Dishub

Pelabuhan Calang Potensial Jadi Pusat Ekspor di Wilayah Barat Selatan

CALANG – Pelabuhan Calang Kabupaten Aceh Jaya merupakan pelabuhan yang sangat strategis dan aman terhadap arus laut sehingga sangat cocok menjadi alternatif gerbang ekspor impor di wilayah barat selatan Aceh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan Kelas III Calang Kabupaten Aceh Jaya pada Kamis, 27 Februari 2025. Dalam kunjungannya, Teuku Faisal disambut oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Calang Zoelfikar AR dan Kepala Dinas Perhubungan dan Pertanahan Aceh Jaya Masri. “Kunjungan kali ini kita ingin melihat kesiapan fasilitas Pelabuhan Calang untuk mendukung kegiatan ekspor komoditas asli Aceh khususnya di wilayah barat selatan Aceh seperti CPO (crude palm oil), batubara, bijih besi, serta hasil alam lainnya,” kata Teuku Faisal. Seperti diketahui, penguatan infrastruktur transportasi dan peningkatan konektivitas antar wilayah menjadi salah satu misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini untuk meningkatkan perekonomian Aceh melalui ekspor komoditas ke pasar internasional. Aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Calang sudah berjalan sejak tahun 2020 yang lalu khususnya ekspor CPO ke India. Pada tahun 2020, ekspor CPO dari pelabuhan ini mencapai 14.596 ton, lalu pada tahun 2022 sebesar 32.000 ton, dan tahun selanjutnya menyentuh angka 43.420 ton. Dari hasil tinjauan hari ini, Kadishub Aceh berharap pihak UPP Kelas III Calang dapat mengembangkan fasilitas dermaga dari kapasitas saat ini 5.000 ton menjadi 15.000 ton sehingga bisa menampung kapal yang lebih besar. “Dengan kapasitas dermaga sebesar itu tentu pihak swasta akan tertarik untuk melakukan ekspor melalui pelabuhan ini,” sebutnya. Selain itu, jika peran yang dimainkan oleh Pelabuhan Calang bisa optimal, maka komoditas wilayah barat selatan tidak perlu lagi dibawa ke wilayah lainnya bahkan ke pelabuhan di luar Aceh dengan jarak tempuh yang tentunya cukup jauh dan berbiaya tinggi. Di samping pengembangan dermaga, dirinya mendorong agar dilakukan kajian pembangunan breakwater supaya aktivitas ekspor impor bisa dilakukan sepanjang tahun. “Selama ini praktis hanya bisa berjalan 6 bulan saja karena terkendala cuaca, kalau ada breakwater tentu produktivitas bongkar muat menjadi semakin tinggi,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Masri menyebutkan bahwa pada tahun 2025 ini direncanakan akan dimulai pengiriman (ekspor) batu bara ke India melalui Pelabuhan Calang. “Setelah kontrak kerja selesai, fasilitas pendukung seperti stockpile akan dibangun pada tahun ini juga di sekitar pelabuhan,” ungkapnya. Dalam kunjungan tersebut Teuku Faisal juga meninjau kesiapan pelabuhan untuk melayani mudik lebaran idul fitri 1446 H. Ia mengusulkan agar terminal penumpang diperluas sehingga pengguna jasa bisa terlayani dengan baik, termasuk melakukan pemisahan area (sterilisasi) untuk aktivitas bongkar muat barang dengan penumpang yang akan memasuki kapal.(AB) Baca Berita Lainnya: Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum  

Hari Pertama Beroperasi, Kadishub Aceh Langsung Pantau Operasional Trans Koetaradja

