Dishub

Dishub Aceh dan PT ASDP Komit Jaga Lingkungan Pelabuhan

Banda Aceh – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berupa sejumlah alat kebersihan kepada Dinas Perhubungan Aceh selaku pengelola Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Bantuan ini disalurkan untuk mendukung Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Banda Aceh, Rudy B. Hanafiah dan diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T. Rizki Fadhil yang berlangsung di pelataran Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, pada Selasa, 4 Juni 2024. Rudy menyatakan bahwa ASDP sebagai perusahaan BUMN memiliki tanggung jawab sosial untuk menjaga lingkungan, khususnya lingkungan laut. Beberapa minggu yang lalu PT ASDP Cabang Banda Aceh juga mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan di sekitar pelabuhan penyeberangan. “Ini merupakan bentuk kepedulian kami sebagai perusahaan penyeberangan yang bertanggung jawab terhadap isu lingkungan ,” ujar Rudy. Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T. Rizki Fadhil mengapresiasi PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh atas dukungan dan bantuan selama ini untuk pengelolaan lingkungan pada prasarana perhubungan. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang. “Kami mengucapkan terima kasih kepada PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh atas bantuan yang diberikan. Semoga ini terus bergulir di tahun-tahun berikutnya,” ujar T. Rizki Fadhil.(AP)

Aircraft Maintenance, Cara Pesawat Agar Bisa Berfungsi dengan Baik Padahal Jam Terbangnya Padat

Pemeliharaan pesawat udara adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memastikan pesawat udara tetap dalam kondisi layak terbang dan aman untuk digunakan. Pemeliharaan ini mencakup pemeriksaan, perbaikan, penggantian komponen, serta pencegahan kerusakan yang dapat mengganggu operasional pesawat. Pemeliharaan pesawat udara terbagi dalam beberapa kategori utama, yaitu pemeliharaan rutin, pemeliharaan preventif, dan pemeliharaan korektif. 1. Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan rutin dilakukan secara berkala berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh produsen pesawat atau otoritas penerbangan. Jenis pemeliharaan ini meliputi pemeriksaan harian (daily check), pemeriksaan mingguan (weekly check), hingga pemeriksaan yang lebih mendalam seperti A-check, B-check, C-check, dan D-check. Setiap tingkatan pemeriksaan memiliki detail dan cakupan yang berbeda, dengan D-check menjadi yang paling komprehensif dan memerlukan waktu lebih lama untuk diselesaikan . 2. Pemeliharaan Preventif Pemeliharaan preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau kegagalan komponen sebelum terjadi. Kegiatan ini meliputi inspeksi visual, pengujian fungsi, serta pelumasan dan penggantian komponen yang berpotensi mengalami keausan. Pemeliharaan preventif sangat penting untuk menjaga keandalan dan keselamatan operasional pesawat, serta mengurangi risiko downtime yang tidak terencana . 3. Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan korektif dilakukan ketika terdapat kerusakan atau malfungsi pada komponen pesawat. Tindakan yang dilakukan bisa berupa perbaikan atau penggantian komponen yang rusak. Pemeliharaan ini bersifat reaktif dan biasanya dilakukan setelah adanya laporan atau temuan dari inspeksi rutin atau preventif. Pentingnya pemeliharaan korektif adalah untuk memastikan bahwa pesawat segera kembali ke kondisi layak terbang setelah mengalami kerusakan . Teknologi dan Inovasi dalam Pemeliharaan Pesawat Teknologi modern memainkan peran penting dalam pemeliharaan pesawat udara. Sistem manajemen pemeliharaan berbasis komputer (CMMS) dan analisis data digunakan untuk memantau kondisi pesawat secara real-time dan memprediksi kebutuhan pemeliharaan. Selain itu, teknologi seperti drone dan robot juga mulai digunakan untuk inspeksi visual yang lebih efisien dan akurat . Regulasi dan Standar Keselamatan Pemeliharaan pesawat udara diatur oleh regulasi yang ketat dari otoritas penerbangan seperti Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat dan European Union Aviation Safety Agency (EASA) di Eropa. Regulasi ini mencakup standar keselamatan, prosedur pemeliharaan, serta sertifikasi teknisi pemeliharaan pesawat. Kepatuhan terhadap regulasi ini sangat penting untuk memastikan keselamatan penerbangan dan perlindungan terhadap penumpang serta awak pesawat . Pemeliharaan pesawat udara adalah aspek kritis dalam industri penerbangan yang bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keandalan operasional pesawat. Dengan mengikuti prosedur pemeliharaan yang tepat dan memanfaatkan teknologi modern, risiko kegagalan pesawat dapat diminimalkan. Regulasi dan standar keselamatan yang ketat juga berperan penting dalam menjaga kualitas pemeliharaan dan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Menhub Dorong Konektivitas Regional Asia Pasifik Berbasis Digital

