Dishub

Petugas DKPPU Kemenhub Rampcheck Pesawat Jemaah Haji

ACEH BESAR – Pesawat udara yang membawa pulang 392 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 3 asal Aceh telah mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Kamis malam, 28 Juli 2022. Pesawat bernomor penerbangan GA2203 ini bertolak dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 07.15 waktu Arab Saudi. Setelah mendarat di Bandara SIM, pesawat bertipe Boeing 777-300ER ini menjalani proses inspeksi atau rampcheck rutin dari inspektur penerbangan dari Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. “Kita melakukan rampcheck untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan yang mengangkut jemaah haji pulang ke tanah air,” ungkap Aang Sunandang, selaku ketua tim inspeksi penerbangan haji di Bandara SIM. Pemeriksaan ini, kata Aang, berfokus pada sisi kelaikudaraan pesawat udara (Airworthiness Certificate) dan dokumen-dokumen sertifikat pilot maupun awak kabin serta kondisi kesehatan mereka. “Banyak hal yang kita lihat (periksa), seperti menyangkut personil, dokumen dan lisensi mereka, aircraft-nya sendiri, maintenance-nya, dan kesiapan personil untuk penerbangan kepulangan jemaah haji,” jelas Aang. Aang menambahkan, terkait pemeriksaan sisi teknis pada pesawat udara, pihaknya juga melihat status maintenance pesawat. Apabila terdapat temuan atau permasalahan yang diperlukan perbaikan segera, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan tim teknis dari maskapai. “Agar kendala-kendala yang dapat menghambat kelancaran penerbangan bisa kita hindari sedini mungkin, sehingga penerbangan kepulangan jemaah haji bisa terlaksana dengan aman dan selamat,” ungkap Aang.

Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh Lakukan Pengamanan Lalin Kepulangan Jemaah Haji

BANDA ACEH – Sebanyak 23 personil Tim Pengendalian Operasional (Dalops) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh dikerahkan untuk giat pengamanan lalu lintas (Pamlin) kepulangan Jemaah haji Aceh, di Asrama Embarkasi Haji Aceh, Banda Aceh, Rabu malam (27/07/2022). Malam sebelumnya (26/07/2022), Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh juga telah melakukan giat menyukseskan kedatangan kloter 1 jemaah sebanyak 391 orang. Selama enam hari terhitung 26 Juli – 1 Agustus 2022,Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh bekerja untuk melayani enam kloter kepulangan jemaah haji. Dalam rentang waktu ini, sebanyak 60 bus akan keluar masuk Asrama Haji Aceh membawa sebanyak 2.018 jemaah haji Aceh dari 23 kabupaten/kota. Informasi ini seperti yang disampaikan Kadishub Aceh, Teuku Faisal melalui Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh, Deddy Lesmana. “Kesiapan tim selalu berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder juga mengajak Tim Dishub Kota Banda Aceh guna memperlancar arus lalu lintas keluar masuk asrama haji dan sirkulasi lalu lintas di dalam asrama haji,” sebut Deddy. Kehadiran Tim Dalops LLAJ Dishub Aceh amat penting guna mengurai kemacetan dan menjaga ketertiban lalu lintas pemulangan Jemaah haji Aceh. (MR)

