Dishub

KMP. Aceh Hebat 1 Bawa 67 Penumpang

Layanan transportasi penyeberangan pada lintasan Calang – Sinabang terus beroperasi guna memastikan pergerakan orang dan barang dari dan ke Kabupaten Simeulue berjalan lancar. Hal tersebut terlihat dari keberangkatan KMP Aceh Hebat 1 dari Pelabuhan Penyeberangan Sinabang pada Minggu malam kemarin (21/3) dengan membawa 67 penumpang dan 21 unit kendaraan. Kapal tiba di Pelabuhan Calang, Aceh Jaya pada Senin pagi, 22 Maret 2021. Hari ini, KMP Aceh Hebat 1 telah berangkat kembali menuju Sinabang pada pukul 17.00 WIB dengan mengangkut 83 penumpang dan 23 unit kendaraan. Berdasarkan laporan BMKG Aceh, tinggi gelombang pada wilayah perairan Barat Selatan Aceh pada hari ini sekitar 1,25 – 2,50 meter.

Kemenhub Koordinasikan Langkah Antisipasi Mudik Lebaran Tahun Ini Dengan Satgas Covid-19

Kementerian Perhubungan segera mengkoordinasikan langkah antisipasi Mudik Lebaran Tahun 2021 dengan Satgas Covid-19. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mencegah dan memutus penyebaran covid-19 yang masih melanda Indonesia. “Kemenhub tidak bisa melarang atau mengijinkan mudik, karena harus dikoordinasikan dengan Kementerian/Lembaga terkait dan Satgas Covid 19, yang nanti akan memberikan arahannya,” kata Menhub saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (16/3). Menhub mengatakan, dalam rangka mengantisipasi adanya lonjakan penumpang pada masa mudik lebaran tahun ini, akan menerapkan protokol kesehatan dan tracing secara ketat kepada masyarakat yang bepergian. Menhub menjelaskan, tengah mengkonsultasikan dengan pihak-pihak terkait untuk memperketat syarat perjalanan, yaitu dengan mempersingkat masa berlaku alat skrining (penyaringan) covid 19 seperti : GeNose, Rapid Test, atau PCR Test. Penerapan protokol kesehatan lainnya yang juga akan diperketat seperti : memakai masker, melaksanakan jaga jarak, melakukan disinfektasi prasarana/sarana, pemberlakuan pembatasan penumpang dan pengaturan jadwal layanan. Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, telah bekerja sama dengan media nasional untuk melakukan survey nasional tentang potensi pemudik pada masa Lebaran Tahun 2021 yang akan menjadi rekomendasi pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun ini. Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, dalam rangka persiapan menjelang masa mudik lebaran tahun 2021, meminta Kemenhub untuk melakukan sejumlah langkah yaitu : mengantisipasi lonjakan penumpang dan konsistensi pengawasan protokol kesehatan; melakukan pengawasan kelaikan sarana dan prasarana transportasi berupa inspeksi terhadap personil, ramp check sarana transportasi, ketersediaan peralatan keselamatan, dan SOP pelayanan dan keselamatan; meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait mengenai penyediaan fasilitas alat tes covid-19 yang terjangkau dan akurat dan mendorong penggunaan GeNose di setiap simpul transportasi. (LKW/RDL/LA/JD)   Biro Komunikasi dan Informasi Publik Sumber : Kemenhub Koordinasikan Langkah Antisipasi Mudik Lebaran Tahun Ini Dengan Satgas Covid-19 (dephub.go.id)