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal meninjau pengoperasian perdana bus Trans Koetaradja di tahun 2025. Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk memastikan angkutan massal ini telah beroperasi dengan baik melayani masyarakat dalam beraktivitas. “Kita ingin memastikan operasional di hari pertama ini bisa berjalan optimal melayani perjalanan masyarakat yang sudah lama menunggu kehadiran Trans Koetaradja,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal di sela-sela kunjungannya hari ini, Selasa, 25 Februari 2025. Seperti diketahui, pada hari Selasa (25/2) ini, bus Trans Koetaradja mulai beroperasi pada 4 rute yaitu Pusat Kota – Darussalam, Pusat Kota – Blang Bintang via Lambaro, Pusat Kota – Lambaro via Lueng Bata, dan rute Darussalam (Trans Campus). Sedangkan 10 rute lainnya akan mulai dioperasikan pada Rabu (26/2) besok. Dalam kunjungan tersebut Teuku Faisal juga turut menyapa dan berkomunikasi dengan para pengguna jasa guna mendengar kesan maupun masukan mereka terhadap layanan Trans Koetaradja. “Masukan-masukan dari masyarakat tentunya penting agar layanan Trans Koetaradja semakin baik ke depannya,” tuturnya. Selain itu, Kadishub Aceh juga menyoroti sejumlah halte yang mengalami aksi vandalisme dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Dirinya berpesan serta mengajak masyarakat untuk menjaga sekaligus mengawasi fasilitas Trans Koetaradja demi kenyamanan bersama. “Halte ini milik kita bersama, janganlah dirusak atau di coret-coret. Pengguna (Trans Koetaradja) jadi nggak nyaman kan” imbuh Faisal.(AB) Baca Berita Lainnnya: Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Implementasi Zero ODOL

Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, Layani 14 Rute

*Ada Penambahan 3 Rute Baru BANDA ACEH – Bus Trans Koetaradja kembali beroperasi melayani mobilitas masyarakat di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar mulai Selasa (25/2) besok. Pengoperasian 14 rute akan dilakukan secara bertahap, 3 di antaranya merupakan rute baru. Pengoperasian Trans Koetaradja ini sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh agar segera memprioritaskan pengoperasian layanan publik, termasuk angkutan umum. Menindaklanjuti arahan tersebut, Dinas Perhubungan Aceh segera menyelesaikan proses administrasi kerjasama dengan operator bus Trans Koetaradja pada tahun 2025 ini. Pada waktu bersamaan, Dinas Perhubungan Aceh juga telah melakukan inspeksi keselamatan (rampcheck) terhadap armada bus, serta pemeriksaan halte. Pengecekan ini penting dilakukan supaya fasilitas tersebut berada dalam kondisi prima serta nyaman saat digunakan. Untuk pengoperasian tahap pertama mulai Selasa (25/2) besok, Trans Koetaradja akan melayani rute Pusat Kota – Darussalam, Pusat Kota – Blang Bintang via Lambaro, Pusat Kota – Lambaro via Lueng Bata, dan Kopelma Darussalam (Trans Campus). Diharapkan pada hari Rabu (26/2), layanan Trans Koetaradja akan beroperasi penuh melayani 14 rute. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal memastikan bahwa layanan bus Trans Koetaradja masih gratis alias tidak dikenakan biaya bagi masyarakat karena masih didukung anggaran Pemerintah Aceh (APBA). Dukungan ini menunjukkan keberpihakan Pemerintah Aceh terhadap kebutuhan mobilitas masyarakat. “Pembebasan biaya terhadap pengguna jasa Trans Koetaradja ini kita harapkan dapat meringankan pengeluaran masyarakat untuk biaya transportasi,” sebutnya. Pada bulan Ramadan yang segera tiba, layanan Trans Koetaradja akan tetap beroperasi secara reguler sehingga dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung aktivitas di bulan yang sakral bagi umat islam khususnya di Aceh. Kadishub Aceh berharap dengan kembali beroperasinya Trans Koetaradja dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beragam kegiatan seperti kegiatan belajar, perkuliahan, ibadah, wisata, dan aktivitas ekonomi lainnya. Pada tahun 2025 ini, Trans Koetaradja menambah 3 rute layanan baru sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Rute baru tersebut adalah rute Darussalam – Pasar Lam Ateuk, rute Pusat Kota – Lampaseh – Lambung, dan rute Keudah – Pasar Al Mahirah. “Perluasan wilayah yang dilayani ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan Trans Koetaradja sehingga semakin mudah diakses,” pungkas Teuku Faisal.(AB) Baca Berita Lainnya: Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum Dishub Aceh Berhasil Kumpulkan 89 Kantong Darah Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Implementasi Zero ODOL

