Dishub

DISHUB ACEH FASILITASI LAYANAN TRANSPORTASI RAKORNAS BPSDM SE-INDONESIA TAHUN 2019

Dalam rangka mendukung kelancaran Rakornas BPSDM se-Indonesia Tahun 2019 di Banda Aceh, Dinas Perhubungan Aceh sebagai penanggung jawab transportasi memfasilitasi 10 armada bus yang terdiri dari 4 bus besar (50 seat), 4 bus sedang (30 seat) dan 2 bus kecil (12 seat). Bus tersebut akan melayani 600 peserta dari 34 provinsi dan 514 Kabupaten/Kota selama mengikuti Rakornas di Banda Aceh pada tanggal 25 – 28 Juli 2019. Seluruh rangkaian kegiatan peserta mulai dari penjemputan kedatangan di bandara, lalu ke penginapan, mobilisasi peserta ke tempat acara, shalat jum’at di Mesjid Raya Baiturrahman, City Tour hingga pemulangan peserta kembali ke Bandara. Secara bersamaan, Dishub Aceh juga memfasilitasi pelayanan transportasi pada MTQ Nasional Mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juli sampai dengan 4 Agustus 2019 di kampus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. “Layanan transportasi ini sangat dibutuhkan mengingat masih minimnya fasilitas transportasi wisata di Aceh, serta diharapkan dapat mendukung keberhasilan peningkatan wisata dan kegiatan nasional di Aceh,” ujar Kabid LLAJ Dishub Aceh, Nizarli, S.SiT, MT. (AM)

Mulai Hari Ini, Pemkab Aceh Tamiang Ujicoba Rekayasa Lalu Lintas

Setelah sempat mengalami penundaan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang memutuskan untuk melaksanakan Ujicoba Rekayasa Lalu Lintas pada kawasan Central Business District (CBD) Kota Kualasimpang, pada besok, Senin (22/07/19). Kepastian ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Perhubungan Abdullah di Kantor Bupati, Jumat 19 Juli 2019 kemarin. Abdullah menyebutkan, kepastian pelaksanaan ini diputuskan setelah urusan administrasi dan pengerjaan prasarana pendukung selesai. Ia mengatakan, meski  masih ada pengerjaan pelebaran bahu jalan di beberapa titik, ia menjamin pengerjaan tersebut akan selesai hari ini, Ahad (21/07/19). Ia mengaku, pihaknya selaku leading sector pelaksanaan bersama tim Pemkab sudah bekerja keras untuk merealisasikan hal tersebut. Dalam penyampaiannya kemarin, Abdullah kembali menyebutkan perubahan arus dalam ujicoba rekayasa lalulintas akan dilaksanakan pada Senin, tanggal 22 Juli besok. Arah uji coba yang akan dilakukan yaitu arus lalu lintas yang berasal dari Banda Aceh menuju Medan akan mengalami perubahan, yakni lurus dari jembatan Sungai Tamiang menuju Pasar Pagi (Jalan Cut Nyak Dhien) hingga simpang Stasiun Kereta Api lama, kemudian berbelok ke kanan menuju Jalan S. Parman  hingga perempatan Rumah Dinas Kapolres, kemudian belok ke arah kiri menuju jalan Iskandar Muda. Sementara arus lalu lintas dari Medan ke Banda Aceh, dibagi menjadi dua rute. Rute pertama, yakni setelah melewati pertigaan Satlantas, berbelok ke kanan atau jalan Iskandar Muda, kemudian melewati pertigaan pasar pagi terus ke kiri menuju arah jembatan. Sementara khusus bagi kendaraan roda dua dan roda kendaraan 4, setelah pertigaan Satlantas, dapat langsung lurus menuju Jalan Mayjend Sutoyo (melewati markas Pemadam Kebakaran) sebagaimana arus kendaraan yang telah ada. Turut dijelaskan, bahwa masalah yang akan dihadapi nantinya dalam pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini, yaitu terdapat akses ke pusat kegiatan yang tinggi (pasar) tepat berada di ruas jalan. Karenanya ia mengatakan beberapa penyesuian akan terus dilakukan selama masa ujicoba, hingga menemukan kesesuaian dengan keadaan faktual di lapangan. Pada akhir penyampaiannya, Abdullah mengutip harapan Bupati pada Rapat Finalisasi Ujicoba Rekayasa Lalu Lintas beberapa waktu lalu, yang meminta supaya masyarakat Aceh Tamiang dapat mendukung langkah-langkah penataan yang dilakukan Pemerintah, demi terwujudnya Kota Kualasimpang yang tertib, nyaman, dan bersih. (humas.acehtamiangkab.go.id)

