Dishub

Karena Siklon Tropis Rai, Tiga Keberangkatan Kapal Ditunda Berlayar

Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Provinsi Aceh, saat ini terdapat Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon Tropis 94B yang berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang di wilayah Aceh. Siaran informasi cuaca tersebut juga menyebutkan dampak tidak langsung terhadap cuaca pada sejumlah wilayah di Aceh, seperti potensi terjadinya hujan, angin kencang, hingga tingginya gelombang laut. Selain itu, gelombang laut tinggi yang terjadi di wilayah perairan barat Aceh berdampak pada pembatalan sejumlah keberangkatan kapal yang melayani angkutan penyeberangan dari dan ke pulau Simeulue. Sejak Sabtu kemarin (18/12) hingga hari Minggu ini (19/12), sesuai informasi dari ASDP Cabang Singkil, sedikitnya terdapat tiga keberangkatan kapal telah dibatalkan akibat cuaca yang tidak kondusif untuk penyeberangan. Kondisi ini juga sesuai dengan rilis BMKG Aceh yang menyebutkan bahwa tinggi gelombang laut di wilayah perairan barat Aceh mencapai 4 hingga 6 meter. Oleh karena itu, bagi  Rakan Moda yang ingin melakukan perjalanan, dengan berbagai moda, harap selalu waspada, dan pastikan sudah memantau informasi cuaca terkini dari BMKG Aceh sebelum berangkat.

Peserta TRANSMeet 2021 Antusias Praktik Lapangan

Setelah pembekalan materi dan sesi sharing bersama narasumber dan Tim Humas Dishub Aceh, peserta TRANSMeet Tahun 2021 mengikuti sesi liputan berita pada sarana transportasi di Banda Aceh, Sabtu, 18 Desember 2021. Para peserta terbagi dalam dua kelompok dan melakukan liputan pada dua tempat berbeda, yaitu, Halte Trans Koetaradja Masjid Raya Baiturrahman dan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh. Pada kegiatan praktik lapangan ini, peserta menulis berita terkait transportasi lalu mempublikasi hasil liputannya melalui akun Instagram instansi masing-masing. Peserta juga didampingi oleh Tim Humas Dishub Aceh sembari berbagi ilmu dan pengalaman terkait tata cara melakukan liputan. Setelah itu, Tim Humas Dishub Aceh melakukan penilaian terhadap postingan peserta dan menentukan tiga unggahan terbaik. Penilaian ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada peserta supaya kualitas publikasi media sosial bisa lebih meningkat ke depannya. Berdasarkan penilaian yang dilakukan, tiga unggahan terbaik adalah; unggahan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh tentang aktivitas transportasi penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, lalu unggahan Dinas Perhubungan Kabupaten Bener Meriah tentang pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, dan unggahan Dinas Perhubungan Kabupaten Nagan Raya tentang juru parkir Kota Banda Aceh. Kegiatan hari kedua ini ditutup dengan penyerahan hadiah, berupa souvenir dan voucher, kepada para peserta yang mengunggah postingan terbaik. Hadiah diserahkan oleh Khalid Miswari, selaku Ketua Panitia TRANSMeet Tahun 2021. Dalam sambutannya, Khalid Miswari, atau yang lebih akrab disapa Ari, menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang telah ikut berpartisipasi pada kegiatan ini. Melalui TRANSMeet ini, sebutnya, semoga lebih mempererat silaturrahmi pengelola kehumasan Dinas Perhubungan se-Aceh, dan menciptakan kolaborasi yang baik untuk publikasi kinerja sektor perhubungan di Aceh.

