Dishub

Dishub Aceh Sosialisasikan Trans Koetaradja ke Mahasiswa Baru Fakultas Teknik USK

BANDA ACEH – Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja Hanung Kuncoro memberikan sosialisasi penggunaan transportasi umum Trans Koetaradja kepada lebih dari seribu mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK), Sabtu (16/8/2025). Acara yang berlangsung di kampus Darussalam itu turut dihadiri Dekan Fakultas Teknik USK, Prof. Alfiansyah Yulianur. Dalam paparannya, Hanung menjelaskan sejarah operasional Trans Koetaradja yang dimulai sejak 2016 dengan satu koridor Pusat Kota–Darussalam menggunakan 25 unit bus. Seiring waktu, jaringan layanan terus berkembang menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Saat ini, Trans Koetaradja mengoperasikan enam rute utama dan delapan rute feeder, termasuk yang melayani kawasan Darussalam. “Khusus untuk adik-adik mahasiswa, ada feeder yang melayani Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar-Raniry. Awalnya pada Januari 2023 kita meluncurkan dua unit bus feeder dari Shelter Gelanggang USK. Sekarang sudah ada tiga unit feeder yang beroperasi untuk memudahkan mobilitas mahasiswa,” ujar Hanung. Ia menambahkan, salah satu rute terbaru bus feeder adalah dari Masjid Jamik Unsyiah menuju Pasar Lam Ateuk, Kuta Baro, karena banyak mahasiswa yang berdomisili di kawasan tersebut. Hingga kini, Trans Koetaradja memiliki 59 unit bus, sebagian besar di antaranya merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. Hanung mengajak mahasiswa untuk aktif menggunakan layanan Trans Koetaradja sekaligus membantu menjaga fasilitas umum. “Kami sudah berusaha menambah prasarana halte untuk mendukung aktivitas mahasiswa. Tapi masih ada kasus perusakan dan pencurian aset halte. Mari sama-sama menjaga agar fasilitas ini bisa dinikmati semua,” ujar Hanung. Menurut Hanung, mahasiswa merupakan pengguna terbesar Trans Koetaradja. Hal ini terlihat dari turunnya jumlah penumpang setiap kali masa libur perkuliahan, namun kembali meningkat tajam saat aktif kuliahan. Dengan banyaknya pengguna dari kalangan mahasiswa, maka koridor 1 yaitu Masjid Raya – Darusalam menjadi rute dengan penumpang terbanyak. Selain pengembangan armada dan rute, Trans Koetaradja juga menghadirkan inovasi teknologi. Sejak pertengahan Maret 2025, semua penumpang diwajibkan menggunakan kartu uang elektronik dengan sistem Tap on Bus. “Kami ingin melatih masyarakat terbiasa dengan e-money. Bukan hany Trans Koetaradja, tapi sekarang ke bandara, pelabuhan, hingga jalan tol juga sudah menggunakan sistem pembayaran elektronik,” ujar dia. Trans Koetaradja juga menyediakan aplikasi khusus yang dapat digunakan masyarakat untuk memantau keberadaan bus dan jadwal kedatangan. Aplikasi ini sekaligus menjadi sarana transparansi layanan transportasi publik. Selain mendukung mobilitas warga, Trans Koetaradja kerap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan daerah. Misalnya saat PON XXI Aceh-Sumut, seluruh armada dikerahkan untuk melayani kebutuhan transportasi atlet dan masyarakat. Para mahasiswa baru diminta mengunduh aplikasi Trans Koetaradja. Hanung juga mengadakan kuis interaktif, di mana mereka yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi Trans Koetaradja mendapatkan hadiah cenderamata yang di antaranya berupa kartu e-money.(HZ) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang

Dishub Aceh Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Lomba Unik dan Penuh Tawa