Kini Bandara SIM Miliki Halte Permanen Trans Koetaradja

Dishub Aceh bersama PT Bank Aceh Syariah  dan PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) melakukan perjanjian kerja sama pembangunan dan pemanfaatan fasilitas halte Trans Koetaradja di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Jumat (19/07/2019). Kerja sama ini ditandatangani langsung Kepala Dishub Aceh, Junaidi S.T., M.T, Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman, dan GM Angkasa Pura II Bandara SIM, Yos Suwagiyo. Dalam hal ini turut disaksikan sejumlah tamu undangan dari tiga instansi terkait. Beberapa waktu lalu, tepatnya 8 April 2019, Dishub Aceh melalui UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja melakukan uji coba menggunakan halte portabel di Bandara SIM. Kehadirannya merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat untuk transportasi multimoda. Selama masa uji coba itu, halte ini disambut positif oleh masyarakat. Junaidi menyebut upaya pembangunan halte Trans Koetaradja di Bandara SIM sudah beberapa kali dilakukan kajian. Upaya ini selaras dengan permintaan masyarakat. “Tentu sangat bermanfaat. Masyarakat silakan memilih transportasi yang baik menurut mereka. Tugas kami menyediakan fasilitas publik yang layak,” sebutnya. Oleh karena itu, pelayanan angkutan umum ini tidak mungkin dikerjakan oleh Dishub, harus melibatkan semua pihak. Disebutkan, selama tahun 2018 lalu, penumpang Trans Koetaradja mencapai 4 juta penumpang lebih. Diharapkan, melalui kerja sama ini dapat menjadi contoh di masa mendatang. Haizir Sulaiman menyebut, angka 4 juta ini meyakinkan Bank Aceh untuk terus menggalakkan kerja sama dengan Dishub Aceh. Dikatakannya Bank Aceh ini adalah milik rakyat, oleh sebab itu halte permanen diharapkan bermanfaat bagi masyarakat. “Kami bangga, sebab Dishub Aceh ikut mengupayakan berkembangnya perekonomian melalui penyediaan fasilitas transportasi yang menguntungkan publik,” pungkasnya. (MR)

Revitalisasi Pelabuhan Balohan Diharapkan dapat Meningkatkan Pelayanan

Setelah beraudiensi dengan BPKS Sabang pada Selasa (16/7/2019), Dishub Aceh bersama Tim Ahli Unsyiah melakukan audiensi serupa bersama Pemerintah Kota Sabang, Rabu (17/7/2019). Pertemuan yang berlangsung di Aula Walikota Sabang ini terkait kajian analisis revitalisasi Pelabuhan Penyeberangan Balohan. Pertemuan ini dimaksudkan sebagai bentuk menampung gagasan Pemko Sabang. Baik dari aspek hukum maupun informasi dan data penting lainnya untuk menjadi dasar pertimbangan. Seperti yang diungkapkan Ketua Tim Ahli Unsyiah, Dr. Iskandar A. Gani, S.H., M.Hum. “Artinya, masukan ini kita jadikan landasan saat kunjungan kerja di Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Keuangan. Tentu uji public akan tetap kita lakukan,” paparnya. Pemko Sabang mendukung upaya yang dilakukan oleh Dishub Aceh bersama Tim Ahli Unsyiah. Ke depan, harapannya dilakukan pula studi kelayakan pelayanan, tidak sebatas kajian regulasi hukum. “Kita siap mendukung segala upaya yang menguntungkan bagi masyarakat,” kata Sekda Kota Sabang, Zakaria. Disebutkan, sebelumnya sudah diprediksikan butuh kerja sama terkait pengembangan revitalisasi Pelabuhan Penyeberangan Balohan. Masukan dari Pemko Sabang ini menjadi poin penting bagi penyusunan regulasi ke depannya. Sama seperti sebelumnya, akhir dari audiensi ini dilakukan penandatangan berita acara. Pemko Sabang juga berharap ke depannya ada pelayanan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat. Sebab, Pelabuhan Penyeberangan Balohan adalah pintu gerbang utama untuk pariwisata di Sabang. Hadir dalam kesempatan tersebut unsur Pemko Sabang, diantaranya Sekretaris Daerah, Asisten II, Dinas Perhubungan, dan Bappeda Sabang. (MR)