Setia di Balik Kemudi: Kisah Cut Di, Sopir Labi-labi Seulimum

Beberapa dari kita tentunya pernah menaiki angkutan umum sejenis Labi-labi yang hilir mudik membawa penumpang dari simpang jalan ke simpang jalan lainnya. Bahkan dari tiap sudut kampung hingga ke sudut perkotaan. Hari itu, Tarmizi yang sering disapa Cut Di, supir Labi-labi trayek Seulimum – Banda Aceh sedang duduk menunggu penumpang sembari ia juga mengobrol bersama rekan-rekannya sesama sopir Labi-labi. Wajahnya tampak teduh, ia menyalami dan mempersilakan duduk. Dari Terminal Keudah, Kota Banda Aceh, Cut Di bercerita ia sudah lama menjadi sopir Labi-labi. Dimulai tahun 2000 hingga tahun 2004, ia menyupiri mobil milik orang lain. “Alhamdulillah sejak tahun 2005 hingga sekarang, saya menyupiri mobil Labi-labi milik sendiri,” sebutnya. Mobil bercorak putih dengan kursi dalamnya berwarna hitam, ia beli baru dari hasil pekerjaannya selama ini. Setiap hari, Cut Di sudah beranjak dari Pasar Seulimum, Aceh Besar mulai pukul 07.00 WIB dan tiba di Keudah, Banda Aceh pada pukul 08.30 WIB. Biasanya ia melayani penumpang yang beragam, misalnya pelajar, pekerja kantoran, masyarakat, dan sebagainya. Oleh teman-temannya, Cut Di saat ini ditunjuk sebagai Penasehat di Persatuan Supir Labi-labi Seulimum (PSL2S). Dalam perkumpulan ini, mereka mempunyai struktur lengkap sebagai entitas yang menyatukan mereka dalam komunitasnya. Sebab dalam perkumpulan ini, mereka mempunyai iuran wajib hingga mengatur pola kerja. “Misalnya begini, semua supir lintasan kami wajib berkumpul di sini (Terminal Keudah), sehingga ada jarak sekitar 10-15 menit bagi tiap Labi-labi yang akan berangkat kembali,” sebut ayah empat anak ini. Selama 25 tahun bekerja sebagai supir Labi-labi, menurutnya Labi-labi ini sudah ada di Aceh sejak era awal tahun 80-an. Sebutan Labi-labi dikarenakan jalanya lebih pelan, sehingga masyarakat teringat kepada reptil Labi-labi yang masih satu ordo dengan kura-kura. Anggapan ini pun bersebab, karena pengemudi mobil Labi-labi pada masa itu menunggu masyarakat di tiap persimpangan jalan. Apalagi, pada tahun-tahun tersebut belum banyak angkutan umum yang melayani masyarakat. Cut Di juga melanjutkan, setiap mobil Labi-labi awalnya berbentuk pick-up, lalu dilakukan penyesuaian agar dapat menjadi angkutan umum. Di Banda Aceh sendiri, terdapat beberapa bengkel yang bisa menyesuaikannya, seperti di kawasan Lamteumen dan Peunayong. Hingga saat ini, mobil Labi-labi yang melayani trayek ini berjumlah sekitar 50-an. “Namun terkadang tidak berjalan setiap hari, dikarenakan sedang diperbaiki, sopirnya sakit, atau yang sedang melayani sewa khusus misalnya membawa rombongan pengantin dan lainnya.” Saat ditanyai kehadiran bus Trans Koetaradja yang telah melayani sejak tahun 2016 lalu, Cut Di juga menyampaikan pendapatnya. Ia menyebut bahwa, benar adanya Trans Koetaradja mengurangi jumlah penumpang Labi-labi. Meskipun demikian, Cut Di berpendapat bahwa kehadiran Trans Koetaradja merupakan kebijakan pemerintah, maka perlu untuk didukung. Tentunya ada masyarakat yang mungkin lebih membutuhkan baik untuk aktivitas sekolah dan aktivitas sehari-hari. “Kehadiran bus Trans Koetradja ini perlu kita lihat dari berbagai sudut. Tentunya ada masyarakat mungkin lebih membutuhkannya untuk aktivitas mereka,” pungkas Cut Di. Sebuah stiker terpasang di dalam tempat duduk penumpang Lab-labi. Di sana terpampang tarif Labi-labi trayek Seulimum – Banda Aceh sebesar Rp. 20.000. Pada trayek ini melayani pula ke Lambaro, Sibreh, Indrapuri, Lampisang, dan sekitarnya.(MR) Baca Berita Lainnya: Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Implementasi Zero ODOL Dishub Aceh Berhasil Kumpulkan 89 Kantong Darah Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah Pimpin Apel Perdana, Tekankan Sinergi dan Inovasi ASN

