Dishub

Kesiapan Jalan Tol Trans Sumatera Menghadapi Mudik Lebaran 2025

  Oleh Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat   Selama dua hari (6-7 Maret 2025) Ikatan Alumni Teknik Sipil (Ikateksi) Universitas Diponegoro menelusuri Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dari Bakauheni ke Palembang dan Prabumulih. Jalan Tol Trans-Sumatera adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di Pulau Sumatera dari Prov. Lampung hingga Prov. Aceh. Tol ini adalah kelanjutan dari Tol Jakarta – Merak di Pulau Jawa. Dimulai 20 Februari 2012, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengadakan pertemuan dengan para gubernur di Palembang untuk mempercepat Pembangunan jalan tol di Sumatera. Selanjutnya, Presiden Susilo Bambang Yudoyono mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Pada Perpres tersebut pemerintah menugaskan PT Hutama Karya (Persero) untuk melakukan pendanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan pada empat ruas jalan tol, yaitu ruas Jalan Tol Medan – Binjai, Palembang – Simpang Indralaya, Pekanbaru – Dumai dan Bakauheni – Terbanggi Besar. Kemudian di era Presiden Joko Widodo, Prepres itu direvisi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera dengan penugasan kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk pengusahaan total 24 ruas tol di Sumatera.   Tahun 1989 sudah beroperasi ruas Tol Belawan – Medan – Tanjung Morowa oleh PT Jasa Marga. Saat ini, semua provinsi di daratan Pulau Sumatera sudah memiliki jaringan jalan tol, kendati belum terhubung kesemuanya. Masih menunggu lima tahun lagi untuk mewujudkannya. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (2025), total panjang 2.998 km yang terdiri dari koridor pendukung 891 km dan koridor utama 2.107 km. Koridor pendukung (891 km) yang beroperasi baru 26% dan 8% tahap konstruksi. Sedangkan koridor utama (2.107 km), beroperasi 39% dan 12% tahap konstruksi. Status operasi sepanjang 1.046 km (15 ruas), konstruksi 337 km (7 ruas) dan rencana tahap II 612 km (4 ruas). Selanjutnya, rencana tahap III 584 km (4 ruas) dan rencana tahap IV 419 km (6 ruas). Menghadapi musim mudik Lebaran 2025, PT Hutama Karya selaku BUJT di sebagian besar ruas tol di Sumatera dan ada juga di Pulau Jawa. Diprediksi untuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), volume lalu lintas selama periode Lebaran 2025 H-7 hingga H+7 (24 Mar 2025 – 08 April 2025) sebanyak 4.679.075 kendaraan atau meningkat 13,55% dari rata-rata jumlah kendaraan normal. JTTS meningkat 68,81% terhadap kondisi normal. Sedangkan non JTTS turun 13,23% terhadap kondisi normal. Merujuk data dari PT Hutama Karya (2025), total ruas yg dioperasionalkan PT Hutama Karya sepanjang 870,010 km, terdiri 12 ruas tol bertarif (724,08 km), 2 ruas tol belum bertarif (52,45 km), dan 3 ruas tol fungsional (93,48 km). Ke 12 ruas tol bertarif adalah JORR Seksi S (14,25 km), akses Tanjung Priok (11,40 km), Palembang – Sp. Indralaya (21,93 km), Terbanggi Besar – Kayu Agung (189,40 km), Pekanbaru – Dumai (131,69 km), Sigli – Banda Aceh (Seksi 2 – 6 Seulimeum – Baitussalam) 48,58 km, Binjai – Langsa (Seksi 1 – 2 Binjai – Tanjung Pura) 