Dishub Aceh Kaji Analisis Revitalisasi Pelabuhan Balohan

Saat ini, proses pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Balohan, Sabang, melalui Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) sedang berupaya keras dalam percepatan pelaksanaan revitalisasi infrastruktur pelabuhan. Menyikapi hal ini, Dishub Aceh bersama Tim Ahli dari Unsyiah melakukan audiensi terhadap rencana kajian analisis pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Balohan, Selasa (16/07/2019) di ruang rapat BPKS, Sabang. Tujuan kunjungan ini, mewujudkan  gagasan bersama sebagai upaya dalam membentuk kesepakatan pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Balohan. Kajian analisis ini meliputi aspek hukum, kajian teknis kepelabuhanan, hingga aspek ekonomi. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala BPKS, Ir. Razuardi, M.T., mengharapkan agar pelabuhan ini dapat beroperasi pada Tahun 2020 mendatang. Disebutkan, revitalisasi pelabuhan yang mulai dibangun pada Juni 2018 lalu, memiliki dampak bagi lintas sektor. Baik masyarakat umum, pemerintah, maupun stakeholder lainnya. Harapannya, fungsionalisasi pelabuhan ini dapat melayani transportasi secara efektif dan efesien, meningkatkan nilai ekonomi wilayah hinterland, memperlancar lalu lintas. Selain itu adanya standardisasi pelayanan yang lebih baik serta adanya payung hukum yang menaungi pengembangan kawasan industri Sabang. Melalui revitalisasi ini, Dishub Aceh serta BPKS Sabang mempunyai komitmen agar dapat meningkatan pelayanan transportasi pasca kontruksi ke depannya. Selain untuk pelabuhan penyeberangan, pelabuhan ini dimaksudkan untuk pengembangan kawasan industri, perdagangan, serta peningkatan mutu parisiwisata di kawasan Sabang. Di hari yang sama, jajaran Dishub Aceh dan BPKS Sabang ikut meninjau langsung ke lapangan terkait proses pembangunannya. Sejumlah alat berat dan pekerja tampak sibuk menyiapkan segala infrastruktur baru di pelabuhan ini. Sejak tahun ini, kota Sabang telah berusia 54 tahun, dan ini menjadi kado terindah bagi masyarakat Sabang dan Aceh di tahun mendatang. Dijadwalkan, besoknya pada Rabu (17/07/2019) Dishub Aceh melanjutkan upaya peningkatan pelayanan ke masa mendatang dalam menyelaraskan kesepahaman dan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Sabang. Diharapkan, semua pihak nantinya akan merasakan dampak positif dari pembangunan ini. (MR)

Suasana KMP BRR Pasca Libur Panjang Sekolah

Usai libur panjang sekolah, keberangkatan dari pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue menuju Balohan terpantau berlangsung normal. Hal itu diungkapkan Capt. Muhammad Noer, Kapten Kapal KMP. BRR  Senin (15/07/2019). “Hari ini sudah normal kembali. Bagaimana pun, kebutuhan penumpang, kita tetap bekerja professional,” kata Capt. Noer. Pada libur panjang Minggu lalu, ASDP mengambil kebijakan menambah trip dari tiga trip menjadi empat trip (PP). Terutama saat Sabtu-Minggu, lonjakan penumpang mengalami penambahan signifikan. Setiap penambahan penumpang, ASDP meyesuaikan kembali dengan kapasitas kapal. Selain itu, setiap yang kapal akan berangkat, selalu dilakukan persiapan. Lanjut Capt. Noer, cuaca cerah hari ini membuat rasa optimisnya untuk berlayar dengan tenang. Dibantu dengan kru kapal yang solid, seperti biasa, Capt.Noer dan kru memantau prakiraan cuaca juga  berkoordinasi dengan pihak Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Masyarakat pun boleh memantau di website maritim.bmkg.go.id, termasuk informasi tinggi gelombang itu kita pantau sebelum berlayar,” sebut Capt. Noer. Saat cuaca kurang bersahabat, misalnya pada tanggal 25 Juni 2019 lalu, Capt. Noer pun menunggu laporan cuaca dari BMKG dan perintah berlayar Syahbandar. Jadinya, di tanggal itu, diputuskan untuk mengurangi jadwal keberangkatan dari tiga trip menjadi satu trip. Hal ini, menjadi kewenangan koordinasi pihak Syahbandar, Kapten Kapal, dan ASDP demi mengutamakan keselamatan penumpang. “Kita ingin jadikan perjalanan ini, dapat memberikan kenyamana bagi semua penumpang. Supaya penumpang tidak merasakan mabuk, rasa takut selama berlayar,” pungkas Kapten Kapal yang telah bekerja selama 10 tahun itu untuk trip Ulee Lheue-Balohan (PP). (MR)

Dishub Aceh Bahas Aturan Angkutan Online

Dishub Aceh mengharapkan semua instansi terkait dan Badan Hukum Pengusaha Angkutan Sewa Khusus dapat berperan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini untuk percepatan ketertiban perusahaan angkutan sewa khusus dan menjamin keselamatan bagi pengguna angkutan sewa khusus di Aceh.

