Dishub

Dishub Aceh Bersama Seluruh Stakeholder Siap Hadapi Litaru 2024

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan Aceh menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kesiapan Pengendalian Transportasi selama periode libur pergantian tahun baru (Litaru) 2024 bersama sejumlah stakeholder terkait di ruang Multimoda, Banda Aceh, Selasa, 19 Desember 2023. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan sektor transportasi dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama Litaru 2024 berlangsung. Selain itu, keselamatan pengguna jalan serta persiapan antisipasi lonjakan pergerakan lalu lintas selama masa libur di Aceh juga menjadi topik yang dibahas. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa rapat koordinasi lintas sektor ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya di Provinsi Aceh. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan para pihak yang terlibat dalam menyukseskan pelayanan transportasi selama periode libur pergantian tahun baru 2023/2024 mendatang. “Kita optimis bahwa kesiapan kita tetap baik seperti tahun-tahun sebelumnya dan mudah-mudahan upaya ini akan memberi kelancaraan bagi masyarakat yang akan mudik atau berwisata ke wilayah-wilayah yang ada di Aceh,” sebut Teuku Faisal. Meskipun begitu, Teuku Faisal mengingatkan para stakeholder yang hadir untuk memberi perhatian khusus terhadap sejumlah laporan mengenai potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi yang bisa mengakibatkan banjir ataupun longsor di beberapa wilayah. Di samping itu, potensi lonjakan kendaraan di beberapa daerah menurut Teuku Faisal juga perlu diantisipasi supaya tidak menyebabkan kemacetan. “Beberapa titik memang perlu mendapat perhatian, khususnya daerah pariwisata seperti Sabang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, di mana peningkatan traffic-nya cukup tinggi,” sebutnya. Pada pertemuan tersebut, Teuku Faisal juga menekankan pentingnya menjalin koordinasi, yang telah berjalan baik selama ini, lebih intens supaya permasalahan yang ada di lapangan bisa segera ditindaklanjuti, seperti isu kelangkaan BBM yang sudah dikeluhkan oleh para sopir angkutan umum, serta potensi bencana alam seperti yang disampaikan oleh Kepala UPT BMKG Provinsi Aceh, Nasrul Adil pada pertemuan tersebut. Sementara itu, Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Aceh Kompol Irwan Kurniadi, S.I.K menyebutkan bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu faktor jalan atau lingkungan, manusia, dan kendaraan yang tidak laik jalan. Oleh karena itu, Irwan mengusulkan untuk dilakukan survei sarana jalan yang ada di Provinsi Aceh sebelum memasuki masa puncak pergerakan kendaraan. Survei itu menurutnya bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait sarana jalan yang rusak untuk segera diperbaiki serta rambu-rambu jalan yang sudah pudar untuk dicat kembali atau diperbaiki. Irwan juga menyarankan untuk dilakukan tes kesehatan dan narkoba terhadap awak kendaraan angkutan umum yang akan melayani perjalanan masyarakat. “Selain sopir, kita juga perlu mengecek kendaraannya seperti uji KIR,” sebutnya. Antisipasi pergerakan masyarakat pada masa libur pergantian tahun 2023/2024 juga dilakukan secara nasional. Presiden Joko Widodo melalui Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi telah memberi arahan kepada segenap jajaran agar melakukan antisipasi terkait kegiatan masyarakat pada saat libur sekolah dan Nataru 2024. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh Deddy Lesmana saat memaparkan kesiapan pengendalian transportasi di Aceh dalam pertemuan hari ini. Potensi pergerakan masyarakat pada tahun 2023 secara nasional diperkirakan meningkat sebesar 143 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pergerakan pada masa tersebut, kata Deddy, akan didominasi oleh kendaraan pribadi seperti mobil (35,57%) atau 39,97 juta orang, dan sepeda motor (17,92 %) atau 20,14 juta orang.(AB)