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri rangkaian acara hari pertama pelaksanaan Forum Sistem Transportasi Cerdas Asia Pasifik atau The 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific Forum, di Jakarta Convention Center, Selasa (28/5). Rangkaian acara dibuka dengan High Level Roundtable bertema Transformation Towards A Sustainable and Intelligent Urban Mobility. Pada kegiatan ini Menhub mendorong penerapan konektivitas regional berbasis digital di kawasan Asia Pasifik. “Pertemuan ini menghasilkan beberapa gagasan penting yang patut mendapat perhatian dan tindakan bersama. Antara lain mendorong konektivitas regional di era transportasi berbasis digital, mendorong pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat yang inklusif, dan memprioritaskan integrasi berbagai moda,” kata Menhub. Di kesempatan ini juga, Menhub bersama Menteri Transportasi dari Singapura, Pakistan, Kamboja dan perwakilan dari Inggris Raya, Jepang, Laos, Australia, serta Vietnam berdiskusi serta berbagi praktik dan pengalaman mengenai sistem transportasi yang cerdas dan berkelanjutan. Menhub mengatakan, menurut Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), kawasan Asia Pasifik memimpin sistem transportasi cerdas dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 17,8%. Namun, masih ada tantangan terutama bagi negara-negara tertinggal dan berkembang. Untuk itu, High Level Roundtable menekankan peran pemerintah, sektor swasta, serta lembaga keuangan dalam mendukung pembangunan infrastruktur. “Kami juga menyambut baik solusi dan inisiatif baru pada tingkat global, regional, dan nasional untuk mempercepat kemajuan. Kemudian mengedepankan kemitraan dan komitmen untuk meningkatkan dan mempercepat implementasi sistem transportasi cerdas, memperbaiki kerangka regulasi, fokus memperkuat kinerja sumber daya manusia, serta melanjutkan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik,” ujar Menhub. Agenda selanjutnya yang dihadiri Menhub yaitu audiensi dengan Sekretaris Jenderal International Transport Forum (ITF) Young Tae Kim. Sebagai informasi, ITF merupakan organisasi intergovernmental yang menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan pada bidang pengembangan transportasi. Ruang lingkup isu yang diperhatikan ITF meliputi aksesibilitas, penerbangan, lingkungan, globalisasi, infrastruktur, transportasi laut, perkeretaapian, transportasi dan keselamatan jalan, serta keamanan transportasi dan transportasi perkotaan. Pada audiensi tersebut, Menhub menyampaikan ketertarikan Indonesia untuk terlibat secara konkret dalam ITF. Selanjutnya membahas strategi untuk memperkuat kemitraan antara Kementerian Perhubungan dan ITF, serta mengidentifikasi bidang-bidang prioritas dan memperdalam upaya kolaboratif yang dapat dilakukan. “Sektor transportasi Indonesia sedang mengalami transformasi akibat urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi. Kami memprioritaskan konektivitas transportasi yang lancar dan berketahanan,” ucap Menhub. Rangkaian Forum Sistem Transportasi Cerdas Asia Pasifik hari pertama ditutup dengan jamuan makan malam. Forum Sistem Transportasi Cerdas Asia Pasifik masih akan berlangsung pada 29-30 Mei 2024. Forum ini juga dihadiri oleh lebih dari 1.000 delegasi dari negara lain, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, China, Jepang, Korea Selatan, New Zealand, Malaysia, dan Singapura. Organisasi internasional seperti UNESCAP, ASEAN, World Bank, Asian Development Bank, dan bahkan European Investment Bank juga turut berpartisipasi. Serta, lebih dari 50 pembicara nasional dan internasional akan mengisi berbagai sesi diskusi dan pameran teknologi yang menampilkan inovasi terbaru dalam transportasi.(MR) Sumber: Kemenhub RI

