Dishub

Jenis Jangkar pada Kapal

Jangkar adalah sebuah alat penting yang ada pada kapal karena jangkar merupakan alat pemberat kapal yang diletakkan di dasar air agar kapal tersebut tidak berpindah baik karena gelombang, angin maupun arus. Jangkar merupakan sebuah alat yang sudah ada sejak jaman dahulu diawali dengan pembuatannya menggunakan pasir dan karung. Namun seiring dengan perkembangan zaman, jangkar model tersebut dirasa sudah tidak efektif lagi. Banyak sekali jenis jangkar yang dapat rakan moda temui di berbagai kapal karena memang adanya jangkar tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kapal tersebut. Ada beberapa jenis jangkar yang dapat kita beda kan berdasarkan peletakannya di kapal atau berdasarkan jenis dan kegunaannya. Jangkar jenis AC14 merupakan jangkar yang cukup banyak diminati karena efisiensi dari jenis jangkar ini. Di mana jangkar ini bisa diatur beratnya sesuai dengan kebutuhan dari penggunaannya, hal tersebut menjadikan para pengguna dari jangkar ini akan merasa lebih puas karena bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Jangkar hall merupakan jangkar yang memiliki bentuk yang cukup umum dan beratnya juga cukup besar hal ini karena memang jangkar ini biasa digunakan untuk kapal-kapal pengangkut barang yang berat. Kegunaan dari jangkar ini adalah pada kapal pengangkut, di mana dengan ukuran yang cukup besar dan bentuk yang lebih lebar menyebabkan jangkar ini bisa menahan dengan kuat beban dari kapal. Jangkar yang memiliki bentuk yang lebih ramping namun dengan kekuatan yang lebih besar dalam hal pencengkeraman di dasar laut menyebabkan jangkar ini merupakan jangkar yang cukup baik digunakan untuk kapal komersial atau kapal boat. Jangkar ini memiliki kemampuan mencengkeram yang cukup bagus di dasar Laut, sangat kuat dan desain yang cukup unik berbeda dari jangkar lainnya. Jangkar Haluan Merupakan jangkar utama di dalam sebuah kapal yang peletakannya berada di kanan dan kiri dari kapal itu sendiri dan harus memiliki berat yang seimbang agar tidak ada guncangan dari kapal. Jenis jangkar ini berada di Buritan kapal, di mana berfungsi untuk menjaga agar kapal tidak berputar saat sedang berhenti dan biasanya digunakan pada kapal yang berlayar di perairan sungai. Jangkar cemat atau jangkar yang paling kecil diantara tiga jangkar lainnya memiliki fungsi yang berkaitan dengan kedua jangkar di atas. Di mana jangkar ini berfungsi untuk menarik atau memindahkan jangkar jika ada kendala di kapal. Nah, sekian dulu informasi tentang jangkar serta kegunaannya Rakan Moda. Dari berbagai jenis jangkar yang ada, kebutuhan adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Jika memaksakan menggunakan jenis jangkar namun tidak sesuai kebutuhan, maka bisa saja malah menambah beban dan biaya nantinya rakan moda.(AP)

Sekdishub Aceh Paparkan Inovasi dan Strategi Keterbukaan Informasi Publik, Tim KIA Terkesan