54 Pilot Drone Aceh Ikuti Sertifikasi Penerbangan

Sebanyak 54 pilot drone mengikuti pelatihan dan sertifikasi BRP (Basic Remote Pilot) yang diselanggarakan oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dan TNI Angkatan Udara di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu (20/3). Pelatihan selama 2 hari ini dibuka oleh Danlanud SIM, Kolonel Pnb Henri Ahmad Badawi. Drone merupakan produk teknologi tinggi yang memberi manfaat sebagai solusi praktis dalam kegiatan di lokasi yang berbahaya dan berisiko. Sehingga perlu dilakukan sertifikasi pilot guna untuk meningkatkan keamanan, dan menata potensi kedirgantaraan yang ada di Aceh. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari berbagai kalangan, di seperti militer, ASN, pewarta, dan pelajar. Perlu diketahui, sertifikasi ini merupakan terlengkap yang ada di Asia karena berada di bawah bimbingan TNI Angkatan Udara. (AM/MD)

Dalam Sehari, KMP. Aceh Hebat 3 Bawa 96 Penumpang

KMP. Aceh Hebat 3 telah bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Pulau Banyak menuju Pelabuhan Penyeberangan Singkil pagi ini, Jumat (19/3/2021). Pada pelayaran ini, kapal membawa 7 penumpang dan 1 mobil. Di hari yang sama, pada siangnya sebanyak 89 penumpang, 3 sepeda motor dan 1 mobil barang yang menaiki KMP. Aceh Hebat 3 telah berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Aceh Singkil menuju Pelabuhan Penyeberangan Pulau Banyak, Aceh Singkil pada pukul 14.30 WIB. Berdasarkan informasi yang diterima dari PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil, alur gelombang dan cuaca di pelabuhan ini cenderung aman untuk dilayari kapal. Informasi yang disampaikan BMKG Aceh, prakiraan tinggi gelombang perairan pada hari ini untuk wilayah Barat Selatan Aceh dari 0,2 meter hingga 1,5 meter. Sehingga diharapkan mampu menambah kenyamanan bagi penumpang baik yang berwisata maupun aktivitas lainnya. Seperti diberitakan sebelumnya, KMP. Aceh Hebat 3 telah memulai pelayaran perdananya pada Selasa (9/3/2021). Di hari bersejarah itu, KMP. Aceh Hebat 3 membawa sebanyak 36 penumpang, 4 truk besar, dan 5 sepeda motor. Capt. Laode Mat Salim ditunjuk sebagai kapten KMP Aceh Hebat 3 oleh PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil selaku operator kapal yang membawai 18 ABK dan menempuh perjalanan selama lebih kurang 4 jam. KMP. Aceh Hebat 3 hadir untuk meningkatkan pariwisata ke Pulau Banyak, menguatkan iklim ekonomi, dan investasi. Masyarakat yang ingin menuju ke Pulau Banyak, dapat memantau jadwal kapal di akun media sosial Dishub Aceh, baik di Instagram, Facebook, dan Twitter yang diposting setiap harinya. Tonton Video Destinasi Wisata Pulau Panjang, Pulau Banyak https://www.youtube.com/watch?v=2FYAvOE5iZE Selain melayani pelayaran dalam provinsi Aceh, Pelabuhan Penyeberangan Singkil juga melayani pelayaran menuju Pelabuhan Penyeberangan Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara. Bagi masyarakat yang ingin ke sana dapat menaiki KMP. Wira Mutiara. (MR)  