SINABANG KINI MENJADI SALAH SATU JALUR TOL LAUT

Tidak hanya di wilayah Indonesia Timur, kini program tol laut juga hadir untuk melayani masyarakat di wilayah Indonesia bagian barat. Hal tersebut dibuktikan dengan penyerahan satu unit kapal pendukung tol laut yaitu KM. Kendhaga Nusantara 2 dari Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI kepada PT. ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang Sumatera Barat (Sabtu, 9/03/2019). KM. Kendhaga Nusantara 2 mulai beroperasi pada hari Senin (11/3) untuk melayani penyelenggaraan tol laut pada trayek T.2 dengan menyinggahi Pelabuhan Teluk Bayur – Sinabang – Gunung Sitoli – Mentawai (Sikakap) – Teluk Bayur. Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Budi Mantoro mengatakan bahwa KM. Kendhaga Nusantara 2 akan menjadi sarana bagi masyarakat wilayah Sumatera Barat, Pulau Nias, dan sekitarnya yang dapat dimanfaatkan untuk pengiriman kebutuhan masyarakat, kebutuhan pokok penting, hasil produksi Usaha Kecil Menengah (UKM), hasil pertanian, perkebunan, perikanan, perindustrian dan juga pertambangan. KM. Kendhaga Nusantara 2 mampu menampung sebanyak 200 kontainer lebih dengan fasilitas bongkar muat lengkap. KM Kendhaga Nusantara 2 juga dirancang khusus untuk mengangkut barang kebutuhan pokok di daerah terpencil dan terluar di garis perbatasan yang dermaga pelabuhan minim fasilitas. Berdasarkan Perpres Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan, program tol laut tujuan utamanya adalah mensuplai dan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan. Kemudian tujuan keduanya yaitu menurunkan disparitas harga yang masih mahal di wilayah-wilayah tersebut. Kepala Seksi Muatan Kapal dan Kapal Nelayan Sub Direktorat Kepelabuhanan Kawasan Kementerian Perhubungan, Hasan Sadili yang juga hadir dalam acara penyerahan kapal KM. Kendhaga Nusantara 2 menyebutkan tarif angkutan barang di laut sangat murah. Jika dengan angkutan lainnya menghabiskan biaya sebesar Rp. 6 juta, dengan tol laut mungkin hanya sebesar Rp. 4 juta atau Rp. 3 juta. Tarif muatan berangkat dan muatan balik juga sudah tercantum dengan sangat jelas di dalam PM. Perhubungan Nomor 89 Tahun 2019. Selanjutnya, Pemerintah akan melakukan upaya peningkatan program-program konektivitas antarmoda sehingga tol laut tidak hanya dapat menjangkau dari port to port tetapi juga dapat menjangkau wilayah lebih dalam lagi (end to end) dengan melibatkan moda lain seperti moda darat, penyeberangan maupun udara. (AM)