Menhub: Perlu Penyesuaian Materi Pengajaran Calon Ahli Kepelabuhanan dengan Tuntutan Pekerjaan di Lapangan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam menciptakan calon ahli kepelabuhanan yang profesional, maka dibutuhkan standar materi diklat dan kurikulum dengan mempertimbangkan serta menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di lapangan. Oleh sebab itu dibutuhkan tenaga pengajar atau dosen yang mampu menyampaikan hal tersebut dalam diklat, sehingga tercipta calon ahli kepelabuhanan yang mumpuni. Hal tersebut disampaikan Menhub pada Launching Ceremony Program Diklat Bantuan Teknis Peningkatan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Magang ASN Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan di Jakarta, Jumat (31/5). “Standar materi diklat dan kurikulum calon ahli kepelabuhanan, perlu mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas pengelolaan pelabuhan. Caranya dengan menyesuaikan materi pengajaran dengan tuntutan pekerjaan di sektor kepelabuhanan, sehingga diperlukan dosen yang mampu mencetak ahli kepelabuhanan dengan kompetensi tersebut,” kata Menhub. Karenanya Menhub mendorong ASN Dosen di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk memperluas wawasan, mengembangkan keterampilan serta update dengan teknologi terbarukan. “Program magang ASN di bawah BPSDM Perhubungan ini menjadi suatu keharusan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen. Tidak hanya di sektor laut saja, namun juga perlu dilakukan di sektor darat, udara dan perkeretaapian,” tutur Menhub. Menhub berharap para peserta magang yang telah terpilih dapat saling berkontribusi dalam pengembangan kapasitas personil. Di samping itu, dengan bekal pengetahuan, jejaring kerja, dan pengalaman kerja selama magang, ASN diharapkan dapat memberikan solusi inovatif untuk kemajuan sektor transportasi. “Saya berharap saudara-saudara dapat menjadi pemimpin perubahan Kemenhub masa depan yang mampu berpikir cerdas, berorientasi global namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan,” ujar Menhub. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi menyampaikan, Indonesia memiliki 636 pelabuhan yang terdiri dari 28 Pelabuhan Utama, 164 Pelabuhan Pengumpul, 166 Pengumpul Regional dan 278 Pelabuhan Pengumpul lokal. Semua Pelabuhan berfungsi melayani kelancaran dan ketertiban transportasi laut di seluruh wilayah Indonesia. Pengelolaan semua pelabuhan tersebut memerlukan kompetensi dan kualitas SDM di bidang kepelabuhanan yang profesional dan mampu menjawab tuntutan era global. “Kami berharap melalui program kolaborasi ini akan meningkatkan kompetensi SDM Perhubungan yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai peran di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Sehingga, ke depan pengelolaan pelabuhan di Indonesia akan semakin efektif, berkelanjutan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi maritim secara nasional,” papar Dirjen Antoni. Program Magang ASN pada BPSDM Perhubungan sendiri diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang yang terdiri atas Dosen, Instruktur dan Tenaga Kependidikan. Sementara program Peningkatan Ijazah Pelaut diikuti oleh 81 (delapan puluh satu) orang Unit Pelaksana Teknis pada Direktorat Jenderal Perhubangan Laut yang terdiri atas Program Peningkatan ATT II dan ATT III. Turut hadir Inspektur Jenderal Arif Toha dan Plt. Kepala BPSDM Perhubungan Subagiyo.(MR) Sumber: Kemenhub RI