38,375 km, Pekanbaru – Bangkinang – Kotokampar (55,40 km), Bengkulu – Taba Penanjung (16,725 km), Sp. Indralaya – Prabumulih (64,5 km), Indrapura – Kisaran (47,75 km), dan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Prapat (84 km). Untuk dua ruas tol belum bertarif adalah Betung – Jambi (Seksi 3 Bayung Lencir – Tempino) 33,6 km dan Binjai – Langsa (Seksi 3 Tanjung Pura – P. Brandan) 18,85 km. sedangkan tiga ruas tol fungsional adalah Sigli – Banda Aceh (Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum) 23,955 km di Prov. Aceh, Sicincin – Padang (35,9 km) di Prov. Sumatera Barat, dan Palembang – Betung (Seksi Rengas – Pangkalan Balai) 33,625 km di Prov. Sumatera Selatan. Layanan Selama musim mudik Lebaran 2025, disediakan 140 unit mobile reader (ada penambahan 3 unit mobile reader ) dan 32.208 pieces uang elektronik (penambahan 24.200 pieces uang elektronik). Ada 36 titik lokasi top up tunai dan 288 unit gardu operasi. Rest area yang disediakan 27 tempat istirahat dan pelayanan (TIP) dan 2 lokasi penambahan. Lokasi eksisting berada di ruas tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (9 lokasi), Palembang – Sp. Indralaya (2 lokasi), Sp. Indralaya – Prabumulih (2 lokasi), Pekanbaru – Dumai (4 lokasi), Pekanbaru – Bangkinang – Kotokampar (2 lokasi), Indrapura – Kisaran (4 lokasi), Binjai – Langsa (2 Lokasi), Bengkulu – Taba Penanjung (2 lokasi). Sedangkan, penambahan ada 4 lokasi, yaitu ruas tol Sigli – Banda Aceh (2 lokasi), dan Padang – Sicincin (2 lokasi). Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Modular sebanyak 17 unit. Lokasi eksisting sebanyak 3 unit, yang terdiri di ruas tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (1 unit), Pekanbaru – Dumai (2 unit). SPBU penambahan ada 14 unit, yaitu ruas tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (2 unit), Pekanbaru – Dumai (2 unit), Sigli – Banda Aceh (2 unit), Binjai – Langsa (2 unit), Pekanbaru – Bangkinang – Kotokampar (2 unit), Indralaya – Prabumulih (2 unit), dan Indrapura – Kisaran (2 unit). Sementara total SPBU Regular 6 unit, terdiri eksisting 5 unit di ruas tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (5 unit) dan penambahan (1 unit) di ruas tol yang sama. Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan Listrik tidak perlu khawatir, disediakan juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 15 unit. Adapun lokasinya berada di ruas tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (9 unit), Pekanbaru – Dumai (2 unit), Pekanbaru – Bangkinang – Kotokampar (2 unit), dan Indralaya – Prabumulih (2 unit). Tersedia pula, layanan informasi 111 unit Variable Message Sign (VMS) dan 1.607 unit Closed-Circuit Television (CCTV). Tersedia 378 unit armada siaga dengan 3.410 petugas. Stimulus Pada musim mudik Lebaran 2025, ada program pemberian Stimulus Ramadhan 2025 dengan pemberlakuan potongan tarif 20% pada jarak terjauh antara 24 – 27 Maret 2025 dan 8 – 9 April 2025 pada 5 ruas. Kelima ruas tol itu adalah Jalan Tol Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Asal Tujuan Bakauheni Selatan – Kayu Agung maupun arah sebaliknya); Jalan Tol Ruas Indralaya – Prabumulih (Asal Tujuan