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah Pimpin Apel Perdana, Tekankan Sinergi dan Inovasi ASN

BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah menyampaikan visi dan misi besar yang ditargetkan oleh Gubernur Aceh bersama dirinya selama lima tahun ke depan. Hal itu disampaikannya saat memimpin apel perdana di halaman Kantor Gubernur Aceh pada Senin, 17 Februari 2025. “Kita ingin membawa Aceh ke arah yang lebih baik,” tegasnya di hadapan para Asisten Sekda, Pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Wakil Direktur Rumah Sakit, serta Pejabat Eselon III dan IV, serta para Aparatur Sipil Negara di lingkup Sekretariat Daerah Aceh. Fadhlullah menekankan pentingnya kontribusi dan dukungan dari seluruh pihak untuk mewujudkan visi dan misi besar tersebut. “Bapak Gubernur dan saya tidak akan mampu melakukannya tanpa dukungan bersama. Kita perlu bekerja sama, saling bahu-membahu,” ujarnya. Dirinya juga mengajak seluruh ASN untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah era kemajuan saat ini. “Saya mengajak seluruh ASN untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan berinovasi dalam menjalankan tugas,” pesannya. Apel perdana ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan komitmen seluruh jajaran Pemerintah Aceh dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhlullah. Sejumlah personil Dalops LLAJ Dishub Aceh juga terlihat mengamankan arus lalu lintas di depan Kantor Gubernur Aceh agar aktivitas di jalan raya tetap berjalan lancar.(AB/HA)

Tetap Aman di Jalan Saat Naik Sepeda Listrik, Patuhi Aturannya!

DISHUB ACEH – Tahukah Rakan Moda, ternyata saat mengendarai sepeda listrik ada aturan yang harus kita patuhi. Nah, dengan mematuhi aturan tersebut, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020 Tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Tenaga Motor Listrik. Maka yang harus diperhatikan saat mengendarai sepeda listrik diantaranya sebagai berikut. Menggunakan Helm, sama seperti mengendarai sepeda motor, atau sepeda biasanya, helm dapat menjadi pengaman selama berkendara. Minimal berusia 12 tahun, namun dengan catatan pengguna yang berusia 12 hingga 15 tahun harus didampingi oleh orang dewasa. Memahami dan mematuhi tata cara berlalu lintas, meliputi, berkendara dengan tertib dengan memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain, memberi prioritas pada pejalan kaki, menjaga jarak aman dari pengguna jalan lain, dan membawa kendaraan dengan penuh konsentrasi. Boleh membawa penumpang apabila sepeda listrik memiliki tempat duduk khusus penumpang. Berkendara hanya di lajur khusus sepeda atau kawasan tertentu seperti daerah pemukiman, jalan yang ditetapkan untuk hari bebas kendaaraan bermotor (car free day) dan kawasan wisata. Nah, inilah sejumlah aturan yang perlu diperhatikan sebagai pengguna sepeda listrik agar Rakan Moda sebagai pengguna dapat aman dan nyaman.(MR)

Pesawat Kamu Delay? Ternyata Ada Kompensasinya Lho!

