Dishub

Dishub Aceh Gelar Rampcheck Kendaraan Angkutan Jelang Nataru 2023

Menjelang periode liburan akhir tahun dan Nataru 2023, Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B melaksanakan inspeksi keselamatan lalu lintas angkutan jalan (rampcheck) pada 02 hingga 04 Desember 2022 yang lalu. Rampcheck angkutan jalan ini dilaksanakan pada 4 terminal tipe B Aceh, yaitu Terminal Tipe B Aceh Tamiang, Terminal Tipe B Pidie, Terminal Tipe B Aceh Barat Daya, dan Terminal Tipe B Aceh Singkil. Kepala UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B Dishub Aceh, Erizal menyebutkan, pelaksanaan rampcheck salah satunya juga untuk menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Nomor AJ.501/2/17/DJPD/2021 tanggal 8 November 2022 perihal Pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (rampcheck) di masa Angkutan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023. “Rampcheck ini juga bertujuan sebagai identifikasi awal terhadap potensi penyebab kecelakaan lalu lintas, sehingga kita bisa memastikan kendaraan yang melayani penumpang dalam kondisi laik jalan,” ungkap Erizal. Erizal menambahkan, pelaksanaan rampcheck berpedoman pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 24 Tahun 2021, yang meliputi pemeriksaan kelengkapan administrasi, pemeriksaan fisik kendaraan, serta pemeriksaan kompetensi dan kesehatan awak angkutan. Selain itu, tambah Erizal, Dishub Aceh terus berupaya agar pelayanan angkutan pada masa liburan akhir tahun ini bisa memaksimalkan fungsi terminal sebagai lokasi check point kelaikan jalan angkutan umum yang beroperasi di Aceh.(AM)

30 Siswa TK Diedukasi Transportasi Publik

ACEH BESAR – Sebanyak 30 siswa Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Hafizul Ilmi, Gampong Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar berkeliling Kota Banda Aceh menggunakan bus angkutan massal perkotaan, Trans Koetaradja, Kamis pagi (01/12/2022). Siswa dan siswi TK ini sangat antusias menikmati keindahan ibukota Aceh dari dalam bus. Tujuan para guru mengajak para siswa TK ini guna mengenalkan moda transportasi publik kepada anak-anak sejak dini. Sekaligus menjadi wadah edukasi agar mereka mulai peduli terhadap masa depan transportasi yang ramah bagi semua kalangan. Kepala UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Hanung Kuncoro menyambut baik edukasi transportasi yang dilakukan para guru TK Hafizul Ilmi kepada anak-anak didiknya. Menurutnya bus Trans Koetaradja terbuka bagi semua kalangan dan diharapkan semangat menggunakan transportasi publik ini menyebar ke lintas generasi. “Ya kita harapannya seluruh masyarakat Aceh secara umum dan khususnya masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar dapat memanfaatkan Trans Koetaradja sebagai sarana angkutan massal secara optimal”, harapnya. Lanjutnya, dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi dengan memilih Trans Koetaradja sehingga tunuan pengurangan kemacetan di ibukota provinsi dan visi misi Aceh Green dapat tercapai. Transportasi publik sejatinya menjadi transportasi masa depan yang menjadi tren positif bagi upaya mengurai kemacetan di ibukota. Maka sangat wajar para siswa diajak menaiki bus Trans Koetaradja agar menyukai dari dini.(MR)