Cepat Lakukan Hal ini Saat Rem Tidak Berfungsi

Menghadapi situasi di mana rem kendaraan tidak berfungsi bisa sangat menakutkan dan berbahaya. Namun, dengan tetap tenang dan mengetahui langkah-langkah yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan. Berikut adalah beberapa langkah penting yang harus dilakukan saat Anda mendapati rem kendaraan Anda tidak berfungsi: 1. Tetap Tenang dan Fokus Ketika Anda menyadari rem tidak berfungsi, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Panik hanya akan memperburuk situasi. Cobalah untuk tetap fokus pada jalan dan perhatikan sekitar Anda. 2. Angkat Kaki dari Gas Lepaskan kaki dari pedal gas secepat mungkin untuk memperlambat kendaraan. Jangan mencoba untuk menginjak pedal gas atau memindahkan gigi ke posisi lebih tinggi. 3. Aktifkan Lampu Hazard Segera nyalakan lampu hazard untuk memberi tanda kepada pengendara lain bahwa Anda sedang mengalami masalah. Ini akan membantu mereka untuk memberikan ruang dan menghindari potensi tabrakan. 4. Gunakan Rem Tangan Tarik rem tangan secara perlahan dan bertahap. Jangan menariknya secara tiba-tiba karena bisa menyebabkan roda terkunci dan kendaraan tergelincir. 5. Pindahkan Gigi ke Rendah Jika Anda mengendarai mobil dengan transmisi manual, turunkan gigi secara bertahap untuk memperlambat kendaraan menggunakan mesin. Jika Anda mengendarai mobil dengan transmisi otomatis, pindahkan gigi ke posisi rendah (L). 6. Manfaatkan Gesekan Gunakan lingkungan sekitar untuk membantu memperlambat kendaraan. Misalnya, gesekan dari rumput atau pasir di pinggir jalan dapat membantu memperlambat laju kendaraan. Namun, pastikan area tersebut aman dan tidak berisiko menabrak objek atau orang. 7. Cari Jalur Aman Cari jalur yang aman untuk menepi. Hindari jalanan ramai dan cobalah untuk mencari tempat terbuka atau jalan yang lebih sepi. Jika memungkinkan, arahkan kendaraan menuju tanjakan untuk membantu mengurangi kecepatan. 8. Jangan Matikan Mesin Jangan matikan mesin sampai Anda benar-benar berhenti. Mematikan mesin akan mematikan power steering dan power brake, membuat kendaraan lebih sulit dikendalikan. 9. Gunakan Benda untuk Menghentikan Kendaraan Jika semua cara di atas tidak berhasil, dan Anda masih dalam kecepatan tinggi, cobalah untuk mengarahkan kendaraan ke benda yang bisa mengurangi laju dengan aman, seperti pagar pembatas jalan atau rintangan lainnya yang tidak menyebabkan bahaya besar bagi diri Anda dan orang lain. 10. Hubungi Bantuan Setelah Anda berhasil menghentikan kendaraan dengan aman, segera hubungi layanan darurat atau bantuan jalan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Menghadapi rem yang tidak berfungsi memang situasi darurat yang menakutkan, tetapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan Anda serta pengguna jalan lainnya. Selalu pastikan kendaraan Anda dalam kondisi baik dengan melakukan pengecekan rutin pada sistem rem dan komponen penting lainnya. Selalu ingat untuk tetap tenang dan bertindak cepat saat menghadapi situasi darurat di jalan. Keselamatan Anda adalah yang utama.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Tren Kendaraan Listrik di Indonesia

Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia semakin meningkat, beberapa tren terkini dalam angkutan kendaraan bertenaga listrik di indonesia antara lain : Tren mobil listrik di Indonesia semakin menguat, Data yang dilansir dari Gaikindo menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023, volume penjualan grosir mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) mencapai 17,06 ribu unit, meningkat 65,2% dibandingkan dengan tahun 2022. Pemerintah Indonesia memberikan dukungan berupa subsidi bagi kendaraan elektrifikasi, termasuk mobil dan motor listrik. Wacana subsidi mencakup insentif hingga Rp 80 juta untuk mobil listrik dan Rp 8 juta untuk motor listrik baru. Pemerintah berencana menghentikan impor Bahan Bakar Minyak dan beralih energi. Percepatan program kendaraan listrik akan mendukung pengurangan impor BBM dan meningkatkan ketahanan energi nasional.  Desain kendaraan listrik, terutama mobil, harus mempertimbangkan karakter masyarakat Indonesia yang gemar membawa angkutan dalam jumlah besar atau biasa disebut dengan Multi-Purpose Vehicle (MVP). Nah itu dia RakanModa beberapa perkembangan Kendaraan Listrik di Indonesia, semoga tren ini dapat merambah ke Aceh segera ya.

Pj Gubernur Aceh Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Aceh Kloter Pertama

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur Aceh Bustami melepas keberangkatan 393 jemaah calon haji embarkasi Aceh ke tanah suci di Asrama Haji, Banda Aceh, Rabu, 29 Mei 2024. Jemaah calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama ini, yang berasal dari Aceh Besar dan Sabang, berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) menuju Arab Saudi menggunakan pesawat udara Boeing 777-300ER milik maskapai Garuda Indonesia. Dalam sambutannya, Bustami berharap kepada seluruh jemaah calon haji agar bisa memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan melaksanakan berbagai amalan yang telah disyariatkan sehingga menjadi haji yang mabrur. “Saya yakin seluruh jemaah calon haji yang akan berangkat tahun ini sudah mempersiapkan diri secara maksimal,” sebutnya. Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mengusung tema “Haji Ramah Lansia.” Oleh karena itu, Bustami menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap para jemaah yang telah mencapai usia lanjut. Pemerintah, lanjut Bustami, sudah menetapkan beberapa petugas pada setiap kloter yang akan membimbing dan membantu para jemaah berusia lanjut. Untuk itu, para jamaah haji diminta untuk tidak ragu berkonsultasi bila dirasa ada permasalahan yang timbul, baik dari segi ibadah maupun kesehatan. Di samping itu, keberangkatan jemaah haji embarkasi Aceh juga turut diawasi oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara serta Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan. Para inspektur penerbangan hadir untuk memastikan keberangkatan jemaah telah memenuhi seluruh aspek keamanan dan keselamatan penerbangan melalui monitoring dan rampcheck di bandara.(AB)