ABK KMP Aceh Hebat 2 Ikuti Pelatihan Keselamatan SAR

BANDA ACEH – Seluruh anak buah kapal (ABK) KMP Aceh Hebat 2 ikuti pelatihan keselamatan Search and Rescue (SAR) di dermaga Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Rabu, 27 Juli 2022. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Banda Aceh, Agus Djoko Triyanto mengatakan bahwa pelatihan keselamatan SAR ini merupakan agenda wajib dan rutin diadakan agar seluruh kru siap menghadapi segala keadaan darurat di kapal. Selain itu, tambah Agus, pelatihan keselamatan merupakan mandatory dari International Safety Management (ISM) Code. “Pelatihan keselamatan ini kita adakan untuk melihat kesigapan dan responsibilitas kru kapal dalam melakukan penanganan kondisi darurat,” ujar Agus. Agus juga menjelaskan, pelatihan keselamatan di kapal ini rutin dilakukan setiap tahun dengan tema atau kondisi yang berbeda-beda. “Kali ini kami fokus bagaimana menangani kecelakaan atau accident yang disebabkan oleh kebakaran sehingga mengakibatkan orang cedera,” ungkapnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengapresiasi pelaksanaan pelatihan keselamatan SAR oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh ini. “Simulasi penanganan kondisi darurat dalam pelayaran sangat baik untuk menjamin keselamatan penumpang kapal,” ungkap Faisal. “Ini juga sebagai bentuk komitmen kita bersama ASDP, Basarnas, serta stakeholder terkait dalam memberikan pelayanan keselamatan pelayaran bagi masyarakat pengguna jasa penyeberangan,” ungkap Faisal. Pelatihan keselamatan di kapal milik Pemerintah Aceh ini turut melibatkan tim Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Banda Aceh  personil Pengawasan Operasional (Wasops) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah I Aceh, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Malahayati, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh, serta stakeholder lainnya. (AM)

Asisten III Setda dan Kadishub Sambut Kepulangan 391 Jemaah Haji Aceh

ACEH BESAR – Asisten III Sekretaris Daerah Aceh, Iskandar, mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, beserta Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Aceh menyambut kepulangan jemaah haji Aceh kelompok terbang (kloter) pertama di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Selasa malam, 26 Juli 2022. Penyambutan kepulangan jemaah haji embarkasi Aceh ini merupakan rangkaian akhir dari kegiatan pelayanan ibadah haji bagi tamu Allah. Asisten III Sekda Aceh, Iskandar menyampaikan bahwa para jemaah haji yang tiba malam ini di Bandara SIM berjumlah 391 orang dan semua berada dalam kondisi sehat. Iskandar menambahkan, ada 2 jemaah yang meninggal dunia pada kloter pertama ini. “Satu orang meninggal dalam penerbangan ke tanah suci, satu orang lagi saat melakukan ibadah,” ungkapnya. Sementara itu, Kadishub Aceh, Teuku Faisal bersyukur penerbangan kloter pertama jemaah haji dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah ke Aceh berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah, pesawat yang membawa para jemaah haji kloter pertama telah mendarat dengan selamat di Aceh,” kata Faisal selaku Kepala Bidang Penerbangan PPIH Embarkasi Aceh, saat memantau aktivitas penyambutan di apron Bandara SIM. Seluruh pihak yang terlibat dalam kepanitiaan penyelenggaraan ibadah haji embarkasi Aceh, khususnya di bidang penerbangan, sebut Faisal, sudah melakukan persiapan yang optimal sejak beberapa hari yang lalu. “Koordinasi dengan stakeholder penerbangan di Bandara SIM terus kita jalin agar penyambutan kepulangan tamu Allah pada kloter-kloter selanjutnya berjalan lancar tanpa kendala apapun,” ungkap Faisal. Faisal menambahkan, keberhasilan penyambutan jemaah kloter pertama malam ini tentu menjadi tolak ukur terhadap kegiatan penyambutan pada hari-hari selanjutnya. Berdasar informasi yang diperoleh, para jemaah berangkat dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah menggunakan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA2201 pada pukul 07.10 waktu Arab Saudi. Pesawat bertipe Boeing 777-300ER tersebut mendarat dengan mulus di Bandara SIM pada pukul 19.30 WIB. (AM) Klik di sini, nonton videonya!