Melalui Forum LLAJ, Dishub Aceh Kolaborasi Tanggap Darurat Sejak Dini

BANDA ACEH – Beberapa waktu lalu, Aceh Tamiang mengalami bencana banjir dan longsor selama seminggu y6eang sangat berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas dan berdampak langsung pada terhentinya angkutan barang dan penumpang. Aktivitas lalu lintas lumpuh total, angkutan barang dan penumpang tidak dapat melintas sehingga menimbulkan antrian panjang kendaraan pada ruas jalan nasional. Rabu pagi (30/11/2022), digelar rapat koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan (LLAJ) Provinsi Aceh di ruang Multimoda Dishub Aceh guna mengevaluasi kejadian tersebut. Rakor ini sebagai antisipasi penanganan kelancaran lalu lintas pada masa tanggap darurat dan mitigasi bencana yang mungkin terjadi ke depannya. Sehingga, kelumpuhan transportasi yang terjadi dapat diantisipasi sejak dini. Seperti laporan yang dipaparkan Iwan Haji, Kasat Lantas Polres Aceh Tamiang, banjir dan longsor yang terjadi di Aceh Tamiang mengakibatkan kemacetan dan kerusakan beberapa ruas jalan nasional. Beberapa kendaraan bahkan ada yang tergelincir, dan menyebabkan kemacetan lebih panjang. Beberapa tim yang telah dikerahkan, tambah Iwan Haji, mencoba mencari alternatif jalan yang dapat dilalui agar angkutan yang telah mengantri panjang dapat melintas, khususnya angkutan logistik. Smeentara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Muji Ediyanto menyampaikan, keterlibatan seluruh pihak dalam menangani bencana ini sangatlah penting. “Seperti sungai sebagai tempat penampung air dari hutan ini perlu dijaga normalisasinya, sehingga debitnya tercukupi tidak meluap ke daratan, pihak balai wilayah sungai menjadi ahli dalam menangani masalah ini,” ungkapnya. Dari bencana banjir dan longsor di Aceh Tamiang ini, memaksa Pemerintah dan pemangku kebijakan terkait harus sigap menangani dan tanggap darurat terhadap bencana alam yang terjadi. Pasalnya, jika acuh sekian menit saja akan berdampak ke seluruh lini kehidupan. Terlebih menyangkut dengan logistik, menyebabkan terjadinya kelangkaan pangan serta terputusnya akses transportasi. Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh, Deddy Lesmana menyebutkan, perlu dukungan dan peran instansi lain secara kolaboratif untuk memastikan kelancaran transportasi, khususnya saat terjadi bencana. “Untuk itu kita perlu melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas (MRLL) dan menyiapkan sarana transportasi darat/laut/udara sebagai alternatif peralihan untuk distribusi logistik merupakan alternatif solusi dalam penanganan bencana,” kata Deddy. Dalam pelaksanaan tanggap darurat di lapangan, penanggulangan bencana alam bukan tanggung jawab BNPB atau BPBD saja, semua pihak berperan dan bertanggung jawab baik dari unsur pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi dan media.(AM)

Dishub Aceh Raih Peringkat Terbaik Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh berhasil meraih peringkat terbaik pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022 kategori Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dengan kualifikasi informatif. Prestasi yang serupa ini juga diterima Dishub Aceh pada tahun sebelumnya. Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki diwaliki Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia, dan Hubungan Kerja Sama, Iskandar Syukri menyerahkan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Aceh Tahun 2022 kepada Kadishub Aceh, Teuku Faisal di Gedung Serbaguna Sekretariat Daerah Aceh, Rabu (30/11/2022). Turut mendampingi Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat, Arya Sandhi Yudha dan Ketua Komisi Informasi Aceh (KIA) Arman Fauzi. Arman dalam amanatnya menyampaikan, pada tahun ini terdapat sebanyak 19 badan publik yang meraih kualifikasi informatif. Selain itu kualifikasi menuju informatif dan cukup informatif diberikan kepada SKPA,kabupaten/kota, instansi vertikal, lembaga non struktural, perguruan tinggi negerj, BUMN/BUMD, dan partai politik nasional/lokal. “Pada tahun ini ada tren positif keterbukaan informasi publik melalui PPID badan publik,” sebutnya. Arman juga menambahkan, keterbukaan informasi publik menjadi penting bagi Aceh karena menjadi spirit daerah informatif yang akan berdampak pada pembangunan, upaya penurunan kemiskinan, serta memperkokoh perdamaian. Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat, Arya Sandi Yudha yang hadir dalam kesempatan ini juga menyebut bahwa prestasi keterbukaan informasi publik oleh badan publik di Aceh patut diapresiasi. Bahkan Aceh termasuk lima besar sebagai badan publik yang informatif. Sementara itu, dalam arahannya, Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar Syukri menambahkan bahwa transparansi informasi menjadi bagian dari reformasi birokrasi masa kini. Ia mengajak setiap lembaga dapat menerapkan spirit yang sama. “Keterbukaan informasi yang baik pasti akan berdampak pada pelayanan publik, sehingga semakin berkualitas memberikan atensi positif bagi masyarakat,” katanya. Peringkat terbaik diperoleh Dishub Aceh setelah melewati proses evaluasi pelaksanaan keterbukaan informasi publik tahun 2022 oleh KIA dengan perolehan nilai dari 90-100. Evaluasi ini dilakukan pada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dishub Aceh beberapa waktu yang lalu. (MR)

