Dishub

Tangguh, Modern, dan Memanjakan

KMP Aceh Hebat menjadi primadona baru bagi masyarakat Aceh, khususnya mereka yang mendiami wilayah kepulauan. Bagaimana tidak, kehadiran armada ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik ke wilayah tersebut. KMP Aceh Hebat 1 misalnya, kapal ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan lama yang sering terulang. Sebut saja misalnya pengiriman barang yang membutuhkan waktu berhari-hari dari Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji ke pulau Simeulue, karena pada lintasan ini hanya KMP Labuhan Haji yang melayani penyeberangan. Parahnya, antrean kendaraan akan menyemut saat kondisi cuaca tidak kondusif akibat kapal penyeberangan berhenti beroperasi. Sama halnya dengan KMP Aceh Hebat 2 dan 3, kedua kapal ini diharapkan dapat mendukung kunjungan pariwisata ke Pulau Weh (Sabang) dan Pulau Banyak (Singkil). Beroperasinya kedua kapal ini sejalan dengan agenda Pemerintah Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan melalui pariwisata. Menanti KMP Aceh Hebat hadir memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, rasanya belum afdhal bila belum mengetahui keunggulan yang dimiliki oleh armada baru tersebut. Layaknya pesan pepatah lama “tak kenal maka tak sayang,” maka rasanya perlu mengenal lebih dekat kelebihan yang dimiliki oleh kapal milik rakyat Aceh ini. Teknologi Mutakhir di Aceh Hebat 1 Saat menyeberang ke Pulau Simeulue, penumpang akan mendapatkan pengalaman menarik dari KMP Aceh Hebat 1. Dengan waktu tempuh berkisar 10 jam lebih, penumpang dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang dimiliki oleh kapal ini. Mulai dari tempat tidur, cafetaria indoor dan outdoor, mushalla bagi pria dan wanita, 12 unit kamar mandi, serta rooftop yang menawarkan pemandangan indah. Penumpang yang tertarik dengan seni fotografi tentu sangat cocok berada di tempat ini. Ukuran KMP Aceh Hebat 1 lebih besar dibandingkan dengan kapal lainnya yang telah beroperasi di Aceh. Kapal ini memiliki panjang 69,06 meter dengan lebar 15,10 meter sehingga mempunyai kabin atau deck yang luas untuk menampung sebanyak 250 penumpang. KMP Aceh Hebat 1 memiliki 3 fasilitas layanan bagi penumpang, di antaranya 106 tempat tidur untuk Ekonomi Kelas 1, 82 tempat tidur untuk Ekonomi Kelas 2, dan 62 tempat duduk bagi Ekonomi Kelas 3. Selain fasilitas untuk istirahat, juga tersedia ruang medis dan ruang menyusui bagi ibu-ibu. Kapal berkapasitas 1.300 gross tonage (GT) ini juga mampu menampung 33 unit kendaraan dalam sekali berlayar. Pada deck kendaraan, tersedia 8 unit tempat tidur dan 4 unit kamar mandi. Bisa dibayangkan bagaimana kenyamanan yang dihadirkan KMP Aceh Hebat 1 bagi para