Dishub

Asisten II Setda Aceh Tinjau Stasiun Kereta Api Bungkaih

Dalam rangka kunjungan kerja Gubernur Aceh, Assisten II Setda Aceh, dr. Taqwallah beserta  Tim setda Aceh meninjau sejumlah Kegiatan Strategis Nasional termasuk Terminal Type A Lhokseumawe dan Stasiun Kereta Api Bungkaih yang terletak di Kecamatan Dewantara, Selasa 16/01/2018. Kunjungan dimulai dengan melakukan peninjauan lokasi Terminal Type A Lhokseumawe untuk memastikan pelayanan transportasi masyarakat tetap maximal dan memastikan aspek kebersihan harus tetap terjaga untuk kenyamanan pengguna. Terminal Type A Lhokseumawe telah menjadi kewenangan Pemerintah Pusat melalui P3D yang diselenggarakan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah Aceh. Kepala Satuan Pelayanan Terminal Lhokseumawe Ibu Siti Nurhasyimah, S.Sos mengatakan “Terminal ini akan direlokasi, namun sampai saat ini masih  menunggu proses pembebasan lahan seluas 2,5 Ha untuk lokasi pembangunan terminal baru”. Dari hasil akhir peninjauan untuk pelayanan kebersihan toilet Terminal Bus Type A Lhokseumawe khususnya fasilitas publik, dari kamar mandi yang tersedia sudah cukup baik, namun masih harus ditingkatkan lagi dalam pelayanan kebersihan dengan memaksimalkan fasilitas yang telah tersedia. Selanjutnya, dr. Taqwallah beserta Muspida dan Muspika Aceh Utara, serta turut hadir mendampingi dari Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut wil. I (Aceh), Akhmad Afif Setiawan mengunjungi Stasiun Kereta Api Bungkaih yang terletak di Kecamatan Dewantara. Stasiun Kereta Api ini telah selesai dikerjakan dengan panjang rel hingga saat ini adalah 11 Km dari Kr. Geukueh sampai dengan Kr. Mane, dengan total anggaran sebesar 368 M bersumber dana APBN. Sedangkan untuk tahun 2018 ini mendapat dana dari Pemerintah Pusat sebesar 110 M untuk menyelesaikan operasional jalur dari Kr. Mane sampai dengan Kuta Blang. Menurut Akhmad Afif Setiawan selaku PPK Wilayah Aceh dalam pemaparannya mengatakan “Yang menjadi kendala dalam kelanjutan pembangunan Kereta Api ini adalah proses pembebasan lahan”. Beliau berharap agar di tahun 2018 ini bisa diatasi permasalahan dalam pembebasan lahan, agar bisa menyelesaikan operasional jalur dari Kr. Mane sampai dengan Kuta Blang. Disela kunjungannya dr. Taqwallah juga mengharapkan pelayanan terus ditingkatkan, karena saat ini Kementerian Perhubungan berupaya melakukan pengembangan transportasi terkhusus Kereta Api, hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang diperlukan untuk investasi transportasi  Kereta Api. Kereta Api diharapkan sebagai angkutan massal yang dapat memberikan pelayanan antar kota di masa yang akan datang  karena Kereta Api adalah moda angkutan darat yang murah meriah dan massal. Kegiatan peningkatan pelayanan fasilitas perhubungan melalui Pekan Bersih Perhubungan Hebat yang dicanangkan sejak tanggal 10 Januari s/d 17 Januari 2018 (baca berita terkait Kadishub Aceh bersih-bersih), ditempat terpisah Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Drs. Zulkarnain, M.Si mengatakan “dengan berakhirnya  kegiatan ini, bukan berarti aksi bersih-bersih berhenti , tapi harus terus berlanjut sampai di masa yang akan datang, karena kebersihan fasilitas publik bukan hanya utk diperlihatkan kepada para pejabat, tapi yang paling utama adalah kepada seluruh lapisan masyarakat yg menggunakan jasa perhubungan”. (DW)