Dishub Aceh Perkuat Pengelolaan Media Sosial Dishub Se-Aceh

Media sosial pada awal kemunculannya dirancang dan diciptakan sebagai alat komunikasi person to person, untuk saling menghubungkan antar satu orang dengan lainnya. Namun, dengan kelebihan yang ada, saat ini media sosial digunakan sebagai alat komunikasi institusi baik pemerintah maupun non-pemerintah. Pemanfaatan media sosial sebagai alat komunikasi institusi pemerintah tentu penting menyampaikan berbagai kebijakan yang dilakukan serta mengimbangi pemberitaan negatif yang bermunculan di lini masa tanpa fakta yang jelas. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Aceh menggelar “TRANSMeet” dengan tema penguatan publikasi media sosial bersama Dinas Perhubungan se-Aceh, Jumat, 17 Desember 2021. Kegiatan ini juga sebagai wadah untuk bertukar ilmu dalam pemanfaatan media sosial se-optimal mungkin agar informasinya tersampaikan secara jelas. Kadishub Aceh, Junaidi saat membuka TRANSMeet menyampaikan bahwa penyampaian publikasi kegiatan dan kinerja melalui media sosial, khususnya sektor perhubungan di Aceh, dilaksanakan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan. Tiga materi utama yang menjadi pembahasan yaitu strategi publikasi layanan pemerintahan oleh T. Faisal, Sekretaris Dishub Aceh, Teknik Fotografi oleh Heri Juanda, Fotografer Biro Humpro Setda Aceh dan Trik Desain Grafis dan Postingan Media Sosial oleh Muarrif Rahmat, Tim ICR. Acara ini berlangsung selama dua hari dengan rangkaian penyampaian teori pada hari pertama dan hari berikutnya dilangsungkan sesi praktek lapangan di halte Masjid Raya Baiturrahman dan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Diharapkan, kegiatan ini menjadi motivasi bagi admin Dishub Kab/kota untuk terus menyajikan dan mengembangkan konten medsos yang lebih menarik dan pesannya tersampaikan dengan jelas kepada pembaca. Dalam kegiatan ini juga turut Kepala Bidang/UPTD di lingkungan Dinas Perhubungan Aceh. (MS)

Peraturan Perjalanan Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022

Menjelang natal 2021 dan tahun baru 2022, Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengeluarkan Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021. Inmendagri ini, pada diktum Kesatu huruf J, menyebutkan sejumlah aturan perjalanan jarak jauh menggunakan transportasi umum. Secara teknis, syarat perjalanan jarak jauh menggunakan transportasi umum tertuang dalam Addendum Surat Edaran (SE) Satgas Covid19 Nomor 24 Tahun 2021 tentang pengaturan aktivitas dan mobilitas masyarakat selama periode natal 2021 dan tahun baru 2022 dalam masa pandemi corona virus. Berdasarkan SE Satgas Covid19 tersebut, aturan perjalanan dikecualikan untuk perjalanan rutin dengan moda transportasi darat menggunakan kendaraan pribadi atau umum, dan kereta api dalam satu wilayah/kawasan aglomerasi perkotaan, serta moda transportasi perintis di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Yuk saling jaga supaya pandemi virus corona lekas usai! Sumber: Instagram Dishub Aceh

Tiga Detik Berharga, Selamatkan Jiwa Saat Berkendara

Rakan tahu tidak, ternyata saat berkendara harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, lho. Menjaga jarak aman berkendara itu penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Hal ini sesuai dengan PP No. 43 Tahun 1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas, Pasal 63 yang menyebutkan, pengemudi pada saat mengikuti atau berada di belakang kendaraan lain, wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depannya. Menjaga jarak saat berkendara tidak hanya saat kondisi jalan macet, tapi juga saat kondisi ramai lancar maupun lenggang. Mengutip pernyataan Jusri Pulubuhu, Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), jarak aman berkendara di belakang kendaraan lain idealnya adalah 3 detik untuk kendaraan kecil. Sementara kendaraan besar seperti truk sekitar 4 hingga 6 detik. Nah, mengapa menjaga jarak 3 detik dengan kendaraan di depan ini penting? Simak penjelasannya berikut ini! Yuk berkendara dengan bijak supaya semua selamat dari bahaya! Sumber: Instagram Dishub Aceh