Dishub Aceh Raih Predikat Terbaik 1 Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik

BANDA ACEH – Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Kemdikbudristek RI menetapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh sebagai Lembaga Pemerintah Terbaik 1 dalam Program Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik kategori Lembaga Pemerintah Provinsi Aceh, Selasa, 29 November 2022. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Daerah Aceh yang diwakili oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Abrar Zym dalam acara Apresiasi Wajah Bahasa bagi Lembaga Pemerintah dan Lembaga Pendidikan di Provinsi Aceh yang bertempat di Aula BKKBN Aceh. Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Karyono dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan pembinaan bahasa ini mendasari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Di samping itu, Karyono juga merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2019 tentang penggunaan bahasa Indonesia. “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan administrasi publik pada instansi pemerintahan maupun pendidikan,” ungkapnya. Karyono juga menjelaskan bahwa Balai Bahasa Provinsi Aceh pada tahun ini telah membina pengutamaan bahasa Indonesia pada sejumlah lembaga pemerintah di Provinsi Aceh dan lembaga pendidikan di Banda Aceh dan Aceh Besar. “Program pembinaan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2024, di mana kita akan tetap melakukan pembinaan kepada lembaga pemerintahan dan lembaga pendidikan di Aceh,” kata Karyono. Sementara itu, Abrar Zym dalam sambutannya, menyampaikan bahwa penggunaan bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi negara, di ruang publik menjadi barometer komitmen warga negara dalam menjaga martabat bahasa Indonesia, seperti penggunaan bahasa untuk nama gedung, jalan, rambu petunjuk, dan lain-lainnya. Pemantauan pembinaan dan penilaian penggunaan bahasa di lembaga pemerintah, pendidikan, swasta, dan media massa, kata Abrar, merupakan wujud dari situasi tertib bahasa. “Tertib bahasa demi kehidupan bernegara yang lebih baik,” sebutnya. Sebagai warga dunia yang hidup di era globalisasi seperti saat ini, lanjut Abrar, juga mengharuskan kita untuk memahami bahasa dunia (asing) agar bisa bersaing di tingkat global. Akan tetapi, tidak pula melupakan bahasa daerah. “Oleh karena itu, mari kita gemakan semboyan, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” ajak Abrar. Di ujung sambutannya, Abrar juga menyampaikan selamat kepada lembaga-lembaga yang memperoleh apresiasi dari Balai Bahasa Provinsi Aceh hari ini. “Semoga prestasi yang telah dicapai dapat terus dipertahankan, kami juga berharap agar lembaga pemerintah, swasta, dan media massa turut mewujudkan cita-cita kita untuk membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa negara yang bermanfaat dan bermartabat,” tuturnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T Rizki Fadhil menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Dishub Aceh. “Ini menjadi komitmen kita di Dishub Aceh untuk mendukung program pembinaan lembaga dalam pengutamaan bahasa negara di ruang publik yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa tahun ini,” ujar Teuku Rizki. DishubAceh, kata Teuku Rizki, selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan mudah dipahami dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. “Penyusunan bahan informasi di Dishub Aceh, seperti penggunaan bahasa dalam tulisan, harus melewati beberapa tahapan agar nantinya mudah diterima oleh masyarakat. Baik publikasi melalui media daring maupun media cetak,” ungkapnya. “Terima kasih atas penghargaan ini, insyaallah Dishub Aceh terus berusaha untuk menjadi lebih baik dalam pengutamaan bahasa Indonesia dalam publikasi maupun di ruang publik,” ucap Teuku Rizki.(AM)

