Dishub

Ke Aceh, Dirjen Hubdat Kemenhub Tinjau Fasilitas Pelayanan Transportasi

Kunjungi Aceh, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI, Budi Setiyadi bersama anggota DPR RI asal Aceh, Ruslan M Daud disambut oleh Kepala BPTD Wilayah 1 Aceh, Mulyahadi, Kadishub Aceh, Junaidi, dan Kepala PT. Jasa Raharja Cabang Aceh, Mulkan di Gedung VIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Sabtu (27/03/2021). Pada kunjungan ini, Budi meninjau Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh yang saat ini telah berada di bawah kewenangan Pemerintah Aceh. Budi mendukung rencana penambahan dermaga supaya pelabuhan terus berkembang, mengingat potensi wisata Sabang kian mengalami peningkatan, apalagi jika musim liburan tiba. Setelah pelabuhan, Budi meninjau pelayanan angkutan umum di Terminal Tipe A Batoh yang merupakan kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI. Ia mengharapkan pelayanan transportasi darat pada terminal ini dapat terus ditingkatkan. Selanjutnya, Budi juga berkunjung ke Depo Trans Koetaradja yang berada dalam komplek Terminal Tipe A. Ia mengapresiasi komitmen Pemerintah Aceh dan DPR Aceh terhadap pelayanan Trans Koetaradja, karena bus yang disubsidi oleh Kementerian Perhubungan RI masih dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah Aceh. Hal itu diungkapnya setelah melihat langsung pelayanan bus melalui ruang pusat kendali yang ada di Depo Trans Koetaradja. Budi juga menyarankan agar headway antar bus dapat diperpendek supaya lebih efektif dan pengguna jasa dapat terlayani dengan cepat. (AM)

Kini Pelabuhan Ulee Lheue Dikelola Dishub Aceh

Pagi ini di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan penandatangan berita acara serah terima alih beberapa aset yang secara seremonial dilakukan langsung oleh Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah dan Wali kota Banda Aceh Aminullah Usman, dalam Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi antara KPK dengan Kepala Daerah se Aceh, di Gedung Serbaguna Sekretariat Daerah Aceh, Jumat, 26/03/2021. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Ketua KPK, Komjen Pol. Firli Bahuri, Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah dan Inspektur Aceh, Ir. Zulkifli. Salah satu diantaranya pengalihan Aset dan Personil Pelabuhan Ulee Lheue yang selama ini dikelola oleh Pemerintah Kota Banda Aceh. Pengelolaan pelabuhan penyeberangan yang melayani lintasan antar Kabupaten/Kota dalam 1 Provinsi menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi sesuai amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Dengan penandatanganan berita acara ini menjadi bukti bahwa 39 personil, diantaranya 9 PNS dan 30 Non PNS yang dulunya berada dibawah naungan Pemerintah Kota Banda Aceh kini telah bergabung menjadi keluarga besar Pemerintah Aceh. Menyambut langsung kedatangan keluarga baru di sore harinya, Dinas Perhubungan Aceh menyelenggarakan acara temu ramah personil P3D Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue yang disambut oleh Kadishub Aceh, Junaidi Ali didampingi oleh perwakilan Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) dan perwakilan Badan Kepegawaian Aceh (BKA) serta pejabat Eselon III Dishub Aceh. (MS)

Identifikasi Jenis Golongan Kendaraan Pada Kapal Penyeberangan

Salam Rakan Moda Saat melakukan perjalanan dengan kapal ferry, Rakan tentu melihat banyak jenis kendaraan yang masuk ke dalam kapal. Mulai dari sepeda motor, kendaraan roda 6, hingga roda 10. Rakan tahu gak, sih, ternyata kendaraan tersebut ada golongannya masing-masing, loh ? Semua jenis kendaraan memiliki ketentuan golongan dan tarif tiketnya masing-masing. Jadi, saat Rakan Moda ingin membeli tiket kapal, pastikan Rakan sudah tahu kendaraannya termasuk ke dalam golongan mana. Atau Rakan bisa menanyakan kepada petugas yang ada di pelabuhan. Selain itu, penentuan golongan bagi kendaraan penumpang dan barang juga berbeda. Yuk kita baca penjelasan yang sudah disiapkan oleh tim Aceh Transit pada postingan ini ya!?? Terima kasih telah membaca Rakan Moda ?? Selengkapnya cek di Twitter kami ya, berikut link-nya Identifikasi Jenis Golongan Kendaraan Pada Kapal Penyeberangan

