Dishub

Terminal di Aceh dan Sejarah Keberadaannya

Rakan Moda, Apa yang ada dipikiran kita ketika mendengar kata “terminal”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata terminal memiliki makna: perhentian penghabisan (bus, kereta api dan sebagainya). Sebagian kita juga beranggapan bahwa terminal adalah sebuah tempat pertukaran penumpang atau pengguna jasa angkutan darat saja bukan? Kenyataannya adalah terminal bukan hanya tempat perhentian angkutan darat saja, juga termasuk jalur udara dan laut. Terminal dapat ditemukan di setiap provinsi, termasuk di provinsi Aceh.  Keberadaan Terminal di Aceh mengalami perkembangan sepanjang sejarah yang berkaitan dengan transportasi dan konektivitas di provinsi Aceh. Berikut merupakan sejarah singkat tentang terminal di Aceh: Aceh memiliki beberapa jenis terminal yang berfungsi sebagai pusat transportasi untuk berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara. Berikut adalah beberapa jenis terminal yang ada di Aceh: Selama beberapa tahun terakhir, Aceh telah mengalami perkembangan signifikan dalam sektor transportasi dan infrastruktur, termasuk terminal-terminal yang lebih modern dan nyaman untuk melayani kebutuhan penduduk dan wisatawan. Sejarah ini mencerminkan pentingnya konektivitas dan mobilitas dalam pengembangan ekonomi dan sosial di provinsi Aceh. (FL)

Tidak Perlu Bingung, Inilah Perbedaan Gerbong dengan Kereta

Rakan Moda, tahukah kamu pada rangkaian kereta api ada namanya bagian yang namanya gerbong dan kereta. Gerbong dan kereta adalah dua komponen utama dalam sistem kereta api, tetapi keduanya memiliki perbedaan dalam fungsi dan penggunaan. Gerbong adalah bagian dari kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang atau penumpang. Gerbong memiliki roda yang berputar di atas rel kereta, dan mereka ditarik oleh lokomotif. Gerbong terdiri dari dua yaitu gerbong penumpang dan gerbong barang. Gerbong penumpang adalah kompartemen di dalam kereta api yang digunakan untuk mengangkut penumpang. Gerbong biasanya dilengkapi dengan kursi, jendela, dan fasilitas lainnya untuk kenyamanan penumpang. Sedangkan Gerbong barang digunakan untuk mengangkut berbagai jenis kargo seperti kontainer, batu bara, bahan bakar minyak, dan banyak lagi. Mereka memiliki desain yang berbeda tergantung pada jenis kargo yang diangkut. Berbeda dengan gerbong,  kereta adalah satu unit kendaraan yang terdiri dari satu atau lebih gerbong yang terhubung satu sama lain.  Kereta api adalah hasil dari perkembangan teknologi transportasi yang berlangsung selama berabad-abad, dan tidak dapat diatribusikan kepada satu penemu tunggal. Terdapat beberapa tokoh dan inovator penting yang berkontribusi perkembangan awal kereta api. Richard Trevithick (1771-1833) yang merupakan Insinyur asal Inggris, Richard merupakan salah satu pionir dalam perkembangan lokomotif uap membangun lokomotif uap pertama yang berhasil digunakan di jalur kereta api pada tahun 1804. Kemudian pada tahun 1814 George Stephenson yang juga merupakan seorang insinyur asal Inggris. George Stephenson juga dianggap sebagai “Bapak Kereta Api” karena pada tahun 1814, ia membangun lokomotif uap pertamanya yang dikenal dengan nama “Blücher.” Selanjutnya pada tahun 1829, ia memenangkan kompetisi lokomotif Rainhill dengan lokomotif “Rocket,” yang menjadi terkenal dan digunakan dalam pengembangan awal sistem kereta api komersial. Seiring perkembangan masa Robert Stephenson yang merupakan putra dari George Stephenson bersama Isambard Kingdom Brunel. Keduanya berkolaborasi mengembangankan lokomotif uap dan jalur kereta api modern dengan pembangunan berbagai jalur kereta api di Inggris. Dengan demikian kereta api adalah hasil dari berbagai perkembangan teknologi, ide, dan kontribusi dari banyak individu di seluruh dunia. Ini adalah contoh penting dari kolaborasi dan evolusi dalam dunia transportasi yang berlangsung selama berabad-abad. Jadi Rakan Moda, perbedaan utama antara gerbong dan kereta terletak pada peran dan fungsi mereka dalam sistem kereta api. Gerbong adalah bagian individu yang digunakan untuk mengangkut barang atau penumpang, sementara kereta adalah satu unit kendaraan yang terdiri dari satu atau lebih gerbong yang terhubung satu sama lain. (FL)

