Dishub

SiKotak Biru: Jembatan Antara Pemerintah dan Masyarakat Menuju Perubahan

Era teknologi telah membawa kemajuan besar, memungkinkan akses mudah ke berbagai sumber informasi seperti internet, televisi, dan radio. Informasi menjadi jendela menuju kebenaran dan pencerahan dalam masyarakat. Dalam semangat demokrasi, setiap individu berhak untuk memiliki akses ke informasi. Pemerintah, sebagai penyelenggara layanan publik, memiliki tanggung jawab untuk memberikan akses tersebut. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjadi dasar hukum yang mendorong keterbukaan informasi di Indonesia. Upaya inovasi keterbukaan informasi ini menjadi semakin nyata dengan hadirnya platform inovatif bernama SiKOTAK BIRU (Sistem Informasi Keterbukaan dan Komunikasi Terpadu) di Dinas Perhubungan Aceh. SiKOTAK BIRU adalah sebuah langkah berani dalam mendekatkan pemerintah dengan masyarakat melalui pembangunan sektor perhubungan yang transparan. SiKOTAK BIRU bukan hanya sebuah platform, tetapi juga simbol pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya membangun masa depan yang lebih baik. Dalam satu platform, masyarakat memiliki kesempatan untuk berbicara dan berbagi gagasan. Pemerintah, di sisi lain, memiliki peluang untuk mendengarkan dan merespons aspirasi masyarakat. Kolaborasi ini memiliki manfaat besar untuk kedua belah pihak. Pada SiKOTAK BIRU hadir dengan fitur yang dibuat untuk penggunaan internal, yaitu menu informasi kinerja dan fitur eksternal berupa ruang bagi pengguna jasa perhubungan menyampaikan gagasannya. Ya, berbeda dengan media sosial yang menjadi tempat campur aduknya aspirasi masyarakat pada pemerintah, SiKOTAK BIRU mengkhususkan diri sebagai wadah penampung ide masyarakat terutama dalam hal peningkatan layanan transportasi. Menerima ide inovatif dari masyarakat melalui SiKOTAK BIRU yang launching pada 24 Agustus yang lalu adalah cara untuk memberdayakan masyarakat. Masyarakat memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah yang mereka hadapi setiap hari, dan ide-ide inovatif mereka dapat menjadi solusi untuk permasalahan lokal. Melalui platform ini, mereka memiliki kesempatan untuk membagikan pengetahuan mereka, yang bisa membantu memecahkan masalah di tingkat lokal dan mengarah pada perubahan positif dalam layanan publik. Menerima ide inovatif dari masyarakat adalah seperti memberikan kesempatan kepada semua orang untuk berbagi ide cerdas yang bisa membantu pemerintah. Mengapa ini penting? Karena setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda, dan ide-ide mereka bisa menjadi solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi pemerintah. Bayangkan sebuah tempat di dunia maya, tempat masyarakat diberi panggung untuk bermimpi, berbicara dan berbagi gagasan kepada pemerintah. Ketika pemerintah mendengarkan masyarakat, diharapkan pemerintah dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Ini juga membuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat menjadi lebih baik, karena masyarakat merasa didengar dan dihargai. Dan ketika ide-ide itu diwujudkan, perasaan pencapaian dan kebanggaan memenuhi hati mereka. Di sini, penghargaan bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga pengakuan atas kontribusi mereka. Masyarakat yang memberikan ide brilian merasa dihormati dan diapresiasi. Masyarakat ingin tahu bahwa ide-ide mereka diperlakukan dengan serius dan dijalankan. Mereka ingin melihat perbaikan langsung dalam layanan publik yang mereka nikmati sehari-hari. SiKOTAK BIRU selaku platform yang user-friendly, mudah diakses dan digunakan,mencatat 87 pengguna yang telah mendaftar sejak diluncurkan dengan 91 ide yang sudah diajukan. Sebanyak 28 diantaranya telah lulus verifikasi dan jadi ide-ide yang dapat diakses pada laman SiKOTAK BIRU. Semakin banyak suara yang bergabung, semakin besar dampak positif yang bisa dicapai bersama. SiKOTAK BIRU dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, tempat di mana ide-ide cemerlang bersatu untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Dalam kerjasama ini, kita menemukan kekuatan kolektif yang mendorong perubahan positif dan mewujudkan visi bersama untuk masyarakat yang lebih makmur.(*) Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Wisatawan di Pelabuhan Ulee Lheue Meningkat Tajam Saat Nataru 2024