Tim Safari Ramadan Serahkan Bantuan Pemerintah Aceh di Pidie Jaya

MEUREUDU – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menghadiri kegiatan Safari Ramadan Pemerintah Aceh yang dilaksanakan di Mesjid Jami Baitul Aman Simpang Uliem Kabupaten Pidie Jaya, pada Selasa, 11 Maret 2025. Tim Safari Ramadan di Pidie Jaya yang terdiri dari tim Dishub Aceh dan Badan Kepegawaian Aceh (BKA) ini turut menyerahkan bantuan dari Pemerintah Aceh berupa uang sebesar Rp25.025.000 serta 6 lembar sajadah. Lalu ada bantuan dari karyawan dan karyawati Dishub Aceh dan BKA berupa mushaf Al Quran, alat-alat kebersihan, dan pohon yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala BKA Abdul Qahar selaku Koordinator Tim kepada Pengurus Mesjid Jami’ Baitul Aman. Abdul Qahar dalam sambutannya menyebutkan, tujuan pelaksanaan Safari Ramadan adalah untuk menyampaikan syiar agama, menyerap aspirasi masyarakat, mempererat hubungan silaturahmi antara Pemerintah Aceh dan masyarakat, serta menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat. Dirinya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pengurus dan jamaah Mesjid Jami’ Baitul Aman atas sambutan yang begitu hangat sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Selain penyerahan bantuan, Tim Safari Ramadan juga melaksanakan kegiatan bakti gotong royong membersihkan tempat wudhu, kamar mandi, serta halaman mesjid. Dishub Aceh mengerahkan sebanyak 17 personil untuk menyukseskan kegiatan bakti tersebut. Kegiatan Safari Ramadan diisi dengan tausiyah agama yang disampaikan oleh Ustadz Mursalin Basyah, serta Ust Iqbal Hasan bertindak sebagai imam shalat Isya dan tarawih.(AB) Baca berita lainnya: Petugas Dishub Aceh Sudah Inspeksi 306 Kendaraan AKDP Jelang Mudik Lebaran 2025 Jelang Mudik Lebaran 2025, Dishub Aceh Perketat Rampcheck Kendaraan Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

Petugas Dishub Aceh Sudah Inspeksi 306 Kendaraan AKDP Jelang Mudik Lebaran 2025

BIREUEN – Dinas Perhubungan Aceh terus menggalakkan inspeksi keselamatan (rampcheck) terhadap kendaraan angkutan umum antar kota dalam provinsi (AKDP) menjelang mudik lebaran idul fitri 1446 H. Seperti yang terpantau di Terminal Tipe B Bireuen pada Senin, 10 Maret 2025 malam ini, personil Dalops Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh setidaknya sudah melakukan inspeksi terhadap 167 unit kendaraan angkutan AKDP. Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh Teuku Rizki Fadhil menyebutkan bahwa rampcheck kendaraan ini dilaksanakan guna memastikan perjalanan masyarakat khususnya pemudik bisa berlangsung aman dan nyaman. Kegiatan rampcheck tahun ini sudah berbasis digital yang langsung terintegrasi dengan sistem perizinan dan data pengujian KIR (BLU-e). “Sehingga memudahkan petugas untuk mengecek status izin penyelenggaraan, izin trayek, data perusahaan maupun data KIR kendaraan masih berlaku atau sudah kadaluarsa hanya dengan memasukkan nomor plat kendaraan,” ungkap Teuku Rizki. Sekdishub Aceh juga tidak lupa menyemangati seluruh personil yang terlibat dalam kegiatan rampcheck di Terminal Tipe B Bireuen. “Terima kasih kepada seluruh personil atas dedikasi yang tinggi dalam kegiatan ini. Kerja siang sampai malam di bulan puasa demi memastikan masyarakat bisa selamat dalam perjalanan saat mudik nantinya,” sebutnya saat menyampaikan arahan di hadapan petugas. Berdasarkan data yang dihimpun hingga berita ini ditayangkan pada Selasa (11/3) dini hari, terdapat 306 kendaraan yang telah diperiksa pada 3 Terminal Tipe B, yaitu Terminal Tipe B Bireuen sebanyak 167 kendaraan, Terminal Tipe B Aceh Tamiang sebanyak 119 kendaraan, dan Terminal Tipe B Aceh Selatan sebanyak 20 kendaraan. “Rampcheck pada 3 titik terminal tersebut berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 8 hingga 12 Maret mendatang,” ungkap Hanif Auladi, Koordinator Kegiatan Rampcheck di Terminal Tipe B Bireuen. Hanif menambahkan, rampcheck kendaraan ini dilakukan agar angkutan umum memenuhi standar keselamatan baik untuk pengemudi dan penumpang. Oleh sebab itu, timnya memeriksa sejumlah komponen seperti administrasi dan kondisi fisik kendaran angkutan umum agar sesuai dengan standarnya.(AB) Baca Berita Lainnya: Jelang Mudik Lebaran 2025, Dishub Aceh Perketat Rampcheck Kendaraan Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H

