Dishub

Dini Hari, 392 Jemaah Haji Aceh Kloter Pertama Tiba di Bandara SIM

JANTHO – Sebanyak 392 jemaah haji asal Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama telah tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, pada Rabu, 5 Juli 2023, dini hari. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Azhari kepada awak media menyebutkan, dari 393 jemaah yang direncanakan berangkat sudah tiba di Aceh, namun ada 1 jemaah yang gagal berangkat karena kehilangan pasport di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. “Namun sudah diurus SPLPnya (Surat Perjalanan Laksana Paspor), dan akan dipulangkan pada kloter ketiga,” ungkapnya saat menyambut kepulangan jemaah haji debarkasi Aceh di Bandara SIM. Para jemaah haji yang berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie Jaya ini terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA 2201) dengan tipe Boeing 777-300 ER. Saat ini proses penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 Hijriah telah memasuki fase pemulangan para jemaah gelombang pertama ke Indonesia. Berdasar informasi dari Kementerian Agama RI, proses pemulangan jemaah haji gelombang pertama melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah akan berlangsung dari tanggal 4 hingga 18 Juli 2023.(AM)

ASN Dishub Aceh Dibekali Manajemen Risiko Kegiatan oleh Kepala BPKP Aceh

BANDA ACEH – Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga pemerintah tentu tidak terlepas dari potensi risiko yang bisa saja terjadi. Oleh sebab itu, risiko kegiatan perlu dikelola dengan baik agar tidak berpengaruh terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga pemerintah. “Pada prinsipnya risiko itu harus di-manage, tapi bagaimana kita menggali supaya bisa mengasses (menilai) risiko dengan baik sehingga ditemukan resep untuk me-manage risiko, itulah yang kiranya menjadi penting,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat membuka Sosialisasi Manajemen Risiko Kegiatan pada Dinas Perhubungan Aceh di Aula Multimoda, Selasa, 4 Juli 2023. “Kita tahu bahwa istilah manajemen risiko sudah lama kita kenal di korporasi, ya. Namun seiring dengan dinamika perubahan zaman dan teknologi, sekarang di sektor pemerintahan juga sudah menerapkan manajemen resiko, atau manajemen resiko di sektor publik,” sebut Teuku Faisal. Kegiatan sharing session yang berlangsung cukup interaktif ini menghadirkan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Aceh, Supriyadi sebagai narasumber yang berkompeten di bidang pengawasan kinerja lembaga pemerintahan. Supriyadi menjelaskan bahwa perkembangan serta dinamika dunia saat ini mengalami perubahan yang semakin kompleks, sehingga melahirkan banyak hambatan atau risiko. Pelaksanaan manajemen risiko pada lembaga pemerintahan, menurut Supriyadi, sangat diperlukan untuk meminimalisir hambatan-hambatan yang dihadapi demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government). Supriyadi juga menjelaskan ada beberapa cara melakukan manajemen risiko kegiatan yang dihadapi di Dinas Perhubungan Aceh. Salah satunya, melakukan kontrol pada situasi di mana risiko yang dinilai tinggi dapat diarahkan pada kondisi risiko rendah sehingga risiko yang bisa saja muncul di kemudian hari dapat dikendalikan. Di samping itu, pria kelahiran Sleman ini menyampaikan bahwa saat ini manajemen risiko menjadi agenda yang wajib dilaksanakan oleh sebuah lembaga pemerintah. Ia menyebutkan sejumlah peraturan maupun perundang-undangan yang menjadi dasar hukum pelaksanaan manajemen risiko, seperti UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah, Peraturan Presiden (Perpres) No 39 tahun 2023 tentang Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN), Pergub Aceh No 2 tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Risiko Pemerintah Aceh, dan lainnya. Sosialisasi manajemen risiko digelar sebagai upaya Dinas Perhubungan Aceh menjawab berbagai tantangan, salah satunya bagaimana mengelola atau memitigasi risiko yang timbul agar dampak negatif dalam mencapai tujuan pelayanan transportasi publik di Aceh dapat diminimalisir. Selain itu, guna memberi pemahaman yang benar bagi ASN Dishub Aceh mengenai manajemen risiko agar terciptanya good governance. Acara ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), pembantu PPTK, bendahara, serta para staf teknis di lingkungan Dinas Perhubungan Aceh.(AM)

