Dishub

KMP Aceh Hebat 3 Siap Manjakan Wisatawan

Kali kedua, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh disandari kapal milik Aceh, KMP. Aceh Hebat 3, Senin, 28 Desember 2020. Di atas riak kecil kolam pelabuhan, KMP. Aceh Hebat 3 berhasil berlabuh, saat itu tepatnya pukul 9 pagi. KMP Aceh Hebat 3 transit pada pelabuhan ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Penyeberangan Singkil. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi Ali menyambut kedatangan kapal di dermaga movable bridge Ulee Lheue. Acara seremonial ini ditandai dengan pengalungan selempang oleh Gubernur Aceh ke Nakhoda kapal. “Kapal ini akan melanjutkan pelayaran ke Singkil siang ini dari Ulee Lheue, operasional kapal ini akan disubsidi oleh Pemerintah saat nanti dioperasikan pada awal Januari jika tidak ada rintangan,” tutur Nova saat itu berada di atas dek kapal. KMP Aceh Hebat 3 dengan berawakkan 10 orang bertolak dari galangan PT. Citra Bahari Shipyard, Tegal, Jawa Tengah menuju Banda aceh selama lima hari dengan kecepatan rata-rata kapal ini mencapai 13 – 14 knot dengan maksimum 1500 rpm. “Untuk cuaca saat berlayar pun sangat cukup bagus, hanya satu saja kendala yang kami hadapi saat berlayar di Selat Malaka, banyaknya kapal nelayan sehingga kami harus berjalan zig zag,” kata Nakhoda kapal, Melianus Lekransy yang telah menekuni bidang perkapalan sejak tahun 1997. Melianus juga menyampaikan bahwa kondisi mesin kapal saat berlayar pun cukup stabil, desainnya juga sangat cocok sekaligus untuk fasilitas yang ada di dalam kapal juga sangat layak bagi pariwisata dan pelayaran di Aceh “Kapal ini sebagai stimulus peningkatan pengembangan pariwisata di Pulau Banyak, kita harapkan ini bisa mendongkrak ekonomi masyarakat juga pastinya,” ujar Nova di akhir penyambutan ini. (MS/AM)

Tren E-commerce Telah Jadi Gaya Hidup Masyarakat Aceh

BANDA ACEH – Tren e-commerce telah mengubah pola aktivitas masyarakat. E-commerce sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut semua aktivitas jual beli yang dilakukan lewat perangkat elektronik. Sehingga, angkutan logistik atau cargo menjadi pendukung utama dalam kegiatan ini. Bahkan tren memanfaatkan e-commerce seakan sudah menjadi gaya hidup sebagai masyarakat kita terkhusus Aceh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat mewakili Pj. Gubernur Aceh dalam acara Annual Meeting JNE Aceh 2022 di Hotel Amel Convention Hall, Rabu, 28 Desember 2022. Tentu saja tren ini membuka kesempatan bagi pengusaha lokal untuk memperluas pasar produknya di tingkat nasional. “Peran perusahaan ekspedisi akan sangat vital dalam memperlancar bisnis tersebut,” kata Teuku Faisal. Pada kesempatan ini, Teuku Faisal juga mengajak manajemen PT. JNE untuk memanfaatkan peluang mengembangkan bisnisnya di Aceh. Sebagai perusahaan ekspedisi yang telah berpengalaman selama 25 tahun, ada baiknya PT. JNE menjalin kerjasama dengan UMKM lokal dalam memperlancar transaksi itu, mengingat ada cukup banyak produk UMKM Aceh yang memikat pasar nasional. “Jika kerjasama ini dapat direalisasikan, tentunya kedua pihak akan saling mendapatkan keuntungan. Pemerintah Aceh akan sangat mendukung segala upaya yang dapat memperluas pasar produk lokal hingga ke tingkat nasional. Dengan demikian aktivitas bisnis masyarakat kian berkembang, dan tentu saja efeknya dapat memberikan keuntungan secara finansial bagi pelaku UKMM lokal,” lanjut Faisal.(AM)

