Dishub

Wisatawan di Pelabuhan Ulee Lheue Meningkat Tajam Saat Nataru 2024

BANDA ACEH – Pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue melonjak signifikan pada saat libur natal dan tahun baru (Nataru) 2034. Hal itu terlihat dari ramainya wisatawan yang hendak berlibur ke Pulau Weh Sabang sejak beberapa hari yang lalu. Terhitung sejak Jumat (22/12) tercatat sebanyak 1.516 tiket sudah terjual. Sedangkan hari ini, Sabtu siang tercatat sebanyak 1.466 lembar tiket sudah dibeli oleh pengguna jasa kapal penyeberangan yang akan menyeberang ke Sabang. Dengan meningkatnya jumlah pengguna Pelabuhan Ulee Lheue, Dinas Perhubungan Aceh telah berkoordinasi dengan operator kapal penyeberangan untuk menambah jumlah trip keberangkatan kapal, baik kapal cepat maupun kapal ferry roro, mulai dari tanggal 22 Desember 2023 sampai dengan 2 Januari 2024. Hingga siang Sabtu ini, kapal cepat Express Bahari sudah berlayar tiga trip disusul dua trip pelayaran pada pukul 14.15 WIB dan 16.15 WIB, sedangkan kapal ferry roro sudah berlayar dua trip pada pagi hari kemudian disusul kembali dua trip pelayaran pada pukul 14.00 WIB dan 17.00 WIB. Koordinator Pelabuhan Ulee Lheue, Muhammad Ridwan Siregar mengatakan bahwa diperkirakan pengguna penyeberangan Pelabuhan Ulee Lheue hari ini kurang lebih mencapai 3.000 orang, atau meningkat dua kali lipat dari hari kemarin, Jumat (22/12/2023). Dan diperkirakan akan lebih meningkat pada saat menjelang pergantian tahun 2023/2024. Kata Ridwan, pengguna jasa Pelabuhan Ulee Lheue kebanyakan berasal dari luar Aceh. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kendaraan yang bernomor polisi dari luar daerah Aceh yang ingin berwisata ke Pulau Sabang. “Nataru tahun ini tidak seperti tahun 2022 lalu dimana pengguna jasa Pelabuhan Ulee Lheue sangat membludak, sedangkan pada tahun ini meningkat secara bertahap hal ini dikarenakan jadwal libur antara daerah luar Aceh dan Aceh berbeda. Dimana daerah luar aceh sudah duluan libur dan daerah menyusul seminggu setelahnya,” pungkas Ridwan.(MG/AB)

Pesona Senja di Desa Wisata Ulee Lheue dan Kampung Jawa

Gemuruh suara ombak menyisir pantai diiringi gelak tawa anak2 yang sedang bermain di sepanjang pesisir pantai UleeLheue hampir tiap sore terlihat. Mereka asik bermain air sambil diawasi orang tuanya yang sedang menikmati secangkir kopi atau cemilan di warung sekitar pantai Ulee Lheue. Walau berpasir hitam pantai ini sangat diminati warga kota Banda Aceh dan sekitarnya, Karena pantai ini menyimpan pesona disaat sore hari langit terlihat merah dikala matahari mulai perlahan terbenam dibalik gunung Ujong Pancu. Pesona pantai diujung pulau Sumatra tidak kalah menarik dibandingkan dengan panti-pantai lainnya yang ada di negeri Indonesia tercinta ini.. DIkawasan UleeLheue ini juga tersedia taman Kuliner dan berbagai warung serta restaurant jajanan masakan khas Aceh. Selain sebagai objek wisata pantai Kawasan ini juga terdapat pelabuhan penyeberangan menuju pulau Weh yakni pelabuhan Ulee Lheue. Kawasan desa wisata Ulee Lheue adalah salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Provinsi Aceh. Untuk menuju ke Desa Wisata Gampong Ulee Lheue dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda diperkirakan menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Di Ulee Lheue selain terkenal dengan pelabuhannya juga terdapat Pantai Cermin yang berjarak kurang lebih 10 menit dari pusat Kota Banda Aceh. Pantai ini punya panorama alam yang indah juga memiliki wahana wisata air bagi anak-anak dan juga dapat digunakan oleh orang dewasa. Saat sore hari hari libur biasanya kawasan ini dipadati kendaraan pengunjung yang ingin menikmati suasana senja tenggelamnya matahari diufuk barat pulau Sumatera ini. Dikawasan ini juga terdapat masjid yang terkenal tidak tersentuh air saat tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu yaitu Mesjid Baiturrahim yang sampai saat ini msih berdiri kokoh dan menjadi objek wisata religi mancanegara dan sering dikunjungi wisatawan negeri jiran Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam. Untuk menuju lokasi ini sekarang sangat lah mudah dijangkau. Dari Bandara Sultan Iskandar Muda, wisatawan bisa menggunaga moda transportasi Trans Koetaraja yang hampIr setiap jam tersedia. Demikian pula wisatawan yang berada dipusat kota Banda Aceh bisa menggunakan kenderaaan Trans Koetaraja melaui halte Mesjid Raya Baiturrahman.(*) Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Petugas Gabungan Lakukan Operasi ODOL di Gerbang Tol Blang Bintang