BANDA ACEH – Dengan mata tertutup kain, Pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh ikuti lomba Baris Berbaris Buta (BBB) di Halaman Kantor Gedung Induk, Banda Aceh, Kamis (14/8/2025), melangkah mantap mengikuti aba-aba. Sesekali ada yang melenceng ke arah tak terduga, memancing tawa penonton yang berkerumun di pinggir lapangan. Lomba unik ini menjadi bintang utama perayaan HUT ke-80 RI di lingkungan Dishub Aceh, diikuti seluruh pegawai, termasuk ASN PPPK yang baru dilantik dua pekan lalu. Tim Sekretariat Dishub Aceh membuka kompetisi bersama UPTD Pelabuhan Penyeberangan Wilayah I, UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaradja, dan Bidang PSM. Setelah itu giliran Bidang LLAJ, Pelayaran, Penerbangan, serta UPTD Terminal Tipe B. Meski tak bisa melihat, tim Sekretariat justru tampil memukau dengan langkah rapi dan kompak mengikuti instruksi. Mereka menjadi yang terbaik diikuti oleh tim dari Bidang Penerbangan serta tim Bidang Pelayaran. Yang membuatnya lebih menarik, sebagian besar peserta adalah ASN PPPK yang baru saja memegang SK. Mereka hanya sempat berlatih baris-berbaris saat retret paskapelantikan. Keseruan berlanjut ke lomba Perang Ekor Naga. Lima orang per tim saling berangkulan, berusaha mempertahankan “ekor” berupa balon yang diikat di pinggang peserta terakhir. Dengan lidi runcing di tangan, mereka memburu balon lawan sambil melindungi milik sendiri. Begitu terdengar letupan penonton sontak bersorak—ada yang girang, ada pula yang kecewa karena timnya kalah. “Ini game strategi. Ada delapan tim, dan tiga tim yang balonnya paling bertahan akan jadi juara. Kuncinya kekompakan,” kata Sekretaris Dishub Aceh, T. Rizki Fadhil, yang memandu jalannya pertandingan. Berbeda dengan yang terlihat, tidak semua tim memilih menyerang habis-habisan. Ada yang bermain aman dengan strategi bertahan, ada yang nekat memancing lawan ke sudut lapangan sebelum melakukan serangan balik. Penonton tak henti-hentinya tertawa melihat aksi-aksi lucu yang kadang justru membuat tim sendiri kebingungan. Untuk Perang Ekor Naga pria, juaranya adalah dari Bidang Penerbangan, Bidang LLAJ dan UPTD Wilayah 1. Sementara untuk kategori wanita dimenangkan oleh Bidang Pelayaran, UPTD Wilayah 1 dan Bidang PSM sebagai juara 3. Sorak-sorai penonton semakin memuncak saat lomba makan kerupuk dimulai. Angin yang berhembus kencang membuat kerupuk bergoyang liar, memaksa peserta berjinjit, mengangguk, bahkan memutar badan demi menggigitnya. Tawa pecah setiap kali ada peserta yang gagal berkali-kali menggigit kerupuk yang digantung di udara. Juara lomba makan Kerupuk pria dimenangkan oleh Bidang PSM, Sekretariat dan UPTD Terminal Tipe B. Sementara untuk kategori wanita diraih oleh Bidang Penerbangan dan juara kedua serta tiga diraih oleh dua perwakilan PSM. Sebagai penutup, para bapak-bapak unjuk kebolehan di lomba memasak mie Aceh. Aroma rempah menggoda langsung menyeruak di udara. Ibu-ibu duduk santai memberi dukungan sambil sesekali melontarkan komentar jahil kepada para “chef dadakan” yang sibuk mengaduk wajan. Hasilnya, setelah dinilai oleh tim juri, pihak Trans Kutaradja, LLAJ dan Sekretariat Dishub menjadi tiga terbaik dalam hal rasa. Dari semua perlombaan, Bidang Penerbangan kemudian mendapatkan juara umum setelah mendapatkan juara satu pada lomba Perang Ekor Naga dan Lomba Makan Kerupuk Wanita. Mereka juga mendapatkan juara dua pada lomba Baris Berbaris Buta. Sementara itu, fans dari sekretariat dianggap sebagai supporter terheboh pada perayaan HUT RI Dishub Aceh. Kepada yang terbaik ini, hadiahnya diserahkan langsung Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal ST., MT. Tak hanya di lapangan, semarak kemerdekaan juga terasa di setiap sudut kantor. Semua bidang dan UPTD berlomba menghias ruang kerja dengan tema merah putih. Bendera, balon, dan umbul-umbul dipasang rapi. Bahkan, bagian Sekretariat diam-diam mendekor pojok merah putih di lantai dua pada malam hari, sehingga keesokan harinya suasana kantor berubah penuh warna dan semangat kemerdekaan. Dalam Lomba Pojok Merah Putih ini, Bidang Pelayaran, UPTD Terminal dan Sekretariat menjadi juara setelah dinilai punya dekorasi terbaik. Perayaan HUT ke-80 RI di Dishub Aceh bukan sekadar deretan lomba, tetapi juga momen mempererat kebersamaan. Di antara tawa, sorakan, dan langkah kompak para peserta, tersimpan rasa bangga dan persaudaraan yang menjadi ruh peringatan kemerdekaan Indonesia.(HZ) Baca Berita Lainnya: Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat

Donor Darah Dishub Aceh Kumpulkan 106 Kantong, Plt. Sekda Turut Berpartisipasi

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh kembali melaksanakan kegiatan Donor Darah Pemerintah Aceh Tahap III Tahun 2025 yang berlangsung di halaman parkir CTRC Dishub Aceh pada Kamis, 7 Agustus 2025. Kegiatan rutin ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Plt. Sekda Aceh M. Nasir, yang turut mendonorkan darahnya bersama para ASN Dishub Aceh. Kehadiran Plt. Sekda Aceh memberikan motivasi tersendiri bagi para pegawai. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan partisipasi langsung Plt. Sekda Aceh dalam kegiatan donor darah di Dishub Aceh. Menurutnya, kehadiran Plt. Sekda Aceh menjadi penyemangat bagi seluruh jajaran Dishub Aceh untuk terus terlibat dalam aksi sosial. “Kami merasa terhormat atas kehadiran dan partisipasi langsung Plt. Sekda Aceh. Ini menjadi penyemangat bagi seluruh pegawai untuk terus berkontribusi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya. Dari 190 orang yang mendaftarkan diri sebagai pendonor, 106 di antaranya berhasil mendonorkan darah. Sementara 83 orang lainnya batal mendonor karena tidak memenuhi syarat kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Unit Donor Darah PMI Kota Banda Aceh, dengan tim medis profesional yang memastikan proses donor berjalan aman dan sesuai standar kesehatan.(FL) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat Amanah Baru untuk 146 PPPK Dishub Aceh: Tingkatkan Pelayanan Publik

Dishub Aceh Gelar Rakornis Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh – Penang

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan Aceh menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Operasional Angkutan Laut Lintasan Krueng Geukueh – Penang (Malaysia) bersama sejumlah stakeholder terkait di Aula Multimoda pada Rabu, 6 Agustus 2025. Rapat ini merupakan rangkaian dari pertemuan-pertemuan yang telah dilaksanakan untuk mempercepat realisasi pelayaran Krueng Geukueh – Penang yang menjadi visi misi Pemerintah Aceh. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal, menyebutkan bahwa pembukaan rute angkutan laut ini menjadi salah satu solusi strategis dalam meningkatkan peran Aceh dalam rantai pasok internasional serta memperkuat konektivitas regional. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang kesiapan sarana-prasarana pelabuhan Krueng Geukueh, regulasi ekspor-impor dan pergerakan orang antar negara melalui pelabuhan. Teuku Faisal mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bekerja keras agar pelayaran tersebut bisa segera terlaksana. “Aceh harus punya peran lebih baik lagi dalam perdagangan internasional. JIka ada kendala, mari kita selesaikan bersama.” ungkapnya. Sejumlah instansi terkait yang turut hadir dalam Rakornis hari ini adalah; Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai Aceh, Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Aceh, Kepala KSOP Kelas IV Lhokseumawe, Branch Manager PT Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe, Kepala KKP Kelas III Lhokseumawe, Kepala Balai Karantina Aceh, Direktur Pengembangan Bisnis PT Pembangunan Aceh (PEMA), Ketua Umum DPW ALFI/ILFA Aceh, dan Wakil Ketua Bidang Logistik dan Freight Fowarding DPW ALFI/ILFA Aceh.(AB) Baca Berita Lainnya: Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat Amanah Baru untuk 146 PPPK Dishub Aceh: Tingkatkan Pelayanan Publik 5.789 PPPK di Aceh Resmi Dilantik, Gubernur Ingatkan Pentingnya Pelayanan Publik

