Dishub

Kadishub Aceh Tandatangani Perjanjian Kerjasama Dengan BPS Wilayah Aceh

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal tandatangani perjanjian kerjasama dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wilayah Aceh, Ahmad Nasution terkait kegiatan dalam bidang statistik dan perhubungan. Penandatanganan kerjasama itu dilaksanakan bertepatan dengan Rapat Koordinasi Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Tahun 2022 di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, 21 September 2022. Rapat koordinasi yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki ini turut dihadiri oleh Kepala Bank Indonesia Wilayah Aceh, unsur Forkopimda Aceh, Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), dan seluruh stakeholder terkait. Kepala BPS Wilayah Aceh, Ahmad Nasution, mengatakan bahwa data adalah salah satu faktor penting untuk pembangunan. Di mana hal itu, ujarnya, masih menjadi tantangan bagi Indonesia untuk terus membenahinya, khususnya dalam aspek akurasi dan penutakhiran data guna mengefektifkan program perlindungan sosial dan ekonomi yang tepat sasaran. “Tantangan yang dihadapi saat ini terkait target sasaran bantuan sosial kemiskinan yang mencakup seluruh penduduk untuk target pembangunan masih minim data,” ungkap Ahmad. Sementara itu, Teuku Faisal menyebutkan bahwa data sangat penting bagi Pemerintah (Dishub Aceh) dalam menyusun strategi maupun rencana pembangunan di sektor perhubungan. Melalui data yang komprehensif pula, kata Teuku Faisal, juga membantu Pemerintah memperoleh informasi yang akurat sehingga bisa merencanakan pembangunan di sektor transportasi yang lebih baik dan tepat sasaran. Sehingga penyediaan layanan transportasi, baik angkutan orang maupun barang, lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ruang lingkup kerjasama antara Dinas Perhubungan Aceh dengan BPS Wilayah Aceh ini di antaranya terkait penyediaan, pertukaran, maupun pemanfaatan data dan informasi, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam bidang statistik dan perhubungan. (AM)