BANDA ACEH – Pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue melonjak signifikan pada saat libur natal dan tahun baru (Nataru) 2034. Hal itu terlihat dari ramainya wisatawan yang hendak berlibur ke Pulau Weh Sabang sejak beberapa hari yang lalu. Terhitung sejak Jumat (22/12) tercatat sebanyak 1.516 tiket sudah terjual. Sedangkan hari ini, Sabtu siang tercatat sebanyak 1.466 lembar tiket sudah dibeli oleh pengguna jasa kapal penyeberangan yang akan menyeberang ke Sabang. Dengan meningkatnya jumlah pengguna Pelabuhan Ulee Lheue, Dinas Perhubungan Aceh telah berkoordinasi dengan operator kapal penyeberangan untuk menambah jumlah trip keberangkatan kapal, baik kapal cepat maupun kapal ferry roro, mulai dari tanggal 22 Desember 2023 sampai dengan 2 Januari 2024. Hingga siang Sabtu ini, kapal cepat Express Bahari sudah berlayar tiga trip disusul dua trip pelayaran pada pukul 14.15 WIB dan 16.15 WIB, sedangkan kapal ferry roro sudah berlayar dua trip pada pagi hari kemudian disusul kembali dua trip pelayaran pada pukul 14.00 WIB dan 17.00 WIB. Koordinator Pelabuhan Ulee Lheue, Muhammad Ridwan Siregar mengatakan bahwa diperkirakan pengguna penyeberangan Pelabuhan Ulee Lheue hari ini kurang lebih mencapai 3.000 orang, atau meningkat dua kali lipat dari hari kemarin, Jumat (22/12/2023). Dan diperkirakan akan lebih meningkat pada saat menjelang pergantian tahun 2023/2024. Kata Ridwan, pengguna jasa Pelabuhan Ulee Lheue kebanyakan berasal dari luar Aceh. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kendaraan yang bernomor polisi dari luar daerah Aceh yang ingin berwisata ke Pulau Sabang. “Nataru tahun ini tidak seperti tahun 2022 lalu dimana pengguna jasa Pelabuhan Ulee Lheue sangat membludak, sedangkan pada tahun ini meningkat secara bertahap hal ini dikarenakan jadwal libur antara daerah luar Aceh dan Aceh berbeda. Dimana daerah luar aceh sudah duluan libur dan daerah menyusul seminggu setelahnya,” pungkas Ridwan.(MG/AB)

Kadishub Aceh Tinjau Kesiapan Pelabuhan Ulee Lheue Sambut Wisatawan Saat Litaru 2024

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meninjau kesiapan sarana dan prasarana di Pelahuhan Penyeberangan Ulee Lheue dalam rangka menghadapi lonjakan penumpang saat libur tahun baru (Litaru) 2024, Banda Aceh, Selasa, 19 Desember 2023. Pelahuhan Ulee Lheue yang melayani transportasi penyeberangan ke Kota Sabang diprediksi akan dipadati oleh wisatawan yang akan berlibur ke Pulau Weh di akhir tahun. “Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kita memastikan Pelabuhan Ulee Lheue bisa melayani wisatawan dengan baik. Tidak hanya kesiapan fasilitas saja, personil yang bertugas juga kita pastikan siap bekerja dengan prima,” kata Teuku Faisal. Sejauh ini Dinas Perhubungan Aceh sudah berkoordinasi dengan operator kapal penyeberangan, baik dengan operator kapal ferry maupun kapal cepat, terkait penambahan trip penyeberangan bila dibutuhkan di saat puncak pergerakan terjadi. “Kita berharap perjalanan wisatawan tidak mengalami kendala apapun sehingga liburan bisa berjalan sesuai dengan rencana,” pungkas Teuku Faisal.(AB)