pengemudi kendaraan logistik yang biasanya harus beristirahat di dalam kendaraan mereka. Keunggulan KMP Aceh Hebat 1 lainnya adalah menggunakan teknologi bow visor pada haluan kapal yang berbentuk melengkung. Teknologi ini menjadikan kapal lebih stabil saat mengarungi lautan karena mampu membelah ombak yang tinggi. Meski berlayar dengan kecepatan 12 knot, penumpang tetap merasa nyaman saat berada di atas kapal. Deck Outdoor Memanjakan di Aceh Hebat 2 KMP Aceh Hebat 2 memiliki desain yang menarik yang akan memanjakan wisatawan. Pada deck penumpang, KMP Aceh Hebat 2 memiliki ruang VIP yang mampu menampung 96 orang, ruang kelas ekonomi 2 dan 3 sebanyak 100 orang, serta ruang outdoor yang mampu menampung 56 orang. Ruang outdoor menjadi spot favorit bagi para penumpang yang ingin melihat keindahan pulau Weh atau bertemu lumba-lumba yang sering mengikuti kapal penyeberangan di tengah laut. Selain ruang bagi penumpang, deck ini juga memiliki mushalla, kamar mandi, dan cafetaria bercorak kerawang Gayo yang siap melayani penumpang di kala lapar. KMP Aceh Hebat 2 memiliki bobot mati 1.100 GT sehingga menjadikannya lebih besar dari KMP BRR yang telah beroperasi saat ini. Kapal ini sudah dilengkapi sejumlah teknologi canggih seperti peralatan navigasi dan komunikasi, serta perekam data pelayaran yang mengunakan System Automatic Indentification System (AIS). Selain AIS, KMP Aceh Hebat 2 juga telah menggunakan teknologi bow thruster (25 KN), yaitu alat pendorong yang berfungsi untuk membantu kapal bermanuver. Biasanya, kapal berbadan besar sulit untuk melakukan manuver dengan diameter kecil. Dengan bow thruster, manuver kapal dapat diperkecil namun mampu menghasilkan putaran manuver yang besar. Menikmati Keindahan Pulau Banyak di Rooftop Aceh Hebat 3 Mendukung kunjungan pariwisata ke Pulau Banyak, Aceh Singkil merupakan misi utama KMP Aceh Hebat 3. Kapal ini pun memiliki sejumlah fasilitas yang dapat membuat penumpang merasa nyaman. Salah satunya adalah rooftop kapal yang akan menjadi tempat pilihan bagi wisatawan. Dari tempat ini penumpang dapat mengeksplor keindahan Pulau Banyak dan mengabadikan setiap pengalaman yang dirasakan. Pada ruang di bawahnya, KMP Aceh Hebat 3 memiliki ruang VIP yang mampu menampung 32 orang, ruang kelas bisnis sebanyak 96 orang, dan ruang ekonomi sebanyak 84 orang. Pada area ini juga terdapat cafetaria, mushallah, dan kamar mandi yang dapat diakses dengan mudah oleh penumpang. KMP Aceh Hebat 3 memiliki kapasitas yang lumayan besar untuk menampung kendaraan dalam sekali berlayar. Memiliki panjang 54,50 meter dan lebar 13 meter, kapal ini mampu menampung 15 unit truk, dan 6 unit mobil. (Amsal) Selengkapnya cek di laman:

Gerakan Aceh Hebat (GAH): Wakili Rakyat Suarakan Pendapat Terkait Pembangunan KMP Aceh Hebat

Belakangan ini sedang dihebohkan dengan isu mark-up kapal di berbagai laman media, yang diduga KMP. Aceh Hebat 1, 2, dan 3 merupakan kapal bekas hingga proses pembangunan kapal dengan mekanisme Penunjukan Langsung (PL). Isu yang beredar begitu heboh hingga menggerakkan hati nurani komunitas Gerakan Aceh Hebat (GAH) untuk menyuarakan pendapat atau demonstrasi terkait pengadaan tiga kapal Aceh Hebat di depan kantor Dinas Perhubungan Aceh, Kamis, 25 Februari 2021. Sesuai rilis berita yang dikeluarkan oleh GAH, mereka mempertanyakan proses pengadaan tiga kapal yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh. Mereka mengindikasi terjadi mark-up dengan alokasi anggaran sebesar 378 milyar untuk pengadaan tiga unit kapal Ro-ro dengan masing-masing harga kapal diduga 178 milyar. Koordinator Lapangan (korlap) GAH, Eriza Gusnanda dalam unjuk pendapat yang dilakukan di depan Kantor Dinas Perhubungan Aceh ini mempertanyakan proses pengerjaan yang berlangsung hanya 10 bulan, adanya indikasi mark-up anggaran, dan kapal ini disebut kapal bekas. “Kami ingin transparansi penggunaan anggaran,” ujar sang korlap saat berorasi. Pada saat diwawancarai, Syarbaini, salah satu demonstran menyatakan, pihaknya menduga 3 kapal Aceh Hebat merupakan kapal bekas karena durasi pembangunannya hanya 10 bulan saja. Dugaan tersebut berdasarkan publikasi Dinas Perhubungan saat kunjungan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada bulan Februari 2020 ke galangan kapal PT. Multi Ocean Shipyard, Batam, Kepulauan Riau. “Dinas Perhubungan sampai ke sana sudah melihat dan mempostingkan bahwa kapal kita sebentar lagi siap. Jadi kami menghitung persiapannya dari jarak situ,” tukasnya. Aksi menyuarakan pendapat di muka umum merupakan hak bagi setiap warga negara yang dilindungi oleh konstitusi. Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan untuk mempertanyakan atau meminta penjelasan kepada penyelenggara negara (Pemerintah) terkait sejumlah kebijakan atau program yang dilaksanakan. Dinas Perhubungan Aceh sangat menghargai masukan yang disampaikan sehingga publikasi kegiatan pembangunan sektor perhubungan semestinya terus ditingkatkan. Seusai berorasi yang berlangsung lebih kurang setengah jam ini, lima perwakilan dari GAH ini melakukan audiensi dengan Kepala Bidang Pelayaran, Muhammad Al Qadri mewakili Kadishub Aceh untuk mengklarifikasi secara jelas dan transparan terkait proses pembangunan tiga unit KMP. Aceh Hebat. Kehadiran mereka disambut dengan tangan terbuka. Untuk diketahui bahwa pembangunan tiga kapal Aceh Hebat dilakukan melalui kontrak tahun jamak (multiyears contract) tahun anggaran 2019 dan 2020. Proses pelelangan ketiga kapal yang ada dalam anggaran Pemerintah Aceh dilakukan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Perhubungan RI dengan pertimbangan bahwa Pemerintah Aceh tidak memiliki pengalaman dalam pelelangan kapal dengan spesifikasi khusus, sedangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di kementerian telah memiliki kompetensi untuk pembangunan kapal Ro-ro. Perencanaan terhadap ketiga kapal tersebut pun telah dilakukan pendampingan teknis dari kementerian. “Proses pelaksanaan pembangunan ketiga kapal dimulai sejak Agustus 2019 sampai dengan akhir tahun 2020, KMP. Aceh Hebat 1 dengan spesifikasi rencana 1.300 Gross Tonage (GT) dibangun dengan anggaran 73,9 Miliar dikerjakan selama 470 Hari di galangan PT. Multi Ocean Shipyard yang berlokasi di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. KMP. Aceh Hebat 2 dengan spesifikasi rencana 1.100 GT dengan anggaran 59,7 Miliar dikerjakan selama 497 hari di galangan PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia yang berlokasi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Sedangkan KMP. Aceh Hebat 3 dengan spesifikasi rencana 600 GT total anggaran 38 Miliar yang dikerjakan selama 497 hari di galangan PT. Citra Bahari Shipyard, Tegal, Jawa Tengah. Pembangunan ketiga kapal ini menghabiskan waktu rata-rata selama 15 bulan,” jelas Al Qadri dihadapan perwakilan GAH. Selama pelaksanaan pekerjaan, Dinas Perhubungan Aceh didampingi oleh Konsultan Pengawas dan Tim Teknis yang melibatkan personil dari Kementerian Perhubungan dan Dishub Aceh. Untuk terlaksananya setiap tahapan pembangunan, telah dilakukan sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan RI dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di antaranya; Builder Certificate, Keel Laying, Launching, Inclining Test, Dock Trial, dan Official Sea Trial. Bahkan untuk menguji kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kapal telah dilakukan uji kelayakan dan kestabilan kapal di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI yang berlokasi di Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Unjuk rasa ini berlangsung damai dan turut dikawal oleh Kepolisian Daerah Kota Banda Aceh. (AM/MS)  

Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Kini Miliki Prodi Magister Terapan

Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui salah satu sekolah tingginya yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta berhasil mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuka program studi magister terapan mulai tahun ajaran 2022. Surat keputusan Mendikbud tentang izin pembukaan program studi tersebut diserahkan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto kepada Kemenhub pada hari ini, Senin (22/2), yang dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara virtual. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mewujudkan pembukaan program studi magister terapan pada lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Kemenhub. Terobosan baru ini merupakan wujud komitmen kami dalam menyediakan SDM Transportasi yang unggul, profesional dan memiliki kompetensi di bidangnya,” kata Menhub. Menhub juga menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbud yang terus mendukung program-program pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan yang ada di Kemenhub melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP). Selanjutnya, Menhub menginstruksikan kepada STIP agar mempersiapkan diri dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik Program Studi Magister Terapan tahun ajaran 2022/2023, dan mendorong sekolah transportasi lainnya seperti darat, udara dan kereta api untuk juga membuka program magister terapan. “Kami minta agar BPSDMP juga menjajaki kerjasama dengan universitas baik di dalam maupun luar negeri yang juga menyelenggarakan program magister terapan melalui program double degree agar lulusannya dapat memiliki kualitas yang sama dengan universitas lain,” tutur Menhub. Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi (DIKSI) Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM merupakan syarat yang sangat penting untuk menjadikan transportasi Indonesia semakin baik. “Transportasi seperti urat nadi, namun jika tidak dikembangkan SDMnya, seperti tidak ada darah yang mengalir. Kami berharap sinergi antara perguruan tinggi di bawah Kemenhub dan perguruan tinggi di bawah Kemendikbud semakin kuat kedepannya,” tandas Wikan. Kepala BPSDMP Sugihardjo menjelaskan, progam studi magister terapan yang ada di STIP antara lain: Magister Terapan Rekayasa Keselamatan dan Resiko dan Magister terapan Pemasaran, Inovasi, dan Teknologi. Usulan program studi magister di STIP mulai diajukan kepada Kemendikbud pada Oktober 2020. Kemudian divalidasi oleh BAN PT pada 26 Januari 2021 dan akhirnya diterbitkan SK Mendikbud pada 15 Februari 2021. Pada tahun 2020 lalu, BPSDMP telah mengusulkan 8 (delapan) program studi baru untuk tingkat D.IV dan Magister (S2) Terapan. Perguruan tinggi yang mengusulkan selain STIP yaitu : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, Politeknik Pelayaran Surabaya, dan Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI)-STTD. (Sumber: Kemenhub RI)

PWI Aceh Peringati Hari Pers Nasional di Atas KMP Aceh Hebat 2

Kadishub Aceh, Junaidi beserta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh hadiri peringatan Hari Pers Nasional 2021 bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dari KMP Aceh Hebat 2, Selasa, 9 Februari 2021. Acara yang berlangsung melalui konferensi video ini turut dihadiri pula oleh Gubernur Aceh, yang diwakili Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes., dan Ketua TP PKK Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT. Presiden Jokowi, dalam amanatnya menyampaikan apresiasi kepada insan pers yang telah berada di garis terdepan dalam mengedukasi masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. “Terima kasih telah menjadi jembatan komunikasi antara Pemerintah dan masyarakat. Serta menjaga optimisme dan harapan bangsa di tengah pandemi, pers menjadi ruang diskusi dan kritik untuk penanganan dampak pandemi yang lebih baik” ujar Jokowi. HPN dirayakan serentak bersama pengurus PWI provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia, untuk memperingati kelahiran dan perjuangan PWI sebagai aktivis pers dalam mempertahankan Republik Indonesia dari ancaman kembalinya penjajahan. Momentum perayaan ini juga untuk memperkokoh kesolidan institusi pers bersama Pemerintah untuk bangkit dari pandemi, dan sebagai akselerator perubahan dan pemulihan ekonomi. (AM)

Normalisasi PNS untuk Peningkatan Kinerja

Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan kerja Dinas Perhubungan Aceh mengikuti penyerahan SK Normalisasi ASN Pemerintah Aceh, Senin, 8 Februari 2021. Penyerahan SK Normalisasi dilakukan secara simbolis melalui pejabat eselon III Dishub Aceh yang selanjutnya menyerahkan kepada ASN pada bidang masing-masing. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, saat penyerahan SK Normalisasi ini, menyampaikan kepada ASN supaya terus bersemangat. “Normalisasi ini dilakukan untuk penyegaran pegawai, supaya kinerja kita lebih meningkat di lingkungan yang baru,” ujarnya. Kegiatan ini berjalan secara daring dan luring untuk menghindari kerumunan. Sebelum acara dimulai, seluruh peserta menyaksikan video pengarahan keselamatan Covid-19. (AM)