Etika Ketika Memasuki Jalan Raya

Dihadapkan pada kondisi persimpangan, dari sebuah gang Rakan Moda ingin memasuki Jalan raya yang padat kendaraan. Nah pasti kesulitan kan, jangan sembarangan loh menerobos ke Jalan Raya dari Gang atau persimpangan, ada etika dan aturannya. Jalan Raya sendiri memiliki arti jalan utama yang menghubungkan antara wilayah/kawasan dengan wilayah/kawasan lainnya dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Hal ini tertuang dalam Pasal 1 Angka 12 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Dalam praktiknya tindakan seperti keluar dari gang tanpa melihat keadaan jalan raya terlebih dahulu masih banyak ditemukan di jalanan di Provinsi Aceh. Padahal telah banyak kasus kecelakaan yang terjadi ketika hendak memasuki jalan raya. Pengendara yang keluar dari gang wajib memperlambat kendaraannya dan berhenti untuk mengecek situasi di jalan utama. Ini berarti pengendara tak boleh asal menerobos saat keluar dari gang untuk masuk ke jalan utama. Peraturan mengenai etika ketika hendak memasuki jalan raya dapat ditemukan pada Pasal 113 Undang-Undang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Dijelaskan dalam peraturan ini bahwa pada persimpangan sebidang yang tidak memiliki rambu lalu lintas pengemudi wajib memberikan hak kepada kendaraan dari jalan utama apabila pengemudi tersebut datang dari jalan yang lebih kecil/sempit (gang). Dari ketentuan pasal 113 UU Lalu lintas dan Angkutan Jalan ini, dapat diartikan bahwa setiap pengendara yang berasal dari gang (jalan yang lebih kecil dari jalan raya) diharuskan untuk melihat keadaan sekitar jalan raya terlebih dahulu sebab dalam pengaturannya pengemudi jalan utama memiliki kedudukan hak utama penggunaan jalan raya tersebut. Jadi, jalan raya memiliki pengaturan dalam penggunaan jalan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila Rakan Moda hendak memasuki jalan raya harus berhati-hati dan melihat keadaan sekitar. Jangan tidak mau mengalah yang nantinya malah menimbulkan masalah. Sekian dulu insight kita kali ini, semoga Rakan Moda dapat memahami terkait etika penggunaan jalan raya dan lebih berhati-hati dalam berkendara dengan tetap mematuhi aturan berkendara demi keselamatan bersama. See yaa.. (AP)