JANTHO – Petugas gabungan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Aceh, Dinas Perhubungan Aceh, Satuan Polisi Jalan Raya (PJR) Polda Aceh bersama Manajemen PT Hutama Karya Tol Sibanceh menggelar operasi kendaraan ODOL (over dimension over loading) di gerbang tol Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis, 21 Desember 2023. Operasi ODOL ini menyasar sejumlah kendaraan angkutan barang yang melebihi ketentuan daya angkut dan dimensi yang telah ditetapkan. Selain itu, kelengkapan administrasi kendaraan maupun sopir juga diperiksa, seperti SIM dan Buku KIR kendaraan. “Kegiatan hari ini merupakan tindak lanjut dari rakor (rapat koordinasi) kesiapan pengendalian transportasi selama Nataru 2024 yang digelar di Dinas Perhubungan Aceh dua hari yang lalu (19/12),” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh Deddy Lesmana sata memantau kegiatan ini di Gerbang Tol Blang Bintang. Di samping untuk tindak lanjut kegiatan tersebut, tambah Deddy, kegiatan sosialisasi ODOL seperti ini memang harus dilakukan tanpa harus menunggu momen-momen seperti Nataru dan sebagainya. Ke depan dengan ada trigger seperti ini, Deddy mengharapkan penertiban terhadap kendaraan ODOL bisa dilakukan penertiban secara perlahan bersama stakeholder terkait. Mengacu pada roadmap kebijakan ODOL terbaru, zeri ODOL di Indonesia ditargetkan tercapai pada tahun 2025. Pada kesempatan yang sama, Branch Manager PT Hutama Karya Tol Sibanceh Totok Masyari menyebutkan bahwa pihaknya selaku pengelola ruas jalan Sigli – Banda Aceh ikut menjalankan program dari Menteri Perhubungan terkait penerapan zero ODOL di Indonesia, khususnya di Aceh. Selain untuk mengurangi risiko kecelakaan, Totok menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga umur pelayanan dari konstruksi serta memberi kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi pengguna jalan tol. “Kita berindikasi mobil ODOL itu menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol karena melaju di bawah batas kecepatan minimum (60 kilometer per jam),” ungkapnya. Totok menambahkan, operasi gabungan ini ke depannya akan dilakukan secara berkala bersama seluruh stakeholder sekaligus memberi sosialisasi kepada pengguna jalan tol untuk menaati ketentuan terkait ODOL di Aceh. “Kali ini belum ada penindakan, kita masih lakukan sosialisasi mengenai ODOL kepada para sopir angkutan,” tuturnya.(AB)

Catat! Puncak Pergerakan Masyarakat Saat Libur Nataru 2024 Terjadi pada 23 Desember 2023