14.742 Orang Menyeberang Lintasan Banda Aceh – Sabang Selama Libur Idul Adha 2023

BANDA ACEH – Sebanyak 14.742 orang menggunakan jasa angkutan penyeberangan di lintasan Banda Aceh – Sabang sejak tanggal 28 Juni hingga 2 Juli 2023, atau mulai hari pertama cuti bersama lebaran Idul Adha 1444 H. Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 7.681 orang menyeberang ke Sabang selama periode yang sama. Angka tersebut berdasar data manifes penyeberangan orang yang tercatat di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue hingga hari ini, Minggu, 2 Juli 2023. Mayoritas pengguna jasa merupakan wisatawan yang hendak berlibur ke pulau paling barat Indonesia itu selama masa liburan Idul Adha 1444 H. Kepala Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Ismayadi menyebutkan bahwa lonjakan wisatawan mulai terjadi sejak hari pertama lebaran meski kapal hanya beroperasi 1 kali (trip pelayaran), baik kapal ferry roro maupun kapal cepat. “Hari pertama didominasi wisatawan dari luar Aceh, namun sejak hari kedua lebaran wisatawan lokal juga sudah mulai ramai yang menyeberang ke Sabang,” ungkap Ismayadi. Selain lonjakan penumpang, menurut data yang diperoleh, jumlah kendaraan yang diangkut ke Sabang juga mengalami peningkatan cukup drastis. Kendaraan roda 4 tercatat sebanyak 489 unit, sedangkan roda 2 mencapai 1.470 unit. Tingginya animo masyarakat untuk berwisata ke Sabang, tambah Ismayadi, terlihat juga dari penambahan trip penyeberangan sejak Sabtu (1/7) kemarin hingga hari ini (2/7). “Hari Sabtu dan Minggu ada 5 trip penyeberangan dari dan ke Sabang,” sebutnya.(AM)

Kadishub Aceh Tinjau Pelayanan Terminal Tapaktuan

TAPAKTUAN – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal melanjutkan kunjungan kerjanya ke Terminal Tipe B Tapaktuan, Aceh Selatan guna meninjau operasional pelayanan pengguna jasa serta kondisi terminal saat ini, pada Jumat, 23 Juni 2023 kemarin. Terminal Tipe B Tapaktuan mulai dikelola oleh Dinas Perhubungan Aceh pada tahun 2023, setelah dilakukan pengalihan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan kepada Pemerintah Aceh pada 22 Desember 2022 yang lalu. Pada kesempatan tersebut, Teuku Faisal memberi sejumlah arahan kepada para petugas terminal mengenai pelayanan pengguna jasa pada sarana transportasi. Ia juga menjelaskan mengenai program strategis Dishub Aceh yang akan merubah konsep terminal menjadi lebih modern, serta ramah dan aman bagi pengguna jasa, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Selain itu, Teuku Faisal mengingatkan petugas supaya tidak melakukan pungutan liar (pungli) di terminal. “Jangan sampai ada pungli di terminal,” tegasnya dengan serius. Di samping memberi arahan, ia juga mendengar permasalahan maupun kendala yang dihadapi personil terminal saat bertugas. Berdasarkan hasil peninjauan, fasilitas Terminal Tipe B Tapaktuan saat ini perlu dilakukan perbaikan berat agar standar pelayanan minimal (SPM) bagi pengguna jasa terpenuhi. Pada hari yang sama, Kadishub Aceh melanjutkan kunjungan kerjanya ke Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji, Aceh Selatan. Di pelabuhan ini, Teuku Faisal meninjau kondisi pelabuhan, dan ingin memastikan pelayanan bagi penumpang kapal penyeberangan dari dan ke Pulau Simeulue berjalan baik.(AM)