KMP. Aceh Hebat 2 : Membangun Itu Sulit, Merawatnya Jauh Lebih Sulit

Ulee Lheue – Hari ini menjadi momentum dari sebuah perjalanan panjang dari tahapan pembangunan kapal. Beranjak dari perencanaan kapal yang menguras energi yang tidaklah sedikit hingga masa pelelangan yang menyedot seluruh pikiran. Begitu pun, masa pembangunan kapal juga dilalui dengan tidaklah mudah, Covid-19 datang memburamkan kembali harapan. Rasa khawatir akan keterlambatan delivery kapal kerap menghantui hingga mengganggu jam tidur. Akankah pelayanan bagi rakyat ini kembali menyisakan harapan semu? Kerja keras dengan sepenuh hati tidak pernah menghianati hasil. Untuk catatan sejarah transportasi Aceh, Minggu, 13 Desember 2020, KMP. Aceh Hebat 2 berlayar dari Madura menuju Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Hasil kerja keras mulai menampakkan wujudnya. Sebuah mimpi kini telah menjadi nyata. Setelah mengikuti semua rangkaian uji coba dan sertifikasi, kapal ini akhirnya tiba di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh pada Sabtu, 19 Desember 2020. Kedatangan kapal ini disambut langsung oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi Ali, GM. PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin, dan jajaran Dinas Perhubungan Aceh. Turut hadir dalam penyambutan KMP. Aceh Hebat 2, diantaranya Insperktur Aceh, Kepala BPTD Wilayah I Aceh, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Cabang Malahayati. Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, usai bersandar di dermaga Ulee Lheue, KMP. Aceh Hebat 2 juga langsung dilakukan disinfeksi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh (KKP). Pelayaran dengan kondisi cuaca penghujan pada bulan Desember ini menjadi kendala tersendiri. “Kita harus menunda keberangkatan selama dua hari karena ombak di Laut Jawa mencapai 3 sampai 4 meter, kita tidak mendapat izin berlayar dari syahbandar. Hingga pada hari Minggu, kami baru bisa berangkat dengan lima belas awak kapal,” ujar nahkoda KMP. Aceh Hebat 2, Capt. Bambang yang telah menahkodai kapal ini sejauh 1.339 mil laut. Dalam penyambutan kapal ini, Nova menyampaikan setelah usai semua pengurusan, diusahakan awal Januari akan beroperasi ke Sabang untuk melayani masyarakat. Sesampainya di Banda Aceh, KMP. Aceh Hebat 2 tidak langsung melayani pelayaran ke Sabang, karena ada beberapa prosedur standar operasional yang harus dilalui sebelum beroperasi seperti izin operasi kapal penyeberangan, pengawakan kapal yang dilakukan oleh pihak operator, uji sandar, manuver di kolam pelabuhan, pengecekan fisik, dan alat-alat keselamatan yang harus dilengkapi. Nantinya akan dilakukan serah terima kepada PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh sebagai operator KMP Aceh Hebat 2 untuk beroperasi secara reguler pada lintasan penyeberangan Ulee Lheue – Balohan yang diperkirakan pada awal Januari 2021. “Membangun kapal ini memang tidak mudah, akan tetapi menjaganya akan jauh lebih sulit. Oleh karena itu, kita sebagai Rakyat aceh harus menjaga KMP. Aceh Hebat 2 ini bersama-sama. Kapal ini adalah milik kita bersama,” harap Nova menyingkapi hal tersebut. (MS)