Dukung Vaksinasi, Dishub Aceh Fasilitasi Penyeberangan Dokter ke Pulo Aceh

Program vaksinasi Covid-19 di Aceh telah dimulai sejak Jumat, 15 Januari 2021 yang lalu. Sebanyak 27.880 dosis vaksin Sinovac yang diterima oleh Pemerintah Aceh, pada tahap pertama, diprioritaskan distribusinya bagi tenaga kesehatan di Banda Aceh dan Aceh Besar. Penyelenggaraan vaksinasi di wilayah kepulauan perlu dukungan berbagai pihak, khususnya dalam penyiapan transportasi penyeberangan. Pulo Aceh misalnya, wilayah terluar dari Aceh Besar ini butuh sarana dan prasarana transportasi penyeberangan yang memadai supaya program vaksinasi tidak terkendala. Selain itu, penting pula untuk mencermati Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Juknis tersebut menjelaskan sejumlah langkah yang harus diperhatikan, terkait penyimpanan dan pendistribusian, sebagai upaya mencegah penurunan kualitas vaksin. Guna mendukung terselenggaranya program vaksinasi Covid-19 di Aceh, Dinas Perhubungan Aceh melalui Bidang Pelayaran memfasilitasi penyeberangan dokter dan tim Dinas Kesehatan Aceh menggunakan KM. Willem Toren 1875 ke Pulo Aceh. Sesuai jadwal, tim tersebut akan melakukan kegiatan vaksinasi Covid-19 perdana di Puskesmas Pulo Aceh hari ini, Sabtu, 6 Februari 2021. Sebagai informasi, KM. Willem Toren 1875 merupakan kapal milik Dinas Perhubungan Aceh. Kapal berbobot 15 Gross Tonage (GT) ini mengangkut 13 penumpang, berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, lalu bersandar di dermaga Lampuyang, Pulo Breueh. Selain di Pulo Aceh, Dishub Aceh juga telah mendukung pendistribusian vaksin ke Kabupaten Simeulue menggunakan KMP. Aceh Hebat 1 pada Senin (1/2) yang lalu. (AM)

26 CPNS Dishub Aceh Dibekali Pemantapan Kapasitas Diri

Sebanyak 26 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh formasi tahun 2019 mengikuti pembekalan CPNS di Aula Dishub Aceh, Senin (1/2/2020). Orientasi dan pembekalan ini guna meningkatkan pemantapan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perhubungan yang unggul. Dalam arahannya saat membuka masa pembekalan dan orientasi CPNS jalur umum formasi tahun 2019, Kepala Dishub Aceh Junaidi menyebut orientasi dan pembekalan ini sebagai semangat yang akan tersemat dalam diri CPNS untuk terus bekerja secara inovatif dan kreatif. “Adanya penambahan CPNS ini kita harapkan dapat mengoptimalisasi kinerja kantor dan memberikan perubahan yang semakin baik untuk Aceh, khususnya transportasi,” sebut Junaidi. Junaidi juga menyampaikan harapan kepada CPNS ini menjadi pemimpin masa depan. Calon-calon pemimpin masa depan. Selama tiga bulan ke depan CPNS ini akan mengikuti masa pembekalan dan orientasi. Materi yang disampaikan dari pembinaan karakter, peraturan baris berbaris, hingga pengenalan kerja perhubungan di tiap bidang. Baik di kantor induk maupun wilayah kerja di kabupaten/kota. Sementara itu, Sekretaris Dishub Aceh, T. Faisal pada Selasa (2/2/2020) memberikan materi terkait sekretariat kantor. Meliputi materi keuangan, kepegawaian, program, hingga materi kehumasan. Faisal menekankan pentingnya memahami bidang sekretariat sebagai ‘rumah kedua’ CPNS selama bekerja. Terutama mengedepankan kedisiplinan dan menjaga nama baik dinas. Selain itu juga menggalakkan publikasi kinerja di media sosial resmi kantor. “Publikasi kinerja ini dapat pula menjadi pertanggungjawaban kerja pemerintah kepada masyarakat. Untuk itu, media sosial untuk masa kini memiliki peran strategis dalam menumbuhkan kepercayaan publik kepada pemerintah,” sebut Faisal. Setelah pengenalan Sekretariat, untuk seterusnya pengenalan Bidang Pengembangan Sistem Transportasi dan Multimoda (PSM); Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Bidang Penerbangan, Bidang Pelayaran, UPTD Terminal Tipe-B, dan UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja. (MR)