BANDA ACEH – Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil paparkan inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi publik di hadapan Tim Komisi Informasi Aceh (KIA) di ruang Multimoda, Kamis, 26 Oktober 2023. Pemaparan inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi publik ini merupakan sebuah rangkaian dari penilaian keterbukaan informasi pada lembaga publik yang diselenggarakan oleh KIA. “Kita (Dishub Aceh) terus berkomitmen dalam mengelola layanan keterbukaan informasi publik melalui inovasi dan strategi yang baik,” kata Teuku Rizki saat menyampaikan paparannya di hadapan Tim visitasi KIA yang dihadiri oleh Andi Rahmadsyah selaku Wakil Ketua KIA, M Hamzah selaku komisioner KIA, dan Adi Warsidi, Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Wilayah Aceh, selaku Tim ahli KIA. Tanda-tanda adanya komitmen tersebut, kata Teuku Rizki, terlihat dari di antaranya inovasi-inovasi yang dilahirkan, penyediaan anggaran dan peningkatan kapasitas SDM, hingga penghargaan-penghargaan yang diraih di tingkat nasional. Di samping melahirkan inovasi-inovasi baru, Dishub Aceh juga membangun kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai instansi, termasuk dengan dunia kampus. Kerjasama dengan kampus melalui program magang mahasiswa, sebutnya menjadi salah satu strategi Dishub Aceh yang cukup jitu saat ini. “Anak-anak mahasiswa punya kreatifitas tinggi yang bisa kita manfaatkan untuk menyebarkan informasi yang mudah dipahami oleh generasi milenial,” ungkapnya. Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KIA, Andi Rahmadsyah menyebutkan bahwa inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi yang dipaparkan cukup menarik dan kreatif. Andi Rahmadsyah berharap inovasi dan strategi pengelolaan keterbukaan informasi publik di Dishub Aceh bisa memberi dampak besar serta bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi yang mudah, akurat, dan kredibel. Kegiatan visitasi dan penilaian pengelolaan keterbukaan informasi publik ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dari tim penilai KIA kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) Dishub Aceh.(AB) Simak videonya:

Kadishub: Empat Kapal Siap Angkut Kafilah  MTQ Tingkat Provinsi di Simeulue

SINABANG – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Simeulue, Mulyawan Rohas, mengatakan untuk transportasi laut maupun udara ke Kabupaten Simeulue selama pelaksaan MTQ tingkat Provinsi di Simeulue yang akan digelar akhir November mendatang dipastikan tidak ada kendala. Sebab, sebanyak empat kapal laut, yakni KMP Aceh Hebat 1, Aceh 3, KMP Teluk Sinabang, dan KM Sabuk Nusantara siap mengangkut para kafilah dari seluruh kabupaten dan kota ke Pulau Simeulue.  Selain kapal laut, lanjutnya, terdapat transportasi udara yang melayani rute ke Kabupaten Simeulue. “Iya, untuk menyambut MTQ tingkat provinsi di Kabupaten Simeulue, kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait menyangkut dengan transportasi. Sejauh ini tidak ada masalah, baik kapal laut maupun udara. Nanti tinggal menyesuaikan jadwal keberangkatan saja, karena ada empat kapal laut dan juga pesawat yang melayani transportasi di Simeulue,” katanya, Rabu (25/10/2023). Meski demikian, ada delapan kabupaten di Aceh sudah melaporkan akan menggunakan pesawat sebagai transportasinya ke Simeulue. Untuk itu, pihaknya masih berupaya meminta agar pihak maskapai dapat menambah jadwal penerbangannya. “Kalau dengan pihak maskapai memang belum ada jawaban akan menambah jadwal penerbangannya. Karena itu ranah bisnis/swasta tidak mungkin saat pesawat datang ke Simeulue penumpang penuh, tapi saat kembali tidak ada penumpang,” katanya. Akan tetapi, yang penting diketahui bahwa untuk transportasi ke Kabupaten Simeulue dipastikan tidak ada kendala dengan yang sudah tersedia saat ini. Tak hanya soal transportasi ke Simeulue, pihak Dishub Simeulue bersama panitia MTQ di Simeulue juga terus berkoordinir mengenai transportasi kafilah maupun pihak terkait dengan pelaksanaan MTQ tingkat provinsi di Kabupaten Simeulue.(*) Sumber: Serambi Indonesia