Dishub Aceh Imbau Sopir Angkutan Untuk Berhenti Saat Masuk Waktu Shalat

*Dukung Penerapan Instruksi Gubernur Aceh Terkait Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal mengimbau seluruh pengemudi angkutan di Aceh, baik antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP) untuk melaksanakan shalat fardhu tepat waktu atau memanfaatkan keringanan berupa shalat jamak ataupun qashar selama perjalanan. Imbauan pelaksanaan shalat fardhu ini guna menindaklanjuti instruksi Gubernur Aceh Nomor: 01/INSTR/2025 tentang pelaksanaan shalat fardhu berjamaah bagi ASN dan masyarakat serta pelaksanaan mengaji pada satuan pendidikan di Aceh. Teuku Faisal menjelaskan, imbauan ini sudah mulai disosialisasikan melalui Surat Kadishub Aceh Nomor 500.11.1/753 tanggal 29 April 2025 yang lalu kepada DPD Organda Aceh, pihak perusahaan, dan sopir angkutan dalam rangka melaksanakan syariat islam sebagaimana diatur dalam Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2022. “Kita berharap imbauan ini bisa meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pelaku usaha transportasi di Aceh terhadap kewajiban menjalankan ibadah khususnya shalat lima waktu,” sebut Teuku Faisal. Selain itu, Kadishub Aceh menyarankan agar setiap perusahaan angkutan untuk merencanakan perjalanan dengan mempertimbangkan waktu shalat, termasuk menyediakan waktu singgah di tempat yang memungkinkan untuk melaksanakan ibadah. “Kita juga berharap para sopir dapat berhenti sejenak apabila telah masuk waktu shalat dan kondisi memungkinkan untuk melaksanakan shalat, baik di mesjid, mushola atau tempat ibadah terdekat,” harapnya.(AB)

Amanah Baru untuk 146 PPPK Dishub Aceh: Tingkatkan Pelayanan Publik

BANDA ACEH – Sebanyak 146 Tenaga Kontrak Dinas Perhubungan Aceh menerima SK Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2024 Tahap 1. SK pengangkatan ini diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal di Aula Multimoda, pada Senin, 4 Agustus 2025. Kadishub Aceh, saat membaca sambutan Gubernur Aceh, menyampaikan bahwa pengangkatan ini merupakan awal dari amanah besar sebagai bagian dari ASN yang diharapkan memberi pelayanan publik yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Dirinya berpesan agar para PPPK menjaga integritas dan loyalitas sebagai pelayan masyarakat, terus meningkatkan kapasitas diri dan adaptif terhadap perubahan, membangun kerja tim yang solid dan kolaboratif, serta menghadirkan pelayanan publik yang humanis dan adil.(AB) Baca Berita Lainnya: 5.789 PPPK di Aceh Resmi Dilantik, Gubernur Ingatkan Pentingnya Pelayanan Publik Ketua Tim Andalalin Aceh: Pentingnya Antisipasi Dampak Lalu Lintas dalam Setiap Pembangunan Pelabuhan Krueng Geukueh Aktif Dukung Kegiatan Ekspor Komoditas Unggulan Aceh