Liburan Sambil Belajar Budaya dalam Satu Waktu

Bosan tiap weekend cuma bolak balik café? Pengen cobain sesuatu yang inovatif di Banda Aceh ? Yuk cobain wisata yang isinya gak cuma kulineran aja, tapi juga wisata alam, edukasi dan sejarah. Layanan yang bikin pengguna ga cuma scrolling media sosial, melainkan strolling around this beautiful town.Tahun 2022 yang lalu Dinas Perhubungan Aceh bekerjasama dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh telah mengusung layanan Trans Meudiwana sebagai layanan berwisata di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Trans Meudiwana menjadi pilihan layanan berwisata gratis yang membuat rakan moda ga melulu megang gadget saat weekend tiba. Nah titik awal dari rute Trans Meudiwana pengguna akan berkumpul pada halte Mesjid Raya Baiturrahman. Beberapa bangunan yang dilewati Trans Meudiwana merupakan bangunan bersejarah dengan arsitektural yang legendaris. Pastinya dapat meninggalkan banyak cerita dan kejadian yang menarik untuk diceritakan kembali. Di awal pemberhentian, pengguna akan menjumpai Museum Aceh. Museum yang mengambil prototipe Rumah Tradisional Aceh atau Rumoh Aceh. Selanjutnya melewati Gunongan sebagai salah satu landmark Kesultanan Aceh dan masih utuh hingga sekarang. Nah disini pengguna bisa menikmati taman yang asri dan instagramable dengan gunongan yang berada di tengahnya. Selanjutnya terdapat Rumah Cut Nyak Dhien, terungkap bahwa arsiteknya adalah Cut Nyak Dhien sendiri. Rumah panggung dengan konstruksi kayu, atap rumbia dan setiap bagian dari bangunannya mengambil filosofi islam. Seperti tiang yang jumlahnya 65, 6 dan 5 yang merupakan lambang dari rukun iman dan rukun Islam. Setelah menghabiskan waktu menilik wisata arsitektur dan sejarah Aceh, dilanjutkan dengan menikmati wisata alam yang terdapat di kampung Nusa. Pada Oktober tahun 2021 lalu, Menparekraf, Sandiaga Uno bahkan sempat mengunjungi kampung Nusa. Kampung yang terpilih dan masuk 50 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 yang digelar oleh Kemenparekraf Republik Indonesia. Nah pastinya cukup menarik untuk dikunjungi. Pemberhentian terakhir yaitu pantai Lampuuk sebagai primadona wisata Aceh Besar yang menawarkan keindahan pasir putih, deburan ombak, dan pemandangan yang memukau. Yang tidak kalah penting pengguna layanan bisa kulineran sepuasnya untuk mengisi perut setelah mengunjungi beberapa tempat sebelumnya. Setelah bermain menghabiskan waktu di pantai pengguna layanan kembali kearah Kota Banda Aceh dan diberhentikan di Museum Tsunami Aceh yang menjadi saksi bisu tragedi Tsunami tahun 2004. Tak hanya menyimpan benda bersejarah, desain arsitektur Museum Tsunami Aceh ini sangat menakjubkan. Desain berjudul “Rumoh Aceh as Escape Hill”  yang mengambil ide dasar Rumoh Aceh. Selain itu, museum ini juga menjadi tempat edukasi bagi pengunjung tentang bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan.Nah sebagai informasi tambahan dari Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir jumlah wisatawan di Aceh mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2020 sebanyak 1300 org wisatawan, 2021 sebanyak 1400 orang dan tahun 2022 meningkat 1700 orang wisatawan. Meningkatnya jumlah wisatawan pastinya berdampak pada meningkatnya pendapatan bagi penduduk Aceh maupun bagi Kota sendiri. Namun di sisi lain memberikan dampak buruk karena adanya penambahan jumlah perjalanan. Dengan menggunakan transportasi umum Trans Meudiwana artinya masyarakat telah mengurangi jumlah perjalanan, polusi udara dan emisi dari kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan raya. Nah kapan lagi wisata yang bisa memberi impact positif gak cuma bagi fisik dan mental, tetapi juga bagi lingkungan dan isi dompet karena layanan Trans Meudiwana gratis tanpa pungutan biaya.(*) Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah Hadapi Libur Nataru

BANDA ACEH – Kesiapan sarana dan prasarana menjelang pelaksanaan Angkutan Nataru 2023/2024 perlu dipersiapkan dengan maksimal. Menyikapi hal ini, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub RI menyelenggarakan konferensi video rapat teknis persiapan penyelenggaran angkutan Nataru 2023/2024, Jumat, 15 Desember 2023. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal beserta jajarannya turut menghadiri dan mengikuti kegiatan konferensi video ini. Rapat teknis ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi serta Menhub Budi Karya Sumadi yang mengarahkan perlunya antisipasi terkait kegiatan masyarakat mulai libur sekolah dan libur Nataru 2023/2024. Sebab diperkirakan terjadinya pergerakan masyarakat yang masif pada momen ini. “Kegiatan secara daring ini dimaksudkan untuk menjamin keamaan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan serta penyeberangan,” sebut Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani. Dilanjutkannya, berdasarkan hasil survei potensi pergerakan Nataru 2023/2024 diperkirakan sebanyak 107,63 juta masyarakat akan bepergiaan atau setara 39.83 persen dari penduduk Indonesia. Data ini meningkat tajam dari tahun sebelumnya hanya pada angka 16,35 persen. Dari hasil survei, didapatkan bahwa tujuan masyarakat bepergian di masa libur Nataru paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata, 45,29 persen. Kemudian liburan pulang kampung 30,15 persen, dan merayakan Nataru di kampung halaman, 18,98 persen. “Untuk itu, kami berharap Dishub di daerah dapat meningkatan pelayanan dengan mengatur manajemen rekayasa lalu lintas di lokasi wisata sehingga mengurangi kemacetan,” imbuhnya. Hal penting lainnya yang dapat dilakukan yaitu melaksanakan pemeriksaan kondisi teknis baik di pelabuhan sungai, danau, dan peyeberangan. Harapannya guna mencegah terjadinya kecelakaan di lokasi ini. Sementara itu, pergerakan masa Nataru diperkirakan didominasi kendaraan pribadi yaitu mobil 35,57 persen atau 39,97 juta orang dan sepeda motor 17,92 persen atau 20,14 juta orang. Penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan total sekitar 65,2 persen. Oleh karena itu, Yani mengatakan perlu beberapa dukungan lintas sektor guna antisipasi pergerakan masyarakat ini. Diantaranya mendirikan posko pelayanan dan monitoring penyelenggaraan transportasi, koordinasi antar instansi terkait, memastikan kesipan jalur alternatif, menempatakn personil di pos pengamanan, pos pelayanan, posko terpadu, dan adanya simpul transportasi dengan berkoordinasi dengan perusahaan angkutan umum dan angkutan barang. Selain itu, perlu antisipasi cuaca buruk berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau pemeriksaan kondisi teknis.(MR)