Ingin Terbangkan Drone? Patuhi Peraturannya

Keselamatan penerbangan mutlak menjadi perhatian semua stakeholder. Baik dari penyedia jasa penerbangan, pemerintah, swasta maupun masyarakat. Salah satunya adalah keamanan pengoperasian drone di wilayah udara telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 37 Tahun 2020. Memahami pentingnya informasi ini, AirNav Indonesia Cabang Banda Aceh bersama Dinas Perhubungan Aceh, Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, dan Forum Komunikasi BUMN Aceh selenggarakan Sosialisasi Aturan Pengoperasian Drone di Aula Dishub Aceh, Rabu (16/12/2020). General Manager AirNav Indonesia Cabang Banda Aceh, Wisnu Hadi Prabowo menyebut saat ini pengoperasion drone sudah semakin banyak, baik untuk hobi dan lainnya. Sosialisai ini penting untuk mengedukasi masyarakat dan mengetahui apa saja terkait PM Nomor 37 Tahun 2020. “Kita tidak menghalangi dan membatasinya. Namun, PM ini perlu menjadi pegangan kita dalam menerbangkan drone. Saya berharap kerja sama komunintas drone sehingga sosialisasi ini menjadi upaya kita merangkul mereka agar informasi tersampaikan ke komunitasnya maupun pengguna drone lainnya,” sebut Wisnu. Sementara itu, Komandan Lanud SIM Kolonel Pnb. Muhammad Satrio sekaligus Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Aceh menyebut drone termasuk dalam salah satu komite di dalam tubuh organisasi FASI. Untuk itu, Satrio mengharapkan keselamatan penerbangan adalah kunci utama memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kita harus mulai membudayakan keselamatan dalam mengoperasikan drone. Sekaligus memberi edukasi dan pengetahuan kepada pengguna drone,” katanya. Seperti diketahui, drone biasanya dipakai untuk kebutuhan militer, komersil, aerial mapping, pencarian orang (SAR), hobi, cargo delivery, pertanian, hiburan, dan air taxi. Untuk itulah Manager Operasi AirNav Indonesia Cabang Banda Aceh, Ikram menjadi pemateri sosialisasi kali ini. Ia menyebut sebelumnya telah ada PM Nomor 163 Tahun 2015 mengenai Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil lalu diperkuat dengan PM Nomor 37 Tahun 2020 perihal Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang dilayani Indonesia. Dalam PM ini disebutkan penerbangan drone perlu mendapatkan izin. Selain itu disebutkan pula penerbangan drone kamera dilarang beroperasi pada jarak kurang dari 500 meter dari batas terluar kawasan udara terlarang, terbatas dan kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) Bandara. Sanksi bila melintasi kawasan terlarang ini dipaksa keluar dari kawawan/ ruang udara atau drone dijatuhkan pada area aman. “Menerbangkan drone di wilayah Bandara dilarang karena membahayakan keselamatan dan keamanan perbangan, kecuali memperoleh izin dari otoritas bandara,” ujar Ikram. Lebih lanjut, dikenakan sanksi pidana penjara paling lama tiga tahun dan/atau denda paling banyak 1 miliar rupiah yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Pasal 421. Sosialisasi ini dihadiri Kadishub Aceh Junaidi, S.T., M.T., Ketua Forum Komunikasi BUMN Aceh Heri Heriawan, Perwakilan BAPPEDA Aceh, BPBA Aceh, SAR Aceh, DLHK Aceh, Dinas PUPR Aceh, FASI Aceh, Komunitas Aceh Squadrone, Komunitas Aceh Flight Forum, dan Komunitas BUMN. (MR)

PT ASDP Banda Aceh Siap Fasilitasi Kedatangan KMP Aceh Hebat 2

Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Banda Aceh, Syamsudin menyambut baik kehadiran dan siap memfasilitasi kedatangan kapal KMP Aceh Hebat 2 yang melayani rute Ulee Lheue (Banda Aceh) – Balohan (Sabang). Hal ini diungkapkannya saat bersilaturahim dengan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, yang turut didampingi Kabid Pelayaran dan Kasie Pengusahaan Pelabuhan dan Jasa Terkait Angkutan Pelayaran, Selasa pagi (15/12/2020) di ruang kerja Kadishub Aceh. Silaturahim yang rutin diadakan ini salah satunya membicarakan persiapan kedatangan dan pengoperasian KMP Aceh Hebat 2 bersama ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh. Syamsudin mengharapkan dengan adanya KMP. Aceh Hebat 2 ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan khususnya lintasan Ulee Lheue – Balohan. Kadishub Aceh menyebut, KMP. Aceh Hebat 2 ini diharapkan mampu mempermudah aksesilibilitas dan konektivitas serta meningkatkan perekonomian wilayah di Pulau Weh Sabang. Pertemuan yang berlangsung hangat ini turut membicarakan perencanaan tahap-tahapan yang harus dilakukan terkait dengan teknis persiapan operasional kapal penyeberangan. Baik izin, uji sandar, manuver di kolam pelabuhan, pengecekan fisik, dan alat-alat keselamatan. Seperti diketahui, saat ini KMP Aceh Hebat 2 sedang proses delivery menuju Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh. (MR)