Puncak pergerakan mudik masyarakat pada periode libur Natal tahun 2023 dan tahun baru 2024 diprediksi akan terjadi pada 23 Desember 2023 mendatang. Sedangkan arus balik, diperkirakan akan mencapai puncak pada tanggal 1 Januari 2024. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal dalam Rakor lintas sektoral dalam rangka kesiapan pengamanan Natal 2023 dan tahun baru 2024 di Aula Mapolda Aceh pada Kamis, 21 Desember 2023. “Pergerakan pada periode libur Nataru 2023/2024 diperkirakan akan didominasi oleh kendaraan pribadi, yaitu sebesar 25,47 persen dan mobil angkutan umum sebesar 18,73 persen,” sebut Teuku Faisal saat menyampaikan pemaparan mengenai kesiapan pengendalian transportasi selama periode libur Nataru 2023/2024. Analisa tersebut kata Teuku Faisal berdasarkan hasil survei Dishub Aceh yang dilakukan sejak tanggal 26 November hingga 12 Desember 2023 yang lalu. “Diprediksi 65,8 persen masyarakat akan melakukan perjalanan pada masa tersebut. Dan tujuan perjalanannya didominasi ke luar Aceh yang mencapai 22,10 persen, lalu Kota Banda Aceh sebanyak 19,85 persen, dan Sabang sebesar 13,11 persen,” sebutnya. Teuku Faisal menjelaskan bahwa sektor transportasi di Aceh sudah siap menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat pada masa libur tahun ini, mulai moda transportasi darat, laut, maupun udara. Di samping itu, Kadishub Aceh juga menyoroti sejumlah isu utama yang kerap terjadi pada masa libur Nataru, seperti titik-titik rawan kemacetan, bencana alam, hingga lokasi rawan kecelakaan. Selain itu, pengawasan terhadap kendaraan ODOL (over dimension over loading) dan kelaikan armada angkutan umum juga patut menjadi perhatian bersama. Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan Aceh sudah menyiapkan beberapa rencana aksi guna mengantisipasi sejumlah isu yang berpotensi terjadi ke depan. Di antaranya, melakukan inspeksi angkutan umum AKDP sejak tanggal 17 hingga 21 Desember 2023, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan angkutan umum AKDP mulai tanggal 15 hingga 31 Desember 2023, menyiapkan manajemen sirkulasi kendaraan di Pelabuhan Ulee Lheue, melakukan pengawasan terhadap kendaraan ODOL, menyiapkan posko dan personil di seluruh terminal tipe B dan pelabuhan penyeberangan Aceh, serta menyiagakan “hotline service” untuk penyebaran informasi terkini pelayanan transportasi di Aceh. “Kita mengupayakan pergerakan masyarakat selama masa libur Nataru 2023/2024 bisa berjalan dengan lancar. Koordinasi dengan seluruh stakeholder terus kita jalin supaya permasalahan yang muncul di lapangan bisa segera diatasi,” ujar Teuku Faisal dalam rakor yang digelar selepas Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Lilin Tahun 2023 di lapangan Mapolda Aceh.(AP)