Dishub Aceh Bersama Seluruh Stakeholder Siap Hadapi Litaru 2024

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan Aceh menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kesiapan Pengendalian Transportasi selama periode libur pergantian tahun baru (Litaru) 2024 bersama sejumlah stakeholder terkait di ruang Multimoda, Banda Aceh, Selasa, 19 Desember 2023. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan sektor transportasi dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama Litaru 2024 berlangsung. Selain itu, keselamatan pengguna jalan serta persiapan antisipasi lonjakan pergerakan lalu lintas selama masa libur di Aceh juga menjadi topik yang dibahas. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyebutkan bahwa rapat koordinasi lintas sektor ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya di Provinsi Aceh. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan para pihak yang terlibat dalam menyukseskan pelayanan transportasi selama periode libur pergantian tahun baru 2023/2024 mendatang. “Kita optimis bahwa kesiapan kita tetap baik seperti tahun-tahun sebelumnya dan mudah-mudahan upaya ini akan memberi kelancaraan bagi masyarakat yang akan mudik atau berwisata ke wilayah-wilayah yang ada di Aceh,” sebut Teuku Faisal. Meskipun begitu, Teuku Faisal mengingatkan para stakeholder yang hadir untuk memberi perhatian khusus terhadap sejumlah laporan mengenai potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi yang bisa mengakibatkan banjir ataupun longsor di beberapa wilayah. Di samping itu, potensi lonjakan kendaraan di beberapa daerah menurut Teuku Faisal juga perlu diantisipasi supaya tidak menyebabkan kemacetan. “Beberapa titik memang perlu mendapat perhatian, khususnya daerah pariwisata seperti Sabang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, di mana peningkatan traffic-nya cukup tinggi,” sebutnya. Pada pertemuan tersebut, Teuku Faisal juga menekankan pentingnya menjalin koordinasi, yang telah berjalan baik selama ini, lebih intens supaya permasalahan yang ada di lapangan bisa segera ditindaklanjuti, seperti isu kelangkaan BBM yang sudah dikeluhkan oleh para sopir angkutan umum, serta potensi bencana alam seperti yang disampaikan oleh Kepala UPT BMKG Provinsi Aceh, Nasrul Adil pada pertemuan tersebut. Sementara itu, Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Aceh Kompol Irwan Kurniadi, S.I.K menyebutkan bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu faktor jalan atau lingkungan, manusia, dan kendaraan yang tidak laik jalan. Oleh karena itu, Irwan mengusulkan untuk dilakukan survei sarana jalan yang ada di Provinsi Aceh sebelum memasuki masa puncak pergerakan kendaraan. Survei itu menurutnya bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait sarana jalan yang rusak untuk segera diperbaiki serta rambu-rambu jalan yang sudah pudar untuk dicat kembali atau diperbaiki. Irwan juga menyarankan untuk dilakukan tes kesehatan dan narkoba terhadap awak kendaraan angkutan umum yang akan melayani perjalanan masyarakat. “Selain sopir, kita juga perlu mengecek kendaraannya seperti uji KIR,” sebutnya. Antisipasi pergerakan masyarakat pada masa libur pergantian tahun 2023/2024 juga dilakukan secara nasional. Presiden Joko Widodo melalui Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi telah memberi arahan kepada segenap jajaran agar melakukan antisipasi terkait kegiatan masyarakat pada saat libur sekolah dan Nataru 2024. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh Deddy Lesmana saat memaparkan kesiapan pengendalian transportasi di Aceh dalam pertemuan hari ini. Potensi pergerakan masyarakat pada tahun 2023 secara nasional diperkirakan meningkat sebesar 143 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pergerakan pada masa tersebut, kata Deddy, akan didominasi oleh kendaraan pribadi seperti mobil (35,57%) atau 39,97 juta orang, dan sepeda motor (17,92 %) atau 20,14 juta orang.(AB)

Mengintip Tap-in di Pelabuhan Ulee Lheue

Dinas Perhubungan Aceh membagikan 200 lembar kartu pembayaran elektronik kepada pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis, 20 Juli 2023.