Sejarah Zebra Cross, Permudah Akses Pejalan Kaki

Zebra cross atau lintasan penyeberangan pejalan kaki adalah bagian penting dari infrastruktur jalan modern yang berfungsi untuk memberikan keamanan bagi pejalan kaki saat menyeberangi jalan. Zebra cross pertama kali diperkenalkan sebagai solusi untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan mengurangi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki. Asal Usul Zebra Cross Penggunaan zebra cross pertama kali dicatat pada awal abad ke-20 di Inggris. Pada saat itu, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki sangat tinggi, terutama di kota-kota besar seperti London. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor membuat kebutuhan akan solusi keselamatan menjadi sangat mendesak. Pada tahun 1949, setelah Perang Dunia II, pemerintah Inggris mulai melakukan uji coba berbagai desain lintasan penyeberangan untuk meningkatkan keamanan pejalan kaki. Salah satu desain yang diuji adalah pola garis-garis putih yang ditempatkan di atas permukaan jalan. Desain ini kemudian dikenal sebagai “zebra crossing” karena kemiripannya dengan pola garis pada tubuh zebra. Pada tahun 1951, setelah melalui berbagai uji coba dan evaluasi, zebra cross secara resmi diperkenalkan di Inggris. Penggunaan zebra cross ini segera menyebar ke negara-negara lain di Eropa dan seluruh dunia sebagai standar lintasan penyeberangan pejalan kaki. Perkembangan dan Penggunaan Zebra Cross Sejak diperkenalkan, desain zebra cross telah mengalami beberapa perubahan untuk meningkatkan efektivitasnya. Beberapa fitur tambahan, seperti lampu penanda (beacon lights) dan tanda peringatan, ditambahkan untuk lebih meningkatkan visibilitas dan keamanan. Di banyak negara, zebra cross kini dilengkapi dengan lampu lalu lintas khusus untuk pejalan kaki yang memberikan sinyal waktu aman untuk menyeberang. Selain itu, desain zebra cross juga telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan kondisi jalan di berbagai negara. Zebra Cross di Indonesia Di Indonesia, zebra cross juga digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan pejalan kaki. Zebra cross dapat ditemukan di berbagai kota besar dan kecil, serta di sekitar sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat umum lainnya. Pemerintah terus mendorong penggunaan zebra cross dan disiplin dalam berkendara untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki. Zebra cross telah menjadi bagian penting dari sistem lalu lintas modern. Sejak pertama kali diperkenalkan di Inggris pada tahun 1951, zebra cross telah membantu mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pejalan kaki di seluruh dunia. Inovasi dan penyesuaian terus dilakukan untuk memastikan zebra cross tetap efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Maskapai Garuda Indonesia Siap Dukung Suksesnya PON XXI Aceh-Sumut

JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung penyelenggaraan berbagai agenda nasional. Dukungan tersebut kali ini direpresentasikan oleh Garuda Indonesia melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang dilaksanakan pada hari Senin (27/5) di Hanggar 2 GMF AeroAsia di mana Garuda Indonesia secara resmi menjadi mitra resmi KONI pada penyelenggaraan berbagai event olahraga nasional dengan periode perjanjian selama 4 tahun hingga 13 Mei 2028 mendatang. Melalui penandatanganan kerja sama tersebut, Garuda Indonesia diproyeksikan akan menerbangkan sedikitnya sekitar 12 ribu penumpang yang terdiri atas Pengurus, Atlet, Kontingen, Delegasi dan Official di 38 Provinsi serta 65 Induk Cabang Olahraga yang dipertandingkan di bawah naungan KONI (33 Aceh, 34 Sumut) dengan berbagai penawaran benefit tambahan. Selain itu, Garuda Indonesia juga secara resmi turut menjadi official airline pada penyelenggaraan agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada tanggal 8-20 September 2024 mendatang. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa penandatanganan perjanjian kerja sama bersama KONI tersebut merupakan inisiatif berkelanjutan Perusahaan dalam berkontribusi aktif memajukan sektor olahraga nasional dengan memastikan tersedianya layanan penerbangan yang aman dan nyaman dalam memobilisasi para pelaku olahraga di Indonesia. “Kami memahami bahwa olahraga adalah salah satu sektor yang paling berkontribusi aktif mengharumkan nama bangsa di kancah dunia melalui berbagai keberhasilan penyelenggaraan event olahraga internasional di Indonesia maupun raihan berbagai prestasi membanggakan para atlet Indonesia di level internasional. Tentunya merupakan sebuah kebanggaan bagi kami untuk dapat terlibat aktif dalam memajukan sektor olahraga bersama KONI,” jelas Irfan. Irfan menambahkan, “Dengan kondisi bonus demografi yang sedang dihadapi oleh Indonesia, penyelenggaraan berbagai event olahraga yang diinisiasi oleh KONI seperti PON tentunya akan melahirkan bibit-bibit unggul di berbagai induk cabang olahraga yang dapat dibina menjadi atlet terbaik dan berprestasi di level internasional pada masa yang akan datang.” Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman mengungkapkan, “Kerja sama dalam bidang transportasi khususnya penerbangan ini memerlukan satu koordinasi yang detail antara KONI Pusat dengan Garuda Indonesia, sehingga kehadiran Garuda Indonesia bisa memberikan bantuan percepatan kemudahan transportasi udara bagi kontingen yang disiapkan oleh Garuda Indonesia.” “Saya berharap dengan adanya kerja sama ini, di samping Garuda Indonesia, Citilink juga bisa membantu penyelenggaraan PON XXI dari daerah-daerah yang memang tidak dilewati Garuda Indonesia,” sambungnya. Lebih lanjut, melalui penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, Garuda Indonesia turut menawarkan berbagai benefit yang dapat dinikmati oleh para pelaku olahraga nasional di antaranya meliputi penawaran diskon sebesar 15% untuk rute domestik, diskon 20% untuk rute internasional, tambahan bagasi hingga 5 kg untuk para penumpang, hingga penawaran bagasi untuk sport equipment mencapai 23 kg. Selain itu, Garuda Indonesia juga turut menyediakan konter check-in di bandara khusus untuk para pelaku olahraga di bawah naungan KONI, dedicated PIC, head rest cover, hingga penawaran harga khusus untuk material promosi yang direncanakan akan ditampilkan pada livery pesawat dan in-flight magazine Garuda Indonesia. “Kiranya dukungan Garuda Indonesia melalui penyediaan layanan penerbangan yang aman dan nyaman terhadap para pelaku olahraga di bawah naungan KONI tersebut dapat meningkatkan kualitas berbagai penyelenggaraan event olahraga di Indonesia sehingga akan memberikan efek domino jangka panjang berupa semakin banyak munculnya pemuda-pemudi terbaik yang beprestasi di sektor olahraga,” tutup Irfan.(MR) Sumber: Rilis Berita Pt Garuda Indonesia (Persero) Tbk Corporate Secretary