Kadishub Aceh Bersih-Bersih Toilet Terminal, Pelabuhan dan Bandara

Berbicara mengenai toilet umum sepertinya tidak asing lagi. Ada yang mengganggap toilet umum hanyalah yang ada di terminal dan fasilitas umum yang biasanya dipatok dengan diharuskan membayar. Tetapi fasilitas umum tersebut juga harus dapat membuat para pengguna menjadi senyaman mungkin, terutama dalam hal kebersihan serta adanya tempat ibadah. Pengelolaan toilet sebagai fasilitas umum seharusnya dilakukan dengan profesional sesuai dengan standar yang berlaku. Dokumen standar Toilet Umum Indonesia (2004) telah menjabarkan tugas dan tanggung jawab pengelolaan toilet umum. Diantaranya menjaga kebersihan dan kelengkapan toilet seperti sabun, air, wastafel, kebersihan dan tidak berbau. Ditengah kondisi toilet umum yang relatif buruk, Pemerintah Aceh berupaya memenuhi kebutuhan toilet umum. Rabu, 10 Januari 2018 yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si mengadakan “Pekan Bersih Perhubungan Hebat” dengan meninjau langsung ke terminal termasuk Terminal Type A Batoh dan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Dalam tinjauan tersebut, Kepala Dinas langsung mengecek kondisi toilet, mushalla dan tempat wudhu. Dalam kegiatan tersebut, Kadishub beserta Tim juga langsung turun tangan bersama jajaran petugas UPT untuk membersihkan fasilitas publik tersebut. Kegiatan Pekan Bersih ini bukan hanya dilaksanakan di Banda Aceh, tapi juga serentak dilakukan oleh UPT/UPTD Terminal, Pelabuhan dan Bandara di Kabupaten/kota lainnya. Kegiatan ini diselenggarakan hingga 7 (tujuh) hari mendatang. Tim Dishub Aceh, selain bersih-bersih, juga melakukan penilaian kebersihan serta menyerahkan Kartu Kendali Kebersihan sebagai alat Kontrol Kebersihan. Hasil penilaian kebersihan tanggal 10 Januari 2018, adalah sebagai berikut : Untuk terminal type A Batoh (UPT Kementerian Perhubungan), dari 4 area kamar mandi yang tersedia, 2 area mendapat predikat HIJAU (sudah action bersih-bersih), 1 area predikat KUNING (Sedang proses bersih) dan 1 area predikat MERAH (Belum dibersihkan/Kotor); Untuk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, dari 6 Kamar mandi,2 mendapat predikat HIJAU (Sudah action bersih-bersih) dan 4 sisanya predikat MERAH (Belum dibersihkan). Kriteria penilaian toilet bersih diantaranya ada pemisahan kloset/WC untuk pria dan wanita, wastafel/tempat cuci tangan, sabun, cermin, tisu, pengharum ruangan, tempat air dan gayung, tempat sampah, gantungan barang, penerangan, air mengalir sempurna, ventilasi baik secara keseluruhan, saluran pembuangan serta adanya petugas kebersihan dan lain-lain. “Kotornya Toilet di terminal, bukan karena tidak ada air, tapi karena hari ini kita belum berbuat apa-apa” ungkap Drs. Zulkarnain,M.Si kepada disela-sela kegiatan bersih-bersih di terminal type A Batoh Banda Aceh. Kegiatan ini akan terus berlanjut hingga keseluruh Provinsi Aceh dan seharusnya memang sudah menjadi tanggung jawab seluruh Insan Perhubungan untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Dimulai dari fasilitas umum seperti toilet ini, menjadi cerminan pelayanan kepada masyarakat, dimana seharusnya ada petugas pada setiap toilet yang akan menjaga kebersihan dan kenyamanan toilet secara teratur. Hal ini memang akan jauh lebih efektif untuk mewujudkan kenyamanan toilet sebagai sarana publik. Kesadaran warga sebagai pengguna untuk sama-sama dalam memelihara  kebersihan juga sangat dinanti. (DW)