200 Lebih Anggota RAPI Aceh Bersihkan Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Sebanyak 200 lebih anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Daerah Aceh melakukan bakti sosial membersihkan area Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Sabtu, 26 November 2022. Selain membersihkan area pelabuhan, pengurus RAPI Daerah Aceh juga menanam 2 jenis pohon asli Aceh, yaitu pohon Seulanga dan Jeumpa, di taman Pelabuhan Ulee Lheue. Pada kesempatan tersebut, Ketua Pengurus RAPI Daerah Aceh, Rahmat Thalib menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue juga bersamaan dengan acara silaturrahmi antar anggota RAPI Aceh. “Kegiatan ini adalah wujud kepedulian kita anggota RAPI Aceh terhadap kebersihan pelabuhan, karena sudah menjadi tugas kita bersama selaku masyarakat untuk menjaga kebersihan pelabuhan,” ungkapnya. Menurut Rahmat, pelabuhan sebagai tempat publik menjadi cerminan bagi masyarakat Aceh. Sehingga, tambahnya, baik buruknya pelayanan yang ada pada sarana publik akan menjadi penilaian bagi orang luar Aceh. “Pelabuhan yang bagus dan nyaman akan jadi halo-halo (media promosi) bagi orang luar untuk berkunjung ke Aceh,” sebut Rahmat yang didampingi oleh perwakilan RAPI Banda Aceh dan Aceh Besar. Rahmat juga menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada Kepala Dinas Perhubungan Aceh yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan bakti sosial dan silaturrahmi anggota RAPI Aceh hari ini. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh ini, kata Rahmat, juga dihadiri oleh anggota RAPI dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh. “Ada anggota dari Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Barat, dan beberapa daerah lainnya,” sebutnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Dinas Perhubungan Aceh dengan pengurus RAPI Daerah Aceh dalam mewujudkan pelabuhan yang bersih dan hijau. “Kita sangat mengapresiasi kepedulian RAPI Aceh terhadap kebersihan pelabuhan. Alhamdulillah hari ini bertambah lagi pohon yang akan tumbuh di area pelabuhan, dan tentu akan membuat pelabuhan semakin asri dan nyaman,” kata Teuku Faisal. Teuku Faisal juga mengajak seluruh masyarakat khususnya pengguna jasa pelabuhan untuk selalu menjaga kebersihan maupun fasilitas yang ada. “Seperti kita ketahui, pelabuhan ini tempat bersama, jadi mari kita jaga bersama-sama,” ajaknya. Pada kesempatan itu, Teuku Faisal juga menyinggung terkait persiapan Dinas Perhubungan Aceh terhadap lonjakan penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue saat musim liburan akhir tahun dan tahun baru 2023. Teuku Faisal juga menjajaki kemungkinan adanya dukungan dari anggota RAPI Aceh terhadap pengaturan lalu lintas di area pelabuhan saat terjadinya lonjakan kunjungan kendaraan wisatawan yang akan menyeberang ke Sabang.(AM)