Terminal, Peluang dan Potensi Ekonomi Daerah

Kotor, dan tidak teratur. Itulah image terminal yang melekat dalam persepsi masyarakat. Mereka pun enggan singgah ke terminal. Katanya, masuk ke terminal sama dengan masuk sarang penyamun. Dapat dibayangkan betapa sumpeknya jika harus berada di terminal. Jauh berbeda dengan bandara, indah, mewah, rapi, dan nyaman. Padahal, terminal sebagai bagian simpul transportasi yang menjadi salah satu gerbang perekonomian daerah. Dalam lembaran ilmiah juga mengungkap fakta bahwa perkembangan suatu daerah tidak terlepas dari sistem transportasi, yang menjadi dasar bagi pembangunan ekonomi, masyarakat dan pertumbuhan industri. Jelas, pertumbuhan ekonomi suatu daerah tergantung pada tersedianya pengangkutan dalam daerah yang bersangkutan. Keberadaan terminal di suatu daerah merupakan pemicu munculnya aktivitas ekonomi. Hal ini terlihat jika operasional dan pelayanan terminal berjalan optimal maka pokok-pokok ekonomi akan tumbuh, seperti pengiriman barang akan meningkatkan daya jual dan beli di tengah masyarakat akibat penekanan biaya transportasi. Biasanya teori dasar ekonomi yaitu semakin banyak permintaan, maka penawaran akan tinggi, berarti setiap produk yang banyak diinginkan konsumen maka harga barang akan naik. Hal ini jauh berbeda dengan konspirasi transportasi, semakin banyak permintaan, maka harga pun dapat ditekan. Oleh karenanya, kelancaran operasional dan pelayanan terminal harus diupayakan seoptimal mungkin. Belum lagi, pusat-pusat usaha seperti kios-kios, warung serta pusat souvenir di sekitar terminal yang semakin beragam dan bertambah jumlahnya akan terus berkembang dan tumbuh, inilah tunas-tunas ekonomi bermunculan. Tumbuhnya aktivitas-aktivitas ekonomi tersebut mendukung peran terminal sebagai penggerak atau kutub pertumbuhan yang menarik aktivitas lain untuk berkembang. Terminal sebagai media penghubung aliran ekonomi antara produsen dengan konsumen serta bentuk guna lahan memberikan stimulus bagi masyarakat di sekitarnya. Terminal memiliki peluang ekonomi tinggi dalam mengembangkan usaha perdagangan dan jasa. Namun, pelayanan terminal yang optimal menjadi kunci awal penarik minat masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Jika wajah terminal masih sama dengan persepsi awal masyarakat yang kumuh dan pusatnya premanisme maka dapat dipastikan bahwa tidak ada investor dengan “ide gilanya” mau menitipkan dananya. Sebagai pemegang kewenangan, potensi yang sangat besar terhadap peran terminal seyogyanya telah membuka mata kita, strategi apa yang semestinya dilakukan agar peran terminal sebagai pengungkit ekonomi berfungsi secara efisien dan efektif. Seperti yang disampaikan Safuadi, S.T., M.Sc., Ph.D., Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Aceh/Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh, saat memberi materi tentang Membangun Aceh melalui Sinergi Strategi dan Kebijakan Bidang Transportasi di Aceh dalam Rapat Sinergisitas Rencana Kerja Perhubungan Aceh Tahun 2022 di Amel Hotel and Convention Hall, Selasa, 15 Maret 2022. Safuadi mengilustrasikan pentingnya transportasi dalam menopang potensi alam dan pariwisata yang sangat besar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun sayangnya, aksesibilitas yang kurang memadai dan belum terintegrasi dengan baik menjadi penghambat tumbuhnya perekonomian Aceh. Di samping itu, Safuadi menyebutkan pula bahwa penghambat utama ekonomi Aceh tumbuh tinggi adalah infrastruktur yang kurang memadai, terutama terkait konektivitas antar wilayah seperti halnya terminal. Makanya, kolaborasi yang baik sangat diperlukan agar pembangunan sarana dan prasarana transportasi benar-benar berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Aceh. Terkadang juga tak dapat dipungkiri, peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan terminal berbenturan dengan kejadian lapangan. Semestinya terminal bersifat terpadu dan kolaboratif, yang berarti sebuah terminal memiliki layanan satu pintu yang dapat mengakses transportasi baik dalam daerah maupun ke luar daerah. Namun pasal kewenangan, semuanya jadi terpisah dan terkotak-kotak. Kenyataannya, banyak bus antar provinsi yang tidak bisa masuk ke terminal yang hanya melayani antar kabupaten dalam daerah, sedangkan permintaan penumpang akan pelayanan bus cukup tinggi. Ujung-ujungnya, bus terpaksa menjemput penumpang dan ngetem di pinggir jalan. Akibatnya, lalu lintas kembali amburadul dan kemacetan tak terelakkan. Hal-hal yang seperti ini menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan dalam pengaturan kebijakan. Perubahan harus digebrak secepatnya. Layaknya mall atau pusat perbelanjaan yang menarik perhatian masyarakat dan investor, terminal juga harus memiliki wajah baru, dari sarang penyamun menjadi ruang publik yang banyak diminati masyarakat. Memang membangun perubahan butuh waktu, tidak serta merta dan tidak hanya fisik saja, tapi juga menyangkut sumber daya manusia (SDM) dan menyangkut masalah hal lain, seperti penganggaran, manajemen operasional dan lain sebagainya. Namun dengan seabrek masalah bukan tidak mungkin untuk membuat perubahan. Perubahan itu nyata, hanya kita butuh usaha dan mempercepat proses. Tak ada yang mustahil ketika kita berusaha dan saling mendukung. (Misqul Syakirah) Selengkapnya donwload di:

Sektor Transportasi Tumbuh 21,27 Persen di Kuartal Kedua

BANDA ACEH – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor transportasi telah berhasil tumbuh 21,27 persen di kuartal kedua tahun 2022, dan memberi sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,44 persen. Pencapaian ini harus kita syukuri. Di tengah tantangan (pandemi Covid-19), sektor transportasi masih memberi kontribusi yang berarti bagi Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, dalam upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) di Provinsi Aceh yang digelar di Depo UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Banda Aceh, Sabtu, 17 September 2022. Di tengah pencapaian yang baik ini, kata Teuku Faisal, harus diakui pula bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi. Di mana banyak pembangunan yang harus dituntaskan untuk meningkatkan konektivitas di seluruh nusantara. “Peringatan Harhubnas merupakan momentum yang tepat bagi Insan Perhubungan untuk terus memperbaiki kinerja pada sektor transportasi,” ungkapnya. Tantangan-tantangan ini, tambahnya, tidak akan bisa dihadapi tanpa kolaborasi dan sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi. “Oleh karena itulah, hari perhubungan tahun ini mengambil tema “Bangkit Maju Bersama”. Kita tidak akan bisa cepat bangkit jika kita tidak bersama, tidak Bersatu,” ujarnya. Di samping itu, Teuku Faisal menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh Insan Transportasi di manapun berada. Yang bertugas di kota, di desa, di perbatasan dan di pulau-pulau terpencil. Yang telah mengabdi demi menjaga konektivitas di seluruh penjuru negeri. Teuku Faisal juga mengajak seluruh peserta upacara maupun tamu undangan untuk mengenang jasa para pendahulu yang telah gugur dalam memajukan transportasi Indonesia. “Mari kita kenang mereka semua sebagai pahlawan transportasi,” tuturnya. Hari Perhubungan Nasional 2022 atau Harbubnas diperingati setiap tanggal 17 September. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengangkat tema “Bangkit Maju Bersama”. Tema ini diharapkan menjadi spirit kebangkitan jasa transportasi setelah dua tahun menghadapi pandemi COVID-19. Upacara Harhubnas tersebut dihadiri seluruh Aparatur Sipili Negara (ASN) Dinas Perhubungan Aceh. Turut dihadiri pula oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Aceh para Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se-Aceh, dan para mitra kerja perhubungan Aceh. Dinas Perhubungan Aceh juga menyerahkan hadiah kepada para mitra kerja perhubungan terbaik dan pemenang lomba yang menjadi rangkaian kegiatan memperingati Harhubnas 2022 di Aceh. Di antaranya, penilaian standar pelayanan minimal (SPM) AKDP terbaik, lomba menulis transportasi Aceh, serta pengelolaan media sosial terbaik pada Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se-Aceh. (AM)

ASN Dishub Aceh dan Mitra Kerja Donasikan 144 Kantong Darah

BANDA ACEH – ASN Dinas Perhubungan Aceh bersama mitra kerja di sektor perhubungan Aceh berhasil donasikan 144 kantong darah dalam kegiatan donor darah rutin Pemerintah Aceh yang digelar di Depo UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Rabu, 14 September 2022. Aksi kemanusiaan ini juga menjadi rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 17 September mendatang. Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil saat meninjau dan ikut mendonasikan darahnya pada kegiatan ini menyebutkan bahwa antusias pegawai Dishub Aceh untuk berkontribusi dalam aksi ini sangat luar biasa. “Alhamdulillah, para ASN cukup antusias, buktinya hari ini ramai sekali yang hadir agar bisa ikut menyumbang darahnya, kita sangat mengapresiasi kebaikan niat mereka,” kata Teuku Rizki. Teuku Rizki juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh mitra kerja perhubungan Aceh yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah hari ini. Di antaranya, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Perum Damri Banda Aceh, Basarnas Banda Aceh, PT Jasa Raharja Aceh, dan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh. (AM)