Tingkatkan Pelayanan, Dishub Aceh Rehabilitasi Terminal Tipe B Aceh Jaya

BANDA ACEH – Rehabilitasi Terminal Tipe B Aceh Jaya merupakan salah satu kegiatan strategis Dinas Perhubungan Aceh dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan umum antar kota dalam provinsi (AKDP) di wilayah barat Aceh. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) pekerjaan rehabilitasi Terminal Tipe B Aceh Jaya, Kamis, 22 Juni 2023. Teuku Faisal meminta kepada rekanan supaya benar-benar memperhatikan kualitas pekerjaan, di samping tetap memastikan progres pembangunan bisa berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. “Kita juga mengingatkan konsultan pengawas agar mengawasi pekerjaan dengan serius, pastikan kualitas pekerjaannya juga baik,” sebut Teuku Faisal di hadapan rekanan dan konsultan pengawas yang hadir di lokasi. Selain melakukan monev pada kegiatan strategis, Teuku Faisal juga meninjau kegiatan operasional Terminal Tipe B Aceh Jaya. Meski sedang ada pekerjaan, ia menginstruksikan supaya pelayanan terhadap pengguna jasa terminal tetap berjalan optimal. Selanjutnya, Kadishub Aceh meninjau Pelabuhan Penyeberangan Kuala Bubon, Aceh Barat. Ia ingin memastikan operasional pelabuhan tetap berjalan dengan baik, serta mendengar masukan dari petugas mengenai upaya-upaya peningkatan pelayanan pelabuhan.(AM)

Donor Darah Tahap II, ASN Dishub Aceh Kumpulkan 111 Kantong Darah

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan Aceh berhasil mengumpulkan 111 kantong darah pada kegiatan donor darah rutin yang bekerja sama dengan PMI Kota Banda Aceh, Rabu, 21 Juni 2023. ASN Dinas Perhubungan Aceh terlihat begitu antusias untuk terlibat serta berkontribusi dalam kegiatan sosial ini. Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar donor darah yang mencapai 216 orang. Sayangnya, setelah melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir kesediaan mendonor, terdapat 105 ASN Dishub Aceh yang dinyatakan tidak lulus pemeriksaan kesehatan. Sehingga para ASN tersebut tidak diizinkan menyumbang darah. Wujud tingginya kepedulian ASN Dishub Aceh terhadap aksi sosial ini juga terlihat dari banyaknya kantong darah yang terkumpul, serta melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 50 kantong. Darah yang telah disumbangkan secara ikhlas ini diharapkan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. (AM)

Batik Air Terbang Pagi dari Banda Aceh ke Jakarta

ACEH BESAR – Maskapai penerbangan Batik Air melayani penerbangan pagi ke Jakarta pada pukul 07.00 WIB dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) mulai Selasa, 20 Juni 2023. “Penerbangan pagi dari Bandara SIM ke Bandara Soekarno Hatta sudah ada, beroperasi setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu,” kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SIM, Darmadi saat dihubungi melalui sambungan telepon. Jadwal penerbangan pagi ke Jakarta sudah pernah beroperasi sebelum pandemi Covid-19, dan kini sudah tersedia kembali di Bandara SIM. Dengan adanya penerbangan pagi dari Bandara SIM, lanjutnya, tentu sangat mempermudah masyarakat Aceh yang memiliki kegiatan atau berbagai urusan di Jakarta. “Kini masyarakat Aceh jadi lebih mudah, berangkat pagi dari Banda Aceh, pukul 09.55 sudah tiba di Jakarta,” sebut Darmadi. Selain itu, rute Banda Aceh – Jakarta memiliki jadwal yang sangat menguntungkan bagi masyarakat Aceh, khususnya bagi mereka yang sering bepergian ke Jakarta. “Karena selain bisa terbang pagi, ada juga jadwal siang pukul 13.40 WIB ke Jakarta,” ungkapnya. Station Manager Batik Air Banda Aceh, Andi Jamal menyebutkan, perubahan jadwal ini untuk mempermudah perjalanan masyarakat ke berbagai wilayah di Indonesia setelah tiba di Jakarta. “Jadi supaya masyarakat bisa melanjutkan perjalanan pada hari yang sama,” sebutnya. Jamal menambahkan, pihaknya saat ini sedang berfokus mengkoneksikan rute-rute penerbangan yang ada guna mengakomodir permintaan masyarakat agar perjalanan semakin mudah dan singkat. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan bahwa kini masyarakat Aceh mempunyai pilihan yang lebih bervariasi untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara. “Dengan adanya jadwal pagi, masyarakat bisa langsung beraktivitas begitu tiba di Jakarta,” ujarnya. Teuku Faisal berharap jadwal penerbangan baru ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Aceh untuk mendukung berbagai kegiatan di luar, baik urusan bisnis, pemerintahan, perkuliahan, dan lain sebagainya.(AM) Berikut jadwal penerbangan terbaru Batik Air di Bandara SIM;CGK – BTJ : pukul 15.15 WIB, terbang setiap hari;BTJ – CGK : pukul 07.00 WIB, terbang setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu;BTJ – CGK : pukul 13.40 WIB, terbang setiap Senin, Rabu, dan Jumat;BTJ – PEN : pukul 09.30 WIB, terbang setiap Senin, Rabu, dan Jumat;PEN – BTJ : pukul 12.40 WIB, terbang setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