Waktunya Healing ke Keumala Tangse

Tak akan ada habisnya jika membahas pesona Aceh. Terbentang paling ujung barat Pulau Sumatera, Aceh memiliki garis pantai yang sangat panjang dan didominasi wilayah perbukitan serta hutan tropis. Benar kata Koes Plus dalam lirik lagu “Kolam Susu” yang dirilis Tahun 1973. Petikan “Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.” Makna yang dalam lagu ini menggambarkan betapa kaya dan indah serta subur alam yang ada di Tanah Air tercinta ini. Melodi yang mengalun saat mendengar lagu ini begitu padan saat si roda empat menyusuri jalanan hitam yang diapit oleh rindangnya pepohonan, megahnya bukit hijau, hamparan ladang persawahan serta bunyi gemercik air mengenai batu cadas. Paduan ini membawa kesejukan dan kedamaian yang tak akan ada habisnya. Kalau kata anak sekarang mah, “Healing kita healing”. Terkait istilah “healing” yang kerap dipakai orang-orang di media sosial, liburan bisa saja dikatakan sebagai self-healing. Sehingga, kata ini dapat dimaknai sebagai bentuk penyembuhan atau pemulihan. Hal itu dilakukan untuk memuaskan diri sendiri agar merasa bahagia dan nyaman kembali. Di sini tempat yang sangat tepat, Di mulai dari Keumala hingga Tangse, berada di Kabupaten Pidie. Dua puluh menit berjarak dari Ibukota Pidie, Sigli. Rakan Moda bisa menikmati wisata air (waterpark) Keumala. Tempat ini berada di samping irigasi dan bendungan Keumala serta pemandangan sawah yang masih asri. Menurut sejarah orang dulu, nama Keumala diberikan kepada kecamatan ini karena cahaya berwarna senja yang memantul ke langit yang keluar dari sebuah kolam di Desa Jijiem di sore hari setelah hujan. Karena Keumala itu sendiri berarti cahaya. Keumala terkenal dengan sumber daya alam berupa beras dan air bersih. Kecamatan ini merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Pidie. Sungai dan pegunungan di pemukiman Keumala Dalam juga sering dijadikan objek wisata. Tak ayal, jika Rakan ingin healing ala alam, Keumala wajib dikunjungi. Melanjutkan lebih kurang satu setengah jam perjalan, Rakan akan sampe ke Wilayah Tangse. Mendengar kata “Tangse” ada panganan yang lekat dengan daerah ini. Siapa yang tak kenal dengan rajanya buah, yups, “Durian Tangse” sangatlah terkenal. Dagingnya yang berwarna kuning bak mentega serta rasa manis dan creamy begitu menggugah selera. Satu takkan akan cukup bagi Rakan pencinta durian. Sangatlah rugi, jika tidak menikmati durian khas Tangse ini. Durian ini biasanya panen setahun sekali sekitar Bulan Januari hingga Maret. Selain durian yang terkenal, daerah ini juga terkenal dengan daging rusa. Tekstur daging yang begitu empuk dengan paduan rempah-rempah yang dianugerahi alam Indonesia, benar-benar melengkapi wisata di wilayah yang sejuk ini. Gurih dan menggiurkan pastinya. Tangse juga merupakan salah satu daerah dataran tinggi Aceh. Hampir seluruh wilayahnya diitari pegunungan. Jika Rakan menginap di Kawasan ini, akan merasakan asap keluar dari mulut, serasa seperti di Switzerland. Salah satu tempat cita rasa Mie Aceh ternikmat juga berasal dari daerah ini. Paket yang lengkap, kuliner yang khas dan nikmat serta alam asri hanya berada dalam satu kawasan. Bak pepatah, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dan lagi, masyarakat yang ramah dan bersahaja menambah kesan yang tak terlupakan dalam perjalanan ini. Tunggu apalagi, Rakan. Yuk, bergegas mengemasi barang dan seluruh perlengkapan wisata. Kita camping di Keumala dan Tangse. Wait! Ini kan lagi edisi Ramadan. Lupa deh sakingg semangatnya bahas wisata dan kulineran. Nggak sabar nunggu bedug untuk nyobain kolak durian dan Mie Aceh. Jangan pada ileran, Rakan. Perjalanan ini terpaksa kita pending dulu. Kita fokus dulu untuk meningkatkan amalan di bulan penuh berkah ini. Semangat untuk menjalani Ibadah Puasa, Rakan! (Misqul Syakirah) Bacaan lainnya unduh di bawah ini:

Dalops Dishub Aceh Jaga Ruas Jalan Sukseskan Lomba Jalan Sehat DWP

BANDA ACEH – Tim Dalops Dishub Aceh melakukan penjagaan di beberapa ruas jalan guna menyukseskan kegiatan jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan Aceh ke-23, Sabtu, 19 November 2022. Kegiatan jalan sehat ini dilepas oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh Mellani Subarni di halaman Gedung Balai Wanita Banda Aceh. Kegiatan gerak jalan diikuti oleh seratusan anggota DWP dari sejumlah Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang terbentuk dalam 37 regu. Dengan jarak tempuh sekitar 3 kilometer, dimulai dari Gedung Balai DWP, lalu melewati Jl. T. Panglima Nyak Makam, memutar ke arah Simpang PDAM Banda Aceh, dan kembali finish di Kantor DWP.(AM)