Bantu Kurangi Polusi, Ditjen Hubla Lakukan Uji Emisi pada Kendaraan Operasional

Polusi udara yang semakin memburuk salah satu sebabnya adalah karena semakin banyaknya kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan, khususnya wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan uji emisi kendaraan dinas kantor pusat di Lapangan Parkir Aroem Restauran, Jakarta. Pelaksanaan uji emisi kendaraan operasional tersebut dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lollan Panjaitan pada Selasa (25/10). Dalam sambutannya Lollan mengatakan bahwa ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi peningkatan polusi udara yang semakin memburuk, yaitu dengan menerapkan kebijakan baru bagi pemiliki kendaraan bermotor. Kebijakan baru tersebut merupakan uji emisi yang diterapkan pada kendaraan bermotor roda 2 (dua), 4 (empat), maupun 6 (enam). “Uji emisi adalah salah satu upaya pengujian untuk mengetahui kinerja mesin dan tingkat efisiensi pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor. Uji emisi kendaraan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Lollan.  Diketahui sebanyak 115 kendaraan dinas operasional yang terdiri dari 8 roda 6, 61 roda 4, dan 46 roda 2 dilakukan uji emisi selama 2 hari sejak hari ini 25 Oktober hingga 26 Oktober 2023. Kegiatan uji emisi terhadap kendaraan dinas kantor ini merupakan salah satu bentuk kontribusi pemerintah dalam upaya pengendalian pencemaran udara. Melewati uji emisi berarti membantu mengurangi emisi gas berbahaya yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor.  Pengujian perlu dilakukan dengan peraturan yang berlaku dan memiliki persyaratan khusus untuk beberapa jenis kendaraan agar dapat lulus sesuai dengan standarnya. Adapun kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Penerapan Baku Mutu Emisi Kendaraan Bermotor Kategori M, Kategori N, Kategori O dan Kategori L yang telah memasuki masa pakai lebih dari 3 tahun. Lollan menyampaikan harapannya agar dengan adanya kegiatan tersebut kita dapat mengukur kadar emisi gas berbahaya yang dibuang melalui knalpot kendaraan bermotor seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), oksida nitrogen (NOx), dan partikulat (jika kendaraan diesel) yang nantinya akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. “Jika masih ada kendaraan dinas kantor pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang belum dilakukan uji emisi, maka secepatnya segera dilakukan uji emisi untuk menjaga kualitas udara yang lebih baik, melindungi kesehatan masyarakat, dan melestarikan lingkungan,” tegas Lollan.(*) Sumber: Kemenhub RI

60 Rompi Bantuan BSI Dibagikan Ke Pengemudi Becak Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal bagikan 60 rompi kepada para pengemudi becak dan taksi yang beraktivitas di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue pada Senin, 23 Oktober 2023. Rompi yang dibagikan kepada pengemudi becak dan taksi tersebut merupakan hasil kerjasama antara Dinas Perhubungan Aceh dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh melalui bantuan CSR (Corporate Social Responsibility). “Kita berterima kasih kepada Bank Syariah Indonesia Regional Aceh atas kerjasama yang sangat baik dan kita harap rompi ini bisa digunakan sebaik mungkin,” ucap Teuku Faisal. Pada kesempatan itu, Teuku Faisal juga mengajak para pengemudi becak dan taksi untuk selalu menjaga kekompakan saat beraktivitas melayani masyarakat di Pelabuhan Ulee Lheue. “Mari bersama-sama menjaga citra pelabuhan demi pelayanan yang lebih baik di pelabuhan,” sebutnya. Penyerahan sekaligus pemasangan rompi secara simbolis dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh bersama CEO BSI Regional Aceh, Wisnu Sunandar kepada perwakilan pengemudi becak motor dan taksi di ruang tunggu Pelabuhan Ulee Lheue. Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural Dinas Perhubungan Aceh, Deputi BSI Regional Aceh, Saiful Musadir, dan Ketua Umum Transportasi Pelabuhan Ulee Lheue.(AB)