Pagi Rabu, Kloter Pertama CJH Aceh Berangkat ke Tanah Suci

BANDA ACEH – Rombongan calon jemaah haji embarkasi Aceh kelompok terbang (kloter) pertama telah berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada pukul 07.45 WIB, Rabu pagi, 24 Mei 2023. Sebelum penerbangan haji ke Bandara Internasional Mohammad Bin Abdulaziz, Madinah dimulai, inspektur penerbangan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) melakukan ramp inspection atau ramp check terhadap pesawat yang akan mengangkut calon jemaah haji Aceh. “Kita bersama Otoritas Bandara Wilayah II Medan melalukan ramp check inspection untuk persiapan keberangkatan ibadah haji kloter pertama di Banda Aceh,” kata Aang Sunandar, salah satu inspektur penerbangan yang bertugas mengecek kesiapan pesawat angkutan haji di Aceh. Inspeksi penerbangan angkutan haji, sebut Aang Sunandar, berfokus pada sejumlah aspek yang meliputi pemeriksaan sejumlah dokumen pesawat, safety equipment (peralatan keselamatan), lisensi personil (personel licence), technical log book, inspeksi fisik pesawat, serta sejumlah item lainnya. Selama pelaksanaan keberangkatan calon jemaah haji, tambahnya, akan dilakukan dalam dua fase. “Fase pertama mulai tanggal 23 hingga 29 Mei, lalu fase selanjutnya 30 Mei hingga 03 Juni,” sebutnya. Ramp inspection merupakan inspeksi yang dilakukan terhadap pesawat udara untuk memverifikasi kepatuhan operator penerbangan terhadap standar dan peraturan yang ditetapkan selama pengoperasian pesawat udara. “Pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa pesawat dalam keadaan siap dioperasikan secara aman dan selamat,” tutur Aang Sunandar.(AM)

Pj Gubernur Aceh Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Calon Jemaah Haji