Cuaca Ekstrem, KMP. Aceh Hebat 3 dan KMP. Teluk Singkil Berhenti Berlayar Sementara

SINABANG – Beberapa hari belakangan ini, cuaca pantai barat wilayah Aceh sedang mengalami kondisi yang dapat dikatakan ekstrem. Gelombang tinggi menyebabkan terhentinya sementara pelayanan angkutan penyeberangan. Sehingga, di terminal Pelabuhan Sinabang terjadi lonjakan penumpang dan antrian kendaraan yang didominasi oleh kendaraan angkutan barang baik golongan lV dan V sejenis truk telah terurai dengan baik, Selasa, 26 Juli 2022. Namun, pihak pelabuhan bersama stakeholder mengambil langkah cepat mengantisipasi ketertundaan pelayaran. Hari ini, terpantau kondisi penumpang dan kendaraan di terminal keberangkatan Pelabuhan Sinabang masih kondusif. KMP. Aceh Hebat 3 dan KMP. Teluk Singkil yang akan berlayar besok akan mengangkut semua kendaraan yang telah mendaftarkan kendaraannya untuk menyeberang. Said UR, Nakhoda KMP. Teluk Singkil berpesan kepada calon pengguna jasa yg ingin menyeberang serta membawa kendaraan agar mendaftarkan kendaraannya jauh-jauh hari sebelum keberangkatan agar antrian kendaraan lebih tertib dalam pengaturan di geladak kapal. Menjaga pelayanan penyeberangan agar mampu memenuhi kapasitas permintaan, maka keberangkatan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Sinabang untuk esok, Rabu, 27 Juli 2022, terdapat dua kali keberangkatan, yaitu KMP. Teluk Singkil yang akan menyeberang pukul 20.00 WIB menuju ke Labuhan Haji. Selanjutnya pada pukul 22.00 WIB, KMP. Aceh Hebat 3 akan berlayar menuju Pulau Banyak dan Singkil. Namun untuk sementara, KMP. Aceh Hebat 1 yang berlayar pada rute Calang- Sinabang belum dapat melayani penyeberangan karena dermaga Pelabuhan Calang sedang dilakukan pemeliharaan. Kita berharap pemeliharaan ini dapat terselesaikan dalam waktu cepat. (MS/MU)

Jadwal Kepulangan Jamaah Haji di Bandara SIM Aceh

BANDA ACEH – Alhamdulillah, ibadah haji tahun 1443 H di tanah suci telah usai. Para jemaah akan kembali ke tanah air mulai hari ini, Selasa (26/7), dari Arab Saudi. Nah, para jemaah tiba di Aceh hari apa saja, ya? Yuk cek infonya berikut ini! Kloter pertama dijadwalkan beratolak dari Jeddah Arab Saudi pada Selasa 26 Juli 2022 pukul 07.05 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA2201. Jemaah haji Aceh kloter pertama dijaadwalkan tiba di tanah air di Bandara Sultan Iskandar Muda  (SIM) Aceh Besar pukul 19.30 WIB. Kemudian dilanjutkan jemaah haji kloter kedua bertolak dari Arab Saudi pada Rabu (27/7/2022) pukul 06.45 WAS dan tiba di bandara SIM pukul 19.10 WIB di hari yang sama. Berikutnya kloter ketiga bertolak dari Arab Saudi pada Kamis (28/7/2022) pukul 07.15 WAS dan tiba di bandara SIM pukul 19.40 WIB. Kloter keempat bertolak dari Jeddah Arab Saudi pada Jumat (29/7/2022) pukul 09.40 WAS dan tiba di bandara SIM pukul 22.05 WIB. Kloter kelima bertolak dari Jeddah Arab Saudi pada Sabtu (30/7/2022) pukul 08.50 WAS dan tiba di Aceh pukul 20.50 WIB di hari yang sama. Terakhir, kloter keenam yang merupakan kloter terakhir dijadwalkan bertolak dari Arab Saudi pada Minggu (1/8/2022) pukul 19.15 WAS dan tiba di tanah air pada pukul 21.15 WIB di hari yang sama. (HM) Simak Selengkapnya dalam infografik ini:

Refleksi 4Tahun Aceh Hebat “Bersama Pulihkan Negeri”