Remaja Masih Mendominasi Korban Laka Lantas

Kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, dikarenakan banyak nyawa menjadi korban dan kerugian material yang diakibatkan dari kecelakaan lalu lintas pun tidak sedikit. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, umumnya disebabkan oleh faktor kelalaian manusia, faktor prasarana, faktor sarana, dan faktor lainnya. Faktor manusia biasanya dikarenakan kelalalaian yang disengaja ataupun yang tidak sengaja. Beberapa contoh di antaranya yaitu mengemudi dengan melawan arus, tidak mengindahkan peraturan dalam berlalu lintas, mengantuk, tidak membaca marka jalan, kecepatan melebihi batas, penggunaan alkohol dan obat terlarang. Sedangkan untuk faktor prasarana umumnya dikarenakan kualitas jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis, kualitas kenyamanan/kerataan, dan masih kurangnya perlengkapan jalan dan pengaturannya. Faktor sarana yaitu dikarenakan kualitas kendaraan, kelayakan kendaraan, dan perlengkapan keselamatan yang masih minim. Bertambahnya angka kecelakaan lalu lintas dapat terlihat berdasarkan Data Kecelakaan Lalu Lintas di Aceh yang dirilis oleh POLDA ACEH, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2021 menyebutkan bahwa telah terjadi kecelakaan sebanyak sebanyak 3.107 kejadian, sedangkan di tahun 2022 telah terjadi peningkatan hingga mencapai 3496 kejadian. Kerugian materi pada tahun 2022 mencapai Rp.8.654.250.000, meningkat jika dibandingkan kerugian materi pada tahun 2022 sebanyak Rp.6.179.400.000. Selain itu, Jasa Raharja juga menyebutkan bahwa Data Kecelakaan tahun 2022 sampai dengan Maret 2023 jumlah korban kecelakaan mencapai 1283 orang. Korban yang paling banyak terdapat pada kelompok usia pelajar usia 6 – 25 tahun sebanyak 515 orang, disusul oleh kelompok usia produktif (26 – 55 tahun) sebanyak 504 orang, kelompok usia lansia (> 56 tahun) sebanyak 218 orang, dan kelompok usia balita (0-5tahun) sebanyak 46 orang. Fakta aktual yang terjadi, berkaitan dengan penyebab kecelakaan jalan diakibatkan oleh faktor manusia yang didominasi oleh kelompok usia pelajar dan produktif. Umumnya kelalaian yang dilakukan adalah melawan arus, ngebut, menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, penggunaan kendaraan yang tidak memperhatikan aspek keselamatan dan menggunakan handphone saat berkendara. Sangat disayangkan, usia produktif sebenarnya merupakan usia dimana seseorang mahir dan bijak dalam menggunakan kendaraan sehingga kecelakaan lalu lintas bisa terhindari, namun karena kelalaian di usia tersebut malah menghancurkan masa depan dan harapan terlebih jika kecelakaan tersebut juga merugikan banyak pihak. Keselamatan jalan merupakan tanggung jawab bersama. Stakeholder yang terkait dengan lalu lintas dan angkutan jalan memiliki tanggung jawab moril dan materil terhadap penangganan kecelakaan sesuai kewenangan yag diamanahkan oleh peraturan perundang-undangan. Selain itu, perlu adanya data kecelakaan yang disajikan lebih detail dan dikelompokkan berdasarkan kewenangan ruas jalan dan jenis kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan. Secara umum Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh turut bertanggung jawab terhadap fatalitas kecelakaan, dan berupaya melakukan sinergitas pada seluruh stakeholder melalui forum LLAJ. Upaya penanganan fatalitas kecelakaan yang telah dilakukan pada tahun 2020 – 2023 oleh Dinas Perhubungan Aceh yaitu penyediaan perlengkapan jalan, kampanye keselamatan, DalOps LLAJ, Perizinan Angkutan Darat, Pelayanan Transportasi Darat, Rak LLAJ, Forum LLAJ, MRLL, Andalalin, dan Penunjang kegiatan lainnya. Langkah-langkah yang telah ditempuh ini merupakan upaya yang terus dilakukan guna menekan angka kecelakaan lalu lintas, namun tidak semua ruas jalan Provinsi Aceh dapat ditangani secara optimal dikarenakan adanya keterbatasan anggaran. Namun begitu, Dinas Perhubungan Aceh terus melakukan upaya-upaya yang efektif dan efisien dalam solusi pemecahan masalah kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di Aceh berdasarakan kewenangan yang berlaku.(*) Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Menyemai Kesadaran Tertib Lalu Lintas di Kalangan Gen-Z