Bijaksana-Bijaksini

“Jika seseorang tidak tahu ke pelabuhan mana dia berlayar, maka tidak ada angin yang menguntungkan”. – Seneca Kita ingin kemana sebenarnya, hanya berlayar untuk menguji ketahanan kapal, menguji badai yang menghadang atau pelabuhan sebagai tujuan. Menentukan tujuan dalam pelayaran menjadi hal penting sehingga mengapa pelayaran ini harus dilakukan. Tujuan akhir dari setiap pelayaran yakni pelabuhan demi pelabuhan, sehingga kita tahu setiap angin, gelombang atau badai yang datang mengahimpiri kapal akan memberi manfaat atau hanya sekedar memberi tahu bahwa perjalanan ini tidak mudah. Nahkoda yang baik dan kru kapal yang solid merupakan hal penting dalam melakukan pelayaran karena sumber kerusakan perjalanan bukan dari kapal yang tidak layak berlayar namun dari setiap penghuni kapal yang tidak tahu arah tujuan pelayaran. Tidak selamanya kapal yang melakukan perlayaran dalam kondisi tenang namun sesekali terhempas oleh badai, begitu halnya kelompok dengan kebijakan. Kebijakan dibuat dengan tujuan memberi dampak positif bagi penerima kebijakan, namun dalam pelaksanaannya terkadang timbul dampak dampak negative yang tidak diperkirakan oleh pembuat kebijakan, kesadaran penerima kebijakan untuk melaksanakan kebijakan secara sukarela berpengaruh terhadap tercapainya tujuan dari suatu kebijakan. Kebijakan merupakan suatu Upaya untuk membiasakan sesuatu hal yang sebelumnya bukan kebiasaan menjadi kebiasaan. Setiap hal yang diupayakan untuk dilakukan secara bersama-sama agar menjadi kebiasaan, merupakan hal yang tidak mudah dalam prakteknya, seperti berlayarnya kapal pada samudera, harapan penumpang pelayaran akan tenang dengan angin sepoi-sepoi dan sesekali melihat keindahan atraksi lumba-lumba tanpa pawang, namun kenyataannya kita hanya bisa mengendalikan layar dan kemudi kapal untuk mencapai tujuan kapal hingga sampai pelabuhan. Didalam nahkoda yang handal dalam merespon hujan dan badai selama perjalanan akan tetap mencapai Pelabuhan ayng dituju dengan selamat. Kebijakan demi kebijakan memiliki peran untuk mengatur yang berada dalam satu kesamaan tujuan baik dirinya sebagai individu yang menjadi bagian daripada satu komunitas. Mematuhi aturan-aturan yang telah dibuat, baik disetujui atau tidak, tidak menjadi tanggung jawab pemilik kebijakan. Melaksanakan atau melanggar kebijakan itu milik individu yang hadir dalam kelompok, yang kemudian diluar hal yang dapat diatur oleh kebijakan. Hal unik dari kebijakan yakni menimbulkan kebijakan lain untuk mendukung kebijakan yang menjadi tujuan utama. Harapan yang ingin dicapai dari sebuah kebijakan bukan menimbulkan kebijakan baru agar kebijakan lama terlaksana dengan baik, melainkan dilaksanakan lalu dampak yang timbul dan setelahnya dievaluasi untuk mencapai tujuan dengan timbulnya sebuah kebijakan. Ada istilah dalam kehidupan yang beragam yakni dikotomi kontrol, yang secara bebas dapat diartikan ada hal-hal yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol. Upaya yang ingin dicapai dari sebuah kebijakan yakni agar tujuan bersama akan dapat terwujud dengan dikontrol. Hal lain dari dikotomi kontrol ada hal yang di luar dari pada yang dapat diatur diluar kebijakan. Sehingga untuk terlaksananya kebijakan dengan sempurna merupakan hal yang tidak mungkin dicapai. Namun, itu di luar tujuan terciptanya kebijakan sehingga kebijakan hanya memikirkan apa yang dapat dikontrol dan selebihnya hanya upaya untuk dapat dilaksanakan oleh individu di luar kebijakan. Kita hanya bisa mengendalikan apa yang ada dalam kendali kita yakni pikiran dan tindakan kita sendiri. Selain itu, merupakan hal eksternal di luar kendali kita. Oleh karenanya, yang dapat kita kendalikan adalah penilaian kita terhadap hal eksternal ini; peristiwa, situasi, pikiran, pendapat orang lain terhadap kita.Semakin kita berusaha mengendalikan apa yang ada di luar kendali kita, maka kita akan semakin merasa frustasi, kecewa, atau bahkan patah hati. Jadi, fokuslah pada apa yang bisa kita kontrol yaitu diri sendiri.Ketika mengamati sesuatu, cobalah untuk mundur selangkah, beri jarak agar bisa melihat segala sesuatunya lebih luas. Seperti kata Pierre Hadot “Memandang dari atas mengubah penilaian kita terhadap sejumlah hal.”(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Menghadapi Libur Nataru, Rencanakan Dulu Itinerarimu