Jelang Mudik Lebaran 2025, Dishub Aceh Perketat Rampcheck Kendaraan

TAPAKTUAN – Menjelang mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh melakukan inspeksi keselamatan dengan melakukan rampcheck atau pengecekan kondisi kendaraan angkutan umum. Seperti yang terpantau di Terminal Tipe B Aceh Selatan, Senin malam, 9 Maret 2025. Kegiatan yang akan berlangsung beberapa hari ke depan ini, guna memastikan perjalanan masyarakat khususnya pemudik aman dan nyaman. Selain di lintasan Barat-Selatan Aceh, Dishub Aceh juga melakukan rampchek kendaraan serentak di Terminal Tipe B Aceh Tamiang, dan Terminal Tipe B Bireuen. Terakhir, Dishub Aceh juga akan melakukan rampchek kendaraan di Terminal Lueng Bata yang melayani trayek AKDP terbanyak di Aceh. Kadishub Aceh, Teuku Faisal, melalui Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Deddy Lesmana mengatakan, rampcheck merupakan pemeriksaan kendaraan rutin yang dilaksanakan guna memastikan kelaikan kendaraan dan keselamatannya yakni pada kendaraan AKDP jelang masa mudik lebaran 2025. Kelaikan kendaraan merupakan faktor krusial dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan, lalu lintas. “Maka kami mengimbau pengusaha perusahaan angkutan umum agar melengkapi segala aspek legalitas administrasi dan memastikan kelayakan kendaraan demi memberikan rasa aman, nyaman, dan selamat bagi pengguna jasa angkutan umum. Kami juga mengajak masyarakat agar dapat dengan cermat memilih jasa angkutan yang akan digunakan saat mudik lebaran agar mendapatkan aspek selamat, aman, dan nyaman,” sebutnya. Salah satu petugas rampcheck kendaraan, Rahmad Satriawan menyebutkan rampcheck kendaraan ini dilakukan agar angkutan umum memenuhi standar keselamatan baik untuk pengemudi dan penumpang. Oleh karena itu, timnya memeriksa komponen berupa administrasi kendaran baik SIM, STNK, Hasil Uji Kir, izin trayek dan sebagainya. Selain itu, timnya juga turut memastikan fisik angkutan umum agar sesuai dengan standarnya. Dalam inspeksi rampcheck kendaraan kali ini, selain terlibat Tim LLAJ dan Petugas Terminal Tipe B dari Dishub Aceh, juga melibatkan petugas Dishub Aceh Selatan, Dishub Bireuen, Dishub Aceh Tamiang, Dishub Kota Banda Aceh, BPTD Kelas II Aceh, Ditlantas Polda Aceh, DPMPTSP Aceh, dan Jasa Raharja.(MR) Baca Berita Lainnya: Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025

Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025

Pada tahun 2025, Trans Koetaradja semakin memperluas jangkauannya dengan menghadirkan tiga rute (feeder) baru yang siap melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Rute-rute baru ini mencakup Keudah – Pasar Almahirah, Darussalam – Lam Ateuk, dan Keudah – Lampaseh. Penambahan ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak kawasan strategis, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan akses transportasi yang lebih merata dan efisien. Dengan hadirnya rute baru ini, Trans Koetaradja berharap dapat mendukung aktivitas masyarakat, mulai dari perjalanan sehari-hari hingga keperluan khusus. Jadwal operasional bus di rute-rute baru ini dapat dilihat melalui informasi yang telah dipublikasikan sebelumnya. Yuk, manfaatkan layanan Trans Koetaradja dan jadikan transportasi umum sebagai pilihan utama Anda. Bersama-sama, mari wujudkan mobilitas yang lebih nyaman, terjangkau, dan ramah lingkungan! (MR) Rute Baru Feeder Trans Koetaradja Tahun 2025 Baca informasi lainnya: Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025