Berbicara soal tertib berlalu lintas memang tidak akan ada habisnya. Menurut data kepolisian, di Indonesia rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Artinya, persoalan tentang tertib berlalu lintas ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh Pemerintah maupun masyarakat. Permasalahan ini juga kerap terjadi pada kaum remaja. Tak jarang kita melihat siswa-siswi yang abai akan keselamatan berkendara. Minimnya kesadaran akan tertib berlalu lintas inilah yang menjadi penyebab utama kecelakaan. Para remaja sering tidak mematuhi rambu-rambu, melampaui batas kecepatan yang telah ditentukan, dan mengabaikan tanda-tanda keselamatan yang berujung pada cedera serius bahkan kehilangan nyawa. Berdasarkan data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS) pada 31 Agustus 2023, ditemukan adanya peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Provinsi Aceh. Sejak tanggal 1 hingga 31 Agustus 2023 tercatat, angka laka lantas tertinggi terjadi di wilayah hukum Polresta Banda Aceh, yaitu 86 kasus. Kemudian disusul Polres Aceh Timur sebanyak 42 kasus dan Polres Aceh Besar 23 kasus. Kenaikan angka laka lantas di Aceh selama Agustus 2023, total seluruhnya capai 323 kasus. Jumlah itu meningkat 8 persen atau 25 kasus dibandingkan Juli 2023 yang berjumlah sebanyak 298 kasus. Kasus laka lantas yang menyebabkan meninggal dunia meningkat 6 kasus dengan korban sebanyak 64 jiwa. Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 14 persen dari Juli 2023 dengan korban 58 jiwa. Melihat data di atas, sudah selayaknya kampanye tertib berlalu lintas harus lebih gencar dilakukan terutama bagi kaum remaja, karena saat ini banyak siswa-siswi yang membawa kendaraan pribadi menuju sekolah tetapi mereka lupa akan kedisiplinan dalam berlalu lintas di jalan raya, sehingga keadaan lalu lintas kita masih terkesan kacau dan berantakan. Selain itu, kampanye tertib berlalu lintas penting dilakukan karena generasi muda saat ini lah yang nantinya akan menjadi penerus kita di masa yang akan datang. Namun bagaimana cara melakukan kampanye tertib berlalu lintas di kalangan Generasi-Z? berbeda dengan orang dewasa, kalangan Generasi-Z justru lebih tertarik dengan informasi yang dikemas secara modern. Oleh karenanya, perlu berbagai inovasi tentang kampanye tertib berlalu lintas. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Dinas Perhubungan Aceh, selaku instansi yang bertanggung jawab akan lalu lintas yaitu mengadakan kegiatan pemilihan pelajar pelopor yang diadakan setiap tahunnya. Ajang ini merupakan program dari Kementerian Perhubungan dan diadakan ditingkat Nasional. Setiap kandidat diminta membuat karya ilmiah atau penelitian mengenai keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, kemudian hasilnya dipresentasikan di depan para dewan juri. Ide-ide dari para kandidat tentu saja diharapkan bisa menjadi inovasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya, saat menghadiri acara Penganugerahan Insan Peduli Keselamatan juga menegaskan “Para pelajar harus menjadi contoh yang baik dalam perilaku berkendara yang berkeselamatan. Kita melihat kejadian kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi. Tentu kita tidak ingin saudara-saudara kita mengalami kecelakaan akibat tidak disiplin dalam berlalu lintas”. Kegiatan pemilihan pelajar pelopor ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi tingkat kecelakaan di jalan khususnya yang melibatkan usia pelajar/remaja. Perwakilan pelajar pelopor dari Aceh, Saliha Umri, siswi kelas XII Labschool Universitas Syiah Kuala (USK) saat diwawancarai oleh Tim Aceh TRANSit juga mengatakan “Sebagai kaum Generasi-Z harus mengetahui aturan-aturan dasar dalam berlalu lintas agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat mengurangi angka kecelakaan yang kian menambah karena korban dari kasus kecelakaan lalu lintas tersebut mayoritasnya adalah remaja”. Siswi asal Banda Aceh ini sebelumnya memaparkan karya ilmiah Aksira (Animasi Komik Islami Bersuara) media edukasi keselamatan lalu lintas. Melalui karya ilmiah ini Saliha berhasil meraih juara pertama kategori sosial budaya dalam pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan nasional tahun 2023. Kategori sosial budaya ini dinilai dari tulisan ilmiah yang implementasinya berbentuk sosialisasi langsung ke masyarakat. Prestasi dari Saliha patut diapresiasi, sebagai generasi muda Saliha mampu membuat sebuah inovasi tentang kampanye berlalu lintas. “Sangat penting untuk kita lakukan penyuluhan dan memberikan informasi-informasi dasar agar sejak dini kita bisa membantu pemerintah untuk tetap menjaga ketertiban dalam berlalu lintas. Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) juga penting untuk mengetahui aturan-aturan dasar lalu lintas agar kedepannya anak-anak tersebut terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan” ujar Saliha.Tinggi rendahnya disiplin suatu bangsa tercermin dari ketaatan masyarakat terhadap hukum lalu lintas di jalan raya. Oleh karena itu, mari kita tertib dalam berlalu lintas untuk keselamatan bersama seperti ajakan dari Saliha “ayo kita sama-sama membantu pemerintah untuk melakukan kampanye tertib berlalu lintas dimana kasus kecelakaan yang semakin hari kian meningkat dan kasus kecelakaan tersebut didominasi oleh para remaja. Jadi mari kita lebih waspada dan berhati-hati serta mempelajari aturan-aturan dasar berlalu lintas agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ajak Saliha.(*) Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Pererat Silaturahmi, Dishub Aceh Rayakan Maulid Nabi di Meuligoe Wali Nanggroe