ASDP Banda Aceh Renovasi Seluruh Interior KMP. BRR

Menjelang liburan tahun baru 2022, PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh merenovasi seluruh interior KMP BRR, Selasa, 14 Desember 2021. Renovasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan perjanjian sewa KMP BRR antara PT. ASDP Indonesia Ferry Banda Aceh dengan Pemerintah Aceh. Kepala Bidang Pelayaran Dishub Aceh, Al Qadri, saat meninjau proses pengerjaan, menyampaikan bahwa perjanjian sewa KMP BRR dilakukan selama 5 tahun dengan total biaya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disetor ke Kas Daerah sebesar 8 miliar. Untuk biaya renovasi kapal BRR ini, sebut Al Qadri, tidak menggunakan biaya dari sewa kapal maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA). “Jadi biaya peremajaan KMP BRR ini murni 100 persen dibiayai oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang,” ujarnya lagi. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin, yang juga hadir meninjau proses renovasi kapal, menyebutkan bahwa renovasi yang dilakukan di antaranya mengganti seluruh kursi penumpang, baik VIP maupun ekonomi, pengecatan dinding ruang penumpang, renovasi toilet, mushala, ruang medis, ruang menyusui, area kantin, dan lain-lain. Syamsuddin juga menyampaikan bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh dengan Pemerintah Aceh untuk meningkatkan pelayanan transportasi penyeberangan kepada masyarakat Aceh. Di samping itu, juga untuk mendukung kunjungan pariwisata ke Sabang. “Ini juga sebagai bentuk bakti dan apresiasi kita kepada masyarakat Aceh dan pengguna jasa transportasi penyeberangan yang telah menggunakan jasa PT ASDP,” sebutnya. Selama proses renovasi berlangsung, kapal BRR akan berhenti beroperasi sementara waktu pada lintasan penyeberangan Ulee Lheue – Balohan. “Kita targetkan bisa selesai dalam minggu ini,” ujarnya kepada Aceh TRANSit. Proses renovasi interior kapal BRR juga diawasi oleh Marine Inspector dari BPTD Aceh Pengawasan dari pihak berwenang ini perlu dilakukan supaya proses renovasi tetap memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan pelayaran. (AM)

Akbari dan Zainuddin Terpilih Sebagai Awak Bus Trans Koetaradja Terbaik 2021

UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja laksanakan Pemilihan Awak Bus Teladan Trans Kutaraja 2021, Minggu (12/12/2021), di Depo Trans Koetaradja, Komplek Terminal Tipe A Batoh, Banda Aceh. Ketua Tim Analisa dan Evaluasi, Hilman Abdillah menyebut penilaian ini telah berlangsung Oktober – Desember 2021. Seleksi ini diikuti sebanyak 148 orang dari 154 awak bus. Tercatat, sebanyak 6 orang tidak hadir saat penilaian Penilaian ini mencakupi tiga kategori variabel, diantara variabel akademis meliputi materi di kelas dan ujian tulis. Variabel sosial yang meliputi pergaulan dengan rekan-rekan sejawat maupun aktivitas dengan pengguna Trans Koetaradja. Terakhir, yaitu variabel keseharian, meliputi aktivitas keseharian dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan operasional hari-hari. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M. Hanung Kuncoro menyebutkan timnya siap menerima masukan sekaligus evaluasi terkait penilaian imi sehingga menjadi perbaikan di tahun depan. Ia pun berpesan kepada awak hus agar tetap bekerja dengan profesional. “Pesan untuk pemenang, jangan pernah berpuas diri, mendapatkan juara mudah, tetapi lebih sulit mempertahankannya. Tetap semangat”, imbuhnya. Selain penilaian ini, Hanung juga menyebut Bus Trans Koetaradja juga dinilai On Time Performance, penilaian ini untuk melihat ketepatan waktu dalam menjalankan jadwal keberangkatan dan kedatangan bus. Sementara itu, General Manager Perum Damri Banda Aceh, Nurhasan Annas dan Komisaris Bus Harapan Indah Muhammad Zakky selaku operator bus senada menyebutkan ada dan tidaknya penghargaan ini petugas diharapkan tetap bekerja dengan lebih baik sesuai dengan prosedur. Juara 1, 2, 3 Pramudi Terbaik secara berurutan diberikan kepada Syahrul Akbari, Yosila, dan Junaidi. Sementara itu, Juara 1, 2, 3, Pramugara Terbaik secara berurutan diberikan kepada Zainuddin, Ifrizal, dan Rodi Ramadhan. Peserta yang mendapat predikat terbaik serta juara harapan akan diiberikan penghargaan berupa , plakat, sertifikat dan uang pembinaan. (MR) Simak Video Pengahargaan Pramudi dan Pramugara Terbaik 2021

UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja Beri Penghargaan Awak Bus Teladan

Pernahkah Rakan Moda saat menggunakan Trans Kutaradja memperhatikan sebenarnya siapa sajakah para awak kendaraan yang mengemudikan bus? Petugas ini pula yang mempersilakan Rakan untuk masuk maupun keluar bus? Di setiap armada Trans Koetaraja pasti Rakan bertemu dua orang yang bertugas untuk mengemudikan kendaraan dan mengontrol penumpang untuk masuk maupun keluar kendaraan. Mereka adalah para awak bus Trans Koetaradja yang terdiri dari seorang pramudi atau pengemudi serta seorang pramugara dikenal juga kondektur. Mereka sehari-hari bertugas di dalam bus untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat pengguna. Pelayanan yang optimal ini diharapkan akan memberikan kenyamanan bagi Rakan yang menaiki bus Trans Koetaradja. Dengan demikian para awak bus ini tentu perlu diberikan penghargaan atas atensi terhadap kinerja mereka selama setahun ini. Seleksi tahunan ini memilih awak kendaraan terbaik. Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, M. Hanung Kuncoro menyebut, seleksi dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kecakapan para awak kendaraan. Khususnya mengenai tupoksi mereka. Selain itu juga sebagai bentuk penyampaian apresiasi dari pemerintah dan operator terhadap para pramudi dan pramugara awak kendaraan bus Trans Kutaraja. “Seleksi ini telah dimulai dari Bulan Oktober ini telah melewati banyak proses dan tahapan mulai dari sosialisasi, penilaian kinerja, hingga evaluasi materi,” ujar Hanung. Nantinya akan dipilih tiga pramudi dan pramugara terbaik, serta juara harapan 1, 2, dan 3 pramudi dan pramugara terbaik. Dijadwalkan, hasilnya akan diumumkan Minggu, 12 Desember 2021 esok pada acara Pemberian Penghargaan Awak Bus Teladan Bus Trans Kutaraja Tahun 2021. (RZ)