Begini Cara Mudah Bepergian Ke Pulau Banyak

Gugusan kepulaun yang terdiri dari puluhan pulau yang eksotis, yang memiliki pantai fantastis, hutan alam spot snorkeling, makanan lokal dan juga berbagai akomodasi yang menyatu dengan alam ini di bisa di dapatkan di Pulau Banyak, Aceh Singkil. Untuk berkunjung ke Pulau Banyak, Rana Moda dapat menggunakan jasa tour travel. Selain itu, rakanmoda bisa mengatur agenda dan rute perjalanan sendiri menggunakan kendaraan pribadi, angutan umum, pesawat dan juga kapal laut untuk menuju ke Pulau Banyak Jalur darat Dari Banda Aceh rakan moda dapat menggunakan angkutan umum untuk menuju ke Singkil, rakan moda dapat membeli tiket di terminal Batoh dan Lueng Bata, dengan harga  220-250 ribu rupiah. Rakan moda juga dapat menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke sana, dengan jarak 646 dengan waktu tempuh lebih kurang 12 jam 46 menit. Selain itu juga dari Medan rakan moda juga dapat menuju ke singkil, menggunakan kendaraan pribadi dengan jarak 268 km dan waktu tempuh sekitar 7 jam 24 menit. Jalur udara Rakan moda juga dapat menggunakan jalur udara, dengan menggunakan penerbangan maskapai yang rakan moda pesan, dengan harga tiket mulai dari 974.000-5.941.000 rupiah per orangnya. Setelah rakan moda sampai ke Bandara Kualanamu, rakan moda dapat menyewa mobil trevel untuk menuju ke Singkil. Setiba disana rakan moda dapat menuju langsung ke pelabuhan ferry dan pelabuhan tambat boat di Jembatan Tinggi Pulo Sarok, rakan moda dapat menggunakan kapal ferry, boat tradisional atau speed boat untuk menuju ke pulau banyak Transportasi menuju pulau banyak Penyebrangan kapal ferry berangkat hari selasa Jam 10:00 wib dan Jumat jam 14:00 wib. Dengan harga tiket Rp. 27.000 per orang. Boat tradisional berangkat setiap hari jam 10:00 Wib atau jam 14:00 Wib (jadwal sering berubah-ubah tergantung dengan cuaca dan pasang surut air laut) dengan harga tiket Rp 30.000 per orang, dengan waktu tempuh 3-4 jam. Rakan moda juga bisa menyewa speed boat untuk mengantarkan anda ke Pulau Banyak dengan biaya sekitar Rp. 1.100.000 – 1.500.000 untuk maksimal 9 penumppang dengan waktu tempuh 1 Jam. (CU/RA)

Perkuat Hasil Riset Di Sektor Transportasi, Kemenhub Gandeng 10 Institusi

Jakarta – Guna memperkuat hasil riset di sektor transportasi, Kementerian Perhubungan menggandeng 10 Institusi yang terdiri dari Kementerian, Lembaga Survey, Organisasi Profesi, dan Perguruan Tinggi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan secara virtual penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) dengan 10 institusi pada Selasa (8/12) di Jakarta. Ke-10 Insitiusi tersebut yakni: Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan; Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan; Universitas Diponegoro; Universitas Udayana; Universitas Sriwijaya; Universitas Riau; Universitas Nusa Cendana; Universitas Cenderawasih; Universitas Pattimura (Perpanjangan Nota Kesepahaman), serta Persatuan Insinyur Indonesia. “Untuk mendukung pencapaian agenda prioritas Pemerintah di sektor transportasi diperlukan dukungan riset untuk merumuskan rekomendasi suatu kebijakan. Untuk itu diperlukan suatu kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” jelas Menhub Budi Karya. Menhub mengatakan, telah menginstruksikan Kepala Balitbanghub untuk melakukan kerja sama dengan sejumlah stakeholder. Menhub mengapresiasi telah dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman sebagai langkah awal dari kolaborasi yang diharapkan untuk memperkuat riset di sektor transportasi. Sementara itu, Kepala Badan Peneltian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati, mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini dilaksanakan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan penelitian. “Penandatangan ini dilaksanakan agar meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian, sehingga penelitian yang dihasilkan dapat lebih berkualitas dan terukur outcome nya dan menjadi dasar dalam perumusan rekomendasi kebijakan di bidang transportasi” ujarnya. Selain penandatanganan di bidang riset, dilaksanakan pula penandatanganan 11 (sebelas) Nota Kesepahaman Swakelola Tipe II antara para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Badan Litbang Perhubungan dengan 6 (enam) perguruan tinggi yaitu Universitas Indonesia, Universitas Mulawarman, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Hassanudin dan Universitas Gadjah Mada. Penandatanganan tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan kinerja Balitbanghub di tahun 2021. Dalam rangkaian kegiatan ini juga digelar Webinar bertema “Efektivitas PSBB & Dukungan Logistik Kemanusiaan Transportasi Laut, Sungai, Danau & Penyebrangan Pada Masa Pandemi COVID-19”. Kegiatan dihadiri secara virtual oleh 270 orang peserta yang berasal dari kalangan Akademisi, Mahasiswa, Pelaku Usaha sektor transportasi, dan jajaran di Kementerian Perhubungan. Diharapkan dengan adanya partisipasi dari para peserta kami mendapat pengkayaan materi dalam proses penyusunan penelitian. (Sumber: Kemenhub RI)