Ketum KONI Pusat : PON di Aceh Tetap Dilaksanakan 2024, Jangan Ada Keraguan

BANDA ACEH— Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman, menegaskan, Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh akan tetap dilaksanakan sesuai rencana pada September 2024 mendatang. Persiapan untuk pelaksanaan event nasional itu terus dipacu. Ia berharap seluruh pemangku kebijakan di Aceh tidak ada lagi yang meragukan, kepastian PON di Aceh. “Jangan ada lagi keraguan dari siapapun (pemangku kebijakan) di ruangan ini apalagi dari pengurus besar PON Aceh,” kata Marciano, dalam rapat persiapan pelaksanaan PON 2024 wilayah Aceh, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa, (17/10/2023). Rapat tersebut diikuti unsur KONI Pusat dan pejabat Kementerian Dalam Negeri bersama seluruh pejabat Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota terkait. Marciano berharap, PON Aceh-Sumut lebih sukses dari PON yang pernah ada sebelumnya. Sebab, ajang olahraga nasional tersebut menjadi yang pertama diikuti 38 provinsi dan yang pertama digelar di dua provinsi. “Hal yang saya sebutkan itu harus menjadi catatan agar PON 2024 sukses administrasi dan sukses prestasi, sehingga olahraga Indonesia makin membanggakan,” kata Marciano. Dalam kesempatan itu, Marciano mengapresiasi Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Bina Keuangan Daerah yang Ikut membantu memfasilitasi dan mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah PON. “Besar harapan saya kehadiran pejabat eselon I Kemendagri ini membuat kita semua lebih yakin terhadap yang kita lakukan,” ujar Marciano. Selain itu, Marciano juga meminta Pemerintah Aceh dan pihak terkait lainnya untuk segera memfinalkan baik itu anggaran maupun pembangunan Venue untuk PON 2024. Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan, mengatakan, pihaknya ditugaskan Mendagri untuk memfasilitasi penggunaan anggaran untuk PON 2024 oleh Pemerintah Aceh dan Sumut yang menjadi tuan rumah. Ia mengatakan, alokasi anggaran untuk pelaksanaan PON perlu dirasionalisasikan oleh kedua pemerintah daerah agar PON dapat tetap terlaksana dengan anggaran yang tersedia. Horas mengatakan, pihaknya memiliki tiga standar dalam penggunaan alokasi anggaran untuk PON 2024. Pertama adalah merujuk pada standar satuan harga Perpres nomor 53 tahun 2023 tentang standar harga satuan regional. “Standar kedua adalah surat Menteri Keuangan, standar ini digunakan pada pelaksanaan PON ke-20 di Papua, disitu juga termasuk standarisasi honorarium wasit, tim delegasi, tim official dan lainnya,” kata Horas. Dalam rapat yang diikuti seluruh SKPA ini, perwakilan Dinas Perhubungan Aceh dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal selaku ketua Bidang Transportasi PON XXI Aceh dan turut didampingi Sekretaris Dishub Aceh, Teuku Rizki Fadhil. Standar ketiga adalah keputusan yang ditetapkan oleh KONI Pusat Horas berharap, penetapan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk PON 2024 di Aceh dapat segera difinalkan. Pihaknya dari Kemendagri siap mendampingi para pejabat pemerintah daerah tersebut. Sebelumnya, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mengharapkan kehadiran Pengurus KONI Pusat dan Pejabat Kemendagri di Aceh dapat membantu percepatan persiapan pelaksanaan PON 2024.Ia berharap tim dari pusat tersebut dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada tuan rumah agar pelaksanaan event olahraga nasional itu berjalan sukses. “Saya sendiri mendambakan PON ini menjadi legacy (warisan) baik dengan lahirnya atlet maupun venue olahraga yang berkualitas di Aceh,” pungkas Pj Gubernur Aceh itu.(*) Sumber: Humas Setda Aceh

Pelabuhan Tanpa Markah Laut, Memang Boleh?