Tentu rakan moda merasa jenuh dan bosan menghabiskan waktu dirumah saja. Tidak ada salahnya mengajak teman atau keluarga rakan untuk liburan, apalagi dihadapkan dengan libur Tahun Baru. Berikut beberapa tips agar liburan Rakan Moda menjadi lebih Seru! Ada banyak tempat wisata yang bisa Rakan Moda kunjungi, untuk menghabiskan waktu liburan nanti rakan bisa mengunjungi pantai, mendaki gunung atau staycation bersama teman atau keluarga. Jangan takut kehabisan ide saat menentukan tujuan liburan, ada banyak tempat indah di Aceh yang bisa rakan kunjungi misal Pulau Sabang, Pulau banyak dan lain sebagainya. Tinggal menentukan pilihan. Kalau sudah punya tempat liburan yang ingin dituju, jangan lupa tentukan berapa lama rakan moda akan liburan. Hal ini penting agar rakan tau jumlah barang bawaan dan lamanya perjalanan yang akan ditempuh. Kalau tujuan dan lamanya liburan sudah ditentukan, satu hal yang tidak kalah penting adalah anggaran. Ini sangat penting karena menentukan banyak hal dalam liburan. Dengan mengatur anggaran rakan moda dapat menentukan jenis transportasi yang digunakan menuju tempat liburan. Rakan juga dapat menggunakan Trans Meudiwana atau kereta api Cut Meutia untuk menghemat anggaran. Ada beberapa destinasi baru yang layak dikunjungi, jangan ragu untuk mengunjungi tempat baru Rakan, karena tempat ini bisa jadi menawarkan experience seru. Siapkan juga aplikasi-aplikasi penunjang liburan dan ketika mengunjungi tempat baru, siapkan gaya selfimu! Ternyata tidak sulit membuat rencana liburan, jalan-jalan lebih berkesan dengan perencanaan yang matang, selamat berlibur Rakan Moda semua.(AP)

264 Pelabuhan Telah Terapkan Inaportnet

Sejak digitalisasi pelayanan kepelabuhanan melalui sistem Inaportnet diluncurkan pada tahun 2016 hingga saat ini, sebanyak 264 pelabuhan telah berkomitmen menerapkan Inaportnet. Pada tahun ini, kegiatan Go Live Inaportnet telah dilakukan sebanyak tiga tahap, dengan target 151 pelabuhan terdigitalisasi. Realisasinya, pada tahun ini sudah terlaksana di 155 pelabuhan termasuk di 4 (empat) pelabuhan pemekaran. Pada tahap III ini, terdapat penambahan 66 pelabuhan yang berkomitmen menerapkan Inaportnet. Dari 66 pelabuhan, 5 (lima) diantaranya yaitu: Pelabuhan Namrole di Maluku, Pelabuhan Ampana di Sulteng, Pelabuhan Paloh di Kalbar, Pelabuhan Gilimanuk di Bali, dan Pelabuhan Masalembu di Sumenep, Jatim. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut menyelenggarakan kegiatan Penandatanganan Pakta Integritas dan Pelaksanaan Golive Inaportnet Tahap III Tahun 2023 yang digelar di Jakarta, Jumat (24/11). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi Kemenhub yang telah mendukung percepatan transformasi digital melalui sistem Inaportnet. “Upaya transformasi dari layanan manual ke digital akan berdampak pada efisiensi waktu dan penurunan biaya logistik,” ucapnya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, Kemenhub secara bertahap akan terus menerapkan digitalisasi di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia. “Apa yang dilakukan hari ini menunjukkan konsistensi kami menerapkan sistem Inaportnet, untuk mewujudkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan yang lebih cepat, efisien, dan akuntabel,” ujar Menhub. Menhub mengungkapkan, perkembangan zaman menuntut adanya perbaikan pelayanan kepelabuhanan. “Kita harus selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi. Untuk itu kita harus terus berupaya meningkatkan pelayanan kita di tengah tantangan global,” ucapnya. Lebih lanjut Menhub menyampaikan, saat ini Indonesia telah dipercaya oleh beberapa negara untuk melakukan studi banding penerapan digitalisasi di pelabuhan. Beberapa negara yang melakukan studi banding yaitu Tanzania, Zanzibar, Brunei Darussalam dan Timor Leste. Pada Kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi menginstruksikan kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Distrik Navigasi, Badan Usaha Pelabuhan dan unsur terkait lainnya, agar mulai menerapkan sistem Inaportnet di wilayah kerja masing-masing. Ia meminta agar pelabuhan yang sudah berkomitmen menerapkan sistem Inaportnet, segera membuat Standar Operasional Prosedur (SOP), mempersiapkan pelayanan pengaduan atau helpdesk, serta melaksanakannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. “Inaportnet menjadi backbone pelayanan semua pelabuhan di Indonesia. Untuk itu, perlu kolaborasi antara semua pihak dan mari kita kawal bersama penerapannya,” tutur Capt. Antoni.(*) Sumber: Kemenhub