JANTHO – Dinas Perhubungan Aceh memeriahkan Maulid Raya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh melalui Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh (Keurukon Katibul Wali) yang berlangsung di dalam Komplek Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Kabupaten Aceh Besar, pada Selasa, 12 Desember 2023. Dalam maulid raya tahun ini, Dishub Aceh menyediakan 5 idangan makanan untuk dinikmati oleh para anak yatim beserta tamu undangan yang berasal dari masyarakat umum. “Perayaan maulid raya tahun ini menjadi momentum bagi kita di Dishub Aceh untuk mengingat kembali ajaran-ajaran (sunnah) yang diajarkan oleh Rasulullah. Di samping itu, juga menjadi momen untuk saling berbagi sehingga bisa mempererat silaturrahmi dengan sesama,” ucap Teuku Rizki Fadil, Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh. Peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya di mana seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) ikut terlibat dan membawa idangan makanan untuk disantap bersama masyarakat umum. Berdasar informasi yang diperoleh, tamu yang hadir pada pelaksanaan maulid raya tahun 2023 diperkirakan mencapai 5.000 orang lebih. Guna mendukung kelancaran kegiatan, Dishub Aceh juga menurunkan personil Dalops LLAJ untuk mengatur lalu lintas kendaraan selama acara berlangsung.(AB)

