sistem Perawatan dan Pemeliharaan Kapal), SIJUKA (Sistem Pengajuan Perizinan Kapal Asing), SIMLALA (Sistem Manajemen Lalu Lintas Angkutan Laut), SITOLAUT (Sistem informasi Tol Laut), dan SIPERINTIS (Sistem Pencatatan Kinerja Kapal Perintis). Sementara di sektor transportasi udara, Direktorat Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) memiliki aplikasi SIDOPI-GO yang berfungsi untuk memudahkan proses registrasi drone sekaligus sertifikasi pilot drone. Hingga saat ini, sudah ada 1.884 sertifikat yang terbit untuk registrasi drone dan 5.850 sertifikat untuk pilot drone. Lebih lanjut, Adita juga memaparkan bahwa digitalisasi layanan juga diterapkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) melalui ATCS (Area Traffic Control System) untuk mengelola pergerakan arus lalu lintas di jalan nasional. Tak ketinggalan, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenhub selaku pengawas internal pun memiliki aplikasi SIMADU yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan pengaduan. Selain itu ada pula aplikasi SIMARKO yang merupakan kepanjangan dari Sistem Informasi Manajemen Risiko. “Harapan kami, semoga semua aplikasi yang dimiliki Kementerian Perhubungan tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses segala hal yang berkaitan dengan pelayanan transportasi, termasuk pengaduan,” tutup Adita.(MR) Sumber: Kemenhub

Lima Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum Menaiki Kapal Penyeberangan

Menaiki kapal penyeberangan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menarik, tetapi juga membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan. Berikut adalah lima hal penting yang harus diketahui sebelum Anda memutuskan untuk menaiki kapal penyeberangan: 1. Periksa Jadwal dan Rute Kapal: Sebelumnya, pastikan untuk memeriksa jadwal keberangkatan kapal dan rute yang akan diambil. Pastikan juga untuk mengonfirmasi waktu keberangkatan dan kedatangan kapal agar tidak ketinggalan atau terlambat. Ini juga membantu Anda untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan lebih baik, termasuk transportasi menuju dan dari pelabuhan. 2. Persiapkan Dokumen Penting: Sama seperti perjalanan udara atau darat, pastikan untuk membawa dokumen penting seperti tiket kapal, identitas diri, dan dokumen perjalanan lainnya yang diperlukan. Pastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut berada dalam keadaan yang baik dan masih berlaku. 3. Perhatikan Cuaca dan Kondisi Laut: Sebelum berangkat, perhatikan perkiraan cuaca dan kondisi laut di area yang akan dilalui kapal. Kondisi cuaca buruk atau gelombang laut yang tinggi bisa mempengaruhi kenyamanan perjalanan dan bahkan menyebabkan penundaan atau pembatalan keberangkatan. Selalu prioritaskan keselamatan Anda. 4. Siapkan Perlengkapan dan Obat-Obatan Tambahan: Pastikan untuk membawa perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan jenis kapal dan rute yang akan diambil. Misalnya, bawa pakaian hangat jika Anda berencana menyeberang di perairan yang dingin, serta obat-obatan tambahan jika Anda rentan terhadap mabuk laut atau kondisi kesehatan lainnya. 5. Kenali Prosedur Keselamatan dan Peraturan Kapal: Sebelum keberangkatan, luangkan waktu untuk mengenal prosedur keselamatan kapal dan peraturan yang berlaku. Ini termasuk lokasi pelampung, titik kumpul, serta informasi tentang cara bertindak dalam situasi darurat. Mengenal prosedur ini akan membantu Anda untuk tetap tenang dan bertindak dengan cepat jika terjadi keadaan darurat.(MR) Sumber:

Cara Mengajak Anak Menggunakan Carseat dengan Lebih Mudah

Menggunakan carseat adalah langkah penting untuk memastikan keselamatan anak di dalam kendaraan. Namun, seringkali anak-anak menunjukkan resistensi terhadap penggunaan carseat karena merasa tidak nyaman atau terbatas dalam gerakan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengajak anak menggunakan carseat dengan lebih mudah: Dengan menerapkan tips-tips di atas dan memberikan dukungan yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda menggunakan carseat dengan lebih mudah dan memastikan keselamatannya selama perjalanan. Sumber:American Academy of Pediatrics. (2018). Car Safety Seats: Information for Families. https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/on-the-go/Pages/Car-Safety-Seats-Information-for-Families.aspxNational Highway Traffic Safety Administration. Car Seats and Booster Seats. https://www.nhtsa.gov/equipment/car-seats-and-booster-seats