Keselamatan dan Keamanan Aspek Utama Pelayanan Penerbangan

Aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan perihal yang utama dan wajib dilaksanakan oleh pengelola dan operator transportasi karena menyangkut keselamatan jiwa manusia. Keselamatan menjadi isu penting dalam setiap pelayanan transportasi karena menyangkut keselamatan nyawa penumpang. Oleh karena itu, simulasi penanggulangan darurat pada pelayanan transportasi perlu dilakukan secara berkala dan simultan untuk melatih dan memantapkan kemampuan personel serta menguji fungsi koordinasi, komunikasi dan komando antar unit dan instansi terkait. Pelatihan penanggulangan keadaan darurat pada sarana transportasi merupakan dukungan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang perlu diimbangi dengan kesiapan para personil dalam menanggulangi keadaan darurat. PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) melakukan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di Bandara SIM Aceh Besar pada Kamis, 26 Oktober 2023. Latihan PKD bersifat skala penuh tersebut ditujukan untuk melatih dan menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel serta untuk menguji Standard Operating Procedure (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.Pihak bandara mensimulasikan pesawat Bintang Air Type B737-800 dengan momor penerbangan BA-123 yang mengangkut 148 penumpang dengan rute CGK-BTJ tergelincir di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, pada Kamis, 26 Oktober 2023. Kecelakaan tersebut mengakibatkan mesin serta sayap pesawat patah, lalu terbakar. Petugas Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman dan mengevakuasi penumpang pesawat udara dan dibantu instansi terkait yang tergabung dalam Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara SIM. Peristiwa tersebut merupakan simulasi keadaan darurat yang melibatkan pesawat udara dengan tipe Emergency “Aircraft Crash on Airport”.Executive General Manager KC Bandara SIM, Darmadi mengatakan kegiatan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Skala Penuh ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh penyelenggara bandar udara sebagai implementasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara maupun regulasi Internasional dari ICAO. “Pelatihan ini dimaksudkan untuk menguji sistem dan prosedur, menguji kemampuan dan kehandalan sumber daya manusia dan peralatan serta melatih kemampuan fungsi komando, komunikasi dan koordinasi antar instansi terkait,” ujar Darmadi. Darmadi mengharapkan latihan ini bisa meningkatkan performa personil bandara dan instansi terkait serta fungsi komando, koordinasi dan komunikasi dalam menghadapi keadaan darurat, untuk dapat memberikan pertolongan yang cepat dan meminimalisir jatuh korban dan dampak lain yang ditimbulkan baik materiil maupun non-materiil. “Tidak lupa kami haturkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan penuh dari seluruh anggota komite keselamatan maupun keamanan pada kegiatan Penanggulangan Keadaan Darurat tahun ini, sehingga berjalan dengan aman, selamat, lancar dan terkendali,” tutup Darmadi.(*) Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Kadishub Aceh Tinjau Kesiapan Pelabuhan Ulee Lheue Sambut Wisatawan Saat Litaru 2024

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meninjau kesiapan sarana dan prasarana di Pelahuhan Penyeberangan Ulee Lheue dalam rangka menghadapi lonjakan penumpang saat libur tahun baru (Litaru) 2024, Banda Aceh, Selasa, 19 Desember 2023. Pelahuhan Ulee Lheue yang melayani transportasi penyeberangan ke Kota Sabang diprediksi akan dipadati oleh wisatawan yang akan berlibur ke Pulau Weh di akhir tahun. “Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kita memastikan Pelabuhan Ulee Lheue bisa melayani wisatawan dengan baik. Tidak hanya kesiapan fasilitas saja, personil yang bertugas juga kita pastikan siap bekerja dengan prima,” kata Teuku Faisal. Sejauh ini Dinas Perhubungan Aceh sudah berkoordinasi dengan operator kapal penyeberangan, baik dengan operator kapal ferry maupun kapal cepat, terkait penambahan trip penyeberangan bila dibutuhkan di saat puncak pergerakan terjadi. “Kita berharap perjalanan wisatawan tidak mengalami kendala apapun sehingga liburan bisa berjalan sesuai dengan rencana,” pungkas Teuku Faisal.(AB)