Markah laut adalah tanda navigasi yang digunakan untuk membantu kapal-kapal menentukan posisi dan arah mereka di laut. Markah laut dapat berupa berbagai jenis tanda, termasuk boi (pelampung dengan tanda), tiang dengan markah, tiang dengan pelampung, atau struktur lain yang memiliki warna, pola, atau karakteristik khusus. Markah laut juga sering menggunakan sistem warna dan pola daya yang berbeda, seperti merah, hijau, hitam, putih, kilatan, dan lainnya, untuk memberikan informasi tambahan tentang karakteristik atau tujuan mereka. Kapal-kapal perlu menggunakan rambu navigasi untuk menghindari bahaya, mengikuti jalur yang aman, dan memahami lokasi mereka dalam navigasi laut. Dengan perkembangan teknologi dan navigasi, markah laut telah mengalami perubahan dan peningkatan dalam hal desain, ketepatan, dan efisiensi. Namun, sejarah markah laut mencerminkan pentingnya navigasi laut dalam sejarah perdagangan, eksplorasi, dan pelayaran di seluruh dunia. Markah laut memiliki beberapa fungsi penting dalam navigasi laut: Semua fungsi ini membantu dalam menjaga keselamatan pelayaran dan memungkinkan kapal-kapal untuk berlayar dengan aman dan efisien di laut. Markah laut terletak di sejumlah lokasi strategis di seluruh perairan dunia, terutama di dekat pesisir dan perairan yang padat lalu lintas kapal. Beberapa lokasi umum di mana Anda akan menemui markah laut adalah: Persebaran markah laut disusun sedemikian rupa untuk membantu kapal-kapal menjalani perjalanan yang aman dan efisien, menghindari bahaya, dan menavigasi laut dengan tepat. Markah laut sering kali memiliki karakteristik khusus seperti pola cahaya, warna, dan bentuk yang membantu dalam identifikasi dan navigasi. Ternyata peran sebuah markah bagi sebuah pelabuhan sangatlah penting. Namun, apakah sebuah pelabuhan dapat beroperasi tanpa markah laut? Ya, pelabuhan tetap bisa beroperasi tanpa markah laut, akan tetapi keberadaan markah laut sangat penting dalam menjaga keselamatan dan efisiensi operasi pelabuhan. Markah laut memberikan panduan visual dan pemandu arah bagi kapal-kapal yang datang atau pergi dari pelabuhan, terutama dalam kondisi cuaca buruk atau malam hari. Tanpa markah laut, pelabuhan harus mengandalkan navigasi berdasarkan referensi geografis, cuaca yang baik, atau teknologi modern seperti GPS. Namun, pelabuhan modern biasanya dilengkapi dengan sejumlah markah laut dan sistem navigasi, termasuk mercusuar, pelampung, tiang dengan markah, dan tanda navigasi lainnya, yang membantu kapal-kapal dalam: Nah Rakan Moda, pelabuhan memang bisa beroperasi tanpa markah laut, namun penggunaan markah laut sangat dianjurkan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi kapal-kapal di sekitar pelabuhan. (FL)

Bagaimana Cara Kerja Sonar Pada Kapal?

Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan salah satu alat sistem navigasi pada kapal yang betujuan untuk penginderaan jauh pencitraan bawah laut, kehadiran sonar merupakan salah satu bentuk nyata dalam perkembangan teknologi sistem navigasi laut. Mengingat jangkauan dan kemampuan yang terbatas pada penerapan visual lingkungan bawah air, maka sonar yang menjadi solusi pilihan untuk pengamatan dasar laut sejak dimulai pada tahun 1950-an. Sonar sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari transduser dengan arah miring beserta unit perekamannya yang dapat digunakan untuk memberikan informasi citra bawah laut. Sistem sonar yang digunakan untuk mendeteksi suatu objek menggunakan frekuensi suara tinggi atau ultrasionik, frekuensi yang digunakan umumnya ada pada range yaitu 50 KHz karena pada rentang frekuensi ini tidak bisa terdengar oleh manusia dan panjang gelombangnya sangatlah kecil. Prinsip kerja sistem sonar yaitu sebuah kapal memancarkan sinar kedalam air maka pantulan dari sinyal tersebut akan menimbulkan efek gema dan akan dipantulkan kembali kepada sistem penerima atau receiver lalu dilakukan pengkalkulasian mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan juga informasi lainnya seperti pemetaan bawah air. Untuk lebih jelasnya cara kerja sonar adalah sebagai berikut. Pertama, echosounder mengemisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini akan merambat dalam air. Jika mengenai objek seperti ikan atau benda lain maka gelombang suara tersebut akan terpantul. Sinyal pantulan akan diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang menggambarkan karateristik objek dibawah air. Untuk mengetahui lokasi (jarak) dari objek dibawah air, maka waktu yang dibutuhkan gelombang suara tersebut dapat digunakan untuk mencari jarak yang ditempuh gelombang suara tersebut. Sedangkan jarak (posisi) aktual  dari objek tersebut diproleh dengan membagi dua panjang gelombang yang ditempuh. Maka dengan adanya sonar, dapat menghasilkan citra dasar laut secara jelas dan memudahkan kita dalam menginterfertasikan kondisi dasar laut dan objek yang ada. Hasil pencitraan sonar dapat disajikan dalam bentuk 2 dimensi (2D) bahkan menjadi represtasi 3D dengan cara penambahan data kedalaman atau dengan cara algoritma menggunakan informasi intensitas gema yang terkandung dalam derajat kehitaman. Dengan tampilan model 3D bertujuan untuk meningkatkan visualisasi bawah laut sehingga akan memberikan informasi yang lebih jelas tentang objek bawah laut, topografi dasar laut dan untuk pembuatan jalur pelayaran.(AP)