Arus Gelombang Laut Tinggi, Komponen Rampdoor KMP. Aceh Hebat 1 Perlu Perbaikan

Keberangkatan KMP Aceh Hebat 1 dari Pelabuhan Calang menuju Sinabang yang dijadwalkan pada hari Rabu, 17 Maret 2021 ditunda karena alasan teknis. Berdasarkan data dari BMKG yang dirillis tanggal 17 Maret 2021 tinggi gelombang di Barat – Selatan Aceh dapat mencapai 2,5 meter dengan potensi hujan dan angin kencang kategori 4 yang berbahaya untuk transportasi. Rampdoor kapal Aceh Hebat 1 mengalami kerusakan pada saat merapat ke dermaga di Pelabuhan Calang karena kondisi cuaca. Berdasarkan hasil koordinasi Dishub Aceh dengan General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil, Andi M Harun menyampaikan bahwa panel pengait rampdoor mengalami kerusakan akibat arus dan gelombang di dermaga Calang. Benturan dan gesekan dengan dermaga pada saat sandar mengakibatkan kerusakan komponen panel pengait pada rampdoor.   Hari ini, Kamis (18/3), ASDP selaku operator kapal sedang memperbaiki kerusakan tersebut. Proses maintenance ini membutuhkan beberapa waktu karena komponen yang diperlukan tidak tersedia di Calang. Kebutuhan komponen perlu disupply dari Banda Aceh dan selanjutnya akan dilakukan perbaikan. “Kita juga akan menyiapkan beberapa komponen cadangan untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan ke depan,” sambung Andi. Mengantisipasi kerusakan rampdoor ke depannya, ASDP telah menginstruksikan kepada Nahkoda untuk merapat dengan buritan saat bersandar di dermaga Pelabuhan Calang karena KMP Aceh Hebat 1 menggunakan teknologi bow visor pada bagian haluan sangat berpotensi mengalami kerusakan bila terjadi gelombang dan angin kencang. Sedangkan saat merapat di Pelabuhan Penyeberangan Sinabang, akan tetap menggunakan haluan kapal karena masih aman. (AM)

Dorong Peningkatan Keselamatan Transportasi, Kemenhub Luncurkan Kampanye Kolaboratif Yuk Selamat Bersama

Jakarta – Kementerian Perhubungan meluncurkan kampanye kolaboratif “Yuk Selamat Bersama” dalam rangka mengedukasi insan transportasi dan masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan dalam bertransportasi. Peluncuran kampanye keselamatan ini dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara virtual, di Jakarta, Rabu (17/3). “Keselamatan merupakan muara utama dalam sebuah penyelenggaraan transportasi.Untuk itu perlu langkah, komitmen, dan kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan, untuk mewujudkan kemajuan dan peningkatan keselamatan transportasi di Indonesia,” kata Menhub. Menhub mengatakan, terus mendorong para pelaku di sektor transportasi untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi. Menhub juga menginstruksikan jajarannya untuk selalu konsisten mengedepankan keselamatan dalam setiap pelaksanaan tugas melayani masyarakat serta menjadi pelopor keselamatan bertransportasi. Dalam peluncuran kampanye keselamatan, Kemenhub menyelenggarakan dialog publik yang menghadirkan sejumlah narasumber seperti : Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasino, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto Tjahjono, Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia Harya S. Dillon, dan pesepeda Nirina Zubir. Pada kesempatan tersebut, Sesjen Kemenhub Djoko Sasono mengatakan, kegiatan kampanye ini merupakan bagian dari upaya Kemenhub untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga aspek keselamatan dalam bertransportasi. “Semua orang butuh selamat. Maka kita semua harus komit untuk menjaga keselamatan diri kita dan orang lain. Untuk itu Kemenhub perlu mengawal untuk itu,” ucap Sesjen. Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan, semua pihak memiliki peran penting untuk menjaga keselamatan. “Misalnya, para pemilik hotel atau tempat wisata bisa menyediakan tempat yang layak bagi para pengemudi bus untuk beristirahat. Karena banyak kecelakaan yang disebabkan karena kelelahan pengemudi,” tuturnya. Selanjutnya, pesepeda yang juga selebriti Nirina Zubir mengatakan, kesadaran akan keselamatan harus dimulai dari diri sendiri dan tentunya harus memahami aturan-aturan terkait keselamatan. “Saya sebagai pesepeda harus tahu dan paham aturan-aturan dalam bersepeda. Kalau kita disiplin, Insha Allah bisa terhindar dari kecelakaan. Kalau ada yang mengatakan kesehatan itu mahal, maka keselamatan juga sama mahalnya,” ujar Nirina. Kampanye kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi ini dilakukan mulai Maret 2021 sampai dengan 31 Mei 2021 Turut hadir pada acara launching Kampanye Keselamatan Bertransportasi sejumlah akademisi, dan sejumlah pejabat terkait. (Sumber: Kemenhub RI)