Alhamdulillah, mandat rakyat yang dipercayakan kepada pasangan Irwandi – Nova untuk menjalankan visi dan misi pembangunan periode 2017 – 2022 sudah memasuki tahun keempat. Selama kurun waktu itu, berbagai ikhtiar terus dilakukan untuk mewujudkan 9 misi yang menjadi basis dukungan rakyat Aceh, termasuk ketika Kepala Pemerintah Aceh dijabat Nova Iriansyah. Di tahun keempat ini, meski Aceh ikut dilanda pandemi Covid-19, setidaknya ada sebelas sektor yang patut disyukuri dari ikhtiar menjalankan program Aceh Hebat. Mulai dari usaha menumbuhkan ekonomi, pengurangan angka kemiskinan, hingga indeks pembangunan manusia. Sumber : @humasaceh

Rooftop Kapal untuk Cuaca Cerah

Aksesibilitas yang menghubungkan suatu wilayah daratan dengan wilayah daratan yang ada di kepulauan salah satunya dapat dihubungkan sarana transportasi laut. Untuk menghubungkan daratan yang terpisah tersebut pada umumnya menggunakan sarana berupa kapal, sarana ini didesain berdasarkan kebutuhan dan karakteristik wilayahnya. Kapal yang digunakan untuk dapat mengangkut kendaraan dan orang dikategorikan dalam Kapal Roll On Roll Off (Kapal Ro-Ro), jenis kapal ini pada prinsipnya adalah menghubungkan dua ruas jalan yang terpisah oleh perairan, dari aspek operasional memiliki metode bongkar muat yang menjadi ciri khas kapal Ro-Ro,  kendaraan yang masuk (Roll On) dan keluar (Roll Off) kapal dengan penggeraknya sendiri, tentu dengan fasilitas infrastruktur pendukung di pelabuhan. Mengingat kebutuhan dan tujuan maka bagian dari kapal Ro-Ro dapat difungsikan untuk masuk kendaraan dan orang. Bagian dari kapal yang dimanfaatkan untuk kendaraan harus memenuhi persyaratan teknis berdasarkan ukuran kendaraan yang diizinkan, sedangkan untuk bahagian yang dimanfaatkan untuk orang atau penumpang juga berdasarkan standar pelayanan minimal angkutan penyeberangan yang ditetapkan, kenyamanan penumpang juga mempertimbangkan kondisi cuaca pada lintasan, walaupun secara regulasi juga mengarahkan adanya ruang penumpang tertutup dan terbuka. Beberapa hari belakangan ini, kondisi cuaca seluruh wilayah Aceh diguyur hujan yang disertai angin kencang. Bagi pelayaran, kondisi ini menjadi faktor pertimbangan dalam keselamatan pelayaran, apalagi pihak BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi dan cuaca buruk. Terkhusus pelayaran Ulee Lheue menuju Balohan atau sebaliknya, angin dan hujan dengan intensitas tinggi mengganggu perjalanan untuk menyeberang, bahkan tinggi gelombang dapat mencapai 4 (empat) meter. Jika cuaca cerah seperti pagi ini, Sabtu, 3 April 2021, para pelancong dapat menikmati panorama laut dari geladak (bagian paling atas) kapal atau bahasa kerennya “rooftop“. Layaknya, Kapal Ro-Ro lainnya seperti KMP. BRR yang juga didesain memiliki rooftop, begitu pun dengan KMP. Aceh Hebat 2, yang dapat digunakan penumpang untuk menikmati alam sambil memesan makanan maupun minuman di kafetaria yang berada di rooftop ini dalam cuaca baik. Pada kondisi angin kencang dan hujan tentu tidak disarankan untuk menikmati bagian outdoor ini karena kondisinya yang terbuka. Bagian rooftop yang dimanfaatkan untuk kafetaria dengan atap kanopi hanya sebahagian kecil dari deck yang berada di lantai paling atas, sebahagian besar kondisinya terbuka sehingga dalam kondisi hujan deras dapat menyebabkan genangan yang akan dibuang melalui saluran pembuangan air hujan, genangan tersebut bukan karena atap yang bocor atau atap kapal yang rusak tetapi memang disebabkan oleh area yang terbuka. Bagi Rakan Moda yang menyeberang dalam kondisi seperti ini dianjurkan untuk menempati di bagian ruang penumpang ekonomi reguler atau ruang penumpang non ekonomi reguler  yang tersedia di lantai khusus penumpang kapal tersebut, sehingga tidak terkena angin dan tempias air hujan. (MS)