Ketum KONI Pusat : PON di Aceh Tetap Dilaksanakan 2024, Jangan Ada Keraguan

BANDA ACEH— Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman, menegaskan, Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh akan tetap dilaksanakan sesuai rencana pada September 2024 mendatang. Persiapan untuk pelaksanaan event nasional itu terus dipacu. Ia berharap seluruh pemangku kebijakan di Aceh tidak ada lagi yang meragukan, kepastian PON di Aceh. “Jangan ada lagi keraguan dari siapapun (pemangku kebijakan) di ruangan ini apalagi dari pengurus besar PON Aceh,” kata Marciano, dalam rapat persiapan pelaksanaan PON 2024 wilayah Aceh, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa, (17/10/2023). Rapat tersebut diikuti unsur KONI Pusat dan pejabat Kementerian Dalam Negeri bersama seluruh pejabat Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota terkait. Marciano berharap, PON Aceh-Sumut lebih sukses dari PON yang pernah ada sebelumnya. Sebab, ajang olahraga nasional tersebut menjadi yang pertama diikuti 38 provinsi dan yang pertama digelar di dua provinsi. “Hal yang saya sebutkan itu harus menjadi catatan agar PON 2024 sukses administrasi dan sukses prestasi, sehingga olahraga Indonesia makin membanggakan,” kata Marciano. Dalam kesempatan itu, Marciano mengapresiasi Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Bina Keuangan Daerah yang Ikut membantu memfasilitasi dan mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah PON. “Besar harapan saya kehadiran pejabat eselon I Kemendagri ini membuat kita semua lebih yakin terhadap yang kita lakukan,” ujar Marciano. Selain itu, Marciano juga meminta Pemerintah Aceh dan pihak terkait lainnya untuk segera memfinalkan baik itu anggaran maupun pembangunan Venue untuk PON 2024. Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan, mengatakan, pihaknya ditugaskan Mendagri untuk memfasilitasi penggunaan anggaran untuk PON 2024 oleh Pemerintah Aceh dan Sumut yang menjadi tuan rumah. Ia mengatakan, alokasi anggaran untuk pelaksanaan PON perlu dirasionalisasikan oleh kedua pemerintah daerah agar PON dapat tetap terlaksana dengan anggaran yang tersedia. Horas mengatakan, pihaknya memiliki tiga standar dalam penggunaan alokasi anggaran untuk PON 2024. Pertama adalah merujuk pada standar satuan harga Perpres nomor 53 tahun 2023 tentang standar harga satuan regional. “Standar kedua adalah surat Menteri Keuangan, standar ini digunakan pada pelaksanaan PON ke-20 di Papua, disitu juga termasuk standarisasi honorarium wasit, tim delegasi, tim official dan lainnya,” kata Horas. Dalam rapat yang diikuti seluruh SKPA ini, perwakilan Dinas Perhubungan Aceh dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal selaku ketua Bidang Transportasi PON XXI Aceh dan turut didampingi Sekretaris Dishub Aceh, Teuku Rizki Fadhil. Standar ketiga adalah keputusan yang ditetapkan oleh KONI Pusat Horas berharap, penetapan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk PON 2024 di Aceh dapat segera difinalkan. Pihaknya dari Kemendagri siap mendampingi para pejabat pemerintah daerah tersebut. Sebelumnya, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mengharapkan kehadiran Pengurus KONI Pusat dan Pejabat Kemendagri di Aceh dapat membantu percepatan persiapan pelaksanaan PON 2024.Ia berharap tim dari pusat tersebut dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada tuan rumah agar pelaksanaan event olahraga nasional itu berjalan sukses. “Saya sendiri mendambakan PON ini menjadi legacy (warisan) baik dengan lahirnya atlet maupun venue olahraga yang berkualitas di Aceh,” pungkas Pj Gubernur Aceh itu.(*) Sumber: Humas Setda Aceh

Pelabuhan Tanpa Markah Laut, Memang Boleh?