5.789 PPPK di Aceh Resmi Dilantik, Gubernur Ingatkan Pentingnya Pelayanan Publik

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menghadiri Acara Penyerahan Keputusan Gubernur Aceh tentang Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2024 Tahap 1 yang digelar di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin, 4 Agustus 2025. Penyerahan SK PPPK kepada 5.789 pegawai dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Dalam sambutannya, Gubernur mengingatkan para PPPK untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. “Proses seleksi yang telah dilalui mencerminkan komitmen kita dalam memperkuat reformasi birokrasi, dengan menempatkan integritas, profesionalisme, dan kompetensi sebagai fondasi utama,” kata Muzakir Manaf. Selain itu, lanjut Gubernur Aceh yang akrab disapa Mualem itu, PPPK harus menjaga integritas dan loyalitas sebagai pelayan masyarakat, meningkatkan kapasitas diri dan adaptif terhadap perubahan, membangun kerja tim yang solid dan kolaboratif serta menghadirkan pelayanan publik yang humanis dan adil. “Intinya kita sama-sama mengevaluasi dan mengingatkan kerja kita agar lebih baik di masa mendatang dan ini adalah amanah kita semua untuk membangun Aceh yang lebih baik,” ujarnya. Pemerintah Aceh, kata Mualem, berkomitmen memperkuat tata kelola kepegawaian yang transparan dan adil. “Pengangkatan ini menjadi langkah strategis menjawab kebutuhan formasi di sektor-sektor penting,” pungkasnya. Pada pengangkatan PPPK Formasi Tahun 2024 Tahap 1, sebanyak 146 pegawai Dishub Aceh akan menerima SK PPPK pada hari ini yang akan digelar si Aula Multimoda Dishub Aceh.(AB)

Kapal pengangkut CPO dari Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara menuju Tuticorin India, di Aceh Utara, Aceh, Jumat (25/7/2025). ANTARA/HO

Gubernur Apresiasi Ekspor 12.000 Ton CPO PLB Aceh ke India Berlanjut

Banda Aceh (ANTARA) – Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengapresiasi ekspor 12 ribu metrik ton CPO oleh PT Agro Murni melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) PT Aceh Makmur Bersama di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara tujuan Tuticorin, India, diharapkan berlanjut. “Saya mengapresiasi langkah PT Agro Murni yang menggunakan fasilitas PLB PT Aceh Makmur Bersama untuk melakukan ekspor CPO langsung dari Aceh,” kata Muzakir Manaf, di Aceh Utara, Jumat. Muzakir mengimbau kepada pengusaha kelapa sawit di Aceh lainnya dapat mengikuti langkah PT Agro Murni yang melakukan ekspor langsung Aceh, sehingga memberikan dampak ekonomi terhadap daerah. “Tentu ini berdampak terhadap peningkatan perekonomian Aceh. Saya mengimbau agar langkah ini diikuti oleh eksportir CPO lainnya,” ujar Gubernur yang akrab disapa Mualem ini. Hari ini Bea Cukai memfasilitasi ekspor 12 ribu metrik ton CPO milik PT Agro Murni tujuan India melalui Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara menggunakan kapal MT DOLPHIN 06. Sejak PT Aceh Makmur Bersama ini memperoleh fasilitas sebagai PDPLB dari Kanwil Bea Cukai Aceh pada akhir November 2019, perusahaan ini telah beberapa kali memanfaatkan fasilitas untuk mendukung efisiensi logistik dan proses ekspor CPO yang kompetitif. Kasi Perizinan dan Fasilitas I Kanwil Bea Cukai Aceh Sofyan mengatakan, fasilitas PLB ini merupakan bentuk dukungan konkret Bea Cukai dalam mendorong kelancaran distribusi, penimbunan, hingga ekspor barang strategis. “Komoditas CPO yang merupakan andalan ekspor nasional berhasil diberangkatkan langsung dari Aceh ke pasar global,” kata Sofyan. Sofyan menyampaikan, ekspor 12 ribu metrik ton CPO ini adalah yang pertama, dengan kapal langsung dikarantina di pelabuhan di Lhokseumawe. Kegiatan ini tidak hanya mengukir capaian ekonomi daerah, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara. Selain dampak fiskal, kehadiran PDPLB dinilai bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian lokal seperti penyerapan tenaga kerja, hingga optimalisasi pemanfaatan pelabuhan ekspor di wilayah utara Aceh. “Ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia usaha dan Bea Cukai bisa menciptakan ekosistem industri yang sehat, efisien dan berdaya saing. Kami berharap ke depan semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan fasilitas ini,” katanya pula. Operasional Manager PT Aceh Makmur Bersama Tarmiji selaku pengelolaan PLB mengapresiasi PT Agro Murni yang selalu memanfaatkan PLB untuk melakukan ekspor CPO dari Aceh. Tarmiji menegaskan, pihaknya selalu bersedia memberikan dukungan penuh bagi perusahaan mana saja yang mau memanfaatkan fasilitas PLB dalam kegiatan ekspor. “PT Aceh Makmur Bersama siap mendukung kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Krueng Geukueh,” demikian Tarmiji. Pewarta: Rahmat Fajri Editor: Budisantoso Budiman Copyright © ANTARA 2025 Sumber Berita dan Foto: LKBN Antara ‘Gubernur Apresiasi Ekspor 12.000 Ton CPO PLB Aceh ke India Lanjut’

Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, dari udara. Foto: Abdul Hadi/acehkini

Hampir 80 Persen Ekspor Aceh Lewat Pelabuhan Sendiri

Sebagian besar barang ekspor asal Aceh pada Juni 2025 dikirim melalui pelabuhan yang berada di dalam wilayah provinsi. Total nilai ekspor melalui pelabuhan Aceh mencapai 38,16 juta dolar AS, atau sekitar 78,34 persen dari total ekspor bulan tersebut. Angka ini menunjukkan peran penting infrastruktur pelabuhan lokal dalam mendukung aktivitas perdagangan luar negeri dari Aceh. Ekspor adalah mengirim barang ke luar negeri untuk dijual. Hanya sekitar 21,66 persen ekspor Aceh yang masih harus dikirim lewat pelabuhan di luar provinsi, terutama melalui Sumatera Utara yang mencatat ekspor senilai 9,97 juta dolar AS. “Total nilai ekspor komoditas asal Provinsi Aceh yang diekspor melalui pelabuhan di Provinsi Aceh pada Juni 2025 sebesar 38,16 juta dolar AS,” demikian disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Perkembangan Ekspor dan Impor Aceh, Juni 2025, yang dirilis pada awal Agustus 2025. Secara keseluruhan, nilai ekspor barang asal Aceh pada Juni 2025 tercatat sebesar 48,71 juta dolar AS. Angka ini mengalami penurunan 3,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas ekspor terbesar berasal dari kelompok bahan bakar mineral senilai 31,77 juta dolar AS, terutama batu bara. India menjadi negara tujuan ekspor terbesar Aceh dengan nilai 38,61 juta dolar AS, hampir seluruhnya merupakan komoditas batubara. Amerika Serikat dan Tiongkok masing-masing menyusul dengan nilai ekspor 1,76 juta dan 1,66 juta dolar AS, didominasi oleh kopi dan rempah-rempah. Sementara itu, nilai impor Aceh pada bulan Juni tercatat sebesar 21,17 juta dolar AS, seluruhnya berupa bahan bakar mineral dan gas. Angka ini turun tajam sebesar 64,48 persen dibandingkan Mei 2025. Dengan ekspor yang lebih tinggi dari impor, neraca perdagangan Aceh pada Juni mencatat surplus sebesar 27,54 juta dolar AS.[] Sumber Berita dan Foto Aceh Kini: ‘Hampir 80 Persen Ekspor Aceh Lewat Pelabuhan Sendiri’

Pelabuhan Krueng Geukueh Aktif Dukung Kegiatan Ekspor Komoditas Unggulan Aceh

Aceh Utara – Aktivitas ekspor di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara menunjukkan geliat positif. Hal ini sejalan dengan misi Gubernur Aceh untuk membuka konektivitas perdagangan internasional yang lebih luas. Salah satu kegiatan ekspor terbaru dilakukan oleh PT Agro Murni yang mengirimkan 12.000 metrik ton Crude Palm Oil (CPO) melalui fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) milik PT Aceh Makmur Bersama, dengan tujuan Tuticorin, India. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengapresiasi langkah strategis ini yang menunjukkan potensi besar Aceh sebagai daerah ekspor yang kompetitif. “Langkah ekspor langsung ini tentu berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh, “. Pelabuhan Krueng Geukueh kini semakin menekankan pentingnya pelayaran langsung ke negara tujuan ekspor seperti Malaysia dan India. Jalur pelayaran langsung dari Krueng Geukueh ke Penang, Malaysia, juga tengah didorong sebagai salah satu upaya memperluas jalur ekspor komoditas unggulan Aceh. Keaktifan Pelabuhan Krueng Geukueh dalam mendukung ekspor menjadi sinyal kuat bahwa Aceh siap menjadi pemain penting dalam rantai logistik regional dan internasional, sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat lokal. (FL)