Mengenal Teknologi Blockchain Dalam Dunia Transportasi

Teknologi Blockchain sedang dieksplorasi potensinya untuk meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi dalam sistem transportasi. Blockchain sendiri merupakan teknologi pencatatan secara permanen terhadap setiap transaksi yang dilakukan. Sistem tersebut terletak dalam sebuah database publik yang dapat diakses. Sebagai pusat data blockchain dirancang untuk menyimpan informasi elektronik dengan format digital dan mampu menjaga catatan transaksi dengan aman dan terdesentralisasi. Berikut beberapa manfaat teknologi blockchain jika diterapkan dalam sektor transportasi : Transparansi : Blockchain menciptakan catatan transaksi yang transparan, yang dapat meningkatkan efisiensi dalam setiap transaksi. Peningkatan Keamanan: Sifat blockchain yang terdesentralisasi dan tidak dapat diubah memastikan integritas data dan mengurangi risiko penipuan. Koordinasi yang Lebih baik: Blockchain dapat memfasilitasi koordinasi yang lebih baik di antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rantai transportasi, sehingga menghasilkan koordinasi yang lebih baik. Berbagi Data Secara Real-time: Blockchain memungkinkan pembagian data secara real-time di antara para penumpang dan stakeholder, yang dapat meningkatkan efesiensi pengambilan keputusan. Keberlanjutan: Teknologi Blockchain dapat berkontribusi pada upaya keberlanjutan dengan memungkinkan perutean yang lebih efisien, mengurangi limbah, dan mendukung kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas. Penerapan blockchain dalam sektor transportasi masih dalam tahap awal, namun hal ini cukup menjanjikan dalam mengatasi tantangan yang sudah lama ada seperti transparansi dokumen dan transaksi, keamanan, dan efisiensi dalam bidang transportasi. Seiring dengan semakin matangnya teknologi ini, semoga kedepannya kita dapat melihat penerapan yang lebih luas dalam dunia transportasi. (AP)