Dishub

Komnas Disabilitas Visitasi Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia melakukan visitasi ke Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue untuk melihat penyediaan fasilitas yang ramah bagi disabilitas di pelabuhan pada Rabu, 15 Mei 2024. Dalam kunjungan tersebut, Komisioner KND Rachmita Maun Harahap beserta jajaran turut memberi sejumlah masukan mengenai pemenuhan hak-hak disabilitas pada fasilitas publik di Pelabuhan Ulee Lheue. Dinas Perhubungan Aceh selaku pengelola pelabuhan terus berkomitmen terhadap penyediaan fasilitas tersebut dengan konsep adil dan setara. Masukan yang diperoleh dari Komisi Nasional Disabilitas akan menjadi acuan dalam pengembangan maupun pembangunan fasilitas perhubungan di masa yang akan datang. Harapannya, fasilitas transportasi di Aceh bisa dinikmati oleh semua dengan aman dan nyaman.(AB)

Tips Keselamatan Saat Menaiki Transportasi Umum

Halo RakanModa, Berikut beberapa tips keselamatan yang dapat Rakan terapkan saat akan menggunakan transportasi umum : Dengan menerapkan tips ini, RakanModa dapat meningkatkan keselamatan saat menggunakan transportasi umum. Selalu waspadalah dan prioritaskan keselamatan ya Rakan.

Perbedaan Spesifik Pesawat Airbus dengan Boeing

Pernahkan Anda mengingat, bagaimana ya perbedaan bentuk pesawat Boeing dengan Airbus? Untuk mengenali perbedaan spesifik antara pesawat Boeing dan Airbus, Anda bisa memperhatikan beberapa ciri fisik dan desain yang khas pada kedua jenis pesawat tersebut. Berikut adalah beberapa perbedaan utama: 1. Bentuk Hidung Pesawat 2. Desain Kokpit 3. Bentuk Sayap 4. Suara dan Kinerja Mesin 5. Struktur Badan Pesawat 6. Sistem Avionik dan Pengendalian 7. Nama dan Model Pesawat Contoh Spesifik: Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, Anda dapat lebih mudah mengenali apakah sebuah pesawat adalah Boeing atau Airbus.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Sejarah Awal Mula Berdirinya Pesawat Boeing