Menhub Pastikan Distribusi Logistik Berjalan Lancar Selama Ramadhan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan arus distribusi logistik selama bulan Ramadhan akan berjalan lancar. Hal ini disampaikan Menhub saat menghadiri Kegiatan Sosial Pasar Sembako Murah dalam Menyambut Ramadan 1445 Hijriah yang diselenggarakan kelompok Masyarakat Cinta Masjid Indonesia (MCMI), Sabtu (2/3). “Saya telah menginstruksikan jajaran Kemenhub untuk memastikan kelancaran distribusi logistik serta berkoordinasi dengan pihak terkait seperti kementerian/lembaga dan pemda agar bahan pokok, bahan penting dan barang lainnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan,” ujar Menhub. Menhub juga mengapresiasi langkah kelompok masyarakat yang turut andil dalam pendistribusian pangan bagi rakyat secara umum. Menurut Menhub, gerakan-gerakan kelompok masyarakat yang turut membantu distribusi pangan sangat bermanfaat. Apalagi, Bulan Ramadhan juga menjadi momentum untuk saling berbagi. “Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh MCMI ini. Saya menilai langkah ini menambah titik-titik distribusi pangan ke masyarakat. Saya pun beberapa kali dengan Bapak Presiden dan Kepala Badan Pangan mendistribusikan pangan ke seluruh Indonesia,” kata Menhub. Menhub menambahkan dengan adanya pasar sembako murah ini, masyarakat dapat membeli bahan-bahan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih rendah daripada harga di pasaran. Hal ini dapat menjaga daya beli masyarakat menjelang bulan puasa sekaligus membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.(MR) Sumber: Kemenhub RI

Vessel Traffic Service Meningkatkan Keamanan Kapal di Lautan

Vessel Traffic Service adalah pelayanan lalu lintas kapal di wilayah yang ditetapkan yang saling terintegrasi dan dilaksanakan oleh pihak yang berwenang (Kementerian Perhubungan) serta dirancang untuk meningkatkan keselamatan kapal, efisiensi bernavigasi, dan menjaga lingkungan. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan menanggapi situasi perkembangan lalu lintas kapal di wilayah VTS dengan menggunakan sarana perangkat radio dan elektronika pelayaran. Vessel Traffic Service (VTS) memiliki fungsi antara lain : VTS diakui secara internasional sebagai standar keamanan navigasi melalui konvensi internasional tentang keselamatan jiwa di Laut. Secara khusus, ketentuan dalam SOLAS Bab V (Keselamatan Navigasi) Peraturan nomor 12 memberikan pelayanan lalu lintas kapal dan negara, antara lain bahwa layanan lalu lintas kapal (VTS) berkontribusi untuk keselamatan hidup di laut, keamanan dan efisiensi navigasi dan perlindungan lingkungan laut, daerah pantai yang berdekatan, tempat kerja dan instalasi lepas pantai dari efek samping yang mungkin timbul dari lalu lintas maritim dan Pemerintah dapat membentuk VTS apabila menurut pihak pemerintah, volume lalu lintas atau tingkat risiko insiden membenarkan dan memungkinkan layanan VTS tersebut diluncurkan.(AP)

Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang, Menhub Dorong Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektoral

Peningkatan keselamatan berlalu lintas pada perlintasan sebidang tidak dapat dilakukan secara sektoral tetapi membutuhkan kerja sama, sinergi dan kolaborasi lintas sektor dengan mengoptimalkan peran Pemerintah Daerah. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Keselamatan di Perlintasan Sebidang yang diadakan Badan Kebijakan Transportasi (BKT), di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (4/3). “Peningkatan keselamatan pada perlintasan sebidang bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan, tapi memerlukan dukungan dan kerja sama dari para pihak yang menyelenggarakan jalan dan lalu lintas,” ujar Menhub. Menhub menambahkan, sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menhub memberi contoh, Kemenhub memasang rambu-rambu lalu lintas di perlintasan sebidang dan melakukan perawatan permukaan perlintasan pada Ruang Manfaat Jalan Kereta Api. Kemudian Kementerian PUPR membangun underpass atau flyover pada perlintasan jalan nasional. Sejalan dengan itu, Pemda juga dapat melakukan intervensi yang sama pada Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten/Kota, dan Jalan Desa sesuai kewenangannya. “Peran Pemerintah Daerah sangat diperlukan dalam upaya peningkatan keselamatan pengguna jalan, mengingat sebagian besar kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan daerah. Hal ini berbanding lurus dengan rasio panjang jalan di Indonesia, di mana 90,82 % status jalan di Indonesia merupakan jalan Provinsi, Kabupaten, dan Kota,” terang Menhub. Menhub pun mengapresiasi FGD yang diselenggarakan oleh BKT bersama stakeholder terkait. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat memperkuat koordinasi kelembagaan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan keselamatan bagi pengguna jalan yang melintas di perlintasan sebidang. Kepala BKT Robby Kurniawan mengatakan FGD mengambil tema “Implementasi Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) Dalam Peningkatan Keselamatan Pengguna Jalan Pada Perlintasan Sebidang melalui Penguatan Peran Pemerintah Daerah”. Pelaksanaan FGD bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif tentang kondisi, permasalahan, dan penanganan perlintasan sebidang di tanah air. “Pelaksanaan FGD ini untuk mendapatkan gambaran terkait program kerja dan rencana aksi dari beberapa Kementerian dan Lembaga perihal penanganan di perlintasan sebidang,” ujar Robby. Dalam kesempatan ini juga, turut dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Sinergi Tugas dan Fungsi Dalam Peningkatan Keamanan dan Keselamatan Perlintasan Sebidang antara Jalur Kereta Api dengan Jalan. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, dan Deputi Bidang Sarana Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum.(MR) Sumber: Kemenhub