KMP. Aceh Hebat 1 Tiba di Pelabuhan Sinabang

KMP Aceh Hebat 1 telah tiba dan bersandar dengan baik di dermaga Pelabuhan Penyeberangan Sinabang, Simeulue, Selasa (2/2/2020). Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama rombongan, yang mengikuti uji pelayaran ini, disambut oleh Bupati Simeulue, Erli Hasim dan sejumlah jajaran Pemerintah Kabupaten Simeulue saat keluar dari KMP Aceh Hebat 1. Kapal berkapasitas 2.441 Gross Tonage (GT) ini bertolak dari Pelabuhan Calang, Aceh Jaya pada Senin sore (1/2/2020) dengan kecepatan rata-rata 12 knot. Dari amatan Tim Aceh TRANSit yang mengikuti pelayaran ini, kapal berlayar dengan baik mengarungi samudera hindia. Dibekali teknologi bow visor pada haluannya, kapal ini dapat membelah ombak dan kencangnya angin Samudera Hindia dengan baik. Sehingga kapal pun berlayar dengan tenang. Di dalam KMP Aceh Hebat 1 juga tersedia 188 tempat tidur yang terbagi dalam 2 kelas penumpang. Ruang penumpang kelas 1 sebanyak 106 tempat tidur, dan ruang penumpang kelas 2 sebanyak 82 tempat tidur. Selain ruang tidur, juga tersedia 62 kursi pada ruang penumpang kelas 3. Pada setiap ruangan istirahat ini, juga tersedia lemari life jacket, layar TV LED, dan tempat pengecasan hp. Semua fasilitas disediakan untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang. (AM)

Gubernur Aceh Ikut Uji Sandar KMP Aceh Hebat 1 dari Calang ke Sinabang

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Kadishub Aceh, Junaidi dan rombongan mengikuti pelayaran KMP Aceh Hebat 1 dari Pelabuhan Calang, Aceh Jaya menuju Pelabuhan Penyeberangan Sinabang pada Senin sore, 1 Februari 2021. Pada pelayaran kali ini, akan dilakukan sejumlah persiapan dan pengujian yang wajib dilalui oleh sebuah kapal sebelum beroperasi secara reguler. Di antaranya, uji sandar pada dermaga pelabuhan Sinabang, uji alur pelayaran pada perairan Simeulue, dan familiarisasi kapal dari nahkoda yang melakukan pengiriman kapal (delivery) ke calon nahkoda kapal dari PT. ASDP Indonesia Ferry. Seluruh tahapan tersebut wajib dilalui guna menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran. Dalam pelayaran ini, kapal melaju dengan kecepatan rata-rata 12 knot, dan direncanakan akan tiba di Sinabang pada Selasa pukul 07.00 WIB pagi. (AM)

Pelayaran Perdana, KMP. Aceh Hebat 2 Bawa 280 Penumpang

Proses panjang persiapan KMP Aceh Hebat 2 supaya dapat segera beroperasi telah usai. Ditandai dengan penandatanganan kontrak perjanjian sewa antara Pemerintah Aceh dengan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh, Jumat kemarin (29/1). Hari ini, mimpi akan pelayanan transportasi penyeberangan Aceh menjadi sungguh berwujud nyata di hadapan Rakyat, Rakyat dapat berlayar bersamanya. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, MT., melepas pelayaran perdana KMP Aceh Hebat 2 di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh, Sabtu, 30 Januari 2021. Catatan sejarah KMP Aceh Hebat 2 milik Pemerintah Aceh yang melayani penyeberangan Ulee Lheue – Balohan mulai tergores hari ini. Mendukung konektivitas distribusi logistik dan industri pariwisata di Kota Sabang tentulah tujuan utamanya. Nova, pada saat launching pelayaran perdana ini, bersyukur KMP Aceh Hebat 2 telah beroperasi dan melayani penyeberangan masyarakat. “Alhamdulillah, atas izin Allah, KMP Aceh Hebat 2 sesaat lagi akan melakukan pelayaran perdana, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Aceh,” ungkapnya. Nova menambahkan, KMP Aceh Hebat 2 menjadi tambahan armada penyeberangan yang akan beroperasi pada lintasan Ulee Lheue – Balohan. Sehingga, adanya proses docking salah satu kapal tidak akan mempengaruhi pelayanan. “Kapal ini akan menjadi tulang punggung pelayaran Ulee Lheue – Balohan karena kapasitasnya juga lebih besar, 1.186 GT,” ujar Nova. Sebagai informasi, pada pelayaran perdana ini, KMP Aceh Hebat 2 mengangkut 280 penumpang, 80 unit kendaraan roda dua, 27 unit kendaraan roda empat, dan 1 unit kendaraan roda enam. Kapal yang dinahkodai oleh Kapten Rubay ini diawaki oleh 15 ABK. 14 di antaranya merupakan ABK yang berasal dari Aceh. (AM)