Ada Sophan Sofiyan di Mercusuar Willem’s Torren III

MEMASUKI pintu gerbang area berdirinya Mercusuar Willems Toren III, yang terletak tepatnya dikawasan hutan kampung Meulingge, Pulau Aceh, Aceh Besar, kita akan bertemu beberapa bangunan berasitektur Belanda dan diujung lokasi masih berdiri kokoh sebuah mercusuar bernama Willem’s Torren III, salah satu dari tiga warisan mercusuar peninggalan Belanda di dunia. Saat Pengunjung menyusuri kawasan ini menikmati pemandangan laut dari ketinggian, pengunjung pasti akan bertemu dan akan disapa oleh Sophan Sofiyan, Beliau adalah s a l a h seorang penjaga mercusuar yang sudah cukup lama bertugas menjaga kawasan seluas kurang lebih 20 hektar ini. Sophan Sofiyan (48th) bukanlah bintang film era 7 0 a n . Beliau adalah s a l a h seorang Pegawai Negeri S i p i l ( P N S ) y a n g bertugas di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub RI yang berkantor di Sabang dari tahun 1994. Dimulai dari tahun 1998 Pak Sophan mulai ditugasi menjadi pengawas kawasan Mercusuar Willem’s Toren III bergantian ditemani seorang rekan sesama PNS dibantu dua tenaga honorer dari warga asli setempat. “Keluarga saya di Sabang, setiap tiga bulan pergantian shift saya pulang ke Sabang,” ungkapnya saat bercerita dengan Tim Aceh TRANSit di kawasan mercusuar ini. Saat ditanya suka duka menjaga Mercusuar ini, Pak Sophan pun mulai bercerita panjang lebar. Suka dukanya cuma sepi saja. “Dahulu di awal awal saya bertugas di sini suasana masih sepi sekali, jalanan dan bangunan masih seadanya belum direnovasi dari sejak ditinggal oleh Belanda,” ujarnya. Listrik belum ada, air bersih pun cuma berharap dari hasil tampungan hujan. Sekarang sudah ada mesin listrik sendiri. Kebutuhan bahan bakar mesin masih dipasok dari Banda Aceh yang dan harus dipikul sendiri dari pelabuhan yang berjarak 2 Km dengan berjalan kaki. Disebakan tiadanya angkutan umum yang beroperasi di kawasan ini dan dikarenakan medan yang harus ditempuh juga cukup curam. Dan sejak saat i t u , s e l a i n menjaga, beliau dan rekan-rekannya juga harus merawat situs mercusuar dan kawasan ini yang sudah berusia 200 tahun lebih, tepatnya dibangun oleh Belanda pada tahun 1875. Pak Sophan juga harus menemani pengunjung yang ingin menyusuri tangga dalam hingga puncak menara setinggi 85 meter ini guna menjaga keselamatan mereka. Ada juga kondisi saat di kala Pak Sophan sedang sendirian, pengunjung yang datang bersama keluarga dan anak kecil tidak diperkenankan masuk dan naik ke puncak menara demi keselamatan mereka. Ada juga orang tua yang ngotot dan tetap ingin masuk dan mau menanggung sendiri resiko apa pun. Dengan sabar dan penuh wibawa Pak Sophan menjelaskan resiko-resiko dan akhirnya banyak dari pengunjung yang menerima penjelasan saya, ungkap Sophan di akhir cerita. (Rizal Syahisa)

190 Petugas Angkasa Pura II Bandara SIM Divaksin Covid-19

Sebanyak 190 karyawan dan pekerja transportasi publik PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda menerima vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh, Senin (22/3/2021). Vaksinasi bagi pekerja transportasi udara ini berlangsung hingga Rabu, 24 Maret 2021. Vaksinasi ini diwajibkan kepada seluruh pekerja di bawah Angkasa Pura II Bandara SIM. Bagi karyawan yang memiliki riwayat kesehatan, sebagaimana yang ditentukan dalam aturan penerima vaksin, tetap wajib hadir di rumah sakit untuk melaksanakan konsultasi dengan tim vaksinasi. Pemberian vaksin Covid-19 kepada petugas bandara ini sangat penting, karena mereka berinteraksi dengan banyak orang setiap harinya. Diharapkan, dengan pemberian vaksin ini, mampu memberi rasa percaya diri bagi petugas itu sendiri, dan bagi pengguna jasa transportasi udara di Bandara SIM. (AM)