Kemenhub Koordinasikan Langkah Antisipasi Mudik Lebaran Tahun Ini Dengan Satgas Covid-19

Kementerian Perhubungan segera mengkoordinasikan langkah antisipasi Mudik Lebaran Tahun 2021 dengan Satgas Covid-19. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mencegah dan memutus penyebaran covid-19 yang masih melanda Indonesia. “Kemenhub tidak bisa melarang atau mengijinkan mudik, karena harus dikoordinasikan dengan Kementerian/Lembaga terkait dan Satgas Covid 19, yang nanti akan memberikan arahannya,” kata Menhub saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (16/3). Menhub mengatakan, dalam rangka mengantisipasi adanya lonjakan penumpang pada masa mudik lebaran tahun ini, akan menerapkan protokol kesehatan dan tracing secara ketat kepada masyarakat yang bepergian. Menhub menjelaskan, tengah mengkonsultasikan dengan pihak-pihak terkait untuk memperketat syarat perjalanan, yaitu dengan mempersingkat masa berlaku alat skrining (penyaringan) covid 19 seperti : GeNose, Rapid Test, atau PCR Test. Penerapan protokol kesehatan lainnya yang juga akan diperketat seperti : memakai masker, melaksanakan jaga jarak, melakukan disinfektasi prasarana/sarana, pemberlakuan pembatasan penumpang dan pengaturan jadwal layanan. Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, telah bekerja sama dengan media nasional untuk melakukan survey nasional tentang potensi pemudik pada masa Lebaran Tahun 2021 yang akan menjadi rekomendasi pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun ini. Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, dalam rangka persiapan menjelang masa mudik lebaran tahun 2021, meminta Kemenhub untuk melakukan sejumlah langkah yaitu : mengantisipasi lonjakan penumpang dan konsistensi pengawasan protokol kesehatan; melakukan pengawasan kelaikan sarana dan prasarana transportasi berupa inspeksi terhadap personil, ramp check sarana transportasi, ketersediaan peralatan keselamatan, dan SOP pelayanan dan keselamatan; meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait mengenai penyediaan fasilitas alat tes covid-19 yang terjangkau dan akurat dan mendorong penggunaan GeNose di setiap simpul transportasi. (LKW/RDL/LA/JD)   Biro Komunikasi dan Informasi Publik Sumber : Kemenhub Koordinasikan Langkah Antisipasi Mudik Lebaran Tahun Ini Dengan Satgas Covid-19 (dephub.go.id)