Dialog Suara Publik : KMP. Aceh Hebat Akselerator Ekonomi Aceh

Semaraknya isu yang merebak terkait KMP Aceh Hebat belakangan ini, TVRI Aceh dalam program acara Dialog Suara Publik mengangkat pembahasan akankah KMP Aceh Hebat mampu membebaskan daerah-daerah yang selama ini dianggap terisolir dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat? Acara yang dipandu oleh M. Syuib Hamid berlangsung secara live dari studio TVRI Aceh dengan mengundang para pakar yang berkompeten di bidangnya. Hadir Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi Ali, S.T., M.T., Ketua Fraksi Partai Gerindra yang merupakan anggota Komisi IV DPR Aceh, Drs. H. Abdurrahman Ahmad, GM PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin, S.E., dan pengamat transportasi sekaligus Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Sofyan M. Saleh. Dalam acara yang mengusung tema “KMP. Aceh Hebat, Akselerator Ekonomi Aceh”, Junaidi menjelaskan pertimbangan dan gagasan awal terhadap kebutuhan pembangunan kapal ini. “Melihat pada tren pertumbuhan penumpang dari masing-masing pelabuhan ada perhitungan pertumbuhan penumpang dan barang logistik harus dipenuhi, selama ini jika terjadi cuaca buruk dan puncak penumpang maupun barang sering kali menyebabkan antrian di pelabuhan. Hal ini akan berpengaruh sekali terhadap ekonomi masyarakat, dampak terhadap fluktuasi harga pokok sehingga banyak usaha yang merugi, karena inilah kita memulai menggagas pembangunan kapal ini, tentu saja dengan persetujuan anggaran melalui DPR Aceh,” jelas Junaidi. Penambahan armada KMP Aceh Hebat merupakan upaya pengembangan wilayah, jaminan ketersediaan sarana dan kepastian jadwal transportasi sangat berpengaruh pada pengembangan pariwisata, perikanan dan sector-sektor lain sebagai salah satu faktor utama yang mengundang para pelaku usaha dalam mengembangkan potensi wilayah, ada banyak pesona Aceh yang belum terekspos. DPR Aceh juga menerima masukan-masukan dari masyarakat melalui wakil rakyat di masing-masing kabupaten/kota. Dalam hal pembangunan kapal, masyarakat Sabang dan Sinabang beraudiensi dalam rapat kerja untuk adanya penambahan kapal karena pada kondisi puncak seperti momen lebaran, mereka selalu tidak dapat terlayani kebutuhan akan transportasi. “Banyak masyarakat dan kebutuhan logistik kepulauan yang tidak bisa terangkut pada saat tertentu. Dengan adanya penambahan kapal ini mempercepat pergerakan orang dan barang. Masukan yang seperti inilah yang sering kami terima dari masyarakat,” ujar Abdurrahman. Pada Tahun 2018, Dinas Perhubungan Aceh berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) mengajukan usulan pembangunan kapal untuk melayani Sabang dan Simeulue yang didiskusikan bersama DPR Aceh. “Kami komisi IV pun tidak keberatan, bahkan pada waktu itu juga disampaikan jika Singkil butuh satu kapal lagi, sehingga menimbang kebutuhan tersebut, alangkah baiknya kita punya kapal sendiri agar terjadinya kontak dagang antara Pulau Banyak dengan daratan Singkil dan Subulussalam dalam konteks pertumbuhan ekonomi,” tambahnya lagi. Selaku operator angkutan penyeberangan, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin menyampaikan bahwa KMP Aceh Hebat adalah kapal yang cukup bagus, speed-nya cukup tinggi sehingga waktu tempuhnya jadi terpangkas. Khususnya Sabang, biasanya kita menempuh dengan waktu 1 jam 40 menit, sekarang bisa lebih cepat 20 menit karena top speed operasionalnya bisa mencapai 13 knot. Ini telah menjadi kapal pilihan untuk tujuan pariwisata ke Sabang, animo masyarakat pun cukup tinggi serta sesuatu yang baru dan kami selaku operator berusaha maksimal untuk terus merawat dan menjaga agar kapal ini menjadi akselerator pembangunan ekonomi Aceh. Pengamat transportasi dari Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Prof. Sofyan M. Saleh memberikan tanggapan program pembangunan KMP. Aceh Hebat 1, 2 dan 3. “Sebenarnya, sebulan lalu saya ada juga dimintai tanggapan tentang KMP Aceh Hebat di salah satu laman berita daerah, jadi saya katakan, mengapa tidak dari 20 tahun lalu, artinya hal ini sangat bagus daripada kita tidak punya sama sekali, ini merupakan tahap awal dalam menarik minat pelaku usaha di Aceh,” jelas Prof. Sofyan. Tantangan ke depan dalam pengembangan transportasi Aceh, Prof. Sofyan menyampaikan perlunya kontinuitas dari frekuensi pelayaran yang mampu menyediakan (supply) untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan perjalanan (demand) yang semakin meningkat. Selanjutnya, bagaimana keterlibatan masyarakat terutama UMKM dalam menyikapi adanya pelayanan kapal yang sudah tersedia, apabila terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisata, maka masyarakat perlu menyiapkan kuliner, kerajinan tangan (souvenir) sehingga masyarakat tidak hanya sebagai penonton. (MS)