Trans Meudiwana Lahirkan Legacy Baru Kemajuan Pariwisata Aceh

BANDA ACEH – Aceh sangat kaya akan nilai-nilai sejarah, dan ini menjadi tugas kita semua untuk terus menjaga dan mempromosikan kekayaan peninggalan sejarah itu kepada masyarakat luas. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal saat memberi sambutan dalam Launching Trans Meudiwana di Museum Aceh, Minggu, 11 September 2022. Program Trans Meudiwana ini, kata Almuniza, merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi Disbudpar Aceh dengan Dinas Perhubungan Aceh untuk melahirkan legacy baru untuk kemajuan kepariwisataan Aceh. “Untuk memajukan pariwisata Aceh, Disbudpar tidak bisa melakukannya sendiri, butuh kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk sektor perhubungan,” kata Almuniza. Kehadiran layanan angkutan umum di lokasi wisata, tambah Almuniza, tentu akan menghadirkan kenyamanan bagi wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Almuniza juga menyampaikan apresiasi kepada Dishub Aceh, UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, serta para pelaku pariwisata atas dukungan dan atensinya terhadap pariwisata Aceh. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan bahwa kehadiran Trans Meudiwana bisa menjadi solusi bagi masyarakat di tengah tingginya inflasi dan kenaikan harga BBM. “Ini salah satu solusi dan inovasi hasil kolaborasi Dishub Aceh dan Disbudpar Aceh agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dan berwisata sehingga tidak terlalu berat beban yang dirasakan oleh masyarakat dengan meningkatnya inflasi dan tingginya harga BBM,” ungkap Teuku Faisal. Teuku Faisal juga mengisahkan bahwa inovasi ini lahir dari keresahannya, di mana sarana dan SDM Trans Koetaradja yang cukup baik namun belum termanfaatkan dengan maksimal. “Jadi kita berpikir inovasi apa yang bisa dilakukan untuk mendukung seluruh sektor, akhirnya kita cetus inovasi yang bisa mendukung pariwisata Banda Aceh dan Aceh Besar,” ujarnya. Teuku Faisal berharap kolaborasi ini menjadi sebuah model kolaborasi baru untuk menjadikan pariwisata Aceh semakin baik ke depannya. Turut hadir dalam launching Trans Meudiwana ini Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Kadishub Kota Banda Aceh, Kadis Pariwisata Banda Aceh, Kadisparpora Aceh Besar, Dirut PT Harapan Indah Transport, GM Perum Damri Banda Aceh, serta para pelaku pariwisata di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebagai informasi, Trans Meudiwana mempunyai makna Trans Berwisata yang diambil dari bahasa Aceh kuno. Program yang berlangsung setiap hari Minggu ini tidak berbayar, atau sama dengan pelayanan Trans Koetaradja reguler. Dishub Aceh mengerahkan 6 unit bus untuk melayani 2 rute Trans Meudiwana di wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Rute 1 (MRB – Pelabuhan Ulee Lheue) dilayani oleh 2 unit bus, dan beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.22 WIB. Sedangkan rute 2 (MRB – Pantai Lampuuk) dilayani oleh 4 unit bus, dan beroperasi mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.57 WIB. (AM) Berita Menarik Lainnya: Dishub Aceh Bersama Disbudpar Aceh Uji Coba Trans Wisata Dishub Aceh Perluas Layanan Trans Koetaradja dengan 4 Rute Baru Buy The Service (BTS), Upaya Menggalakkan Angkutan Massal Perkotaan

Pelajar Pelopor Jadi Ujung Tombak Keselamatan Berlalu Lintas

BANDA ACEH – Indonesia butuh generasi muda untuk membawa perubahan yang semakin baik bagi negara ini, terkhusus pada perkembangan transportasi. Ide keratif dan inovatif yang ada pada generasi mendatang merupakan senjata yang sangat penting dalam mewujudkan transportasi yang yang andal dan berdaya saing. Hal ini  seperti yang disampaikan  Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal dalam sambutannya, saat acara pembekalan Peserta Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2022 di Ruang Pertemuan “Multimoda”, Sabtu, 10 September 2022, bahwa pelajar pelopor ini merupakan ujung tombak generasi dalam mewujudkan kesadaran pada generasi bangsa akan keselamatan berlalu lintas. “Dipundak adik-adik saat ini membawa nama provinsi aceh. Besar harapan kami kepada adik-adik untuk memberikan yang terbaik dalam agenda nasional ini, sehingga di tingkat nasional aceh dipandang menjadi cerminan generasi milenal yang peduli keselamatan LLAJ,” ujar T. Faisal. Pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ tingkat Provinsi Aceh tahun 2022 telah diselenggarakan pada bulan juli yang lalu diikuti sebanyak 23 orang peserta yang berasal dari kabupaten/kota se- aceh. Dari hasil kegiatan terpilihlah 3 (tiga) peserta terbaik akan mewakili provinsi aceh dalam agenda pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ tingkat nasional yang mengusung tema “Indonesia future transport”. “Saya berharap kegiatan ini menjadi acuan bagi para peserta pelajar pelopor keselamatan lalu lintas agar dapat memberikan tauladan bagi rekan-rekan di sekolahnya sehingga akan mampu meciptakan suatu kondisi lalu lintas yang aman, tertib dan nyaman di lingkungannya,” pungkasnya. Dalam acara ini juga turut hadir mendampingi, Sekdishub Aceh, Kabid. LLAJ, dan Kabid. Pelayaran. Sebagai informasi, kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Tingkat Nasional ini akan dilaksanakan di Jakarta, pada 12 – 14 September 2022, yang dikuti oleh perwakilan dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Lampung, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, JAwa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Banten, dan Jakarta. (MS) Berita Menarik Lainnya:  23 Pelajar SMA Se-Aceh Ikuti Pemilihan Pelajar Pelopor 2022 Organda Aceh Akan Sesuaikan Tarif Angkutan Dalops Dishub Aceh Lakukan Penertiban Lalin Saat Upacara HUT RI