Mengenal berbagai Macam Alat Navigasi Pada Kapal

Rakan Moda, Kapal laut yang sedang melakukan pelayaran harus dilengkapi dengan alat navigasi yang baik. Pemahaman tentang alat navigasi laut sangat diperlukan, hal ini berguna untuk menghindari kecelakaan di laut sewaktu kapal sedang berlayar. Alat navigasi sendiri merupakan seperangkat alat yang berguna untuk menunjukkan arah kapal selama berlayar. Mari kita kenali berbagai alat navigasi yang ada pada kapal, alat ini terdiri dari : Kompas Peralatan navigasi yang harus ada di kapal salah satunya adalah kompas. Kompas berfungsi untuk menetapkan arah haluan kapal dan juga menetapkan arah baringan suatu target sasaran. Prinsip kerja kompas yaitu apabila batangan magnet berdiri bebas maka batangan magnet tersebut akan mengarah ke arah kutub – kutubnya. Radar Radar adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi adanya objek di sekitar kapal dalam radius sesuai jangkauan radar baik 5 mil, 10 mil, 20 mil ataupun 100 mil. Kelebihan radar dibandingkan alat navigasi yang lain adalah penggunaan radar tidak memerlukan stasion pemancar, karena radar menggunakan prinsip pancaran gelombang. Sonar Sonar merupakan sistem navigasi kapal yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan salah satunya untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, keselamatan penyelaman dan komunikasi di laut. Barometer Fungsi utama sistem navigasi barometer adalah untuk mengukur tekanan atmosfer di suatu lokasi tertentu. Informasi tentang tekanan atmosfer sangat penting dalam meramalkan perubahan cuaca di lautan. Tekanan udara yang rendah seringkali mengindikasikan kemungkinan cuaca buruk, seperti hujan dan badai. Sebaliknya, tekanan udara yang tinggi dapat menunjukkan cuaca cerah dan kering. Echo Sounder Echo Sounder merupakan peralatan yang digunakan untuk mengetahui kedalaman laut antara lunas kapal dengan dasar laut. Sistem ini bekerja dengan cara merambatkan gelombang akustik menuju air dan menghitung waktu pantulan gelombang tersebut. Kedalaman perairan dapat diketahui dengan mengoperasikan selang waktu perambatan dan cepat rambat gelombang di air. Informasi ini dapat digunakan untuk kepentingan navigasi atau pemetaan. Alat ini digunakan sewaktu kapal berlayar diperairan dangkal atau perairan yang mempunyai pasang surut tinggi. Nah, Rakan Moda itulah beberapa fakta menarik tentang berbagai macam alat navigasi yang ada pada kapal Semoga bisa menambah insight kita bersama ya.(AP)