DISHUB ACEH – Rakan Moda, pernah gak sih kamu sudah tunggu lama di bandara, terus tiba-tiba diberitahukan bahwa jadwal keberangkatan pesawatmu mengalami delay atau ditundanya keberangkatan baik karena cuaca ataupun kondisi lainnya? Tentu ini bikin Rakan Moda jadi kecewa. Kalau kata Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2015 tentang Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia, jika adanya keterlambatan penerbangan, maka penumpang berhak untuk mendapatkan kompensasinya sesuai dengan lamanya waktu menunggu keberangkatan. Secara lengkapnya kompensasi yang diberikan oleh maskapai penerbangan adalah sebagai berikut: Keterlambatan 30–60 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman ringan. Keterlambatan 61–120 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman dan makanan ringan. Keterlambatan 121–180 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman dan makanan berat. Keterlambatan 181–240 menit: Penumpang berhak mendapatkan minuman, makanan ringan, dan makanan berat. Keterlambatan lebih dari 240 menit (4 jam): Penumpang berhak atas kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp300.000. Ganti rugi ini dapat diberikan dalam bentuk uang tunai, voucher yang dapat diuangkan, atau transfer ke rekening penumpang selambat-lambatnya 3×24 jam sejak keterlambatan terjadi. Biasanya, saat terjadinya pembatalan ataupun ditundanya penerbangan, maskapai wajib menawarkan dua pilihan kepada kita penumpang. Misalnya, dapat berupa pengembalian dana secara penuh atas tiket yang dibeli. Kedua, pengalihan ke penerbangan lain yaitu dengan penumpang dapat dialihkan ke penerbangan berikutnya yang diatur oleh maskapai. Dari informasi yang telah kita sampaikan ini, perlu diingat bahwa kompensasi ini tidak dapat diberlakukan jika keterlambatan disebabkan di luar dari kendali maskapai misalnya kondisi cuaca buruk, gangguan sistem operasional bandara, ataupun masalah otoritas keamanan penerbangan. Maka, untuk menanggulangi ini, pihak maskapai diharuskan memberikan informasi yang akurat, konkrit, dan jelas mengenai keterlambatan maupun ditundanya jadwal penerbangan kepada penumpang.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025 Mengapa Rambu Hewan Ternak Penting di Aceh?

Kereta Api Kalau Mau Rem, Gunakan Jenis Rem Apa Saja Ya? Yuk Simak Jenis Remnya

DISHUB ACEH – Pernahkah Rakan Moda menaiki kereta api? Jika sudah ataupun belum, nah sebenarnya ada beberapa jenis rem kereta api yang digunakan oleh masinis kereta api. Tentu saja, masing-masing remnya punya mekanisme dan fungsinya sendiri. Berikut ini jenis rem yang ada di kereta api: Rem Elektropneumatik atau dikenal juga dengan Electropneumatic Brake. Rem ini dapat menggabungkan sistem pneumatik dengan kontrol elektronik. Sistem ini pula dapat memungkinkan masinis bisa mengontrol rem dengan lebih presisi juga dapat lebih responsif. Rem Regeneratif dikenal juga Regenerative Brake merupakan sistem rem yang digunakan terutama pada kereta api listrik dan kereta api cepat. Sistem ini bekerja dengan mengubah energi kinetik kereta menjadi energi listrik saat pengereman. Rem Udara atau Air Brake adalah rem udara salah satu sistem rem yang paling umum digunakan di kereta api. Sistem ini bekerja dengan menggunakan udara bertekanan untuk mengoperasikan rem pada setiap gerbong. Rem Vakum (Vacuum Brake) yaitu rem vakum bekerja dengan prinsip yang berlawanan dari rem udara. Sistem ini menggunakan vakum (tekanan rendah) untuk mengoperasikan rem. Vakum dihasilkan oleh pompa vakum di lokomotif dan pipa vakum menghubungkan semua gerbong. Sebagai bagian penting dalam keselamatan dan efisiensi operasional kereta api, sistem rem memiliki peran yang sangat vital. Berbagai jenis rem, seperti rem udara, rem hidraulik, dan rem elektromagnetik, dirancang dengan keunggulan masing-masing untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perjalanan. Seiring dengan kemajuan teknologi, sistem pengereman terus dikembangkan guna meningkatkan keandalan dan responsivitasnya dalam berbagai kondisi. Memahami jenis-jenis rem ini bukan hanya penting bagi operator dan teknisi, tetapi juga membantu masyarakat menyadari kompleksitas sistem keselamatan dalam transportasi kereta api.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Water Barrier : Karakteristik, Fungsi dan Kegunaan Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara Pesawat Kamu Delay? Ternyata Ada Kompensasinya Lho!