Markah laut adalah tanda navigasi yang digunakan untuk membantu kapal-kapal menentukan posisi dan arah mereka di laut. Markah laut dapat berupa berbagai jenis tanda, termasuk boi (pelampung dengan tanda), tiang dengan markah, tiang dengan pelampung, atau struktur lain yang memiliki warna, pola, atau karakteristik khusus. Markah laut juga sering menggunakan sistem warna dan pola daya yang berbeda, seperti merah, hijau, hitam, putih, kilatan, dan lainnya, untuk memberikan informasi tambahan tentang karakteristik atau tujuan mereka. Kapal-kapal perlu menggunakan rambu navigasi untuk menghindari bahaya, mengikuti jalur yang aman, dan memahami lokasi mereka dalam navigasi laut. Dengan perkembangan teknologi dan navigasi, markah laut telah mengalami perubahan dan peningkatan dalam hal desain, ketepatan, dan efisiensi. Namun, sejarah markah laut mencerminkan pentingnya navigasi laut dalam sejarah perdagangan, eksplorasi, dan pelayaran di seluruh dunia. Markah laut memiliki beberapa fungsi penting dalam navigasi laut: Semua fungsi ini membantu dalam menjaga keselamatan pelayaran dan memungkinkan kapal-kapal untuk berlayar dengan aman dan efisien di laut. Markah laut terletak di sejumlah lokasi strategis di seluruh perairan dunia, terutama di dekat pesisir dan perairan yang padat lalu lintas kapal. Beberapa lokasi umum di mana Anda akan menemui markah laut adalah: Persebaran markah laut disusun sedemikian rupa untuk membantu kapal-kapal menjalani perjalanan yang aman dan efisien, menghindari bahaya, dan menavigasi laut dengan tepat. Markah laut sering kali memiliki karakteristik khusus seperti pola cahaya, warna, dan bentuk yang membantu dalam identifikasi dan navigasi. Ternyata peran sebuah markah bagi sebuah pelabuhan sangatlah penting. Namun, apakah sebuah pelabuhan dapat beroperasi tanpa markah laut? Ya, pelabuhan tetap bisa beroperasi tanpa markah laut, akan tetapi keberadaan markah laut sangat penting dalam menjaga keselamatan dan efisiensi operasi pelabuhan. Markah laut memberikan panduan visual dan pemandu arah bagi kapal-kapal yang datang atau pergi dari pelabuhan, terutama dalam kondisi cuaca buruk atau malam hari. Tanpa markah laut, pelabuhan harus mengandalkan navigasi berdasarkan referensi geografis, cuaca yang baik, atau teknologi modern seperti GPS. Namun, pelabuhan modern biasanya dilengkapi dengan sejumlah markah laut dan sistem navigasi, termasuk mercusuar, pelampung, tiang dengan markah, dan tanda navigasi lainnya, yang membantu kapal-kapal dalam: Nah Rakan Moda, pelabuhan memang bisa beroperasi tanpa markah laut, namun penggunaan markah laut sangat dianjurkan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi kapal-kapal di sekitar pelabuhan. (FL)

Bagaimana Cara Kerja Sonar Pada Kapal?

Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan salah satu alat sistem navigasi pada kapal yang betujuan untuk penginderaan jauh pencitraan bawah laut, kehadiran sonar merupakan salah satu bentuk nyata dalam perkembangan teknologi sistem navigasi laut. Mengingat jangkauan dan kemampuan yang terbatas pada penerapan visual lingkungan bawah air, maka sonar yang menjadi solusi pilihan untuk pengamatan dasar laut sejak dimulai pada tahun 1950-an. Sonar sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari transduser dengan arah miring beserta unit perekamannya yang dapat digunakan untuk memberikan informasi citra bawah laut. Sistem sonar yang digunakan untuk mendeteksi suatu objek menggunakan frekuensi suara tinggi atau ultrasionik, frekuensi yang digunakan umumnya ada pada range yaitu 50 KHz karena pada rentang frekuensi ini tidak bisa terdengar oleh manusia dan panjang gelombangnya sangatlah kecil. Prinsip kerja sistem sonar yaitu sebuah kapal memancarkan sinar kedalam air maka pantulan dari sinyal tersebut akan menimbulkan efek gema dan akan dipantulkan kembali kepada sistem penerima atau receiver lalu dilakukan pengkalkulasian mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan juga informasi lainnya seperti pemetaan bawah air. Untuk lebih jelasnya cara kerja sonar adalah sebagai berikut. Pertama, echosounder mengemisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini akan merambat dalam air. Jika mengenai objek seperti ikan atau benda lain maka gelombang suara tersebut akan terpantul. Sinyal pantulan akan diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang menggambarkan karateristik objek dibawah air. Untuk mengetahui lokasi (jarak) dari objek dibawah air, maka waktu yang dibutuhkan gelombang suara tersebut dapat digunakan untuk mencari jarak yang ditempuh gelombang suara tersebut. Sedangkan jarak (posisi) aktual  dari objek tersebut diproleh dengan membagi dua panjang gelombang yang ditempuh. Maka dengan adanya sonar, dapat menghasilkan citra dasar laut secara jelas dan memudahkan kita dalam menginterfertasikan kondisi dasar laut dan objek yang ada. Hasil pencitraan sonar dapat disajikan dalam bentuk 2 dimensi (2D) bahkan menjadi represtasi 3D dengan cara penambahan data kedalaman atau dengan cara algoritma menggunakan informasi intensitas gema yang terkandung dalam derajat kehitaman. Dengan tampilan model 3D bertujuan untuk meningkatkan visualisasi bawah laut sehingga akan memberikan informasi yang lebih jelas tentang objek bawah laut, topografi dasar laut dan untuk pembuatan jalur pelayaran.(AP)