800 Ton Beras Diturunkan di Pelabuhan Malahayati

ACEH BESAR – Sebanyak 61 kontainer yang diangkut menggunakan kapal Kendhaga Nusantara 14 dilakukan pembongkaran di dermaga Pelabuhan Malahayati hari ini, Jumat, 18 November 2022. Kapal yang melayani pengiriman barang Tol Laut tersebut tiba di Pelabuhan Malahayati Aceh Besar pada Kamis kemarin (17/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Manager Bisnis dan Teknis PT Pelindo (Persero) Cabang Malahayati Regional 1, Capt. Anthony Sual menyebutkan bahwa kapal Kendhaga Nusantara 14 membawa 40 kontainer berisikan 800 ton beras milik PT Bulog, dan 21 kontainer milik PT Wings Food. “Hari ini dilakukan pembongkaran muatan, mungkin hingga sore nanti,” ungkap dia. Anthony menambahkan, kapal Kendhaga Nusantara 14 akan menetap di Pelabuhan Malahayati hingga 22 November 2022 mendatang. Hal tersebut disebabkan karena kapal harus menunggu 30 kontainer yang dibongkar hari ini kembali ke pelabuhan. “Menunggu boks (kontainer) yang kosong kembali ke Malahayati untuk dimuat, karena keterbatasan boks Tol Laut yang ada di Jakarta maupun di Patimban,” tandasnya. Seperti diketahui, kontainer tersebut akan dikirim ke gudang PT Bulog di Meulaboh, Sigli, dan Blangpidie. Setelah pembongkaran, 30 kontainer akan dibawa kembali ke Pelabuhan Malahayati. Selain Kendhaga Nusantara 14, pada hari ini Pelabuhan Malahayati juga disandari oleh tiga kapal lainnya, yaitu kapal Bengawan Mas milik PT Tempuran Mas, kapal milik TNI Angkatan Darat, serta kapal pengangkut semen curah milik PT Semen Padang. “Kapal Bengawan Mas membawa kargo dari Tanjung Priok yang diambil dari Kuala Tanjung, menuju Malahayati dan sandar tadi pagi, sekarang lagi antri menunggu pembongkaran,” kata Anthony. Setelah melakukan pembongkaran, lanjut Anthony, Bengawan Mas akan kembali ke Kuala Tanjung dalam keadaan kosong lalu akan memuat muatan untuk dibawa ke Pelabuhan Lhokseumawe. Anthony juga menyampaikan, pada Sabtu besok (19/11) Pelabuhan Malahayati akan kedatangan kapal lainnya milik PT Tempuran Mas langsung dari Tanjung Priok. “Muatan kapalnya sebanyak 125 box (kontainer),” kata dia. Di samping itu, Anthony menjelaskan bahwa Pelabuhan Malahayati sudah siap untuk melakukan ekspor maupun impor. Bahkan pelabuhan ini sudah melakukan ekspor sejak tahun 2012 yang didominasi oleh hasil bumi Aceh..“Tahun 2022 ini kita sudah 2 kali ekspor, yaitu pada Januari dan Oktober yang lalu,” sebut Anthony..Anthony juga menegaskan bahwa fasilitas yang ada di Pelabuhan Malahayati sudah siap 100 persen, seperti dermaga sepanjang 240 meter, harbour mobile crane (HMC) yang bisa mengangkat dan memuat kontainer ke kapal hingga row (kelebaran) 10, sarana dan prasarana pemanduan kapal, lapangan penumpukan sementara (LPS), hingga pergudangan. “Kita dari Pelindo Cabang Malahayati siap mendukung pelaksanaan ekspor dengan memberi kemudahan-kemudahan bagi pengusaha Aceh,” ungkap Anthony. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mensyukuri bahwa aktivitas pengiriman barang di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Aceh terus bergeliat, baik pengiriman dalam negeri maupun untuk ekspor-impor. Pengiriman 800 ton beras dari Pelabuhan Patimban Jawa Barat ke Aceh melalui Pelabuhan Malahayati, kata Teuku Faisal, menjadi bukti nyata bahwa pelabuhan di Aceh sudah siap, begitu pula dukungan terhadap aktivitas ekspor impor komoditas asli Aceh. (AM)

Dishub Aceh Raih Penghargaan SKPA Sangat Inovatif 2022

BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubenur Aceh, Achmad Marzuki, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami menyerahkan Anugerah Inovasi Aceh Tahun 2022 kepada 20 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), salah satunya yaitu Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh yang diterima langsung Kadishub Aceh, Teuku Faisal, Kamis, 17/11/2022. Acara tahunan yang dihelat di Anjong Mon Mata, Banda Aceh ini mengangkat tema ‘Melalui Kolaborasi Inovasi, Kita Wujudkan Aceh Berdaya Saing Menuju Masyarakat Mandiri.’ Pada perhalatan ini, Kepala Bappeda Aceh, Teuku Ahmad Dadek menyerahkan penghargaan kepada 38 agen SKPA dengan inovasi terbaik dari 250 inovasi yang masuk ke panitia, jumlah inovasi tahun ini jauh lebih banyak dibanding dengan tahun sebelumnya. Dalam arahannya, Sekda Aceh Bustami memberikan apresiasi dan selamat kepada penerima penghargaan. “Mari kita terus berinovasi, demi Aceh yang kita cintainya,” harapnya.(MR)