Apel Perdana Tahun 2018, Kadishub Mengajak Bersih – Bersih Fasilitas Perhubungan

Apel Perdana di Tahun 2018 Dishub Aceh, yang dilaksnakan Pagi Senin tanggal 08 Januari 2018 di halaman Kantor Dishub Aceh yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Apel rutin mingguan ini diikuti oleh seluruh Kepala Bidang, Kepala Seksi, Staf ahli, Staf, Tenaga Kontrak dan Satpam beserta Cleaning Service. Dalam amanat apel, beliau menyampaikan tentang Capaian Kinerja Dinas Perhubungan Aceh Selama Tahun 2017 antara lain tentang : Realisasi Anggaran Dishub Aceh tahun 2017 mencapai 94,95 (baca berita “Realisasi Anggaran 2017”) SOP (Standar Operasional Prosedur) Dishub Aceh yang telah selesai dan ditandangani Gubernur Aceh, berjumlah 68 SOP; Mendagri telah menyetujui 2 (dua) UPTD Dishub Aceh, yaitu  : UPTD Pelayanan Transportasi Jalan Aceh dan UPTD Penyelenggara Terminal TYPE B Aceh; Lakip Dishub Aceh, mendapatkan predikat BB Mendapatkan Penghargaan dalam rangka Dukungan transportasi pada acara PENAS, Sail Sabang, Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama  Islam (Pentas  PAI) tingkat Nasional ke VIII tahun 2017, dll Arahan selanjutnya beliau juga menyampaikan, awal tahun 2018 ini akan dilaksanakan  Pekan Bersih Perhubungan Hebat yang rencananya akan diadakan Pada tanggal 10 s.d 18 Januari 2018, yang bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup Nasional (10 Januari 2018). Acara tersebut akan diikuti oleh seluruh UPT ( Bandara, Pelabuhan dan Terminal) untuk membersihkan fasilitas publik seperti kamar mandi, mushalla, toilet dan akan dinilai. “Kami beserta para Kabid akan langsung turun ke lapangan untuk penilaian kebersihan di Terminal, Bandara dan Pelabuhan”, kata Drs. Zulkarnain, M.Si. Untuk kategori toilet terbersih dan terkotor akan diberikan Penghargaan agar dapat  memberikan semangat kerja dalam rangka memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Selain menyampaikan realisasi anggaran tahun 2018 dan Pekan Bersih Perhubungan Hebat, beliau juga menyampaikan bahwa Untuk Tahun 2018, Penempatan Staf akan ditempatkan sesuai dengan jabatan pelaksana hasil Analisa Jabatan yang telah di buat. Selanjutnya dalam kesempatan itu, Kadishub Aceh berharap kepada semua Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Staf serta Tenaga Kontrak agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya, agar semua kegiatan yang sudah diprogramkan pada Tahun Anggaran 2018 ini dapat terlaksana sesuai rencana kerja tahunan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Aceh. (DW)

Dinas Perhubungan Aceh Capai Target Realisasi Anggaran 2017

Dinas Perhubungan Aceh pada tahun anggaran 2017 berhasil meraih capaian realisasi anggaran sebesar 94,95 %. Capaian realisasi anggaran ini meningkat jika dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran pada tahun 2016 sebesar 90,3 %, artinya meningkat sebesar 4.64 % dibandingkan tahun sebelumnya. Dinas Perhubungan Aceh pada tahun 2017 memperoleh alokasi anggaran APBA sebesar Rp 130 M dan setelah mengalami Perubahan pada APBA-P menjadi Rp 122 M lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016. Adapun Realisasi untuk Program Kegiatan rutinitas kantor rata-rata mencapai 85,88% dari pagu yang tersedia, Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan realisasinya 85,1%, Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ realisasinya hampir sempurna yaitu sebesar 99,6%, Program Peningkatan Pelayanan Angkutan realisasinya sebesar 96%, Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan realisasinya sebesar 97,9%, Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas juga sempurna, yaitu mencapai 99,9% dan Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor realisasinya sebesar 99,2%. Untuk mecapai realisasi dimaksud, Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Dinas Perhubungan Aceh melakukan pemantauan langsung pengelolaan anggaran dan proyek pembangunan sarana dan prasarana transportasi  dan memotivasi para Kuasa Pengguna Anggaran dan jajarannya untuk memberikan yang terbaik baik dalam hal kuantitas maupun kualitas kegiatan. “Kami harapkan untuk Program Kegiatan tahun 2018 ini, capaian realisasi anggaran harus lebih baik lagi dari Tahun 2017” ujar Beliau. Saat dengan berita ini ditayangkan, proses Pra RKA APBA TA. 2018 masih dalam tahapan pembahasan final dan direncanakan akan dilakukan Penandatanganan Kontrak Bersama pada Bulan Maret 2018. (DW)