Usai Docking Tahunan, KMP. Aceh Hebat 1 Angkut Semua Antrian Kendaraan

KMP. Aceh Hebat 1 kembali melayani angkutan penyeberangan ke Simeulue setelah selesai docking tahunan. Pada penyeberangan perdana hari ini pasca docking, Jumat, 10 Desember 2021, KMP. Aceh Hebat 1 mengangkut sebanyak 28 penumpang dan 21 kendaraan campuran. Sebelum kembali ke lintasan, KMP. Aceh Hebat 1 mengikuti serangkaian pengujian untuk memenuhi persyaratan operasional pelayaran. Di antaranya, dilakukan sea trial yang diawasi langsung oleh Marine Inspector dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 1 Aceh pada hari ini. Sea trial meliputi pemeriksaan dan pengujian alat keselamatan, navigasi, performa mesin, dan Syarat Pelayanan Minimum (SPM). Nahkoda kapal Aceh Hebat 1, Capt. M Noer kepada Aceh TRANSit menyampaikan bahwa proses pengujian sea trial hari ini berjalan lancar. “Pemeriksaan hari ini berjalan normal bagus, sesuai dengan apa yang diinginkan,” ujarnya. Pemeriksaan rutin ini, tambahnya, merupakan sebuah keharusan agar pelayanan transportasi penyeberangan kepada masyarakat bisa berjalan dengan aman dan selamat. Dirinya juga menambahkan bahwa kondisi KMP. Aceh Hebat 1 setelah pelaksanaan docking sudah memenuhi standar untuk kembali dioperasionalkan. Selama pelaksanaan docking KMP. Aceh Hebat 1, pelayanan penyeberangan sangat berdampak terhadap aktivitas perpindahan orang dan barang dari dan ke Kabupaten Simeulue dari daratan Aceh. Hal ini terlihat dari terjadinya antrian kendaraan beberapa waktu lalu di sejumlah pelabuhan penyeberangan akibat terbatasnya kapal yang beroperasi. Dengan kembali beroperasinya KMP. Aceh Hebat 1, diharapkan aktivitas penyeberangan dapat berjalan normal sehingga kelangkaan logistik di wilayah kepulauan dapat dihindari. Terutama, menghadapi peningkatan jumlah pergerakan pada akhir tahun. Kadishub Simeulue, Mulyawan Rohas yang dihubungi Tim Aceh TRANSit melalui sambungan seluler menyambut baik kembali beroperasinya KMP. Aceh Hebat 1 pasca docking. Atas nama masyarakat Simeulue, Mulyawan menyampaikan rasa terima kasih pelaksanaan docking sesuai harapan, semoga lonjakan penumpang dan barang pada akhir tahun tidak terganggu. “Kita selalu ditanyai oleh masyarakat, kapan KMP. Aceh Hebat 1 kembali melayani Calang-Sinabang,” ungkapnya. (AM)

Di Bawah Kewenangan Dishub Aceh, Terminal Tipe-B Aceh Jaya Beroperasi Kembali

Keberadaan Terminal Tipe B yang representatif sangat diperlukan dalam upaya mendukung perjalanan masyarakat menggunakan angkutan umum yang kian tumbuh di wilayah barat selatan Aceh. Terminal Tipe B Aceh Jaya, misalnya, telah beroperasi melayani armada angkutan umum yang mengangkut penumpang di wilayah Aceh Jaya. Sejumlah perusahaan penyedia angkutan juga telah menempati 10 loket yang tersedia di terminal ini. Angkutan umum ini akan melayani sejumlah rute di antaranya, Abdya, Meulaboh, Calang, dan Banda Aceh. Terminal ini mulai diresmikan operasionalnya pada Kamis, 9 Desember 2021 yang lalu oleh Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B. Saat peresmian tersebut, Kepala UPTD Penyelenggara Terminal Tipe B Aceh, Drs. Erizal, A.MURP mengatakan, terminal ini berfungsi melayani perjalanan masyarakat menggunakan angkutan umum penumpang untuk Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). “Dengan adanya terminal ini, diharapkan dapat memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan, serta memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah Aceh Jaya,” ujarnya. Pada saat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Jaya, Jaddal Husaini menyampaikan bahwa dirinya berkeinginan menyediakan moda transportasi yang melayani konektivitas dari Kabupaten Aceh Jaya menuju daerah lain di Provinsi Aceh. “Angkutan umum yang bisa menjemput dan mengantar menuju tempat tujuan, sehingga tidak terjadi perebutan penumpang,” ujarnya. Berdasarkan informasi dari Koordinator Terminal Tipe B Aceh Jaya, Teuku Safril, sejak beroperasinya terminal ini, penumpang sangat antusias dan terbantu karena perjalanan mereka ke Banda Aceh maupun ke daerah lain menjadi lebih mudah. (AM)