Inilah Perbedaan Tugas Pilot dan Co-pilot Pesawat

Perbedaan antara tugas pilot dan co-pilot (biasanya disebut sebagai first officer) dalam pesawat bisa sangat signifikan tergantung pada jenis pesawat, peraturan perusahaan, dan situasi penerbangan. Namun, secara umum, perbedaan utama antara keduanya adalah dalam tanggung jawab dan kewenangan mereka di dalam kokpit. Berikut adalah gambaran umum tentang perbedaan tersebut: Pilot (Captain): Co-Pilot (First Officer): Dalam sebuah penerbangan, kerjasama antara pilot dan co-pilot sangatlah penting untuk menjaga keselamatan dan kelancaran penerbangan. Meskipun memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, keduanya bekerja sebagai tim untuk memastikan penerbangan berjalan dengan baik. Dengan demikian, sinergi antara pilot dan co-pilot adalah kunci dalam menjaga keselamatan dan keberhasilan setiap penerbangan.(MR) Sumber:

Kemenhub Kembali Selenggarakan Program Mudik Gratis Tahun Ini

Kementerian Perhubungan kembali menyelenggarakan program Angkutan Mudik Gratis pada Lebaran tahun 2024. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan masyarakat yang ingin mudik menggunakan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. “Kami mengajak masyarakat bergabung dalam program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan. Selain penumpang, sepeda motornya juga akan kami angkut secara gratis, sehingga bisa digunakan untuk bermobilitas di tempat tujuan,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, di Jakarta, Kamis (29/2). Adita mengimbau masyarakat agar tidak mudik menggunakan sepeda motor mengingat potensi bahaya kecelakaannya sangat tinggi. Ia berharap masyarakat dapat menggunakan transportasi umum atau memanfaatkan program mudik gratis. “Kami tidak bosan-bosannya juga mengimbau masyarakat agar seyogyanya tidak melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor karena berpotensi tinggi terjadi kecelakaan. Kami berharap masyarakat mudik menggunakan angkutan umum atau memanfaatkan program mudik gratis ini,” sebut Adita. Program Mudik Gratis tersedia melalui jalur darat, laut, serta kereta api, yang digelar di beberapa titik simpul transportasi. Untuk jalur darat, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat menggelar program “Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Bus dan Truk”. Pendaftaran program Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Bus dapat dilakukan melalui aplikasi Mitra Darat yang direncanakan pada 5 Maret-3 April 2024. Pada arus mudik dan balik tersedia 722 unit bus untuk 30.088 penumpang dan 30 unit truk untuk 900 unit sepeda motor. Keberangkatan arus mudik akan dilakukan pada 5 April-7 April 2024, sedangkan keberangkatan arus balik akan dilakuan pada 14 dan 15 April 2024. Kemudian, untuk jalur laut, Ditjen Perhubungan Laut mengadakan program “Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut”, dengan kuota untuk 9.800 penumpang dan 4.800 unit sepeda motor, yang dijadwalkan pada 3-17 April 2024. Selanjutnya di jalur kereta api, Ditjen Perkeretaapian menyelenggarakan program “Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kereta Api”. Tiket kereta api bisa didapatkan mulai 4 Maret-18 April 2024. Tersedia kuota untuk 28.196 penumpang dan 12.180 unit sepeda motor. Keberangkatan arus mudik akan dilakukan pada 2-8 April 2024, sedangkan keberangkatan arus balik akan dilakukan pada 13-19 April 2024. Sebagaimana tahun lalu BUMN dan perusahaan swasta banyak yang mengadakan program mudik gratis, diharapkan pada Lebaran 2024 ini, akan semakin banyak kementerian/lembaga, BUMN, perusahaan-perusahaan swasta, serta pihak lainnya yang turut menyelenggarakan program mudik gratis agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat. “Kami beraharap, tahun ini kian banyak BUMN dan perusahaan swasta yang mengadakan mudik gratis. Jika program mudik gratis semakin banyak, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor dapat ditekan sehingga angka kecelakaan turun dan kepadatan di jalan berkurang,” ujar Adita. (MR) Sumber: Kemenhub RI