Ragam Sabuk pada Kapal

Penggunaan sabuk saat berkendaraan itu sangat penting yaa Rakan Moda. Sabuk dapat meminimalisir pengendara maupun penumpang dari resiko kecelakaan. Sabuk adalah seutas pita atau tali yang dirancang untuk mengelilingi atau mengikat bagian tubuh, peralatan, atau benda-benda lainnya dengan berbagai tujuan pengamanan. Sabuk terdapat pada mobil, pesawat, dan kapal. Berikut adalah beberapa jenis sabuk yang umumnya digunakan di kapal: Sabuk Pengaman (Safety Belts) Sabuk ini digunakan oleh awak kapal untuk menjaga keselamatan mereka saat bekerja di atas kapal atau di ketinggian. Sabuk Penyelamatan (Life Belts) Juga dikenal sebagai pelampung atau jaket pelampung, ini adalah alat penyelamatan yang dikenakan oleh orang-orang di kapal untuk keselamatan mereka jika terjadi kecelakaan. Sabuk Pengaman (Seat Belts) Di kapal penumpang, seperti kapal pesiar, terdapat sabuk pengaman di kursi penumpang yang mirip dengan sabuk pengaman di mobil. Sabuk Penunda Muatan (Cargo Straps) Sabuk jenis ini digunakan untuk mengikat muatan atau kargo di kapal agar tetap aman dan terjaga dari bergerak saat kapal berlayar. Sabuk Pengikat (Tie-Down Straps) Digunakan untuk mengikat peralatan dan beban yang lebih kecil di kapal agar tetap terjaga selama perjalanan. Sabuk Angkat (Lifting Straps) Sabuk angkat hanya digunakan untuk mengangkat beban berat di kapal, seperti peralatan atau mesin. Sabuk Tarik (Tow Straps) Sabuk ini berguna saat menarik atau mengevakuasi kapal yang rusak atau berada dalam bahaya. Sabuk Penahan (Restraint Straps) Sabuk ini berfungsi untuk mengamankan peralatan berat atau bahkan kendaraan di atas kapal selama perjalanan. Sabuk Pinggir (Chafing Strips) Digunakan untuk melindungi permukaan kapal dari gesekan atau kerusakan yang mungkin disebabkan oleh muatan atau tali. Sabuk Pengikat Barang Berbahaya (Hazardous Cargo Straps) Sabuk jenis ini hanya digunakan khusus untuk muatan yang berbahaya dan harus diposisikan dan diikat dengan hati-hati sesuai dengan peraturan keselamatan. Memasuki waktu libur di penghujung tahun 2023, Rakan Moda yang ingin liburan tetap jaga keselamatan dengan patuhi peraturan saat berkendara. Penting untuk selalu menggunakan sabuk dengan benar dan sesuai dengan petunjuk keselamatan yang berlaku. Selain di darat dan udara, penggunaan sabuk yang tepat pada saat di kapal adalah prioritas utama, dan penggunaan sabuk yang tepat dapat membantu mencegah kecelakaan dan melindungi awak kapal serta muatan kapal. Nah jangan lupa pakai sabuk selalu ya Rakan Moda. (FL)

Lancarkan Transportasi untuk MTQ, Kadishub Aceh Beri Arahan bagi Petugas Pelabuhan Sinabang

SINABANG – Di sela-sela memantau kelancaran transportasi untuk pelaksanaan Mubaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVI Aceh di Kabupaten Simeulue, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal memberi arahan kepada pegawai Dinas Perhubungan Aceh yang bertugas di Pelabuhan Penyeberangan Sinabang, pada Sabtu, 25 November 2023. Teuku Faisal ingin memastikan pelayanan transportasi bagi pengguna jasa di Pelabuhan Sinabang tetap berada dalam tren positif, khususnya dalam mendukung kelancaran transportasi MTQ XXXVI Aceh tahun 2023 di Kabupaten Simeulue. Bagi wilayah kepulauan seperti Simeulue ini, sebut Teuku Faisal, pelayanan transportasi di pelabuhan dan bandara menjadi sangat penting yang akan berdampak pada pembangunan daerah. “Untuk itu, tolong berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” sebut Teuku Faisal dalam arahannya. Di samping itu, Kadishub juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi pelayanan yang baik selama ini. “Terima kasih atas pelayanan yang telah rekan-rekan berikan di pelabuhan. Tolong dipertahankan,” ujar Teuku Faisal. Dirinya juga mengamanahkan supaya petugas Pelabuhan Penyeberangan Sinabang tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam bekerja sehingga bisa melahirkan lingkungan kerja yang baik dan sehat.(AB)