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal hadiri acara pelepasan keberangkatan 393 calon jemaah haji embarkasi Aceh kelompok terbang (kloter) pertama di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Selasa malam, 23 Mei 2023. Acara pelepasan keberangkatan para tamu Allah tersebut turut dihadiri oleh Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Faisal Ali Hasyim mewakili Menteri Agama RI, serta sejumlah pejabat daerah lainnya. Achmad Marzuki, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini merupakan sesuatu yang patut disyukuri karena pada dua tahun yang lalu keberangkatan ibadah haji mengalami penundaan serta pembatasan akibat pandemi Covid-19. Achmad Marzuki melanjutkan, selain menunaikan rukun islam yang kelima, calon jemaah haji diharapkan bisa membawa nama baik Aceh dan bangsa Indonesia. Ia juga mengimbau para jemaah untuk selalu mentaati berbagai peraturan yang ada, dan khidmat dalam melaksanakan ibadah sehingga bisa melaksanakan berbagai rangkaian ibadah haji dengan sempurna. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Irjen Kementerian Agama RI, Faisal Ali juga berpesan kepada calon jemaah haji agar selalu memperhatikan aspek kesehatan, mulai dari keberangkatan, saat pelaksanaan ibadah haji, hingga pulang kembali ke tanah air. “Kondisi cuaca di Arab Saudi berbeda dengan Indonesia, disana cuacanya jauh lebih panas, maka seluruh jemaah harus bisa menyesuaikan diri,” pesannya saat menyampaikan sambutan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, sekaligus melepas keberangkatan calon jemaah haji embarkasi Aceh kloter pertama. Faisal Ali juga mendoakan para calon jemaah haji asal Aceh agar senantiasa berada dalam keadaan sehat serta dapat menunaikan ibadah haji dengan baik selama di tanah suci. “Semoga mendapatkan predikat haji mabrur, dan kembali ke tanah air dengan selamat,” ungkapnya. Rombongan jemaah haji kloter pertama yang berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie Jaya ini akan berangkat pada Rabu pagi (24/5) pukul 07.45 WIB dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) menuju Bandara Internasional Mohammad Bin Abdulaziz, Madinah menggunakan pesawat udara Boeing 777-300 ER dengan nomor registrasi PK-GII milik Garuda Indonesia. Tahun ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh akan memberangkatkan sebanyak 4.343 orang ke tanah suci. Penerbangan para tamu Allah dimulai pada tanggal 24 Mei hingga 4 Juni 2023 mendatang yang terdiri dari 12 kloter, 11 kloter penuh dan 1 kloter gabungan dengan Embarkasi Medan.(AM)

Bandara SIM Siap Berangkatkan 4.343 Calon Jemaah Haji

ACEH BESAR – Guna memastikan penerbangan calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Aceh berjalan lancar, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meninjau kesiapan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Selasa, 23 Mei 2023. Tinjauan ini dilakukan dengan mengecek kesiapan fasilitas bandara, standard operating procedure (SOP) penanganan jemaah, bagasi, penerangan malam hari dan hal-hal lain yang perlu mendapatkan perhatian. Faisal mengatakan, Bandara SIM telah ditetapkan sebagai salah satu dari 14 bandara sebagai embarkasi haji tahun 2023. Terhitung sejak 24 Mei hingga 4 Juni 2023 mendatang, Embarkasi Aceh melalui Bandara SIM akan memberangkatkan sebanyak 4.343 orang ke tanah suci dari 12 kelompok terbang (kloter). Faisal menyampaikan bahwa hasil amatannya di lapangan, semua persiapan di bandara telah dilakukan dengan baik dan cermat. Mulai dari simulasi keberangkatan jamaah dari asrama haji ke bandara dengan 12 unit bus, penanganan bagasi, hingga skenario apabila kondisi hujan dan malam hari. “Alhamdulillah persiapan sudah dilaksanakan, semoga semua berjalan lancar sesuai rencana” tambah Faisal. Saat peninjauan dilaksanakan, pesawat B777 -300 ER milik maskapai Garuda Indonesia terlihat telah tiba di Bandara SIM untuk menerbangkan Kloter 1 ke tanah suci. Guna memastikan kelaikan terbang, pesawat secara reguler akan dilakukan ramp check oleh Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang khusus didatangkan dari Jakarta. Usai mengecek kesiapan, Faisal bersama Direktur Human Capital PT. Gapura Angkasa, Rini Indrawati, General Manajer Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh, Nano Setiawan, dan Manajer Operasional Angkasa Pura II Bandara SIM, Surkani mendiskusikan berbagai hal untuk meningkatkan pelayanan Bandara SIM sebagai embarkasi haji, hub of umroh, penerbangan internasional, ekspor-impor dengan menggunakan pesawat berbadan lebar (wide body). Beberapa fasilitas perlu dilengkapi dan didukung oleh PT. Angkasa pura dan PT. Gapura Angkasa agar pergerakan pesawat melalui bandara SIM bisa lebih maksimal.(AM)