Dinamika Kelompok Dishub Aceh, Bekal Semangat 2018

Pada tanggal 30 Desember 2017 Dinas Perhubungan Aceh mengadakan kegiatan Outbound Dinamika Kelompok (Soft Skill Training) yang diikuti oleh seluruh Kayawan/Wati Dinas Perhubungan Aceh yang diadakan di Anen Cemara Indah Lampuuk Aceh Besar. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Drs. Zulkarnain, M.Si dan Direktur Yayasan Psikodista Bachtiar. “Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karaktek kerjasama dalam penyesuaian pekerjaan di Dinas Perhubungan Aceh dengan mengurangi beban kerja yang besar sehingga selesai lebih cepat dan tepat, dan juga sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh jajaran pejabat eselon III dan IV serta staf di lingkungan dinas perhubungan aceh yang telah menyelesaikan tugas selama 2017 dengan hasil maksimal” ungkap Zulkarnain. Kegiatan ini diikuti oleh 110 orang dari 218 Pegawai Dishub Aceh, termasuk satu orang pegawai yang tepatnya hari itu akan purna tugas / pensiun (ibu Rosmiati) dan akan meninggalkan kantor Dinas Perhubungan Aceh. Kegiatan Dinamika Kelompok ini mengusung tema “I can Do It, You Can Do It” yang memiliki arti Saya Bisa Lakukan dan Anda Juga Bisa Lakukan Hingga Akhirnya Kita Semua Bisa”. Lebih lanjut, Zulkarnain berkata “Mari Bersama-sama kita bangun semangat untuk menyongsong tugas di tahun 2018 dengan pengalaman dari hasil pelatihan dinamika kelompok ini “ Salah satu peserta Outbound, Hayu Dian Shinta (25) sangat antusias dan merasa bahwa kegiatan ini sangat dibutuhkan bagi kami yang berkutat dengan pekerjaan selama setahun, “saya harap kegiatan yang baru pertama kali ini dilakukan, dapat dilaksanakan setiap tahunnya agar menjadi gairah bagi saya khususnya dalam bekerja dimasa yang akan datang” (ss).

Rapat Koordinasi Evaluasi Kegiatan UPT Kementerian Perhubungan dan UPTD di Wilayah Aceh

Mendasari Instruksi Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: IM 3 Tahun 2012 telah disepakati hasil rapat koordinasi UPT Kementerian Perhubungan dan UPTD di Aceh, sebagai berikut : 1. Akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Gubernur, Bupati/Walikota dan Dinas Perhubungan Provinsi/Kab/Kota dalam rangka membangun sinergitas, sinkronisasi dan harmonisasi guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kementerian Perhubungan secara efektif dan efisien sesuai domisili masing-masing Unit Pelaksana Teknis. 2. Akan berpartisipasi dan berperan aktif pada setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota dan Dinas Perhubungan Provinsi/Kab/Kota dengan menjaga keserasian hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. 3. Akan melaporkan perkembangan realisasi anggaran perlaksanaan masing-masing Satker tepat pada waktunya dan tepat mutu, paling lambat setiap tanggal 5 bulan berkenaan secara berkala kepada Gubernur Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh. 4. Akan memberikan pelayanan maksimal untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan minimal, apabila terdapat keluhan masyarakat terhadap pelayanan, maka akan menjadi tanggung jawab kami.