Jadwal Operasional Bus Trans Koetaradja Selama Bulan Ramadan 1446 H

Selama bulan Ramadan 1446 H, bus Trans Koetaradja hadir untuk mendukung kebutuhan mobilitas Anda dengan jadwal operasional yang telah disesuaikan. Penyesuaian jadwal ini dirancang untuk menghormati dan memfasilitasi kegiatan masyarakat selama bulan suci, baik itu dalam perjalanan menuju tempat kerja, berbelanja untuk persiapan berbuka puasa, atau menghadiri ibadah di masjid. Dengan armada yang siap melayani, Trans Koetaradja ingin memastikan kenyamanan dan kemudahan perjalanan Anda tetap terjaga di tengah suasana Ramadan. Yuk, manfaatkan layanan bus Trans Koetaradja sebagai moda transportasi andalan Anda selama bulan puasa! Selain mendukung mobilitas, menggunakan transportasi umum seperti Trans Koetaradja juga dapat membantu mengurangi kemacetan dan mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Mari bersama-sama menciptakan Ramadan yang lebih bermakna dengan perjalanan yang nyaman dan efisien bersama Trans Koetaradja. Cek infonya di instagram @dishub_aceh Baca informasi lainnya: Menhub Dudy: Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 13-14 Persen pada Masa Lebaran 2025 Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara

Mengulik Kegunaan Lampu Landas Pacu Bandar Udara

Rakan Moda barangkali pernah melakukan penerbangan pada malam hari. Nah, saat pesawat akan melakukan penerbangan atau mendarat, Rakan Moda pernah melihat lampu yang ada di area bandara. Salah satu komponen krusial yang sering kali luput dari perhatian adalah lampu landas pacu. Adanya lampu-lampu ini merupakan elemen-elemen penting yang ada di landasan pacu bandara. Meski tampak sepele, lampu-lampu ini memegang peranan vital dalam menjaga keselamatan penerbangan, terutama pada kondisi cuaca buruk atau saat malam hari. Dalam tulisan ini, kita akan mengulik lebih jauh tentang berbagai kegunaan lampu landas pacu di bandar udara serta bagaimana teknologi ini membantu para pilot dalam melakukan pendaratan dan lepas landas dengan aman. Fungsi Lampu pada Landas Pacu (Runway) Runway Edge Light, berada di sisi landas pacu dan berfungsi untuk menunjukkan pola landas pacu. Precision Approach Path Indicator, digunakan sebagai indikator presisi untuk pendaratan pesawat saat fase pendekatan. Approach Ligthting System, sebagai petunjuk visual bagi pilot mengenai arah menuju landas pacu pada saat akan mendarat. Runway Centerline Ligths, terletak di tengah landas pacu yang membantu pilot menjaga pesawat tetap sejajar saat lepas landas dan mendarat. Runway End Lights, berada di sisi kanan-kiri ujung landas pacu untuk memudahkan pilot mengidentifikasi batas landas pacu. Taxiway Centerline Lights, lampu ini bercahaya hijau dan terletak di tengah taxiway. Berfungsi sebagai petunjuk pilot agar tetap sejajar di taxiway. Taxiway Edge Lights, terletak di sisi kanan-kiri taxiway dan bercahaya biru sebagai petunjuk yang membedakannya dengan landas pacu. Taxiway Stop Bar Lights, petunjuk bagi pilot untuk berhenti, seperti halnya lampu lalu lintas di jalan raya.   Dengan memahami berbagai kegunaan lampu landas pacu di bandar udara, kita dapat mengetahui peran penting teknologi ini dalam memastikan keselamatan dan efisiensi penerbangan. Setiap lampu yang terpasang bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga merupakan panduan berharga bagi para pilot dalam menjalankan tugas mereka. Semoga artikel ini mampu memberikan wawasan baru dan menambah pengetahuan kita tentang dunia aviasi yang begitu kompleks dan bermanfaat.(MR) Baca berita lainnya: Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute Pelabuhan Calang Potensial Jadi Pusat Ekspor di Wilayah Barat Selatan Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja  