Dishub Aceh Bersama Seluruh Stakeholder Siap Hadapi Litaru 2024

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan Aceh menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kesiapan Pengendalian Transportasi selama periode libur pergantian tahun baru (Litaru) 2024 bersama sejumlah stakeholder terkait di ruang Multimoda, Banda Aceh, Selasa, 19 Desember 2023. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan sektor transportasi dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama Litaru 2024 berlangsung. Selain itu, keselamatan pengguna jalan serta persiapan antisipasi lonjakan pergerakan lalu lintas selama masa libur di Aceh juga menjadi topik yang dibahas. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa rapat koordinasi lintas sektor ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya di Provinsi Aceh. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan para pihak yang terlibat dalam menyukseskan pelayanan transportasi selama periode libur pergantian tahun baru 2023/2024 mendatang. “Kita optimis bahwa kesiapan kita tetap baik seperti tahun-tahun sebelumnya dan mudah-mudahan upaya ini akan memberi kelancaraan bagi masyarakat yang akan mudik atau berwisata ke wilayah-wilayah yang ada di Aceh,” sebut Teuku Faisal. Meskipun begitu, Teuku Faisal mengingatkan para stakeholder yang hadir untuk memberi perhatian khusus terhadap sejumlah laporan mengenai potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi yang bisa mengakibatkan banjir ataupun longsor di beberapa wilayah. Di samping itu, potensi lonjakan kendaraan di beberapa daerah menurut Teuku Faisal juga perlu diantisipasi supaya tidak menyebabkan kemacetan. “Beberapa titik memang perlu mendapat perhatian, khususnya daerah pariwisata seperti Sabang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, di mana peningkatan traffic-nya cukup tinggi,” sebutnya. Pada pertemuan tersebut, Teuku Faisal juga menekankan pentingnya menjalin koordinasi, yang telah berjalan baik selama ini, lebih intens supaya permasalahan yang ada di lapangan bisa segera ditindaklanjuti, seperti isu kelangkaan BBM yang sudah dikeluhkan oleh para sopir angkutan umum, serta potensi bencana alam seperti yang disampaikan oleh Kepala UPT BMKG Provinsi Aceh, Nasrul Adil pada pertemuan tersebut. Sementara itu, Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Aceh Kompol Irwan Kurniadi, S.I.K menyebutkan bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu faktor jalan atau lingkungan, manusia, dan kendaraan yang tidak laik jalan. Oleh karena itu, Irwan mengusulkan untuk dilakukan survei sarana jalan yang ada di Provinsi Aceh sebelum memasuki masa puncak pergerakan kendaraan. Survei itu menurutnya bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait sarana jalan yang rusak untuk segera diperbaiki serta rambu-rambu jalan yang sudah pudar untuk dicat kembali atau diperbaiki. Irwan juga menyarankan untuk dilakukan tes kesehatan dan narkoba terhadap awak kendaraan angkutan umum yang akan melayani perjalanan masyarakat. “Selain sopir, kita juga perlu mengecek kendaraannya seperti uji KIR,” sebutnya. Antisipasi pergerakan masyarakat pada masa libur pergantian tahun 2023/2024 juga dilakukan secara nasional. Presiden Joko Widodo melalui Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi telah memberi arahan kepada segenap jajaran agar melakukan antisipasi terkait kegiatan masyarakat pada saat libur sekolah dan Nataru 2024. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh Deddy Lesmana saat memaparkan kesiapan pengendalian transportasi di Aceh dalam pertemuan hari ini. Potensi pergerakan masyarakat pada tahun 2023 secara nasional diperkirakan meningkat sebesar 143 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pergerakan pada masa tersebut, kata Deddy, akan didominasi oleh kendaraan pribadi seperti mobil (35,57%) atau 39,97 juta orang, dan sepeda motor (17,92 %) atau 20,14 juta orang.(AB)

Etika Ketika Memasuki Jalan Raya

Dihadapkan pada kondisi persimpangan, dari sebuah gang Rakan Moda ingin memasuki Jalan raya yang padat kendaraan. Nah pasti kesulitan kan, jangan sembarangan loh menerobos ke Jalan Raya dari Gang atau persimpangan, ada etika dan aturannya. Jalan Raya sendiri memiliki arti jalan utama yang menghubungkan antara wilayah/kawasan dengan wilayah/kawasan lainnya dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Hal ini tertuang dalam Pasal 1 Angka 12 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Dalam praktiknya tindakan seperti keluar dari gang tanpa melihat keadaan jalan raya terlebih dahulu masih banyak ditemukan di jalanan di Provinsi Aceh. Padahal telah banyak kasus kecelakaan yang terjadi ketika hendak memasuki jalan raya. Pengendara yang keluar dari gang wajib memperlambat kendaraannya dan berhenti untuk mengecek situasi di jalan utama. Ini berarti pengendara tak boleh asal menerobos saat keluar dari gang untuk masuk ke jalan utama. Peraturan mengenai etika ketika hendak memasuki jalan raya dapat ditemukan pada Pasal 113 Undang-Undang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Dijelaskan dalam peraturan ini bahwa pada persimpangan sebidang yang tidak memiliki rambu lalu lintas pengemudi wajib memberikan hak kepada kendaraan dari jalan utama apabila pengemudi tersebut datang dari jalan yang lebih kecil/sempit (gang). Dari ketentuan pasal 113 UU Lalu lintas dan Angkutan Jalan ini, dapat diartikan bahwa setiap pengendara yang berasal dari gang (jalan yang lebih kecil dari jalan raya) diharuskan untuk melihat keadaan sekitar jalan raya terlebih dahulu sebab dalam pengaturannya pengemudi jalan utama memiliki kedudukan hak utama penggunaan jalan raya tersebut. Jadi, jalan raya memiliki pengaturan dalam penggunaan jalan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila Rakan Moda hendak memasuki jalan raya harus berhati-hati dan melihat keadaan sekitar. Jangan tidak mau mengalah yang nantinya malah menimbulkan masalah. Sekian dulu insight kita kali ini, semoga Rakan Moda dapat memahami terkait etika penggunaan jalan raya dan lebih berhati-hati dalam berkendara dengan tetap mematuhi aturan berkendara demi keselamatan bersama. See yaa.. (AP)