Mengintip Tap-in di Pelabuhan Ulee Lheue

Dinas Perhubungan Aceh membagikan 200 lembar kartu pembayaran elektronik kepada pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis, 20 Juli 2023.

Kadishub Aceh Terima Penghargaan Sebagai Mitra Terbaik dari USK

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal bersama Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja Hanung Kuncoro menerima penghargaan dari Universitas Syiah Kuala (USK) sebagai mitra terbaik Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan yang diserahkan langsung oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan di Gedung AAC Dayan Dawood USK, Banda Aceh, Senin, 11 Desember 2023. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja dalam mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh USK, baik skala nasional maupun internasional. Penyerahan penghargaan ini berlangsung berbarengan dengan Kuliah Umum Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik Indonesia, Afriansyah Noor dengan tema “Tantangan dan Peluang Dunia Kerja Dalam Menyongsong Masa Depan”. Teuku Faisal menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap civitas akademika USK atas apresiasi yang diberikan oleh kampus “Jantong Hatee Rakyat Aceh” tersebut kepada Dishub Aceh dan Trans Koetaradja. Trans Koetaradja telah menjadi ikon angkutan umum perkotaan di ibukota provinsi Aceh. Oleh sebab itu, kata Teuku Faisal, semua pihak perlu ambil bagian dalam mendukung dan mempromosikan Trans Koetaradja pada setiap event yang diselenggarakan di Kota Banda Aceh, baik skala nasional maupun internasional. “Kita (Dishub Aceh) merasa terhormat bisa berkontribusi dalam sejumlah kegiatan USK yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan ada event internasional,” sebutnya selepas menerima piagam tersebut. Penyerahan penghargaan ini didasari oleh sejumlah kolaborasi antara Pemerintah Aceh dengan Universitas Syiah Kuala yang menjadi kontribusi nyata bagi pembangunan manusia, serta kepedulian Pemerintah Aceh ikut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan tri dharma perguruan tinggi. Selain itu, Dishub Aceh juga ikut mendukung pelaksanaan The Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Varsity Carnival yang ke 22 di USK yang diikuti sebanyak 603 peserta dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Dishub Aceh, tambah Teuku Faisal, terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa Trans Koetaradja, terutama para mahasiswa yang telah menjadi konsumen tetap. “Hadirnya layanan feeder Trans Campus di sini merupakan bukti konkrit komitmen kita dalam mendukung kegiatan perkuliahan mahasiswa di Banda Aceh. Semoga semakin banyak agenda bersama yang bisa dikerjasamakan kedepannya bersama USK,” harap Teuku Faisal. Trans Campus merupakan layanan angkutan feeder (pengumpan) yang beroperasi di dalam lingkungan kampus untuk mendukung mobilitas mahasiswa mengikuti perkuliahan. Layanan ini dilayani oleh 2 unit bus feeder yang beroperasi setiap hari mulai pukul 07.30 WIB hingga 17.05 WIB.(AB)

Menekan ODOL di Jalanan Aceh

Satu unit angkutan barang yang melebihi kapasitas melewati ruas jalan nasional Medan-Banda Aceh, Selasa, 27 Juni 2023.