Kemenhub Siapkan Balai Uji Kendaraan Bermotor Berstandar Internasional

Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sedang menyiapkan pembangunan proving ground atau balai uji untuk kendaraan bermotor yang memenuhi standar internasional United Nation Regulation (UNR) bertempat di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas ini dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). “Kita akan bangun satu fasilitas yang lebih baik, lebih mumpuni, sehingga produk-produk otomotif bisa kita tes di sana dan sama canggihnya dengan negara-negara yang terkemuka. Kita memang akan membangun 19 fasilitas pengujian sesuai dengan Standar Interansional UNR yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement,” tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Webinar “Improving Vehicle Safety in Indonesia Through Proving Ground” yang diselenggarakan secara virtual (10/12). BPLJSKB di Bekasi akan dibangun seluas ± 90 Ha dan memiliki 19 fasilitas berstandar UNR, 8 fasilitas pengujian outdoor (digunakan untuk uji rem, speedometer, emisi suara, sistem kemudi, dan stabilitas), 7 fasilitas pengujian indoor (laboraturium untuk uji tabrak, angkur sabuk pengaman, kursi, emisi gas buang, emisi suara, spion, dan konsumsi bahan bakar), serta fasilitas khusus pengujian kendaraan listrik. “Kita membangun fasilitias pengujian ini dengan ruang dinamis dengan simulasi pengujian yang menyerupai kondisi jalan yang sebenarnya. Jadi ada jalan berlubang, menanjak, dan sebagainya sehingga mobil-mobil yang akan kita sertifikasi itu memenuhi syarat-syarat yang dimaksud,” jelas Menhub Budi. Pembangunan proving ground ini akan memiliki potensi manfaat ekonomi dan sosial baik kepada pemerintah maupun masyarakat. Adapun target pembangunan proving ground ini adalah untuk peningkatan keselamatan kendaraan bermotor, meminimalisir angka kecelakaan, penurunan pencemaran udara dari emisi gas buang kendaraan, penyerapan tenaga kerja, serta efek pengganda dari keterkaitan antar sektor di luar sektor infrastruktur. “Dengan adanya proving ground ini tentunya kita butuh meningkatkan kompetensi kita. Baik kami sebagai regulator, baik nanti pihak-pihak tertentu yang nanti akan diamanahkan, ini harus melakukan dengan penuh integritas. Kita harapkan bahwa pengujian ini bisa kita lakukan dengan akurat, teliti, lebih memberikan kepastian bagi keselamatan,” pungkas Menhub lebih lanjut. Sementara Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menegaskan, BPLJKSB saat ini telah memiliki lebih dari 5 fasilitas pengujian, 3 fasilitas pengujian berstandar UNR, dan berstandar kualitas tinggi. Ditargetkan pada tahun 2022-2023 yang akan datang, BPLJKSB akan berkembang dengan menambahkan fasilitas-fasilitas berstandar UNR lainnya sehingga pada tahun 2024 Indonesia dapat secara resmi mengoperasikan proving ground berstandar internasional. Proving ground yang berada di BPLJKSB Bekasi ini juga dinyatakan akan menjadi proving ground berstandar internasional yang terbesar di ASEAN. “Nantinya Balai Pengujian di Bekasi ini akan menjadi yang terbesar di ASEAN,” pungkasnya. (Sumber: Kemenhub RI)

Kapal Perintis Sabuk Nusantara 88 Selesai Dibangun Untuk Mendukung Program Tol Laut