Boeing adalah salah satu perusahaan penerbangan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Sejarahnya yang kaya dimulai lebih dari seabad yang lalu, ketika teknologi penerbangan masih dalam tahap embrio. Berikut adalah kisah awal mula Boeing: Awal Mula Boeing didirikan oleh William Edward Boeing, seorang pengusaha kayu dan antusias penerbangan, pada 15 Juli 1916. William Boeing lahir pada 1 Oktober 1881, di Detroit, Michigan. Setelah mengenyam pendidikan di Yale University, ia pindah ke Seattle, Washington, di mana ia terlibat dalam industri kayu. Ketertarikannya pada penerbangan dimulai setelah ia melihat pesawat terbang di pameran penerbangan. Pesawat Pertama: B&W Seaplane Pada tahun 1915, William Boeing bertemu dengan Conrad Westervelt, seorang insinyur angkatan laut, dan bersama-sama mereka mulai mengembangkan pesawat pertama mereka. Proyek ini menghasilkan B&W Seaplane, pesawat laut pertama yang dirancang oleh Boeing. Pada Juni 1916, pesawat ini berhasil melakukan penerbangan perdananya, menandai dimulainya era baru dalam sejarah penerbangan. Boeing Airplane Company Pada tanggal 15 Juli 1916, Boeing secara resmi mendirikan perusahaan dengan nama “Pacific Aero Products Co.” yang kemudian diubah menjadi “Boeing Airplane Company” pada tahun 1917. Perubahan nama ini menandai fokus perusahaan pada pembuatan pesawat terbang. Perang Dunia I Ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia I pada tahun 1917, Boeing mendapat kontrak besar pertamanya untuk memproduksi pesawat pelatih bagi Angkatan Laut Amerika Serikat, yaitu pesawat Model C. Ini merupakan terobosan besar yang memperkokoh posisi Boeing dalam industri penerbangan. Perkembangan Pasca Perang Dunia I Setelah Perang Dunia I, Boeing menghadapi tantangan besar karena penurunan permintaan pesawat militer. Untuk mengatasi situasi ini, Boeing mulai memproduksi berbagai produk lain seperti perabot rumah tangga dan perahu motor. Namun, fokus utama tetap pada penerbangan. Pada tahun 1920-an, Boeing mengembangkan pesawat komersial pertama mereka, termasuk Model 40, yang digunakan oleh United States Postal Service untuk pengiriman surat udara. Konsolidasi dan Ekspansi Pada dekade 1920-an dan 1930-an, Boeing terus berkembang dengan mengakuisisi perusahaan penerbangan lain dan memperluas lini produknya. Boeing menjadi bagian dari United Aircraft and Transport Corporation, konglomerat besar yang menggabungkan beberapa perusahaan penerbangan dan transportasi. Pada tahun 1934, sebagai bagian dari tindakan antitrust oleh pemerintah AS, konglomerat ini dibubarkan, dan Boeing kembali menjadi entitas independen. Meskipun ini merupakan tantangan besar, Boeing terus berinovasi dan menciptakan beberapa pesawat yang sangat sukses. Boeing 247 dan Era Penerbangan Komersial Salah satu pesawat penting yang diproduksi oleh Boeing pada era ini adalah Boeing 247, yang dianggap sebagai pesawat komersial modern pertama. Diperkenalkan pada tahun 1933, Boeing 247 merupakan pesawat twin-engine yang menawarkan kecepatan, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesawat sebelumnya. Keberhasilan pesawat ini menempatkan Boeing sebagai pemimpin dalam industri penerbangan komersial. Penutup Sejak awal mula yang sederhana dengan William Boeing dan pesawat laut B&W, Boeing telah berkembang menjadi raksasa industri penerbangan yang kita kenal hari ini. Inovasi, ketekunan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar telah menjadi kunci kesuksesan Boeing selama lebih dari satu abad. Dengan warisan yang kaya ini, Boeing terus berinovasi dan memimpin dalam pengembangan teknologi penerbangan global. Sejarah Boeing menunjukkan bagaimana visi dan semangat inovatif dapat mengubah industri. Dari pesawat laut sederhana hingga menjadi salah satu produsen pesawat terbang terbesar di dunia, Boeing telah memainkan peran penting dalam sejarah penerbangan. Masa depan Boeing yang terus berinovasi menjanjikan banyak hal baru bagi dunia penerbangan.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Inovasi dalam Angkutan Massal Perkotaan

Inovasi dalam angkutan massal perkotaan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan mobilitas di kota-kota besar. Nah apa saja inovasi yang telah diterapkan dan ada yang sedang dikembangkan dalam sistem angkutan massal perkotaan : Integrasi dan Interkoneksi Antarmoda Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan sedang menyusun kajian sistem transportasi publik perkotaan. Tujuannya adalah mengintegrasikan berbagai moda transportasi (seperti kereta api, bus, dan MRT) agar saling terhubung dan memudahkan perpindahan antarmoda. Contoh implementasi dari Interkoneksi antarmoda : ketika menaiki kereta api dari Banten menuju Jakarta, lalu langsung terkonek ke TransJakarta atau MRT untuk mencapai tujuan di dalam Kota Jakarta. Modal Share Transportasi Publik Ketersediaan layanan transportasi publik di kota-kota besar di Indonesia masih terbatas. Modal share transportasi publik di wilayah Jakarta hanya sekitar 20%, sementara jumlah kendaraan pribadi terus bertambah. Diperlukan upaya untuk meningkatkan modal share transportasi publik agar lebih banyak orang beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal. Program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menciptakan terobosan inovatif dengan skema “Buy The Service”. Program ini bertujuan untuk mengembangkan angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan. Smart Mobility dan Smart City Konsep Smart City dan Smart Mobility menjadi penting untuk mengoptimalkan penggunaan angkutan massal. Dengan pendekatan pintar, terintegrasi, dan berkelanjutan, kita dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara di perkotaan. Dengan menggabungkan inovasi-inovasi ini, kita dapat menciptakan sistem angkutan massal yang ramah lingkungan, efisien, dan nyaman bagi masyarakat perkotaan. Semoga langkah-langkah ini membantu mengatasi tantangan mobilitas di kota-kota besar di Indonesia khususnya juga di Banda Aceh ya RakanModa.