Pentingnya Warning Light untuk Keselamatan Berkendara

DISHUB ACEH – Rakan Moda pernah lihak di jalanan ada lampu warna kuning yang tanpa lampu merah dan hijau? Nah, dalam dunia transportasi ini dikenal dengan sebutan warning light. Perannya sangat besar ternyata, fasilitas keselamatan jalan inin dapat menjaga pengendara atau sebagai lampu peringatan. Selain itu, Rakan Moda tahu gak? Ternyata warning light juga memiliki peranan penting dalam performa dan keamaan berkendara. Untuk itu, kali ini kita akan bahas beberap alasan mengapa warning light dapat menjadi fasilitas keselamatan bagi kita. Yuk simak ya! Lampu ini biasanya terpasang di lokasi strategis seperti di sepanjang jalan tol, di area konstruksi, atau di titik-titik dengan potensi bahaya. Yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014. Secara lebih lanjut, manfaat warning light ini meliputi, pertama, sebagai peringatan dini. Kemampuannya untuk memberikan peringatan dini kepada pengemudi mengenai kondisi atau situasi yang dapat mempengaruhi keselamatan. Kedua, peningkatan kesadaran pengemudi. Lampu peringatan dapat membantu meningkatkan kesadran pengemudi tentang kondisi jalan dan situasi di sekitarnya. Manfaat ketiga adalah dapat  mengurassi risiko kecelakaan. Yaitu dapat memberikan peringatan kepada pengemudi untuk melambat dan menghindari area rawan kecelakaan dan dapat berdampak mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih lanjut. Dan bias meningkatkan kesiagaan darurat. Terakhir, manfaatnya juga mengatur pengelolaan lalu lintas. Diantaranya pihak berwenang baik kepolisian maupun petugas perhubungan dapat mengatur arus lalu lintas dengan lebih efisien, menghindari kemacetan, dan memastikan bahwa kendaraan dapat melewati area tersebut dengan aman.(MR/DS) Baca Berita Lainnya: Portal MaritimHub: Transformasi Digital Sektor Maritim Kemenhub Sampaikan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2025 Kemenhub dan Komdigi Kolaborasikan Sebaran Informasi Angkutan Lebaran 2025

Mengapa Rambu Hewan Ternak Penting di Aceh?

DISHUB ACEH – Rambu hewan ternak adalah rambu lalu lintas tentang adanya hewan ternak dalam kawasan tersebut. Pemasangan rambu ini bermanfaat untuk menciptakan ketertiban lalu lintas dan meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas yang dapat mengancam keselamatan jiwa pengguna jalan. Di Aceh, rambu-rambu ini sering ditempatkan di daerah pedesaan atau jalan lintas yang melewati area di mana ternak sering berkeliaran. Misalnya, di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Besar, Aceh Timur, Simeulue, dan lain-lain. Selain pemasangan rambu, masyarakat juga harus berpartisipasi dalam upaya penertiban lalu lintas jalan raya dengan mematuhi dan mengawal aturan di setiap daerah/wilayah yang dilalui dengan mengurangi kecepatan dan tetap berhati-hati. Selain itu, untuk menjaga keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan, setiap pemilik ternak dilarang membiarkan ternaknya berkeliaran di jalan raya dan tempat umum lainnya. Rakan Moda, aturan tersebut telah diatur dalam Qanun Tentang Penertiban Ternak di sejumlah daerah yang ada di Aceh. Dalam Qanun tersebut dijelaskan bahwa setiap orang yang memelihara ternak dilarang melepas, mengembala, dan menambat ternak di jalan umum. Qanun tersebut juga mengatur sanksi bagi hewan ternak yang berkeliaran di jalan umun yaitu akan dilakukan penangkapan oleh tim penertiban.(FJ)