KMP. Aceh Hebat 1 Bawa 67 Penumpang

Layanan transportasi penyeberangan pada lintasan Calang – Sinabang terus beroperasi guna memastikan pergerakan orang dan barang dari dan ke Kabupaten Simeulue berjalan lancar. Hal tersebut terlihat dari keberangkatan KMP Aceh Hebat 1 dari Pelabuhan Penyeberangan Sinabang pada Minggu malam kemarin (21/3) dengan membawa 67 penumpang dan 21 unit kendaraan. Kapal tiba di Pelabuhan Calang, Aceh Jaya pada Senin pagi, 22 Maret 2021. Hari ini, KMP Aceh Hebat 1 telah berangkat kembali menuju Sinabang pada pukul 17.00 WIB dengan mengangkut 83 penumpang dan 23 unit kendaraan. Berdasarkan laporan BMKG Aceh, tinggi gelombang pada wilayah perairan Barat Selatan Aceh pada hari ini sekitar 1,25 – 2,50 meter.

Kemenhub Koordinasikan Langkah Antisipasi Mudik Lebaran Tahun Ini Dengan Satgas Covid-19

Kementerian Perhubungan segera mengkoordinasikan langkah antisipasi Mudik Lebaran Tahun 2021 dengan Satgas Covid-19. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mencegah dan memutus penyebaran covid-19 yang masih melanda Indonesia. “Kemenhub tidak bisa melarang atau mengijinkan mudik, karena harus dikoordinasikan dengan Kementerian/Lembaga terkait dan Satgas Covid 19, yang nanti akan memberikan arahannya,” kata Menhub saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (16/3). Menhub mengatakan, dalam rangka mengantisipasi adanya lonjakan penumpang pada masa mudik lebaran tahun ini, akan menerapkan protokol kesehatan dan tracing secara ketat kepada masyarakat yang bepergian. Menhub menjelaskan, tengah mengkonsultasikan dengan pihak-pihak terkait untuk memperketat syarat perjalanan, yaitu dengan mempersingkat masa berlaku alat skrining (penyaringan) covid 19 seperti : GeNose, Rapid Test, atau PCR Test. Penerapan protokol kesehatan lainnya yang juga akan diperketat seperti : memakai masker, melaksanakan jaga jarak, melakukan disinfektasi prasarana/sarana, pemberlakuan pembatasan penumpang dan pengaturan jadwal layanan. Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, telah bekerja sama dengan media nasional untuk melakukan survey nasional tentang potensi pemudik pada masa Lebaran Tahun 2021 yang akan menjadi rekomendasi pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun ini. Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, dalam rangka persiapan menjelang masa mudik lebaran tahun 2021, meminta Kemenhub untuk melakukan sejumlah langkah yaitu : mengantisipasi lonjakan penumpang dan konsistensi pengawasan protokol kesehatan; melakukan pengawasan kelaikan sarana dan prasarana transportasi berupa inspeksi terhadap personil, ramp check sarana transportasi, ketersediaan peralatan keselamatan, dan SOP pelayanan dan keselamatan; meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait mengenai penyediaan fasilitas alat tes covid-19 yang terjangkau dan akurat dan mendorong penggunaan GeNose di setiap simpul transportasi. (LKW/RDL/LA/JD)   Biro Komunikasi dan Informasi Publik Sumber : Kemenhub Koordinasikan Langkah Antisipasi Mudik Lebaran Tahun Ini Dengan Satgas Covid-19 (dephub.go.id)

54 Pilot Drone Aceh Ikuti Sertifikasi Penerbangan

Sebanyak 54 pilot drone mengikuti pelatihan dan sertifikasi BRP (Basic Remote Pilot) yang diselanggarakan oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dan TNI Angkatan Udara di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu (20/3). Pelatihan selama 2 hari ini dibuka oleh Danlanud SIM, Kolonel Pnb Henri Ahmad Badawi. Drone merupakan produk teknologi tinggi yang memberi manfaat sebagai solusi praktis dalam kegiatan di lokasi yang berbahaya dan berisiko. Sehingga perlu dilakukan sertifikasi pilot guna untuk meningkatkan keamanan, dan menata potensi kedirgantaraan yang ada di Aceh. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari berbagai kalangan, di seperti militer, ASN, pewarta, dan pelajar. Perlu diketahui, sertifikasi ini merupakan terlengkap yang ada di Asia karena berada di bawah bimbingan TNI Angkatan Udara. (AM/MD)