Dinas Perhubungan Aceh Gelar Sosialisasi Keselamatan Ruang Henti Kendaraan

Dinas Perhubungan Aceh menggelar aksi Sosialisasi keselamatan dan RHK (Ruang Henti Khusus roda 2) (01/11/2017). Kegiatan ini juga untuk menjawab rasa penasaran pengguna jalan terhadap karpet/zona merah yang telah dicat di beberapa persimpangan di kota Banda Aceh. Program Ruang Henti Khusus ini diperuntukan kendaraan roda dua saat berhenti di lampu pengatur lalu lintas (trafic light). Kendaraan roda dua harus berada di dalam zona merah, sementara untuk kendaraan roda empat/lebih harus berhenti tepat dibelakang zona merah. Jika ada kendaraan roda dua yang berhenti di luar jalur khusus (zona merah), maka petugas akan langsung mengarahkan pengendara untuk masuk ke zona tersebut. Sosialisasi yang dilakukan merupakan salah satu kegiatan event dalam rangka Pekan Keselamatan Jalan & Aceh Motor Day yang akan dilaksanakan pada tanggal 05 November 2017 di Stadion Lhong Raya. Aksi ini dilakukan dengan cara membagikan souvenir yang berupa pin, gantungan kunci, bunga, dan helm. Kegiatan ini juga menjadi simbol lahirnya gerakan peduli keselamatan jalan dengan target tahun 2020 dapat menurunkan korban laka lantas sebesar 50%. Mengusung tema #SayangiNyawa #KurangiKecepatan #PekanKeselamatanAceh, dimaksudkan agar seluruh pengguna jalan berkomitmen untuk menurunkan kecepatan guna menghindari tingginya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Kegiatan sosialisasi dilakukan di 2 titik simpang, yaitu Sp. Lima dan Sp. Jambotape, selama kegiatan berlangsung dilibatkan beberapa instansi-instansi terkait yaitu PT. Jasa Raharja, KNPI, serta Pelajar Pelopor 2017 Dinas Perhubungan Aceh Kegiatan ini sangat penting mengingat keselamatan jalan adalah tanggung jawab kita semua, sehingga peran serta seluruh stakeholder sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program pemerintah Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011 – 2020. Sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran pengguna jalan bukan hanya peran petugas, namun peran masyarakat untuk saling mengingatkan/mengarahkan pengendara lain yang belum mengetahui fungsi Ruang Henti Kendaraan (RHK) sangat penting untuk keselamatan dalam berlalu lintas. (DW)

Perlombaan Mural dan Graffity Meriahkan Pekan Keselamatan Jalan Tahun 2017

Dinas Perhubungan Aceh mengadakan perlombaan Mural & Graffity dalam rangka kegiatan event Pekan Keselamatan Jalan & Aceh Motor Day. Perlombaan dilakukan dengan media berupa halte-halte Trans Koetaradja di Aceh yang tersebar di beberapa titik, total keseluruhan halte yang dijadikan media perlombaan adalah sebanyak 20 halte. Tujuan dilakukan perlombaan ini adalah untuk memberikan daya tarik masyarakat agar menggunakan transportasi umum Trans Koetaradja. Lomba desain graffity di halte ini banyak diikuti oleh kalangan kalangan mural dan siswa SMA, serta ada juga dari para mahasiswa. Di samping itu dengan adanya lomba ini juga menjadi wadah untuk menyalurkan bakat seniman muda yang mungkin selama ini belum terealisasi pada tempatnya, misalnya mencoret-coret dinding atau tempat umum lainnya dengan sembunyi-sembunyi, maka melalui even ini bakat-bakat terpendam dapat tersalurkan dengan baik dan hasilnya dapat dinikmati oleh semua orang. Dengan menggunakan warna-warni cat akrilik yang telah disediakan oleh panitia, dinding halte yang semula terlihat biasa saja sekarang telah berubah menjadi indah dengan karya-karya grafiti/mural. Dengan beragam desain graffity di halte dengan tema lalu lintas seperti layaknya sebuah pameran lukisan saja. Ini adalah sebuah ide dan gagasan yang patut di tiru guna memperindah sudut-sudut kota. (DW)