Yuk Kenalan dengan Seaplane

Seaplane, atau pesawat amfibi, adalah jenis pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di atas air. Dengan keunikan ini, seaplane memainkan peran penting dalam transportasi udara, terutama di wilayah yang memiliki banyak perairan seperti danau, sungai, dan pantai. Artikel ini akan mengajak Anda untuk lebih mengenal seaplane, mulai dari sejarah, fungsi, hingga jenis-jenisnya. Sejarah Seaplane Sejarah seaplane dimulai pada awal abad ke-20. Pada tahun 1910, Henri Fabre, seorang insinyur asal Prancis, berhasil melakukan penerbangan pertama dengan pesawat amfibi buatannya yang dinamai “Hydravion”. Keberhasilan ini membuka jalan bagi pengembangan pesawat amfibi di masa depan. Sejak itu, seaplane terus dikembangkan dan digunakan dalam berbagai tujuan. Pada masa Perang Dunia I dan II, seaplane digunakan secara luas oleh militer untuk patroli maritim, penyelamatan, dan misi pengintaian. Salah satu seaplane terkenal dari periode ini adalah PBY Catalina, yang berperan penting dalam operasi penyelamatan dan pengawasan selama Perang Dunia II . Fungsi Seaplane Seaplane memiliki berbagai fungsi yang menjadikannya sangat berguna, terutama di daerah terpencil atau yang sulit dijangkau oleh transportasi darat dan udara konvensional. Beberapa fungsi utama seaplane antara lain: Jenis-jenis Seaplane Terdapat dua jenis utama seaplane, yaitu floatplane dan flying boat. Seaplane adalah inovasi penting dalam dunia penerbangan yang menawarkan fleksibilitas dan aksesibilitas luar biasa, terutama di wilayah yang banyak perairan. Dengan sejarah panjang dan berbagai fungsinya, seaplane terus menjadi alat transportasi vital di banyak bagian dunia. Keunikan dan kemampuan khususnya membuat seaplane tetap relevan dan sangat berguna dalam berbagai situasi, dari transportasi hingga misi penyelamatan.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Tips Agar Baterai Kendaraan Listrik Tetap Awet

Kendaraan listrik (EV) semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan bagi kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, salah satu kekhawatiran utama pemilik EV adalah usia pakai baterai. Berikut adalah beberapa tips untuk memperpanjang umur baterai kendaraan listrik Anda: Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memperpanjang umur baterai kendaraan listrik Anda dan menjaga performanya tetap optimal. Perawatan yang tepat tidak hanya menghemat biaya penggantian baterai, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Notice to Airmen (NOTAM) Sangat Membantu dalam Operasional Penerbangan