Pelabuhan Calang Potensial Jadi Pusat Ekspor di Wilayah Barat Selatan

CALANG – Pelabuhan Calang Kabupaten Aceh Jaya merupakan pelabuhan yang sangat strategis dan aman terhadap arus laut sehingga sangat cocok menjadi alternatif gerbang ekspor impor di wilayah barat selatan Aceh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan Kelas III Calang Kabupaten Aceh Jaya pada Kamis, 27 Februari 2025. Dalam kunjungannya, Teuku Faisal disambut oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Calang Zoelfikar AR dan Kepala Dinas Perhubungan dan Pertanahan Aceh Jaya Masri. “Kunjungan kali ini kita ingin melihat kesiapan fasilitas Pelabuhan Calang untuk mendukung kegiatan ekspor komoditas asli Aceh khususnya di wilayah barat selatan Aceh seperti CPO (crude palm oil), batubara, bijih besi, serta hasil alam lainnya,” kata Teuku Faisal. Seperti diketahui, penguatan infrastruktur transportasi dan peningkatan konektivitas antar wilayah menjadi salah satu misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini untuk meningkatkan perekonomian Aceh melalui ekspor komoditas ke pasar internasional. Aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Calang sudah berjalan sejak tahun 2020 yang lalu khususnya ekspor CPO ke India. Pada tahun 2020, ekspor CPO dari pelabuhan ini mencapai 14.596 ton, lalu pada tahun 2022 sebesar 32.000 ton, dan tahun selanjutnya menyentuh angka 43.420 ton. Dari hasil tinjauan hari ini, Kadishub Aceh berharap pihak UPP Kelas III Calang dapat mengembangkan fasilitas dermaga dari kapasitas saat ini 5.000 ton menjadi 15.000 ton sehingga bisa menampung kapal yang lebih besar. “Dengan kapasitas dermaga sebesar itu tentu pihak swasta akan tertarik untuk melakukan ekspor melalui pelabuhan ini,” sebutnya. Selain itu, jika peran yang dimainkan oleh Pelabuhan Calang bisa optimal, maka komoditas wilayah barat selatan tidak perlu lagi dibawa ke wilayah lainnya bahkan ke pelabuhan di luar Aceh dengan jarak tempuh yang tentunya cukup jauh dan berbiaya tinggi. Di samping pengembangan dermaga, dirinya mendorong agar dilakukan kajian pembangunan breakwater supaya aktivitas ekspor impor bisa dilakukan sepanjang tahun. “Selama ini praktis hanya bisa berjalan 6 bulan saja karena terkendala cuaca, kalau ada breakwater tentu produktivitas bongkar muat menjadi semakin tinggi,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Masri menyebutkan bahwa pada tahun 2025 ini direncanakan akan dimulai pengiriman (ekspor) batu bara ke India melalui Pelabuhan Calang. “Setelah kontrak kerja selesai, fasilitas pendukung seperti stockpile akan dibangun pada tahun ini juga di sekitar pelabuhan,” ungkapnya. Dalam kunjungan tersebut Teuku Faisal juga meninjau kesiapan pelabuhan untuk melayani mudik lebaran idul fitri 1446 H. Ia mengusulkan agar terminal penumpang diperluas sehingga pengguna jasa bisa terlayani dengan baik, termasuk melakukan pemisahan area (sterilisasi) untuk aktivitas bongkar muat barang dengan penumpang yang akan memasuki kapal.(AB) Baca Berita Lainnya: Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum  

Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meninjau pengoperasian perdana bus Trans Koetaradja di tahun 2025. Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk memastikan angkutan massal ini telah beroperasi dengan baik melayani masyarakat dalam beraktivitas. “Kita ingin memastikan operasional di hari pertama ini bisa berjalan optimal melayani perjalanan masyarakat yang sudah lama menunggu kehadiran Trans Koetaradja,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal di sela-sela kunjungannya hari ini, Selasa, 25 Februari 2025. Seperti diketahui, pada hari Selasa (25/2) ini, bus Trans Koetaradja mulai beroperasi pada 4 rute yaitu Pusat Kota – Darussalam, Pusat Kota – Blang Bintang via Lambaro, Pusat Kota – Lambaro via Lueng Bata, dan rute Darussalam (Trans Campus). Sedangkan 10 rute lainnya akan mulai dioperasikan pada Rabu (26/2) besok. Dalam kunjungan tersebut Teuku Faisal juga turut menyapa dan berkomunikasi dengan para pengguna jasa guna mendengar kesan maupun masukan mereka terhadap layanan Trans Koetaradja. “Masukan-masukan dari masyarakat tentunya penting agar layanan Trans Koetaradja semakin baik ke depannya,” tuturnya. Selain itu, Kadishub Aceh juga menyoroti sejumlah halte yang mengalami aksi vandalisme dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Dirinya berpesan serta mengajak masyarakat untuk menjaga sekaligus mengawasi fasilitas Trans Koetaradja demi kenyamanan bersama. “Halte ini milik kita bersama, janganlah dirusak atau di coret-coret. Pengguna (Trans Koetaradja) jadi nggak nyaman kan” imbuh Faisal.(AB) Baca Berita Lainnnya: Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Implementasi Zero ODOL

Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute

*Ada Penambahan 3 Rute Baru BANDA ACEH – Bus Trans Koetaradja kembali beroperasi melayani mobilitas masyarakat di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar mulai Selasa (25/2) besok. Pengoperasian 14 rute akan dilakukan secara bertahap, 3 di antaranya merupakan rute baru. Pengoperasian Trans Koetaradja ini sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh agar segera memprioritaskan pengoperasian layanan publik, termasuk angkutan umum. Menindaklanjuti arahan tersebut, Dinas Perhubungan Aceh segera menyelesaikan proses administrasi kerjasama dengan operator bus Trans Koetaradja pada tahun 2025 ini. Pada waktu bersamaan, Dinas Perhubungan Aceh juga telah melakukan inspeksi keselamatan (rampcheck) terhadap armada bus, serta pemeriksaan halte. Pengecekan ini penting dilakukan supaya fasilitas tersebut berada dalam kondisi prima serta nyaman saat digunakan. Untuk pengoperasian tahap pertama mulai Selasa (25/2) besok, Trans Koetaradja akan melayani rute Pusat Kota – Darussalam, Pusat Kota – Blang Bintang via Lambaro, Pusat Kota – Lambaro via Lueng Bata, dan Kopelma Darussalam (Trans Campus). Diharapkan pada hari Rabu (26/2), layanan Trans Koetaradja akan beroperasi penuh melayani 14 rute. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal memastikan bahwa layanan bus Trans Koetaradja masih gratis alias tidak dikenakan biaya bagi masyarakat karena masih didukung anggaran Pemerintah Aceh (APBA). Dukungan ini menunjukkan keberpihakan Pemerintah Aceh terhadap kebutuhan mobilitas masyarakat. “Pembebasan biaya terhadap pengguna jasa Trans Koetaradja ini kita harapkan dapat meringankan pengeluaran masyarakat untuk biaya transportasi,” sebutnya. Pada bulan Ramadan yang segera tiba, layanan Trans Koetaradja akan tetap beroperasi secara reguler sehingga dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung aktivitas di bulan yang sakral bagi umat islam khususnya di Aceh. Kadishub Aceh berharap dengan kembali beroperasinya Trans Koetaradja dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beragam kegiatan seperti kegiatan belajar, perkuliahan, ibadah, wisata, dan aktivitas ekonomi lainnya. Pada tahun 2025 ini, Trans Koetaradja menambah 3 rute layanan baru sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Rute baru tersebut adalah rute Darussalam – Pasar Lam Ateuk, rute Pusat Kota – Lampaseh – Lambung, dan rute Keudah – Pasar Al Mahirah. “Perluasan wilayah yang dilayani ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan Trans Koetaradja sehingga semakin mudah diakses,” pungkas Teuku Faisal.(AB) Baca Berita Lainnya: Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum Dishub Aceh Berhasil Kumpulkan 89 Kantong Darah Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Implementasi Zero ODOL