Bank Aceh Serahkan Bantuan CSR untuk Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal terima bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) Bank Aceh berupa 25 unit kursi ruang tunggu penumpang untuk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue di Banda Aceh, Kamis, 8 September 2022. Bantuan CSR ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman saat berkunjung ke Pelabuhan Ulee Lheue. Pada kesempatan tersebut, Teuku Faisal yang didampingi pejabat struktural Dishub Aceh menyampaikan bahwa ini bukan kali pertama Bank Aceh menyalurkan bantuan pada sarana transportasi yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik. “Untuk itu, kami berterima kasih atas bantuan CSR dari Bank Aceh,” ungkap Faisal. Bantuan CSR pada sektor pelayanan publik, menurut Teuku Faisal, tepat sasaran karena akan digunakan setiap saat oleh masyarakat. Ia mencontohkan, saat musim liburan maupun angkutan lebaran, penumpang yang menggunakan angkutan penyeberangan membludak luar biasa, khususnya saat ini di mana pandemi mulai mereda. Kondisi tersebut, tambah Teuku Faisal, menyebabkan sebagian pengguna jasa tidak terlayani oleh fasilitas pelabuhan, termasuk ruang tunggu yang tidak memadai lagi sehingga Dishub Aceh melakukan pembenahan. “Bantuan seperti ini insyaallah benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat pengguna jasa pelabuhan,” ujar Teuku Faisal. Teuku Faisal juga berbicara terkait potensi pengembangan pelabuhan penyeberangan, baik Ulee Lheue maupun Balohan. “Pelabuhan saat ini konsepnya seperti rest area, jadi saat pelayanan pelabuhan tutup, orang tetap bisa memasuki pelabuhan untuk sekedar menikamti pemandangan atau menikmati kuliner yang berjualan di area pelabuhan,” ujarnya. Oleh karena itu, Teuku Faisal mendorong pihak swasta, termasuk Bank Aceh untuk masuk dan berinvestasi di berbagai sarana transportasi agar aset Pemerintah Aceh terberdayakan dengan baik. “Dishub Aceh siap bila ada hal-hal yang dapat kita kerjasamakan dengan Bank Aceh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kunjungan pariwisata melalui fasilitas perhubungan,” ungkap Teuku Faisal. Sementara itu, Dirut Bank Aceh, Haizir Sulaiman menyebutkan bahwa bantuan CSR ini merupakan wujud kepedulian Bank Aceh terhadap masyarakat Aceh, khususnya di sektor transportasi. “Kami bangga dan senang bisa membantu memudahkan masyarakat yang menggunakan jasa pelabuhan,” ungkap Haizair. Haizir menambahkan bahwa peningkatan pelayanan pada sektor transportasi perlu digalakkan bersama-sama agar masyarakat betah dan nyaman saat berada di sarana transportasi. Melalui pelayanan yang baik, kata Haizir, akan melahirkan efek domino bagi perekonomian masyarakat dan pertumbuhan kunjungan pariwisata. Bank Aceh juga terus berupaya menghadirkan kemudahan bagi masyarakat Aceh sebagai bentuk kehadiran bank daerah ini bagi masyarakat, termasuk di sektor pariwisata. Upaya-upaya ini, kata Haizir, untuk memberi kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh. (AM)