Kuliah Tatap Muka Dimulai Kembali, Mahasiswa ‘Serbu’ Trans Koetaradja

Trans Koetaradja kembali ‘diserbu’ oleh pengguna setianya, yaitu mahasiswa yang berkuliah di Banda Aceh, Selasa, 16 Maret 2021. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna bus Trans Koetaradja pada sejumlah koridor, khususnya koridor 1 yang menghubungkan pusat Kota Banda Aceh dengan kotanya mahasiswa, yaitu Darussalam. Mulai berlakunya sistem perkuliahan tatap muka pada dua kampus ternama di Aceh, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala (USK), diyakini sebagai alasannya. Seperti diketahui, selama masa pandemi, mahasiswa harus mengikuti perkuliahan secara daring. Namun, mulai awal tahun 2021, sejumlah kampus kembali menerapkan perkuliahan tatap muka secara terbatas. Maksudnya, hanya diperuntukkan bagi angkatan tertentu saja. USK misalnya, kuliah tatap muka hanya diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2019 dan 2020. Sebagai informasi, guna mencegah penyebaran virus di dalam bus, UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Koetaradja membatasi jumlah penumpang supaya protokol kesehatan dapat berjalan dengan baik. Bus berukuran besar yang mampu menampung 70 orang dibatasi hanya 21 penumpang saja. Sama halnya dengan bus sedang yang mampu menampung 40 orang, dibatasi menjadi 11 penumpang saja. (AM)