TRANSPORTASI LANCAR UNTUK MUDIK LANCAR 2019

Penyelenggaraan angkutan lebaran terhitung sejak tanggal 26 Mei 2019 sampai dengan 13 Juni 2019 cenderung lancar dan lebih baik, hal ini dapat dilihat dari koordinasi yang lebih baik dari Dinas Perhubungan, Kepolisian, Kodam Iskandar Muda, Operator pelayanan transportasi dan Stakeholder pendukung kegiatan pelayanan mudik lainnya. Dukungan kesiapan Armada Darat, Laut dan ASDP, serta Angkutan Udara baik Komersil maupun perintis yang beroperasi secara optimal juga mempunyai andil yang besar terhadap keberhasilan angkutan lebaran kali ini. Keberhasilan pelayanan ini juga didukung oleh ketersediaan infrastruktur jalan yang mencapai nilai kemantapan 93,91%. Evaluasi penyelenggaraan kegiatan dari hasil Rampcheck kendaraan khususnya angkutan umum pada moda transportasi darat menunjukkan 80% kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan administrasi (Ramp Check 21 sd 25 Mei 2019) sedangkan angkutan udara dan laut/penyeberangan secara umum dipastikan memenuhi persyaratan teknis dan administrasi, bahkan pada tahun ini Dinas Perhubungan Aceh beserta jajaran yang terkait kemaritiman mengadakan rampcheck untuk angkutan laut di atas 8 GT pada tanggal 27 Mei 2019 dengan menghimbau kapal-kapal yang beropearasi dapat memenuhi standar keselamatan pelayaran. Arus puncak mudik menunjukkan 5700 penumpang/hari yang masuk ke Banda Aceh dari semua moda transportasi dan 6028 penumpang/hari yang keluar dari Banda Aceh. Dengan jumlah keberangkatan penumpang rata-rata selama masa lebaran adalah 2500 sampai dengan 3000 penumpang perhari. Puncak mudik terjadi pada H-3 (2 Juni 2019) untuk moda darat, sedangkan udara dan laut pada H-6 (30 mei 2019).  Untuk arus balik terjadi pada H+3 (9 Juni 2019) untuk moda transportasi darat, udara dan laut, sedangkan angkutan penyeberangan pada H+2 (8 mei 2019). Tahun 2018 terdapat 63 kasus kecelakaan dengan dampak korban meninggal dunia sebanyak 31 orang, namun pada tahun 2019 turun menjadi 53 kasus kecelakaan dengan korban jiwa sebanyak 25 orang (Data : Dirlantas Polda Aceh). Puncak Arus Balik mengakibatkan 9456 penumpang/hari atau meningkat 20% penumpang baik arus mudik maupun arus balik jika dibandingkan data tahun 2018. Peningkatan Arus mudik/balik sangat terlihat pada pengangkutan penyeberangan dan laut yaitu sekitar 30% yang disebabkan  karena adanya angkutan perintis Tol Laut yang melayani wilayah pantai barat selatan dan tambahan frekuensi keberangkatan kapal ferry pada lintasan Balohan Sabang. Keberhasilan penanganan angkutan lebaran kali ini juga terlihat dengan menurunnya angka kecelakaan sebesar 16 persen dari tahun sebelumnya. Kerugian materi akibat laka lantas pada tahun 2019 ini diperkirakan sebesar Rp. 131.720.000 atau menurun 73 % dari tahun sebelumnya (Data : Dirlantas Polda Aceh). Pelaksanaan Angkutan lebaran kali ini cenderung lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya jika dilihat dari kesiapan koordinasi, infrastruktur jalan, kesiapan moda dampak kecelakaan serta pemberian informasi kepada masyarakat sehingga menciptakan mudik lancar untuk kita semua.

PLT. GUBERNUR ACEH TINJAU KESIAPAN POSKO LEBARAN

Pada H-6 lebaran, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal,  Wakil Ketua DPRA, Dalimi, Kepala Terminal Type A Batoh serta SKPA lainnya meninjau Posko Angkutan Lebaran Idul Fitri 1440 H/2019 M, Banda Aceh, Kamis (30/5/2019). Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi kesiapsiagaan para aparatur dari Dinas Perhubungan, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Aceh, Kepolisian dan stakeholder lainnya yang telah dan sedang bertugas di seluruh posko pelayanan mudik di Aceh. Meski demikian, Nova terlihat kecewa dengan kondisi sejumlah bangunan dibiarkan rusak dan terbengkalai. Kekecewaan tersebut disampaikan oleh Plt. Gubernur Aceh kepada awak media saat memberikan keterangan pers, di Posko Terpadu Angkutan Lebaran 1440 H di komplek Terminal Bus Batoh, Banda Aceh. “Secara sistem, aparatur terkait tentu sudah memiliki prosedur baku yang selalu disempurnakan setelah bercermin dari pengalaman penanganan mudik di tahun sebelumnya. Ini tentu harus diapresiasi. Namun sebagai Pemerintah, saya tentu tidak boleh hanya melihat softwarenya saja, hardwarenya juga harus diperhatikan. Beberapa catatan sudah saya sampaikan saat meninjau ke Ulhee Lheue juga di Terminal Batoh ini,” ujar Nova. Masih banyak tugas yang harus dikerjakan oleh pengelola, upaya peningkatan pelayanan bukan hanya memperbaiki software tetapi hardware juga harus menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, saya mengajak awak media untuk bekerjasama dan melakukan pengawasan pada upaya perbaikan yang akan kami lakukan ke depan, tentu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” imbau Nova. Di dua tempat kunjungan itu, Plt. Gubernur memastikan kesiapan angkutan agar berjalan maksimal. Diantaranya, memastikan fasilitas pendukung, pengemudi hingga angkutan lebaran baik darat maupun laut sudah memenuhi standar. Selain itu, Nova Iriansyah, juga mengharapkan semua pihak dapat bekerja maksimal guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Plt. Gubernur dan rombongan bersama motornya, kemudian melanjutkan perjalanan darat untuk memastikan angkutan lebaran mudik berjalan lancar. (AM)