14 ASN Dishub Aceh Terima SK Kenaikan Pangkat

BANDA ACEH – Sebanyak 14 Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh bersama 1120 ASN Pemerintah Aceh lainnya pagi ini menerima penyerahan SK Kenaikan Pangkat dan Pensiun dari Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah di Kantor Gubernur Aceh, Kamis, 8 September 2022. Raut penuh kebahagian terpancar jelas wajah mereka. Sebab, kenaikan pangkat ini merupakan penghargaan atas prestasi kerja dan pengabdian yang diberikan oleh negara bagi ASN yang telah mengabdi. Perasaan itu pula yang dirasakan oleh Teuku Fajar Hakim, salah satu ASN Dishub Aceh yang menerima SK Kenaikan Pangkat pagi ini. Fajar yang menjabat sebagai pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) pada Dishub Aceh sangat bersyukur atas penghargaan kenaikan pangkat yang ia peroleh. “Alhamdulillah, semoga ini menjadi pendorong dan penyemangat bagi saya pribadi dan rekan-rekan Dishub Aceh yang menerima SK kenaikan pangkat untuk terus meningkatkan kinerja dan pengabdian pada pelayanan transportasi Aceh,” ucapnya penuh syukur. Di tengah kegembiraan kenaikan pangkat, salah satu ASN Dishub Aceh, Marzuki mengakhiri masa tugasnya pada Dishub Aceh. Ia selama ini bertugas sebagai Koordinator Terminal Tipe B Bireuen. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal beserta seluruh Keluarga Besar Dishub Aceh mengucapkan terima kasih dan apresiasi mendalam atas kerja nyatanya selama ini bagi bangsa dan negara. Usai penyerahan SK Kenaikan Pangkat, Marzuki yang akan purna tugas juga menerima cidera mata yang diserahkan oleh Sekdishub, Teuku Rizki Fadhil di Ruang Multimoda sebagai penghargaan atas pengabdiannya selama ini. (AM)

Sukseskan MTQ 2023, Pemkab Simeulue Harapkan Dukungan Dishub Aceh

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menerima kunjungan silaturrahmi Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Simeulue, Asludin dan Kepala Dinas Perhubungan Simeulue, Mulyawan Rohas dan jajarannya di ruang kerjanya, Senin, 5 September 2022. Pertemuan itu membahas beberapa poin terkait permasalahan transportasi di wilayah kepulauan Simeulue. Pihak Pemerintah Kabupaten Simeuleu juga meminta dukungan Dishub Aceh terhadap persiapan transportasi untuk mendukung kelancaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Aceh Tahun 2023 yang rencananya akan digelar di Simeulue. Di samping dukungan pelayanan transportasi, Mulyawan juga mengharapkan adanya dukungan sarana dan prasarana perhubungan, seperti pemasangan lampu penerangan jalan pada ruas-ruas jalan yang akan dilalui oleh peserta MTQ nantinya. Mulyawan juga mengharapkan adanya penambahan frekuensi penerbangan di Bandara Lasikin Sinabang, serta dukungan transportasi penyeberangan agar perjalanan peserta ke Simeulue berjalan lancar. Menanggapi permintaan tersebut, Teuku Faisal menyatakan bahwa Dishub Aceh siap mendukung penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Aceh di Kabupaten Simeulue. Faisal menyarankan agar Pemkab Simeulue melakukan inventarisir terlebih dahulu mengenai kebutuhan yang diperlukan. Nantinya, tambah Faisal, kebutuhan-kebutuhan prioritas dapat dialokasikan di awal tahun. Pada MTQ sebelumnya di Bener Meriah, kata Faisal, Dishub Aceh juga ikut mendukung kelancaran acara tersebut dengan mengirimkan 5 bus, serta mengirim tim Dalops Bidang LLAJ untuk membantu ketertiban lalu lintas. Terkait dukungan transportasi penyeberangan, Kabid Pelayaran Al Qadri menyampaikan bahwa operasional kapal penyeberangan selama pelaksanaan MTQ akan menyesuaikan dengan kebutuhan. “Kita akan lihat tentatif acara dan jadwal kapal bagaimana, bila perlu penambahan trip, kita siap,” ungkap Al Qadri. Pertemuan tersebut juga dihadiri Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Rizki Fadhil, Kepala Bidang Penerbangan, Muhammad Dahlan, serta Kepala Bidang LLAJ, Deddy Lesmana. (AM) Berita Menarik Lainnya: Organda Aceh Akan Sesuaikan Tarif Angkutan Dishub Aceh Kembali Perluas Layanan Trans Koetaradja Wisata Ceuraceu Eumbon, Berdayakan Masyarakat Gampong