Liburan Sambil Belajar Budaya dalam Satu Waktu

Bosan tiap weekend cuma bolak balik café? Pengen cobain sesuatu yang inovatif di Banda Aceh ? Yuk cobain wisata yang isinya gak cuma kulineran aja, tapi juga wisata alam, edukasi dan sejarah. Layanan yang bikin pengguna ga cuma scrolling media sosial, melainkan strolling around this beautiful town.Tahun 2022 yang lalu Dinas Perhubungan Aceh bekerjasama dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh telah mengusung layanan Trans Meudiwana sebagai layanan berwisata di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Trans Meudiwana menjadi pilihan layanan berwisata gratis yang membuat rakan moda ga melulu megang gadget saat weekend tiba. Nah titik awal dari rute Trans Meudiwana pengguna akan berkumpul pada halte Mesjid Raya Baiturrahman. Beberapa bangunan yang dilewati Trans Meudiwana merupakan bangunan bersejarah dengan arsitektural yang legendaris. Pastinya dapat meninggalkan banyak cerita dan kejadian yang menarik untuk diceritakan kembali. Di awal pemberhentian, pengguna akan menjumpai Museum Aceh. Museum yang mengambil prototipe Rumah Tradisional Aceh atau Rumoh Aceh. Selanjutnya melewati Gunongan sebagai salah satu landmark Kesultanan Aceh dan masih utuh hingga sekarang. Nah disini pengguna bisa menikmati taman yang asri dan instagramable dengan gunongan yang berada di tengahnya. Selanjutnya terdapat Rumah Cut Nyak Dhien, terungkap bahwa arsiteknya adalah Cut Nyak Dhien sendiri. Rumah panggung dengan konstruksi kayu, atap rumbia dan setiap bagian dari bangunannya mengambil filosofi islam. Seperti tiang yang jumlahnya 65, 6 dan 5 yang merupakan lambang dari rukun iman dan rukun Islam. Setelah menghabiskan waktu menilik wisata arsitektur dan sejarah Aceh, dilanjutkan dengan menikmati wisata alam yang terdapat di kampung Nusa. Pada Oktober tahun 2021 lalu, Menparekraf, Sandiaga Uno bahkan sempat mengunjungi kampung Nusa. Kampung yang terpilih dan masuk 50 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 yang digelar oleh Kemenparekraf Republik Indonesia. Nah pastinya cukup menarik untuk dikunjungi. Pemberhentian terakhir yaitu pantai Lampuuk sebagai primadona wisata Aceh Besar yang menawarkan keindahan pasir putih, deburan ombak, dan pemandangan yang memukau. Yang tidak kalah penting pengguna layanan bisa kulineran sepuasnya untuk mengisi perut setelah mengunjungi beberapa tempat sebelumnya. Setelah bermain menghabiskan waktu di pantai pengguna layanan kembali kearah Kota Banda Aceh dan diberhentikan di Museum Tsunami Aceh yang menjadi saksi bisu tragedi Tsunami tahun 2004. Tak hanya menyimpan benda bersejarah, desain arsitektur Museum Tsunami Aceh ini sangat menakjubkan. Desain berjudul “Rumoh Aceh as Escape Hill”  yang mengambil ide dasar Rumoh Aceh. Selain itu, museum ini juga menjadi tempat edukasi bagi pengunjung tentang bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan.Nah sebagai informasi tambahan dari Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir jumlah wisatawan di Aceh mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2020 sebanyak 1300 org wisatawan, 2021 sebanyak 1400 orang dan tahun 2022 meningkat 1700 orang wisatawan. Meningkatnya jumlah wisatawan pastinya berdampak pada meningkatnya pendapatan bagi penduduk Aceh maupun bagi Kota sendiri. Namun di sisi lain memberikan dampak buruk karena adanya penambahan jumlah perjalanan. Dengan menggunakan transportasi umum Trans Meudiwana artinya masyarakat telah mengurangi jumlah perjalanan, polusi udara dan emisi dari kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan raya. Nah kapan lagi wisata yang bisa memberi impact positif gak cuma bagi fisik dan mental, tetapi juga bagi lingkungan dan isi dompet karena layanan Trans Meudiwana gratis tanpa pungutan biaya.(*) Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah Hadapi Libur Nataru