Jakarta – Kementerian Perhubungan berhasil menyelesaikan pembangunan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 88 untuk mendukung program Tol Laut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan langsung proses pelepasan kapal perintis berbobot 2000 GT tersebut di galangan PT. (Persero) Dok Perkapalan Kodja Bahari, Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (8/12). “Kami terus membangun kapal perintis untuk mendukung program Tol Laut yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintah dalam rangka mengoptimalkan distribusi logistik guna menghilangkan disparitas harga logistik khususnya di wilayah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP),” jelas Menhub Budi Karya. Usai dilepas, kapal KM. Sabuk Nusantara 88 ini akan berlayar menuju pangkalan Sanana, Maluku Utara. Pembangunan Kapal ini merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) antara Kementerian Perhubungan dengan PT Dok Perkapalan dan Kodja Bahari serta PT. Krakatau Shipyard. Kerja sama tersebut merupakan bentuk kepercayaan Pemerintah kepada galangan kapal nasional. “Kapal ini merupakan hasil karya anak bangsa. Kami percayakan pembangunan kapal ini kepada galangan kapal nasional agar mereka dapat terus tumbuh dan berkembang. Semoga kapal ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Menhub. Menhub juga meminta jajarannya untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah terhadap pengoperasian trayek kapal ini sehingga utilitas kapal ini menjadi tinggi. Menhub berpesan, agar keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas dan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan di moda transportasi laut selama Pandemi Covid-19 belum berakhir. Sejak diluncurkan pada tahun 2015, program Tol Laut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi infrastruktur, trayek, armada, jumlah muatan, maupun kapasitas. Ini adalah merupakan bukti negara hadir bagi masyarakat di daerah 3TP. Dari Tahun 2015, Kementerian Perhubungan telah membangun 100 Unit kapal pendukung Tol Laut, terdiri dari 60 unit kapal Perintis, 15 unit kapal Kontainer, 20 unit kapal Rede, dan 5 unit kapal Ternak. Jumlah trayek tol laut angkutan barang meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari hanya tiga trayek pada 2015 kemudian enam trayek rute (2016) yang seluruhnya merupakan penugasan berkembang menjadi 26 trayek pada tahun 2020 dengan100 pelabuhan singgah. Sedangkan trayek tol laut perintis angkutan orang dan barang berkembang dari 86 trayek di 2015 menjadi 110 trayek di tahun 2020. Turut hadir dalam kegiatan ini Inspektur Jenderal I Gede Pasek Suardika, Sesditjen Perhubungan Laut Andi Hartono dan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priadi. (Sumber: Kemenhub RI)

Penerapan E-Navigation Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

Jakarta – Penerapan E-navigation dalam kemaritiman diharapkan dapat meningkatan keselamatan pelayaran seperti human error, cedera, dan korban jiwa. Penerapan E-navigation juga diharapkan meningkatkan kehandalan komunikasi di perairan. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Seminar Internasional tentang E-Navigasi secara virtual di Jakarta, Kamis (10/12). Menhub Budi mengatakan seiring berkembangnya kemajuan teknologi di dunia maritim yang ditandai dengan digitalisasi dan inovasi dalam skala yang luas, perkembangan teknologi di dunia maritim ke depan diharapkan mampu menghadirkan sistem yang tangguh dan memberikan solusi yang lebih efektif. Kehadiran E-Navigasi diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran informasi di seluruh rantai logistik maritim serta menjadi upaya mengefisiensi biaya dan operasi komersial. Menhub menambahkan, melalui penerapan konsep E-Navigation diharapkan dapat membuka peluang untuk harmonisasi dan digitalisasi bidang kelautan, sistem navigasi di kapal, dan menghubungkannya dengan fasilitas pendukung pantai. “Kapal-kapal kini dilengkapi dengan berbagai sistem navigasi kapal modern, seperti Automatic Identification System (AIS), Electronic Chart Display and Information System (ECDIS), Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS) dan Long Range Identification and Tracking of Kapal (LRIT),”lanjut Menhub. Selain itu, Menhub menyebutkan kemunculan artificial intelligence (kecerdasan buatan) telah mengubah dunia maritim dan berdampak pada sistem dan operasi navigasi kapal seperti pengembangan kapal pintar atau kapal permukaan otonom maritim. Menhub juga mengatakan penerapan E-Navigation menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mempercepat dan mewujudkan visi ‘Poros Maritim Global’. Visi tersebut memperkuat jati diri bangsa sebagai bangsa maritim mengingat kondisi geografisnya yang merupakan jalur pelayaran dan pintu gerbang paling strategis bagi perekonomian global. “Saya berharap seluruh pihak yang berkepentingan dapat bekerja sama untuk mengembangkan E-Navigation yang telah ditetapkan oleh IMO untuk dapat direalisasikan dan diimplementasikan,”tutup Menhub. Webinar ini turut dihadiri oleh panelis Hideki Noguchi (IALA ENAV Committee Maritime Traffic Departement, Japan Coast Guard), Mahesh Alimchandani (Head of Navigation at Australia Maritime Safety Authority), dan Ketut Buda Artana (Institut Teknologi Sepuluh November). (Sumber: Kemenhub RI)