Organda Aceh Akan Sesuaikan Tarif Angkutan

BANDA ACEH – Tarif angkutan umum di Aceh mengalami kenaikan paska Pemerintah Pusat mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022 kemarin. Guna mengantisipasi kenaikan tarif angkutan umum yang tidak terkendali, DPD Organda Aceh telah menyurati dan menginstruksikan kepada seluruh DPC Organda di daerah untuk melakukan pertemuan dengan pengusaha angkutan guna menyepakati penyesuaian tarif terbaru akibat kenaikan BBM. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris DPD Organda Aceh, Hermansyah saat bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal di ruang rapat Kadishub Aceh, Senin, 5 September 2022. “Dari pertemuan itu nantinya akan ada tarif yang disepakati dan akan dikirim ke kita di DPD untuk dipertimbangkan,” ungkap Hermansyah. Hermansyah menambahkan, pihaknya menyarankan supaya tarif yang disepakati agar tetap memperhatikan batas atas skema tarif angkutan umum sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub). Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah I Aceh dan Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh tersebut, Faisal menyampaikan bahwa penyesuaian tarif angkutan tetap harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada agar tidak membebani masyarakat sebagai pengguna jasa. Faisal juga menekankan supaya kesepakatan tarif yang dibuat antara Organda dan pengusaha angkutan dapat diputuskan sesegera mungkin, lalu disampaikan ke publik agar tidak membingungkan masyarakat. Sementara itu, Kabid LLAJ Dishub Aceh, Deddy Lesmana mengungkapkan, tarif resmi angkutan umum yang menyesuaikan dengan kenaikan BBM belum ada, saat ini masih menggunakan ketetapan tahun 2016. “Untuk kenaikan tarif belum diatur secara resmi, menunggu hasil Rakernas Organda,” kata Deddy. Deddy memprediksikan kenaikan tarif sesuai batas atas yang ditetapkan pada tahun 2016 lalu akan menjadi batas bawah. “Hal ini tentu akan dikaji lagi, dengan kemungkinan akan lebih rendah dari prediksi,” ungkapnya. Akan tetapi bila terjadi kenaikan terlalu tinggi, lanjut Deddy, akan berimbas pada permintaan pasar sehingga akan merugikan pihak pengusaha karena akan berkurangnya pengguna jasa. Pada kesempatan yang sama, Kepala BPTD Wilayah I Aceh, yang diwakili Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Fahni Mauludi menyebutkan bahwa penetapan tarif angkutan dalam Permenhub hanya bagi pelayanan ekonomi saja. “Secara regulasi yang diatur oleh Pemerintah hanya tarif kelas ekonomi, namun dengan adanya kenaikan BBM ini kami harap ada koordinasi dari DPD Organda dengan pengusaha PO, terutama untuk wilayah Aceh, terkait batasan tarif untuk pelayanan non-ekonomi,” ujar Fahni. Bila sudah ada tarif non-ekonomi yang disepakati antara DPD Organda dengan pengusaha, tambah Fahni, pihaknya akan memantau penerapan tarif tersebut di sejumlah terminal tipe A yang dikelola oleh BPTD Wilayah I Aceh. “BPTD akan memantau terkait penerapan tarif di lapangan agar tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat,” ungkap Fahni. (AM) Berita Menarik Lainnya: Transportasi Berperan Penting Dukung Distribusi Potensi Alam Dishub Aceh Kembali Perluas Layanan Trans Koetaradja ABK KMP Aceh Hebat 2 Ikuti Pelatihan Keselamatan SAR