Notice to Airmen, atau lebih dikenal dengan singkatan NOTAM, adalah pemberitahuan yang berisi informasi penting mengenai kondisi atau perubahan terkait fasilitas, layanan, prosedur, atau bahaya yang relevan bagi operasional penerbangan. NOTAM sangat krusial bagi keselamatan penerbangan, karena memberikan informasi yang diperlukan kepada pilot dan personel penerbangan lainnya sebelum dan selama penerbangan. Sejarah dan Tujuan NOTAM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1947 sebagai bagian dari upaya Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Sebelum adanya sistem NOTAM, informasi penting sering kali tidak terdistribusi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan risiko keamanan. Tujuan utama NOTAM adalah untuk memastikan bahwa semua informasi yang berkaitan dengan perubahan dalam kondisi penerbangan dapat disampaikan secara cepat dan efisien kepada mereka yang membutuhkannya. Jenis-jenis NOTAM NOTAM dibagi menjadi beberapa jenis, masing-masing dengan fokus dan kegunaan tertentu: NOTAM juga dapat diklasifikasikan berdasarkan urgensi dan sifat informasinya: Isi dan Format NOTAM Setiap NOTAM memiliki format standar yang mencakup beberapa elemen penting, antara lain: Peran dan Manfaat NOTAM NOTAM memainkan peran kunci dalam keselamatan dan efisiensi operasi penerbangan. Dengan memberikan informasi terbaru mengenai: Melalui NOTAM, pilot dan operator penerbangan dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari risiko dan memastikan penerbangan berjalan lancar dan aman. Dilansir dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub RI, Notice to Airmen atau NOTAM merupakan pemberitahuan yang disebar melalui peralatan telekomunikasi yang berisi informasi mengenai penetapan, kondisi atau perubahan di setiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, berjangka waktu pendek dan bersifat penting untuk diketahui oleh personel operasi penerbangan. NOTAM di Indonesia diterbitkan melalui NOTAM Office Kementerian Perhubungan, yang dibuat dan diterbitkan untuk ruang udara Indonesia (Jakarta Flight Information Region/FIR dan Ujung Pandang FIR) yang didistribusikan dalam tiga seri yaitu NOTAM Seri A: untuk pendistribusian nasional dan internasional, NOTAM Seri B: untuk pendistribusian nasional dan internasional terbatas negara tetangga, NOTAM Seri C: untuk pendistribusian nasional. NOTAM adalah komponen vital dari sistem informasi penerbangan global yang memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam operasi penerbangan memiliki akses ke informasi penting dan terbaru. Dengan memberikan pemberitahuan yang cepat dan efisien tentang kondisi yang dapat mempengaruhi keselamatan penerbangan, NOTAM membantu meminimalkan risiko dan mendukung operasional penerbangan yang aman dan efisien.(MR) *Diolah dari berbagai sumber

Indonesia dan Arab Saudi Perluas Kerjasama Bidang Penerbangan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, Tawfiq Bin Fawzan Al-Rabiah dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Selasa (30/4). Pada kesempatan ini, keduanya membahas kerjasama transportasi haji dan umrah serta menyaksikan penandatanganan MoU kedua negara terkait pengaturan angkutan udara. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni dan Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi (GACA) Aldulaziz Abdullah Al-Duailej , “Saya menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang saling mendukung antara kedua negara, khususnya dalam mendukung penerbangan haji. Saya berharap penandatanganan jadwal rute baru ini akan meningkatkan jaringan maskapai penerbangan Indonesia dan Arab Saudi serta memfasilitasi hubungan yang lebih baik antara kedua negara” tutur Menhub. Sebelumnya Kementerian Perhubungan serta Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menandatangani MoU yang mengatur hak-hak angkutan udara pada tahun 2017. Melalui pertukaran nota diplomatik, Kemenhub menyampaikan usulan perubahan terkait Air Safety, Aviation Security dan Authorizations and Designation, termasuk usulan rute baru untuk penerbangan komersial antara Indonesia dan Arab Saudi. Pada amandeman tahun ini, rute penerbangan dari seluruh bandara internasional di Arab Saudi dapat mendarat di bandara di Indonesia antara lain Jakarta, Surabaya, Makassar dan Denpasar. Sebaliknya, rute penerbangan dari seluruh Bandara Internasional di Indonesia dapat mendarat di Jeddah, Riyadh, Dammam, Madinah, dan Taif. Di samping itu, Menhub juga meminta dukungan bagi Garuda Indonesia untuk menambah slot time pada musim haji serta memindahkan terminal dari Terminal Haji ke Terminal 1 di Bandara Internasional Raja Abdulaziz-Jeddah. “Kami meyakini jika hal ini dilakukan, penerbangan haji tahun ini akan lebih lancar,” lanjut Menhub. Ke depan, Menhub berharap kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi tidak terbatas pada bidang penerbangan saja. Menteri Tawfiq turut menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerjasama transportasi antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya pada penerbangan haji dan umrah. “Dengan jumlah jamaah haji Indonesia yang begitu besar, kami menyambut baik kesepakatan baru ini dan siap membantu jika ada tantangan ke depan,” ujarnya. Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional (PFKKI) Fikry Cassidy, Kepala Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT) Siti Maimunah, Direktur Angkutan Udara Putu Eka Cahyadi, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.(MR) Sumber: Kemenhub