Dalam Sehari, KMP. Aceh Hebat 3 Bawa 96 Penumpang

KMP. Aceh Hebat 3 telah bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Pulau Banyak menuju Pelabuhan Penyeberangan Singkil pagi ini, Jumat (19/3/2021). Pada pelayaran ini, kapal membawa 7 penumpang dan 1 mobil. Di hari yang sama, pada siangnya sebanyak 89 penumpang, 3 sepeda motor dan 1 mobil barang yang menaiki KMP. Aceh Hebat 3 telah berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Aceh Singkil menuju Pelabuhan Penyeberangan Pulau Banyak, Aceh Singkil pada pukul 14.30 WIB. Berdasarkan informasi yang diterima dari PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil, alur gelombang dan cuaca di pelabuhan ini cenderung aman untuk dilayari kapal. Informasi yang disampaikan BMKG Aceh, prakiraan tinggi gelombang perairan pada hari ini untuk wilayah Barat Selatan Aceh dari 0,2 meter hingga 1,5 meter. Sehingga diharapkan mampu menambah kenyamanan bagi penumpang baik yang berwisata maupun aktivitas lainnya. Seperti diberitakan sebelumnya, KMP. Aceh Hebat 3 telah memulai pelayaran perdananya pada Selasa (9/3/2021). Di hari bersejarah itu, KMP. Aceh Hebat 3 membawa sebanyak 36 penumpang, 4 truk besar, dan 5 sepeda motor. Capt. Laode Mat Salim ditunjuk sebagai kapten KMP Aceh Hebat 3 oleh PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil selaku operator kapal yang membawai 18 ABK dan menempuh perjalanan selama lebih kurang 4 jam. KMP. Aceh Hebat 3 hadir untuk meningkatkan pariwisata ke Pulau Banyak, menguatkan iklim ekonomi, dan investasi. Masyarakat yang ingin menuju ke Pulau Banyak, dapat memantau jadwal kapal di akun media sosial Dishub Aceh, baik di Instagram, Facebook, dan Twitter yang diposting setiap harinya. Tonton Video Destinasi Wisata Pulau Panjang, Pulau Banyak https://www.youtube.com/watch?v=2FYAvOE5iZE Selain melayani pelayaran dalam provinsi Aceh, Pelabuhan Penyeberangan Singkil juga melayani pelayaran menuju Pelabuhan Penyeberangan Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara. Bagi masyarakat yang ingin ke sana dapat menaiki KMP. Wira Mutiara. (MR)  

Arus Gelombang Laut Tinggi, Komponen Rampdoor KMP. Aceh Hebat 1 Perlu Perbaikan

Keberangkatan KMP Aceh Hebat 1 dari Pelabuhan Calang menuju Sinabang yang dijadwalkan pada hari Rabu, 17 Maret 2021 ditunda karena alasan teknis. Berdasarkan data dari BMKG yang dirillis tanggal 17 Maret 2021 tinggi gelombang di Barat – Selatan Aceh dapat mencapai 2,5 meter dengan potensi hujan dan angin kencang kategori 4 yang berbahaya untuk transportasi. Rampdoor kapal Aceh Hebat 1 mengalami kerusakan pada saat merapat ke dermaga di Pelabuhan Calang karena kondisi cuaca. Berdasarkan hasil koordinasi Dishub Aceh dengan General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil, Andi M Harun menyampaikan bahwa panel pengait rampdoor mengalami kerusakan akibat arus dan gelombang di dermaga Calang. Benturan dan gesekan dengan dermaga pada saat sandar mengakibatkan kerusakan komponen panel pengait pada rampdoor.   Hari ini, Kamis (18/3), ASDP selaku operator kapal sedang memperbaiki kerusakan tersebut. Proses maintenance ini membutuhkan beberapa waktu karena komponen yang diperlukan tidak tersedia di Calang. Kebutuhan komponen perlu disupply dari Banda Aceh dan selanjutnya akan dilakukan perbaikan. “Kita juga akan menyiapkan beberapa komponen cadangan untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan ke depan,” sambung Andi. Mengantisipasi kerusakan rampdoor ke depannya, ASDP telah menginstruksikan kepada Nahkoda untuk merapat dengan buritan saat bersandar di dermaga Pelabuhan Calang karena KMP Aceh Hebat 1 menggunakan teknologi bow visor pada bagian haluan sangat berpotensi mengalami kerusakan bila terjadi gelombang dan angin kencang. Sedangkan saat merapat di Pelabuhan Penyeberangan Sinabang, akan tetap menggunakan haluan kapal karena masih aman. (AM)