BANDA ACEH – Kesiapan sarana dan prasarana menjelang pelaksanaan Angkutan Nataru 2023/2024 perlu dipersiapkan dengan maksimal. Menyikapi hal ini, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub RI menyelenggarakan konferensi video rapat teknis persiapan penyelenggaran angkutan Nataru 2023/2024, Jumat, 15 Desember 2023. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal beserta jajarannya turut menghadiri dan mengikuti kegiatan konferensi video ini. Rapat teknis ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi serta Menhub Budi Karya Sumadi yang mengarahkan perlunya antisipasi terkait kegiatan masyarakat mulai libur sekolah dan libur Nataru 2023/2024. Sebab diperkirakan terjadinya pergerakan masyarakat yang masif pada momen ini. “Kegiatan secara daring ini dimaksudkan untuk menjamin keamaan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan serta penyeberangan,” sebut Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani. Dilanjutkannya, berdasarkan hasil survei potensi pergerakan Nataru 2023/2024 diperkirakan sebanyak 107,63 juta masyarakat akan bepergiaan atau setara 39.83 persen dari penduduk Indonesia. Data ini meningkat tajam dari tahun sebelumnya hanya pada angka 16,35 persen. Dari hasil survei, didapatkan bahwa tujuan masyarakat bepergian di masa libur Nataru paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata, 45,29 persen. Kemudian liburan pulang kampung 30,15 persen, dan merayakan Nataru di kampung halaman, 18,98 persen. “Untuk itu, kami berharap Dishub di daerah dapat meningkatan pelayanan dengan mengatur manajemen rekayasa lalu lintas di lokasi wisata sehingga mengurangi kemacetan,” imbuhnya. Hal penting lainnya yang dapat dilakukan yaitu melaksanakan pemeriksaan kondisi teknis baik di pelabuhan sungai, danau, dan peyeberangan. Harapannya guna mencegah terjadinya kecelakaan di lokasi ini. Sementara itu, pergerakan masa Nataru diperkirakan didominasi kendaraan pribadi yaitu mobil 35,57 persen atau 39,97 juta orang dan sepeda motor 17,92 persen atau 20,14 juta orang. Penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan total sekitar 65,2 persen. Oleh karena itu, Yani mengatakan perlu beberapa dukungan lintas sektor guna antisipasi pergerakan masyarakat ini. Diantaranya mendirikan posko pelayanan dan monitoring penyelenggaraan transportasi, koordinasi antar instansi terkait, memastikan kesipan jalur alternatif, menempatakn personil di pos pengamanan, pos pelayanan, posko terpadu, dan adanya simpul transportasi dengan berkoordinasi dengan perusahaan angkutan umum dan angkutan barang. Selain itu, perlu antisipasi cuaca buruk berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau pemeriksaan kondisi teknis.(MR)