BUS LISTRIK : FEEDER TRANS KOETARADJA BEBAS BISING DAN POLUSI

Keberhasilan suatu program pembangunan bergantung pada kestabilan lingkungan di samping nilai ekonomi yang sangat penting, ini artinya infrastruktur yang dibangun harus berasaskan “ramah lingkungan”, jika istilah kaum millenial disebut “Go Green”. Dalam visi misi Pemerintah Aceh, ada satu program yang diberi nama “Aceh Green” yang merupakan giat Aceh untuk menjaga dan melestarikan alam, salah satu upaya yang dilakukan adalah pemanfaatan angkutan umum yang berdaya listrik sebagai Green Transportation. Mengapa harus dengan transportasi ramah lingkungan? Faktanya aktivitas transportasi menjadi salah satu donatur utama dalam memasok emisi. Tanpa sadar, asap kendaraan yang dikeluarkan melalui knalpot telah menurunkan kualitas udara sehingga menyebabkan berbagai dampak pada kehidupan seperti global warming sampai masalah kesehatan. Dilansir dalam jurnal Berita Dirgantara oleh Dessy Gusnita, seorang Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfir dan Iklim, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada Tahun 2020, dinyatakan bahwa faktor yang paling mengganggu akibat aktivitas transportasi adalah kebisingan dan polusi udara. Adapun dampak polusi udara dalam jangka panjang terhadap manusia dapat berupa gangguan kesehatan yang dapat mengakibatkan penurunan daya refleks dan kemampuan visual; atau jangka pendek seperti gangguan pernafasan dan sakit kepala. Polusi udara umumnya memberikan dampak terhadap sistem pernafasan manusia seperti kesulitan bernafas, batuk, asma, kerusakan fungsi paru, penyakit pernafasan kronis dan iritasi penglihatan. Tingkat keseriusan gangguan tersebut tergantung dari tingkat paparan dan konsentrasi polutan yang merupakan fungsi dari volume dan komposisi lalu lintas, kepadatan serta kondisi cuaca. Bus listrik menjadi salah satu kendaraan ramah lingkungan yang telah hadir di Aceh. Bus yang tidak berbahan bakar fossil ini tidak mengeluarkan suara bising dan tanpa asap knalpot sehingga kendaraan ini lebih aman. Demi menjaga kualitas udara yang kian tercemar dan mengurangi dampak emisi akibat aktivitas transportasi, Dinas Perhubungan Aceh mengujicobakan bus listrik yang berlangsung pada 13 Januari – 6 Februari 2021. Uji coba dilakukan sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat akan kehadiran bus listrik ini, dan sebagai kajian untuk melihat seberapa besar emisi yang dapat dikurangi oleh bus listrik. Di samping itu, bus listrik yang direncanakan sebagai feeder diharapkan menjadi penghubung antar koridor utama Trans Koetaradja dengan wilayah yang belum terlayani angkutan umum dan adanya peningkatan pelayanan operasioanal Trans Koetaradja. Ada lima rute prioritas bus listrik yang telah diuji coba. Adapun lima rute yang diuji coba tersebut di antaranya; Darusalam, Lampineung – Pango, Simpang Jambo Tape – TPI Lampulo, Simpang Rima – Ulee Lhee, dan Simpang Tiga – Simpang Rima. Dengan adanya 6 koridor bus listrik Trans Koetaradja tersebut diharapkan bus listrik ini memiliki kelebihan utama dibanding dengan bus berbahan bakar lain, emisi yang dihasilkan adalah nol atau lazim disebut zero emissions. Bus listrik ini juga lebih hemat dibanding dengan bus yang berbahan dasar diesel. Bukan hanya itu saja, pelayanan dari bus listrik ini tidak kalah menjadi sorotan. Bus listrik ini menghadirkan kenyamanan bagi para penggunanya. Bus berkapasitas 18 orang penumpang ini dilengkapi pendingin udara dan kursi yang empuk. Selain itu, saat penumpang menaiki bus, tidak tercium aroma bahan bakar seperti bus-bus lain. Bus listrik ini juga tidak berisik. “Ini sangat membantu masyarakat, jika pergi ke kota suasananya enak, nyaman, ada AC-nya, kita pun kemana-mana jadi lebih mudah” ujar Fitriani, salah satu pengguna bus listrik saat diwawancarai Tim Metro TV kala itu. Semenjak pandemi melanda Indonesia tentu protokol kesehatan harus terus dijaga. Begitu pula saat uji coba bus listrik ini, protokol kesehatan  tetap harus diutamakan seperti disediakannya hand sanitizer, menjaga jarak, dan menggunakan masker. Saat masa uji coba, bus listrik beroperasi mulai pukul 07.00 hingga pukul 20.00 WIB, kurang lebih akan ada sebanyak 18 trip setiap harinya. Bus listrik ini akan membantu masyarakat yang tinggal di rute yang jauh dari kota untuk memperoleh moda transportasi yang layak. Semoga kehadiran bus listrik ini tidak hanya meningkatkan load factor bus Trans Koetaradja, namun juga membawa perubahan lain yang berguna untuk lingkungan dan masa yang akan datang. (MS)