Dishub Kota Samarinda Pelajari Layanan Angkutan Massal Perkotaan ke Dishub Aceh

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menerima kunjungan Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotma Rulitua Manalu beserta rombongan di aula Multimoda pada Kamis, 2 Mei 2024. Kunjungan Dishub Kota Samarinda ke Dishub Aceh dalam rangka studi banding untuk mempelajari program layanan angkutan umum massal perkotaan Trans Koetaradja yang sudah diterapkan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Perencanaan operasional bus Trans Koetaradja dimulai setelah gempa dan tsunami terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam. Di mana kala itu, seluruh layanan angkutan umum yang telah beroperasi di Kota Banda Aceh berhenti total. “Setelah tsunami, kita mulai menyiapkan moda angkutan massal perkotaan yang modern dan berkelanjutan di Banda Aceh, karena seiring perkembangan zaman tentu transportasi umum massal akan dibutuhkan untuk mengurangi potensi kemacetan yang bisa terjadi,” sebut Teuku Faisal. Teuku Faisal menambahkan bahwa Pemerintah Aceh memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan angkutan umum perkotaan seperti Trans Koetaradja. Hal itu terbukti dari subsidi operasional bus Trans Koetaradja sejak tahun 2016 hingga sekarang, dan masyarakat masih menikmati layanan angkutan ini secara gratis. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan RI berupa penyediaan bus di masa awal Trans Koetaradja beroperasi. Sementara itu, Kadishub Kota Samarinda Hotma Rulitua Manalu menyebutkan bahwa studi banding ini dilatarbelakangi keinginan Pemerintah Kota Samarinda untuk menyiapkan layanan angkutan massal perkotaan berbasis bus rapid transit (BRT) di Kota Samarinda. Layanan BRT juga untuk mendukung transportasi berkelanjutan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke depan. Oleh karena itu, Hotma menjelaskan bahwa pihaknya ingin mempelajari sistem manajemen dan pengoperasian layanan angkutan massal perkotaan kepada daerah-daerah yang telah berhasil menerapkan sistem BRT sebagai acuan untuk diaplikasikan di Kota Samarinda. Setelah pertemuan, rombongan juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung operasional Trans Koetaradja. Rombongan menaiki bus feeder Trans Campus dari asrama mahasiswa USK hingga halte Masjid Jami’ Darussalam. Kemudian mengunjungi halte Masjid Raya Baiturrahman sebagai halte pusat layanan Trans Koetaradja. Kunjungan lapangan diakhiri dengan mengunjungi Depo UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja sembari melihat ruang pusat kendali yang menjadi salah satu fasilitas untuk memantau operasional Trans Koetaradja secara langsung. Sebagai informasi, Trans Koetaradja saat ini memiliki 59 unit armada yang terdiri 25 unit bus besar dan 34 unit bus sedang. Layanan Trans Koetaradja sudah dinikmati oleh 17.407.580 juta pengguna jasa sejak awal beroperasi pada tahun 2016 hingga tahun 2023 kemarin. Jumlah pengguna jasa tertinggi tercatat pada tahun 2019 yang mencapai 5 juta lebih orang.(AB)