Berbagai Jenis Bus di Aceh

Bus di Terminal Batoh. Foto: Irfan Fuadi/Dishub Aceh

Sistem Navigasi Barometer Kapal untuk Mengukur Tekanan Atmosfer

Sistem navigasi modern by Ibrahim Boran

Dishub Aceh Mulai Relokasi Terminal Lama Bireuen ke Terminal Tipe B

BIREUEN – Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B mulai melakukan relokasi loket perusahaan angkutan umum antar kota dalam provinsi (AKDP) dari terminal lama Bireuen ke dalam area Terminal Tipe B Bireuen. “Relokasi terminal ini merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan rapat kita sebelumnya dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen pada tanggal 1 Oktober 2023 yang lalu,” kata Kepala UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B, Erizal saat memantau proses relokasi di terminal lama Bireuen, Kamis, 12 Oktober 2023. Erizal mengatakan, sosialisasi relokasi terminal ini sudah dilakukan sejak tanggal 1 Oktober 2023 sehingga manajemen perusahaan angkutan AKDP bisa memindahkan loketnya secara bertahap ke dalam Terminal Tipe B. “Kita terus lakukan pemantauan dan evaluasi supaya proses relokasi ini tidak mengganggu operasional harian angkutan AKDP. Fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan di terminal tipe B kita coba lengkapi pelan-pelan sesuai dengan kebutuhan sehingga pihak perusahaan bisa mengoperasionalkan loket secepat mungkin,” ungkap Erizal. Erizal menambahkan, relokasi terminal mobil penumpang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan transportasi angkutan darat di Aceh, khususnya di wilayah Kabupaten Bireuen. “Terminal baru diharapkan bisa menciptakan ekosistem layanan transportasi darat yang lebih baik, sehingga memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pengguna jasa transportasi,” sebutnya. Di samping itu, dengan beroperasi Terminal Tipe B Bireuen, Erizal berharap sentra ekonomi baru bisa bertumbuh di wilayah ini sehingga menciptakan peluang lapangan kerja bagi masyarakat. Sementara itu, Sekretaris DPD Organda Aceh, Azwir Sanusi yang ikut memantau proses relokasi ini menyebutkan bahwa pihaknya menyambut baik relokasi terminal lama ke Terminal Tipe B Bireuen. Ia menambahkan, pihaknya juga sudah mengimbau pemilik perusahaan angkutan penumpang AKDP untuk mengikuti arahan berdasarkan Surat Pj Bupati Bireuen terkait relokasi terminal lama ke Terminal Tipe B Bireuen. Komunikasi dan sosialisasi dengan pihak angkutan, kata Azwir, sudah dilakukan beberapa kali yang melibatkan sejumlah pihak terkait. Semua perusahaan angkutan, khususnya angkutan penumpang AKDP, menurut Azwir menyambut baik dan siap untuk pindah ke Terminal Tipe B Bireuen meskipun relokasinya dilakukan secara bertahap. Kendala-kendala yang dihadapi, menurut Azwir, akan terus dicoba carikan solusi agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. “Ya, ada kendala seperti masa sewa loket di terminal lama yang belum habis, atau hal administratif lainnya kita coba duduk bersama carikan solusi,” ucapnya.(AB)

Petugas Terminal Tipe B Bireuen Lakukan Inspeksi Keselamatan AKDP

BIREUEN – UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B Dinas Perhubungan Aceh lakukan inspeksi keselamatan terhadap armada angkutan penumpang antar kota dalam provinsi (AKDP) di Terminal Tipe B Bireuen, Kamis, 12 Oktober 2023. Kepala UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B, Erizal menyebutkan, hari ini merupakan hari perdana dilakukan inspeksi keselamatan di Terminal Tipe B Bireuen. Pemeriksaan kendaraan angkutan ini, kata Erizal, difokuskan pada armada yang melayani trayek angkutan penumpang dari dan ke Kabupaten Bireuen. “Untuk angkutan yang melayani trayek lainnya, atau hanya melintas di Bireuen, tidak kita periksa karena sudah dilakukan di terminal asal,” ucapnya. Inspeksi keselamatan angkutan penumpang yang digelar sejak Kamis pagi hingga siang hari tercatat ada sebanyak 14 unit kendaraan yang telah berhasil diperiksa oleh petugas Terminal Tipe B Bireuen. “Pemeriksaan kendaraan di Terminal Tipe B Bireuen akan dilakukan secara berkala sebagai upaya memastikan keselamatan angkutan umum AKDP dan kenyamanan pengguna jasa angkutan umum di Aceh,” ungkap Erizal. Sementara itu, Putu Ekayana Adi Sanjaya, Penguji Kendaraan Bermotor dari UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B Dinas Perhubungan Aceh mengungkapkan bahwa inspeksi keselamatan angkutan penumpang menyasar sejumlah unsur, di antaranya unsur administrasi seperti surat tanda uji kendaraan (STUK) dan SIM pengemudi. Selanjutnya ada unsur teknis utama seperti sistem penerangan, sistem pengereman, badan kendaraan, kondisi ban, dan lainnya. Lalu ada unsur teknis penunjang seperti kapasitas tempat duduk dan perlengkapan kendaraan. “Kita mengimbau kepada perusahaan angkutan penumpang AKDP untuk selalu memastikan kelaikan kendaraan sebelum beroperasi melayani perjalanan masyarakat,” tutur Putu.(AB)