Kurangi Kecepatan Maka Nyawa Akan Selamat

JAKARTA – Kurangi kecepatan, maka nyawa akan terselamatkan. Pesan tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Acara Puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2017 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Minggu (22/10). Menhub menjelaskan suatu riset yang dapat mengurangi angka kecelakaan. “Ada suatu riset bahwasanya apabila pengendara dengan sadar mengurangi 5% dari kecepatan rata-rata kendaraan, bisa mengurangi 30% kecelakaan lalu lintas yang fatal,” jelas Menhub. Menurut Menhub, semua pengendara harus memiliki pemikiran untuk dapat mengatur kecepatan kendaraan dengan kemampuan berkendaranya. “Mereka (pengendara) harus mengingat bahwa kecepatan itu harus dikendalikan dengan kemampuan (berkendara)-nya” ujar Menhub. Menhub juga menjelaskan peraturan tentang penetapan batas kecepatan kendaraan yang tertuang dalam PM 111 Tahun 2015. “Kita punya peraturan tentang batas kecepatan kendaraan. Di kawasan pemukiman paling tinggi 30km/jam, di kawasan perkotaan 50km/jam, di jalan antar kota 80km/jam, di jalan bebas hambatan paling rendah 60km/jam dan paling tinggi 100km/jam,” jelas Menhub. Lebih lanjut Menhub menjelaskan data kecelakaan Polri tahun 2016. “Menurut data kecelakaan Polri tahun 2016, jumlah kejadian kecelakaan sebanyak 108.374 kejadian dengan korban meninggal dunia 25.859 jiwa. Jika dihitung dalam satu hari rata-rata sekitar 70 – 71 jiwa atau 2 – 3 orang tiap jamnya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas,” jelas Menhub. Namun, dengan adanya kerjasama Kemenhub dengan para stakeholder transportasi, Menhub mengapresiasi turunnya angka kecelakaan tahun ini. “Namun saya apresiasi stakeholder transportasi diantaranya Polri, Jasa Raharja dan stakeholder lainnya, tahun ini kita bisa tekan angka kecelakaan kira-kira 30%,” lanjut Menhub. Adapun dalam Acara Puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2017, Kementerian perhubungan mengajak anak-anak untuk berpartisipasi melalui pawai keselamatan anak Sekolah Dasar (SD), penampilan dari perhubungan cilik, marching band Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), serta lomba melukis anak. Menurut Menhub, anak-anak dapat berperan untuk mengingatkan pentingnya keselamatan kepada orangtuanya. “Kemenhub mengajak anak-anak, karena mereka adalah masa depan kita dan mereka bisa mengingatkan (pentingnya keselamatan) orgtuanya. Saya salut mereka mau berperan serta dalam kegiatan ini,” ujar Menhub. Menhub juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan anak-anak. Menhub salut akan konsep berpikir mereka tentang lalu lintas. Untuk itu, Menhub mengajak seluruh masyarakat untuk memperhatikan keselamatan dalam berlalu lintas. “Coba bayangkan adik-adik kita yang umurnya masih ada yang 8 tahun, 9 tahun, belasan tahun, sudah punya konsep berpikir tentang lalu lintas. Oleh karenanya, marilah kita berpikir tentang keselamatan dalam berlalu lintas, karena keselamatan jalan adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Menhub. Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2017 dilaksanakan dengan beberapa kegiatan antara lain Launching Pekan Nasional Keselamatan Jalan diawali dengan Kompetisi Om Telolet Om, Sosialisasi keselamatan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia Ke-72 dengan Tema “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Tingkatkan Keselamatan Jalan Untuk Kemanusiaan” Sayangi Nyawa, Stop Pelanggaran, Stop Kecelakaan, Sosialisasi keselamatan untuk pelajar di SMP Negeri 13 Bekasi dan SMK Bina Siswa Utama Bekasi dan Pelatihan Safety Driving kepada komunitas motor. Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Dirjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat, Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Setyarso. Sumber: http://www.dephub.go.id/post/read/menhub-kurangi-kecepatan-maka-nyawa-akan-terselamatkan