Dialog Suara Publik : KMP. Aceh Hebat Akselerator Ekonomi Aceh

Semaraknya isu yang merebak terkait KMP Aceh Hebat belakangan ini, TVRI Aceh dalam program acara Dialog Suara Publik mengangkat pembahasan akankah KMP Aceh Hebat mampu membebaskan daerah-daerah yang selama ini dianggap terisolir dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat? Acara yang dipandu oleh M. Syuib Hamid berlangsung secara live dari studio TVRI Aceh dengan mengundang para pakar yang berkompeten di bidangnya. Hadir Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi Ali, S.T., M.T., Ketua Fraksi Partai Gerindra yang merupakan anggota Komisi IV DPR Aceh, Drs. H. Abdurrahman Ahmad, GM PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin, S.E., dan pengamat transportasi sekaligus Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Sofyan M. Saleh. Dalam acara yang mengusung tema “KMP. Aceh Hebat, Akselerator Ekonomi Aceh”, Junaidi menjelaskan pertimbangan dan gagasan awal terhadap kebutuhan pembangunan kapal ini. “Melihat pada tren pertumbuhan penumpang dari masing-masing pelabuhan ada perhitungan pertumbuhan penumpang dan barang logistik harus dipenuhi, selama ini jika terjadi cuaca buruk dan puncak penumpang maupun barang sering kali menyebabkan antrian di pelabuhan. Hal ini akan berpengaruh sekali terhadap ekonomi masyarakat, dampak terhadap fluktuasi harga pokok sehingga banyak usaha yang merugi, karena inilah kita memulai menggagas pembangunan kapal ini, tentu saja dengan persetujuan anggaran melalui DPR Aceh,” jelas Junaidi. Penambahan armada KMP Aceh Hebat merupakan upaya pengembangan wilayah, jaminan ketersediaan sarana dan kepastian jadwal transportasi sangat berpengaruh pada pengembangan pariwisata, perikanan dan sector-sektor lain sebagai salah satu faktor utama yang mengundang para pelaku usaha dalam mengembangkan potensi wilayah, ada banyak pesona Aceh yang belum terekspos. DPR Aceh juga menerima masukan-masukan dari masyarakat melalui wakil rakyat di masing-masing kabupaten/kota. Dalam hal pembangunan kapal, masyarakat Sabang dan Sinabang beraudiensi dalam rapat kerja untuk adanya penambahan kapal karena pada kondisi puncak seperti momen lebaran, mereka selalu tidak dapat terlayani kebutuhan akan transportasi. “Banyak masyarakat dan kebutuhan logistik kepulauan yang tidak bisa terangkut pada saat tertentu. Dengan adanya penambahan kapal ini mempercepat pergerakan orang dan barang. Masukan yang seperti inilah yang sering kami terima dari masyarakat,” ujar Abdurrahman. Pada Tahun 2018, Dinas Perhubungan Aceh berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) mengajukan usulan pembangunan kapal untuk melayani Sabang dan Simeulue yang didiskusikan bersama DPR Aceh. “Kami komisi IV pun tidak keberatan, bahkan pada waktu itu juga disampaikan jika Singkil butuh satu kapal lagi, sehingga menimbang kebutuhan tersebut, alangkah baiknya kita punya kapal sendiri agar terjadinya kontak dagang antara Pulau Banyak dengan daratan Singkil dan Subulussalam dalam konteks pertumbuhan ekonomi,” tambahnya lagi. Selaku operator angkutan penyeberangan, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin menyampaikan bahwa KMP Aceh Hebat adalah kapal yang cukup bagus, speed-nya cukup tinggi sehingga waktu tempuhnya jadi terpangkas. Khususnya Sabang, biasanya kita menempuh dengan waktu 1 jam 40 menit, sekarang bisa lebih cepat 20 menit karena top speed operasionalnya bisa mencapai 13 knot. Ini telah menjadi kapal pilihan untuk tujuan pariwisata ke Sabang, animo masyarakat pun cukup tinggi serta sesuatu yang baru dan kami selaku operator berusaha maksimal untuk terus merawat dan menjaga agar kapal ini menjadi akselerator pembangunan ekonomi Aceh. Pengamat transportasi dari Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Prof. Sofyan M. Saleh memberikan tanggapan program pembangunan KMP. Aceh Hebat 1, 2 dan 3. “Sebenarnya, sebulan lalu saya ada juga dimintai tanggapan tentang KMP Aceh Hebat di salah satu laman berita daerah, jadi saya katakan, mengapa tidak dari 20 tahun lalu, artinya hal ini sangat bagus daripada kita tidak punya sama sekali, ini merupakan tahap awal dalam menarik minat pelaku usaha di Aceh,” jelas Prof. Sofyan. Tantangan ke depan dalam pengembangan transportasi Aceh, Prof. Sofyan menyampaikan perlunya kontinuitas dari frekuensi pelayaran yang mampu menyediakan (supply) untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan perjalanan (demand) yang semakin meningkat. Selanjutnya, bagaimana keterlibatan masyarakat terutama UMKM dalam menyikapi adanya pelayanan kapal yang sudah tersedia, apabila terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisata, maka masyarakat perlu menyiapkan kuliner, kerajinan tangan (souvenir) sehingga masyarakat tidak hanya sebagai penonton. (MS)