Mengenal berbagai Macam Alat Navigasi Pada Kapal

Rakan Moda, Kapal laut yang sedang melakukan pelayaran harus dilengkapi dengan alat navigasi yang baik. Pemahaman tentang alat navigasi laut sangat diperlukan, hal ini berguna untuk menghindari kecelakaan di laut sewaktu kapal sedang berlayar. Alat navigasi sendiri merupakan seperangkat alat yang berguna untuk menunjukkan arah kapal selama berlayar. Mari kita kenali berbagai alat navigasi yang ada pada kapal, alat ini terdiri dari : Kompas Peralatan navigasi yang harus ada di kapal salah satunya adalah kompas. Kompas berfungsi untuk menetapkan arah haluan kapal dan juga menetapkan arah baringan suatu target sasaran. Prinsip kerja kompas yaitu apabila batangan magnet berdiri bebas maka batangan magnet tersebut akan mengarah ke arah kutub – kutubnya. Radar Radar adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi adanya objek di sekitar kapal dalam radius sesuai jangkauan radar baik 5 mil, 10 mil, 20 mil ataupun 100 mil. Kelebihan radar dibandingkan alat navigasi yang lain adalah penggunaan radar tidak memerlukan stasion pemancar, karena radar menggunakan prinsip pancaran gelombang. Sonar Sonar merupakan sistem navigasi kapal yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan salah satunya untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, keselamatan penyelaman dan komunikasi di laut. Barometer Fungsi utama sistem navigasi barometer adalah untuk mengukur tekanan atmosfer di suatu lokasi tertentu. Informasi tentang tekanan atmosfer sangat penting dalam meramalkan perubahan cuaca di lautan. Tekanan udara yang rendah seringkali mengindikasikan kemungkinan cuaca buruk, seperti hujan dan badai. Sebaliknya, tekanan udara yang tinggi dapat menunjukkan cuaca cerah dan kering. Echo Sounder Echo Sounder merupakan peralatan yang digunakan untuk mengetahui kedalaman laut antara lunas kapal dengan dasar laut. Sistem ini bekerja dengan cara merambatkan gelombang akustik menuju air dan menghitung waktu pantulan gelombang tersebut. Kedalaman perairan dapat diketahui dengan mengoperasikan selang waktu perambatan dan cepat rambat gelombang di air. Informasi ini dapat digunakan untuk kepentingan navigasi atau pemetaan. Alat ini digunakan sewaktu kapal berlayar diperairan dangkal atau perairan yang mempunyai pasang surut tinggi. Nah, Rakan Moda itulah beberapa fakta menarik tentang berbagai macam alat navigasi yang ada pada kapal Semoga bisa menambah insight kita bersama ya.(AP)

Menhub Ajak Masyarakat Membangun Budaya Baru Melalui Transportasi Massal

“Membangun angkutan massal adalah keniscayan, Karena jika tidak dilakukan kerugiannya mencapai ratusan triliun per tahun akibat kemacetan. Oleh karenanya kami membangun tidak hanya infrastrukturnya, tetapi juga sistem maupun integrasi antarmoda untuk first mile dan last milenya, agar masyarakat semakin mudah untuk mengakses angkutan massal,” tuturnya.