Pelayaran Perdana KMP. AH-1 : Alternatif Transportasi Utama yang Ditunggu Masyarakat Simeulue

KMP Aceh Hebat 1 yang telah melalui proses yang panjang akhirnya melakukan pelayaran perdana pada hari ini, Selasa, 9 Maret 2021. Kapal baru ini diperbolehkan beroperasi setelah terbitnya keputusan Kementerian Perhubungan RI tentang penetapan operator angkutan penyeberangan perintis yang dibiayai melalui APBN 2021. Pemerintah Aceh selaku pemilik kapal juga melakukan kerjasama dengan PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil tentang operasional penyeberangan perintis KMP Aceh Hebat 1. Tentunya, pelayaran perdana hari ini tidak luput dari campur tangan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) yang telah melakukan penilaian terkait Sistem Manajemen Keselamatan pada kedua kapal yang dibuktikan dengan terbitnya Safety Manajement Certificate (SMC) yang merupakan dokumen terakhir sebelum KMP Aceh Hebat 1 dan 3 beroperasi. KMP Aceh Hebat 1 bertolak dari Pelabuhan Calang pada pelayaran perdana tepat Pukul 17.30 WIB disaksikan langsung oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi Ali. Peresmian ini ditandai dengan pelepasan tali kapal yang akan menuju Sinabang. Nova menyampaikan KMP Aceh Hebat 1 ini mulai beroperasi hari ini sesuai skema perjanjian kerjasama. Kendala teknis memang kerap terjadi pada setiap pelayaran, namun hal ini yang akan menjadi pembelajaran berharga agar terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. “Tentunya, mekanisme pemeliharaan menjadi suatu yang sangat berat, usaha pihak ASDP tanpa bantuan masyarakat juga akan menjadi sia-sia, mari sama-sama kita merawat kapal ini agar pelayaran tetap nyaman dan bersih, seperti membuang sampah pada tempatnya. Kita harapkan juga pelayaran ini berjalan lancar dan selamat sampai tujuan,” Ujar Nova. Pada kesempatan ini juga Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue, Mulyawan Rohas menyampaikan bahwa sebelum hadirnya KMP Aceh Hebat 1 sering terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan sehingga harga barang pokok masyarakat kian melonjak. Penyeberangan yang membutuhkan waktu yang relatif panjang selama 14 jam dari Calang menuju Sinabang memang sangat membutuhkan fasilitas yang ada dalam KMP Aceh Hebat 1 seperti tersedianya tempat tidur yang membuat masyarakat lebih nyaman selama perjalanan. “Masyarakat Simeulue memang sangat menanti-nanti KMP Aceh Hebat 1 berlayar, apalagi setelah mereka tahu bahwa hari ini adalah pelayaran perdana kapal ini. Masyarakat pun sudah tak sabar menunggu kapal ini tiba di Pelabuhan Sinabang,” Ujar Mulyawan. Turut hadir juga Sekretaris Daerah Aceh, Inspektur Aceh, Kepala Badan Pengelolaan dan Keuangan Aceh, Bupati Aceh Jaya dan jajarannya, Kepala Dinas Perhubungan Simeulue, Direktur Perencaan dan Pengembangan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), GM PT. Jasa Raharja Cabang Banda Aceh dan Forkopimda Aceh Jaya. Di lain tempat, bersamaan pelepasan tali KMP Aceh Hebat 1 menuju ke Sinabang, KMP Aceh Hebat 3 juga melakukan pelayaran perdana menuju Pulau Banyak dari Pelabuhan Penyeberangan Singkil.